Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

USULAN KEBUTUHAN PERALATAN DAN LOGISTIK


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KOTA BIMA TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kota Bima merupakan salah satu dari dua kota administratif yang ada di Provinsi Nusa Tenggara

Barat (NTB). Kota Bima berada dibagian timur wilayah NTB tepatnya di Pulau Sumbawa bagian Timur

dengan kondisi geografis sebagai berikut:

Tabel 1. Kondisi Geografis Kota Bima

Substansi
Luas Wilayah 222,25 KM2
Letak Geografis Berada diantara :
117o 40’ – 119o 10’ Bujur Timur
70o 30’ – 70o 30’ Lintang Selatan

Batas Administrasi Sebelah Utara : Kecamatan Ambalawi Kab.Bima


Sebelah Timur : Kecamatan Wawo Kab.Bima
Sebelah Selatan : Kecamatan Palibelo Kab. Bima
Sebelah Barat : Teluk Bima

Topografi Kota Bima memiliki topografi berupa datar, bergelombang,


curam dan sangat curam.
Ketinggian berbeda-beda pada masing-masing ibukota
kecamatan.

Iklim Kota Bima beriklim tropis.


Temperatur umumnya berkisar 28o C sampai 35o C.
Lembab nisbi 76,7 %.
Curah hujan rata-rata 76,5 mm dan hari hujan rata-rata 13,3
hari/bulan.

Secara administratif wilayah Kota Bima terbagi dalam 5 (lima) wilayah kecamatan yaitu

Kecamatan Rasanae Barat, Kecamatan Mpunda, Kecamatan Raba, Kecamatan Rasanae Timur, dan

Kecamatan Asakota, yang terbagi lagi dalam 38 (tiga puluh delapan) kelurahan. Letak dan batas

adminstratif Kota Bima dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 1. Peta Administrasi Kota Bima
Persentase perbandingan luas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat pada grafik

berkut.

Gambar 2. Grafik Perbandingan Luas Wilayah kecamatan di Kota Bima


Jumlah penduduk Kota Bima tahun 2008 tercatat sebesar 127.373 jiwa dengan rincian laki-laki

61.770 jiwa (48,5 %) dan perempuan 65.603 jiwa (51.50 %).


Sebagian besar wilayah Kota Bima berada pada kemiringan 0 – 2 % yaitu ± 80.77 % dari luas

wilayah, sedangkan kemiringan 2 – 5 % mempunyai luas terkecil yaitu 0,91 % dari luas wilayah.

Keadaan topografi tersebut merupakan perpaduan daerah pantai yang landai dengan ketinggian rata-

rata 1 m di atas permukaan laut dan sebagian lagi berupa perbukitan dengan ketinggian mencapai 200

m di atas permukaan laut. Perbedaan ketinggian ini menyebabkan perbedaan kosentrasi penduduk dan

aktifitas kewlayahan yang cukup besar, dimana tingkat kepadatan penduduk yang lebih tinggi berada

pada daaerah-daerah yang relatif datar.

Gambar 3. Peta Kelerengan Tanah di wilayah Kota Bima


Kosentrasi penduduk terutama berada di dua kecamatan yaitu Kecamatan Mpunda dan Rasanae

Barat. Kosentrasi penduduk yang terpusat pada satu lokasi berdampak pada ketimpangan penyebaran

penduduk. Wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi akan mengalami tekanan lingkungan yang

cukup berarti. Kebutuhan akan lahan sebagai kawasan permukiman dapat menyebabkan terjadinya alih

fungsi lahandari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Selain itu penyebaran penduduk yang
tidak merata menyebabkan pembangunan infrastruktur terkendala menjangkau kawasan-kawasan

dengan penduduk rendah.

