Anda di halaman 1dari 31

 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

STANDAR PELAYANAN ICU DAN STANDAR KEPERAWATAN

INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

(HIPERCCI PUSAT)

DESKRIPSI SINGKAT

 Intensive Care
Care Unit  (ICU)
 (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus
dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien
yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel. Kep.Dirjen BUK. No.
HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk tek
teknis
nis penyelenggaraan
penyelenggaraan pelayanan
pelayanan intensive care
care unit (ICU).
Dengan demikian ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain
yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Sebagai sebuah layanan kesehatan paripurna,
paripurna, di instansi Rumah Sakit juga dilengkapi
di lengkapi dengan ruangan
yang diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi kritis  (Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-
dasar-icu.html). Pada saat ini ICU modern tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau ventilasi
mekanis saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensive care medicine.
medicine. Ruang lingkup
 pelayanannyaa
 pelayananny meliputi pemberian dukungan fungsi organ-organ vital seperti pernapasan,
pernapasan,
kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, renal dan lain-lainnya, baik pada pasien dewasa atau pasien anak.
Mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus, dan terbatasnya sarana, serta mahalnya peralatan,
maka unit ICU perlu dikonsentrasikan
dikonsentrasikan pada
pada suatu lokasi di rumah
rumah sakit. Dengan demikian
demikian perawat
perawat
sangat memegang peranan penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang sakit
kritis/keluarga secara menyeluruh
menyeluruh baik bio, psicho sosial dan spiritual . Oleh karena itu perawat yang
 bekerja di ICU diperlukan memiliki kompetensi sesuai dengan klasifikasi pelayanan
pelayanan ICU di suatu
rumah sakit.

Definisi Pelayanan Intensive (ICU).


Yang dimaksud dengan  Intensive Care Unit  (ICU)
 (ICU) menurut Keputusan
Keputusan Direktorat Jenderal
Jenderal Bina Upaya
Kesehatan No. HK.02.04/I/1996/
HK.02.04/ I/1996/11
11 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan intensive care
unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus dan
 perlengkapan
 perlengkapan yang khusus yang ditujukan
dituj ukan untuk observasi,
observasi, perawatan
perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam
 jiwa dengan prognosis
prognosis dubia yang
yang diharapkan masih
masih reversibel.
reversibel.
Menurut buku pedoman
pedoman pelayanan keperawatan ICU di
di rumah sakit tahun 2011 yang

dimaksud dengan pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan

1
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

kepada pasien dalam kondisi kritis di ruang


r uang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi
oleh tim yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Sedangkan menurut Teoh,
Intensive Care manual edisi 4, 1997 “An Intensive Care Unit (ICU) is a specially staffed and
equipped hospital ward dedicated to management of patients with lefe-threatening illnesses,
injuries or complications”.
complications”.

FALSAFAH PELAYANAN ICU 

1.  Etika Kedokteran


Berdasarkan falsafah dasar “saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien” maka semua
kegiatan di ICU bertujuan dan berorientasi untuk dapat secara optimal, memperbaiki kondisi
kesehatan pasien.Oleh karena itu perlu mempertimbangkan prinsip prinsip etika
 pelayanan pasien yaitu:
a. Autonomy:
Autonomy: hak dari pasien untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya

 b.
 b. Benefiscen
 Benefiscence:
ce: kewajiban dokter untuk memberikan apa yang terbaik dan
 bermanfaat bagi pasien.
a.   Non- maleficenceti:
maleficenceti: tidak melakukan hal hal yang membahayakan pasien.
 b.   Justice
 Justice:: kewajiban untuk memberikan pelayanan yang sama bagi setiap pasien.
2.  Indikasi yang benar
Pasien yang dirawat di ICU adalah yang memerlukan:
a.  Pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan, sehingga
dapat dilakukan pengawasan
pengawasan yang konstan dan terapi tit
titrasi
rasi .
 b.  Pemantauan kontinyu terhadap pasien-pasien dalam keadaan kritis yang dapat
mengakibatkan
mengakibatkan terjadinya dekompensasi fisiologis.
c.  Intervensi medis
medis segera oleh tim intensive care.
care.
3.  Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.

Kebutuhan pasien ICU adalah tindakan


tindakan resusitasi yang meliputi dukungan hidup untuk
untuk
fungsi-fungsi vital seperti Airway
seperti  Airway (fungsi
 (fungsi jalan napas), Breathing 
napas),  Breathing  (fungsi
  (fungsi pernafasan),
Circulation (fungsi
Circulation  (fungsi sirkulasi),  Brain
 Brain   (fungsi
(fungsi otak) dan fungsi
fungsi organ lain, dilanjutkan
dengan diagnosis dan terapi definitif.
4.  Kerjasama multidisipliner dalam masalah medik kompleks.
Dasar pengelolaan pasien ICU adalah pendekatan multidisiplin dengan tenaga kesehatan
dari beberapa disiplin ilmu terkait
t erkait yang dapat memberikan kontribusinya sesuai dengan

2
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

 bidang keahliannya dan bekerja sama dalam tim, dengan dipimpin oleh seorang
intensivist sebagai ketua tim.
5.  Azas prioritas
Setiap dokter primer dapat mengusulkan agar pasiennya dapat dirawat di lCU dengan
tetap mempertimbangkan kesesuaian dengan indikasi pasien masuk dengan benar.

 Namun mengingat keterbatasan pelayanan ketersediaan di ICU, maka berlaku azas


 prioritas. Dan keputusan akhir merupakan kewenangan penu
penuh
h Kepala ICU.
6.  Sistim manajemen peningkatan mutu terpadu 

Demi tercapai koordinasi dan peningkatan mutu pelayanan di ICU, diperlukan tim
kendali mutu yang anggotanya terdiri dari beberapa disiplin ilmu, dengan tugas
utamanya memberi masukan dan bekerja sama dengan staf struktural ICU untuk selalu
meningkatkan mutu pelayanan ICU.
7.  Kemitraan profesi

Kegiatan pelayanan pasien di ICU disamping multi disiplin juga inter profesi, yaitu

 profesi medik, profesi perawat dan profesi lain agar dicapai hasil optimal maka perlu
ditingkatkan mutu SDM secara berkelanjutan, menyeluruh dan mencakup mencakup semua
kelompok profesi.
8.  Efektivitas, keselamatan
keselamatan dan ekonomis

Unit pelayanan ICU mempunyai ciri biaya tinggi,


tinggi, teknologi tinggi,
tinggi, multi disiplin dan
multi profesi berdasarkan asas efektivitas, keselamatan dan ekonomis  
9.  Kontinuitas pelayanan

Untuk efektivitas, keselamatan dan ekonomisnya pelayanan ICU, maka perlu


dikembangkan unit pelayanan tingkat tinggi ( High Care Unit= HCU ).
). HCU fungsi

utamanya menjadi unit perawatan-antara bangsal rawat dan ICU. Di HCU tidak
diperlukan peralatan canggih seperti ICU, yang diperlukan utamanya adalah
kewaspadaan yang lebih tinggi.

PELAYANAN INTENSIVE 

Tingkat pelayanan ICU harus disesuaikan dengan kelas rumah sakit. Tingkat pelayanan ini
ditentukan oleh jumlah staf, fasilitas, pelayanan penunjang, jumlah dan macam pasien yang
dirawat.

Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut:


   Resusitasi jantung paru

3
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

 
 Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana
 
 Terapi oksigen
 
 Pemantauan EKG, pulse oksimetri terus menerus
 
 Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
 
 Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh
 
 Pelaksanaan
Pelaksanaan terapi secara titrasi
 
 Kemampuan
Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai dengan kondisi pasien
 
 Memberikan
Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi pasien gawat
 
 Kemampuan melakukan fisioterapi dada

1.  Klasifikasi pelayanan ICU


Dalam menyelenggarakan pelayanan di rumah sakit, pelayanan lCU dibagi dalam
 beberapa klasifikasi
kla sifikasi pelayanan. Jenis
J enis tenaga dan kelengkapan pelayanan menentukan
klasifikasi pelayan ICU di rumah sakit, yaitu pelayanan ICU primer, ICU skunder dan
ICU tersier.
a.  Pelayanan ICU primer
Pelayanan ICU primer mampu memberikan pengelolaan resusitatif segera untuk pasien
sakit gawat, tunjangan kardio-respirasi jangka pendek, dan mempunyai peran penting
dalam pemantauan dan pencegahan penyulit pada pasien medik dan bedah yang beresiko.
Dalam ICU dilakukan ventilasi mekanik
mekanik dan pemantauan kardiovaskuler
kardiovaskul er sederhana
selama beberapa jam
b.  Pelayanan ICU sekunder
Pelayanan ICU sekunder memberikan standar ICU umum yang tinggi, yang mendukung
 peran rumah sakit yang lain yang telah digariskan, misalnya kedokteran umum, bedah,
 pengelolaan trauma, bedah saraf, bedah vaskuler dan lain-lainnya.
lain-lainnya. IICU
CU hendaknya
hendaknya mampu
memberikan tunjangan ventilasi mekanis lebih lama melakukan dukungan/ bantuan hidup
lain tetapi tidak terlalu kompleks.
c.  Pelayanan ICU tersier. 
Pelayanan ICU tersier merupakan rujukan tertinggi untuk ICU, memberikan pelayanan
yang tertinggi termasuk dukungan/bantuan hidup multi-sistim yang kompleks dalam
 jangka waktu yang tak terbatas. ICU ini melakukan
melakukan ventilasi mekanis pelayanan dukungan/
 bantuan renal ekstrakorporal
ekstrakorporal dan pemantauan
pemantauan kardiovaskuler invasif
invasif dalam jangka waktu
yang terbatas dan mempunyai dukungan pelayanan penujang medik. Semua pasien yang
masuk kedalam unit harus dirujuk untuk dikelola oleh spesialis intensive care. 

4
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

Tabel 1. Jenis Kemampuan pelayanan ICU.


KEMAMPUAN PELAYANAN ICU
NO PRIMER SKUNDER TERSIER
1 Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru
2 Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan
napas,termasuk intubasi napas,termasuk intubasi napas,termasuk intubasi

trachea dan ventilasi trachea dan ventilasi trachea dan ventilasi mekanik
mekanik mekanik
3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4 Pemasangan kateter vena Pemasangan kateter Pemasangan kateter vena
sentral vena sentral dan arteri sentral, arteri, swan ganz, ICP
dan ECHO monitoring
5 Pemantauan EKG, Pemantauan EKG, Pemantauan EKG,
Puls oksimetri Puls oksimetri Puls oksimetri
dan tekanan dan tekanan dan tekanan
darah non invasive darah non invasive dan darah non invasive dan
invasive invasive, swan ganz, ICP
ICP dan
ECHO monitoring
6 Pelaksanaan terapi secara Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi secara
titrasi secara titrasi titrasi
7 Pemberian nutrisi enteral Pemberian nutrisi Pemberian nutrisi enteral dan
dan parenteral enteral dan parenteral  parenteral
8 Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium
khusus dengan cepat dan laboratorium khusus khusus dengan cepat dan
menyeluruh dengan cepat dan menyeluruh
menyeluruh
9 Fungsi vital dengan alat Fungsi vital dengan alat Fungsi vital dengan alat alat
alat portable selama alat portable selama  portable selama transportasi
transportasi pasien gawat transportasi pasien  pasien gawat
gawat
10 Kemampuan melakukan Kemampuan Kemampuan melakukan
fisioterapi dada melakukan fisioterapi fisioterapi dada
dada
11 - Melakukan prosedur Melakukan prosedur isolasi
isolasi
12 - Melakukan Melakukan hemodialisis dan
hemodialisis dan kontinyu
kontinyu

2.  Ketenagaan
Ketenagaan yang terlibat dalan pemberian pelayanan di ICU terdiri dari tenaga dokter
intensivis, dokter spesialis, dokter yang telah mengikuti pelatihan ICU dan Perawat

5
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

terlatih atau tersertifikasi pelatihan ICU. Tenaga tersebut menyelenggarakan pelayanan


ICU sesuai dengan
dengan kompetensi dan kewenangan masing masing yang
yang diatur oleh
rumah sakit sesuai dengan klasifikasi,
klasifikasi, seperti tercantum dalaam tabel 2.

Tabel 2.

KLASIFIKASI PELAYANAN ICU


NO JENIS TENAGA PRIMER SKUNDER TERSIER
1 Kepala ICU 1. Dokter
Dokter spesialis 1.  Dokter Intensivis Dokter intensivis
anestesi. 2.  Dokter spesialis
2. Dokter
Dokter spesialis lain anestesi (jika
yang mengikuti  belum ada
 pelatihan ICU (jika intensivis)
 belum ada spesialis
spesialis
anestesi)
2 TIM Medis 1. Dokter
Dokter spesialis 1. Dokter
Dokter spesialis 1.  Dokter spesialis
sebagai konsultan sebagai konsultan sebagai
(yang dapat dihubungi (yang dapat konsultan (yang
setiap diperlukan) dihubungi setiap dapat dihubungi
2. Dokter
Dokter jaga 24 jam diperlukan) setiap
dengan kemampuan 2. Dokter
Dokter jaga 24 jam diperlukan)
resusitasi jantung dengan kemampuan 2. Dokter
Dokter jaga 24
 paru yang bersertifikat
bersertifikat ALS/ACLS dan FCCS  jam dengan
 bantuan hidup dasar
dasar dan kemampuan
 bantuan hidup tanjut.
tanjut. ALS/ACLS dan
FCCS
3 Perawat Perawat terlatih bantuan Minimal 50% dari Minimal 75% dari
hidup dasar dan bantuan  jumlah seluruh pe perawat
rawat  jumlah seluruh
hidup lanjut telah terlatih dan  perawat telah
memiliki sertifikat terlatih dan
 pelatihan ICU memiliki sertifikat
 pelatihan ICU
4 Tenaga Non 1.  Tenaga 1.Tenaga 1.Tenaga
Medis administradsi di ICU administradsi di ICU administradsi di
harus mempunyai harus mempunyai ICU harus
kemampuan kemampuan mempunyai
mengoperasikan mengoperasikan kemampuan
komputer yang komputer yang mengoperasikan
 berhubungan  berhubungan komputer yang
dengan masalah dengan masalah  berhubungan
administrasi. administrasi. dengan masalah
2. Tenaga pekarya 2. Tenaga pekarya administrasi.
3. Tenagakebersihan  3.Tenaga kebersihan  2.  Tenaga

laboratorium

6
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

3.  Tenaga
Farmasi
4.  Tenaga rekam
medik
5. Tenaga
 pekarya
6. Tenaga
kebersihan
7. Tenaga untuk
kepentingan
ilmiah dan
 penelitian 

3.  Indikasi Pasien masuk dan keluar.


Suatu ICU mampu menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian khusus dalam bidang
kedokteran yang dibutuhkan untuk merawat pasien sakit kritis. Keadaan ini memaksa
diperlukannya mekanisme untuk membuat prioritas pada sarana yang terbatas ini apabila

kebutuhan ternyata melebihi jumlah tempat tidur yang tersedia


t ersedia di ICU. Dokter yang merawat
 pasien mempunyai tugas untuk meminta pasiennya dimasukkan ke ICU bila ada indikasi dan
segera memindah ke unit yang lebih rendah bila kondisi kesehatan pasien telah memungkinkan.
Kepala ICU bertanggung jawab atas kesesuaian indikasi perawatan pasien di ICU. Bila
kebutuhan masuk ICU melebihi tempat tidur yang tersedia, Kepala ICU menentukan
 berdasarkan
 berdasarkan prioritas kondisi medik , pasien mana yang akan dirawat di ICU. Prosedur untuk
melaksanakan kebijakan ini harus dijelaskan secara rinci untuk tiap ICU. Harus tersedia
mekanisme untuk mengkaji ulang secara retrospektif kasus-kasus dimana dokter yang merawat
tidak setuju dengan keputusan kepala ICU.
a.  Kriteria masuk  

ICU memberikan pelayanan


pelayanan antara lain pemantaua
pemantauan
n yang canggih dan terapi yang intensif.
Dalam keadaan penggunaan tempat tidur yang tinggi, pasien yang memerlukan terapi
intensif (prioritas satu-1) didahulukan rawat ICU, dibandingkan pasien yang memerlukan
 pemantauan intensif (prioritas dua-2) dan pasien sakit kritis atau terminal dengan
 prognosis yang jelek untuk sembuh (prioritas tiga-3). Penilaian obyektif atas beratnya
 penyakit dan prognosis
prognosis hendaknya
hendaknya digunakan untuk menentukan
menentukan prioritas masuk
masuk pasien.
1)  Pasien prioritas 1 (satu) 
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif seperti dukungan/ bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, dan
lain-lainnya. Contoh pasien kelompok ini antara lain, pasca bedah kardiotoraksik, atau
 pasien shock septic. Mungkin
Mungkin ada baiknya
baiknya beberapa
beberapa institusi membuat
membuat kriteria
kriteria spesifik

7
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

untuk masuk ICU, seperti derajat hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan darah
tertentu. Pasien prioritas 1(satu) umumnya
umumnya tidak mempunyai
mempunyai batas ditinjau dari macam
terapi yang diterimanya.
diterimanya.
2)  Pasien prioritas 2 (dua) 
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU. Jenis pasien ini
 berisiko sehingga memerlukan terapi intensif segera, karenanya pemantauan
pemantauan intensif
menggunakan metoda seperti pulmonary arterial catheter sangat menolong. Contoh
 jenis pasien ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau
ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Pasien prioritas 2
umumnya tidak terbatas macam terapi yang diterimanya, mengingat kondisi mediknya
senantiasa berubah.
3)  Pasien prioritas 3 (tiga)
Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil dimana status kesehatannya sebelumnya,
 penyakit yang mendasarinya,
mendasarinya, atau penyakit akutnya, baik masing-masing atau
kombinasinya, sangat mengurangi kemungkinan kesembuhan dan/atau mendapat
manfaat dari terapi di ICU. Contoh-contoh pasien ini antara lain pasien dengan
keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, atau sumbatan
 jalan napas, atau pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal disertai
komplikasi penyakit akut berat. Pasien-pasien prioritas 3 (tiga) mungkin mendapat
terapi intensif untuk mengatasi penyakit akut, tetapi usaha terapi mungkin tidak sampai
melakukan intubasi atau resusitasi kardiopulmone
kardiopulmoner.
r.
4)  Pengecualian 
Jenis pasien berikut umumnya tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk masuk ICU,
dan hanya dapat masuk dengan pertimbangan seperti pada keadaan luar biasa, atas
 persetujuan Kepala
Kepala ICU. Lagi
Lagi pula pasien-pasien tersebut
tersebut bila perlu haru
haruss dikeluarkan

dari ICU agar fasilitas yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien prioritas 1
(satu), 2 (dua) dan 3(tiga).
Yang tergolong pasien ini adalah:
a)  Pasien yang memenuh kriteria masuk namun menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif dan hanya demi "perawata
"perawata yang aman”
aman” saja.
s aja. Ini tidak
menyingkirkan pasien dengan perintah" DNR ( Do Not Resuscitate).
Resuscitate).
Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin
mungkin mendapat
mendapat manfaat
manfaat dari
dari tunjangan
tunjangan canggih
canggih
yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survival nya. 
 b)  Pasien dalam keadaan vegetatif permanen. 

8
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

c)  Pasien-yang mengalamai mati batang otak namun hanya karena kepentinga donor
organ, maka pasien dirawat di ICU yang bertujuan untuk memenuh
memenuhii fungsi organ
sebelum dilakukan pengambilan organ untuk donasi. 
b.  Kriteria Keluar 
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan
pertimbangan medis dari

kepala ICU atau tim lain, antara lain adalah:


1)  Penyakit atau keadaan pasien yang sudah membaik dan cukup stabil sehingga
tidak memerlukan terapi dan pemantauan intensive lebih lanjut.
2)  Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau pemantauan intensif tidak
 bermanfaaat tau tidak memberi hasil yang berarti bagi pasien.Apalagi pada
waktu itu pasien tidak menggunakan alat bantu ventilasi mekanik. Contoh
 pasien yang dalam menderita penyakit (misal ARDS stadium akhir). Pasien
yang demikian sebelum dikeluarkan dari ICU , maka keluarga harus diberikan
 penjelasan terlebih dahulu.
 
3) Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat di ICU (pulang paksa)
4)  Pasien hanya memerlukan observasi
observasi secara intensif saja, sedangkan ada
 pasien lain yang lebih gawat yang memerlukan terapi dan observasi secara
intensif. Pasien demikian perlu dipindahkan ke ruang
ruang High care unit(HCU).
c.  E nd of li fe car
car e (Perawatan Terminal Kehidupan)
Pasien demikian perlu disediakan ruangan khusus bagi pasien diakhir
kehidupannya. Pasien tersebut mendapatkan pelayanan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.
d.  I nform
nforme
ed  consent
 consent

Sebelum pasien dimasukkan ke ICU, pasien dan atau keluarganya harus


mendapatkan penjelasan secara lengkap alasan dan pertimbanagn mendapat
 perawatan di ICU, serta berbagai tindakan kedokteran yang mungkin akan
dilakukan selama pasien dirawat di ICU serta prognosa penyakit
penyakit yang diderita
 pasien. Penjelasan diberikan oleh kepala ICU atau
ata u dokter yang bertugas kepada
 pasien atau kelurga pasien (baik menerima
menerima atau tidak menerima) dalam bukti
bukti tanda
tangan pada formulir informed consent.
4.  Alur Pelayanan
Pasien yang memerlukan pelayanan di ICU dapat berasaldari:
 
a. Pasien dari IGD
 b.  Pasien dari HCU

9
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

c.  Pasien dari Kamar operasi atau kamar tindakan lain, seperti: kamar bersalin,
Ruang endoskopi, ruang dialisis, dan lain sebagainya.
d.  Pasien dari bangsal (Rawat inap).

