Anda di halaman 1dari 7

SURVEY ENDAPAN GAMBUT

DI DAERAH MUARAKAMAN DAN SEKITARNYA


KECAMATAN MUARAKAMAN, KABUPATEN KUTAI KERTANAGARA
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh :
A.D. Soebakty
Sub Direktorat Batubara
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral

SARI

Daerah Muarakaman secara administrasi termasuk Kecamatan Muarakaman, Kabupaten Kutai


Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur, secara geografis terletak antara 00o06’ LU – 00o09’ LS dan
116o30’ – 116o45’ BT.
Secara stratigrafi daerah penyelidikan disusun oleh Formasi Kampung Baru bagian atas yang
terdiri dari : satuan endapan permukaan muda (Dal) dan satuan endapan tua (Qal). Satuan endapan
permukaan muda merupakan daerah yang terisi oleh endapan gambut.
Dari hasil pengamatan dan pemboran, endapan gambut di daerah ini berasal dari sisa-sisa
tumbuhan rendah, endapannya terdapat pada tipe “Topogenous Peat” dan “Ombrogeneous Peat” dengan
ketebalan dari beberapa cm hingga lebih dari 5 meter.
Secara megaskopis diketahui terdapat 3 kelas endapan gambut, yaitu Fibric, Hemic dan Safric.
Sumberdaya gambut terdapat padat pada 2 blok yaitu : Blok-1 + 126 juta m3 dan Blok-2 + 204
Juta m3 dalam areal seluas + 11000 Ha.
Dari hasil analisa kimia diketahui nilai rata-rata kalori 5011kal/gr, kadar sulfur 0,13% dan kadar
abu 1.76%.
1. PENDAHULUAN geografis daerah tersebut terletak antara (0o

1.1 Latar Belakang – 6o LU) (0o – 9o LS) dan 116o30’ – 116o45’


Gambut merupakan salah satu energi
BT (Gambar 1).
alternatif setelah batubara, dimana Indonesia
tercatat sebagai negara yang mempunyai potensi
Daerah ini terletak + 35 km sebelah
endapan gambut nomor 4 di dunia, dengan
Barat Samarinda, dapat dicapai melalui darat
sebaran luas sekitar 26 juta Ha (Anderson, 1964;
sampai Muarakaman dan dilanjutkan dengan
Report on Energy Use of Peat, Shell Companies
perahu motor dan sampan.
in Indonesia, 1981). Berkaitan dengan hal
tersebut dalam rangka merealisasikan Daftar
1.4 Demografi
Isian Suplemen (DIK-S), Direktorat Jenderal
Pemukiman penduduk sebagian besar
Geologi dan Sumberdaya Mineral Tahun
terpusat di Muarakaman sebagai Ibukota
Anggaran 2001 melalui Direktorat Inventarisasi
Kecamatan dan Kampung-kampung yang
Sumber Daya Mineral melakukan survey
berdekatan seperti Tebalai, Muarasiran,
endapan gambut di sebagian daerah
pemukinan transmigrasi sebuluh terletak + 10
Muarakaman, Kabupaten Kutai Kertanagara,
km Selatan Tebalai.
Propinsi Kalimantan Timur.
Keadaan iklim di daerah penyelidikan

yang dilalui garis khatulistiwa tidak menentu,


1.2 Maksud dan Tujuan
dimana musim hujan dan panas tidak teratur.
Survey ini dilaksanakan terutama untuk
Namun seperti umumnya daerah tropis
meng-inventarisasikan endapan gambut yang ada
mempunyai kelebalan dan curah hujan yang
di daerah Muarakaman dan hal-hal lain yang erat
kaitannya dengan kegiatan selanjutnya seperti tinggi yang dipengaruhi juga oleh tiga
eksplorasi. Data yang didapat diharapkan dapat
karakterstik utama, yaitu curah hujan, angin dan
menunjang kegiatan selanjutnya,, kemungkinan
temperatur, rata-rata curah hujan per tahun
pemanfaatan/pengembangan gambut untuk
menunjang pembangunan daerah tersebut berkisar antara 100- 250mm dan hari hujan 148
dikemudian hari.
hari/tahun.

