BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2022-2026
BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
(BPBD) PROVINSI SUMATERA
SELATAN
2021
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN
2022-2026
DITETAPKAN DI PALEMBANG
PADA TANGGAL
GUBERNUR SUMATERA SELATAN,
H. HERMAN DERU
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab semua pihak baik pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha. Dalam pengertian ini, setiap orang atau komunitas ikut
bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana, Sebagai wujud implementasi
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, khususnya
dalam Pasal 36, Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya,
diwajibkan untuk menyusun Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).
Dengan Hal tersebutmaka semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya
penanggulangan bencana, mulai dari pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap
darurat, transisi darurat ke pemulihan hingga ke rehabilitasi dan rekonstruksi,
diharuskan untuk mengacu pada dokumen ini. Dalam tahap implementasi, diharapkan
program/kegiatan yang telah disusun ini dapat dimasukkan ke dalam rencana strategis
(Renstra) dari masing-masing. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Provinsi
Sumatera Selatan
. Kami berharap agar dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi
Sumatera Selatan ini , dapat membantu implementasi upaya-upaya dalam kegiatan
penanggulangan bencana secara lebih terencana, lebih terarah, dan lebih terintegrasi
sesuai dengan visi dan misi Provinsi Sumatera Selatan dalam penanggulangan
Bencana.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan para pemangku
kepentingan yang telah berperan serta berkontribusi dalam penyusunan dokumen ini,
Semoga dokumen ini bermanfaat dan Allah SWT, selalu memberikan petunjuk dan hidayah-
Nya kepada kita
Amin Ya Rabbal’alamin
H. Iriansyah, S.Sos,
S.Km,M.Kes NIP
196310161985011001
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB I
PENDAHULUAN
1
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
2
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
1.2. Tujuan
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Sumatera Selatan ini disusun
sebagai landasan dan strategi yang kuat serta pedoman dalam pengambilan
keputusan dan penyusunan kegiatan dan program prioritas bagi penanggulangan
bencana selama 5 (lima) 2022-2026, yang melibatkan stake holder (pemerintah,
swasta, dan masyarakat), dengan tujuan :
1. Menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) secara terpadu dan terkoordinasi dengan
melibatkan seluruh pemangku kepeningan yang ada, sehingga
dapat menjadi landasan untuk upaya penanggulangan bencana di
Provinsi Sumatera
Selatan
3
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
4
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No,10
Tahun 2020, Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
5
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
6
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
7
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
8
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
1.6. Pengertian
Untuk memahami Rencana Penanggulangan Bencana ini, maka disajikan
pengertianpengertian kata dan kelompok kata sebagai berikut:
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya
pelaksanaan penanggulangan bencana mulai dari tahapan sebelum bencana,
saat bencana hingga tahapan sesudah bencana yang dilakukan secara
terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
3. Pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction) adalah segala
tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan
9
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
kapasitas terhadap jenis bahaya tertentu atau mengurangi potensi jenis bahaya
tertentu.
4. Penanggulangan bencana (disaster management) adalah upaya yang
meliputi: penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana;
pencegahan bencana, mitigasi bencana, kesiap-siagaan, tanggap darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi.
5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, yang
adalah badan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang melakukan
penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi Sumatera Selatan
6. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi badan yang
diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
7. Korban bencana adalah orang atau kelompok orang yang menderita atau
meninggal dunia akibat bencana.
8. Bahaya (hazard) adalah situasi, kondisi atau karakteristik biologis, klimatologis,
geografis, geologis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu
masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang berpotensi
menimbulkan korban dan kerusakan.
9. Kerentanan (vulnerability) adalah tingkat kekurangan kemampuan suatu
masyarakat untuk mencegah, menjinakkan, mencapai kesiapan, dan
menanggapi dampak bahaya tertentu. Kerentanan dapat berupa kerentanan
fisik, ekonomi, sosial dan tabiat, yang dapat ditimbulkan oleh beragam
penyebab.
10. Kemampuan (capacity) adalah penguasaan sumber-daya, cara dan kekuatan
yang dimiliki penduduk, yang memungkinkan mereka untuk, mempersiapkan
diri, mencegah, menjinakkan, menanggulangi, mempertahankan diri serta
dengan cepat memulihkan diri dari akibat bencana.
11. Risiko (risk) bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu berupa kematian, luka,
sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
12. Pencegahan (prevention) adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya sebagian atau seluruh bencana.
10
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
13. Mitigasi (mitigation) adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko
bencana dengan menurunkan kerentanan dan/atau meningkatkan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
14. Mitigasi fisik (structure mitigation) adalah upaya dilakukan untuk
mengurangi risiko bencana dengan menurunkan kerentanan dan/atau
meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman bencana dengan
membangun infrastruktur.
15. Mitigasi non-fisik (non structure mitigation) adalah upaya yang dilakukan
untuk mengurangi risiko bencana dengan menurunkan kerentanan dan/ atau
meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman bencana dengan
meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi
bencana.
16. Kesiap-siagaan (preparedness) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna.
17. Peringatan dini (early warning) adalah upaya pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
18. Tanggap darurat (emergency response) bencana adalah upaya yang
dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan,
evakuasi korban dan harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan pra-sarana dan sarana.
19. Bantuan darurat (relief) bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
20. Pemulihan (recovery) adalah upaya mengembalikan kondisi masyarakat,
lingkungan hidup dan pelayanan publik yang terkena bencana melalui
rehabilitasi.
21. Rehabilitasi (rehabilitation) adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya
secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascabencana.
22. Rekonstruksi (reconstruction) adalah pembangunan kembali semua
prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada
11
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
12
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB II
ISU STRATEGIS KONDISI BENCANA
PROVINSI SUMATERA SELATAN
13
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
14
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
15
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
daerah sepanjang sungai. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan curah hujan akibat
perubahan iklim, adanya alih fungsi lahan hutan yang tidak terkontrol dan pemanfaatan
DAS sebagai kawasan budidaya. Berkurangnya daerah resapan dan daerah terbuka
hijau di kawasan permukiman/perkotaan turut berkontribusi menambah potensi
ancaman banjir
Potensi bahaya banjir memaparkan jumlah luas wilayah yang memiliki kondisi
rentan terhadap bencana banjir berdasarkan kajian bahaya. Luas bahaya
Provinsi Sumatera Selatan ditentukan berdasarkan total luas bahaya banjir seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan yang terdampak bahaya banjir. Kelas
bahaya banjir Provinsi Sumatera Selatan ditentukan dengan melihat kelas bahaya
maksimum seluruh Provinsi Sumatera Selatan yang terdampak banjir.
Tabel. 2.2.
Potensi Bahaya Bencana Banjir di Provinsi Sumatera Selatan
16
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
17
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
lereng bukit. Tanah longsor di provinsi Sumatera Selatan terjadi sebagai akibat kondisi
tanah yang bergerak, selain faktor tingginya curah hujan, kemiringan lereng, dan gaya
gravitasi.
Ada 5 (lima) kondisi yang menjadi penentu terjadinya bencana longsor, yaitu
kondisi geomorfologi, geologi, tanah atau batuan penyusun lereng, iklim, dan hidrologi
lereng. Sumatera Selatan terdiri dari wilayah-wilayah yang sebagian besar merupakan
perbukitan atau penggunungan sehingga banyak dijumpai lahan miring ataupun
bergelombang. Lereng pada lahan miring ini berpotensi mengalami gerakan massa
tanah atau batuan. Wilayah Sumatera Selatan juga memiliki kondisi geologi yang
dinamis karena adanya pergerakan Lempeng Samudera Australia yang menunjam di
bawah Lempeng Benua Eurasia.
Gambar. 2.3. Peta Bahaya Bencana Tanah Longsor Provinsi Sumatera Selatan
Tanda-tanda terjadinya longsor dapat dilihat dari beberapa parameter; antara lain
timbulnya keretakan pada tanah di lereng bukit atau gunung, runtuhnya bagian-bagian
tanah dan batu dalam jumlah besar atau jumlah kecil dengan intensitas sering, adanya
suara gemuruh dan tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya penurunan kualitas
landskap dan ekosistem.
Potensi luas bahaya tanah longsor merupakan luasan wilayah yang memiliki
kondisi rentan terhadap bencana tanah longsor berdasarkan kajian bahaya tanah
longsor. Total luas bahaya Provinsi Sumatera Selatan ditentukan berdasarkan
18
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Potensi luas bahaya tanah longsor adalah 906.740,00 Ha dan berada pada
kelas Tinggi. Secara lebih rinci, luas bahaya dengan kelas rendah 205.740,00 Ha,
kelas sedang seluas 538.709,00 Ha, dan kelas tinggi seluas 162.291,00 Ha.
19
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
20
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Tabel. 2.4.
Potensi Bahaya Bencana Kebakatan Hutan dan Lahan
di Provinsi Sumatera Selatan
Potensi luas bahaya kebakaran hutan dan lahan adalah sebesar 8.851.703,00
Ha dan berada pada kelas Tinggi, yang meliputi luas bahaya dengan kelas rendah
seluas 2.319.835,00 Ha, kelas sedang 3.249.973,00 Ha, dan kelas tinggi dengan luas
3.281.895,00 Ha.Pada grafik di atas, dapat terlihat sebaran luas bahaya
kebakaran hutan dan lahan masing-masing kabupaten/kota. Luas tertinggi bahaya
kebakaran hutan dan lahan pada kelas rendah adalah 381.050,00 Ha, yaitu
Kabupaten OKU Selatan, sedangkan pada kelas sedang, luas tertinggi bahaya
kebakaran hutan dan lahan terdapat di Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas
673.019,00 Ha. Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah wilayah yang memiliki potensi
bahaya bencana kebakaran hutan dan lahan yang tertinggi untuk kelas tinggi,
yaitu 1.258.461,00 Ha
21
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
22
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
23
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Gambar. 2.6. Peta Bahaya Bencana Cuaca Ekstrim (Angin Putting Beliung)
Tabel. 2.6.
