Anda di halaman 1dari 45

BAB 3

Profil Kawasan Permukiman Kumuh

3.1. Profil Permukiman Kumuh Kabupaten Tanah Bumbu


Dari hasil pengamatan lapangan dan pengumpulan data sekunder
dapat ditampilkan profil masing-masing kawasan kumuh sesuai dengan
tipologinya. Profil kawasan yang ada dibagi menjadi dua kawasan yaitu
kawasan permukiman kumuh berat dan kawasan permukiman kumuh
sedang

3.1.1. Profil Kawasan Permukiman Kumuh Berat

Kawasan permukiman yang termasuk dalam kategori kumuh berat


terdapat di 3 kawasan yaitu Kawasan Batulicin, Kawasan Tungkaran
Pangeran dan Kawasan Sejahtera.

3.1.1.1 Kawasan Batulicin

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman kumuh berat Batulicin merupakan


permukiman di wilayah Rukun Tetangga (RT) 1 s.d RT. 5, RT. 6 dan RT.
12, dengan luas areal mencapai 27,91 hektar. Secara administrasi,
kawasan permukiman Batulicin bagian dari wilayah administrasi Kelurahan
Batulicin, wilayah Kecamatan Batulicin.

Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak di sebelah utara


pelabuhan ferry, merupakan permukiman yang menempati areal lahan di
bantaran sungai Batulicin. Permukiman di kawasan Batulicin dapat
digolongkan dalam perumahan berpola kampung. Umumnya permukiman
ini dibangun penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk yang
berkembang secara sporadis, oleh karenanya selalu berubah-ubah sesuai
kebutuhan mereka.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 1
2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Batulicin RT. 1 s.d RT. 5 terbangun atas unit-unit


perumahan penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu, atap seng, dan
perkerasan berupa kayu pula yang berupa titian. Jalan lingkungan di
kawasan ini memiliki lebar 1,5 meter tanpa drainase. Jalan lingkungan
yang melingkupi beberapa unit rumah tersebut membentuk satuan blok
perumahan yang dimanfaatkan untuk membagi Kawasan permukiman
Batulicin menjadi 5 satuan unit lingkungan rukun
tetangga. Secara umum, perumahan penduduk di
kawasan terdeliniasi kumuh hamper tidak
memiliki jarak antar bangunan. Sedangkan RT. 6
dan RT. 12 terbangun secara permanen dari batu
bata, semen, pasir dan jalan lingkungan berupa
perkerasan aspal kasar dengan lebar 2 meter s.d
2,5 meter.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 474 orang kepala keluarga atau
1.700 orang penduduk yang huniannya tersebar di 5 unit rukun tetangga.
Berdasarkan standar yang ada, kampung ini masuk ke dalam kategori
pemukiman dengan tingkat kepadatan yang rendah karena dengan luas
deliniasi sekitar 28,87 hektar dengan tingkat kepadatan sebesar 59 orang
perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Saat ini layanan kesehatan dipenuhi oleh adanya puskesmas yang berada
di lingkup RT. 6, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah, telah
terbangun 2 unit langgar yang terletak di RT. 2 dan RT. 12. Sarana lainnya
adalah sarana Posko Pemadam Kebakaran yang terletak di RT. 6
berseberangan dengan Puskesmas.

5) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Batulicin dilalui Jalan Negara yang menghubungkan


kawasan ini dengan kawasan pusat Kota Batulicin. Untuk kebutuhan
pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri, beberapa ruas jalan
lingkungan telah terjalin dengan tanpa perkerasan (titian kayu ulin) dan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 2
perkerasan semen. Untuk beberapa ruas jalan lingkungan, pembangunan
dan pemeliharaannya dilakukan secara swadaya oleh penduduk.

Ketersediaan
air bersih
untuk
memenuhi
kebutuhan
penduduk
kawasan
permukiman
Batulicin
umumnya
bersumber
dari PDAM.
Sedangkan
untuk
kebutuhan
MCK (mandi,
cuci, dan kakus) dengan memanfaatkan aliran air Sungai Batulicin. MCK
yang memanfaatkan aliran sungai Batulicin hanya permukiman yang
berada di lingkup RT. 1 s.d RT. 5, bangunan MCK ini berupa MCK
terapung.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan


energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Batulicin dilayani
oleh PT. PLN Sektor Batulicin sebagai satu-satunya pemasok kebutuhan
energi listrik yang kegiatannya didukung oleh 1 unit gardu distribusi.
Secara umum, penduduk kawasan permukiman Batulicin masih
menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem
tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah perorangan.
Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang berasal dari
kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi, umumnya disalurkan
langsung ke bawah bangunan rumah panggung.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 3
Peta 3.1
Permasalahan Permukiman Kawasan Batulicin

3.1.1.2 Kawasan Tungkaran Pangeran

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman kumuh berat Tungkaran Pangeran memiliki


luas total areal mencapai 25,53 hektar. Secara administrasi, kawasan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 4
permukiman Tungkaran Pangeran bagian dari wilayah administrasi
Kelurahan Tungkaran Pangeran, wilayah Kecamatan Simpang Empat.

Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak di sebelah barat daya


pelabuhan khusus yang berada di belakang kawasan eks. kodeco,
merupakan permukiman yang menempati areal lahan di bantaran selat.
Permukiman di kawasan Tungkaran Pangeran dapat digolongkan dalam
perumahan berpola kampung. Umumnya permukiman ini dibangun
penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk yang berkembang secara
linier.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Tungkaran Pangeran RT. 1 s.d RT.