5.  Sarana, prasarana dan peralatan

Sarana dan prasarana


a.  Lokasi
Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih ,berdekatan atau mempunyai
akses yang mudah
mudah ke Unit Gawat Darurat,
Darurat, laboratorium dan radiologi.
b.  Desain
Standar ICU yang memadai ditentukan disain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat
 berdasarkan
 berdasarkan klasifikasi pelayanan
pelayanan ICU,
ICU, seperti dilihat pada
pada table 3.
Ruang ICU dibagi dalam beberapa area, antara lain:
1) Area pasien :
-  Unit terbuka 12 – 
12 –  16
 16 m 2 / tempat tidur

-  Unit tertutup 16 – 


16 –  20
 20 m2 / tempat tidur
-  Jarak antara tempat
tempat tidur : 2 m
-  Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan setiap 2 tempat tidur,
-  unit tertutup 1 ruangan 1 tempat tidur cuci tangan.
Harus ada sejumlah outlet  yang
 yang cukup sesuai dengan
dengan level ICU. ICU tersier paling sedikit
3 outlet udara - tekan , dan 3 pompa hisap dan minimal 16 stop kontak untuk tiap tempat
tidur.
Pencahayaan cukup dan adekuat untuk opservasi klinis dengan lampu TL day light   10
watt/m2. Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan personil.
Disain dari unit juga memperhatikan privasi pasien.
2) Area kerja meliputi :
Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visual perawat dengan pasien.
Ruang yang cukup untuk memonitor pasien, peralatan resusitasi dan penyimpanan obat
dan alat (termasuk lemari pendingin).
Ruang yang cukup untuk mesin X-Ray mobile dan mempunyai negatif skop.
Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain, komputer dan koleksi data, juga
tempat untuk penyimpanan alat tulis dan terdapat ruang yang cukup untuk
resepsionis dan petugas administrasi.
3) Lingkungan

Mempunyai pendingin ruangan / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai
Mempunyai
dengan luas ruangan. Suhu 22o – 
 25o kelembaban 50 – 
 –  25 50 –  70
 70 %.

10
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

4) Ruang Isolasi
Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.
5) Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih
Untuk menyimpan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan
dialisis, alat-alat sekali pakai, cairan, penggantung infus, troli, penghangat darah,

alat hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
6) Ruang tempat pembuangan alat / bahan kotor
Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan
 pembersihan pispot dan botol urine. Desain unit
unit menjamin tidak ada kontaminasi.
7) Ruang Perawat
Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan
 pimpinannya.
8) Ruang staf Dokter
Tempat kegiatan organisasi dan administrasi termasuk kantor Kepala bagian dan staf, dan

kepustakaan.
9) Ruang Tunggu keluarga pasien
10) Laboratorium
Harus dipertimbangkan
dipertimbangkan pada unit yang tidak mengandalkan
mengandalkan pelayanan terpusa
terpusat.
t.
Tabel 3. Desain ruang ICU
DESAIN ICU PRIMER ICU SKUNDER ICU TERSIER

Area Pasien: Tempat cuci Tempat cuci Tempat cuci tangan:

Unit terbuka 12-16 m2  tangan: jumlah tangan: jumlah  jumlah tempat
tempat tidur
tempat tidur adalah tempat tidur adalah 1:2
1:2 adalah 1:2

Unit tertutup 16-20 Tempat cuci Tempat cuci Tempat cuci tangan:
m2 tangan: jumlah tangan: jumlah  jumlah tempat
tempat tidur
tempat tidur adalah tempat tidur adalah 1:1 
1:1  adalah 1:1 

Outleot ksigen 1/tempat tidur 2/tempat tidur 3/tempat tidur

Vakum - 2/tempat tidur 3/tempat tidur

Stop kontak 2/tempat tidur 1/tempat tidur 16/tempat tidur

Area kerja:

11
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

Lingkungan Air Air Conditioned Air Conditioned Air Conditioned

Suhu 23-250C 23-250C 23-250C

Humidity 50-70% 50-70%  50-70%

Isolasi - + +

Ruang penyimpanan + + +
alat alat bersih
Ruang tempat buat + + +

kotoran (spoelhock)
Ruang perawat + + +

Ruang staf dokter + + +

Runag tunggu pasien + +

Laboratorium terpusat 24 jam 24 jam

Peralatan ICU adalah Peralatan yang digunakan untuk menunjang operasional pelayanan di
ICU da digunakan pada pasien dengan kondisi kritis.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada peralatan ICU adalah :
1) Jumlah dan macam
macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran dan fungsi ICU
ICU dan
harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan dengan standar yang berlaku.
2) Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk
untuk keamanan alat.
Peralatan dasar meliputi :
-  Ventilator
-  Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas

-  Alat hisap
-  Peralatan akses vaskuler
-  Peralatan monitor invasif dan non invasif
-  Defibrilator dan alat pacu jantung
-  Alat pengatur suhu pasien
-  Peralatan drain thorax
-  Pompa infus dan pompa syringe
pompa syringe
-  Peralatan portable untuk transportasi
-  Tempat tidur khusus

-  Lampu untuk tindakan

12
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

-  Continuous Renal Replacement Therapy


Peralatan lain (seperti peralatan hemodialisa dan lain-lain) untuk prosedur
diagnostik dan atau terapi khusus hendaknya tersedia bila secara klinis ada indikasi
dan untuk mendukung fungsi ICU.
Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan para medik perlu tersedia untuk

 penggunaan alat-alat termasuk langkah-langka


langkah-langkah
h untuk mengatasi apabila terjadi malfungsi.
malfungsi.
Tabel 4. Standar Peralatan ICU
PERALATAN ICU PRIMER ICU SKUNDER ICU TERSIER
 Noni nvasif:
- Tekanan darah + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)
-  EKG dan laju jantung + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)
 jantung + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)
- Saturasi oksigen - + (minimal 1) + (minimal 1)
(pulse oxymeter)
- Kapnograf

Suhu + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)

EEG/BIS Monitor - + +
Defibrilator + (satu unit) + (satu unit) +(satu unit)

Alat pacu jantung - - +


Alat pengatur suhu + (sesuai dengan + (sesuai dengan + (sesuai dengan jml
 pasien  jml bed)  jml bed)  bed)
Peralatan drain toraks + + +

Infus pump dan syringe +/+ +/+ (2X jml bed +/+ (2X jml bed dan
 pump dan 3 X jml bed) 3 X jml bed)
Bronchoskopi - Satu unit Satu unit
Echocardiografi - Satu unit Satu unit

Ventilator & Monitor 1 unit 2 unit 2 unit

fortabel
Tempat tidur khusus + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)

Lampu untuk tindakan + (minimal 1) + (minimal 1) + (minimal 1)

Hemodialisis  _ + (minimal 1 un
unit)
it) + (minimal 1 unit)
unit)

CRRT  _ + (minimal 1 un
unit)
it) + (minimal 1 unit)
unit)

13
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

d)  Sistem rujukan


Rujukan dalah penyelenggara kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas/
Wewenang dan tanggung jawab secara imbal balik secara horizontal maupun vertikal
terhadap kasus penyaki atau masalah penyaki atau permasalahan kesehatan karena adanya
masalah adanya keterbatasan dalam memberikan pelayanan
pela yanan yang dibutuhkan oleh pasien.

