1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 474 orang kepala keluarga atau
1.700 orang penduduk yang huniannya tersebar di 5 unit rukun tetangga.
Berdasarkan standar yang ada, kampung ini masuk ke dalam kategori
pemukiman dengan tingkat kepadatan yang rendah karena dengan luas
deliniasi sekitar 28,87 hektar dengan tingkat kepadatan sebesar 59 orang
perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
Saat ini layanan kesehatan dipenuhi oleh adanya puskesmas yang berada
di lingkup RT. 6, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah, telah
terbangun 2 unit langgar yang terletak di RT. 2 dan RT. 12. Sarana lainnya
adalah sarana Posko Pemadam Kebakaran yang terletak di RT. 6
berseberangan dengan Puskesmas.
5) Prasarana Lingkungan
Ketersediaan
air bersih
untuk
memenuhi
kebutuhan
penduduk
kawasan
permukiman
Batulicin
umumnya
bersumber
dari PDAM.
Sedangkan
untuk
kebutuhan
MCK (mandi,
cuci, dan kakus) dengan memanfaatkan aliran air Sungai Batulicin. MCK
yang memanfaatkan aliran sungai Batulicin hanya permukiman yang
berada di lingkup RT. 1 s.d RT. 5, bangunan MCK ini berupa MCK
terapung.
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 616 orang kepala keluarga atau
1.996 orang penduduk yang huniannya tersebar di 5 unit rukun tetangga.
Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman dengan tingkat
kepadatan yang rendah karena memiliki tingkat kepadatan sebesar 78
orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
Saat ini layanan kesehatan dipenuhi oleh adanya bidan praktek, sedangkan
untuk memenuhi kebutuhan ibadah terdapat langgar Nurul Iman. Sarana
lainnya adalah sarana pendidikan SDN 5 Tungkaran Pangeran dan TK
Melati. Sedangkan untuk sarana perdagan terdapat pasar Sabtu. Keselurah
sarana kawasan tersebut terdapat di kawasan RT. 2.
5) Prasarana Lingkungan
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 405 orang kepala keluarga atau
4.505 orang penduduk yang huniannya tersebar di 4 unit rukun tetangga.
Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman dengan tingkat
kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan sebesar 172
orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
Kawasan permukiman
Sejahtera dilalui Jalan Raya
Batulicin dan Jalan Pelabuhan
Speed yang menghubungkan
kawasan ini dengan kawasan
pusat Kota Simpang Empat.
Untuk kebutuhan pergerakan
dalam kawasan permukiman
sendiri, beberapa ruas jalan
lingkungan telah terjalin
dengan tanpa perkerasan
(titian kayu ulin).
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Saat ini layanan pendidikan sekolah dasar telah dipenuhi oleh SDN 6
Kampung Baru yang telah tersedia di RT. 1, sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan ibadah terdapat langgar di RT. 2.
5) Prasarana Lingkungan
Peta 3.4
Permasalahan Permukiman Kawasan Kampung Baru
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 286 orang kepala keluarga atau
1.110 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang rendah karena tingkat kepadatan sebesar
56 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
5) Prasarana Lingkungan
Kawasan permukiman Bersujud dilalui Jalan Negara yang
menghubungkan kawasan ini dengan kawasan pusat Kota
Simpang Empat dan kawasan luarnya. Untuk kebutuhan
pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri, beberapa
ruas jalan lingkungan telah terhubung dengan kondisi cor
beton dengan drainase.
Peta 3.5
Permasalahan Permukiman Kawasan Bersujud
1. Tata Letak
3. Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 93 orang kepala keluarga atau 372
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena dengan luas deliniasi
sekitar 1,54 hektar dengan tingkat kepadatan sebesar 241 orang
perhektar.
4. Kelengkapan Sarana
Kawasan permukiman Pagaruyung memiliki sarana pendidikan berupa
Sekolah Dasar (SD) yang terdapat di RT. 7 dan langgar yang berada di
muka gang permukiman RT 6.
5. Prasarana Lingkungan
Ruas jalan lingkungan belum terhubung dengan kondisi jalan berupa titian
kayu tanpa drainase.
Peta 3.6
Permasalahan Permukiman Kawasan Pagaruyung
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 87 orang kepala keluarga atau 348
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang rendah karena dengan tingkat kepadatan
sebesar 382 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
5) Prasarana Lingkungan
Jalan lingkungan berupa jalan titian dari kayu, sedangkan jalan utama
berupa jalan aspal yang merupakan jalan penghubung antara Kusan Hilir
dengan Batulicin.
Peta 3.7
Permasalahan Permukiman Kawasan Manurung
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 383 orang kepala keluarga atau 1532
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena dengan luas deliniasi
sekitar 9,58 hektar dengan tingkat kepadatan sebesar 159 orang
perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
Kawasan permukiman Pejala tidak memiliki sarana dan prasarana yang
memadai. Hanya ada MCK komunal yang belum dilengkapi dengan system
saluran pembuangan air limbah.
5) Prasarana Lingkungan
Jalan lingkungan berupa jalan titian dari kayu, sedangkan jalan utama
berupa jalan aspal yang merupakan jalan penghubung antara Kusan Hilir
dengan Batulicin.
