00 MW)
BAB VIII
GEOLOGI PENYELIDIKAN
8.1. Umum
Untuk menunjang sebuah pembangunan, diperlukan berbagai data dan
informasi, salah satunya adalah data geologi teknik. Data geologi
teknik, memberikan informasi mengenai kekuatan serta karakteristik
lapisan tanah/batuan yang berguna di dalam perencanaan dan
penataan ruang. Selain itu akan sangat membantu pemerintah daerah
dalam mengontrol pembangunan fisik di daerahnya.
Data dan informasi geologi teknik tersebut dapat diperoleh dengan cara
melakukan pemetaan maupun penyelidikan geologi teknik.
Dengan tersedianya data geologi teknik pada suatu daerah yang akan
dikembangkan, diharapkan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pengembangan wilayah maupun perencanaan konstruksi bangunan
teknik dapat dihindarkan atau diperkecil.
2. Peta Topografi
Peta topografi skala 1 : 50.000 dan 1 : 1.000 sebagai peta dasar
pembuatan peta geologi daerah studi.
XIII - 1
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 2
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 3
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
2. Stratigrafi Lokal yaitu susunan dan jenis batuan yang ada pada
calon bendungan dan sekitarnya.
XIII - 4
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Hasil akhir dari pemetaan geologi permukaan ini akan disajikan dalam
bentuk peta geologi teknik dan profil geologinya, baik lokasi bendung,
saluran pembawa, headpond, penstock dan lokasi pembangkit.
XIII - 5
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Satuan morfologi terjal sangat luas didaerah ini, pada level ketinggian
diatas 300 m pal, mulai bagian tengah sampai utara, barat laut sedikit
bagian selatan. Diataranya meliputi daerah Abai, cabang anak sungai
batang hari, sungai Sikiah.Morfologi ini dicirikan oleh tebing yang terjal
tersusun oleh litologi batugamping kristalin, batu metamorf
(batusabak).
8.4.2. Stratigrafi
Ada lima satuan batuan yang teramati didaerah Solok selatan (Peneliti
terdahulu) adalah:
1. Satuan alluvial, batu lempung, batu lempung pasiran.
XIII - 6
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Kelompok batuan:
Satuan endapan permukaan terdiri dari endapan endapan sungai dan
rawa ; lumpur, pasir lepas, krikil hingga bongkah, yang diendapkan
oleh aliran sungai-sungai besar umur kuarter, sedimen ini oleh
penduduk setempat didulang atau dari tebing sungai yang berupa
endapan alluvial muda - tua ataupun endapan undak sungai.
Satuan batuan gunungapi terdiri dari lava, tufa sela hablur dan tufa
sela berkomposisi andesitan terpropilitkan akibat proses hidrotermal,
termineralisasi sehingga mengandung pirit, tembaga dan molibden,
lava basalan dan riolitan tersebar tidak beraturan. Pada umumnya lava
andesitan dengan plagioklas menengah dan mineral mafik terubah
menjadi sarisit dan klorit, tufa sela dan tufa hablur, tufa hablur
mengandung pecahan2 andesit dan basal, formasi ini juga
mengandung batu lanau yang terkersikkan, batutanduk , serpih dan
batu gamping hablur berlapis baik, satuan ini dikelompokkan dlm
formasi Palepat umur Perm dan menjari dengan Formasi Bukit barisan.
Satuan batu gamping terhablur merupakan batugamping termalihkan,
terhablurkan dan pejal umur Perm awal, sebagai anggota Formasi
Barisan.
XIII - 7
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Sesar yang penting adalah sesar Sumpur yang merupakan salah satu
sistem sesar yang masuk kedalam sistem Sesar Utama Sumatera.
Struktur yang ada ; sesar, lipatan , kekar. Sesar dengan kelurusan
umumnya berarah barat laut-tenggara searah dengan sesar semangko
dibukit barisan, serta sesar geser dibeberapa tempat.
XIII - 8
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 9
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Galian lereng pada tanah, batuan tuffa pasiran lapuk (D-CL) dapat
digunakan excavator, sedangkan batuan breksi volkanik segar
XIII - 10
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 11
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
BH 1
Kedalaman bor 30 m
BH 2
Kedalaman bor 20 m
XIII - 12
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
AS BENDUNG
alt 1
AS BENDUNG alt. 2
XIII - 13
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 14
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
15
XIII - 15
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
20
25
30
XIII - 16
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
5
Breksi andesit abu-abu, dengan matrik pasir
warna hitam, krikil, krakal, fragmen andesit,
struktur kekar
XIII - 17
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
15
20
XIII - 18
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
8.4.5.2. Sandtrap
1. Topografi
Topografi untuk lokasi sandtrap berada pada elevasi 742 pal daerah
yang relatif datar dengan soil yang tebal berdasar dari test pit yang
dilakukan mempunyai ketebalan 4 - 5 m.
