Anda di halaman 1dari 17

Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan

Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

Bab 5
KONDISI LOKASI EKSISTING
AREAL TRANSMIGRASI

5.1. KONDISI EKSISTING LAHAN

5.1.1. Letak Lokasi dan Luas Areal Lahan

Area yang direncanakan untuk pengembangan transmigrasi nelayan tambak di


kecamatan Bungku Utara ini berada di wilayah administrasi Desa Baturube.
Baturube sendiri merupakan ibukota kecamatan Bungku Utara.

Dari hasil kajian sebelumnya yang merupakan hasil kesepakatan bersama


dengan perwakilan warga, maka setelah ditindaklanjuti dengan kegiatan survey
pengukuran batas delienasi dan topografi lahan, batas fisik areal telah ditandai
dengan patok permanen yang dilengkapi dengan koordinat masing-masing patok.
Sesuai dengan ketersediaan lahan yang telah disepakati bersama, areal
perencanaan dipisahkan oleh batas fisik sungai, dan batas pemilikan lahan oleh
warga dan perkampungan. Berdasarkan sebaran lahan maka areal lahan
perencanaan dibagi ke dalam lima blok lahan dengan batas fisik yang jelas sebagai
berikut:

a. Blok 1: areal lahan yang dibatasi sungai Ula dan Sungai Kafuyu, dengan luas
areal sebesar 402,14 ha

b. Blok 2: areal lahan yang berada di muara sungai Ula dan anak sungainya,
dengan luas areal sebesar 76,01 ha,

c. Blok 3: areal lahan yang dibatasi sungai Kafuyu dan lahan warga, dengan
luas areal sebesar 91,92 ha,

d. Blok 4: areal lahan yang dibatasi lahan warga dan sungai Tirongan, luas
areal sebesar 30,39 ha,

e. Blok 5: areal lahan yang dibatasi permukiman penduduk dan sungai


Tirongan, seluas 11,46 ha.

Laporan Final - 2017 V-1


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

BLOK 2
BLOK 4
BLOK 5

BLOK 3

BLOK 1

Gambar 5.1. Pembagian Blok Lahan Perencanaan


5.1.2. Status Lahan

Status lahan yang telah ditentukan untuk areal perencanaan telah dievaluasi dan
diperiksa dengan menggunakan parameter dan kriteria, agar kondisi lahan benar-
benar Clean. Berikut hasil pemeriksaan mengenai status lahan :
Tabel 5.1. Hasil Pemeriksaan Status Lahan Perencanaan

Kondisi
Evaluasi & Parameter
Lahan
Clean
1. Status lokasi Lokasi berada
berdasarkan Peta diluar kawasan
Status Hutan hutan
(SK.Menhut No.869)
2. Status lokasi
berdasarkan Peta Pola Lokasi berada
Ruang RTRW diluar kawasan
Kabupaten Morowali yang dilindungi
Utara
3. Tumpang tindih dengan Tidak tumpang
pihak lain tindih pemilikan

Laporan Final - 2017 V-2


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

Didukung
4. Dukungan masyarakat
masyarakat
setempat
setempat

5.1.3. Morfologi

Morfologi lokasi lahan rencana untuk area pengembangan transmigrasi di Baturube


ini berupa dataran pasang surut yang diapit Sungai Ula, Sungai Kafuyu dan Sungai
Tirongan. Limpasan air laut yang masuk melalui ketiga sungai ini yang yang
membentuk rawa pasang surut. Oleh karena adanya periode pasang dan periode
surut air laut maka jumlah kandungan air di area ini berubah-ubah (pasang surut).
Proses pasang dan proses surut air laut disertai mataerial sedimentasi yang
terbawah aliran dari hulu sungai yang banyak mengandung kapur
mengakibatkanondisi air di area rawa menjadi tidak terlalu asam sehingga
beberapa spesies hewan maupun tumbuhan tingkat tinggi mampu beradaptasi
dengan kondisi lingkungan seperti ini. Area survei ini umumnya ditumbuhi bakau
dan nipah, bahkan pada area yang agak ke daratan ditumbuhi vegetasi hutan
dataran rendah, sebagian telah di babat menjadi lahan pertanian.

