Anda di halaman 1dari 12

TONDA FISHING BOAT REPAIR IN SHIPYARD PASIA TIKU DISTRICT TANJUNG

MUTIARA PORT AGAM REGENCY WEST SUMATERA PROVINCE

By

Ulya Ulfi Rahmi1) Syaifuddin2) Ronald M Hutauruk²)

ABSTRACT

The research was conducted in April 2013 at the Shipyard that runs Tiku Tanjung Mutiara
Agam District of West Sumatra Province. This study uses a survey method that aims to determine
the cause of the damage and engineering maintenance / repair on Trolling Fishing boats in
Dockyard that runs Tiku.

The results showed that the damage to the vessel's fishing trolling in Dockyard that runs
Tiku caused by vermin, the effects of temperature and weather. Repair techniques performed in
Galngan ship that runs Tiku is simple and traditional, which is still based on the expertise and
experience of the workers ship. Ship materials used in shipyards that runs Tiku is wood and zinc.
To care used wooden boats are wooden keruing (Dipterocarpus spp), wood laban (Vitex
pubesceus), wood resak (Vatica spp), and red meranti (Shore spp).

Keywords: Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), wooden ship repair,


PENDAHULUAN karena itu perlunya dilakukan perawatan
dan perbaikan secara rutin dan berkala..
Dalam beroperasinya sebuah kapal Kegiatan perikanan tidak hanya
sebagai salah satu alat transportasi akan terfokus pada satu usaha penangkapan saja,
melalui berbagai macam kondisi baik itu melainkan diikuti oleh beberapa kegiatan
yang disebabkan oleh faktor alam maupun lainnya yang saling berkaitan dan mendukung
yang disebabkan oleh faktor lingkungan, hal dalam menghasilkan produksi perikanan yang
ini dapat mengakibatkan kapal mengalami maksimum baik kualitas maupun kuantitas.
kerusakan pada konstruksinya maupun Salah satu aktivitas yang penting dalam
peralatan kapal sebagai item pendukung melakukan usaha penangkapan ikan di laut
dalam beroperasi. Untuk menstabilkan adalah tersedianya kapal perikanan, dimana
kondisi kapal agar dalam operasional kapal bentuk dan jenisnya disesuaikan dengan
tetap optimal serta kondisi konstruksi maupun usaha perikanan yang dilakukan.
peralatan yang terdapat didalam kapal Reparasi kapal biasanya dilakukan di
sebagai suatu system pendukung maupun galangan kapal yakni di tepi pantai pada saat
inti tetap baik serta sesuai dengan persyaratan surut terjauh. Reparasi kapal merupakan
yang telah ditetapkan oleh pihak klasifikasi kegiatan keseluruhan tentang perbaikan
yang digunakan sebagai referensi keluar kapal, mulai pembersihan kulit lambung,
tidaknya suatu sertifikasi kelayakan dan penyekrapan, penggantian kayu yang rusak
keamanan sebuah kapal untuk berlayar. Oleh atau lapuk, pemakalan, pendempulan pada
bagian kapal yang bocor dan pengecetan.
Pada dasarnya penyebab kerusakan bagian haluan samapi dengan garis
