Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

APRESIASI KONDISI STUDI

2.1 UMUM
Lokasi pekerjaan Perencanaan Penanganan Pantai Bunati Kabupaten Tanah Bumbu
berada di Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan. Ibukota Kabupaten
Tanah Bumbu adalah Batu Licin.
Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak antara 2º 52' - 3º 47' Lintang Selatan
dan 115º 15' - 116º 04' Bujur Timur, sedangkan pembagian Grid Propinsi terletak antara
Grid AA-GG dan 27-57 dengan titik salib sumbu Grid pada koordinat UTM X = 300.000 –
550.000 dan Y = 9.455.000 – 9.750.000.
Secara administrativ, Kabupaten Tanah Bumbu di bagian Utara dan timur berbatasan
dengan Kabupaten Kota Baru, di bagian Selatan dengan Laut Jawa, dan di bagian Barat
dengan Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.

Gambar Batas Administrasi kabupaten Tanah Bumbu

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 1


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

2.2 IKLIM
Dari hasil pantauan Stasiun Meteorologi Stagen, selama tahun 2010 kelembaban udara
rata – rata berkisar antara 86 persen sampai 93 persen dengan kelembaban maksimum
tertinggi sebesar 98 persen di bulan Juli dan Agustus. Sedangkan kelembaban minimum
terendah terjadi di bulan Februari sebesar 76 persen.
Sedangkan temperatur udara rata – rata selama tahun 2009 berkisar antara 26,1 0 C dan
27,30 C, dengan suhu udara maksimum tertinggi pada bulan Oktober sebesar 34,2 0 C dan
minimum terendah sebesar 15,40 C di bulan Juni.
Jumlah curah hujan tertinggi terjadi di bulan Juli yaitu 608,6 mm. Sedangkan Jumlah hari
hujan terbanyak yaitu selama 30 hari terjadi di bulan Oktober.

2.3 LUAS WILAYAH


Kabupaten yang beribukota di Batulicin ini memiliki 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu
Kecamatan Kusan Hilir, Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu, Batulicin, Karang Bintang,
Simpang Empat, Mantewe, Kuranji dan Angsana.
Lima Kecamatan yang terakhir disebutkan adalah kecamatan hasil pemekaran pada
pertengahan 2005 lalu. Kabupaten Tanah Bumbu memiliki luas wilayah sebesar 5.066,96
km2 (506.696 Ha) atau 13,50 persen dari total luas Provinsi Kalimantan Selatan.

Kecamatan Kusan Hulu merupakan kecamatan terluas yang mencakup 31,76 persen dari
luas keseluruhan Kabupaten Tanah Bumbu, sedangkan Kecamatan Kuranji memiliki luas
wilayah terkecil sebesar 110,42 Km2 atau hanya 2,18 persen dari wilayah Kabupaten
Tanah Bumbu.
Berturut – turut dari kecamatan terluas setelah Kusan Hulu adalah Mantewe, Satui, Kusan
Hilir, Sungai Loban, Simpang Empat, Angsana, Batulicin, Karang Bintang dan Kuranji.

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 2


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

Tabel Luas Daerah Menurut Kecamatan


No Kecamatan Luas (Km2) Persen (%)
1 Kusan Hilir 401,54 7,92
2 Sungai Loban 358,41 7,07
3 Satui 876,58 17,30
4 Angsana 151,54 2,99
5 Kusan Hulu 1.609,39 31,76
6 Kuranji 110,24 2,18
7 Batu Licin 127,71 2,52
8 Karang Bintang 118,02 2,33
9 Simpang Empat 302,32 5,97
10 Mentawe 1.011,21 19,96
Tanah Bumbu 5.066,96 100,00
Kalimantan Selatan 37.530,52 13,50
Sumber: Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2010

Sedangkan luas Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan jenis tanah, seperti tertera pada
tabel berikut.
Tabel Luas Daerah Menurut Jenis Tanah
No Jenis tanah Luas (Ha) Persen (%)
1 OGH 0 0
2 PMK Dataran tinggi 0 0
3 PMKL 159.120 31,40
4 PMKL Pegunungan 0 0
5 KPMK 70.798 13,97
6 Aluvial 88.323 17,43
7 Latosol 53.322 10,52
8 Litosol 0 0
9 Podsoid 0 0
10 PMK 127.134 25,09
Tanah Bumbu 506.696 100,00
Sumber: Badan Pertahanan Nasional Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2010