5 terbangun atas unit-unit perumahan penduduk yang
umumnya berkonstruksi kayu, atap seng, dan perkerasan
berupa kayu pula yang berupa titian. Jalan lingkungan di
kawasan ini memiliki lebar 1,5 meter tanpa drainase.
Secara umum, perumahan penduduk di kawasan
terdeliniasi kumuh hampir tidak memiliki jarak antar bangunan.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 616 orang kepala keluarga atau
1.996 orang penduduk yang huniannya tersebar di 5 unit rukun tetangga.
Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman dengan tingkat
kepadatan yang rendah karena memiliki tingkat kepadatan sebesar 78
orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Saat ini layanan kesehatan dipenuhi oleh adanya bidan praktek, sedangkan
untuk memenuhi kebutuhan ibadah terdapat langgar Nurul Iman. Sarana
lainnya adalah sarana pendidikan SDN 5 Tungkaran Pangeran dan TK
Melati. Sedangkan untuk sarana perdagan terdapat pasar Sabtu. Keselurah
sarana kawasan tersebut terdapat di kawasan RT. 2.

5) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Tungkaran Pangeran dilalui Jalan Negara yang


menghubungkan kawasan ini dengan kawasan pusat Kota Simpang Empat.
Untuk kebutuhan pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri,
beberapa ruas jalan lingkungan telah terjalin dengan tanpa perkerasan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 5
(titian kayu ulin) dan perkerasan semen. Untuk beberapa ruas jalan
lingkungan, pembangunan dan pemeliharaannya dilakukan secara
swadaya oleh penduduk.

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan


permukiman Tungkaran Pangeran umumnya bersumber dari PDAM.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan


energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Tungkaran
Pangeran dilayani oleh PT. PLN Sektor Batulicin sebagai satu-satunya
pemasok kebutuhan energi listrik yang kegiatannya didukung oleh 1 unit
gardu distribusi.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Tungkaran Pangeran


masih menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub
sistem tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah
perorangan. Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang
berasal dari kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi,
umumnya disalurkan langsung ke bawah bangunan rumah panggung.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 6
Peta 3.2
Permasalahan Permukiman Kawasan Tungkaran Pangeran

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 7
3.1.1.3 Kawasan Sejahtera

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman kumuh berat Sejahtera merupakan


permukiman di wilayah Rukun Tetangga (RT) 1 s.d RT. 2 dan RT. 18 s.d
RT. 19 dengan luas total areal mencapai 53 hektar. Secara administrasi,
kawasan permukiman Sejahtera bagian dari wilayah administrasi
Kelurahan Sejahtera, wilayah Kecamatan Simpang Empat.

Secara geografis, kawasan permukiman RT. 1 dan RT. 2 terletak di


sebelah barat pelabuhan ikan, sementara RT. 18 dan RT. 19 merupakan
permukiman yang menempati areal lahan diatas bantaran selat.
Permukiman di kedua kawasan Sejahtera dapat digolongkan dalam
perumahan berpola kampung. Umumnya permukiman ini dibangun
penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk yang berkembang secara
linier.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Sejahtera RT. 1, RT. 2, RT. 18 dan RT. 19


terbangun atas unit-unit perumahan penduduk yang umumnya
berkonstruksi kayu, atap seng, dan perkerasan berupa kayu pula yang
berupa titian. Jalan lingkungan di kawasan ini memiliki lebar 1,5 meter
tanpa drainase.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 405 orang kepala keluarga atau
4.505 orang penduduk yang huniannya tersebar di 4 unit rukun tetangga.
Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman dengan tingkat
kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan sebesar 172
orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Sarana di keempat kawasan ini tidak cukup lengkap


karena kawasan tersebut berada diatas air dan
kebutuhan lainnya akan tertampung oleh kawasan atau
RT di sekitarnya. Saat ini layanan kesehatan dipenuhi
oleh adanya beberapa bidan praktek, sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan ibadah terdapat langgar Al-
Ikhlas RT. 2, Masjid Raudatul Jannah RT. 19.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 8
5) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman
Sejahtera dilalui Jalan Raya
Batulicin dan Jalan Pelabuhan
Speed yang menghubungkan
kawasan ini dengan kawasan
pusat Kota Simpang Empat.
Untuk kebutuhan pergerakan
dalam kawasan permukiman
sendiri, beberapa ruas jalan
lingkungan telah terjalin
dengan tanpa perkerasan
(titian kayu ulin).

Ketersediaan air bersih untuk


memenuhi kebutuhan
penduduk kawasan
permukiman Sejahtera
umumnya bersumber dari PDAM.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan


energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Sejahtera
dilayani oleh PT. PLN Sektor Batulicin sebagai satu-satunya pemasok
kebutuhan energi listrik yang kegiatannya didukung oleh 1 unit gardu
distribusi.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Sejahtera masih belum


memiliki sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem
tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah perorangan,
sehingga mereka hanya membuat saluran pipa yang tembus ke bawah
tanah langsung. Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang
berasal dari kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi,
umumnya disalurkan langsung ke bawah bangunan rumah panggung.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 9
Peta 3.3
Permasalahan Permukiman Kawasan Sejahtera