Gambar 5.2. Kondisi Eksisting Lahan Blok 1

Gambar 5.3. Kondisi Akses Jalan di Lahan Blok 2

Laporan Final - 2017 V-3


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

Gambar 5.4. Kondisi Eksisting Lahan Blok 2

Gambar 5.5. Kondisi Eksisting Lahan Blok 3

Gambar 5.6. Kondisi Eksisting Lahan Blok 4

Gambar 5.7. Kondisi Eksisting Lahan Blok 5

Laporan Final - 2017 V-4


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

5.1.4. Topografi dan Lereng

Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan


identitas jenis lahan. Relief adalah bantuk permukaan suatu lahan yang
dikelompokkan atau ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitude)
dari permukaan bumi (bidang datar) suatu bentuk bentang lahan (landform).
Sedang topografi secara kualitatif adalah bentang lahan (landform) dan secara
kuantitatif dinyatakan dalam satuan kelas lereng (% atau derajat), arah lereg,
panjang lereng dan bentuk lereng.

Seluruh kawasan rencana areal transmigrasi di Baturube seluas 611,92 ha


terletak pada ketinggian 0-2 meter dari permukaan laut, berlereng datar dibawah
8 %. Sebagian areal ini merupakan bagian dari rawa pasang surut yang tergenang
pada saat pasang, mencakup sebagian Blok 1, blok 2, blok 3, blok 4, sedangkan
blok 5 terletak pada area yang agak tinggi sehingga hanya tergenang temporer.
Kondisi topografi lahan dapat dilihat pada Gambar 5.3 sampai dengan Gambar
5.9.

5.1.5. Penggunaan Lahan

Kawasan rencana areal transmigrasi nelayan tambak di Baturube sebagian besar di


tutupi vegetasi yang lazim dijumpai pada kawasan pasang surut, yakni berupa
nipah dan bakau. Areal ini belum dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya pertanian
dan budidaya lainnya.

Gambar 5.8. Kondisi Eksisting Lahan di Blok 1 yang Belum Termanfaatkan

Laporan Final - 2017 V-5


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

Gambar 5.9. Kondisi Ekisisting Lahan Blok 1 (kiri) dan Blok 2 yang Belum Termanfaatkan

Gambar 5.10. Kondisi Eksisting Pemanfaatan Lahan Blok 3 & Blok 4


5.1.6. Pasang Surut

Pasang surut adalah gerakan naik turunnya permukaan laut secara berirama yang
disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari (Nontji,2005). Dalam mekanika
alam semesta, jarak lebih menentukan daripada massa, sehingga bulan memiliki
pengaruh yang lebih besar terhadap terjadinya pasang surut. Gaya tarik gravitasi
menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge)
pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh
deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik
turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda
angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan
menurut Dronkers (1964) pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan
naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi
gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh
matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena
jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

Laporan Final - 2017 V-6


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

Ada dua macam pasang naik dan pasang surut, yaitu pasang perbani dan
pasang purnama, dengan pengertian sebagai berikut :

a. Pasang Perbani, yaitu keadaan air laut turun serendah-rendahnya, yang


terjadi saat bulan pada kedudukan akhir kuarter I dan III.

b. Pasang Purnama Pasang purnama, yaitu keadaan air laut naik setinggi-
tingginya akibat gaya tarik bulan dan matahari yang terjadi pada saat
bulan purnama dan bulan baru (mati).

Manfaat pasang naik dan pasang surut bagi kehidupan dan kemajuan
teknologi, yaitu sebagai berikut:

a. Ketinggian permukaan air laut pada waktu pasang dan surut dapat
digunakan untuk pertanian dan budi daya perikanan sistem tambak serta
keperluan pelayaran.

b. Perbedaan tinggi permukaan air laut antara pasang dan surut dapat
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

Areal pengembangan transmigrasi di Baturube direncanakan untuk transmigrasi


nelayan, maka data ketinggian permukaan air laut pada waktu pasang dan
surut lebih khusus digunakan untuk merencanakan:

a. ketinggian tanggul berdasarkan data air pasang tertinggi

b. elevasi dasar saluran sekunder/saluran pasok dan saluran drainase /


saluran buang berdasarkan air surut terendah

c. menentukan elevasi dasar tambak / pelataran tambak berdasarkan air surut


tertinggi

d. merencanakan ketinggian air di saluran sekunder / saluran pasok yang


digunakan untuk mengairi tambak berdasarkan air pasang terendah

e. letak bangunan perumahan transmigrasi, perletakaan sarana sosial


serta jalan berdasarkan pasang tertinggi

Dari data yang ada diketahui ketinggian permukaan air laut pada waktu pasang
dan surut di areal ini berkisar antara 1-2 meter.