ini haruslah ditelti terlebih dahulu sebelum tegak lurus badan kapal pada bagian
melakukan perbaikan. Perbaikan kapal haluan
tergantung pada jenis kerusakan yang dialami 3.4.3 Lebar kapal (B) kapal yang diukur
seperti: gangguan dari binatang air (kapang), secara melintang dari sisi luar kapal
lumut, pergantian papan lambung serta yang satu kesisi yang lain pada bagian
penggantian gading-gading yang lapuk. luar kapal
Berdasarkan hal tersebut maka 3.4.4 Dalam kapal (D) kapal yang diukur
peneliti ingin melakukan penelitian tentang titik terendah kapal hingga bagian tepi
teknik dalam mereparasi kapal kayu di atas geladak lambung
galangan kapal Pasia Tiku Kecamatan Selanjutnya diteliti bagian-bagian
Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Provinsi dari kapal kayu tersebut yang mengalami
Sumatera Barat. kerusakan dan bagaimana proses dari
perawatan kapal.
METODE PENELITIAN Kemudian dilakukan perhitungan
biaya terhadap bahan baku yang dipakai dan
penelitian ini adalah metode suvei biaya upah pengrajin serta biaya-biaya
dengan dengan melakukan pengamatan lainnya dalam perawatan bagian kapal kayu
langsung di lokasi penelitian galangan kapal yang rusak serta perhitungan waktu yang
Pasia Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara. dibutuhkan dalam mereparasi kapal kayu. Hal
Dalam hal ini peneliti mengamati proses ini bertujuan agar nantinya dari biaya tersebut
perawatan kapal perikanan tonda yang dapat diketahui berapa besarnya biaya yang
berlangsung di galangan kapal tersebut dikeluarkan oleh pemilik kapal dalam
sehingga diperoleh gambaran serta informasi membangun suatu kapal dan juga
yang mendukung dalam penyusunan laporan perawatannya.
hasil akhir.
Pengambilan data Pengumpulan data Analisis Data
primer hasil survei nantinya meliputi kondisi Data yang dikumpulkan tersebut
dan fasilitas galangan kapal, jumlah produksi, ditabulasikan kedalam bentuk tabel dan
teknologi dan sumberdaya manusia, dianalisa secara deskriptif yaitu dengan
pengadaan bahan baku, masalah yang memberikan uraian, penjelasan dan
dihadapi dalam usaha perawatan kapal, serta pembahasan tertulis meliputi gambaran teknis
anggaran biaya efisiensi usaha reparasi perawatan yang berlangsung di lokasi
perawatan kapal. penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.
Prosedur penelitian dalam hal ini terdiri Pengambilan kesimpulan disusun dari
dari beberapa tahapan. Tahapan kerja tersebut hasil analisis dan pembahasan dengan
dimulai dengan menyediakan semua mempedomani tujuan dan pembahasan
peralatan yang diperlukan, kemudian berdasarkan literatur dan sumber-sumber lain
dilakukan pengukuran utama kapal (Principal sesuai tujuan dan manfaat dari penelitian
Dimension) yang berupa: panjang(L), yang sudah dirumuskan.
lebar(B), dalam (D), dengan cara sebagai
berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN.
