(HIPERCCI PUSAT)
DESKRIPSI SINGKAT
Intensive Care
Care Unit (ICU)
(ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus
dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien
yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel. Kep.Dirjen BUK. No.
HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk tek
teknis
nis penyelenggaraan
penyelenggaraan pelayanan
pelayanan intensive care
care unit (ICU).
Dengan demikian ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain
yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Sebagai sebuah layanan kesehatan paripurna,
paripurna, di instansi Rumah Sakit juga dilengkapi
di lengkapi dengan ruangan
yang diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi kritis (Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-
dasar-icu.html). Pada saat ini ICU modern tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau ventilasi
mekanis saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensive care medicine.
medicine. Ruang lingkup
pelayanannyaa
pelayananny meliputi pemberian dukungan fungsi organ-organ vital seperti pernapasan,
pernapasan,
kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, renal dan lain-lainnya, baik pada pasien dewasa atau pasien anak.
Mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus, dan terbatasnya sarana, serta mahalnya peralatan,
maka unit ICU perlu dikonsentrasikan
dikonsentrasikan pada
pada suatu lokasi di rumah
rumah sakit. Dengan demikian
demikian perawat
perawat
sangat memegang peranan penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang sakit
kritis/keluarga secara menyeluruh
menyeluruh baik bio, psicho sosial dan spiritual . Oleh karena itu perawat yang
bekerja di ICU diperlukan memiliki kompetensi sesuai dengan klasifikasi pelayanan
pelayanan ICU di suatu
rumah sakit.
dimaksud dengan pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan
1
b.
b. Benefiscen
Benefiscence:
ce: kewajiban dokter untuk memberikan apa yang terbaik dan
bermanfaat bagi pasien.
a. Non- maleficenceti:
maleficenceti: tidak melakukan hal hal yang membahayakan pasien.
b. Justice
Justice:: kewajiban untuk memberikan pelayanan yang sama bagi setiap pasien.
2. Indikasi yang benar
Pasien yang dirawat di ICU adalah yang memerlukan:
a. Pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan, sehingga
dapat dilakukan pengawasan
pengawasan yang konstan dan terapi tit
titrasi
rasi .
b. Pemantauan kontinyu terhadap pasien-pasien dalam keadaan kritis yang dapat
mengakibatkan
mengakibatkan terjadinya dekompensasi fisiologis.
c. Intervensi medis
medis segera oleh tim intensive care.
care.
3. Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.
2
bidang keahliannya dan bekerja sama dalam tim, dengan dipimpin oleh seorang
intensivist sebagai ketua tim.
5. Azas prioritas
Setiap dokter primer dapat mengusulkan agar pasiennya dapat dirawat di lCU dengan
tetap mempertimbangkan kesesuaian dengan indikasi pasien masuk dengan benar.
Demi tercapai koordinasi dan peningkatan mutu pelayanan di ICU, diperlukan tim
kendali mutu yang anggotanya terdiri dari beberapa disiplin ilmu, dengan tugas
utamanya memberi masukan dan bekerja sama dengan staf struktural ICU untuk selalu
meningkatkan mutu pelayanan ICU.
7. Kemitraan profesi
Kegiatan pelayanan pasien di ICU disamping multi disiplin juga inter profesi, yaitu
profesi medik, profesi perawat dan profesi lain agar dicapai hasil optimal maka perlu
ditingkatkan mutu SDM secara berkelanjutan, menyeluruh dan mencakup mencakup semua
kelompok profesi.
8. Efektivitas, keselamatan
keselamatan dan ekonomis
utamanya menjadi unit perawatan-antara bangsal rawat dan ICU. Di HCU tidak
diperlukan peralatan canggih seperti ICU, yang diperlukan utamanya adalah
kewaspadaan yang lebih tinggi.