Potensi Bahaya Bencana Cuaca Ekstrim
di Provinsi Sumatera Selatan
24
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
2.1.6. . Kekeringan
Kekeringan mempunyai arti sebagai berkurangnya pasokan air yang diperlukan
oleh masyarakat. Pasokan air oleh masyarakat dimanfaatkan untuk dua hal, yaitu
keperluan seharihari dan keperluan pertanian. Indikator atau penyebab terjadinya
kekeringan antara lain adalah pengaruh curah hujan di bawah rata-rata. Kawasan
dengan bahaya kekeringan menengah hampir merata di wilayah provinsi Sumatera
Selatan, seperti gambar dibawah ini,
25
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
26
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
sedang dengan luas 1.405.948,00 Ha, dan Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan
wilayah yang memiliki luas tertinggi potensi bahaya kekeringan dengan kelas tinggi di
Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas 5.411,00 Ha.
27
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Empat Lawang adalah kabupaten yang memiliki luas tertinggi bahaya letusan
gunungapi pada kelas sedang dengan luas 5.667,00 Ha, dan Kabupaten Muara Enim
merupakan wilayah yang memiliki luas tertinggi potensi bahaya letusan gunungapi
dengan kelas tinggi di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas 312,00 Ha.
Tabel. 2.8.
Potensi Bahaya Bencana Gunung Api di Provinsi Sumatera Selatan
28
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
• Arus
• Tipologi pantai
• Tutupan vegetasi
• Bentuk garis pantai.
Potensi luas bahaya gelombang ekstrim dan abrasi merupakan luasan
wilayah yang memiliki kondisi rentan terhadap bencana gelombang ekstrim dan
abrasi berdasarkan kajian bahaya gelombang ekstrim dan abrasi.
29
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Tabel. 2.9.
Potensi Bahaya Bencana Gelombang Pasang dan Abrasi
di Provinsi Sumatera Selatan
30
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
31
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Rendah. Potensi luas bahaya dengan kelas rendah adalah 919,00 Ha, sedangkan
untuk kelas sedang dan tinggi, tidak terdapat di wilayah provinsi ini. Sebaran luas
bahaya kegagalan teknologi masing-masing kabupaten/kota. Di Provinsi Sumatera
Selatan ini, potensi bahaya kegagalan teknologi hanya terdapat pada kelas rendah,
dan kabupaten/kota yang memiliki luas tertinggi bahaya kegagalan teknologi pada
kelas rendah adalah Kota Palembang, yaitu 277,00 Ha.
Tabel. 2.10.
Potensi Bahaya Bencana Kegagalan Teknologi di Provinsi Sumatera Selatan
32
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
wabah penyakit. Penentuan indeks bahaya epidemi dan wabah penyakit menggunakan
parameter yakni:
33
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Tabel. 2.11.
Potensi Bahaya Bencana Epidemi dan Wabah Penyakit
di Provinsi Sumatera Selatan
34
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Banyuasin merupakan wilayah yang memiliki luas tertinggi bahaya pandemi COVID-
19 pada kelas tinggi, yaitu 24.982,00 Ha.rendah adalah 5.321,00 Ha, kelas sedang
seluas 18.901,00 Ha, sedangkan daerah yang terdampak bahaya pandemi COVID-19
pada kelas tinggi adalah seluas 150.114,00 Ha.
35
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
36
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
oleh BPBD Provinsi Sumatera Selatan untuk 3 bencana prioritas) dan Kajian Risiko
Bencana Tahuan 2020 oleh BNPB), Dalam penentuan isu strategis ada beberapa
indikator yang di gunakan sebagai dasar dalam penentuan tingkat prioritas bencana
yang akan ditangani. Menurut Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, luaran dari
perumusan isu kajian risiko bencana yang dilakukan adalah adanya perencanaan yang
tertuang dalam
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Alur pengkajian risiko bencana yang
dijadikan dasar pengkajian isu strategis daerah termuat dalam gambar berikut.
37
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
Ketiga isu strategis yang dirumuskan pada RPB merupakan isu strategis
yang dianalisis diidentifikasi dari akar masalah yang ada dan merupakan
permasalahan pokok keterpaparan atau indeks sumber bahaya yang
direkomendasikan dalam dokumen Kajian Risiko Bencana dan diselaraskan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Karakteristik alam dan sosial
yang cukup kompleks menyebabkan provinsi Sumatera Selatan menjadi daerah
yang rawan bencana.
Ancaman bencana yang tidak dapat diprediksi seperti gempabumi perlu
antisipasi dan pemetaan daerah berpotensi bencana, kebakaran hutan dan lahan,
banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan kekeringan yang merupakan
bencana musiman menjadi agenda yang selalu ditemukan setiap tahun. Faktor-faktor
pendorong yang diperkirakan mempengaruhi kecenderungan masa depan bidang
bencana alam, antara lain:
38
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
39
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
40
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
41
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB III
KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN BENCANA
42
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
43
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
44
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
45
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
46
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
47
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
48
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
(5) Pangan;
(6) Sandang;
(7) Pelayanan kesehatan; dan penampungan serta tempat hunian sementara.
Penggunaan dana siap pakai dilaksanakan berdasarkan pedoman yang
ditetapkan oleh Kepala BNPB nomor 6A/2012 tentang Penggunaan Dana Siap Pakai
(DSP).
Dalam hal pemerintah daerah mengalokasikan dana siap pakai dalam
anggaran BPBD, pengaturan penggunaan dana siap pakai berlaku mutatis mutandis
Pasal 17 PP No. 22/2008.
3.3.3.3.Penggunaan Dana Pascabencana
Perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban penggunaan dana penanggulangan bencana yang bersumber
dari APBN dan APBD pada tahap pascabencana dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. 1. Kegiatan Rehabilitasi, meliputi:
1. Perbaikan lingkungan daerah bencana;
2. Perbaikan prasarana dan sarana umum;
3. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat;
4. Pemulihan sosial psikologis;
5. Pelayanan kesehatan;
6. Rekonsiliasi dan resolusi konflik;
7. Pemulihan sosial ekonomi budaya; keamanan dan ketertiban
8. Pemulihan fungsi pemerintahan; atau
9. Pemulihan fungsi pelayanan publik.
2. Kegiatan rekonstruksi, meliputi:
1. Pembangunan kembali prasarana dan sarana;
2. Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat;
3. Membangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat;
penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan
yang lebih baik dan tahan bencana;
4. Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan,
lembaga usaha dan masyarakat;
5. Peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya;
6. Peningkatan fungsi pelayanan public; atau
7. Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
49
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB IV
PENILAIAN RISIKO BENCANA
50
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
51
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
52
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
53
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
54
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB V
55
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
56
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
57
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
58
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
59
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
b. Pencegahan-mitigasi
Program pencegahan-mitigasi dilakukan ketika kondisi normal
dan dimaksudkan untuk engurangan risiko, kerentanan dan ancaman.
Programprogram yang termasuk dalam mitigasi adalah :
1. Peningkatan Perencanaan Tata Ruang.
2. Peningkatan Pemahaman Masyarakat dan Pelayanan dalam
Penataan Ruang.
3. Pengelolaan Lingkungan.
4. Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat.
5. Penguatan dan Dukungan Penanganan Permasalahan Pembangunan
Perdesaan dan Perkotaan.
6. Fasilitasi Pengembangan Masyarakat.
7. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.
8. Pengendalian Banjir.
9. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
10. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
11. Pengendalian Kebakaran Hutan dan lahan
12. Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumber Daya Air lainnya.
13. Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan.
14. Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi
Merusak Lingkungan.
15. Perbaikan Gizi Masyarakat.
16. Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya.
c. Penanganan tanggap darurat
Program tanggap darurat merupakan rangkaian tindakan pasca
bencana yang berkaitan dengan penanganan/penyelamatan korban,
penyelamatan aset, penyediaan kebutuhan dasar dan pencegahan dampak
yang lebih luas. Programprogram tersebut adalah :
1. Penanggulangan Bencana.
2. Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam 3.
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular.
4. Upaya Kesehatan Masyarakat.
5. Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan
60
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
d. Rehabilitasi
Program dalam rehabilitasi dimaksudkan untuk pemulihan kondisi
korban dari trauma, pemulihan sarana/ prasarana kehidupan hingga
keadaan berangsur kembali ke keadaan normal. Program-program yang
termasuk dalam rehabilitasi adalah :
1. Perbaikan Perumahan akibat Bencana Alam/Sosial.
2. Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pendidikan.
3. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
4. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan.
5. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan.
6. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya.
7. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif. viii)
Pengembangan Kewirausahaan dan Keuanggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah.
8. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah.
9. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
10. Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial.
61
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB VI
KERANGKA KERJA PENYELENGGARAAN
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
62
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
63
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
64
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
65
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
66
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB VI
KEBIJAKAN DAN RENCANA AKSI
67
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
68
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
69
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
b. Sumber daya
1) Mengkaji kapasitas sumber daya manusia yang ada dan menyusun
rencana serta program peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk
memenuhi kebutuhan di masa mendatang;
70
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
c. Partisipasi Masyarakat
Secara sistematis melibatkan masyarakat dalam upaya penanggulangan
bencana termasuk dalam pengambilan keputusan di dalam proses pemetaan
masalah, perencanaan, implementasi, pemantauan, dan evaluasi, melalui
pembentukan jejaring termasuk jejaring relawan, pengelolaan sumber daya
yang strategis, penyusunan peraturan hukum dan pendelegasian otoritas.
71
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
72
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
73
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
74
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
75
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB VI
PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI
76
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
77
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
terhadap hasil (outcome) program yang dapat berupa dampak atau manfaat bagi
masyarakat dan/atau pemerintah. Pada hakikatnya evaluasi adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome)
terhadap rencana dan standar. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumber daya yang
digunakan serta indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan dan/atau
indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program. Kegiatan ini dilaksanakan secara
sistematis, menyeluruh, objektif dan transparan. Hasil evaluasi menjadi bahan bagi
penyusunan rencana program berikutnya.