1.3 Letak, kesampaian Daerah dan Sarana Tataguna lahan, hampir seluruh daerah
Perhubungan penyelidikan merupakan areal sisa hutan tropis
Daerah penyelidikan secara administrasi habis tebang yang tidak ditanam kembali.
Hampir seluruh daerah penyelidikan tidak
termasuk ke dalam Kecamatan
mempunyai tata guna lahan yang diperuntukkan
Muarakaman, Kabupaten Kutai Kertanagara,
pertanian maupun kehutanan. Kecuali areal Blok
Propinsi Kalimantan Timur. Secara 1 di anak Sungai Kelapa dan Sungai Sebantulung
dikelola oleh masing-masing desa dengan izin dangkal sampai pinggir laut, berumur Miosen
resmi kabupaten. Tanaman bahan makanan (horti Bawah bagian Atas.
kultura) umumnya pisang hanya terdapat di tepi- Formasi Balikpapan, dibagi dua bagian
tepi tanggul sungai. yaitu Balikpapan Bawah diendapkan dalam
lingkungan pinggir laut sampai delta, berumur
2. GEOLOGI UMUM Miosen Tengah terdiri dari batupasir,
2.1 Geologi Regional batulumpur, gamping dan mengandung fosil laut.
Daerah penyelidikan terdapat dalam Formasi Balikpapan Atas ditandai oleh
2
Cekungan Kutai yang luasnya + 50.000 km . lingkungan pengendapan dipinggir laut sampai
Cekungan ini mulai diisi sedimen pada delta, berumur Miosen Tengah sampai Atas,
permulaan Tersier sampai Kuarter. Dataran terdiri dari batupasir lempung, lanau dan
ceukungan ini terus melebar ke arah Timur, batubara.
dasar cekungan terdiri dari batuan Pra-Tersier Formasi Kampung Baru, ditandai oleh
yang tersingkap sebagian besar sebelah Barat lingkungan pengendapan delta sampai sungai,
dan sebagian kecil di Utara dan Selatan di luar sedimen pembetuk fomasi ini terdiri dari
daerah penyelidikan. Pengisian cekungan ini batupasir, lanau, lempung, batubara dan
dimulai dari lingkungan laut sampai fluvial, pada diatasnya satuan aluvium. Sebagian besar
pengendapan lingkungan paralik banyak permukaan Cekungan Kutai ditutupi oleh
diendapkan batubara yang diselingi endapan formasi ini yang berumur Pliosen.
sedimen. Pada Miosen Bawah terjadi siklus
regresi, lingkungan daratan mulai melebar ke
Umur Leupold & Vlerk D.H. Land & Jones Lingkungan
(1931) (1987) Pengendapan
arah Timur laut. Diatas endapan Tersier Aluvium
Pliosen Aluvium
diendapkan aluvium yang terdiri dari lempung, Kampung Baru Aluvial
Balikpapan
Atas KAMBOJA Dataran Banjir
lanau dan gambut, endapan ini mengisi bagian Atas
Balikpapan Aluvial
yang rendah. M
Tengah PRANGAT
Bawah Dataran Banjir
I
LOAKULU
O Delta – Laut
B
2.2 Stratigrafi S Pulau Dangkal
A Akhir LOADURI
E Balang Laut Dangkal
Stratigrafi endapan Tesier di Cekungan N
W
Laut Dangkal
A Batuputih/Gamping
Kutai secara regional digolongkan dalam empat H
Permu
satuan sedimen berdasarkan lingkungan laan
Oligosen Bebulu
pengendapannya, yaitu Formasi Pulaubalang, Atas Pemaluan