2.4 TOPOGRAFI DAN TATA GUNA LAHAN


Morfologi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar berupa PMKL dan PMK.
Selain itu sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah Bumbu berada di kelas ketinggian 25
– 100 meter dan di kemiringan 2 – 15 persen.
Geologi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu yang mempunyai ketinggian di atas 100
meter sebesar 31,01 persen dari wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, sehingga terdapat
beberapa daerah yang merupakan dataran tinggi. Daerah dataran tinggi tersebut
sebagian besar termasuk dalam jalur barisan pegunungan Meratus. Tercatat setidaknya
ada 18 puncak pegunungan yang berada di wilayah ini. Gunung Mariringin, Mengili,
Baturaya dan Gunung Gara Kunyit merupakan puncak pegunungan yang puncaknya
mencapai 600 meter lebih di atas permukaaan air laut (dpl).
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah Bumbu masih merupakan hutan yaitu seluas
319.470 Ha atau 63,05 persen dari keseluruhan wilayah Kabupaten Tanah Bumbu.
Hanya 19,56 persen atau 99.111 Ha saja yang sudah dimanfaatkan untuk pertanian
sawah, ladang dan perkebunan.

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 3


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

Penduduk Kabupaten Tanah Bumbu menempati 7.831 Ha yang digunakan sebagai


pemukiman, selebihnya digunakan untuk pertambangan, perairan darat, padang rumput
dan tanah terbuka.

2.5 GEOLOGI
Fisiografi
Daerah lembar ini termasuk dalam Anak Cekungan Asam-Asam dan Anak cekungan Pasir.
Keduanya merupakan anak cekungan Barito dan Kutai. Cekungan Barito dan Anak
Cekungan Asam-Asam dipisahakan oleh Pegunungan Meratus, sedangkan Anak Cekungan
Pasir dan Cekungan Kutai dipisahkan oleh Pegunungan Kukusan.

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 4


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

Gambar Peta Geologi Regional Kalimantan Selatan

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 5


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

Kedua anak cekungan tersebut di arah barat dibatasi oleh Pegunungan Meratus, arah
timur dibatasi oleh Tinggian Laut. Arah selatan dibatasi oleh Laut Jawa dan arah utara
dibatasi oleh Tinggian Lintang Paternoster.
Tinggian Lintang Paternoster disebut juga tinggian Lintang Barito-Kutai atau Adang
Flexture atau dasar Adang yang memisahkan kedua anak cekungan tersebut dari
cekungan Kutai.
Secara morfologi daerah Kabupaten Tanah Bumbu dapat dibagi menjadi 3 satuan
morfologi yaitu : morfologi Daerah Pegunungan, daerah Karts dan Daerah Perbukitan
sampai Datar.
Satuan morfologi daerah Pegunungan menempati bagian barat daerah Tanah Bumbu
(Batulicin) yang terdiri dari rangkaian Pegunungan Meratus yang merupakan jajaran G.
Beambin, G. Tinggi dan Pegunungan Kusan yang memanjang dari Timur laut-barat daya
dengan ketinggian antara 500- 1250 m dari muka laut.
Jajaran Pegunungan Meratus ini di kontrol oleh batuan yang berumur Pre-Tersier dan
endapan sedimen Tersier dengan ketebalan beberapa ribu meter. Pada bagian timur
terdapat Pegunungan Kukusan dengan ketinggian antara 500-1750 m dari muka air laut.
Sungai yang mengalir di daerah ini yaitu : S. Kusan, S. Ata, S. Enam, S. Aib, S. Mangkalopi,
S. Pihik dan S. Pinang. Pola pengaliran sungai mendaun dengan lembah yang curam.
Satuan morfologi daerah karst terdapat dibagian utara dan selatan daerah Tanah Bumbu
dengan ketinggian antara 200-400 m dari muka air laut.
Satuan morfologi Perbukitan dan dataran rendah terdapat disepanjang pantai kota
Batulicin baik dibagian utara Tanah bumbu maupun dibagian selatan. Umumnya berupa
dataran rendah dan rawa yang ditimbuhi pohon bakau, kayu galam dan nipah. Sungai
utama yang melalui daerah ini adalah S. Batulicin, S. Sebamban, S. Sejaka dan S.
Manjamul. Pola aliran sungai ini umumnya parallis dan mendekati berkelok dengan
lembah berbentuk U.
Stratigrafi
Batuan tertua yang tersingkap di daerah Kotabaru adalah :
1. Batuan ultramafik (Mu)
2. Batuan Malihan (Mm) berupa garnet amfibelit.
3. Bantuan Bancuh (Mb) yang terdiri dari bermacam-macam batuan dan
4. Batuan rijang radiolaria (Mr), batuan tersebut termasuk kelompok batuan tektonik
dan umurnya diperkirakan Jura.
Formasi Pitap menindih tidak selaras batuan bancuh, umurnya diduga Kapur Awal bagian
atas sampai Kapur Tengah. Formasi Pitap menjemari dengan Anggota Haruyan (Kph) dan
mengandung Anggota Batununggal (Kpb) yang berupa lensadan umurnya berupa Aptian–
Albian.
Diatas Formasi Pitap diendapkan secara tidak selaras Formasi Manunggal (Km) yang
beranggota Paau (Kmp), keduanya berhubungan secara menjemari dan berumur Kapur
Akhir. Pada Kapur Atas Formasi Pitap diterobos oleh granodiorit (Kgd).
Formasi Tanjung (Tet) yang berumur Eosen menutupi tak selaras batuan Mesozoikum.
Diatas Formasi Tanjung diendapkan selaras Formasi Berai (Temb) yang berhubungan
menjemari dengan Formasi Pemaluan (Temp). Umurnya Oligosen-Miosen.