Tujuan dilakukan rujukan adalah: :


1.  Membutuhkan pendapat dari ahli
ahli lain ( second
second opinion)
2.  Memerlukan pemeriksaan yangb tidak tersedia fasilitas kesehatan tersebut.
3.  Memerlukan intervensi medis di luar kemampuan fasilitas tersebut.
4.  Memerlukan penatalaksanaan medis dengan ahli medis lainnya
5.  Memerlukan perawatan dan pemantauan lanjutan
Terdapa 2 jenis rujukan adalah:
a.  Rujukan eksternal
1)  Rujukan vertikal adalah rujukan antar fasilitas kesehatan kepada fasilitas pelayanan

kesehatan lain yang mampu menjangkau dalam suatu suatu jenis pelayanan yang
yang
 berbeda.
2)  Rujukan horizontal adalah rujukan antar fasilitas kesehatan kepada fasilitas
 pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dalam satu tingkatan ynag sama.
 b.  Rujukan internal adalah rujukan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan dari tenaga
kesehatan ke tenaga kesehatan lainnya( dokter ke dokter, residen ke spesialis, rujukan
triage).
Dalam rujukan ini runag lingkupnya adalah: rujukan penyakit atau masalah penyakit,
masalah kesehatan.

Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk merujuk pasiennya yang m emerlukan
Pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit. RS penerima rujukan harus
mampu menjamin bahwa pasien yang dirujuk tersebut akan mendapatkan
 penangan segera.
e)  Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan kegiatan pelayanan pasien di ICU dibuat dan dibawah tanggung jawab dokter
ICU.Lingkup pencatatan terdiri dari diagnosis lengkap yang menyebabkan dirawat di
ICU, tanda tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal dan lain
lain) secara berkala, pemantauan nutrisi,
nutrisi, cairan, teraphi serta jumlah pengeluaran cairan

tubuh pasien. Pemantauan dilakukan oleh Perawat minimal setiap satu jam atau sewaktu
waktu dalam kondisi khusus.

14
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

Pemantauan secara umum meliputi:


a.  Pemeriksaan tanda tanda vital, meliputi tekanan darah, suhu, respirasi, saturasi
oksigen
 b.  Pemeriksaan fisik, meliputi sistem saraf, sistem kardiovaskuler, sistem respirasi,
sistem gastrointestinal, sistem tractur urinarius.

c.  Balans cairan dilakukan setiap 3-6 jam, diperhitungkan in take dan out put cairan.
d.  Evaluasi tekanan vena pusat, dengan melakukan
melakukan fluit
 fluit chalenge test  (FTC).
 (FTC).
e.  Pemeriksaan laborantorium, meliputi:
-  Analisa gas darah
-  Gula darah
-  Darah rutin
-  Elektrolit
-  Ureum, kreatinin
-  Keton darah sesuai dengan indikasi

-  Keton urin sesuai dengan indikasi


-  Hemostase lengkap sesuai dengan indikasi
-  SGOT/SGPT sesuai dengan indikasi
-  Pemeriksaan lain jika diperlukan

f)  Monitoring dan evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mewujudkan
 pelayanan yang aman, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien. Tujuan
dilaksanakan monitoring dan evaluasi untuk menentukan faktor faktor yang yang potensial

untuk upaya penyelesaian masalah.


g)  Pengendalian mutu dan pengawasan pelayanan ICU
Pengendalian mutu dan kualitas pelayanan ICU merupakan p
program
rogram yang bersifat obyektif
dan berkelanjutan untuk menilai dan memecahkan masalah yang ada , sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mencapai standar klinis yeng bermutu.
Lingkup pemantauan mutu , meliputi:
a.  Self assesment, yaitu memantau para meter mutu pelayanan setiap hari yang dilakukan
oleh setiap staf ICU yang hasilnya dilanjutkan kepada tim pengendali mutu Rumah sakit.  
 b.  Independent audit
audit , yaitu pel sesuai prioritas dan dilaksanakan oleh Tim pengendali

Mutu rumah sakit 

15
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

PENGORGANISASIAN 

Dalam pengorganisasian perlu di sediakan adanya struktur organisasi dan uraian tugas.
Untuk mencapai tujuan dan sarana yang optimal dari program pelayanan ICU di rumah sakit
 perlu ditata pengorganisasian pelayanan dan uraian tugas dan kewenangan yang jelas dan
terperinci baik secara administratif maupun secara teknis sesuai dengan jenis dan kelas rumah
sakit, sarana , prasarana serta ketenagaan.

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 

Pembinaan dan pengawasan bertujuan untuk :


1.  Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat
2.  Peningkatan mutu pelayanan
3.  Pengembangan jangkauan pelayanan
4.  Peningkatan kemampuan kemandirian rumah sakit
Pengawasaan penyelenggaraan kesehatan dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
Pengawasan terdiri pengawasan teknis medis dan teknis perumahsakitan. Pengawasan teknis
medis meliputi upaya evaluasi secara profesional terhadap pelayanan medis melaui Komite
Medis Rumah sakit, sedangkan pengawasan teknis perumahsakitan adalah pengukuran kinerja
 berkala yang meliputi kinerja pelayana dan kinerja
kinerja keuangan oleg satuan internal rumah sakit.

PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN PELAYANAN 

a.  Pengemba
Pengembangan
ngan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber
sumber daya manusia meliputi pemenuhan kebutuh
kebutuhan
an jenis dan jumlah
tenaga berdasarkan beban kerja dan tingkat kemampuan pelayanan ICU serta perlu
 peningkatan pengetahuan serta ketrampilan atau pengembangan profesi berkelanjutan
(Continuing Professional Development)

16
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

b.  Pengemba
Pengembangan
ngan sarana, prasarana dan peralatan
Sarana , prasarana dan peralatan disesuaian dengan beban kerja, jenis tenaga,
kemampuan dan pengembangan pelayanan rumah sakit dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan teknologi kesehatan dengan memperhatikan bukti kedokteran
terkini (evidence based medicine) dan
medicine) dan pembiayaan serta manfaat.

c.  Pengemba
Pengembangan
ngan jenis layanan
Untuk pengembangan jenis pelayanan disesuaikan dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat dan kompleksitas pelayanan dengan memperhatikan kemampuan masing
masing rumah sakit berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit, ketersediaan sum
sumber
ber
daya manusia, sarana dan prasarana serta peralatan.

STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN 

 
a. Pengertian
Pengertian Asuhan Keperawatan
Keperawatan Kritis
Standar asuhan keperawatn kritis adalah acuan minimal asuhan
as uhan keperawatn yang
harus diberikan oleh perawat yang bertugas di ruang perawatan intensive (ICU).
Asuhan keperawatan kritis (asuhan keperawatan in
intensive)
tensive) adalah praktik keperawatan
keperawatan
intensive yang diberikan peda pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang merupakan metode ilmiah dan
 panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas guna mengatasi
masalah pasien. Adapun langkaah langkah yang harus dilakukan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi.

Sedangkan menurut The American Association of Critical care Nurses, 1981 “Critical
Care Nursing is that specialty within nursing that deals specifically with
human responses to life-threatening problems”
problems”.

b.  Falsafah asuhan keperawatan Kritis.


Pelayanan keperawatan intensive disediakan dan diberikan kepada pasien dalam
keadaan kegawatan dan kedaruratan yang perlu ditanggulangi dan diawasi secara
secar a ketat,
terus menerus serta tindakan segera, ditujukan untuk observsi, perawatan dan terapi.
Pelayanan kperawatan intensive tersebut diberikan melalui pendekatan multi disiplin

secara komprehensif Dit.Kep & Keteknisian Medis, Dep. Kes-RI,2006.