6.2. Pelaporan
78
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
BAB VII
PENUTUP
79
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA (RPB)
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
TAHUN 2022
-2026
PUSTAKA
80
LAMPIRAN
LAMPIRAN
RENCANA AKSI
Lampiran |1
3 Pembangunan 7 Penyusunan Peraturan
Mekanisme Insentif Gubernur tentang
Keterlibatan Dunia Mekanisme Dukungan
Usaha dalam Partisipasi Dunia Usaha
Penyelenggaraan dalam
PB Penyelenggaraan PB
2 Pembangunan kapasitas 4 Membangun 8 Menyusun Kurikulum
kelembagaan kapasitas personil Pendidikan Standar
penanggulangan PB sesuai dengan Personil BPBD Provinsi
bencana dan sistem kriteria standar dan Kabupaten untuk
pendukungnya yang dibutuhkan tingkat pelaksana,
administrasi, pengelola
dan pengambil kebijakan
9 Pelaksanaan Diklat
BPBD berdasarkan
Kurikulum yang telah
ditetapkan
10 Pelaksanaan latihan
dan simulasi internal
secara periodik untuk
sistem penanggulangan
bencana di Provinsi
Sumatera Selatan
11 Pengisian formasi
fungsional dalam BPBD
Provinsi dan
Kabupaten
12 Pendampingan
pembentukan Forum
PRB kabupaten/kota di
Zona Prioritas
Penanggulangan
Bencana di Provinsi
Sumatera Selatan
13 Membangun
Mekanisme
Pemantauan
Pelaksanaan RPB di
Provinsi Sumatera
Selatan yang mandiri,
transparan dan
akuntabel pada Forum
PRB di Provinsi
Sumatera Selatan
14 Membangun
kerjasama antar
provinsi untuk
peningkatan kapasitas
Lampiran |2
PB di Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran |3
Bencana Kajian Risiko Bencana Provinsi
Bencana Provinsi Sumatera Selatan
Sumatera 8 Penyusunan Rencana
Selatan Kontinjensi Bencana
pada Zona Prioritas
Penanggulangan
Bencana Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pembangunan 9 Pembentukan Tim
Gabungan
Mekanisme kabupaten/kota -
provinsi untuk
Penerapan
menyusun Rencana
Rencana Kontinjensi
Kontinjensi 10 Sinkronisasi Prosedur
Operasi Standar
Bencana dengan
Rencana Kontinjensi
Daerah
3 Pembangunan Sistem 5. Penjaminan 11 Penyusunan kontrak
Distribusi Logistik yang Stabilitas Harga kerjasama antara
menjamin stabilitas pemerintah dengan
Kebutuhan produsen-produsen
harga pasar kebutuhan
tanggap darurat provinsi Penanganan Darurat kebutuhan pokok
darurat bencana
12 Pengadaan kebutuhan
darurat bencana
langsung ke produsen
13 Penerapan sanksi dan
penghargaan atas
komitmen produsen
dalam penanganan
darurat bencana
6. Pembangunan 14 Pembangunan jalur
fasilitas distribusi logistik daerah
dari produsen hingga
pendukung masyarakat
Sistem Distribusi 15 Pembangunan Pos
KODAL Lapangan
Logistik di Zona
Kabupaten/Kota di
Prioritas Zona Prioritas
Penanggulangan Penanggulangan
Bencana Provinsi
Bencana Provinsi Sumatera Selatan
Sumatera
Selatan
Lampiran |4
6.1.3. Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan
Berdasarkan strategi penanggulangan bencana yang telah dipaparkan, maka
program dan kegiatan dalam upaya penelitian, pendidikan dan pelatihan dapat dilihat
pada Tabel 6.3.
Tabel .6.3. Fokus, Program dan Kegiatan Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan
NO FOKUS PROGRAM KEGIATAN
1 Pendidikan 1 Pembentukan dan 1 Pembentukan
Kebencanaan di Penerapan Kelompok Kerja
Lembaga Pendidikan Kurikulum Penyusun Kurikulum
Formal untuk Pendidikan Pendidikan
4 Pembentukan
Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP)
Kebencanaan
2 Internalisasi 5 Penyusunan dan
Kearifan Lokal dan pembaruan materi
Ketangguhan pembelajaran
Masyarakat ketangguhan
Provinsi Sumatera masyarakat Provinsi
Selatan Sumatera Selatan
menghadapi menghadapi bencana
bencana dalam 6 Kampanye
Sistem Ketangguhan
Penanggulangan Masyarakat Provinsi
Bencana Provinsi Sumatera Selatan
Sumatera Selatan terhadap Bencana pada
peserta didik
7 Penerbitan Jurnal Riset
Inventarisir Kearifan
Lokal Masyarakat
Provinsi Sumatera
Selatan Menghadapi
Bencana
8 Internalisasi Kearifan
Lokal kedalam Sistem
Penanggulangan
Lampiran |5
Bencana Provinsi
Sumatera Selatan
2 Kemitraan antara 3 Penggalangan 9 Fasilitasi Dukungan
Pemerintah, Forum Anggaran Riset Penggalangan
PRB Provinsi Sumatera Kebencanaan Anggaran Kebutuhan
Selatan, dan Akademisi Riset Kebencanaan
untuk Riset Inovasi Forum PRB Provinsi
Teknologi Sumatera Selatan
Kebencanaan dalam 10 Penggalangan
Menurunkan Jumlah Anggaran Riset
potensi masyarakat Kebencanaan
terpapar dan pemakaian
11 Penerapan hasil riset
dana pemulihan kebencanaan dalam PB
Provinsi Sumatera
Selatan
4 Penyempurnaan 12 Monitoring penggunaan
dan inovasi Riset hasil riset di daerah
Terapan 13 Pembangunan Pusat
berdasarkan Pembelajaran Riset
pengalaman Bidang Kebencanaan
pengguna hasil 14 Internalisasi Hasil Riset
riset
PB kedalam kehidupan
masyarakat
15 Sinkronisasi prosedur
izin Tugas Belajar
dengan Arah Penerapan
inovasi teknologi untuk
penanggulangan
bencana
3 Memberdayakan 5. Pemberdayaan 16 Pembentukan Dewan
kapasitas riset internal kapasitas internal Riset Provinsi
pemerintah untuk pemerintah untuk riset Sumatera Selatan
meningkatkan rasio dan penelitian 17 Pemberdayaan peneliti
perbandingan investas kebencanaan internal pemerintah
pra bencana dengan Provinsi Sumatera
biaya pemulihan Selatan untuk PB
18 Inventarisasi Kegiatan
dan Dampak upaya
PRB di Provinsi
Sumatera Selatan
19 Penerapan Mekanisme
Analisis Risiko Bencana
bagi proyek
pembangunan berskala
besar
5. Pemantauan 20 Penerbitan Rasio
efektivitas upaya investasi dan biaya
pengurangan risiko
Lampiran |6
bencana Provinsi pemulihan dampak
Sumatera bencana
Selatan
Tabel 5.4. Fokus, Program dan Kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi
Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lain dalam Pengurangan Risiko
Bencana
Lampiran |7
publik
2. Sinkronisasi dan 3. Sinkronisasi 7. Penetapan SektorSektor
Pengembangan Program Pengembangan
Program Pengentasan Pengentasan Mata Pencarian
Kemiskinan Pemerintah Kemiskinan Alternatif masyarakat di
secara sektoral di Zona Pemerintah di Zona Prioritas PB
Prioritas PB Provinsi Zona Prioritas Provinsi Sumatera
Sumatera Selatan PB Provinsi Selatan
Sumatera 8. Pelatihan Sektoral
Selatan Keterampilan
Pengembangan Mata
Pencarian Alternatif
9. Pemberian modal dan
insentif bergilir untuk
pengembangan Mata
Pencarian Alternatif
10. Pemberdayaan
Lembaga Pendidikan
Keterampilan Untuk
Mata Pencarian
Alternatif Masyarakat
Rentan secara sektoral di
Zona Prioritas PB
Provinsi Sumatera
Selatan
Lampiran |8
6.1.5. Perlindungan Masyarakat dari Bencana
Berdasarkan strategi penanggulangan bencana yang telah dipaparkan, maka
program dan kegiatan dalam memberikan perlindungan masyarakat dari bencana
dapat dilihat pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Fokus, Program dan Kegiatan Perlindungan Masyarakat dari
Bencana
NO FOKUS PROGRAM KEGIATAN
1. Pencegahan dan 1. Penegakan 1. Penyusunan dan
Mitigasi Bencana aturan terkait percepatan penerapan
pengurangan aturan 'Building Code'
risiko bencana pada setiap
kabupaten/kota di
Provinsi Sumatera
Selatan
2. Pelatihan Pengawas
Standar Mutu dan
Kekuatan Bangunan
Tingkat kabupaten/kota
3. Penegakan Peraturan
.