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 6


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

Formasi warukin (Tmw) yang berumur Miosen menutupi Formasi Berai secara selaras.
Diatas Formasi Warukin diendapkan secara tidak selaras Formasi dahor (QTd) yang
berumur Pliosen-Pleistosen. Batuan termuda adalah Aluvium (Qa) berupa endapan pantai,
rawa dan sungai.
Perincian Satuan Peta Lembar Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
Endapan Permukaan Alluvium
Formasi Pitap, Formasi Manunggal
Formasi Tanjung, Formasi Berai
Batuan Sedimen
Formasi Pamaluan, Formasi Warukin
Formasi Dahor
Diorit
Batuan Terobosan
Granodiorit
Garnet Amfibiolit
Batuan Tektorit Rijang Radiolaria
Batuan Bancuh
Sesar naik, Sesar Geser
Tektonika
Sesar Turun, Pelipatan
Batubara
Minyak Bumi
Minerlal dan Energi
Biji Besi, Nikel
Emas

2.6 SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA


Jumlah penduduk yang ada di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2011
menurut data Pemerintah Kabupaten tahun 2012 adalah 267.929 jiwa, 139.686 jiwa
penduduk laki-laki dan 128.243 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk terbesar
adalah Kecamatan Simpang Empat sebesar 67.909 jiwa.
Kepadatan penduduk Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan data tahun 2012, pada tahun
2011 sebesar 53 Jiwa/km2, dengan kepadatan penduduk terbesar pada Kecamatan
Simpang Empat sebesar 225 Jiwa/km2.
Tabel Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin dan Kecamatan
Jumlah Penduduk (jiwa)
No Kecamatan
Laki-Laki Perempuan Total
1 Kusan hilir 21.605 21.224 42.829
2 Sungai loban 9.744 9.123 18.867
3 Satui 26.028 23.224 49.252
4 Abgsana 8.558 7.789 16.347
5 Kusan Hulu 9.864 9.046 18.910
6 Kuranji 3.953 3.605 7.558
7 Batu Licin 6.924 6.506 13.430
8 Karang Bintang 8.365 7.529 15.894
9 Simpang Empat 35.689 32.220 67.909
10 Mentawe 8.956 7.977 16.933
Total 139.686 128.243 267.929
Sumber: Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2012

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 7


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

Tabel Kepadatan Penduduk berdasar Kecamatan


No Kecamatan Penduduk (Jiwa) Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km2)
1 Kusan hilir 42.829 401,54 107
2 Sungai loban 18.867 358,41 53
3 Satui 49.252 876,58 56
4 Abgsana 16.347 151,54 108
5 Kusan Hulu 18.910 1.609,39 12
6 Kuranji 7.558 110,24 69
7 Batu Licin 13.430 127,71 105
8 Karang Bintang 15.894 118,02 135
9 Simpang Empat 67.909 302,32 225
10 Mentawe 16.933 1.011,21 17
Total 267.929 5.066,96 53
Sumber: Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2012