Seorang perawat yang bekerja di ruang ICU mempunyai falsafah:

17
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

-  Memberi asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga dengan masalah


fisiologis akut, tidak stabil.
-  Bekerja pada lingkungan dengan alat-alat tehnologi canggih
-  Perlu pengetahuan tentang fisiologi, patofisiologi dan fakmakologi.
-  Mampu mempergunakan tehnologi tinggi untuk mengukur parameter fisiologi

dengan tepat.
Dengan demikian seorang perawat critical care harus menyakini bahwa:
-  Setiap pasien mempunyai kebutuhan individual dan berhak mendapatkan
`pelayanan terbaik
-  Kepedulian dan perhatian caring  dari
 dari tim keperawatan
-  Kualitas hidup pasien optimal didukung oleh lingkungan internal, ekternal, fisik
dan psikologis
-  Lingkungan kerja kondusif didukung fasilitas yang memadai
-  Kualifikasi tenaga perawat memiliki sertifikat khusus

-  Pelayanan multidisiplin
c.  Karakter
Karakteristik
istik Perawat yang bekerja di ICU
Seorang Perawat yang bekerja di ICU mempunyai karakteristik :
-  Memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar keperawatan ICU
dengan konsisten
-  Menghormati sesama sejawat dan tim lainnya
-  Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan yang diikuti nilai etik dan
legal
-  Berespon secara terus menerus dengan perubahan lingkungan

-  Menunjukkan kemampuan keterampilan klinis yang tinggi


-  Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif
-  Menginterprestasikan analisa situasi yang komplek
-  Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga
-  Berfikir kritis 
kritis 
-  Mengembangkan pengetahuan dan penelitian 
penelitian 
-  Inovatif

18
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

d.  Kebijakan pelayanan Keperawatan ICU


Kebijakan Pelayan Keperawatan ICU merujuk pada:
1.  Pengembangan dan penerapan standar pelayanan keperawatan ICU rumah sakit
dilaksanakan dalam upaya penurunan mortalitas dan morbiditas melalui
 peningkatan mutu pelayanan keperawatan
keperawatan

2.  Pengembangan dan peningkatan kemampuan teknis maupun manajerialn tenaga


keperawatan dalam pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit untuk terwujudnya
kompetensi yang diperlukan di ICU
3.  Penerapan standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit memerlukan
dukungan dari rumah sakit memerlukan dukungan
dukungan dari pihak terkait.
e.  Strategi Penerapan Standar Pelayanan Keperawatan ICU
1.  Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang ada dalam pelayanan
keperawatan ICU
2.  Meningkatkan kemampuan teknis maupun manajerial keperawatan ICU pada

semua tenaga keperawatan yang bekerja di ICU


3.  Mendorong terpenuhinya sarana dan prasarana, peralatan serta SOP yang
mendukung terlaksanakannta standar pelayanan keperawatan ICU
f.  Tujuan Penerapan Standar Pelayanan keperawatan ICU
Secara umum penerapan standar penerapak keperawatan untuk meningkatkan mutu
 pelayanan keperawatan di ruang perawatan ICU sesuai dengan standar.
standar.
Secara khusus bertujuan mencakup:
mencakup:
1.  Adanya perencanaan pelayanan keperawatan ICU
2.  Adanya pengorganisasian pelayanan keperawatan ICU

3.  Adanya pelaksanaan pelayanan keperawatan ICU


4.  Adanya asuhan keperawatan ICU
5.  Adanya pembinaan keperawatan ICU
6.  Adanya pengeadalian mutu pelayanan keperawatan ICU 
g.  Komponen dan Indikator Standar
Komponen dan Indikator Standar Keperawatan ICU terdiri dari
dari 6 standar, antara lain:
1.  Standar 1: Perencanaan Pelayanan Keperawatan ICU
2.  Standar 2: Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan ICU
3.  Standar 3: Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan ICU

4.  Standar 4: Asuhan keperawatan ICU


5.  Standar 5: Pembinaan Pelayanan keperawatan

19
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

6.  Standar 6: Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan ICU


Dimana dalan setiap elemen standar terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil.
1)  Standar 1: Perencanaan Pelayanan Keperawatan ICU,
-  Ketenagaan: merupakan  perencanaan tenaga perawat mengacu pada kapasitas
tempat tidur danklasifikasi pelayanan ICU dan kompetesi perawat.

Kriteria sruktur :
-  Adanya kebijakan pimpinan RS yang mengatur kualifikasi yang bertugas di
ICU:
  Perawat pelaksana : Minimal D3 Keperawatan, memiliki sertifikat
   pelatihan ICU, dengan penganalaman klinik minimal 2 tahun dilingkup
keperawatan.
  Ketua Tim (penanggung
(penanggung jawab Shift) : Minimal D3 Keperawatan, memilki
 pengalaman kerja di ICU minimal 3 tahun, memiliki sertifikat ICU dan
sertifikat pelatihan tambahan.
  Perawat Kepala Rungan ICU Primer dan Sekunder : Ners dengan
 pengalaman sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun, dan memiliki
sertifikat menejemen keperawatan.
  ICU Tersier: minimal Ners atau S2 Keperawtan, memiliki pengalaman
sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun dan memiliki sertifikat menejemen
keperawatan, serta sertifikat ICU.
-  Adanya kebijakan
kebijakan pimpinan tentang kebutuhan
kebutuhan perawat di ICU dengan
dasar perhitungan kebutuhan dengan memperhatikan kapasitas tentang
kebutuhan tenaga dengan memperhatikan kapasitas tempat tudur, BOR dan
tingkat ketergantungan pasien.
  Ada kebijakan pimpinan RS tentang rasio perawat jaga (Shift)

  Rasio perawat dan pasien pelayan ICU Primer adalah 1 perawat; 2-3
 pasien
  Rasio perawat dan pasien pelayanan ICU
ICU Sekunder adalah I perawat ;
1-2 pasien
  Rasio perawat
perawat dengan
dengan pasien pelayanan ICU Tersier adalah 1-2
 perawat : 1 pasien

20
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

  Rasio perawat dengan pasien berdasarkan kompleksifitas masalah


 pasien.
  Semua perawat yang memberikan pelayanan /asuhan keperawatan di ICU
mempunyai SIP, SIK dan sertifikat pelatihan yang terkait dengan ICU.
Kriteria Proses

  Menyusun rencana kebutuhan tenaga perawat berdasarkan rasio dan


kualifikasi pendidikan yang di persaratkan pada pelayanan keperawatan
ICU (pelyanan keperawatan ICU primer, sekunder dan tersier)
  Menjadidi tim rekuetmen tenaga perawat yang memberikan pelayanan
di ICU (pelayanan perawatan ICU Primer, sekunder dan testier)
  Menyusun rencana progam pengembangan SDM melalui pendidikan
dan pelatihan dan berkelanjutan (pelayanan perawatan ICU primer,
sekunder dan tersier.