Lingkungan Hidup
terkait pencegahan
bencana banjir dan
longsor
Lampiran |9
Penyangga dan Zona Prioritas PB
Pengurangan Banjir dan Daerah
Dampak Bencana Rawan Longsor di Zona
Prioritas PB Banjir
9. Pembangunan Sumur
Resapan sesuai dengan
Standar Di Kantor
Pemerintahan
3. Pembangunan 10. Pembangunan dan
Infrastruktur Pemeliharaan
Pencegah Infrastruktur Pengendali
Bencana Banjir dan Pengaman
Lereng di Zona
Prioritas PB Banjir
11. Ketersediaan Sarana
dan Prasarana
Pemadam Kebakaran
dan Bencana
Kegagalan Teknologi
Lampiran |1
0
Pencegah dan 13. Pengembangan inovasi
Mitigasi Bencana teknologi untuk
napencegahan bencana
Longsor berdasarkan
kajian risiko bencana
14. Publikasi Panduan
Standar Bangunan
Rumah Aman Gempa
bumi
15. Pengembangan inovasi
teknologi untuk deteksi
dini potensi bencana
puting beliung
Lampiran | 11
gunung api
7. Peningkatan Kapasitas
Prasarana dan Sarana
Evakuasi Masyarakat
Lampiran | 12
fungsi prasarana dan
sarana kritis
2. Rehabilitasi dan 1. Pengkajian Kerusakan
Rekonstruksi dan Kerugian
2. Penyusunan Rencana
Aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
3. Pemulihan prasarana
sarana publik dan
rekonstruksi rumah
warga korban bencana
4. Pemulihan kesehatan
dan kondisi psikologis
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
A. Program Penguatan Peraturan Perundangan dan Kapasitas Kelembagaan
Penanggulangan Bencana
Lampiran | 13
1. Penyusunan 1. Adanya Peraturan Instansi Utama : 1,9
Peraturan Gubernur tentang Prosedur - BPBD
Gubernur Operasi Standar (POS), - Biro Hukum dan
tentang Peran dan Fungsi Instansi Humas
Prosedur Pemerintah, Instansi - Biro Organisasi dan
Pembagian
Vertikal dan Lembaga Tatalaksana
Peran,
Masyarakat
Tanggung
2. Mempersingkat waktu Instansi Terkait :
Jawab dan
pelaksanaan penanganan - Bappeda
Kewenangan
saat darurat darurat bencana dari - Dinas Kesehatan
bencana rencana kontinjensi yang - Dinas Sosial
disusun - Dinas Pengairan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Penyusunan Adanya Peraturan Gubernur Instansi Utama : 0,475
Peraturan tentang Status Bencana - BPBD
Gubernur - Biro Hukum dan
tentang Humas
Penetapan Instansi Terkait :
Skala Bencana - Bappeda
Daerah - Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Pengairan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
sumsel
-
B. Program Penguatan Peraturan Perundangan dan Kapasitas Kelembagaan
Penanggulangan Bencana
Lampiran | 14
3. Penyusunan 3. Adanya Peraturan Instansi Utama : 1,9
Peraturan Gubernur tentang Prosedur - BPBD
Gubernur Operasi Standar (POS), - Biro Hukum dan
tentang Peran dan Fungsi Instansi Humas
Prosedur Pemerintah, Instansi - Biro Organisasi dan
Pembagian Vertikal dan Lembaga Tatalaksana
Peran, Masyarakat
Tanggung
4. Mempersingkat waktu Instansi Terkait :
Jawab dan
pelaksanaan penanganan - Bappeda
Kewenangan
saat darurat darurat bencana dari - Dinas Kesehatan
bencana rencana kontinjensi yang - Dinas Sosial
disusun - Dinas Pengairan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
Instansiinstansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
4. Penyusunan Adanya Peraturan Gubernur Instansi Utama : 0,475
Peraturan tentang Status Bencana - BPBD
Gubernur - Biro Hukum dan
tentang Humas
Penetapan
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Skala Bencana Instansi Terkait :
Daerah - Bappeda
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Pengairan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
Lampiran | 15
5. Peningkatan Terbentuk Unsur Pengarah dari Instansi Utama : 1,475
Mekanisme Instansi Pemerintah di - BPBD
Koordinasi BPBD dan BPBD - Biro Hukum dan
BPBD Kabupaten/Kota Humas
- Biro Organisasi dan
Tatalaksana
Instansi Terkait :
- Bappeda
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Pengairan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
Instansiinstansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
6. Penyusunan Adanya Peraturan Gubernur Instansi Utama : 0,2375
Peraturan tentang Zona Prioritas - BPBD
Gubernur Penanggulangan Bencana - Biro Hukum dan
tentang Zona berdasarkan kajian risiko di Humas
Prioritas Provinsi Sumatera Selatan
Penanggulang 2012 – 2017 Instansi Terkait :
an Bencana
- Bappeda
Provinsi
- Dinas Kesehatan
Sumatera
- Dinas Sosial
Selatan
- Dinas Pengairan
20122017
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
Instansiinstansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Selatan
Lampiran | 16
7. Promosi RPB Institusi memiliki dana dan Instansi Utama : 2,85
Provinsi kontribusi dalam - BPBD
Sumatera penyelenggaran Instansi Terkait :
Selatan untuk penanggulangan bencana - Bappeda
Penggalangan - Dinas Kesehatan
Anggaran - Dinas Sosial
Partisipatif PB - Dinas Pengairan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
Instansi Vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
8. Penyusunan Adanya aturan/kebijakan Instansi Utama : 0,2375
Peraturan terkait penegakan hukum yang - BPBD
Gubernur diatur dengan melibatkan - Biro Hukum dan
tentang lintas institusi secara terpadu Humas
Mekanisme terkait dunia usaha dalam
Dukungan meningkatkan kapasitas Instansi Terkait :
Partisipasi masyarakat rentan - Bappeda
Dunia Usaha
- Disperindagkop dan
dalam
UKM
Penyelenggara
- Instansi – instansi
an PB
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal
lainnya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
9. Pelaksanaan 1. Adanya persetujuan Instansi Utama : 0,45
malam donasi perusahaan besar untuk - Disperindagkop dan
komitmen menjamin komitment UKM
antara bersama (yang di ketahui - BPBD
pemerintah dan dan disetujui oleh lintas
perusahaan stakeholder) dalam Instansi Terkait :
untuk mengembangkan
Pengentasan - Dinas Sosial
kapasitas masyarakat di
Kerentanan daerah rentan - BPM
masyarakat di 2. Dunia usaha - Instansi – instansi
Zona Prioritas melaksanakan program pemerintah lainnya di
Penanggulang lingkungan pemerintah
peningkatan masyarakat di
Provinsi Sumatera
daerah rentan.
Selatan Instansi –
Lampiran | 17
INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
an Bencana instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
10. Pelaksanaan Adanya peningkatan Instansi Utama : 4,75
latihan dan ketrampilan teknis PB di setiap - BPBD
simulasi BPBD. - BKPP
internal secara
periodik untuk
Instansi Terkait :
sistem
penanggulang - BPBD
an bencana - Dinas Pengairan
Provinsi - Dinas Sosial
Sumatera - Dinas Kesehatan
Selatan - Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
Lampiran | 18
Provinsi penanggulangan bencana - Dishubkomintel
Sumatera di dalam zona yang telah - Bappeda
- Dinas Sosial
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Selatan ditetapkan - Dinas Kesehatan
- BPBD kabupaten/kota
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
5. Pendalaman Tersedianya skenario kontijensi Instansi Utama : 0,475
Kajian Risiko untuk bencana : - BPBD
Bencana pada - Gempa bumi
Zona Prioritas - Letusan Gunungapi Instansi Terkait :
Penanggulang - Banjir - BPBD kabupaten/kota
an Bencana - Tanah Longsor - Bappeda
Provinsi - Kekeringan - Dinas Pengairan
Sumatera - Kebakaran - Dinas Sosial
Selatan
- Puting Beliung pada - Dinas Kesehatan
masing-masing zona prioritas - Instansi – instansi
penanggulangan bencana pemerintah lainnya di
Provinsi Sumatera lingkungan pemerintah
Selatan Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
6. Sinkronisasi Operasi darurat dilakukan Instansi Utama : 0,57
Prosedur sesuai dengan Rencana - BPBD
Operasi kontijensi yang telah disusun.
Standar Instasi Terkait :
Bencana - BPBD kabupaten/kota
dengan - Bappeda
Rencana
- Dinas Pengairan
Kontinjensi
Daerah - Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Lampiran | 19
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
7. Penyusunan Terjaminnya kebutuhan darurat Instansi Utama : 0,57
kontrak saat terjadi bencana - BPBD
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATIF
KEBERHASILAN INSTANSI
(Milyar )
kerjasama antara dengan jumlah yang cukup. - Disperindagkop dan
pemerintah UKM
dengan
produsenproduse Instasi Terkait :
n kebutuhan - Bappeda
pokok darurat - Dinas Sosial
bencana - Dinas Kesehatan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
8. Pengadaan Terjaminnya kebutuhan Instansi Utama : Bergantung
kebutuhan darurat saat terjadi bencana - BPBD anggaran
darurat bencana dengan harga yang wajar. - Disperindagkop dan operasi darurat
langsung ke UKM pada setiap
produsen bencana
Instasi Terkait :
- Bappeda
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal
lainnya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
Lampiran | 20
9. Penerapan sanksi Meningkatnya jumlah Instansi Utama : 0,57
dan penghargaan produsen yang - BPBD
atas komitmen menandatangani kontrak - Disperindagkop dan
produsen dalam kerjasama untuk penanganan UKM
penanganan darurat bencana
darurat bencana
Instasi Terkait :
- Bappeda
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATIF
KEBERHASILAN INSTANSI
(Milyar )
lainnya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
10. Pembangunan Diterimanya barang bantuan Instansi Utama : 1,425
jalur distribusi dari produsen induk ke - BPBD
logistik daerah tangan masyarakat penerima - Dishubkomintel
dari produsen manfaat. - Dinas BMCK
hingga
masyarakat Instasi Terkait :
- Disperindagkop dan
UKM
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal
lainnya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
Lampiran | 21
11. Pembangunan Adanya bufferstock di Instansi Utama : 14,75
Pos KODAL setiap zona prioritas PB - BPBD
Lapangan sesuai dengan rencana - Dinas Sosial
Kabupaten/Kot a kontijensi. - Dinas BMCK
di Zona
Prioritas
Instasi Terkait :
Penanggulang
-
an Bencana
- Dinas Kesehatan
Provinsi
- Instansi – instansi
Sumatera
pemerintah lainnya di
Selatan
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal
lainnya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Pendidikan - BPBD
Kebencanaan - BPPD Kabupaten/Kota
Provinsi - Instansi – instansi
Sumatera pemerintah lainnya di
Selatan lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
2. Penyusunan Kurikulum Pendidikan Instansi Utama : 2,375
Kurikulum PB Kebencanaan diperbarui - Dinas Pendidikan
di Lembaga secara periodik sesuai dengan
Pendidikan kondisi kebencanaan Provinsi Instasi Terkait :
Formal Sumatera Selatan dan - BPBD
3. Penerapan difokuskan kepada - BPPD Kabupaten/kota 3,8
Kurikulum PB peningkatan keterampilan serta
Lampiran | 22
pada seluruh kemampuan inovasi teknologi - Instansi – instansi
jenjang peserta didik untuk mengurangi pemerintah lainnya di
pendidikan risiko bencana lingkungan pemerintah
formal Provinsi Sumatera
4. Pembentukan Selatan Instansi – 0,5
Musyawarah instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Guru Mata
Sumatera
Pelajaran
Selatan
(MGMP)
Kebencanaan
5. Kampanye Terjaminnya informasi Instansi Utama : 0,2375
Ketangguhan kebencanaan di peserta didik - Dinas Pendidikan
Masyarakat yang bisa dicapai dengan - BPBD
Provinsi komunikasi dua arah.