PELAYANAN INTENSIVE
Tingkat pelayanan ICU harus disesuaikan dengan kelas rumah sakit. Tingkat pelayanan ini
ditentukan oleh jumlah staf, fasilitas, pelayanan penunjang, jumlah dan macam pasien yang
dirawat.
3
Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana
Terapi oksigen
Pemantauan EKG, pulse oksimetri terus menerus
Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh
Pelaksanaan
Pelaksanaan terapi secara titrasi
Kemampuan
Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai dengan kondisi pasien
Memberikan
Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi pasien gawat
Kemampuan melakukan fisioterapi dada
4
trachea dan ventilasi trachea dan ventilasi trachea dan ventilasi mekanik
mekanik mekanik
3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4 Pemasangan kateter vena Pemasangan kateter Pemasangan kateter vena
sentral vena sentral dan arteri sentral, arteri, swan ganz, ICP
dan ECHO monitoring
5 Pemantauan EKG, Pemantauan EKG, Pemantauan EKG,
Puls oksimetri Puls oksimetri Puls oksimetri
dan tekanan dan tekanan dan tekanan
darah non invasive darah non invasive dan darah non invasive dan
invasive invasive, swan ganz, ICP
ICP dan
ECHO monitoring
6 Pelaksanaan terapi secara Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi secara
titrasi secara titrasi titrasi
7 Pemberian nutrisi enteral Pemberian nutrisi Pemberian nutrisi enteral dan
dan parenteral enteral dan parenteral parenteral
8 Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium
khusus dengan cepat dan laboratorium khusus khusus dengan cepat dan
menyeluruh dengan cepat dan menyeluruh
menyeluruh
9 Fungsi vital dengan alat Fungsi vital dengan alat Fungsi vital dengan alat alat
alat portable selama alat portable selama portable selama transportasi
transportasi pasien gawat transportasi pasien pasien gawat
gawat
10 Kemampuan melakukan Kemampuan Kemampuan melakukan
fisioterapi dada melakukan fisioterapi fisioterapi dada
dada
11 - Melakukan prosedur Melakukan prosedur isolasi
isolasi
12 - Melakukan Melakukan hemodialisis dan
hemodialisis dan kontinyu
kontinyu
2. Ketenagaan
Ketenagaan yang terlibat dalan pemberian pelayanan di ICU terdiri dari tenaga dokter
intensivis, dokter spesialis, dokter yang telah mengikuti pelatihan ICU dan Perawat
5
Tabel 2.
laboratorium
6
3. Tenaga
Farmasi
4. Tenaga rekam
medik
5. Tenaga
pekarya
6. Tenaga
kebersihan
7. Tenaga untuk
kepentingan
ilmiah dan
penelitian
7
untuk masuk ICU, seperti derajat hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan darah
tertentu. Pasien prioritas 1(satu) umumnya
umumnya tidak mempunyai
mempunyai batas ditinjau dari macam
terapi yang diterimanya.
diterimanya.
2) Pasien prioritas 2 (dua)
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU. Jenis pasien ini
berisiko sehingga memerlukan terapi intensif segera, karenanya pemantauan
pemantauan intensif
menggunakan metoda seperti pulmonary arterial catheter sangat menolong. Contoh
jenis pasien ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau
ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Pasien prioritas 2
umumnya tidak terbatas macam terapi yang diterimanya, mengingat kondisi mediknya
senantiasa berubah.
3) Pasien prioritas 3 (tiga)
Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil dimana status kesehatannya sebelumnya,
penyakit yang mendasarinya,
mendasarinya, atau penyakit akutnya, baik masing-masing atau
kombinasinya, sangat mengurangi kemungkinan kesembuhan dan/atau mendapat
manfaat dari terapi di ICU. Contoh-contoh pasien ini antara lain pasien dengan
keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, atau sumbatan
jalan napas, atau pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal disertai
komplikasi penyakit akut berat. Pasien-pasien prioritas 3 (tiga) mungkin mendapat
terapi intensif untuk mengatasi penyakit akut, tetapi usaha terapi mungkin tidak sampai
melakukan intubasi atau resusitasi kardiopulmone
kardiopulmoner.
r.