Tabel 2. Kepadatan Penduduk Tiap Kecamatan

Luas Penduduk Kepadatan


No. Kecamata
(Km2) (jiwa) (Jiwa/Km2)

1. Rasanae Barat 10.14 28.517 2.812


2. Mpunda 15.28 25.505 1.669
3. Raba 64.07 15.995 250
4. Rasanae Timur 63.73 33.797 530
5. Asakota 69.03 23.559 341

Kondisi topografi Kota Bima yang merupakan daerah datar hingga curam dan tata letaknya yang

dibelah oleh dua sungai besar dari arah timur ke barat, yaitu di sebelah utara adalah Sungai Ranggo

dan di sebelah selatan Sungai Padolo membawa pengaruh yang cukup besar terhadap potensi bencana

yang dapat mengancam wilayah Kota Bima.


Adapun potensi bencana yang terdapat di Kota Bima adalah antara lain bencana banjir dan

genangan, gelombang pasang dan rob, tanah longsor, Angin Puting beliung, Kebakaran, gempa bumi,

tsunami dan kekeringan.


Bencana banjir dan genangan, berpotensi terjadi di wilayah Kecamatan Rasanae Barat, Asakota,

Mpunda dan Rasane Timur bagian utara. Bencana tsunami gelombang pasang dan rob berpotensi

terjadi di wilayah kecamatan Rasanae Barat dan Asakota, sedangkan tanah longsor, gempa bumi, dan

kekeringan berpotensi terjadi di wilayah kecamatan Rasanae Timur, Raba dan Asakota.
Mengingat kondisi Kota Bima yang rawan terhadap bencana, maka melalui Peraturan Walikota

Bima Nomor 5 tahun 2009 dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bima yang

dikuatkan oleh Peraturan Daerah kota Bima Nomor 5 tahun 2010 dengan tugas pokok dan fungsi

utama yaitu melakukan usaha penanggulangan bencana yang meliputi pencegahan, penanganan

darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Namun BPBD Kota Bima belum mampu

memberikan pelayanan secara optimal terhadap kegiatan penanggulangan bencana karena belum

memiliki peralatan dan logistik yang memadai.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari proposal ini adalah tersedianya peralatan kedaruratan dan logistik yang

representatif untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari BPBD, yaitu terlaksananya

program kegiatan kedaruratan dan logistik serta mitigasi dan kesiap-siagaan pada masa pra dan pasca

bencana secara optimal.

3. Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dari tersedianya peralatan kedaruratan dan logistik yaitu

terlaksananya tugas pokok dan fungsi dari BPBD seperti tersebut di atas secara optimal, sehingga

dapat mencegah seminimal mungkin terjadinya bencana dan dapat meminimalisir risiko kerugian akibat

kejadian bencana.

II. PROFIL BPBD KOTA BIMA


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Bima No. 5 Tahun 2010 Tanggal 28 Juli tahun 2010 Tentang Organisasi dan tata kerja

Lembaga lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah. Susunan Organisasi dan Tata Kerja.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima memiliki Tugas Pokok dan Fungsi

merumuskan dan menetapkan kebijakan penanggulangan Bencana dan penanganan pengungsi dengan

bertindak cepat, dan tepat, efektif dan efisien serta pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan

penanggulangan bencana secara tencana, terpadu dan menyeluruh. Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kota Kota Bima terdiri dari :


1. Kepala Pelaksana
2. Sekretariat terdiri dari :
2.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2.2. Sub Bagian Keuangan
2.3. Sub Bagian Program
3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari :
3.1. Kepala Seksi Pencegahan
3.2. Kepala Seksi Kesiapsiagaan
4. Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari :
4.1. Kepala Seksi Tanggap Darurat
4.2. Kepala Seksi logistik
5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari :
5.1. Kepala Seksi Rehabilitasi
5.2. Kepala Seksi Rekonstruksi