Sumatera Instasi Terkait :
Selatan - Dinas Sosial
terhadap - Dinas HUBKOMINTEL
Bencana pada
- Instansi – instansi
peserta didik pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan Instansi –
instansi vertikal lainnya
di wilayah Provinsi
Sumatera
Selatan
6. Fasilitasi 1. Tersedianya anggaran riset Instansi Utama : 0,45
Dukungan yang memadai untuk - Bappeda
Penggalangan melakukan inovasi - BPBD
Anggaran teknologi yang dibutuhkan
Kebutuhan sesuai dengan hasil Instansi Terkait :
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Riset monitoring. - Instansi – instansi
Kebencanaan 2. Terbentuknya kepercayaan pemerintah lainnya di
Forum PRB lembaga pendanaan untuk lingkungan pemerintah
Provinsi mendukung riset inovasi Provinsi Sumatera
Sumatera teknologi. Selatan
Selatan - Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 23
10. Penggalangan Minimal 5 riset PB didanai oleh Instansi Utama : 1,0
Anggaran lembaga dana dalam 1 tahun. - BAPPEDA
Riset - BPBD
Kebencanaan
Instasi Terkait :
- Distamben
- Dinas Kelautan &
Perikanan
- Dinas Pengairan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
11. Penerapan Satu dari lima hasil riset Instansi Utama : 0,5
hasil riset tersebut diimplementasikan - BPBD
kebencanaan dalam PB di Provinsi
dalam PB Sumatera Selatan. Instasi Terkait :
Provinsi - BPBD kabupaten/kota
Sumatera - Bappeda
Selatan - Distamben
- Dinas Kelautan &
Perikanan dan
Perikanan
-
- Dinas Pengairan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
-
12. Monitoring Tersusunnya mekanisme Instansi Utama : 0,2375
penggunaan pemantauan obyektif mengacu - BPBD
hasil riset di kepada pengembangan - Bapedal
daerah inovasi teknologi atau riset
kebencanaan. Instasi Terkait :
- Bappeda
- Distamben
- Dinas Kelautan &
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Lampiran | 24
Perikanan dan
Perikanan
-
- Dinas Pengairan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
13. Internalisasi Masyarakat Provinsi Instansi Utama : 0,2375
Hasil Riset PB Sumatera Selatan memahami - BPBD
ke dalam dan menerapkan hasil riset - Bapedal
kehidupan
masyarakat Instasi Terkait :
- Dishubkomintel
- BPBD kabupaten / kota
- Bappeda
- BPM
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
14. Sinkronisasi Adanya 10 % dari kuota PNS Instansi Utama : 2,85
prosedur izin tiap kabupaten/kota yang fokus - BKPP
Tugas Belajar penelitian untuk - BPBD
dengan Arah penanggulangan bencana
Penerapan Instasi Terkait :
inovasi - Bappeda
teknologi untuk - BPBD
penanggulang - Instansi – instansi
an bencana pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
15. Pemberdayaan 1. Adanya persyaratan karya Instansi Utama : 0,475
peneliti internal ilmiah tentang - BIRO humas
pemerintah kebencanaan untuk PNS
Provinsi yang akan tugas belajar Instasi Terkait :
Sumatera 2. Arah penelitian PB menjadi
- BPBD
Lampiran | 25
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Selatan untuk prioritas bagi PNS yang - Bappeda
PB akan melakukan tugas - Instansi – instansi
belajar pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
E.
F.
G. Peningkatan Kapasitas, Partisipasi Masyarakat, dan Pemangku Kepentingan
1. Penetapan arah Adanya kesepakatan antara Instansi Utama : 0,95
penerapan dan Badan Penanggulangan - BPBD
inovasi Bencana Provinsi Sumatera - Bappeda
teknologi untuk Selatan dengan lembaga riset
pemulihan dalam praktek penyusunan Instasi Terkait :
dampak rencana pemulihan bencana. - Distamben
bencana - Dinas Pengairan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Pendidikan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Pengembanga Penerapan hasil inovasi Instansi Utama : 0,95
n riset dan teknologi dari lembaga riset - BPBD
inovasi dalam penanggulangan - Bappeda
teknologi bencana sesuai dengan
kebutuhan kebutuhan kontijensi. Instasi Terkait :
kontinjensi
- Dinsos
bencana
- Distamben
daerah
-
- Dinas Pengairan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Pendidikan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
Lampiran | 26
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pendayagunaa Adanya TRC yang Instansi Utama : 4,75
n Teknologi terlatih/terampil di setiap zona - BPBD
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
pada prioritas.
operasionalisa Instasi Terkait :
si Tim Reaksi - BPBD Kabupaten/Kota
Cepat (TRC) - Bappeda
Provinsi -
- Dinas Pengairan
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pembangunan Tersedianya 1 sumber informasi Instansi Utama : 0,7125
Pusat Kebencanaan skala - BPBD
Informasi Provinsi - Dishubkomintel
Kebencanaan
BPBD Instasi Terkait :
- Bappeda
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
ertical lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 27
5. Penetapan Adanya peta sektoral Instansi Utama : 0,475
Sektor-Sektor pengembangan mata - BPM
Pengembanga pencarian alternatif di Zona - Disperindagkop dan
n Mata Prioritas PB Provinsi Sumatera UKM
Pencarian Selatan yang disepakati
Alternatif seluruh pemangku kepentingan Instansi Terkait :
masyarakat di
Zona Prioritas - Bappeda
PB Provinsi - BPBD
Sumatera - Dinas Sosial
Selatan - Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 28
7. Pemberian Terselenggaranya permodalan Instansi Utama : 23,75
modal dan bergilir yang sehat tanpa kredit - Disperindagkop dan
insentif bergilir macet di masyarakat pengguna UKM
untuk bantuan - BPM
pengembanga - Dinas Sosial
n Mata
Pencarian
Alternatif Instasi Terkait :
- Bappeda
- BPBD
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
8. Pemberdayaan Meningkatnya ketrampilan Instansi Utama : 1,9
Lembaga masyarakat dalam pengelolaan - Disperindagkop dan
Pendidikan mata pencarian UKM
Keterampilan alternatif - BPM
Untuk Mata - Dinas Sosial
Pencarian
Alternatif Instasi Terkait :
Masyarakat - Bappeda
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Rentan secara - BPBD
sektoral di - Instansi – instansi
Zona Prioritas pemerintah lainnya di
PB Provinsi lingkungan pemerintah
Sumatera Provinsi Sumatera
Selatan Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 29
9. Pembangunan Terjaminnya mata pencaharian Instansi Utama : 7,125
Jaringan alternatif yang berkelanjutan di - Disperindagkop dan
Pemasaran daerah rentan. UKM
Produk Mata - BPM
Pencarian - Badan Investasi &
Alternatif Promosi
Masyarakat Di
Zona Prioritas Instasi Terkait :
PB Provinsi - Bappeda
Sumatera - BPBD
Selatan
- Dinas Sosial
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
10. Adaptasi Tersedianya teknologi tepat Instansi Utama : 9,5
teknologi guna - BPM
pengembanga - Disperindagkop dan
n lanjut usaha UKM
masyarakat
Instasi Terkait :
- Bappeda
- BPBD
- Dinas Tenaga Kerja
dan Mobilitas
Penduduk
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
Sumatera Selatan -
Lampiran | 30
11. Penerapan Tersalurnya produk usaha Instansi Utama : 0,2375
sistem Anak masyarakat di - Disperindagkop dan
Angkat pada perusahaanperusahaan mapan UKM
perusahaan - Dinas Sosial
besar
Instansi Terkait :
- Bappeda
- BPBD
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Adanya produk masyarakat Instansi Utama : 0,2375
yang terpakai untuk memenuhi - Disperindagkop dan
kebutuhan perusahaan besar. UKM
- BPM
- Dinas Sosial
Instansi Terkait :
- Bappeda
- BPBD
- Badan Investasi &
Promosi
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Usaha masyarakat dipakai Instansi Utama : 0,2375
oleh perusahaan mapan untuk - Disperindagkop dan
men-supply kebutuhan UKM
perusahaan besar. - BPM
Instasi Terkait :
- Bappeda
- BPBD
- Badan Investasi &
Promosi
Lampiran | 31
PAGU
KETERLIBATAN
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATIF
INSTANSI
(Milyar )
- Instansi – instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi – instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATIF
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN KETERLIBATAN INSTANSI
(Milyar
Rupiah)
1. Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana Gempa bumi
Lampiran | 32
(Milyar
Rupiah)
2. Publikasi 1. terbangunnya 10 contoh Instansi Utama : 1,425
Panduan Rumah rumah tahan gempa tipe 45 - Dinas BMCK
Aman Gempa melalui program rumah - Biro Hukum dan
bumi duafa. Humas
2. adanya 1 kali penerbitan
- Dishubkomintel
khusus per tahun publikasi
rumah tahan gempa di 5 - BPBD
media massa baik cetak -
maupun elektronik. Intansi Pendukung :
3. Adanya 2.300 poster KIE - Distamben
(Komunikasi, Informasi dan - Dinsos
Edukasi) dan promosi - instansi-instansi
Rumah Aman Gempa. lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Program Kesiapsiagaan Bencana Gempa bumi
1. Publikasi Tersedianya poster standar Instansi utama 0,2375
Panduan panduan penyelamatan diri - BPBD
Standar saat terjadi gempa bumi ukuran - Dishubkomintel
Minimum A2 di setiap bangunan
- Biro Hukum dan
Penyelamatan pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan dan kabupaten/kota di Humas
Diri saat terjadi
bencana Zona Prioritas PB Provinsi
Sumatera Selatan Instansi terkait:
- Dinas Pendidikan
- Distamben
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Pembangunan 1. Adanya 200 fasilitas publik Instansi Utama: 1,425
Jaringan terhubung langsung - BPBD
Informasi dengan Pusat Informasi - Dishubkomintel
Kebencanaan Pusdalops PB Provinsi
Terpusat dengan Sumatera Selatan Instansi terkait:
memanfaatkan 2. Adanya kesepakatan -
fasilitas publik antara pemerintah dengan
- Biro Hukum dan Humas
sebagai interface 3 perusahaan telpon
Lampiran | 33
seluler untuk menyebarkan - instansi-instansi lainnya
SMS yang berisi informasi dilingkungan
PAGU
INDIKATIF
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN KETERLIBATAN INSTANSI
(Milyar
Rupiah)
mengenai bencana pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi vertikal
lainya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
3. Program Penanganan Darurat Bencana Gempa bumi
1. Kajian Cepat Tersedianya hasil kajian cepat Instansi Utama : 0,2375
Bencana Gempa dan rekomendasi status darurat - BPBD
bumi bencana maksimal 1x 24 jam
sejak kejadian bencana Instansi terkait :
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Distamben
- instansi-instansi lainnya
dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi vertikal
lainya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
2. Pencarian, 1. Maksimum 1x6 jam setelah Instansi Utama : 2,375
penyelamatan & kejadian bencana telah - BPBD
evakuasi memulai pelaksanaan tugas
2. Maksimum 3x24 jam Instansi terkait
setelah kejadian bencana, - instansi-instansi lainnya
telah selesai melakukan
dilingkungan
evakuasi semua korban
pemerintah Provinsi
selamat ke pusat kesehatan
Sumatera Selatan
3. Maksimum 7x24 jam
setelah kejadian bencana, - instansi-instansi vertikal
telah selesai lainya di wilayah
melaksanakan penguburan Provinsi Sumatera
Selatan
seluruh jenazah
Lampiran | 34
layanan
kesehatan, air Instansi terkait
bersih dan - Badan Ketahanan
sanitasi Pangan
- instansi-instansi lainnya
dilingkungan
PAGU
KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN
INSTANSI (Milyar
Rupiah)
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pemulihan 1. Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 6,65
darurat fungsi setelah kejadian bencana, - Dinas BMCK
prasarana dan telah diketahui status - Dinas Pengairan
sarana kritis seluruh fasilitas kritis yang
ada di daerah bencana
Instansi terkait
2. Maksimum 7x24 jam
- BPBD
setelah kejadian bencana,
telah dapat memfungsikan - Dinas Kesehatan
fasilitas kritis yang rusak - instansi-instansi
(baik secara permanen lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
ataupun temporer).