3.4.1 Panjang kapal/ Lenght Over All (LOA) Keadaan umum dan potensi perikanan
yaitu kapal yang diukur dari ujung Reparasi kapal kayu yang ada di perairan
haluan sampai bagian paling ujung Jorong Pasia Tiku dilaksanakan di galangan
buritan kapal rakyat. Galangan tersebut terletak di
3.4.2 Lenght perpendicular (Lpp) diukur dari tepi pantai atau di Muara Pasia tiku.
garis tegak lurus badan kapal pada
Galangan kapal yang menjadi tempa 4. Pancing 42 6,41
penelitian terletak di Jorong Pasia Tiku Tonda
Kecematan Tanjung Mutiara Kabupaten
Agam Provinsi Sumatera Barat. Jorong Pasia 5. Trammel 81 12,37
Tiku merupakan bagian dari wilayah provinsi Net
Sumatera Barat yang terletak di pesisir pantai
Barat Pulau Sumatera. Berdasarkan letak 6. Pancing 207 31,60
geografisnya Kabupaten Agam terletak pada 7. Bubu 40 6,10
posisi antara 00o28’34” – 00o28’43” LS dan
99o46’39” – 100o32’50” BT. Ketinggian dari Jumlah 655 100,00
permukaan laut yaitu antara 0 – 2.891 m.
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Agam
Sedangkan batas-batas wilayah Jorong Pasia
Tiku adalah : sebelah Utara berbatasan
dengan Jorong Pasa Tiku., sebelah Selatan Armada Penangkapan
berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah
Tabel 3. Jumlah Armada Penangkapan di PPI
Barat berbatasan dengan Samudera Hindia
Tiku
dan sebelah Timur berbatasan dengan Jorong No. Jenis Armada Jumlah Persentase (%)
Banda Gadang (Lampiran 1). (Unit)
Ditinjau dari segi produksi perikanannya, 1. Perahu Tanpa 182 28,89
Kabupaten Agam Kecamatan Tanjung Motor
Mutiara memiliki jumlah produksi
2. Perahu Motor 356 56,50
perikanannya yang dapat dilihat pada Tabel
1: 3. Kapal Motor
Tabel 1. Jumlah Produksi Perikanan
5-10 GT 35 5,56
Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat
dari tahun 2010 sampai tahun 2012 11-15 GT 55 8,73
Produksi Pertumbuhan
>15 GT 2 0,32
No Tahun (Ton) (%)
Jumlah 630 100,00
1. 2010 6167,78 -
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Agam
2. 2011 4124,51 -33,13
4.1.2 Galangan Kapal
3. 2012 4895,96 18,70 Galangan kapal yang menjadi tempat
Sumber: Dinas Kelautan dan perikanan penelitian merupakan galangan kapal daerah
terbuka, dibangun menghadap langsung ke
Alat Tangkap perairan terbuka. Galangan kapal tersebut
Tabel 2. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap di terletak di belakang rumah penduduk.
PPI Tiku Adapun luas dari Galangan kapal tersebut
No. Alat Jumlah Persentase berkisar 3.500 m², dengan panjang berkisar
Tangkap (unit) (%) 70 m dan lebar 50 m. Di samping itu pula
perawatan kapal dilakukan di tepi pantai dan
1. Jaring/Gilln 235 35,89 dekat dengan pemukiman penduduk. Fasilitas
et galangan belum ada dan perlu dilakukan
pembangunan fasilitas seperti membangun
2. Payang 35 5,34 dok kapal dan fasilitas lainnya untuk
3. Bagan 15 2,29 kelancaran proses perawatan dan perbaikan