VISI DAN MISI BPBD KOTA BIMA

Visi
Visi dan Misi merupakan penjabaran dari Visi KOTA BIMA Tahun 2005 – 2025 dan Visi Walikota Tahun
2008 – 2013.
Adapaun Visi Kota Bima tersebut adalah “Terwujudnya Kota Bima sebagai pusat pelayanan
berkualitas bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan”, sedangkan Visi Walikota terpilih tahun
2008 – 2013 adalah ”Terwujudnya Kota Bima Sebagai Kota Pendidikan Menuju Masyarakat yang Maju
dan Mandiri”.
Dengan memperhatikan Visi tersebut, tersusunlah Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Bima Tahun 2009 – 2013 sebagai berikut :
”TERWUJUDNYA KOTA BIMA YANG AMAN, NYAMAN DAN MANDIRI MELALUI PENANGANAN
BENCANA YANG TANGGAP, CEPAT DAN TEPAT”.
“Aman” adalah terwujudnya kondisi Kota Bima yang dapat memberikan rasa aman bagi warga.
“Nyaman” adalah terwujudnya kondisi Kota Bima yang dapat memberikan rasa nyaman bagi warga.
“Mandiri” adalah terwujudnya kesadaran masyarakat yang memiliki kemandirian dalam mengantisipasi
dan menangani kondisi yang dapat menggangu “keamanan dan kenyamanan” kehidupan.

Misi
Sejalan dengan Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kota Bima Misi tersebut adalah :
1. Melaksanakan Peningkatan Kapasitas BPBD dan SDM.
2. Meningkatkan Koordinasi dalam Penanganan Bencana dengan Instansi terkait.
3. Melaksanakan Pemberdayaan dan Peningkatan Peran aktif Masyarakat dalam Penanganan Bencana.
4. Meningkatkan upaya-upaya Penanganan bencana baik pada Kondisi sebelum terjadi bencana, pada saat
terjadi bencana dan Pasca bencana.

III. RENCANA AKSI TANGGAP DARURAT BENCANA


Dalam penanganan Tanggap Darurat Bencana, BPBD Kota Bima telah menyusun rencana aksi
berupa upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi Korban Jiwa serta pemberian bantuan darurat
berupa tempat penampungan sementara, bantuan pangan dan pelayanan medis bagi korban bencana.

1. Penanganan Tanggap Darurat Bencana

a. Penyelamatan, Pencarian dan evakuasi korban

BPBD Kota Bima dalam upaya Penyelamatan, Pencarian dan evakuasi korban bekerjasama

dengan Tim Reaksi Cepat (TRC), Taruna Siaga Bencana (TAGANA), SAR, dan seluruh

masyarakat.

Bagi korban yang mengalami cedera akibat bencana dilakukan pencarian, penyelamatan dan

evakuasi korban. Dan untuk pengobatannya bisa ke Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum

dengan sistem pengobatan gratis. Dan korban yang mengalami luka berat dirujuk dan di

rawat di Puskesmas terdekat ataupun di Rumah Sakit.

b. Pemberian Bantuan Sembako Dll

Untuk korban bencana diberikan bantuan tanggap daruratnya berupa beras, mie instant,

sarden, gula pasir, minyak goring, paket sembako, terpal, tikar, selimut, batik, family kit, hig

kit ,minyak tanah dan kebutuhan lain yang bersifat mendesak kepada korban yang

membutuhkan. Pendistribusiannya melalui kantor Kecamatan Masing-Masing yang kemudian

didistribusikan ke tiap kelurahan dalam wilayah kecamatan tersebut. Adapun jumlah logistik

yang telah didistribusikan untuk bantuan tanggap daruratnya untuk tiap kecamatan dan

kelurahan di Kota Bima dapat dilihat pada lampiran.

2. Bantuan Pasca Bencana

Bantuan Pasca Bencana diberikan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan

akibat bencana, bantuan berasal dari Dana Siap Pakai sesuai jenis/kriteria kerusakan yang
terjadi. Penggunaan Dana Siap Pakai untuk bantuan pasca Bencana, BPBD Kota Bima

berpedoman pada Keputusan Walikota Bima Nomor 62 Tahun 2011 tanggal 10 Februari

2011 tentang Penetapan Besaran Bantuan Dana Siap Pakai Bencana Alam Kota Bima.