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Program Pemulihan Bencana Gempa bumi
1. Pengkajian Maksimal 10 hari setelah Instansi Utama : 0,57
kerusakan dan dikeluarkannya status darurat - BPBD
kerugian bencana telah dimiliki hasil - BAPPEDA
perhitungan kerusakan dan
kerugian (Damage and Losess Instansi terkait
Assessment = DALA). - Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas BMCK
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
Lampiran | 35
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Penyusunan Perencanaan selesai paling Instansi Utama : 0,2375
rencana aksi lama 14 hari setelah - BPBD
rehabilitasi ditetapkannya status darurat - BAPPEDA
rekonstruksi bencana
Instansi terkait
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Pendidikan
PAGU
KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN INDIKATOR KEBERHASILAN
INSTANSI (Milyar
Rupiah)
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pemulihan Terselenggaranya Rencana Instansi Utama : 6,65
prasarana Rehabilitasi Rekonstruksi - BPBD
sarana publik paling lama 6 bulan setelah
dan rekonstruksi kejadian bencana Instansi terkait
rumah warga - Dinas Kesehatan
korban bencana - Dinas Sosial
- Bappeda
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pemulihan Normalisasi kehidupan Instansi Utama : 7,125
kesehatan dan masyarakat korban selamat - Dinas Kesehatan
kondisi paling lama 6 bulan setelah - Dinas Sosial
psikologis kejadian bencana
Instansi terkait
- BPBD
- instansi-instansi
Lampiran | 36
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
1. Program Mitigasi Bencana Banjir
1. Penegakan Peraturan 1. Berkurangnya alih Instansi Utama: 3,5625
Lingkungan Hidup fungsi lahan pada - Dishutbun,
terkait pencegahan daerah kawasan - Bapedal
bencana banjir resapan (hutan, DAS,
hutan kota,taman kota,
Instansi terkait:
waduk, situ, dll)
2. Berkurangnya aktifitas - Dinas Pengairan,
ilegal di kawasan - BPBD
hutan - Disperindagkop dan
3. Berfungsinya lembaga UKM
adat untuk - Dinas Kelautan Dan
pengawasan fungsi Perikanan
hutan di 3 - instansi-instansi
Kabupaten/Kota lainnya dilingkungan
Prioritas untuk pemerintah Provinsi
pembangunan Sumatera Selatan
kesadaran publik akan - instansi-instansi
manfaat infrastruktur vertikal lainya di
pencegahan banjir wilayah Provinsi
pada zona prioritas Sumatera Selatan
bencana banjir
Lampiran | 37
2. Peningkatan Kapasitas Ditanamnya 10.000 Instansi Utama: 1,9
Daerah Resapan di batang tanaman keras - Dishutbun
Zona Prioritas PB yang produktif per tahun di - Bapedal
Banjir zona proritas banjir
Instansi terkait:
- BPBD
- Dinas Pengairan
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pembangunan 1. Peningkatan Instansi Utama: 3,8
Infrastruktur kapasitas dan - Dinas Pengairan
Pengendali Banjir dan pemeliharaan
Pengaman Lereng di drainase minimal di Instansi terkait:
Zona Prioritas PB 3 kabupaten/kota
- Bapedal
pada zona prioritas
Banjir - Bappeda
2. Normalisasi
sungaisungai di zona - BPBD
perioritas banjir - instansi-instansi
lainnya dilingkungan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Program Kesiapsiaagaan Bencana Banjir
1. Pembangunan Sistem 1. Disampaikannya Instansi Utama: 2,375
Peringatan peringatan awal - Dinas Pengairan
Dini Bencana Banjir potensi banjir - BPBD
berdasarkan prakiraan
- Dishubkomintel
paling lambat 1x24 jam
sebelum kejadian
2. Disebarkannya Instansi terkait:
peringatan evakuasi - Bappeda
banjir berdasarkan - instansi-instansi lainnya
ketinggian muka air dilingkungan
sungai paling lambat pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
30 menit sebelum
- instansi-instansi vertikal
Lampiran | 38
landaan banjir lainya di wilayah
bandang tiba di Provinsi Sumatera
pemukiman di hulu Selatan
DAS
2. Gladi Posko Berkala Satu kali setahun Instansi Utama : 1,14
Prosedur Operasi terselenggara gladi - BPBD
Standar Peringatan posko berdasarkan POS
Dini dan Penanganan penangganan bencana Instansi terkait
Darurat Bencana banjir - Dinas Sosial
Banjir - Dinas Kesehatan
-
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Program Penanganan Darurat Bencana Banjir
1. Kajian Cepat Bencana Ditetapkannya status Instansi Utama : 0,7125
banjir darurat bencana maksimal - BPBD
1x3 jam sejak bencana
selesai Instansi terkait :
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Distamben
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Pencarian, 1. Maksimum 1x3 jam Instansi Utama : 7,125
penyelamatan dan setelah kejadian - BPBD
evakuasi bencana selesai telah
memulai pelaksanaan Instansi terkait
tugas
- instansi-instansi
2. Maksimum 3x24 jam
lainnya dilingkungan
setelah kejadian
pemerintah Provinsi
bencana selesai, telah
Sumatera Selatan
Lampiran | 39
selesai mengirim - instansi-instansi
semua korban selamat vertikal lainya di
ke pusat wilayah Provinsi
kesehatan/pengungsi Sumatera Selatan
an
3. Maksimum 7x24 jam
setelah kejadian
bencana selesai, telah
selesai melaksanakan
penguburan seluruh
jenazah
3. Pemenuhan Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 14,5
kebutuhan dasar setelah kejadian bencana - BPBD
pangan, sandang, selesai, logistik dasar - Dinas Kesehatan
hunian sementara, telah sampai ke seluruh
- Dinas Sosial
layanan kesehatan, air titik pengungsian
bersih dan sanitasi Instansi terkait
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pemulihan darurat 1. Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 6,65
fungsi prasarana dan setelah kejadian - Dinas Pengairan
sarana kritis bencana selesai, telah
diketahui status Instansi terkait
seluruh fasilitas kritis
- BPBD
yang ada di daerah
bencana - Dinas Kesehatan
2. Maksimum 7x24 jam - instansi-instansi
setelah kejadian lainnya dilingkungan
bencana selesai, telah pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
dapat memfungsikan - instansi-instansi
fasilitas kritis yang vertikal lainya di
rusak. wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 40
1. Pengkajian kerusakan 5 hari setelah Instansi Utama : 0,75
dan kerugian dikeluarkannya status - BPBD
darurat bencana telah - Bappeda
dimiliki hasil perhitungan
kerusakan dan kerugian
Instansi terkait
(Damage and Losess
Assessment = DALA). - Dinas Kesehatan
- Dinas Pengairan
- Dinas Sosial
-
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Penyusunan rencana Perencanaan selesai Instansi Utama : 0,2375
aksi rehabilitasi paling lama 7 hari setelah - BPBD
rekonstruksi ditetapkannya status - Bappeda
darurat bencana
Instansi terkait
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Pengairan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pemulihan prasarana Terselenggaranya Instansi Utama : 23,75
sarana publik dan Rencana Rehabilitasi - Dinas Sosial
rekonstruksi rumah Rekonstruksi paling lama
warga korban bencana 3 bulan setelah kejadian Instansi terkait
bencana - BPBD
- Bappeda
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
Lampiran | 41
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pemulihan kesehatan Normalisasi kehidupan Instansi Utama : 7,125
dan kondisi psikologis masyarakat korban - Dinas Kesehatan
selamat paling lama 3 - Dinas Sosial
bulan setelah kejadian
bencana Instansi terkait
- BPBD
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
1. Program Kesiapsiagaan Bencana Gunung Api
Lampiran | 42
INDIKATIF
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 43
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
5. Simulasi Evakuasi Diadakannya simulasi Instansi Utama : 1,425
Masyarakat terhadap evakuasi dan tanggap - BPBD
Bencana Gunung Api darurat gunung api antara
masyarakat dan Instansi Terkait
pemerintah minimal satu - Dinas Kesehatan
tahun sekali. - Dinas Sosial
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
6. Peningkatan kapasitas 1. Terbangunnya jalur Instansi Utama : 2,375
prasarana sarana evakuasi baru minimal - Dinas PU
evakuasi masyarakat 10 km/tahun
dalam wilayah kerja 2. Pemeliharaan jalur Instansi Terkait
provinsi evakuasi minimal 100 - Bappeda
km/tahun. - Bapedal
- BPBD
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 44
7. Penelitian ilmiah 5 buah Riset ilmiah yang Instansi Utama : 2,375
potensi dan mitigasi mengkaji potensi dan - BPBD
Gunung Api mitigasi bencana gunung
api Instansi Terkait
- Bappeda
- Bapedal
- Perguruan Tinggi
- Instansi-instansi
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 45
bencana, telah selesai lingkungan Pemerintah
melakukan evakuasi Provinsi Sumatera
semua korban selamat Selatan
ke pusat kesehatan - Instansi-instansi
3. Maksimum 7x24 jam vertikal lainnya di
setelah kejadian Wilayah Provinsi
bencana, telah selesai Sumatera Selatan
melaksanakan
penguburan seluruh
jenazah.