Kondisi ekonomi masyarakat Kotabaru dengan PDRB perkapita Hal ini menandakan
bahwa tingkat produktivitas dan tingkat kemakmuran masyarakat Kabupaten Tanah
Bumbu saat ini terjadi peningkatan yang cukup berarti. Dimana secara umum mata
pencaharian utama masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu adalah di bidang pertanian,
kemudian disusul bidang jasa lainnya.
No Indikator Nilai (Rp.)
1 PDRB ADHB 5.381.247,00
2 Penyusutan 181,30
3 PDRN ADHB 5.199.951,00
4 Pajak Tak Langsung 145,21
5 PDRB atas dasar biaya faktor 5.054.746,00
6 Pendapatan regional ADHB 5.054.746,00
7 Penduduk pertengahan tahun 231,13
8 PDRB perkapita ADHB 23.282.035,00
9 Pendapatan regional perkapita ADHB 21.869.426,00

Di Kabupaten Tanah Bumbu potensi pariwisata sebenarnya cukup menjanjikan karena di


daerah ini banyak dijumpai pantai berpasir putih dan pulau-pulau kecil yang indah. Tetapi
sampai sekarang potensi wisata yang ada belum tersentuh untuk dikembangkan baik oleh
kalangan Pemda maupun kalangan swasta.
Untuk meningkatkan kunjungan arus wisatawan perlu dilakukan promosi serta untuk
meningkatkan sarana dan prasarana yang ada perlu kiranya Pemda mengundang investor
untuk menanamkan modalnya di daerah ini.

2.7 LINGKUNGAN
Sungai-sungai yang ada pada SWS Cengal-Batulicin khususnya di wilayah sungai
Kabupaten Tanah Bumbu secara umum mengalir menuju Selat Makasar. Fluktuasi debit
sungai di daerah SWS ini pada musim penghujan dan kemarau cukup tinggi.
Kondisi pantai di Kabupaten Tanah Bumbu pada umumnya rentan akan erosi dan abrasi
yang disebabkan antara lain oleh gelombang, angin dan arus pada muara sungai. Hal ini
dapat mengancam keselamatan para penduduk yang sebagian mendiami wilayah pesisir
pantai sebagai akses termudah dalam mencukupi hidup mereka yang sebagian besar
bermata pencaharian sebagai nelayan.
Berdasarkan data yang ada bahwa vegetasi yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu , terdiri
dari kelapa sawit, karet dan kelapa. Sedangkan vegetasi yang berupa tanaman pangan

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 8


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

adalah padi sawah, padi ladang dan ubi kayu. Kawasan hutan yang ada di daerah ini
adalah kawasan hutan lindung, hutan produksi, kawasan hutan budi daya, hutan produksi
terbatas, hutan konservasi, kawasan pertambangan, kawasan permukiman dan kawasan
perindustrian.
Jenis ikan yang terdapat di daerah Kabupaten Tanah Bumbu antara lain adalah Pepuyu,
Lampan, tawon, Jambal, Gabus (Chana striatus), Lais (Cryptopterus micronema), Toman
(Chana micropeltes), Sepat Siam (Trichogaster pectorals), Tambakan (Helostoma
temmincki), Tongkol, Tenggiri, Pipih, Balida, Batutu, Udang Galah, Udang tawar, Siput,
Kerang dan Kura-Kura.