3.1.2 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Sedang

Kawasan permukiman yang masuk dalam kategori permukiman kumuh


sedang ada 11 kawasan yaitu Kawasan Kampung Baru, Kawasan Bersujud,
Kawasan Pagaruyung, Kawasan Manurung, Kawasan Pejala, Kawasan Juku
Eja, Kawasan Wiritasi, Kawasan Gusungnge, Kawasan Kota Pagatan,
Kawasan Pasar Baru, Dan Kawasan Sungai Danau.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 10
3.1.2.1 Kawasan Kampung Baru

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Kampung Baru


merupakan permukiman di wilayah Rukun
Tetangga (RT) 1, RT. 2, dan RT. 3 dengan luas
total areal mencapai 10,28 hektar. Secara
administrasi, kawasan permukiman Kampung
Baru bagian dari wilayah administrasi Kelurahan
Kampung Baru, wilayah Kecamatan Simpang
Empat. Secara geografis, kawasan permukiman
ini terletak di sebelah barat Pelabuhan Speed.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan Kampung Baru dapat


digolongkan dalam perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan
ini dibangun penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Kampung Baru terbangun atas


unit-unit perumahan penduduk yang umumnya
berkonstruksi batu bata, atap asbes, dan perkerasan
berupa kayu. Terbangun dilalui jalan lingkungan
dengan lebar 2-3 meter tanpa drainase. Secara
umum, perumahan penduduk di kawasan terdeliniasi
kumuh memiliki jarak antar bangunan rata-rata 0,5
s.d. 1 meter dengan fungsi peruntukkan bagi hunian
penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 621 orang kepala


keluarga atau 2.153 orang penduduk yang huniannya
tersebar di 3 unit rukun tetangga. Berdasarkan standar
yang ada, kampung ini masuk ke dalam kategori
pemukiman dengan tingkat kepadatan yang rendah
karena memiliki tingkat kepadatan sebesar 209 orang
perhektar.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 11
4) Kelengkapan Sarana

Saat ini layanan pendidikan sekolah dasar telah dipenuhi oleh SDN 6
Kampung Baru yang telah tersedia di RT. 1, sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan ibadah terdapat langgar di RT. 2.

5) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Kampung Baru dilalui Jalan Raya Batulicin yang


menghubungkan kawasan ini dengan kawasan pusat Kota Batulicin dan
kawasan luarnya. Untuk kebutuhan pergerakan dalam kawasan
permukiman sendiri, beberapa ruas jalan lingkungan telah terhubung
dengan kondisi tanah kerikil.

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan


permukiman Kampung Baru umumnya bersumber dari air perpipaan PDAM
Batulicin, sumur bor (PNPM) yang ditampung dalam torn komunal dan
dialirkan menggunakan pipa paralon atau slang ke beberapa rumah
tangga.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan
energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Kampung Baru
dilayani oleh PT. PLN Sektor Batulicin sebagai satu-satunya pemasok
kebutuhan energi listrik.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Kampung Baru


menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem
tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah perorangan.
Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang berasal dari
kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi, umumnya disalurkan
langsung ke bawah bangunan rumah panggung yang beberapa
diantaranya telah menyiapkan drainase temporer dalam lingkungan
permukiman (untuk fungsi selain hunian, pembuangan limpasan air hujan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 12
dan air limbah yang dihasilkan langsung dialirkan menuju drainase
sekunder).

Peta 3.4
Permasalahan Permukiman Kawasan Kampung Baru

3.1.2.2 Kawasan Bersujud

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Bersujud merupakan permukiman di


wilayah Rukun Tetangga (RT) 2 dan RT. 3 dengan total areal mencapai
5,10 hektar. Secara administrasi, kawasan permukiman Bersujud bagian

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 13
dari wilayah administrasi Kelurahan Bersujud, wilayah Kecamatan Simpang
Empat. Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak di sebelah
barat Kawasan Sejahtera.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan Bersujud dapat digolongkan


dalam perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan ini dibangun
penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Bersujud terbangun atas unit-


unit perumahan penduduk yang umumnya
berkonstruksi batu bata, atap asbes, dan perkerasan
berupa semen. Terbangun dilalui jalan lingkungan
dengan lebar 1,5 meter dengan drainase. Secara
umum, perumahan penduduk di kawasan terdeliniasi
kumuh memiliki jarak antar bangunan rata-rata 0,5
s.d. 1 meter dengan fungsi peruntukkan bagi hunian
penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 286 orang kepala keluarga atau
1.110 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang rendah karena tingkat kepadatan sebesar
56 orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Untuk kelengkapan sarana di kedua RT tersebut tidak lengkap, hanya ada


sarana kesehatan terdapat bidan praktik dan pos kamling.

5) Prasarana Lingkungan
Kawasan permukiman Bersujud dilalui Jalan Negara yang
menghubungkan kawasan ini dengan kawasan pusat Kota
Simpang Empat dan kawasan luarnya. Untuk kebutuhan
pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri, beberapa
ruas jalan lingkungan telah terhubung dengan kondisi cor
beton dengan drainase.

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan


permukiman Bersujud umumnya bersumber dari air perpipaan PDAM

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 14
Batulicin. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau
kebutuhan energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman
Bersujud dilayani oleh PT. PLN Sektor Batulicin sebagai satu-satunya
pemasok kebutuhan energi listrik.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Bersujud menggunakan


sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem tangki septik
sebagai prasarana pembuangan air limbah perorangan.