Tepi
Renc. Santrap sungai
elevasi 742
XIII - 19
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 20
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
SOIL
DEPTH ELV. SYMBOL DESCRIPTION SAMPLE
(M)
0 740
Lapisan atas terdiri dari metrerial
warna coklat , lempung, psair, krikil
banyak mengandung unsur hara
0.5 739.5
Satuan tuffa
Dijumpai bongkah andesit dengan
diameter 20 - 50 cm pada kanan kiri
terbungkus oleh lempung berwarna
1.0 739 coklat, pada posisi ini juga dijumpai
pasir, krakal yang mempunyai keke-
rasan sedang berwarna abu abu ke-
coklatan.
XIII - 21
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
8.4.5.3. Waterway
1. Topografi
Topografi untuk lokasi sandtrap berada pada elevasi 742 - 745 pal
daerah bergelombang - terjal dengan soil yang cukup tebal
berdasar dari test pit yang dilakukan mempunyai ketebalan 1 - 3
m. Dengan lereng yang mempunyai sudut antara 30 ̊ - 40 ̊.
XIII - 22
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Water way
Jalan kerja
8.4.5.4. Siphon/Talang
1. Topografi
Topografi untuk posisi siphon/talang dimana pada sisi kanan dan
kiri merupakan bukit dengan kemiringan lereng 30 ̊ - 40 ̊, pada
sisi kiri melewati perkebunan kopi, sedang sisi kanan melewati
dataran dengan elevasi 722 pal. yang cukup luas kemudian naik
menuju elevasi 743 pal. dengan kemiringan > 40 ̊, elevasi dasar
sungai jernih 705 pal.
XIII - 23
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Syphon
XIII - 24
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Water Way
Siphon
S. Jernih
± 30 m
2m
Bor Investigasi
S. Jernih
XIII - 25
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
S. Jernih
waterway
XIII - 26
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Headpond
Jalur penstock
XIII - 27
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 28
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
15
20
XIII - 29
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
HEADPOND BARU
XIII - 30
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Penstock
Power House
10 m
S. Sangir
Area Rencana
Power House
XIII - 31
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
10
XIII - 32
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
11 – 15 m terdiri dari
fragmen andesit ,
krakal, krikil, pasir
warna hitam, ukuran
fragmen andesit
berdiameter >1 m .
20
XIII - 33
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
8.6. Seismotektonik
Busur Kepulauan Indonesiah adalah salah satu daerah tektonik yang
paling aktif di dunia karena terletak pada perbatasan antara tiga
lempeng utama yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng India-Australia, dan
Pasifik. Kepulauan Indonesia duduk di tepi selatan Lempeng Eurasia.
Lempeng India-Australia bergerak ke timur laut sekitar 50 sampai
70mm/th sepanjang palung Sunda. Lempeng Pasifik bergerak ke arah
barat dan bertabrakan dengan bagian timur Indonesia dengan
pergerakan relatif sekitar 120mm/th (Gambar 5.1).Lingkungan yang
dinamis secara tektonik ini membuat sebagian besar wilayah Indonesia
rawan gempa dan bahaya sekunder.
XIII - 34
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 35
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 36
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 37
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
2009 (Mw 7,3), dan Gempa Padang terbaru tahun 2009 (Mw 7,6 ).
Gempa ini telah menyebabkan ribuan korban jiwa, kehancuran dan
kerusakan ribuan infrastruktur dan bangunan, serta miliaran dolar AS
dibutuhkan untuk rekonstruksi dan rehabilitasi.
Dengan gerakan lempeng yang relatif tinggi dan semua jajaran sesar
aktif mengakomodasi gerakan ini, jajaran sesar Sumatera dianggap
sebagai salah satu zona seismik yang paling aktif di Bumi, khususnya
untuk 10 tahun terakhir di mana aktivitas seismik luar biasa tinggi.
Didalam catatan sejarah masa lalu, kurun waktu 140 tahun, banyak
gempa bumi besar mulai dari magnitude 6,5-9 telah terjadi baik di
zona sesar Sumatera maupun jalur tunjaman (megathrust), dan telah
menghancurkan banyak rumah dan properti serta membunuh banyak
orang .
XIII - 38
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 39
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
1. Studi Sebelumnya
Patahan Aktif dan Analisis Bahaya Gempa untuk Mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikro di Lau Gunung-2, Dairi,
Sumatera Utara. Laporan oleh Dr Danny Hilman Natawidjaja, Dr
T.A. Sanny, Prof Dr masyur Irsyam, Dr Eko Yulianto dan Ir.
Hendriyawan, PT. Inpola Meka Energi, Januari, 2011.