Kriteria Hasil :
  Tersedia tenaga keperawatan di ICU sesuairasio
sesuair asio yang ditetapkan dengan
kualiikasi yang dipersaratkan
  Adanya tenaga perawat yang terlibat dalam tim rekuetmen perawat
ICU
  Adnya dekumen p0erencnaan kebutuhan tenaga perawat dan
 pengembangannyaa
 pengembanganny
-  Sarana, prasarana,dan Peralatan, merupakan pengelolaan sarana, prasarana dan
 peralatan kesehatan daana, peralatan kesehatan dan logistikyang tepat, mendukung

terwujut nya pelayanan keperawatan ICU yang berkualitas sesuai dengan


klasifikasi/stratifikasi pelayan ICU. 
Kriteria Struktur :
  Adanya kebijaksanaan pimpinan yang mengatur sarana, prasarana dan logistik
 peralatan kesehatan dan logistik dalam pelayanan ICU.
  Adanya standar sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan logistik.
  Adanya mekanisme atau alur permintaan penggunaan dan pemeliharaan
 peralatan dan logistik.
  Adanya perencanaan sarana, prasarana dan peralatan yang melibatkan perawat

21
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

  Adanya tempat dekomentasi dan penyimpanan peralatan kesehatan dan logistic


yang sesuai standar.anya SOP penggunaan dan pemaan peralatan
  Adanya tenaga yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan tersedianya
 jtwal pemeliharaan secara berkala(harian , mingguan).
Kriteria Proses :

  Menyusun rencana kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan


logistik berdasarkan klasifikasi/strat
klasifikasi/stratiifikasi
iifikasi yang di persaratkan di pelayanan
ICU.
  Menjadi tim teknis dalam pengadaan sarana, prasarana peralatan kesehatan dan
logistik di ICU
  Melaksanakan pemantauan terhadap pemakaian, pemeliharaan sarana,
 prasarana dan peralatan kesehatan serta uji fungsi (kaliberasi) secara terat dan
 berkala.
Kriteria Hasil :

  Tersdianya sarana dan prasarana, peralatan kesehatan dan logistic siap pakai
sesuai kebuthan sesuai klasifikasi ICU
  Adanya dokumen invetaris, prasarana peralatan kessehatan dan logisik,
  Adanya dekumentasi frekwensi pemakaian dan kaliberasi peralatan kesehatan
secara preodik/berkala
2)  Standar 2: Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan
Pengelolaan pelayanan keperawata
keperawata ICU untuk mendukung tercapainya mutu
 pelayanan keperawatan ICU yang berkualitas. 
Kriteria Struktur :

  Adnya kebijakan pimpinan rumah sakit tentang pelayanan keperawatan ICU,


  Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja di setiap
klasifikasi/stratifikasi ICU
  Adanya penetapan uraian tugas, tanggung jawab serta kewenangan perawat
 pengelola dan pelaksanaan di setiap klasifikasi/stratifikasi ICU
Kriteria Proses:
  Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab dan
kewenangan perawat di setiap klasifikasi /sratifikasi ICU
  Melakukan koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain di setiap klasifikasi

ICU
  Melakukan koordinasi dengan tim keperawatan lain di setiap klasifikasi ICU

22
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

Kriteria Hasil:
  Setiap perawat yang memberikan pelayanan keperawatan di ICU mempunyai
uraia tugas tanggung jawab dan kewenangan
kewenangan tertulis
  Terlaksananya koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain di setiap
klasifikasi/stratifikasi ICU.

  Terlaksananya koordinasi dengan tim keperawatan disetiap


klasifikasi/stratifikasi ICU.
3)  Standar 3: Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan pelayanan yang
diberikan oleh tenaga perawatan yang kompeten pada perawatan kritis dan
keluarganya
 bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan fisik, psikososio dan spiritual.

Kriteria Sruktur :

  Adanya kebijakan pimpinan rumah sakit tentang pelayanan keperawatan dan


 patient safety di ICU,
  Adanya Standar prosedur Operasional klinis dan menejemen,
  Adanya metode penugasan perawat yang ditetapkan di ICU(mi8nimal tim).
Kriteria Proses :
  Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengaaan kondisi kritis pasien,
  Memberkan asuhan keperawatan pada pasien mengacu pada SAK, SOP klinis
dan SOP menejerial dengan perpedoman pada etik dan legal profesi.
  Melaksakan metode penugasan tim.

Kriteria Hasil : Ada dokumentasi/catatan


dokumentasi/catatan asuhan keperawatan tiap psien yang
mencerminkan penerapan SAK dan SOP serta patient
serta patient safety.
4)  Standar 4: Asuhan keperawatan ICU merupakan Asuhan keperawatan ICU adalah
rangkaian kegiatan praktek keperawatan diberikan oleh perawat yang kompeten
untuk memberikan asuhan pada pasien dan keluarga di ICU. Proses Keperawatan
terdiri atas lima langkah meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, rencana
tindakan keperawatan, intervensi keperawatan dan evaluasi.
  Pengkajian Keperawatan: merupakan proses pengumpulan data pada pasien dan
keluarga secara sistimatis, menyeluruh, akurat dan berkesinambungan

(bio,psiko,sosio,dan spiritual).

23
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

  Dignosa Keperawatan: dirumuskan berdasarkan status kesehatan pasien,


dianalisisndan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien, dapat
 bersifat actual maupun resiko.
  Perencanaan keperawatan: Serangkaian langkah  –   langkah yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatanserta meningkatkan kesehatan secara

tersetruktur dan terorganisir dengan melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan


lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  Pelaksanaan Tindakan Keperawatan: Perawat melaksanakan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan sesuai dengan lingkup dan kewenangan
mencakup aspek peningkatan, pencegahan pemeliharaan dan pemulihan serta
dindakan keperawatan untuk membantu pasien dan keluarga dalam menghadapi
kematian.
  Evaluasi Keperawatan: Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan
meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses atau evaluasi

formatif adalah evaluasi yang dilakukan segera setelag selesai melakukan


tindakan keperawatan sedangkan evaluasi shasil atau evaluasi sumatif adalah
evaluasi yang dilakukaan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria hasil.
Pada standar pelayanan keperawatan, standar tetap memenuhi kriteria stuktur, kriteria
 poses dan kriteria hasil, dimana mencakup
5)  Standar 5: Pembinaan pelayanan Keperawatan ICU, adalah pembinaan terhadap
manajemen pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang
 berkesinambungan dilakukan secara berkala.

Kriteria struktur
  Adanya kebijakan pimpinan tentang sistem pembinaan pelayuanan
keperawatan teknis pelayanan keperawatan
  Adanya bimbingan teknis pelayanan kesehatan
  Adanya mekanisme pembinaan pelayanan keperawatan
  Adanya program peningkatan pengetahuan dan keterampilan
  Adanya sistem perhargaan dan sanksi (reward dan punishment)
Kreteri Proses :
  Merencanakan program bimbingan teknis pelayanan keperawatan,

  Melaksanakan program peningkatan kemampuan teknis secara berkelanjutan,


  Melaksanakan bimbingan teknis sesui rencana ,

24
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

  Memberikan penghargaan dan sanksi9reward dan punishment) sesuai


ketentuan,
  Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja secara pereodik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku,Memberikan umpan balik hasil bimbingan
  Melaksanakan tindaklanjut hasil pembinaan.

Krteria hasil
  Adanya peningkatan kinerja yang dibuktikan dengan dekumen kinerja perawat
  Adanya dekumen laporan penyelesaian masalah,
  Adanya dekumen bimbingan teknis pelayanan keperawatan

6)  Standar 6 : Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan


 pemantauan, penilaian pelayanan/asuhan keperawatan serta tindak lanjut yang
dilakukan secara terus menerus untuk menjaga mutu pelayanan keperawatanICU.