Peta 3.5
Permasalahan Permukiman Kawasan Bersujud

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 15
3.1.2.3 Kawasan Pagaruyung

1. Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Kusan Hilir merupakan permukiman di


Desa Pagaruyung RT. 6 dan RT. 7 dengan total areal mencapai 1,54
hektar. Secara geografis, kawasan permukiman Pagaruyung terletak di
sepanjang tepi Sungai Kusan. Sistem pengadaan perumahan di kawasan
Kusan Hilir dapat digolongkan dalam perumahan berpola linier, dimana
bangunan yang terbangun mengikuti aliran sungai.

2. Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Pagaruyung RT. 6 dan RT. 7 terbangun atas


unit-unit perumahan penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu, atap
seng, dan alas berupa kayu. Jalan lingkungan berupa titian kayu tanpa
drainase dengan lebar 1,5 meter. Jarak antar bangunan 0,5 meter dengan
fungsi peruntukan bagi hunian penduduk.

3. Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 93 orang kepala keluarga atau 372
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena dengan luas deliniasi
sekitar 1,54 hektar dengan tingkat kepadatan sebesar 241 orang
perhektar.

4. Kelengkapan Sarana
Kawasan permukiman Pagaruyung memiliki sarana pendidikan berupa
Sekolah Dasar (SD) yang terdapat di RT. 7 dan langgar yang berada di
muka gang permukiman RT 6.
5. Prasarana Lingkungan

Ruas jalan lingkungan belum terhubung dengan kondisi jalan berupa titian
kayu tanpa drainase.

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan


permukiman Pagaruyung umumnya bersumber dari air perpipaan PDAM
dan Non perpipaan. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan
atau kebutuhan energi listrik sehari-hari, penduduk kawasan ini dilayani
oleh PLN Sektor Asam-asam.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 16
Secara umum, penduduk kawasan permukiman Kusan Hilir di kawasan
tepi air dan diatas air belum menggunakan sistem pembuangan air limbah
dengan tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah
perorangan, sedangkan untuk permukiman yang berada di dataran rendah
sudah memiliki sistem pembuangan dengan tangki septic.

Peta 3.6
Permasalahan Permukiman Kawasan Pagaruyung

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 17
3.1.2.4 Kawasan Manurung

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Desa Manurung terletak di RT.


1, dengan total areal mencapai 0,91 hektar. Permukiman
Manurung disepanjang bantaran sungai.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan ini dapat


digolongkan dalam perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan
ini dibangun penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Manurung RT. 1


terbangun atas unit-unit perumahan penduduk yang
umumnya berkonstruksi kayu, atap seng, dan alas
berupa kayu. Jalan lingkungan berupa cor beton dan
titian kayu tanpa drainase dengan lebar 1,5 meter.
Jarak antar bangunan 0,5 meter dengan fungsi
peruntukan bagi hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 87 orang kepala keluarga atau 348
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang rendah karena dengan tingkat kepadatan
sebesar 382 orang perhektar.
4) Kelengkapan Sarana

Kawasan permukiman Manurung tidak memiliki sarana dan prasarana yang


memadai. Hanya ada MCK komunal yang belum dilengkapi dengan system
saluran pembuangan air limbah.

5) Prasarana Lingkungan

Jalan lingkungan berupa jalan titian dari kayu, sedangkan jalan utama
berupa jalan aspal yang merupakan jalan penghubung antara Kusan Hilir
dengan Batulicin.

Untuk kebutuhan air bersih masyarakat sudah terhubung oleh jaringan


perpipaan PDAM, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari memanfaatkan
aliran air sungai.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 18
Jaringan listrik masing-masing rumah sudah terlayani oleh listrik PLN
cabang Asam-asam.

Peta 3.7
Permasalahan Permukiman Kawasan Manurung

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 19
3.1.2.5. Kawasan Pejala

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Desa Pejala terletak di RT. 1 s.d RT. 4,


dengan total areal mencapai 9,58 hektar. Permukiman Pejala disepanjang
bantaran sungai.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan ini dapat digolongkan dalam


perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan ini dibangun
penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Pejala RT. 1 s.d


RT. 4 terbangun atas unit-unit perumahan
penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu,
atap seng, dan alas berupa kayu. Jalan
lingkungan berupa cor beton dan titian kayu
tanpa drainase dengan lebar 2 meter. Jarak
antar bangunan 0,5 meter dengan fungsi
peruntukan bagi hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 383 orang kepala keluarga atau 1532
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena dengan luas deliniasi
sekitar 9,58 hektar dengan tingkat kepadatan sebesar 159 orang
perhektar.

4) Kelengkapan Sarana
Kawasan permukiman Pejala tidak memiliki sarana dan prasarana yang
memadai. Hanya ada MCK komunal yang belum dilengkapi dengan system
saluran pembuangan air limbah.

5) Prasarana Lingkungan

Jalan lingkungan berupa jalan titian dari kayu, sedangkan jalan utama
berupa jalan aspal yang merupakan jalan penghubung antara Kusan Hilir
dengan Batulicin.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 20
Untuk kebutuhan air bersih masyarakat sudah terhubung oleh jaringan
perpipaan PDAM, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari memanfaatkan
aliran air sungai. Jaringan listrik masing-masing rumah sudah terlayani
oleh listrik PLN cabang Asam-asam.