Perahu kapal.
Ukuran Utama Kapal Tabel 5. Jenis dan kegunaan kayu untuk
Tabel 4. Ukuran utama (Principle Dimension) kapal Tonda di Pasia Tiku
kapal yang direparasi No Nama Nama Pemakaian
Dagang Latin
No Bagian yang diukur Ukuran ( meter ) 1. Keruing/laga Dipteroc  Lunas
n arpus sp  Pondasi
1 Panjang total kapal (LOA) 16
Mesin
2 Lpp 12,6  Lunas Luar
 Lunas Dalam
3 Lebar kapal ( B ) 2,5  Papan
4 Dalam kapal ( D ) 0,8 Geladak
 Tiang Utama
Sumber: Data Primer  Galar Balok
2. Laban Vitex  Gading-
Material Kapal pubescen gading
s vahl
Bahan yang digunakan dalam 3. Resak Vatica  Balok
perawatan kapal perikanan Pasia Tiku hampir spp Geladak
keseluruhannya menggunakan kapal kayu  Wrang
 Linggi
yang dilapisi dengan seng. Kayu tersebut haluan dan
didatangkan dari Bungus. Menurut salah satu buritan
pemilik kapal kayu, dipilihnya kayu sebagai 4. Meranti Shorea  Kulit
Merah/baneo spp Lambung
bahan pembuat kapal dikarenakan kayu yang  Papan
diguanakan untuk pembuat kapal mudah rumah-rumah
didapatkan di daerah sekitar Bungus,  Pisang-
pisang
harganya relatif rendah serta lebih mudah Sumber: Data Primer
dalam pengerjaan dan perawatannya. Dalam
perawatan kapal Tonda yang diteliti Konstruksi kapal ikan harus dibuat
pembuatan kapal dilakukan di galangan kapal dengan memiliki kekuatan yang disarankan
tradisional di Bungus namun untuk oleh kelas seperti BKI dan Biro Klasifikasi
perawatannya dapat dilakukan di tepi pantai lainnya. Ini dikarenakan kapal ikan banyak
(muaro) yang ada di Pasia Tiku. Untuk berhubungan dengan peristiwa laut dan harus
material perawatan kapal Tonda yang ada di menahan berat serta getaran mesin kapal.
Pasia Tiku tersebut di datangkan dari Bungus. Untuk menentukan ukuran masing-masing
Untuk perawatan kapal kayu yang bagian konstruksi kapal ikan harus mengikuti
dilakukan di Pasia Tiku, kayu yang biasa angka petunjuk yang telah ditetapkan oleh
digunakan sesuai dengan konstruksi BKI.
pembuatan kapal tonda yaitu dengan
menggunakan kayu keruing (Dipterocarpus
spp) yang digunakan untuk lambung kapal
dan lunas, kayu laban (Vitex pubesceus) dapat
digunakan untuk gading-gading dan lunas,
kayu resak (Vatica spp) dapat digunakan pada
bagian konstruksi linggi haluan,linggi buritan
dan lunas, dan kayu meranti merah (Shore
spp) digunakan pada konstruksi lambung
kapal dan rumah-rumah kapal. Untuk
menghindari kerusakan secara dini terhadap Gambar 1 Konstruksi kapal
bagian konstruksi kapal, maka sebaiknya Sumber: Buku Peraturan Dan
konstruksi yang digunakan berpatokan Konstruksi Kapal (BKKP)
kepada standar yang telah ditetapkan oleh
BKI.
Tabel 6. Kelas awet dan kelas kuat kayu yang
digunakan di galangan kapal Pasia
Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara
Kabupaten Agam Provinsi
Sumatera Bara
Kelas
No Nama Nama Ilmiah
Dagang Awet Kuat