Kriteria Struktur
  Adanya kebijakan pimpinan tentang program pengendalian mutu pelayanan
keperawatan ICU ( Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan, ronde
keperawatan)
  Adanya kebijakan pimpinan tentang program keselamatan pasien (Pasien
safety)dan keselamatan petugas kesehatan
  Adanya indicator Kinerja klinis pelayanan keperawatan ICU
-  Kejadian terektrubasi
-  Kejadian pasien terjatuh dari tempat tidur

-  Angka kejadian VAP (Ventilator Associated Pnemonia) 


Pnemonia) 
  Adanya tenaga perawatan yang terlibat dalam program pengendalian mutu
 pelayanan kesehatan

Kriteria proses :
  Melksanakan pemantauan mutu dengan menggunakan intrumen yang terstandar
  Melakksanakan upaya keselamatan pasien dan petugas kesehatan, menerapkan
standar precaution, pencegahan kejadian terektrubasi, menghindari pasien
terjatuh dari tempat tidur, meningkatkan keamanan penggunaan

obat,melaksanaankomunikasin yang efektif, mencegah tejadinya tertusuk benda


tajam (sharp injury)

25
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

  Mendekumentasikan upaya keselamatan pasien dan pengendalian mutu


  Melakukan evaluasi programpengendalian mutu pelayanankeperawatan dan
menyusun tindak lanjutnya.
Kriteria hasil :
  Tidak ada kejadian VAP ( Ventilator Associatet pneumonia )

  Tidak ada kejadian terekstubasi


  Tidak ada pasien jatuh
  Tidak ada kejadian kecelakaan kerja pada peteugas kesehatan ( yang
yang tertusuk
 benda tajam , tertular infeksi )
  Dokummentasi evaluasi program pengendalian mutu pelayanan keperawatan
dan tindak lanjut.

h.  Standar Kompetensi Perawat ICU


Menurut Buku Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah sakit, Direktorat Bina Upaya

 pelayanan Keperawatandan Keteknisian Medik, Direktorat Jenderal Bina Upaya


Kesehatan Kementerian Kesehatan, 2011, standar kompetensi Perawat ICU dibedakan
 berdasarkan klasifikasi ICU pada sebuah rumah sakit, antara lain.
1)  Kompetensi untuk perawat
perawat di ICU primer:
1.  Memahami konsep keperawatan kritis
2.  Memahami isue etik dan hukum
3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5.  Pengelolaan jalan napas

6.  Melakukan fisioteraphi dada


7.  Memberikan inhalasi terapi
8.  Memberikan terapi oksigen
9.  Mengukur saturasi oksigen
10. Monotoring
Monotoring hemodinamik non-invasive
11. Melakukan
Melakukan BLS dan ALS
12. Merekam
Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13. Melakukan
Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14. Mengetahui
Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)

15. Mempersiapkan
Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan
Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

26
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

17. Melakukan
Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan
Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19. Melakukan
Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20. Mampu
Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.
2)  Kompetensi untuk perawat di ICU Skunder

1.  Memahami konsep keperawatan kritis


2.  Memahami isue etik dan hukum
3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5.  Pengelolaan jalan napas
6.  Melakukan fisioteraphi dada
7.  Memberikan inhalasi terapi
8.  Memberikan terapi oksigen
9.  Mengukur saturasi oksigen

10. Monotoring hemodinamik non-invasive


11. Melakukan BLS dan ALS
12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena

19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial


20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.
21. Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik *
22. Pengelolaan pasien dengan drainase toraks *
23. Mempersiapkan pemasangan monitoring invasif (tekanan vena central,
tekanan arteri sistemik dan pulmonal) *
24. Melakukan pengukran tekanan vena sentral dan arteri *
25. Melakuka pengelolaan terapi trombolitik *
26. Melakukan pesiapan renal replecement therapy* 
therapy* 

3)  Kompetensi untuk perawat di ICU Tersier


1.  Memahami konsep keperawatan kritis

27
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

2.  Memahami isue etik dan hukum


3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5.  Pengelolaan jalan napas
6.  Melakukan fisioteraphi dada

7.  Memberikan inhalasi terapi


8.  Memberikan terapi oksigen
9.  Mengukur saturasi oksigen
10.  Monotoring hemodinamik non-invasive
11.  Melakukan BLS dan ALS
12.  Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13.  Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14.  Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
15.  Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks

16.  Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi


17.  Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18.  Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19.  Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20.  Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.
21.  Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik*
22.  Pengelolaan pasien dengan drainase toraks *
23.  Mempersiapkan pemasangan monitoring invasif (tekanan vena central,
tekanan arteri sistemik dan pulmonal) *

24.  Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri*


25.  Melakuka pengelolaan terapi trombolitik*
26.  Melakukan pesiapan renal replecement therapy*. 
therapy*. 
27.  Mengetahui persiapan pemasangan 
pemasangan  intraaortic artery balloon pomp
(IABP)*  
(IABP)*
28.  Melakukan persiapan countinous renal replacement teraphi (CRRT)* 
(CRRT)*  

i.  Standar Kompetensi


Kompetensi Perawat Manajerial di ICU
1)  Kompetensi Perawat
Perawat Penanggung
Penanggung jawab shift (Perawat Primer).
Primer).

1.  Memahami konsep keperawatan kritis


2.  Memahami isue etik dan hukum

28
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif


4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5.  Pengelolaan jalan napas
6.  Melakukan fisioteraphi dada
7.  Memberikan inhalasi terapi

8.  Memberikan terapi oksigen


9.  Mengukur saturasi oksigen
10.  Monotoring hemodinamik non-invasive
11.  Melakukan BLS dan ALS
12.  Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13.  Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14.  Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
15.  Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16.  Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

17.  Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis


18.  Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19.  Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20.  Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif
21.  Kemampuan leadeship
 2) Kompetensi Perawat Kepala Ruangan ( H ead N ur
urse
se)) .
1.  Memahami konsep keperawatan kritis
2.  Memahami isue etik dan hukum
3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif

4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat


5.  Pengelolaan jalan napas
6.  Melakukan fisioteraphi dada
7.  Memberikan inhalasi terapi
8.  Memberikan terapi oksigen
9.  Mengukur saturasi oksigen
10.  Monotoring hemodinamik non-invasive
11.  Melakukan BLS dan ALS
12.  Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG

13.  Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium


14.  Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)

29
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

15.  Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks


16.  Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
17.  Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18.  Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19.  Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial

20.  Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif
21.  Kemampuan leadership
22.  Kompetensi manejerial*

KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien
dalam kondisi kritis di ruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh tim
yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Dengan demikian asuhan
keperawatan kritis (asuhan keperawatan intensive) merupakan praktik keperawatan

intensive yang diberikan peda pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilakukan dengan


menggunakan pendekatan proses keperawatan yang merupakan metode ilmiah dan
 panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang
yang berkualitas guna mengatasi masalah
 pasien. Untuk memberikan pelayanan keperawatan di ICU dan menjamin mutu dan
keselamatan pasien, maka harus merujuk pada standar keperawatan di ICU, yang
mencakup standar perencanaan pelayanan keperawata, pengorganisasian pelayanan
keperawatan, pelaksanaan pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan, pembinaan
 pelayanan keperawatan dan pengendalian
pengendalian mutu pelayanan
pelayanan keperawatan. Dalam menjamin
mutu pelayanan keperawatan di ICU maka setiap perawat di ICU harus memliki

kompetensi baik bagi perawat klinik maupun perawat menejerial sesuai dengan klasifikasi
ICU di suatu rumah sakit. 

30
 

Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

Daftar Pustaka
Standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit, direktorat bina pelayanan
keperawatan dan keteknisian medik, direktorat jenderal bina upaya kesehatan,
kementerian kesehatan RI, 2011

Standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit, direktorat bina pelayanan


keperawatan dan keteknisian medik, direktorat pelayanan medik, Departemen Kesehatan
RI, 2006

Pedoman penyelenggaraan pelayanan intensive Unit di rumah sakit, Keputusan menteri


kesehatan nomor 1778/menkes/ SK/XII/2010

The American association of critical care nurses, 1981

(Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-da
(Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-dasar-icu.html).
sar-icu.html).

31

Anda mungkin juga menyukai