2.8 INFRASTRUKTUR
Perhubungan Darat
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar
kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan
menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan
memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Adanya akses jalan akan
mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan aktifitas ekonomi.
Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2009 adalah
1.426,03 km dengan rincian : 118,80 km merupakan jalan Propinsi dan 1.307,23 km
merupakan jalan Kabupaten.
Keadaan tahun 2009, jalan yang diaspal sepanjang 384,368 km; jalan kerikil sepanjang
618,452 km dan jalan tanah sepanjang 423,210 km. Dari keseluruhan panjang jalan di
Kabupaten Tanah Bumbu, 300,123 km berkondisi baik; 368,995 km berkondisi sedang,
462,602 km berkondisi rusak dan 294,31 km berkondisi rusak berat. Jalan dengan kondisi
rusak berat terpanjang adalah berstatus jalan kabupaten sepanjang 264,510 km. Jika
dipersentasekan maka jalan rusak dan rusak yang melintasi Kabupaten Tanah Bumbu
adalah sebesar 53,08 persen.
Dengan melihat keadaan seperti ini, sudah selayaknya di masa mendatang pembenahan
di bidang infrastruktur jalan menjadi prioritas. Diharapkan dengan baiknya jalan akan
memperlancar aktifitas perekonomian baik hubungan Banjarmasin sebagai pusat
perekonomian Propinsi Kalimantan Selatan dengan Batulicin, maupun antara Batulicin
sebagai pusat perekonomian Kabupaten Tanah Bumbu dengan kecamatan lainnya.
 Jika jalan dipisahkan oleh sungai atau aliran air lainnya maka untuk menghubungkan
jalan tersebut diperlukan jembatan. Pulau Kalimantan dikenal dengan banyaknya sungai,
sehingga tidak heran di Kabupaten Tanah Bumbu ini terdapat banyak jembatan, yang
mencapai 622 buah.
Dari jumlah itu, ada sebanyak 73 jembatan dengan konstruksi beton, 11 jembatan besi,
227 jembatan kayu serta 311 jembatan selain ketiga jenis tersebut. Jumlah jembatan
terbanyak terpasang di Kecamatan Satui dengan jumlah 112 buah jembatan. Sebaliknya
kecamatan Batulicin hanya memiliki 26 buah jembatan.
Perhubungan Udara
Bandar udara (Bandara) Batulicin merupakan satu satunya bandar udara yang melakukan
aktifitas penerbangan sipil dan komersil di Kabupaten Tanah Bumbu. Armada pesawat
yang digunakan adalah pesawat carteran yang melayani rute perjalanan Batulicin -
Banjarmasin. Pada tahun 2009, selama tahun tersebut aktifitas penerbangan paling padat

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 9


Kabupaten Tanah Bumbu
LAPORAN PENDAHULUAN

pada bulan Agustus dengan frekuensi pesawat mendarat dan berangkat masing - masing
52 kali.

Perhubungan Laut
Pelabuhan adalah pintu gerbang keluar masuknya kapal, baik yang mengangkut
penumpang orang maupun barang ke suatu wilayah tujuan. Di Kabupaten Tanah Bumbu
terdapat banyak jenis dan jumlah pelabuhan, di antaranya pelabuhan samudera,
penyeberangan ferry, speed boat,  pendaratan dan pelelangan ikan, serta pelabuhan
khusus batu bara. Khusus untuk pelabuhan samudera yang berada di bawah wilayah kerja
Kantor Administrasi Pelabuhan Kotabaru terdapat Pelabuhan Batulicin, Pelabuhan
Pagatan, Sebuku dan Pelabuhan Sei Danau Satui.
Selama tahun 2009, tercatat jumlah kapal masuk ke Pelabuhan Batulicin sebanyak 3.996
buah dengan barang yang dibongkar seberat 961.200 Ton, dan barang yang dimuat
seberat 6.327.675 Ton, sedangkan jumlah kapal masuk ke pelabuhan Pagatan sebanyak
429 buah dengan barang yang dibongkar seberat 15.121 Ton, dan barang yang dimuat
seberat 200.959 Ton. Di Pelabuhan Sei Danau Satui terdapat aktifitas bongkar barang
dengan volume memuat barang mencapai 20.501.844 Ton dan bongkar barang 223.026
Ton.
Di Kecamatan Batulicin terdapat pula aktifitas penyeberangan dengan menggunakan
kapal motor Ferry Batulicin Tanjung Serdang (Kabupaten Kotabaru). Selama tahun 2009
sebanyak 52.939 penumpang, 137.351 kendaraan roda dua dan 65.529 kendaraan roda
empat telah diseberangkan dari Pelabuhan Ferry Batulicin menuju Tanjung Serdang
Kotabaru.

Perencanaan Penanganan Pantai Bunati II - 10


Kabupaten Tanah Bumbu

Anda mungkin juga menyukai