Laporan Final - 2017 V-7


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

5.1.7. Iklim dan Kualitas Air

Areal rencana pengembangan transmigrasi Baturube berdasarkan data RePProT


termasuk kategori wilayah yang menerima curah hujan tahunan berkisar antara
1.300 4.200 mm per tahun, bulan basah dapat terjadi 0-11 bulan, bulan kering
dapat terjadi 0-6 bulan, rata- rata suhu minimal 23C dan rata-rata suhu maksimal
33C. Data-data iklim sangat penting berkaitan dengan perhitungan volume air
yang dibutuhkan untuk mengairi tambak Pada saat survei lapangan di rencana
areal pengembangan transmigrasi Baturube ini telah dilakukan pengambilan
sampel air untuk tambak. Hasil analisis sampel air untuk tambak di laboratorium
masing-masing disajikan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Hasil Analisisi Sampel Air Sungai Untuk Air Tambak di Rencana Areal
Pengembangan Transmigrasi Baturube

Hasil Uji Sampel


Parameter Satuan
SA-BT 1 SA-BT 2
Suhu C 29,24 29,08
TSS mg/l 1,82 1,13
pH 7,36 7,46
conduktifitas mS/cm 31,5 46,7
turbiditas NTU 7,23 6,57
Salinitas 19,6 30,3
DO mg/L 7,48 7,8
BOD mg/L 2,15 2,32
COD mg/L 9,68 10,05
Amoniak bebas N-NH3 mg/L 0,006 0,005
Nitrit (N-NO2) mg/L 0,009 0,006
Nitrat (NO3) mg/L 0,004 0,005
Total pospat sebagai P mg/L 0,003 0,003
seng (Zn) mg/L <0,001 <0,001
Timah hitam (Pb) mg/L <0,005 <0,005
Besi (Fe) mg/L 0 0
Sulfat (SO4) mg/L 33 33,43
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium

Laporan Final - 2017 V-8


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.11. Peta Lokasi Areal Lahan Perencanaan yang Terdiri Dari Lima Blok dengan Luas yang Berbeda
Laporan Final - 2017 V-9
Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.12. Peta Titik Pengambilan Sampel Tanah dan Air di Dalam Areal Perencanaan
Laporan Final - 2017 V-10
Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.13. Peta Enlarged Topografi Segmen I Lahan Perencanaan di Baturube


Laporan Final - 2017 V-11
Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.14. Peta Enlarged Topografi Segmen II Lahan Perencanaan di Baturube

Laporan Final - 2017 V-12


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.15. Peta Enlarged Topografi Segmen III Lahan Perencanaan di Baturube
Laporan Final - 2017 V-13
Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.16. Peta Enlarged Topografi Segmen IV Lahan Perencanaan di Baturube

Laporan Final - 2017 V-14


Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.17. Peta Enlarged Topografi Segmen V Lahan Perencanaan di Baturube


Laporan Final - 2017 V-15
Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.18. Peta Enlarged Topografi Segmen VI Lahan Perencanaan di Baturube


Laporan Final - 2017 V-16
Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) TransmigrasI Nelayan
Dan Rencana Teknis Jalan (RTJ) Kecamatan Bungku Utara

PENYUSUNANRTSPTRANSMIGRASINELAYAN
DAN RTJ KECAMATANBUNGKUUTARA

CV. MULTI CIPTA KONSULTAN

Gambar 5.19. Peta Enlarged Topografi Segmen VII Lahan Perencanaan di Baturube
Laporan Final - 2017 V-17

Anda mungkin juga menyukai