XIII - 40
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 41
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Periode Ulang ac
(Tahun) (gal = cm/det2)
10 0.127
20 0.155
50 0.196
100 0.227
200 0.255
500 0.289
1000 0.313
5000 0.364
10000 0.385
XIII - 42
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Ad = Z x Ac x v
= (1.3)x 222.46 x 1.0
= 289.198 gal
XIII - 43
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Lokasi Koefisien
Konstruksi Koefisien
Konstruksi baja 1,00
Konstruksi beton 1,00
Konstruksi Beton bertulang 1,00
Konstruksi masif dan kaku 0,50
Konstruksi timbunan 0,50
Faktor gaya gempa α suatu fungsi dua garis, atau secara numerik
dirumuskan sebagai berikut :
k = kH ( 2,5 – 1,85 y/H ) jika y/H < = 0,4 dan
k = kH ( 2,0 – 0,6 y/H ) jika y/H > = 0,4
Dalam mana y/H adalah tinggi relatif yang diukur dari puncak bendung,
sehingga di puncak bendung y/H = 0, dan di pondasi (y = H) y/H = 1
Dilihat dari Peta Penyebaran Sesar Aktif dan Pusat Gempabumi
Merusak di Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Vulkanologi dan
XIII - 44
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Gambar 8.8. Peta Sebaran dan Kedalaman Gempa bumi Wilayah Sumatera
XIII - 45
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Gambar 8.9. Peta Sesar Aktif dan Sebaran Pusat Gempa Bumi Merusak Wilayah
Sumatera
XIII - 46
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 47
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 48
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Daerah tangkapan terlihat tebing yang tegak, dari rencana wear kehulu ± 3 km
XIII - 49
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 50
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Top soil, coklat, komposisi lempung, pasir, banyak mengandung unsur hara, dibawahnya
dijumpai gravel berbagai ukuran
Tuff andesit, coklat, komposisi Bongkah andesit, krakal, krikil, pasir, lempung
Tersebar di rencana Water way, Headpond, Penstock
XIII - 51
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 52
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Breksi andesit , sangat kompak, hitam, boulder andesit> 2 m, bongkah andesit 0,4–2m,
krakal, krikil, pasir, dengan semen silica. Rencana Pondasi Wear dan Power house
FOTO PELAKSANAAN INVESTIGATION SOIL PLTM SANGIR
XIII - 53
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 54
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
TP 1 TP2
TP 3 TP 4
XIII - 55
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
Pengambilan sample
XIII - 56
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
PENYELIDIKAN TANAH
PEMBANGUNAN PLTM SANGIR
DESA KUBANG GAJAH KECAMATAN SANGIR
KABUPATEN SOLOK SELATAN SUMBAR
I. Pendahuluan
Dalam rangka Proyek Pembangunan PLTM Sangir DesaKubang Gajah
Kecamatan Sangir Solok Selatan , telah dilaksanakan pekerjan Bor inti
dan Test Pit untuk lokasi Power House dan jalur water way , serta uju
laboratorim Mekanika Tanah di Universitas Bung Hatta dan ITB jurusan
Teknik Sipil, Pekerjaan ini untuk mendapatkan data kondisi tanah dan
material dilapangan.
XIII - 57
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
III.4. Pelaporan
Dari hasil penyelodikan yang dilakukan, dapat dilaporkan hasil
pemboran , nilai N SPT dan hasil analisis sampel pada Rencana
Pembangunan PLTM Sangir, Kubang Gajah, Kecamatan Sangir,
Kabupaten Solok Selatan Sumbar.
Demikian dilaporkan untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam
Perencanaan dan pelaksanaan nya.
XIII - 58
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 59
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 60
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 61
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 62
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 63
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 64
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 65
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 66
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 67
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 68
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 69
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 70
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 71
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 72
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 73
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 74
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 75
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 76
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 77
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 78
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 79
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 80
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 81
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 82
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 83
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 84
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 85
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 86
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 87
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 88
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 89
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 90
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 91
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 92
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 93
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 94
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 95
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 96
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 97
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 98
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 99
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 100
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 101
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 102
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 103
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 104
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 105
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 106
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 107
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 108
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 109
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 110
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 111
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 112
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 113
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 114
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 115
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 116
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 117
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 118
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
XIII - 119
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
(M) (M)
0 740
Lapisan atas terdiri dari metrerial
warna coklat , lempung, psair, krikil
banyak mengandung unsur hara
0.5 739.5
Satuan tuffa
Dijumpai bongkah andesit dengan
diameter 20 - 50 cm pada kanan kiri
terbungkus oleh lempung berwarna
1.0 739 coklat, pada posisi ini juga dijumpai
pasir, krakal yang mempunyai keke-
rasan sedang berwarna abu abu ke-
coklatan.
XIII - 120
Feasibility Study PLTM Sangir (2 x 5.00 MW)
0 730
Lapisan atas terdiri dari metrerial
warna coklat , lempung, psair, krikil
banyak mengandung unsur hara
0.5 729.5
Satuan tuffa
Dijumpai bongkah andesit dengan
diameter 20 - 50 cm pada kanan kiri
terlapisi oleh lempung berwarna
1.0 729 coklat, pada posisi ini juga dijumpai
pasir, krakal yang mempunyai keke-
rasan sedang berwarna abu abu ke-
coklatan.
1,5 728,5
XIII - 121