Balikpapan Bawah Balikpapan Atas dan Tabel 1. Stratigrafi Cekungan Kutai


Kampung Baru (Ruten, 1914; Leupold da Van de
Vlerk, 1931) (Tabel 1).
Formasi Pulaubalang, sedimen
pembentuk lapisan ini terdiri dari serpih, lanau
dan gamping. Diendapkan dalam lingkungan laut
Susunan formasi batuan Tersier di Kalimatan Undak-undak sungai merupakan
Timur menurut D.H.Land dkk., (1986) dibagi tanggul utama pembentuk rawa-rawa di daerah
menjadi 4 formasi yang terdiri dari Loa Duri, penyelidikan, lembah irisan Sungai Kelapa,
Loa Kulu, Prangat dan Kamboja (Tabel 1). Sungai Sebantulung dan Sungai Siram
Endapan aluvium yang merupakan mempunyai ketinggian lereng kecil dan gradien
endapan termuda mengisi bagian yang rendah. sungai kurang dari 2o. Bentuk alirannya berupa
Lokasi endapan aluviual terdapat di Muara meander.
Sungai Mahakam dan pada dataran rendah Kutai.
Pada delta Mahakaman umumnya terdiri dari 3.2 Stratigrafi dan Lingkungan Pengendapan
endapan lempung, lanau dan batupasir halus. Seluruh satuan batuan yang ditemukan
Lapisan organik ditemukan hanya beberapa di daerah penyelidikan termasuk dalam satuan
centimeter diatas permukaan dan pada lapisan- aluvium. Dari hasil orientasi pemetaan geologi
lapisan tipis pada lempung dan lanau. Endapan permukaan dan didukung pemboran endapan
pada dataran rendah terdiri dari lempung, lanau gambut, batas litologi tertutama antara endapan
dan gambut. Kondisi dataran rendah ini baik gambut dan litologi sekitarnya dapat diketahui
sekali untuk pembentukan gambut, elevasi lebih jelas.
permukaan dataran hampir sama dengan muka Satuan batuan yang tedapat di daerah
air tanah dan hutan yang mengisi dataran ini penyelidikan ini berupa endapan permukaan
merupakan bahan utama pembentuk gambut. sebagai berikut :
1. Endapan Permukaan Muda (Qa) terdiri dari
2. HASIL PENYELIDIKAN lempung berwarna putih kotor abu-abu
3.1 Morfologi terang kotor kekunigan, lanau kekuningan –
Secara keseluruhan daerah yang di abu-abu, sisa-sisa tumbuhan rawa di dalam
survey memperlihatkan bentuk morfologi endapan dataran banjir sungai; gambut
berelief rendah dengan ketinggian berkisar antara berwarna coklat tua – coklat kehitaman.
3 meter sampai + 16 meter di atas pemukaan laut Satuan ini terdapat di antara tanggul-tanggul
(dpl). sungai.
Reief tertinggi berupa undak Sungai 2. Endapan Permukaan Tua (Qal) terdiri dari
Mahakam sekitar Muarakaman dengan lempung berwarna abu-abu – abu-abu tua,
ketinggian + 16 meter dan disusun oleh satuan kekuningan, lanau abu kekuninan, lanau abu
endapan sungai berupa kerikil, pasir dan lumpur, kekuningan terang kerikil lempungan
tersingkap di Sekitar daerah penyelidkan. berwarna terang sampai abu-abu
Relief terendah berupa rawa-rawa dan kekuningan, dan sisa-sisa tumbuhan berupa
undak sungai dibagian tengah daerah endapan sungai delta, pasir berwarna
penyelidikan dengan ketingian berkisar antara 3 kekuningan terang dan lumpur kekuningan
sampai 9 meter dpl, disusun oleh lempung, lanau sampai kekuningan kotor.
dambut dan tumbuhan bakau (Gambar 2).
Kedua endapan permukaan ini berumur Holosen endapan gambut sekunder hasil tansportasi
–Pleistosen Atas (S. Supriatna, Sukardi dan E. endapan gambut dari bagian hulu.
Rustandi, 1995, Peta Lembar Samarinda). Berdasarkan asumsi diatas dan
ditunjang laporan penyelidik terdahulu
Satuan endapan permukaan muda
diantaranya; S. Supriatna, Sukardi dan E.
merupakan daerah utama yang berisi endapan
Rustandi, 1995 (dalam Geologi Lembar
gambut.
Samarinda) Supardi, 1990; (dalam laporan
Pendekatan yang dipakai dalam analisis
penyelidikan endapan
lingkungan pengendapan gambut adalah atas
dasar sifat-sifat litologi dan struktur sedimen
yang berkembang di sekitar daerah penyelidikan.
Pada umumnya endapan gambut di
daerah ini terdapat berasosiasi dengan lempung
organik, lempung padat dan sisa-sisa tumbuhan.
Dari hasil pengamatan sisa tumbuhan pembentuk
gambut terlihat jejak-jejak tumbuhan-tumbuhan
rendah seperti rumput-rumput di bagian atas, sisa
batang pohon-pohonan berbatang lunak, endapan
gambut terjadi insitu “Autochtonous”, terbentuk
diantara tanggul-tanggul sungai membentuk
rawa-rawa yang terisi endapan gambut di
sebagian pinggir tanggul terbentuk kembali
Peta Lokasi Daerah Penyelidikan
Peta Geologi Daerah Penyelidikan

Anda mungkin juga menyukai