Peta 3.8
Permasalahan Permukiman Kawasan Pejala

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 21
3.1.2.6. Kawasan Juku Eja

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Desa Juku Eja terletak di RT. 1 s.d RT. 5,
dengan total areal mencapai 8,89 hektar. Permukiman Juku Eja
disepanjang bantaran sungai.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan ini dapat digolongkan dalam


perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan ini dibangun
penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Juku Eja RT. 1 s.d


RT. 5 terbangun atas unit-unit perumahan
penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu,
atap seng, dan alas berupa kayu. Jalan
lingkungan berupa cor beton dan titian kayu
tanpa drainase dengan lebar 2 meter. Jarak
antar bangunan 0,5 meter dengan fungsi
peruntukan bagi hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 369 orang kepala keluarga atau
1.356 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 152 orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Kawasan permukiman Juku Eja tidak memiliki sarana dan prasarana yang
memadai. Hanya ada MCK komunal yang belum dilengkapi dengan system
saluran pembuangan air limbah.

5) Prasarana Lingkungan

Jalan lingkungan berupa jalan titian dari kayu, sedangkan jalan utama
berupa jalan aspal yang merupakan jalan penghubung antara Kusan Hilir
dengan Batulicin.

Untuk kebutuhan air bersih masyarakat sudah terhubung oleh jaringan


perpipaan, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari memanfaatkan aliran

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 22
air sungai. Jaringan listrik masing-masing rumah sudah terlayani oleh
listrik PLN cabang Asam-asam.

Peta 3.9
Permasalahan Permukiman Kawasan Juku Eja

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 23
3.1.2.7. Kawasan Wiritasi

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Desa Wiritasi terletak di RT. 1 dan RT. 3,


dengan total areal mencapai 16 hektar.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan ini dapat digolongkan dalam


perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan ini dibangun
penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Wiritasi RT. 1 dan RT. 3 terbangun atas unit-
unit perumahan penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu, atap seng,
dan alas berupa kayu. Jalan lingkungan berupa cor beton tanpa drainase
dengan lebar 2 meter. Jarak antar bangunan 0,5 meter dengan fungsi
peruntukan bagi hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 406 orang kepala keluarga atau
1.585 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang rendah karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 99 orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Kawasan permukiman Wiritasi tidak memiliki sarana dan prasarana yang


memadai. Hanya ada MCK komunal yang belum dilengkapi dengan system
saluran pembuangan air limbah.

5) Prasarana Lingkungan

Jalan lingkungan berupa jalan titian dari kayu,


sedangkan jalan utama berupa jalan aspal yang
merupakan jalan penghubung antara
Kusan Hilir dengan Batulicin.

Untuk kebutuhan air bersih masyarakat


sudah terhubung oleh jaringan
perpipaan PDAM, sedangkan untuk
kebutuhan sehari-hari memanfaatkan aliran air sungai.
Jaringan listrik masing-masing rumah sudah terlayani oleh
listrik PLN cabang Asam-asam.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 24
Peta 3.10
Permasalahan Permukiman Kawasan Wiritasi

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 25
3.1.2.8. Kawasan Gusungnge

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Desa Gusungnge terletak di RT. 4, dengan


total areal mencapai 4,19 hektar. Permukiman Gusungnge disepanjang
bantaran sungai.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan ini dapat digolongkan dalam


perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan ini dibangun
penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Gusungnge RT.


4 terbangun atas unit-unit perumahan
penduduk yang umumnya berkonstruksi
kayu, atap seng, dan alas berupa kayu.
Jalan lingkungan berupa cor beton tanpa
drainase dengan lebar 1,5 meter. Jarak
antar bangunan 1 meter dengan fungsi
peruntukan bagi hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 209 orang kepala keluarga atau 798
orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 190 orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Kawasan permukiman Gusungnge tidak memiliki sarana


dan prasarana yang memadai. Hanya ada MCK komunal
yang belum dilengkapi dengan system saluran
pembuangan air limbah.

5) Prasarana Lingkungan

Jalan lingkungan berupa jalan cor, sedangkan jalan utama berupa jalan
aspal yang merupakan jalan penghubung antara Gusungnge dengan desa
lainnya.

Untuk kebutuhan air bersih masyarakat sudah terhubung oleh jaringan


perpipaan PDAM, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari memanfaatkan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 26
aliran air sungai. Jaringan listrik masing-masing rumah sudah terlayani
oleh listrik PLN cabang Asam-asam.

Peta 3.11
Permasalahan Permukiman Kawasan Gusungnge

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 27
3.1.2.9. Kawasan Kota Pagatan

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Kota Pagatan merupakan permukiman di


wilayah Rukun Tetangga (RT) 4 dengan luas total areal mencapai 0,89
hektar. Secara administrasi, kawasan permukiman Kota Pagatan bagian
dari wilayah administrasi Kelurahan Kota Pagatan, wilayah Kecamatan
Kusan Hilir.

Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak sejajar dengan


kawasan eks rumah Dinas Bea Cukai Kota Pagatan. Sistem pengadaan
perumahan di kawasan ini dapat digolongkan dalam perumahan berpola
kampung. Umumnya perumahan ini dibangun penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Kota Pagatan terbangun


atas unit-unit perumahan penduduk yang
umumnya berkonstruksi batu bata, atap genting,
dan perkerasan berupa semen. Terbentuk secara
linier dengan orientasi pada jalan lingkungan
lebar 2 meter dengan drainase. Secara umum,
perumahan penduduk di kawasan terdeliniasi
kumuh memiliki jarak antar bangunan rata-rata 1
meter dengan fungsi peruntukkan bagi hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 40 orang kepala keluarga atau 160
orang penduduk. Kawasan ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 179 orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana

Pada kawasan permukiman kumuh RT. 4 Kota Pagatan memiliki sarana


peribadatan dan sarana pendidikan.

5) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Kota Pagatan dilalui Jalan Arung Abdul Rahim yang
menghubungkan kawasan ini dengan kawasan lainnya. Untuk kebutuhan
pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri, beberapa ruas jalan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 28
lingkungan telah terhubung dengan perkerasan cor semen. Untuk
beberapa ruas jalan lingkungan, pembangunan dan pemeliharaannya
dilakukan secara swadaya oleh penduduk dan didukung oleh Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Perkotaan).

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan


permukiman Kota Pagatan umumnya bersumber dari air perpipaan PDAM.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan


energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Kota Pagatan
dilayani oleh PT. PLN Sektor Asam-asam sebagai pemasok kebutuhan
energi listrik.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Kota Pagatan


menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem
tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah perorangan.

Peta 3.12
Permasalahan Permukiman Kawasan Kota Pagatan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 29
3.1.2.10 Kawasan Pasar Baru

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Pasar Baru merupakan permukiman di


wilayah Rukun Tetangga (RT) 4 dan RT. 9 dengan luas total areal
mencapai 1,19 hektar. Secara administrasi, kawasan permukiman Pasar
Baru bagian dari wilayah administrasi Kelurahan Pasar Baru, wilayah
Kecamatan Kusan Hilir.

Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak di belakang kawasan


pasar pasar baru. Sistem pengadaan perumahan di kawasan ini dapat
digolongkan dalam perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan
ini dibangun penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Pasar Baru terbangun atas unit-unit perumahan


penduduk yang umumnya berkonstruksi batu bata, atap genting/asbes,
dan perkerasan berupa semen. Terbentuk secara linier dengan orientasi
pada jalan lingkungan lebar 2 meter dengan drainase. Secara umum,
perumahan penduduk di kawasan terdeliniasi kumuh memiliki jarak antar
bangunan rata-rata 0,5 meter, 1 meter dengan fungsi peruntukkan bagi
hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 130 orang kepala keluarga atau 650
orang penduduk. Berdasarkan standar yang ada, kampung ini masuk ke
dalam kategori pemukiman dengan tingkat kepadatan sedang karena
memiliki tingkat kepadatan sebesar 546 orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana
Saat ini layanan kesehatan warga dipenuhi oleh puskesmas pembantu
yang telah tersedia, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah, telah
terbangun langgar.

5) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Pasar Baru dilalui Jalan Pangeran Antasari yang


menghubungkan kawasan ini dengan kawasan pusat kota lainnya. Untuk
kebutuhan pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri, beberapa ruas
jalan lingkungan telah terhubung dengan perkerasan semen/cor. Untuk

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 30
beberapa ruas jalan lingkungan, pembangunan dan pemeliharaannya
dilakukan secara swadaya oleh penduduk dan didukung oleh Program
Kotaku .

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan


permukiman Kampung Baru umumnya bersumber dari air perpipaan
PDAM.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan


energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Pasar Baru
dilayani oleh PT. PLN Sektor Asam-asam sebagai pemasok kebutuhan
energi listrik.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Pasar Baru masih


menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem
tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah perorangan.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 31
Peta 3.13
Permasalahan Permukiman Kawasan Pasar Baru

3.1.2.11 Kawasan Sungai Danau

1) Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman Sungai Danau merupakan permukiman di


wilayah Rukun Tetangga (RT) 1 s.d RT. 4, RT. 12 s.d RT. 14, RT. 20, RT.
22 s.d RT. 23 dan RT. 7 s.d RT. 8, RT. 15 s.d RT. 18 dengan total areal
mencapai 83,59 hektar. Secara administrasi, kawasan permukiman Sungai
Danau bagian dari wilayah administrasi Kelurahan Sungai Danau, wilayah

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 32
Kecamatan Satui. Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak di
pusat perkotaan Sungai Danau.

Sistem pengadaan perumahan di kawasan Sungai Danau dapat


digolongkan dalam perumahan berpola kampung. Umumnya perumahan
ini dibangun penghuninya sendiri.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Sungai Danau RT. 1 s.d


RT. 4, RT. 12 s.d RT. 14, RT. 20, RT. 22 s.d
RT. 23 terbangun atas unit-unit perumahan
penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu,
atap seng dan beralas kayu karena kawasan ini
merupakan kawasan permukiman diatas air.
Sedangkan RT. 7 s.d RT. 8, RT. 15 s.d RT. 18 terbangun atas unit-unit
perumahan penduduk yang umumnya berkonstruksi batu bata, atap
genting, dan perkerasan berupa semen. Kedua kawasan ini terbangun
dilalui jalan lingkungan dengan lebar 2-3 meter dengan beberapa ruas
jalan memiliki jaringan drainase. Secara umum, perumahan penduduk di
kawasan terdeliniasi kumuh memiliki jarak antar bangunan rata-rata 1
meter dengan fungsi peruntukkan bagi hunian penduduk.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 4.634 orang kepala keluarga atau
13.848 orang penduduk. Kampung ini masuk ke dalam kategori
pemukiman dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki
tingkat kepadatan sebesar 165 orang perhektar.

4) Kelengkapan Sarana
Untuk kelengkapan sarana di kedua kawasan ini sudah lengkap, dari
sarana kesehatan berupa posyandu dan praktik dokter, sarana pendidikan
TK, SD dan SMP, sarana peribadatan berupa Masjid dan langgar, serta
perdagangan jasa berupa terminal dan pasar.

5) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Sungai Danau dilalui Jalan Raya Banjarmasin-


Batulicin yang menghubungkan kawasan ini dengan kawasan pusat luar
lainnya. Untuk kebutuhan pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri,

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 33
beberapa ruas jalan lingkungan telah terhubung dengan kondisi jalan
tanah dan cor beton dengan kondisi yang cukup baik.

Ketersediaan air bersih untuk


memenuhi kebutuhan
penduduk kawasan
permukiman Sungai Danau
umumnya bersumber dari air
perpipaan PDAM Sungai
Danau. Sedangkan untuk
pemenuhan kebutuhan
penerangan atau kebutuhan
energi listrik sehari-hari,
penduduk Kawasan
permukiman Sungai Danau
dilayani oleh PT. PLN Sektor
Asam-asam.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Sungai Danau


menggunakan sistem
pembuangan air limbah
setempat dengan sub sistem
tangki septik sebagai
prasarana pembuangan air
limbah perorangan, namun
permukiman yang berada
diatas air masih belum
memiliki saluran tersebut.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 34
Peta 3.14
Permasalahan Permukiman Kawasan Sungai Danau

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 35
3.2. Profil Permukiman Kumuh Kabupaten Kotabaru
Dari hasil pengamatan lapangan dan pengumpulan data sekunder
dapat ditampilkan profil masing-masing kawasan kumuh sesuai dengan
tipologinya. Profil kawasan yang ada dibagi menjadi dua kawasan yaitu
kawasan permukiman kumuh berat dan kawasan permukiman kumuh
sedang

3.2.1. Profil Kawasan Permukiman Kumuh Berat

Kawasan permukiman yang termasuk dalam kategori kumuh berat


terdapat di 1 kawasan yaitu Kawasan Desa Dirgahayu

3.2.1.1 Kawasan Dirgahayu

1) Tata Letak
Deliniasi kawasan permukiman kumuh berat Desa Dirgahayu merupakan
permukiman di wilayah Rukun Tetangga RT 7 ,RT. 5, RT. 4 dengan luas
areal mencapai 10,59 hektar. Secara administrasi, kawasan Desa
Dirgahayu bagian dari wilayah administrasi wilayah Kecamatan Pulau Laut
Utara.

Secara geografis, kawasan permukiman ini merupakan permukiman yang


menempati areal dataran rendah Permukiman di kawasan Pulau Laut
Utara, dapat digolongkan dalam perumahan berpola kampung. Umumnya
permukiman ini dibangun penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk
yang berkembang secara sporadis, oleh karenanya selalu berubah-ubah
sesuai kebutuhan mereka.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Dirgahayu RT. 7 ,RT. 5 dan RT.4 terbangun


atas unit-unit perumahan penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu,
atap seng, dan perkerasan berupa jalan cor beton. Jalan lingkungan di
kawasan ini teridentifikasi 25 % - sd 50 % kualitasnya jalannya rusak,
dengan jalannnya memiliki lebar 1,5 sampai 2 meter tanpa drainase
ataupun ada drainase kecilnya disamping. Drainase lingkungannya tidak
mampu mengatasi genangan minimal 25 % - 50 % Luas area . Jalan
lingkungan yang melingkupi beberapa unit rumah tersebut membentuk
satuan blok perumahan yang dimanfaatkan untuk membagi Kawasan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 36
permukiman. Secara umum, perumahan penduduk di kawasan terdeliniasi
kumuh hamper tidak memiliki jarak antar bangunan.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni 10.370 jiwa orang penduduk yang


huniannya tersebar di 5 unit rukun tetangga. Berdasarkan standar yang
ada, kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman dengan tingkat
kepadatan yang relatif padat .

4) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Dirgahayu dilalui Jalan Negara yang


menghubungkan kawasan ini dengan kawasan pusat Kota Kotabaru. Untuk
kebutuhan pergerakan dalam kawasan permukiman sendiri, beberapa ruas
jalan lingkungan telah terjalin dengan perkerasan semen. Untuk beberapa
ruas jalan lingkungan, pembangunan dan pemeliharaannya dilakukan
secara swadaya oleh penduduk.

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan


permukiman Desa Dirgahayu umumnya bersumber dari PDAM.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan


energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Dirgahayu
dilayani oleh PT. PLN Kotabaru sebagai satu-satunya pemasok kebutuhan
energi listrik yang kegiatannya didukung oleh 1 unit gardu distribusi.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Desa Dirgahayu masih


menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem
tangki septik sebagai prasarana pembuangan air limbah perorangan.
Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang berasal dari
kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi, umumnya disalurkan
langsung ke bawah bangunan rumah panggung.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 37
Peta 3.15
Permasalahan Permukiman Kawasan Desa Dirgahayu

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 38
3.2.2 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Sedang

Kawasan permukiman yang masuk dalam kategori permukiman kumuh


sedang ada 2 kawasan yaitu Kawasan Desa Rampa, Kawasan Desa
Semayap .
3.2.2.1 Kawasan Desa Rampa

1) Tata Letak

Secara administrasi, kawasan permukiman Desa Rampa bagian dari


wilayah administrasi wilayah Kecamatan Pulau laut Utara. Secara
geografis, kawasan permukiman ini terletak 1 km dari pusat kota

