PEKERJAAN II
Dalam WPT terdiri dari sejumlah satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan setiap SKP
terdiri dari beberapa satuan Pemukiman Transmigrasi atau Desa (SP/UPT/Desa), dimana
masing-masing hirarki permukiman memiliki pusat sebagai berikut:
1. Setiap SKP memiliki pusat pengembangan Kawasan yang disebut Desa utama.
2. Setiap SP/UPT memilki pusat pelayanan pemukiman yang disebut Pusat Desa
Dengan demikian Kota Terpadu Mandiri membawahi Desa-desa Utama, dan Desa Utama
akan membawahi Pusat-pusat Desa dimana antara Pusat Desa dengan Desa Utama dan
antara Desa-desa Utama dengan Kota Terpadu Mandiri akan terhubungkan olah jaringan
transportasi baik darat ataupun air/sungai.
L
aporan Akhir - Penyusunan Rencana Teknis Drainase II - 1
Lokasi KTM Maloy Kaliorang Kabupaten Kutai Timur
Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
MUARAWAHAU
KOMBENG
SANGKULIRANG
SANDARAN
BENGALON
KALIORANG
TELEN
BUSANG
Kalimantan Timur
2.2 Aksesbilitas
Untuk mencapai Kawasan KTM Maloy Kaliorang dapat dicapai dengan kendaraan umum
dari Sangatta Ibukota Kutai Timur dengan rute:
Sebagaian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan di atas 15%.
Wilayah dengan kelerengan di atas 40% mempunyai areal yang cukup luas, tersebar
diseluruh wilayah, khususnya terkonsentrasi di bagian barat laut dengan ketinggian lebih
500 meter di atas permukaan laut.
Untuk kawasan KTM Maloy Kaliorang itu sendiri mempunyai kemiringan lahan dengan
variasi 0-3%, 2-8%, dan 16-25%. Kawasan ini berada pada ketinggian 0 – 100 dpl,
dengan kedalaman muka air tanah rata-rata 30 cm.
L
aporan Akhir - Penyusunan Rencana Teknis Drainase II - 3
Lokasi KTM Maloy Kaliorang Kabupaten Kutai Timur
Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
disepanjang pantai. Disamping itu terdapat pula kandungan batuan endapan tersier dan
batuan endapan kwarter. Formasi batuan endapan terutama terdiri dari batuan kwarsa
dan batuan liat.
Tingkat kemampuan tanah sangat bervariasi dari rendah sampai dengan tinggi, semakin
banyak faktor penghambat yang dijumpai disuatu wilayah seperti lereng terjal,
ketersediaan air kurang dan mudah terjadi erosi maka dapat dikatakan kemampuan
tanah pada wilayah tersebut rendah. Jenis tanah di wilayah daratan Kabupaten Kutai
Timur didominasi oleh tanah podsolik merah kuning, latosol dan litosol. Jenis tanah
lainnya adalah aluvial, organosol, latosol, podsol, dan podsolik merah kuning dengan
tingkat kesuburan yang rendah.
Kawasan tidak berhutan di Kabupaten Kutai timur sebanyak 52,01% yang didominasi oleh
belukar dan alang-alang sebesar 32,2% dan 13,2%. Kawasan pertanian sebanyak 3,5%
atau sekitar 106.056 Ha meliputi perkebunan, sawah dan lahan pekarangan, sedangkan
penggunaan lahan untuk perikanan masih sangat kecil meskipun mempunyai potensi
yang sangat besar baik budidaya kolam maupun perairan umum. Penggunaan lainnya
adalah pertambangan batu bara sebesar 0,22% atau sekitar 7.113 Ha.
Untuk penggunaan lahan di kawasan KTM Maloy ini terdiri dari permukiman 1.075 km 2,
perkebunan 7.375 km2, hutan 954.300 km2, semak 70.750 km2, rawa 7.500 km2, dan lain-
lain 3.019 km2. Luas lahan seluruhnya 1.049.260 km2. Di kawasan transmigrasi yang
terdiri dari 13 desa tersebut luas LP 885 Ha, LU I 2.655 Ha, dan LU –II 3.540 Ha.
L
aporan Akhir - Penyusunan Rencana Teknis Drainase II - 4
Lokasi KTM Maloy Kaliorang Kabupaten Kutai Timur
Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
Potensi hidrologi cukup besar, terutama adanya aliran beberapa sungai antara lain Sungai
Sangatta, Sungai Telen, Sungai Marah dan Sungai Wahau. Peranan sungai di daerah ini
sangat penting, yaitu sebagai sarana transportasi air antara daerah pantai dengan daerah
pedalaman, transportasi ke kota-kota besar lainnya dan sebagai sumber mata
pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat setempat. Selain itu, air
sungai dimanfaatkan sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan untuk mandi dan
mencuci serta irigasi bagi masyarakat setempat.
Pemanfaatan hasil hutan terbesar berupa kayu bundar (gelondongan), kayu gergajian dan
hasil hutan ikutan lainnya, sedangkan jenis kayu yang merupakan produk utama adalah
kayu meranti yaitu sekitar 56,6% dari produksi kayu keseluruhannya. Pada tahun 1997
produksi kayu secara keseluruhan adalah sebesar 351.130 m3, produksi tersebut
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya akibat adanya kebakaran hutan.
Pemanfaatan hasil hutan tersebut disamping untuk kepentingan intern juga di ekspor
sebagai penghasil devisa. Ekspor hasil hutan tersebut sebagaian berupa hasil olahan
seperti kayu gergajian, kayu lapis, veneer kayu, particle board, moulding dan laminating.
Selain hasil hutan, produk galian bahan mineral seperti batu bara dan minyak bumi
merupakan komoditas ekspor yang mempunyai nilai cukup tinggi. Pada tahun 1998
produksi batu bara secara keseluruhan mencapai 16.699.790 ton. Kabupaten Kutai Timur
juga memiliki potensi bahan galian logam dan non logam seperti emas, nikel, besi, platina,
perak, batu gamping, lempung, pasir kuarsa dan gipsum. Untuk sumber daya emas saat
masih dilakukan pengeksplorasian sehingga jumlah deposit yang ada belum dapat
ditentukan secara pasti tetapi beberapa penambangan sudah dilakukan oleh rakyat yang
berupa pertambangan emas rakyat.
L
aporan Akhir - Penyusunan Rencana Teknis Drainase II - 5
Lokasi KTM Maloy Kaliorang Kabupaten Kutai Timur
Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
nilai ekonomi lebih tinggi. Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur dikelola oleh rakyat
maupun swasta.
Sumber daya alam lainnya yang diberikan oleh alam sebagai modal pengembangan
wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah perikanan darat dan laut. Potensi ini berasal dari
keberadaan sungai dan laut yang menghadap Selat Makassar yang belum dikelola oleh
masyarakat setempat dan kurangnya dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai
Timur.
Jenis jalan yang ada di kabupaten ini adalah jalan negara dan provinsi, selebihnya
merupakan jalan perkebunan dan jalan HPH. Kontruksi jalan terbanyak masih berupa
jalan dengan perkerasan batu merupakan 82,65% dari seluruh jalan yang ada dan
sisanya merupakan jalan tanah dan aspal. Sedangkan kondisi jalannya masih dalam
keadaan mantap sedang (46,98%) dan rusak ringan (44,28%). Untuk kondisi jalan ini
sangat tergantung dari musim, karena apabila musim hujan ada ruas-ruas jalan yang
mengalami banjir sehingga tidak bisa dilalui.
Jaringan jalan utama ada di Kabupaten Kutai Timur adalah jalan Trans Kalimantan yang
melewati Bontang - Sangatta - Perdau - Simapang Batu Ampar - Muara Wahau - Tanjung
Redeb. Jadi pengembangan jalan di wilayah kabupaten diarahkan menuju jalan Trans
Kalimantan tadi untuk membuka dan mengembangkan daerah-daerah potensial,
membuka isolasi daerah pedalaman dan pengembangannya. Selain itu perbaikan jalan-
jalan yang kondisinya kurang baik juga perlu mendapat perhatian yang lebih terutama
jalan yang menghubungkan antar pusat-pusat pemukiman untuk mendukung
pengembagan wilayah.
L
aporan Akhir - Penyusunan Rencana Teknis Drainase II - 6
Lokasi KTM Maloy Kaliorang Kabupaten Kutai Timur
Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
provinsi. Transportasi air yang dominan adalah transportasi melalui sungai. Transportasi
ini memegang peranan penting khususnya bagi wilayah pedalaman dan juga wilayah
yang belum selesai jalan daratnya. Peranan transportasi sungai demikian penting untuk
arus barang dan transportasi umum dari dan ke pedalaman. Jumlah sarana dermaga
yang melayani transportasi sungai pada saat ini berjumlah 4 buah, yaitu di Kecamatan
Sangatta, Sangkulirang, Muara Wahau dan Kecamatan Muara Ancalong. Sedangkan
status kepemilikan dan pengelolaan sebagian oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai
Timur, Departemen Perhubungan dan Departemen Transmigrasi. Dilihat dari jenis
konstruksinya, dermaga di kabupaten terdiri dari dua jenis, yaitu permanen dan ponton.
Yang dimaksud dermaga berkonstruksi ponton yaitu dimana kondisi sandaran kapal
(dermaga) mengikuti fluktuasi tinggi rendah air sungai, yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan transportasi sungai adalah perbaikan kondisi dermaga-dermaga yang ada
di Kabupaten Kutai Timur.
Untuk transportasi udara, di kabupaten ini belum terdapat bandar udara bertaraf nasional
reguler (komersil) yang dapat diandalkan untuk meningkatkan perekonomian wilayah.
Namun saat ini ada beberapa bandara udara perintis dan bandara udara khusus PT.
Pertamina dan PT. KPC di Sangatta. Beberapa bandara udara perintis yang telah ada
tersebut sebaiknya tetap dipelihara dan kalau memungkinkan agar ditingkatkan kualitas
agar dapat digunakan untuk menjangkau wilayah pedalaman, terutama pada keadaan
darurat. Bandara udara perintis tersebut pada umumnya memiliki permukaan landasan
berupa tanah/rumput atau pasir/perkerasan. Sebaran bandara udara perintis terdapat di
Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau, Telen, Mura Bengkal, Muara Ancalong dan
Kecamatan Busang.
L
aporan Akhir - Penyusunan Rencana Teknis Drainase II - 7
Lokasi KTM Maloy Kaliorang Kabupaten Kutai Timur