Peta 3.8
Permasalahan Permukiman Kawasan Pejala
1) Tata Letak
Deliniasi kawasan permukiman Desa Juku Eja terletak di RT. 1 s.d RT. 5,
dengan total areal mencapai 8,89 hektar. Permukiman Juku Eja
disepanjang bantaran sungai.
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 369 orang kepala keluarga atau
1.356 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 152 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
Kawasan permukiman Juku Eja tidak memiliki sarana dan prasarana yang
memadai. Hanya ada MCK komunal yang belum dilengkapi dengan system
saluran pembuangan air limbah.
5) Prasarana Lingkungan
Jalan lingkungan berupa jalan titian dari kayu, sedangkan jalan utama
berupa jalan aspal yang merupakan jalan penghubung antara Kusan Hilir
dengan Batulicin.
Peta 3.9
Permasalahan Permukiman Kawasan Juku Eja
1) Tata Letak
Kawasan permukiman Desa Wiritasi RT. 1 dan RT. 3 terbangun atas unit-
unit perumahan penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu, atap seng,
dan alas berupa kayu. Jalan lingkungan berupa cor beton tanpa drainase
dengan lebar 2 meter. Jarak antar bangunan 0,5 meter dengan fungsi
peruntukan bagi hunian penduduk.
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 406 orang kepala keluarga atau
1.585 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang rendah karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 99 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
5) Prasarana Lingkungan
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 209 orang kepala keluarga atau 798
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 190 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
5) Prasarana Lingkungan
Jalan lingkungan berupa jalan cor, sedangkan jalan utama berupa jalan
aspal yang merupakan jalan penghubung antara Gusungnge dengan desa
lainnya.
Peta 3.11
Permasalahan Permukiman Kawasan Gusungnge
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 40 orang kepala keluarga atau 160
orang penduduk. Kawasan ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 179 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
5) Prasarana Lingkungan
Kawasan permukiman Kota Pagatan dilalui Jalan Arung Abdul Rahim yang
menghubungkan kawasan ini dengan kawasan lainnya. Untuk kebutuhan
pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri, beberapa ruas jalan
Peta 3.12
Permasalahan Permukiman Kawasan Kota Pagatan
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 130 orang kepala keluarga atau 650
orang penduduk. Berdasarkan standar yang ada, kampung ini masuk ke
dalam kategori pemukiman dengan tingkat kepadatan sedang karena
memiliki tingkat kepadatan sebesar 546 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
Saat ini layanan kesehatan warga dipenuhi oleh puskesmas pembantu
yang telah tersedia, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah, telah
terbangun langgar.
5) Prasarana Lingkungan
1) Tata Letak
3) Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 4.634 orang kepala keluarga atau
13.848 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori
pemukiman dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki
tingkat kepadatan sebesar 165 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana
Untuk kelengkapan sarana di kedua kawasan ini sudah lengkap, dari
sarana kesehatan berupa posyandu dan praktik dokter, sarana pendidikan
TK, SD dan SMP, sarana peribadatan berupa Masjid dan langgar, serta
perdagangan jasa berupa terminal dan pasar.
5) Prasarana Lingkungan
1) Tata Letak
Deliniasi kawasan permukiman kumuh berat Desa Dirgahayu merupakan
permukiman di wilayah Rukun Tetangga RT 7 ,RT. 5, RT. 4 dengan luas
areal mencapai 10,59 hektar. Secara administrasi, kawasan Desa
Dirgahayu bagian dari wilayah administrasi wilayah Kecamatan Pulau Laut
Utara.
3) Kependudukan
4) Prasarana Lingkungan
1) Tata Letak
3) Kependudukan
4) Prasarana Lingkungan
Secara umum sistem Pengelolaan Air limbah tidak sesuai standar teknis,
penduduk kawasan permukiman Desa Rampa tidak memiliki system yang
memadai ,yaitu kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik.
Terdapat beberapa MCK komunal yang telah dibangun Dinas Cipta Karya,
namun terdapat juga MCK yang tidak bisa digunakan karena pintu kamar
mandi terkunci dan pelayanan air bersih tidak bisa dilaksanakan karena
pompa rusak. Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang
berasal dari kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi,
umumnya disalurkan langsung ke bawah bangunan rumah panggung
.Untuk Kondisi drainase lingkungan banyak dipenuhi sampah, kondisi
drainase lingkungan lebih dari drainase kota dan masih banyak kondisi
desa yang tidak memiliki drainase.
1) Tata Letak
3) Kependudukan
4) Prasarana Lingkungan
Secara umum sistem Pengelolaan Air limbah tidak sesuai standar teknis,
penduduk kawasan permukiman Desa Semayap tidak memiliki system
yang memadai ,yaitu kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik.
Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang berasal dari
kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi, umumnya disalurkan
langsung ke bawah bangunan rumah panggung .Untuk Kondisi drainase
lingkungan banyak dipenuhi sampah, kondisi drainase lingkungan lebih
dari drainase kota dan masih banyak kondisi desa yang tidak memiliki
drainase.