1 Keruing Dipterocarpus III-IV I-III


spp Gambar 4.2 Kerusakan pada lambung
2 Leban Vitex I I-II
pubescens
vahl
3 Resak Vatica sp III II
4 Meranti Shorea spp III-IV II-IV
merah
Sumber: Biro Klasifikasi Indonesia(1996)

Teknik Reparasi Kapal Kayu


Proses Reparasi yang dilakukan pada
kapal kayu yang diteliti melakukan beberapa Gambar 4.3 Kegiatan reparasi
tahapan perawatan kapal yaitu perawatan
kapal yang dilakukan secara rutin seperti Lambung atau kulit kapal merupakan
pembersihan dan pengecetan pada konstruksi bagian dari kapal yang sering mengalami
kapal, melakukan pendempulan dan kerusakan dan penggantian kayu setelah
pemakalan kampuh kapal yang mengalami pemakaian dalam jangka waktu tertentu,
kerusakan dan perbaikan konstruksi kapal penggantian kayu dapat disebabkan oleh
yang rusak. Kemudian perawatan kapal yang kontak langsung antara bagian lambung atau
dilakukan secara periodik yaitu perawatan kulit kapal dengan air laut. Bagian lambung
kapal kayu yang dilakukan setiap periode selalu dalam keadaan basah merupakan
waktu enam bulan yang meliputi konstruksi bagian yang diharapkan memiliki kekuatan,
kapal yang berada di bawah permukaan air ketahanan dan umur pemakaian yang lama.
laut. Dan docking besar yang merupakan Bila terjadi penggantian dalam kurun waktu
perawatan kapal penagkapan ikan yang yang cepat akan menyebabkan seringnya
dikerjakan di atas kapal dan di darat yang kapal melakukan perawatan pada lambung
khususnya galangan kapal rakyat yang kapal, sehingga akan terjadi pemborosan
mencangkup seluruh bagian dari kapal. Pada pemakaian kayu. Biaya yang dikeluarkan
kapal yang diteliti ada beberapa bagian kapal khusus untuk perawatan pada lambung kapal
yang sering mengalami kerusakan yaitu pada berkisar Rp800.000,- untuk satu kali
bagian konstruksi kapal dan bagian mesin perawatan, perawatan pada lambung kapal
kapal. dapat dilakukan dalam jangka waktu lima
tahun umur kapal.
4.2.1.1 Perawatan pada lambung kapal
Lambung kapal atau kulit kapal sering Perawatan pada mesin kapal
mengalami kerusakan yang disebabkan oleh Untuk meningkatkan proses
faktor cuaca maupun binatang perusak. pengoperasian kapal yang baik maka perlu
Namun perawatan pada lambung kapal ini dilakukan perawatan pada mesin kapal secara
perlu dilakukan secara rutin agar kapal tetap rutin dan teliti untuk menghindari
kuat dan lebih tahan lama. pengurangan atau menghemat biaya
perawatan dan perbaikan. Kerusakan pada
mesin penggerak yang kurang perawatan dan
perbaikan dapat mengakibatkan suatu 1. Pembersihan dan pengecetan badan
kerusakan yang lebih besar, dan untuk kapal
memperkecil kerusakan yang akan terjadi dan 2. Pendempulan dan pemekalan bagian
meningkatkan beban kerja dari suatu kapal yang rusak
pekerjaan diatas kapal. Pemakaian mesin 3. Perbaikan bagian konstruksi yang
penggerak pada kapal ikan lebih disenangi rusak
karena lebih praktis dalam pengoperasiannya. 4. Pengecekan terhadap mesin kapal
Perawatan dan perbaikan yang dilakukan Di samping itu juga dilakukan
secara tidak baik dapat mengakibatkan kapal perbaikan pada bagian kapal yang rusak
tabrakan, karena kerusakan mesin secara akibat pembusukan. Adapun kapal yang
mendadak, tidak terkontrol, getaran yang kuat mengalami kerusakan kebanyakan kapal yang
akibat perawatan pada poros engkol yang berumur ± 12 tahun. Pekerjaan-pekerjaan
tidak tepat dapat merusak bagian-bagian yang termasuk di dalam kegiatan reparasi
mesin lainnya,dan baling-baling yang kandas dalam umur kapal 12 tahun meliputi:
atau menghantam balok keras dapat 1. Amplas untuk menghilangkan karatan