4) Pengecualian
Jenis pasien berikut umumnya tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk masuk ICU,
dan hanya dapat masuk dengan pertimbangan seperti pada keadaan luar biasa, atas
persetujuan Kepala
Kepala ICU. Lagi
Lagi pula pasien-pasien tersebut
tersebut bila perlu haru
haruss dikeluarkan
dari ICU agar fasilitas yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien prioritas 1
(satu), 2 (dua) dan 3(tiga).
Yang tergolong pasien ini adalah:
a) Pasien yang memenuh kriteria masuk namun menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif dan hanya demi "perawata
"perawata yang aman”
aman” saja.
s aja. Ini tidak
menyingkirkan pasien dengan perintah" DNR ( Do Not Resuscitate).
Resuscitate).
Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin
mungkin mendapat
mendapat manfaat
manfaat dari
dari tunjangan
tunjangan canggih
canggih
yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survival nya.
b) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
8
c) Pasien-yang mengalamai mati batang otak namun hanya karena kepentinga donor
organ, maka pasien dirawat di ICU yang bertujuan untuk memenuh
memenuhii fungsi organ
sebelum dilakukan pengambilan organ untuk donasi.
b. Kriteria Keluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan
pertimbangan medis dari
9
c. Pasien dari Kamar operasi atau kamar tindakan lain, seperti: kamar bersalin,
Ruang endoskopi, ruang dialisis, dan lain sebagainya.
d. Pasien dari bangsal (Rawat inap).
Mempunyai pendingin ruangan / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai
Mempunyai
dengan luas ruangan. Suhu 22o –
25o kelembaban 50 –
– 25 50 – 70
70 %.
10
4) Ruang Isolasi
Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.
5) Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih
Untuk menyimpan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan
dialisis, alat-alat sekali pakai, cairan, penggantung infus, troli, penghangat darah,
alat hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
6) Ruang tempat pembuangan alat / bahan kotor
Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan
pembersihan pispot dan botol urine. Desain unit
unit menjamin tidak ada kontaminasi.
7) Ruang Perawat
Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan
pimpinannya.
8) Ruang staf Dokter
Tempat kegiatan organisasi dan administrasi termasuk kantor Kepala bagian dan staf, dan
kepustakaan.
9) Ruang Tunggu keluarga pasien
10) Laboratorium
Harus dipertimbangkan
dipertimbangkan pada unit yang tidak mengandalkan
mengandalkan pelayanan terpusa
terpusat.
t.
Tabel 3. Desain ruang ICU
DESAIN ICU PRIMER ICU SKUNDER ICU TERSIER
Unit terbuka 12-16 m2 tangan: jumlah tangan: jumlah jumlah tempat
tempat tidur
tempat tidur adalah tempat tidur adalah 1:2
1:2 adalah 1:2
Unit tertutup 16-20 Tempat cuci Tempat cuci Tempat cuci tangan:
m2 tangan: jumlah tangan: jumlah jumlah tempat
tempat tidur
tempat tidur adalah tempat tidur adalah 1:1
1:1 adalah 1:1
Area kerja:
11
Isolasi - + +
Ruang penyimpanan + + +
alat alat bersih
Ruang tempat buat + + +
kotoran (spoelhock)
Ruang perawat + + +
Peralatan ICU adalah Peralatan yang digunakan untuk menunjang operasional pelayanan di
ICU da digunakan pada pasien dengan kondisi kritis.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada peralatan ICU adalah :
1) Jumlah dan macam
macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran dan fungsi ICU
ICU dan
harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan dengan standar yang berlaku.
2) Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk
untuk keamanan alat.
