PEMBANGUNAN KANTOR
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KOTA BIMA
I. GAMBARAN UMUM
Kota Bima merupakan salah satu dari dua kota administratif yang ada di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB). Kota Bima berada dibagian timur wilayah NTB tepatnya di
Secara administratif wilayah Kota Bima terbagi dalam 5 (lima) wilayah kecamatan
Rasanae Timur, dan Kecamatan Asakota, yang terbagi lagi dalam 38 (tiga puluh
delapan) kelurahan. Letak dan batas adminstratif Kota Bima dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1. Peta Administrasi Kota Bima
Persentase perbandingan luas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat
Jumlah penduduk Kota Bima tahun 2008 tercatat sebesar 127.373 jiwa dengan
rincian laki-laki 61.770 jiwa (48,5 %) dan perempuan 65.603 jiwa (51.50 %).
Sebagian besar wilayah Kota Bima berada pada kemiringan 0 – 2 % yaitu ±
yaitu 0,91 % dari luas wilayah. Keadaan topografi tersebut merupakan perpaduan
daerah pantai yang landai dengan ketinggian rata-rata 1 m di atas permukaan laut dan
sebagian lagi berupa perbukitan dengan ketinggian mencapai 200 m di atas permukaan
aktifitas kewlayahan yang cukup besar, dimana tingkat kepadatan penduduk yang lebih
Mpunda dan Rasanae Barat. Kosentrasi penduduk yang terpusat pada satu lokasi
penduduk yang tinggi akan mengalami tekanan lingkungan yang cukup berarti.
Kebutuhan akan lahan sebagai kawasan permukiman dapat menyebabkan terjadinya
alih fungsi lahandari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Selain itu
Kondisi topografi Kota Bima yang merupakan daerah datar hingga curam dan tata
letaknya yang dibelah oleh dua sungai besar dari arah timur ke barat, yaitu di sebelah
utara adalah Sungai Ranggo dan di sebelah selatan Sungai Padolo membawa pengaruh
yang cukup besar terhadap potensi bencana yang dapat mengancam wilayah Kota
Bima.
Adapun potensi bencana yang terdapat di Kota Bima adalah antara lain bencana
banjir dan genangan, gelombang pasang dan rob, tanah longsor, gempa bumi,
Barat, Asakota, Mpunda dan Rasane Timur bagian utara. Bencana tsunami gelombang
pasang dan rob berpotensi terjadi di wilayah kecamatan Rasanae Barat dan Asakota,
sedangkan tanah longsor, gempa bumi, dan kekeringan berpotensi terjadi di wilayah
Bencana Daerah Kota Bima yang dikuatkan oleh Peraturan Daerah kota Bima Nomor 5
tahun 2010 dengan tugas pokok dan fungsi utama yaitu melakukan usaha
dan rekonstruksi pasca bencana. Namun BPBD Kota Bima belum mampu memberikan
yang memiliki kapasitas ruangan yang sangat terbatas, sehingga diharapkan dengan
dibangunnya Kantor BPBD Kota Bima yang representatif dapat menunjang kelancaran
tugas pokok dan fungsi dari BPBD yaitu menberikan pelayanan secara optimal terhadap
Kota Bima yang representatif untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
dari BPBD, yaitu terlaksananya program kegiatan mitigasi dan kesiap-siagaan pada
masa pra bencana dan program tanggap darurat serta rehab rekon pasca bencana
secara optimal.
III. Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dari Pembangunan Kantor BPBD Kota Bima
yaitu terlaksananya tugas pokok dan fungsi dari BPBD seperti tersebut di atas secara
optimal, sehingga dapat mencegah seminimal mungkin terjadinya bencana dan dapat
Bencana Daerah Kota Bima adalah Rp. 2.000.000.000.000,’ (Dua Milyar Rupiah)
V. Penutup
Demikian proposal Pembangunan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Bima
PROPOSAL
PEMBANGUNAN KANTOR
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KOTA BIMA
FEBRUARI 2011