Penetapan besaran bantuan bencana yang berasal dari Dana Siap Pakai sesuai dengan

kategori kerusakan berdasarkan hasil survey lapangan oleh Tim Inverstigasi dan Verifikasi

Bencana Alam yang dibentuk oleh Walikota Bima. Besaran bantuan/Santunan dimaksud

dengan rincian sebagai berikut :

1. Rusak berat sebesar Rp. 2.000.000,-, ( Dua Juta Rupiah)

2. Rusak sedang sebesar Rp. 1.000.000,-, ( Satu Juta Rupiah)

3. Rusak Ringan sebesar Rp. 500.000,-, (Lima Ratus Ribu Rupiah)

4. Uang Duka bagi korban yang meninggal dunia sebesar Rp. 2.500.000,-( Dua Juta Lima

Ratus Ribu Rupiah)

5. Perbaikan sarana dan prasarana yang dianggap vital, BPBD Kota Bima melakukan

koordinasi dengan Dinas/ Instansi Teknis untuk menghitung Rencana Anggaran dan

Biaya (RAB) pelaksanaan kegiatan.

IV. Peralatan dan Logistik BPBD Kota Bima


Peralatan dan logistik BPBD Kota Bima sampai dengan Tahun 2011 masih sangat terbatas.

kondisi peralatan dan logistik BPBD Kota Bima dapat di lihat pada table sebagai berikut :
DAFTAR PERALATAN DAN LOGISTIK BPBD KOTA BIMA TAHUN 2011

No Nama Barang Jumlah satuan Keterangan


1 2 3 4 5
1 Perahu Karet Medium 1 Unit bantuan BNPB
2 Pelampung 5 buah bantuan BNPB
3 Tenda Peleton 1 Unit bantuan BNPB
4 Tenda Regu 2 Unit bantuan BNPB
5 Tenda Family 5 Unit bantuan BNPB
6 Tikar 20 Lembar bantuan BNPB
7 Terpal 20 Lembar bantuan BNPB
8 Family Kit 25 Paket bantuan BNPB
9 Selimut 20 Lembar bantuan BNPB
10 Alat dapur 25 Paket bantuan BNPB
11 Kid Ware 25 Paket bantuan BNPB
12 Sandang 25 Paket bantuan BNPB

V. Daftar Usulan kebutuhan logistik


DAFTAR USULAN KEBUTUHAN PERALATAN DAN LOGISTIK BPBD KOTA BIMA
TAHUN 2011

No Nama Barang Jumlah


Kebutuhan Peralatan
1 Mobil Dapur Umum Lapangan 1 Unit
2 Bis Ambulance 1 Unit
3 Mobil Resque 2 Unit
4 Mobil Tangki Air Mineral 1 Unit
5 Kendaraan Operasional 1 Unit
6 Radio Komunikasi HF 1 Unit
7 Perahu Karet Medium 3 Unit
8 Handy Talky (HT) 15 Buah
9 Genset (Lengkap Lampu) 1 Buah
10 Genset Portabel 1 Buah
11 Shansaw Medium 1 Buah
12 Keranda Evakuasi 2 Buah
13 Mega Phone 5 Buah
14 Pal Bed 3 Buah
15 Handycamp 1 Buah
16 Kamera Digital 1 Buah
17 Motor Penggerak 40 PK 2 unit
18 Motor Penggerak 4,5 PK (mesin ketinting) 1 unit
19 Mantel 20 Lembar
20 Sepatu Boat 10 Buah
21 Jas Hujan 6 Buah
22 Pelampung 10 Buah
23 Tenda Peleton 3 Unit
24 Tenda Regu 4 Unit
25 Tenda Family 10 Unit

Kebutuhan Logistik
26 Tikar 40 Lembar
27 Terpal 50 Lembar
28 Family Kit 40 Paket
29 Selimut 40 Lembar
30 Alat dapur 80 Paket
31 Kid Ware 80 Paket
32 Sandang 100 Paket
33 Kebutuhan Wanita 50 Paket

VI. Penutup
Demikian proposal kebutuhan peralatan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kota Bima.

Raba Bima, 21 Pebruari 2011

WAKIL WALIKOTA BIMA,

H. ARAHMAN H. ABIDIN, SE
PEMERINTAH KOTA BIMA

PROPOSAL
USULAN KEBUTUHAN PERALATAN DAN LOGISTIK
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KOTA BIMA TAHUN 2011

MARET 2011

Anda mungkin juga menyukai