Peralatan dasar meliputi :
- Ventilator
- Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas
- Alat hisap
- Peralatan akses vaskuler
- Peralatan monitor invasif dan non invasif
- Defibrilator dan alat pacu jantung
- Alat pengatur suhu pasien
- Peralatan drain thorax
- Pompa infus dan pompa syringe
pompa syringe
- Peralatan portable untuk transportasi
- Tempat tidur khusus
12
Suhu + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)
EEG/BIS Monitor - + +
Defibrilator + (satu unit) + (satu unit) +(satu unit)
Infus pump dan syringe +/+ +/+ (2X jml bed +/+ (2X jml bed dan
pump dan 3 X jml bed) 3 X jml bed)
Bronchoskopi - Satu unit Satu unit
Echocardiografi - Satu unit Satu unit
fortabel
Tempat tidur khusus + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)
Hemodialisis _ + (minimal 1 un
unit)
it) + (minimal 1 unit)
unit)
CRRT _ + (minimal 1 un
unit)
it) + (minimal 1 unit)
unit)
13
kesehatan lain yang mampu menjangkau dalam suatu suatu jenis pelayanan yang
yang
berbeda.
2) Rujukan horizontal adalah rujukan antar fasilitas kesehatan kepada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dalam satu tingkatan ynag sama.
b. Rujukan internal adalah rujukan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan dari tenaga
kesehatan ke tenaga kesehatan lainnya( dokter ke dokter, residen ke spesialis, rujukan
triage).
Dalam rujukan ini runag lingkupnya adalah: rujukan penyakit atau masalah penyakit,
masalah kesehatan.
Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk merujuk pasiennya yang m emerlukan
Pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit. RS penerima rujukan harus
mampu menjamin bahwa pasien yang dirujuk tersebut akan mendapatkan
penangan segera.
e) Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan kegiatan pelayanan pasien di ICU dibuat dan dibawah tanggung jawab dokter
ICU.Lingkup pencatatan terdiri dari diagnosis lengkap yang menyebabkan dirawat di
ICU, tanda tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal dan lain
lain) secara berkala, pemantauan nutrisi,
nutrisi, cairan, teraphi serta jumlah pengeluaran cairan
tubuh pasien. Pemantauan dilakukan oleh Perawat minimal setiap satu jam atau sewaktu
waktu dalam kondisi khusus.
14
c. Balans cairan dilakukan setiap 3-6 jam, diperhitungkan in take dan out put cairan.
d. Evaluasi tekanan vena pusat, dengan melakukan
melakukan fluit
fluit chalenge test (FTC).
(FTC).
e. Pemeriksaan laborantorium, meliputi:
- Analisa gas darah
- Gula darah
- Darah rutin
- Elektrolit
- Ureum, kreatinin
- Keton darah sesuai dengan indikasi
15
PENGORGANISASIAN
Dalam pengorganisasian perlu di sediakan adanya struktur organisasi dan uraian tugas.
Untuk mencapai tujuan dan sarana yang optimal dari program pelayanan ICU di rumah sakit
perlu ditata pengorganisasian pelayanan dan uraian tugas dan kewenangan yang jelas dan
terperinci baik secara administratif maupun secara teknis sesuai dengan jenis dan kelas rumah
sakit, sarana , prasarana serta ketenagaan.
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN PELAYANAN
a. Pengemba
Pengembangan
ngan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber
sumber daya manusia meliputi pemenuhan kebutuh
kebutuhan
an jenis dan jumlah
tenaga berdasarkan beban kerja dan tingkat kemampuan pelayanan ICU serta perlu
peningkatan pengetahuan serta ketrampilan atau pengembangan profesi berkelanjutan
(Continuing Professional Development)
16
b. Pengemba
Pengembangan
ngan sarana, prasarana dan peralatan
Sarana , prasarana dan peralatan disesuaian dengan beban kerja, jenis tenaga,
kemampuan dan pengembangan pelayanan rumah sakit dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan teknologi kesehatan dengan memperhatikan bukti kedokteran
terkini (evidence based medicine) dan
medicine) dan pembiayaan serta manfaat.