mengakibatkan baling-baling patah atau yang ada diseng lambung kapal dan
rusak. Bila terjadi kerusakan pada baling- dicat.
baling atau propeler dilakukan penggantian. 2. Jika terdapat papan-papan yang lapuk
Untuk mencegah terajadinya kerusakan dan atau pecah, segera dilepas dan diganti
yang dapat mengeluarkan biaya yang besar (diperbaharui).
perlu perawatan dan perbaikan yang baik dan 3. Papan kulit kapal pengganti (yang
teliti. baru) dipasang dengan cara
memakukan pada tempatnya.
4. Papan kulit kapal yang mengalami
kerusakan berupa berlobang
diakibatkan pelapukan akan dipakal
untuk menutupi kebocoran melalui
celah-celah antara papan kulit.
5. Kemudian kulit kapal dicat dengan cat
seng “ cat mem”
Sedangkan untuk kapal berumur >20
tahun pekerjaan yang terdapat di galangan
kapal umunya dilakukan perbaikan total
Gambar 4.4 Perawatan mesin (keseluruhan). Umumnya pada kapal yang
berumur >20 tahun pekerjaan yang dilakukan
4.2.2 Umur kapal kayu
yakni : perombakan bodi kapal secara
Tingkatan umur rata-rata kapal kayu keseluruhan / rehap ulang. Kapal yang
yang direparasi dilokasi penelitian adalah berumur >20 tahun masih bisa di manfaatkan
sebagai berikut: untuk beroperasi maka oleh pemilik kapal
1. Kapal berumur ± 8 tahun akan diperbaiki selanjutnya dicat dan dipakai
2. Kapal berumur ± 12 tahun kembali.
3. Kapal berumur > 20 tahun
Untuk kapal yang berumur ± 8 tahun Kerusakan pada Kapal Kayu
oleh pemilik kapal akan dilakukan naik dok Pada kapal yang diteliti kerusakan yang
di pinggir pantai (muara) untuk menjalani terjadi disebabkan oleh binatang perusak,
perawatan kapal. Adapun kegiatan yang pengaruh suhu dan cuaca yang menyebabkan
dilakukan diantaranya meliputi: karatan pada seng kulit lambung kapal dan
menyebabkan ketahanan kayu berkurang.
Dan pada mesin kapal yang diteliti kerusakan
terjadi mogok dan karatan pada mesin kapal  Lapuk perusak
 Pengaruh
yang dsibebkan masuknya air laut. Untuk suhu
3. Bagian  Lapuk pada  Pengaruh
kapal-kapal yang diteliti yang berumur 8, 12, buritan bagian atas, suhu,
dan >20 tahun mempunyai kerusakan yang berlubang pada Ombak/
bagian benturan
berbeda-beda. Lama waktu yang dibutuhkan bawah/bocor
untuk mereparasi kapal kayu berkisar antara 4. Mesin  Karatan Kurangnya
perawatan seperti
dua minggu samapai dua bulan tergantung pengecekan oli,
kerusakan kapal, ketersediaan dana pemilik karatan karena air
laut
kapal dan ketersediaan bahan perawatan Sumber: Data Primer
kapal.
Kerusakan yang terjadi pada kapal
kayu yang berumur 8 tahun bagian yang Tabel 9. Kerusakan pada kapal yang berumur
rusak adalah lunas, lambung kapal yang 20 tahun.
No Bagian yang Jenis Kerusakan Penyebab
dilapisi seng karatan. Selain itu kerusakan Rusak
1. Gading-gading  
juga terjadi akibat dempul dan pakal yang 
Lapuk
Berlubang
Umur teknis
kayu yang
sudah tidak menutupi celah antara papan pada 
sudah tua
Binatang
lambung kapal sehingga kapal tersebut perusak
2. Lambung  Berlubang  Binatang
mengalami kebocoran. Pada mesin kapal  Lapuk perusak
 Pengaruh suhu
mogok dan karatan karena kurangnya 3. Bagian buritan  Lapuk pada bagian  Pengaruh
perawatan pengecekan oli. Kerusakan pada atas, berlubang
pada bagian bawah/
suhu, Ombak/
benturan
kapal yang yang sudah berumur 8 tahun dapat bocor
4. Haluan  Lapuk Umur teknis kayu
dilihat pada Tabel 7. yang sudah tua
5. Papan geladak  Lapuk Cuaca
Tabel 7. Kerusakan pada kapal yang berumur 6. Bagian rumah  Lapuk Cuaca
kapal
8 tahun. 7. Bodi dalam/palka  Lapuk Cuaca
No Bagian yang Jenis Kerusakan Penyebab
Rusak Sumber: Data Primer