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
3. Pemenuhan Maksimum 2x24 jam Instansi Utama : 12,35
kebutuhan dasar setelah kejadian bencana, - BPBD
pangan, sandang, logistik dasar telah - Dinas Kesehatan
hunian sementara, sampai ke seluruh titik - Dinas Sosial
layanan kesehatan, air pengungsian
bersih dan sanitasi Instansi Terkait
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pemulihan darurat 1. Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 3,8
fungsi prasarana dan setelah kejadian - BPBD
sarana kritis bencana, telah -
diketahui status
- Dinas Pengairan
seluruh fasilitas kritis
yang ada di daerah
bencana Instansi Terkait
2. Maksimum 7x24 jam - Dinas Kesehatan
setelah kejadian - Instansi-instansi
bencana, telah dapat pemerintah lainnya di
memfungsikan lingkungan Pemerintah
fasilitas kritis yang Provinsi Sumatera
rusak (baik secara Selatan
permanen ataupun - Instansi-instansi
temporer). vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 46
3. Program Pemulihan Bencana Gunung Api
1. Pengkajian kerusakan Maksimal 10 hari setelah Instansi Utama : 0,7125
dan kerugian dikeluarkannya status - BPBD
darurat bencana telah - Bappeda
dimiliki hasil perhitungan
kerusakan dan kerugian
Instansi Terkait
(Damage and Losess
Assessment = DALA). - Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
-
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
-
2. Penyusunan rencana Perencanaan selesai Instansi Utama : 0,2375
aksi rehabilitasi paling lama 14 hari - BPBD
rekonstruksi setelah ditetapkannya - Bappeda
status darurat bencana
Instansi Terkait
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 47
3. Pemulihan prasarana Terselenggaranya Instansi Utama : 125
sarana publik dan Rencana Rehabilitasi -
rekonstruksi rumah Rekonstruksi paling lama
warga korban bencana 6 bulan setelah kejadian Instansi Terkait
bencana - BPBD
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Bappeda
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 48
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
1. Program Mitigasi Bencana Tanah Longsor
1. Penegakan Peraturan 1. Penindakan bagi aktifitas Instansi Utama:
Lingkungan Hidup penebangan - Bapedal 2,375
terkait pencegahan liar, termasuk
bencana banjir dan pembakaran hutan dan Instansi Terkait:
longsor aktivias perusakan
- BPBD
lingkungan lainnya
2. Adanya institusi yang - Dishutbun
diproses ke pengadilan. - Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi vertikal
lainnya di Wilayah
Provinsi
Sumatera Selatan
2. Peningkatan Kapasitas 1. Ditanamnya 10.000 Instansi Utama: 4,275
Daerah Batang tanaman keras - Dishutbun
Resapan di Zona di daerah rawan longsor - Bapedal
Prioritas PB Banjir dan di Zona Prioritas PB
Daerah Rawan Banjir
Instansi Terkait:
Longsor di Zona 2. 3 Kawasan rawan
Prioritas PB Banjir - Instansi-instansi
longsor dibuat
pemerintah lainnya di
terasering di zona
lingkungan Pemerintah
prioritas PB Banjir.
Provinsi Sumatera
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
3. Terpetakannya dam Selatan
alami sementara - Instansi-instansi
potensi di hulu sungai di vertikal lainnya di
Zona Prioritas PB Banjir. Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pengembangan 1. Tersedianya Peta DAS Instansi Utama: 3,325
inovasi teknologi detail untuk - Dinas Perairan
untuk pencegahan sungaisungai potensi - Dishutbun
bencana Longsor banjir bandang di Zona - Bapedal
berdasarkan kajian Prioritas PB Banjir.
risiko bencana 2. Adanya hasil penelitian
Instansi Terkait:
tentang inovasi teknologi
yang dilakukan pada - BPBD
kawasan berisiko longsor - Instansi-instansi
minimal 2 publikasi/tahun pemerintah lainnya di
Lampiran | 49
3. Adanya Penerapan hasil lingkungan Pemerintah
teknologi terhadap Provinsi Sumatera
pencegahan longsor Selatan
pada sungai-sungai - Instansi-instansi
potensi banjir bandang di vertikal lainnya di
Zona Prioritas PB Wilayah Provinsi
Banjir Sumatera Selatan
4. Pembangunan 1. Pembangunan 3 talud di Instansi Utama: 7,125
Infrastruktur daerah potensi erosi - Dinas Pengairan
Pengendali Banjir tebing sungai pada Zona
dan Pengaman Prioritas PB Banjir Instansi Terkait:
Lereng di Zona 2. Pembuatan 4 km
- BPBD
Prioritas PB Banjir drainase di bawah
daerah potensi longsor - Bapedal
tebing pada sungai di -
Zona Prioritas PB Banjir. - Bappeda
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Program Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor
1. Kajian Cepat Bencana Ditetapkannya status Instansi Utama : 0,3725
longsor darurat bencana maksimal BPBD
1x3 jam sejak bencana
selesai Instansi Terkait :
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Dishubkomintel
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 50
2. Pencarian, 1. Maksimum 1x3 jam Instansi Utama : 1,14
penyelamatan dan setelah kejadian - BPBD
evakuasi bencana selesai telah
memulai pelaksanaan Instansi Terkait
tugas
- Dinas Sosial
2. Maksimum 3x24 jam
setelah kejadian - Dinas Kesehatan
bencana selesai, telah - Instansi-instansi
selesai mengirim pemerintah lainnya di
semua korban selamat lingkungan Pemerintah
ke pusat Provinsi Sumatera
kesehatan/pengungsia Selatan
n - Instansi-instansi
3. Maksimum 7x24 jam vertikal lainnya di
setelah kejadian Wilayah Provinsi
bencana selesai, telah Sumatera Selatan
selesai melaksanakan
penguburan seluruh
jenazah
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
3. Pemenuhan Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 1,14
kebutuhan dasar setelah kejadian bencana - BPBD
pangan, sandang, selesai, logistik dasar telah - Dinas Kesehatan
hunian sementara, sampai ke seluruh titik
- Dinas Sosial
layanan kesehatan, pengungsian
-
air bersih dan sanitasi
Instansi Terkait
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 51
4. Pemulihan darurat 1. Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 1,425
fungsi prasarana & setelah kejadian - BPBD
sarana kritis bencana, telah -
diketahui status
seluruh fasilitas kritis
Instansi Terkait
yang ada di daerah
bencana - Dinas Kesehatan
2. Maksimum 7x24 jam - Dinas Pendidikan
setelah kejadian - Instansi-instansi
bencana, telah dapat pemerintah lainnya di
memfungsikan lingkungan Pemerintah
fasilitas kritis yang Provinsi Sumatera
rusak (baik secara Selatan
permanen ataupun - Instansi-instansi
temporer). vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
1. Program Pemulihan Bencana Tanah Longsor
1. Pengkajian kerusakan 5 hari setelah Instansi Utama : 0,2375
dan kerugian dikeluarkannya status - BPBD
darurat bencana telah - BAPPEDA
dimiliki hasil perhitungan
kerusakan dan kerugian
Instansi Terkait
(Damage and Losess
Assessment = DALA). - Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
-
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 52
2. Penyusunan rencana Perencanaan selesai Instansi Utama : 0,2375
aksi rehabilitasi paling lama 7 hari setelah - BPBD
rekonstruksi ditetapkannya status - Bappeda
darurat bencana
Instansi Terkait
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
-
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pemulihan prasarana Terselenggaranya Instansi Utama : 7,125
sarana publik dan Rencana Rehabilitasi -
rekonstruksi rumah Rekonstruksi paling lama
warga korban 3 bulan setelah kejadian Instansi Terkait
bencana bencana - BPBD
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Bappeda
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 53
4. Pemulihan kesehatan Normalisasi kehidupan Instansi Utama : 1,425
dan kondisi psikologis masyarakat korban - Dinas Kesehatan
selamat paling lama 3 -
bulan setelah kejadian - Dinas Sosial
bencana Instansi Terkait
- BPBD
-
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
1. Program Mitigasi Bencana Kekeringan
Instansi Terkait
- BPBD
-
- Disperindagkop dan
UKM
- Biro Adm dan
Pembangunan
- Biro Hukum dan
Humas
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Lampiran | 54
Rupiah)
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Penerapan Teridentifikasinya Instansi Utama: - 0,475
Mekanisme Perizinan peningkatan pajak air tanah
dan Pungutan Pajak dalam dengan Distamben
bagi Pengambilan Air penambahan eksploitasi - Bapedal
Tanah Dalam bagi debit air tanah dalam - Disperindagkop dan
Industri tahunan. UKM
Instansi Terkait :
- BPBD
- BP2TSP
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pembangunan Adanya MOU antara Instansi Utama: 0,2375
mekanisme perusahaan penyuplai air - BPBD
kerjasama dengan minum dan pemerintah -
perusahaan daerah tentang mekanisme
untuk distribusi air penyuplaian air bersih pada
Instansi terkait :
bersih di daerah kawasan yang dilanda - Disperindagkop dan
rentan kekeringan. UKM
- Dinas Kesehatan
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Program Penanganan Darurat Bencana Kekeringan
1. Pemenuhan Maksimum 1x6 jam setelah Instansi Utama : 2,375