c. Pengemba
Pengembangan
ngan jenis layanan
Untuk pengembangan jenis pelayanan disesuaikan dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat dan kompleksitas pelayanan dengan memperhatikan kemampuan masing
masing rumah sakit berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit, ketersediaan sum
sumber
ber
daya manusia, sarana dan prasarana serta peralatan.
a. Pengertian
Pengertian Asuhan Keperawatan
Keperawatan Kritis
Standar asuhan keperawatn kritis adalah acuan minimal asuhan
as uhan keperawatn yang
harus diberikan oleh perawat yang bertugas di ruang perawatan intensive (ICU).
Asuhan keperawatan kritis (asuhan keperawatan in
intensive)
tensive) adalah praktik keperawatan
keperawatan
intensive yang diberikan peda pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang merupakan metode ilmiah dan
panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas guna mengatasi
masalah pasien. Adapun langkaah langkah yang harus dilakukan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi.
Sedangkan menurut The American Association of Critical care Nurses, 1981 “Critical
Care Nursing is that specialty within nursing that deals specifically with
human responses to life-threatening problems”
problems”.
17
dengan tepat.
Dengan demikian seorang perawat critical care harus menyakini bahwa:
- Setiap pasien mempunyai kebutuhan individual dan berhak mendapatkan
`pelayanan terbaik
- Kepedulian dan perhatian caring dari
dari tim keperawatan
- Kualitas hidup pasien optimal didukung oleh lingkungan internal, ekternal, fisik
dan psikologis
- Lingkungan kerja kondusif didukung fasilitas yang memadai
- Kualifikasi tenaga perawat memiliki sertifikat khusus
- Pelayanan multidisiplin
c. Karakter
Karakteristik
istik Perawat yang bekerja di ICU
Seorang Perawat yang bekerja di ICU mempunyai karakteristik :
- Memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar keperawatan ICU
dengan konsisten
- Menghormati sesama sejawat dan tim lainnya
- Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan yang diikuti nilai etik dan
legal
- Berespon secara terus menerus dengan perubahan lingkungan
18
19
Kriteria sruktur :
- Adanya kebijakan pimpinan RS yang mengatur kualifikasi yang bertugas di
ICU:
Perawat pelaksana : Minimal D3 Keperawatan, memiliki sertifikat
pelatihan ICU, dengan penganalaman klinik minimal 2 tahun dilingkup
keperawatan.
Ketua Tim (penanggung
(penanggung jawab Shift) : Minimal D3 Keperawatan, memilki
pengalaman kerja di ICU minimal 3 tahun, memiliki sertifikat ICU dan
sertifikat pelatihan tambahan.
Perawat Kepala Rungan ICU Primer dan Sekunder : Ners dengan
pengalaman sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun, dan memiliki
sertifikat menejemen keperawatan.
ICU Tersier: minimal Ners atau S2 Keperawtan, memiliki pengalaman
sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun dan memiliki sertifikat menejemen
keperawatan, serta sertifikat ICU.
- Adanya kebijakan
kebijakan pimpinan tentang kebutuhan
kebutuhan perawat di ICU dengan
dasar perhitungan kebutuhan dengan memperhatikan kapasitas tentang
kebutuhan tenaga dengan memperhatikan kapasitas tempat tudur, BOR dan
tingkat ketergantungan pasien.