Secara geografis, kawasan permukiman ini merupakan permukiman yang


menempati areal pesisir laut dan dataran rendah. Dapat digolongkan
dalam perumahan berpola kampung. Umumnya permukiman ini dibangun
penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk yang berkembang secara
sporadis, oleh karenanya selalu berubah-ubah sesuai kebutuhan mereka.
2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Rampa atas unit-unit perumahan penduduk


yang umumnya berkonstruksi kayu atap asbes dan seng dengan tipe
bangunan rumah panggung, dan perkerasan jalan berupa cor beton dan
jalan titian kayu. Secara umum, perumahan penduduk di kawasan
terdeliniasi kumuh memiliki kondisi rumah yang sangat padat. Terdapat
untuk 1 kk dalam 1 rumah dengan luas bangunan 20 m2 dihuni 5-8 orang

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 5.906 orang penduduk. Berdasarkan


standar yang ada, kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman
dengan tingkat kepadatan yang sedang karena memiliki tingkat kepadatan
sebesar 209 orang perhektar.

4) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Rampa masih terdapat kondisi jalan


lingkungan yang mengalami kerusakkan dan tidak terhubungkan,
kondisi jalan lingkungan hanya sebagian yang sudah pembetonan dan
masih ditemukan kondisi jalan titian berupa material kayu dan
beberapa sudah dalam kondisi rusak.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 39
Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan
permukiman Desa Rampa umumnya bersumber dari air perpipaan PDAM .
system pengelolaan air minum (SPAM) telah memenuhi cakupan di setiap
desa, namun jaringan air PDAM jarang mengalir, dan dibutuhkan bak

penampung air PDAM.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan


energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Desa Rampa
dilayani oleh PT. PLN Sektor Kotabaru sebagai satu-satunya pemasok
kebutuhan energi listrik.

Secara umum sistem Pengelolaan Air limbah tidak sesuai standar teknis,
penduduk kawasan permukiman Desa Rampa tidak memiliki system yang
memadai ,yaitu kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik.
Terdapat beberapa MCK komunal yang telah dibangun Dinas Cipta Karya,
namun terdapat juga MCK yang tidak bisa digunakan karena pintu kamar
mandi terkunci dan pelayanan air bersih tidak bisa dilaksanakan karena
pompa rusak. Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang
berasal dari kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi,
umumnya disalurkan langsung ke bawah bangunan rumah panggung
.Untuk Kondisi drainase lingkungan banyak dipenuhi sampah, kondisi
drainase lingkungan lebih dari drainase kota dan masih banyak kondisi
desa yang tidak memiliki drainase.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 40
Peta 3.16
Permukiman Kawasan Desa Rampa

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 41
3.2.2.2 Kawasan Desa Semayap

1) Tata Letak

Secara administrasi, kawasan permukiman Desa Semayap bagian dari


wilayah administrasi wilayah Kecamatan Pulau laut Utara. Secara
geografis, kawasan permukiman ini terletak 3,8 km dari pusat kota

Secara geografis, kawasan permukiman ini merupakan permukiman yang


menempati areal pesisir laut dan dataran rendah. Dapat digolongkan
dalam perumahan berpola kampung. Umumnya permukiman ini dibangun
penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk yang berkembang secara
sporadis, oleh karenanya selalu berubah-ubah sesuai kebutuhan mereka.

2) Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Semayap atas unit-unit perumahan penduduk


yang umumnya berkonstruksi kayu atap seng dengan tipe bangunan
rumah panggung, dan perkerasan jalan berupa cor beton dan jalan titian
kayu. Secara umum, perumahan penduduk di kawasan terdeliniasi kumuh
memiliki kondisi rumah yang sangat padat. Terdapat untuk 3 Kk berada
dalam 1 rumah.

3) Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 13.755 orang penduduk.


Berdasarkan standar yang ada, kampung ini masuk ke dalam kategori
pemukiman dengan tingkat kepadatan yang sedang.

4) Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Desa Semayap masih terdapat kondisi jalan


lingkungan yang mengalami kerusakkan dengan kualitas jalan 75 % -
100 % luas Area, kondisi jalan lingkungan hanya sebagian yang
sudah pembetonan dan masih ditemukan kondisi jalan titian berupa
material kayu dan beberapa sudah dalam kondisi rusak.

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk


kawasan permukiman Desa Semayap umumnya bersumber dari air
perpipaan PDAM .Sistem pengelolaan air minum (SPAM) tidak
memenuhi cakupan di setiap desa, namun jaringan air PDAM jarang
mengalir. Dengan cakupan 25 % - 50 % luas area.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 42
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau kebutuhan
energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan permukiman Desa Semayap
dilayani oleh PT. PLN Sektor Kotabaru sebagai satu-satunya pemasok
kebutuhan energi listrik.

Secara umum sistem Pengelolaan Air limbah tidak sesuai standar teknis,
penduduk kawasan permukiman Desa Semayap tidak memiliki system
yang memadai ,yaitu kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik.
Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah yang berasal dari
kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi, umumnya disalurkan
langsung ke bawah bangunan rumah panggung .Untuk Kondisi drainase
lingkungan banyak dipenuhi sampah, kondisi drainase lingkungan lebih
dari drainase kota dan masih banyak kondisi desa yang tidak memiliki
drainase.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 43
Peta 3.17
Kawasan Desa Semayap

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 44
Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Prov.Kalimantan Selatan
(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
III - 45

Anda mungkin juga menyukai