kebutuhan dasar titik puncak kekeringan, - Dinas Kesehatan
layanan Bantuan tanki air bersih -
kesehatan, air portabel telah sampai
bersih dan sanitasi diseluruh titik hidran umum
Instansi terkait :
yang telah ditetapkan
Lampiran | 55
- BPBD
- Dinas Sosial
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
-
- Instansi-instansi
pemerintah lainnya di
lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera
Selatan
- Instansi-instansi
vertikal lainnya di
Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pemulihan Bencana Kekeringan
2. Pengkajian 3 hari setelah Instansi Utama : 0,2375
kerusakan dan dikeluarkannya status - BPBD
kerugian darurat bencana telah - Bappeda
dimiliki hasil perhitungan
kerusakan dan kerugian
Instansi terkait
(Damage and Losess
Assessment = DALA). - Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Pengairan
-
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pemulihan kesehatan Normalisasi kehidupan Instansi Utama : 1,45
dan kondisi masyarakat korban - Dinas Kesehatan
psikologis kekeringan paling lama 1 -
bulan setelah kejadian - Dinas Sosial
bencana
Instansi terkait
- BPBD
-
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
Lampiran | 56
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Tabel 6.12. Sandingan Program, Kegiatan, Indikator Keberhasilan, Keterlibatan
Instansi dan Pagu Indikatif untuk Penanggulangan Bencana Puting Beliung
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
1. Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana Puting Beliung
Lampiran | 57
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Pencarian, Maksimum 1x3 jam setelah Instansi Utama : 0,2375
penyelamatan dan kejadian bencana, - BPBD
evakuasi penduduk di daerah
terpapar telah berada di Instansi terkait
lokasi evakuasi yang telah
- instansi-instansi
dipersiapkan
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pemenuhan Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 0,2375
kebutuhan dasar setelah kejadian bencana, - BPBD
pangan, sandang, logistik dasar telah sampai - Dinas Kesehatan
hunian sementara, ke seluruh titik - Dinas Sosial
layanan kesehatan, pengungsian
air bersih dan Instansi terkait
sanitasi -
- Badan Ketahanan
Pangan
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 58
4. Pemulihan darurat Maksimum 3x24 jam Instansi Utama : 0,75
fungsi prasarana dan setelah kejadian bencana -
sarana kritis selesai, telah dapat - Dinas Pengairan
memfungsikan fasilitas
kritis yang rusak . Instansi terkait
- BPBD
- Dinas Kesehatan
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
- Dinas Pengairan
- Dinas Sosial
-
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 59
2. Penyusunan rencana Perencanaan selesai paling Instansi Utama : 0,1475
aksi rehabilitasi lama 5 hari setelah - BPBD
rekonstruksi ditetapkannya status - Bappeda
darurat bencana
Instansi terkait
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
-
- Dinas Pengairan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
3. Pemulihan prasarana Terselenggaranya Instansi Utama : 1,425
sarana publik dan Rencana Rehabilitasi -
rekonstruksi rumah Rekonstruksi paling lama 1 - Dinas Sosial
warga korban bulan setelah kejadian
bencana bencana Instansi terkait
- BPBD
- Bappeda
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Pemulihan kesehatan Normalisasi kehidupan Instansi Utama : 0,47
dan kondisi masyarakat korban selamat - Dinas Kesehatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
psikologis paling lama 1 bulan setelah -
kejadian bencana - Dinas Sosial
Instansi terkait
- BPBD
-
- instansi-instansi lainnya
dilingkungan
Lampiran | 60
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi vertikal
lainya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
1. Program Mitigasi Bencana KLB
Instansi Terkait :
- BPBD
-
- Dinas Sosial
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
Lampiran | 61
2. Penyebarluasan 1. Tersedianya 50 kader Instansi Utama : - 0,475
informasi potensi kesehatan terlatih di Dinkes
kejadian luar biasa setiap kabupaten. - Dinas Kesehatan
musiman 2. Pembuatan 2300 poster Hewan dan
KIE untuk seluruh Peternakan
potensi kejadian luar - Dinas Pertanian THP
biasa musiman.
3. Penyebarluasan
informasi melalui media Intansi Terkait :
cetak dan elektronik 2 - BPBD
kali perbulan - instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Program Penanganan Darurat Bencana KLB
1. Kajian Cepat Ditetapkannya status Instansi Utama : 1,3
Bencana KLB darurat bencana - BPBD
berdasarkan kriteria dasar
KLB Instansi terkait :
- Dinas Sosial
- Dinas Kesehatan
- Dinas Kesehatan
Hewan dan
Peternakan
- Dinas Pertanian THP
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Pencarian, Maksimum 3x24 jam Instansi Utama : 1,9
penyelamatan dan setelah penetapan status - BPBD
Karantina KLB, seluruh penduduk
terpapar di daerah Instansi terkait :
karantina telah
- Dinas Kesehatan
diidentifikasi
tingkat keterpaparannya - Dinas Kesehatan
Hewan dan
Peternakan
- Dinas Pertanian THP
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Lampiran | 62
PAGU
INDIKATOR INDIKATIF
KEGIATAN KETERLIBATAN INSTANSI
KEBERHASILAN (Milyar
Rupiah)
Sumatera Selatan
- instansi-instansi vertikal
lainnya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
3. Pemenuhan Maksimum 1x24 jam Instansi Utama : 4,75
kebutuhan dasar setelah penetapan status - Dinas Kesehatan
layanan kesehatan KLB, logistik dasar - Dinas Sosial
pelayanan kesehatan telah
sampai ke seluruh pusat
Instansi Pendukung
penanganan KLB
- BPBD
-
- instansi-instansi lainnya
dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi vertikal
lainnya di wilayah
Provinsi Sumatera
Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
1. Program Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi dan Kebakaran
1. Penguatan Aturan Pemberlakuan aturan Instansi Utama: - 1,425
Tata Ruang dan standar aksesibilitas Bapedal
Pengembangan di pemadam kebakaran pada - Bappeda
Kawasan Domestik daerah domestik, hotel dan
dan Industri kawasan industri yang baru Instansi terkait :
dibangun - BPBD
-
- Biro Administrasi
Pembangunan
- Biro Hukum dan
Humas
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Lampiran | 63
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
2. Ketersediaan sarana 1. Terwujudnya Waktu Instansi Utama : 47,5
dan prasarana Respon Pasukan - DPKKA
pemadam kebakaran Pemadam Kebakaran - BPBD
dan bencana paling lama 30 menit
kegagalan teknologi setelah pengaduan Instansi terkait :
masyarakat diterima
- Bapedal
2. Terbentuknya 1 (satu)
kelompok - Dinas Perindagkop
masyarakat/relawan UKM
yang peduli bencana - Dishutbun
kebakaran dan - instansi-instansi
kegagalan teknologi di lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
setiap daerah rawan
Sumatera Selatan
bencana kebakaran dan
- instansi-instansi
kegagalan tehnologi
vertikal lainnya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
2. Program Kesiapsiagaan Bencana Kegagalan Teknologi dan Kebakaran
1. Simulasi Evakuasi Dilaksanakannya latihan Instansi Utama : 1,425
Masyarakat bersama kebakaran dan - BPBD
terhadap Bencana bencana kegagalan
Kebakaran dan teknologi 1 kali setahun Instansi terkait
Kegagalan bagi masyarakat yang
- Dinas Sosial
Teknologi berada di wilayah rawan.
- Dinas Kesehatan
- Dishubkomintel
- Dishutbun
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
Lampiran | 64
3. Program Penanganan Darurat Bencana Kegagalan Teknologi dan Kebakaran
1. Kajian Cepat Bencana Pasukan penanganan Instansi Utama : 0,285
kebakaran/kegagalan bencana - BPBD
teknologi kebakaran/kegagalan
teknologi telah tiba dilokasi Instansi terkait :
kejadian paling lama 30 - Dinas Sosial
menit setelah laporan -
kejadian yang diverifikasi - Dinas Kesehatan
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
PAGU
INDIKATOR KETERLIBATAN INDIKATIF
KEGIATAN
KEBERHASILAN INSTANSI (Milyar
Rupiah)
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan -
2. Pencarian, Lokalisasi dampak Instansi Utama : 1,425
penyelamatan dan kejadian, hingga tidak - BPBD
evakuasi terjadi penyebaran
kebakaran maupun Instansi terkait
dampak kegagalan - instansi-instansi
teknologi lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
vertikal lainya di
wilayah Provinsi
Sumatera Selatan
4. Program Pemulihan Bencana Kegagalan Teknologi dan Kebakaran
1. Pengkajian Paling lama 1 jam setelah Instansi Utama : 0.19
kerusakan dan berakhirnya kejadian, telah - BPBD
kerugian teridentifikasi total jiwa - Bapedal
terpapar kejadian dan total
kerugian materi dari
Instansi terkait
kejadian
(Damage and Losess - Dinas Kesehatan
Assessment = DALA). - Dinas Sosial
- Dinas Pendidikan
- Dishubkomintel
- instansi-instansi
lainnya dilingkungan
pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan
- instansi-instansi
Lampiran | 65
vertikal lainya di
wilayah Sumsel
Lampiran | 66