Ada kebijakan pimpinan RS tentang rasio perawat jaga (Shift)
Rasio perawat dan pasien pelayan ICU Primer adalah 1 perawat; 2-3
pasien
Rasio perawat dan pasien pelayanan ICU
ICU Sekunder adalah I perawat ;
1-2 pasien
Rasio perawat
perawat dengan
dengan pasien pelayanan ICU Tersier adalah 1-2
perawat : 1 pasien
20
Kriteria Hasil :
Tersedia tenaga keperawatan di ICU sesuairasio
sesuair asio yang ditetapkan dengan
kualiikasi yang dipersaratkan
Adanya tenaga perawat yang terlibat dalam tim rekuetmen perawat
ICU
Adnya dekumen p0erencnaan kebutuhan tenaga perawat dan
pengembangannyaa
pengembanganny
- Sarana, prasarana,dan Peralatan, merupakan pengelolaan sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan daana, peralatan kesehatan dan logistikyang tepat, mendukung
21
Tersdianya sarana dan prasarana, peralatan kesehatan dan logistic siap pakai
sesuai kebuthan sesuai klasifikasi ICU
Adanya dokumen invetaris, prasarana peralatan kessehatan dan logisik,
Adanya dekumentasi frekwensi pemakaian dan kaliberasi peralatan kesehatan
secara preodik/berkala
2) Standar 2: Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan
Pengelolaan pelayanan keperawata
keperawata ICU untuk mendukung tercapainya mutu
pelayanan keperawatan ICU yang berkualitas.
Kriteria Struktur :
ICU
Melakukan koordinasi dengan tim keperawatan lain di setiap klasifikasi ICU
22
Kriteria Hasil:
Setiap perawat yang memberikan pelayanan keperawatan di ICU mempunyai
uraia tugas tanggung jawab dan kewenangan
kewenangan tertulis
Terlaksananya koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain di setiap
klasifikasi/stratifikasi ICU.
Kriteria Sruktur :
(bio,psiko,sosio,dan spiritual).
23
Kriteria struktur
Adanya kebijakan pimpinan tentang sistem pembinaan pelayuanan
keperawatan teknis pelayanan keperawatan
Adanya bimbingan teknis pelayanan kesehatan
Adanya mekanisme pembinaan pelayanan keperawatan
Adanya program peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Adanya sistem perhargaan dan sanksi (reward dan punishment)
Kreteri Proses :
Merencanakan program bimbingan teknis pelayanan keperawatan,
24
Krteria hasil
Adanya peningkatan kinerja yang dibuktikan dengan dekumen kinerja perawat
Adanya dekumen laporan penyelesaian masalah,
Adanya dekumen bimbingan teknis pelayanan keperawatan
Kriteria Struktur
Adanya kebijakan pimpinan tentang program pengendalian mutu pelayanan
keperawatan ICU ( Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan, ronde
keperawatan)
Adanya kebijakan pimpinan tentang program keselamatan pasien (Pasien
safety)dan keselamatan petugas kesehatan
Adanya indicator Kinerja klinis pelayanan keperawatan ICU
- Kejadian terektrubasi
- Kejadian pasien terjatuh dari tempat tidur
Kriteria proses :
Melksanakan pemantauan mutu dengan menggunakan intrumen yang terstandar
Melakksanakan upaya keselamatan pasien dan petugas kesehatan, menerapkan
standar precaution, pencegahan kejadian terektrubasi, menghindari pasien
terjatuh dari tempat tidur, meningkatkan keamanan penggunaan
25
15. Mempersiapkan
Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan
Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
26
17. Melakukan
Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan
Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19. Melakukan
Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20. Mampu
Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.
2) Kompetensi untuk perawat di ICU Skunder
27
28
29
20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif
21. Kemampuan leadership
22. Kompetensi manejerial*
KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien
dalam kondisi kritis di ruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh tim
yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Dengan demikian asuhan
keperawatan kritis (asuhan keperawatan intensive) merupakan praktik keperawatan
kompetensi baik bagi perawat klinik maupun perawat menejerial sesuai dengan klasifikasi
ICU di suatu rumah sakit.
30
Daftar Pustaka
Standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit, direktorat bina pelayanan
keperawatan dan keteknisian medik, direktorat jenderal bina upaya kesehatan,
kementerian kesehatan RI, 2011
(Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-da
(Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-dasar-icu.html).
sar-icu.html).
31