1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan sektor pertanian untuk perbenihan mempunyai arti yang sangat
strategis karena berperan besar dalam merealisasikan ketahanan pangan nasional,
pemberdayaan masyarakat tani dan pengembangan industri pendesaan.
Program pengembangan perbenihan tanaman hortikultura meningkatkan ketersediaan
benih dari varietas/klon/hiibrida unggul yang memenuhi syarat mutu dalam jumlah yang
sesuai tingkat kebutuhannya peraturan perundangan yang menjadi landasan dan
kelembagaan/institusi yang berperan, serta dukungan sumber daya manusia.
Pengembangan perbenihan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten dilaksanakan
secara terprogram, terarah terpadu secara berkesinambungan, namun permasalahan
pengembangan perbenihan sangat tidak sederhana misalnya perbedaan dengan komoditi
lainnya, sarana/prasarana, manusia, teknologi, ekologi, sosial dan politik.
Untuk itu perbanyakan benih di tingkat penangkar guna memenuhi kebutuhan benih
tanaman hortikultura komoditi bawang merah sebaiknya dilakukan, diharapkan luasan lahan
yang dibutuhkan dalam usaha budidaya benih bawang merah akan dapat terpenuhi.
Oleh karena itu, petani penangkar dilapangan tetap perlu pendampingan dan
pembinaan dalam usaha penangkaran benih bawang merah, maka perlu dilakukan temu
lapang penangkar benih bawang merah guna memajukan peran petani penangkar dalam
memenuhi kebutuhan benih dan mengetahui permasalahan di tingkat lapangan dan solusi
pemecahannya.
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dilaksanakannya temu lapang penangkar benih bawang merah ini
adalah :
1. Menginventarisir dan menganalisis aspirasi dan kebutuhan petani baik mengenai
teknologi, budidaya serta permasalahan yang dihadapi oleh petani penangkar benih
bawang merah.
2. Perbanyakan benih bawang merah dipenangkar guna memenuhi kebutuhan benih
bawang merah di Provinsi Jambi.
3. Dengan adanya interaksi langsung antara petani penangkar dengan petugas
diharapkan adanya umpan balik dari penangkar benih bawang merah dalam
melakukan penangkaran bawang merah guna meningkatkan kompetensi, pengetahuan
dan keterampilan petani penangkar dalam melaksanakan usaha perbanyakan benih
bawang merah.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani penangkar benih bawang merah
melalui usaha agribisnis penangkar.
2.2. Saran
Sebagai motivator bagi penangkar diharapkan Pembinaan dan Pendampingan dari
petugas lapang Kabupaten/Kota setempat bahwa tidak ada motivasi dari dalam diri yang
sangat kuat untuk maju dan berkembang tanpa mengandalkan bantuan dari pihak lain.
Demikianlah Laporan Perjalanan Dinas ini dibuat, untuk dapat menjadi acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang.