Anda di halaman 1dari 13

BAB II

KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN

Lingkungan Eksternal

Provinsi Kalimantan Tengah atau dikenal dengan sebutan Bumi Tambun Bungai, mempunyai luas sekitar 153.564 km² yang merupakan Provinsi nomor dua terluas di Indonesia. Dengan luas wilayah

tersebut, kesempatan untuk tumbuhnya lokasi perdagangan baru semakin terbuka. Dengan posisinya yang berada di Tengah-Tengah wilayah Pulau Kalimantan, Provinsi Kalimantan Tengah banyak

dijadikan sebagai inter connection atau penghubung dengan daerah-daerah lain. Selain itu, dengan adanya pelabuhan di beberapa Kabupaten, seperti di Sampit, Pangkalan Bun, Sukamara dan Pulang Pisau,

maka akses masuk ke wilayah Kalimantan Tengah semakin mudah. Dengan didukung pembangunan infrastruktur yang semakin pesat, maka kondisi seperti ini mengakibatkan volume produk Obat dan

Makanan di wilayah Kalimantan Tengah pun semakin meningkat. Disisi lain, produk-produk substandar, tanpa izin edar, produk palsu, maupun produk yang mengandung bahan berbahaya semakin mudah

masuk ke wilayah Kalimantan Tengah.

Berdasarkan hasil penelitian terpadu yang telah melalui uji konsistensi Kementerian Kehutanan, Kalimantan Tengah terdiri dari:

a. Kawasan Hutan : 11.149.145 Ha = 72,60 %.

b. Kawasan Non Kehutanan : 4.207.255 Ha = 27,40 %.

Sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah merupakan daerah dataran rendah dengan topografi yang relatif datar mulai dari wilayah bagian selatan, Tengah dari Barat hingga ke timur. Pada sektor Tengah

wilayah Kalimantan Tengah mulai dijumpai perbukitan dengan variasi topografi dari landai hingga kemiringan tertentu, dengan pola intensitas kemiringan yang meningkat ke arah utara. Sektor utara

merupakan rangkaian pegunungan dengan dominasi topografi curam, bagian wilayah ini memanjang dari Barat daya ke timur. Titik tertinggi wilayah Kalimantan Tengah terdapat di Gunung Batu Sambang

dengan ketinggian hingga 1660 meter dpl (www.kalteng.go.id). Bagian selatan terdiri daerah pantai dan rawa dengan ketinggian 0-50 m di atas permukaan laut, bagian Tengah terdiri dari dataran perbukitan

dengan ketinggian 50-150 m di atas permukaan laut.

Gambar 2.1 Peta Kalimantan Tengah

Adanya perbedaan tinggi rendah daerah menyebabkan Kalimantan Tengah dilalui beberapa sungai dan bermuara ke Laut Jawa, yaitu:

● Sungai Jelai sepanjang 200 km, lebar 150 m, kedalaman 8 m


● Sungai Arut sepanjang 250 km, lebar 100 m, kedalaman 4 m

● Sungai Lamandau sepanjang 300 km, lebar 150 m, kedalaman 6 m

● Sungai Kumai sepanjang 175 km, lebar 250 m, kedalaman 6-9 m

● Sungai Mentaya sepanjang 400 km, lebar 350 m, kedalaman 6 m

● Sungai Seruyan sepanjang 350 km, lebar 250 m, kedalaman 5 m

● Sungai Katingan sepanjang 650 km,lebar 250 m, kedalaman 3-6 m

● Sungai Sebangau sepanjang 200 km, lebar 100 m, kedalaman 5 m

● Sungai Kapuas sepanjang 600 km, lebar 450 m, kedalaman 6 m

● Sungai Barito sepanjang 900 km, lebar 350-500 m, kedalaman 6-14 m

● Sungai Kahayan sepanjang 600 km, lebar 450 m, kedalaman 7 m

Batas-batas wilayah Balai Besar POM di Palangka Raya yakni:

● Utara : Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur

● Selatan : Laut Jawa

● Timur : Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan

● Barat : Kabupaten Seruyan

Gambar 2.2 Wilayah Kerja Balai Besar POM di Palangka Raya

Sesuai dengan keputusan Kepala BPOM No. HK.04.01.1.22.06.18.3240 tahun 2018 tentang penunjukan Balai Besar/Balai POM sebagai koordinator Loka POM, maka dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

yang belum mampu dilakukan Loka POM secara optimal dapat dikoordinasikan (diselenggarakan) oleh Balai Besar POM di Palangka Raya dan sejak tahun 2022 Loka POM Kotawaringin Barat telah

ditetapkan sebagai satuan kerja mandiri.

Di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk 1 (satu) Loka POM yaitu Loka POM di Kabupaten Kotawaringin Barat. Kotawaringin Barat adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah.

Ibu Kota Kabupaten ini terletak di Pangkalan Bun. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 10.759 km² dan berpenduduk sebanyak 286.714 jiwa. Kabupaten Kotawaringin Barat secara geografis terletak

pada 01°19‟ – 03°36‟ Lintang Selatan dan 110°25‟ – 112°50‟ Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi pemerintahan, tersebar di 6 (enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Arut Utara, Arut

Selatan, Kotawaringin Lama, Pangkalan Lada, Pangkalan Banteng, dan Kumai.

Berdasarkan hasil penelitian terpadu yang telah melalui uji konsistensi Kementerian Kehutanan, Kalimantan Tengah terdiri dari:

● Kawasan Hutan : 49.315 Ha atau (61,9%)

● Kawasan Non Kehutanan : 30.327 Ha (38,1%)


Secara umum topografi pada KPHP Kotawaringin Barat adalah datar, sebagian landai, bergelombang ringan hingga berat. Hal ini disebabkan di KPHP Kotawaringin Barat didominasi dataran ketinggian

tempat 0 sampai dengan 250 m dpl (www.kphp.or.id).

Adanya perbedaan tinggi rendah daerah menyebabkan Kabupaten Kotawaringin Barat dilalui beberapa sungai dan bermuara ke Laut Jawa, yaitu:

● Sungai Jelai sepanjang 200 km, lebar 150 m, kedalaman 8 m

● Sungai Arut sepanjang 250 km, lebar 100 m, kedalaman 4 m

● Sungai Lamandau sepanjang 300 km, lebar 150 m, kedalaman 6 m

● Sungai Kumai sepanjang 175 km, lebar 250 m, kedalaman 6-9 m

● Sungai Seruyan sepanjang 350 km, lebar 250 m, kedalaman 5 m

Batas-batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat yakni :

● Utara : Kalimantan Barat

● Selatan : Laut Jawa

● Timur : Kabupaten Kotawaringin Timur

● Barat : Provinsi Kalimantan Barat

Wilayah administrasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meliputi 13 (tiga belas) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, yaitu:

● Kotawaringin Barat, dengan Ibu Kota Pangkalan Bun.

● Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan Ibu Kota Sampit.

● Kabupaten Barito Utara, dengan Ibu Kota Muara Teweh.

● Kabupaten Barito Selatan, dengan Ibu Kota Buntok.

● Kabupaten Kapuas, dengan Ibu Kota Kuala Kapuas.

● Kabupaten Pulang Pisau, dengan Ibu Kota Pulang Pisau.

● Kabupaten Gunung Mas, dengan Ibu Kota Kuala Kurun.

● Kabupaten Murung Raya, dengan Ibu Kota Puruk Cahu.

● Kabupaten Barito Timur, dengan Ibu Kota Tamiang Layang.

● Kabupaten Katingan, dengan Ibu Kota Kasongan.

● Kabupaten Seruyan, dengan Ibu Kota Kuala Pembuang.

● Kabupaten Lamandau, dengan Ibu Kota Nanga Bulik.

● Kabupaten Sukamara, dengan Ibu Kota Sukamara.

● Kota Palangka Raya, sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balai Besar POM di Palangka Raya maupun Loka POM di Kabupaten Kotawaringin Barat pada prinsipnya ialah saKabupaten ma, hanya dibedakan berdasarkan

cakupan wilayah kerja. Cakupan wilayah kerja Loka POM di Kotawaringin Barat meliputi 4 (empat) Kabupaten, yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara dan

Kabupaten Seruyan. Adapun cakupan pengawasan Balai Besar POM di Palangka Raya yang meliputi seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu berjumlah 9 Kabupaten dan 1 Kota.

Secara administratif, wilayah Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari 13 Kabupaten dan 1 Kota. Transportasi dari Kota Palangka Raya ke Ibu Kota Kabupaten semakin mudah dikarenakan banyaknya

perbaikan jalan darat dengan pengaspalan maupun pembangunan jembatan. Selain transportasi darat, tersedia juga transportasi melalui udara untuk beberapa Ibu Kota Kabupaten yaitu Kabupaten

Kotawaringin Timur (Sampit), Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Murung Raya (Puruk Cahu) dan Barito Utara (Muara Teweh). Namun untuk menjangkau sampai ke tingkat kecamatan masih banyak

pula yang mengalami kesulitan dan hambatan dikarenakan sebagian besar jalan belum diaspal, belum dibangun jembatan dan juga terbatasnya sarana transportasi umum baik melalui jalur darat dan air

(sungai).

Jarak tempuh dan lama waktu perjalanan dari Kota Palangka Raya ke wilayah kerja dapat dilihat pada Gambar dan Tabel berikut:
JARAK TEMPUH KE WILAYAH KERJA (PRESENTASE JAM)

Gambar 2.3 Jarak Tempuh ke Wilayah Kerja BBPOM di Palangka Raya

Berdasarkan perhitungan jarak tempuh ke wilayah kerja terjauh adalah ke Kabupaten Murung Raya dengan jarak tempuh selama 10 jam perjalanan, sedangkan untuk jarak tempuh ke wilayah kerja terdekat

adalah ke Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulang Pisau.

Tabel 2.1 Jarak Tempuh ke Wilayah Kerja BBPOM di Palangka Raya

Waktu

No. Kabupaten/Kota Satuan Tempuh

(jam)*

JARAK TEMPUH 1 Kabupaten Katingan jam 2

KE WILAYAH 2 Kabupaten Kotawaringin Timur jam 5

KERJA BBPOM 3 Kabupaten Murung Raya jam 10

DI PALANGKA 4 Kabupaten Barito Selatan jam 4

RAYA 5 Kabupaten Barito Timur jam 6

6 Kabupaten Barito Utara jam 9

7 Kabupaten Pulang Pisau jam 2

8 Kabupaten Kapuas jam 3

9 Gunung Mas jam 3,5

Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Kalimantan Tengah pada akhir tahun 2022 berjumlah 2.741.075 orang (Tabel 26). Dari keseluruhan jumlah tersebut, sebagian besar

berdomisili di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur yakni sebanyak 436.079 orang, diikuti wilayah Kabupaten Kapuas sebanyak 423.210 orang dan di wilayah Kota Palangka Raya sebanyak 305.907

orang.
Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Kab/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2022

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

Gambar 2.6 Laju Pertumbuhan Penduduk Kab/Kota di Wilyah Kerja BBPOM Palangka Raya

Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk sebesar 1,55% pada tahun 2022, menurun dibandingkan tahun 2021 sebesar 2,00%. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Lamandau yaitu 3,83

%, diikuti Kabupaten Sukamara sebesar 2,93% dan Kota Palangka Raya 2,33%. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk terendah berada di Kabupaten Barito Selatan yaitu 0,30%.

Adapun sasaran pengawasan Obat dan Makanan Balai Besar POM di Palangka Raya dapat dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 2. 7 Profil Pengawasan Sarana Produksi Obat dan Makanan di Kalimantan Tengah

Gambar 2. 8 Profil Pengawasan Sarana Distribusi Obat dan Makanan di Kalimantan Tengah
Gambar 2. 9 Profil Pengawasan Sarana Pelayanan di Kalimantan Tengah

Dengan profil sasaran pengawasan Obat dan Makanan di Provinsi Kalimantan Tengah seperti tergambar di atas, walaupun dari segi jumlah tidak terlampau banyak namun dari segi

akses (kondisi geografis) ke sarana sangat memungkinkan untuk tidak terawasi. Hal ini menuntut adanya sistem Pengawasan Obat dan Makanan yang efektif dan optimal untuk

melindungi masyarakat dari produk-produk yang beresiko terhadap kesehatan. Balai Besar POM di Palangka Raya perlu melakukan analisis resiko untuk meningkatkan kualitas

pelayanan publik, serta penguatan kemitraan dengan para pemangku kepentingan di daerah untuk bersinergi dengan Balai Besar POM di Palangka Raya guna efektivitas dan efisiensi

pengawasan Obat dan Makanan.

Adapun jenis sarana produksi Obat dan Makanan yang tidak terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah meliputi: Industri Farmasi, Industri Bahan Baku Obat, Industri Obat Tradisional (IOT),

Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), Industri Farmasi (IF) yang memproduksi Suplemen Kesehatan, Industri Farmasi yang memproduksi Obat Kuasi, Industri Pangan (IP) yang memproduksi

Suplemen Kesehatan, Industri Farmasi/Industri Obat Tradisional yang memproduksi Kosmetik . Wilayah Kalimantan Tengah memiliki Industri Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang

vakum, karena perizinan yang telah mati sejak tahun 2008, dan pada tahun 2022 sedang dalam proses pendampingan oleh tim sertifikasi untuk perbaruan izin. Sasaran pengawasan

Obat dan Makanan BBPOM di Palangka Raya meliputi sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan per Kabupaten/Kota selengkapnya disajikan pada Lampiran tabel 6A, 6B, 6C,

6D, 6E, 7A, 7B dan 7C.

Dalam pelaksanaan Program Terpadu Prioritas Nasional dimana salah satunya adalah Program Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah, BBPOM di Palangka Raya senantiasa melakukan pembinaan kepada

komunitas sekolah di Provinsi Kalimantan Tengah. Berikut adalah Gambaran jumlah SD dan siswa SD di Provinsi Kalimantan Tengah menurut Kabupaten/Kota tahun 2022.

Tabel Jumlah SD dan Siswa SD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022

KABUPATEN/ Jumlah SD Sederajat Jumlah Murid SD Sederajat


No.
KOTA
Negeri Swasta Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah

  TOTAL 2,419 235 2,654 140,686 128,691 269,377

1 Kab. Kapuas 372 28 400 16,862 15,068 31,930

2 Kab. Barito Selatan 157 5 162 6,092 5509 11,601

3 Kab. Barito Utara 167 10 177 6,925 6432 13,357

4 Kab. Kotawaringin Timur 311 61 372 26,716 24,281 50,997

5 Kab. Kotawaringin Barat 166 30 196 16,071 14,559 30,630

6 Kab. Katingan 203 11 214 9,631 8,910 18,541


7 Kab. Seruyan 131 36 167 10,129 9456 19,585

8 Kab. Sukamara 47 2 49 3,221 3101 6,322

9 Kab. Lamandau 105 8 113 5,313 4,791 10,104

10 Kab. Gunung Mas 173 5 178 8,532 7846 16,378

11 Kab. Pulang Pisau 173 8 181 6,981 6537 13,518

12 Kab. Murung Raya 170 3 173 6,569 6029 12,598

13 Kab. Barito Timur 145 2 147 5,186 4704 9,890

14 Kota Palangka Raya 99 26 125 12,458 11,468 23,926

Gambar Profil jumlah sekolah SD dan sederajat (Negeri/Swasta)per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022

Gambar Profil jumlah siswa sekolah SD dan sederajat (Laki-laki/Perempuan)per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022

Lingkungan Internal
2 2
. Luas lahan Balai Besar POM di Palangka Raya adalah 10.788 m (sertifikat Nomor 409 dan 410) dengan luas bangunan 2.753 m dimana selain digunakan sebagai fungsi

2
perkantoran dan administrasi juga termasuk fungsi pelayanan publik dan pengujian, serta rumah dinas sebanyak 1 (satu) unit luas ± 150 m terletak di timur kantor Balai Besar POM di

Palangka Raya.

2
Sarana pendukung lain yang dimiliki oleh Balai Besar POM di Palangka Raya berupa rumah genset seluas 48 m guna mensuplai kebutuhan listrik jika terjadi pemadaman dari PLN.

Suplai listrik ke Balai Besar POM di Palangka Raya sumber utamanya dari PLN sebesar 83 KVA dan didukung oleh 3 buah genset dengan kekuatan 5 KVA (2 unit), 100 KVA (1 unit), 250

KVA 91 unit). Sumber daya yang lain berupa air yang diperoleh dari PDAM dan sumur bor.

Dalam melaksanakan tugas pelayanan dalam bentuk ULPK diperlukan sarana komunikasi yang mudah diakses oleh pengguna berupa telepon dan email, berikut daftar telepon dan email

Balai Besar POM di Palangka Raya.

a. Nomor Telepon (ULPK) : : (0536) 3228359 ; (0536) 3230770

b. Nomor Faksimile : : (0536) 3221096

c. Alamat e-mail : : bpom_palangkaraya@pom.go.id

balaipomplk@yahoo.com

balaipomplk@gmail.com

Profil sasaran pengawasan Obat dan Makanan di Provinsi Kalimantan Tengah dari segi akses (kondisi geografis) ke sarana semakin mudah melalui jalur darat sehingga diperlukan

kendaraan yang dapat digunakan melakukan pengawasan. Jumlah kendaraan bermotor yang dimiliki oleh Balai Besar POM di Palangka Raya adalah sebagai berikut :

a. Kendaraan Bermotor Roda Empat (9 unit) sebagai berikut :

1) 1 Unit Mini Bus Suzuki APV-Arena Pengadaan Tahun 2008

2) 1 Unit Mini Bus Toyota Kijang Innova Pengadaan Tahun 2010

3) 1 Unit Mini Bus Toyota Kijang Innova Pengadaan Tahun 2013

4) 1 Unit Mini Bus Toyota Kijang Innova Pengadaan Tahun 2019

5) 2 Unit Mini Bus ELF Isuzu Pengadaan Tahun 2013 (1 unit di Balai dan 1 unit di Loka Kotawaringin Barat dalam status pinjam pakai)

6) 1 Unit Mobil Ford Ranger Pengadaan Tahun 2014

7) 1 Unit Mobil Kesehatan Masyarakat Daihatsu Pengadaan 2017

b. Kendaraan Bermotor Roda Dua (2 unit) sebagai berikut :

2 Unit Sepeda Motor Honda Supra Fit-S Pengadaan Tahun 2007

Sesuai dengan peran dan fungsi dari Balai Besar POM di Palangka Raya diperlukan sejumlah SDM dengan kompetensi yang baik dan sesuai untuk mendukung tugas-tugas Balai Besar

POM di Palangka Raya. Jumlah SDM yang dimiliki Balai Besar POM di Palangka Raya sampai akhir tahun 2022 adalah 98 orang dengan jumlah 61 orang ASN, terdiri dari 43 orang

tenaga teknis dan 18 orang tenaga administrasi. Dan Non ASN sejumlah 37 orang terdiri 20 orang tenaga teknis dan 17 orang non teknis yang mencakup satpam, sopir dan cleaning

service.
Gambar 2. 12 Jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian

Gambar 2. 13 Distribusi pegawai berdasarkan kelompok usia

Berdasarkan kualifikasi pendidikan pada akhir tahun 2022, pegawai dengan pendidikan apoteker sebesar 31,14% pendidikan lainnya adalah S1 Biologi, S1 Kimia, S1 Teknologi Pangan,

S1 Ekonomi, S1 Hukum, D3, SMA/SMK dan sederajat sebesar 68,85%. Berikut profil jumlah pegawai BBPOM di Palangka Raya berdasarkan pendidikan, jabatan dan usia, informasi

selengkapnya mengenai jumlah SDM menurut jenis pekerjaan, unit kerja dan strata pendidikan dapat dilihat pada lampiran tabel 28 dan 29.
Gambar 2. 14 Jumlah pegawai berdasarkan jabatan: struktural, jabatan fungsional tertentu

Gambar 2. 15 Jumlah pegawai berdasarkan jabatan: struktural, jabatan fungsional tertentu

Peningkatan sumber daya manusia di lingkup Balai Besar POM di Palangka Raya dikembangkan seiring dengan misi Badan POM RI sebagai organisasi pembelajar ( learning

organization) dengan pendidikan berkelanjutan dan pengembangan kompetensi pegawai yaitu dengan memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan formal ke jenjang yang

lebih tinggi kepada seluruh pegawai dan dengan memberikan pelatihan atau workshop baik secara internal oleh Badan POM maupun penyelenggara eksternal. Pada tahun 2022,

BBPOM di Palangka Raya tercatat melakukan pengembangan kompetensi meliputi pelatihan teknis, pelatihan kepemimpinan, pelatihan manajerial, bimtek, seminar/workshop/sosialisasi

dan kursus/magang.

Laboratorium pengujian merupakan tulang punggung pengawasan Obat dan Makanan yang dilaksanakan oleh Balai Besar POM di Palangka Raya. Saat ini laboratorium Balai Besar

POM di Palangka Raya terus menerus dilengkapi dengan berbagai jenis peralatan laboratorium guna memenuhi standar sehingga menghasilkan hasil uji yang valid dan dapat dipercaya.

Dari sisi pemenuhan sarana prasarana dan kebutuhan barang dan jasa dalam rangka pelaksanaan kegiatan, BBPOM di Palangka Raya selama tahun 2022 telah melakukan mekanisme

pengadaan baik swakelola maupun melalui penyedia yang meliputi tender umum, e-catalog, penunjukan langsung dan pengadaan langsung. Pengadaan e-catalog dilakukan untuk

pengadaan alat pengolah data dan mekanisme tender umum untuk pengadaan alat laboratorium dan reagensia. Lampiran tabel 35 berisi informasi detail mengenai tender umum yang

dilakukan BBPOM di Palangka Raya Tahun 2022.

Anggaran BBPOM di Palangka Raya bersumber dari APBN sesuai DIPA tahun 2022 Nomor : SP DIPA- 063.01.2.432872/2022 yang diterbitkan pada tanggal 17 November 2021 sebesar

Rp 28.070.532.000,-. Pada tanggal 22 Agustus 2022 terdapat pengurangan pagu DIPA menjadi Rp 27.777.127.000,-. Pada tanggal 25 November 2022 dilakukan Realokasi Anggaran
Blokir BPOM TA 2022 ke Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara sebesar Rp 3.899.863.000,- sehingga pagu DIPA menjadi Rp 23.877.264.000,-. Anggaran yang dikelola Balai

Besar POM di Palangka Raya menurut jenis dan sumbernya sesuai dengan DIPA tahun 2022 nomor : 063.01.2.432872/2022 tanggal 17 November 2021 yaitu sebesar Rp.

23.802.888.546 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2. 4 Anggaran Yang Dikelola Tahun 2022

Jenis Belanja Alokasi (Rp)


Belanja Pegawai 8.594.809.000
SUMBER DANA DIPA
Belanja Barang 10.673.357.112

Belanja Modal 3.363704.461

SUMBER DANA DIPA (PNP) Belanja Pegawai -

Belanja Barang 1.187.843.000

Belanja Modal -

Jumlah penerimaan PNBP tahun 2022 sebesar Rp. 725.515.000,- atau 139,14% dari target Rp. 521.416.000,-. Penerimaan PNBP dari pengujian sampel pihak ketiga

mempertimbangkan prioritas parameter pengujian sehingga dapat menekan biaya pengujian yang dibayar oleh pelanggan. Biaya pengujian selama ini menjadi keluhan atau saran untuk

perbaikan dari pelanggan meskipun biaya pengujian yang dibebankan telah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2017 tentang Jenis dan tarif atas Jenis Penerimaan

Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Penguji di lingkungan Balai Besar POM di Palangka Raya pada tahun 2022 sebanyak 18 orang yang terdiri dari 3 orang penguji obat dan NAPPZA, 3 orang penguji Obat Tradisional,

Obat Kuasi dan Suplemen Kesehatan, 3 orang penguji kosmetik, 5 orang penguji pangan dan air serta 4 orang penguji Mikrobiologi.

Jumlah sampel yang diuji untuk komoditi obat dan NAPPZA sebanyak 456 sampel sehingga masing-masing penguji memiliki kemampuan kerja menguji 152 sampel perorang dengan

770.33 parameter uji. 484 sampel masuk untuk komoditi Obat Tradisional, Obat Kuasi dan Suplemen Kesehatan dimana masing-masing penguji menguji 161.33 sampel dengan 1246.67

parameter uji. Terdapat 728 sampel kosmetik yang masuk di tahun 2022 sehingga masing-masing penguji kosmetik menguji 242.67 sampel perorang dengan 927.33 parameter uji. Pada

komoditi pangan dan air terdapat 1152 sampel sehingga tiap-tiap orang menguji 230,4 sampel dengan 772.6 parameter uji. Komoditi Mikrobiologi menguji 1758 sampel dimana masing-

masing orang menguji 439.5 sampel dengan 1911.75 parameter uji.

Pada tahun 2022 telah dilaksanakan uji profisiensi komoditi Obat-Napzza sebanyak 3 kali dengan hasil Inlier dan memuaskan, komoditi Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

sebanyak 1 kali dengan hasil Inlier, komoditi Kosmetik telah melaksanakan uji profiseinsi sebanyak 2 kali dengan hasil Inlier dan memuaskan. Komoditi Pangan telah melakukan 3 kali uji

profisiensi sedangkan untuk komoditi Mikrobiologi telah melakukan sebanyak 6 kali uji profisiensi dan 1 kali In House Training Deteksi Fragmen DNA Porcine pada Pangan DNA Rendah

dengan hasil 5 kali Memuaskan dan 1 kali Inlier.

Untuk menunjang kegiatan pengujian sebuah laboratorium tentunya membutuhkan alat-alat untuk menguji sampel. berikut daftar peralatan laboratorium pengujian Teranokoko, Pangan

dan Mikrobiologi sesuai Standar Minimal Laboratorium UPT BPOM dapat dilihat pada Lampiran tabel 32A dan 32B, sedangkan daftar sarana dan prasarana yang termasuk dalam

inventaris kantor BBPOM di Palangka Raya dapat dilihat pada Lampiran tabel 27.

Dalam rangka memenuhi harapan tinggi masyarakat terhadap pengawasan Obat dan Makanan, BBPOM di Palangka Raya selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik tidak hanya

dari sisi fronliner tetapi juga selalu memperbaiki sistem manajemen mutu. Balai Besar POM di Palangka Raya memiliki sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 serta terakreditasi

SNI ISO/IEC 17025:2017.

BBPOM di Palangka Raya senantiasa melakukan kerjasama lintas sektor dalam rangka peningkatan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan sehingga terjalin sinergisme yang

manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan diperoleh jangkauan sasaran yang lebih luas. Bentuk kerjasama dan penghargaan/rekognisi BBPOM di Palangka Raya

dengan lintas sektor meliputi MoU, PKS dan pembentukan tim terpadu pengawasan Obat dan Makanan. Pada tahun 2022 ini BBPOM Palangka Raya melakukan penandatanganan
kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Universitas Palangka Raya dan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Rincian MoU,

Perjanjian Kerjasama dan Penghargaan BBPOM Palangka Raya dapat dilihat pada Lampiran tabel 34A dan 34B.

Anda mungkin juga menyukai