1. Lunas kapal Lapuk Binatang
perusak Teknik reparasi
2. Lambung kapal Bocor pada bagian Umur teknis Proses reparasi yang dilakukan pada
papan/ mengalami kayu/papan kapal kayu di Galangan Pasia Tiku diawali
pembusukan yang sudah tua,
suhu dengan membawa kapal ke tepi pantai
3. Bagian rumah- Papan kayu Suhu/cuaca
rumah kapal mengalami
(muaro). Proses dilakukan pada saat air surut.
pelapukan Sehingga pada saat surut seluruh bagian kapal
4. Celah-celah Bocor yang Busuk karena dari lunas sampai dengan waterlinenya dapat
papan kapal nantinya papan akan cuaca ataupun
mengalami terkena air laut terlihat.
pelapukan
5. Mesin Karatan Kurangnya
Adapun teknik pelaksanaannya antara
perawatan lain:
seperti
pengecekan oli, 1. Sebelum kapal dibawak ke tepi pantai,
karatan karena kapal harus dalam keadaan tidak
air laut
Sumber: Data Primer bermuatan
2. Kapal (haluan) diarahkan menghadap
daratan
Tabel 8. Kerusakan pada kapal yang berumur 3. Setelah kapal berada di tepi pantai dengan
12 tahun. posisi yang tetap kemudian kapal
No Bagian yang Jenis Kerusakan Penyebab
Rusak ditambatkan dan diberi penyangga
1. Gading-  Lapuk  Umur teknis dikedua sisi kapal agar kapal tidak rebah
gading  Berlubang kayu yang
sudah tua saat melakukan reparasi.
 Binatang
perusak
2. Lambung  Berlubang  Binatang
Setelah tahap penarikan kapal ke tepi c. Pada bagian rumah-rumah kapal
pantai, kemudian dilanjutkan dengan reparasi umumnya rusak karena mengalami
yang dimulai dari: pelapukan dan biasanya dilakukan
1. Bagian bawah (kulit) kapal perbaikan dengan mengganti lembaran
Yaitu: membersihan dari karatan maupun kayu yang rusak dengan lembaran kayu
binatang- binatang perusak yang baru.
2. Setelah selesai dibersihkan kulit kapal Tabel 10. Jenis dan fungsi alat yang
kemudian dikeringkan guna mencegah digunakan dalam reparasi kapal
kerusakan pada kulit kapal. No Nama Alat Fungsi
3. Untuk kebocoran yang terjadi pada 1. Chainsaw Memotong balok kayu
kulit kapal dilakukan dengan pemakalan
dengan menggunakan damar. Pemakalan 2. Gergaji Memotong papan kayu
berguna untuk menutupi rongga antara papan 3. Gergaji besi Memotong kayu
lambung dan lubang bekas baut. Pemakalan
dilakukan dengan teliti dan benar sehingga 4. Kampak Membentuk kayu
tidak ada bagian yang tertinggal terutama
5. Pahat Membentuk kayu
pada bagian lambung dan papan dek. Setelah
pemakalan selesai baru dilakukan 6. Klanmer Merapatkan/mempres kayu
pendempulan. Bahan yang digunakan untuk
7. Ketam listrik Meratakan permukaan kayu
pendempulan adalah damar yang dicampur
dengan minyak solar. Pemdempulan 8. Bor listrik Membuat lobang untuk baut
dilakukan untuk melapisi bagian-bagian yang
telah dipakal terlebih dahulu agar bagian- 9. Pisau dempul Memasang/melekatkan
dempul
bagian tersebut menjadi kedap air.
4. Pada papan yang rusak atau yang 10. Martil Alat untuk memaku
mengalami pelapukan dilakukan penggantian
11. Benang arang Menggaris kayu
lembaran kapal, begitu juga dengan seng
yang ada pada lambung kapal, sedangkan 12. Linggis Untuk membuka paku
pada papan yang berlobang dilakukan
13. Meteran Untuk mengukur kayu
pemotongan pada bagian yang rusak
kemudian disambung dengan papan Sumber: Data Primer
pengganti.
5. Selanjutnya melakukan pengecatan Biaya Reparasi kapal kayu
yang berfungsi untuk mencegah adanya Dalam proses kegiatan reparasi kapal
pelapukan dan serangan hewan serta karatan kayu di Galangan kapal Pasia Tiku biaya
pada seng lambung kapal yang telah yang dikeluarkan tergantung kepada jenis
direparasi. Alat yang digunakan adalah alat- kerusakan dan bahan yang dipakai untuk
alat yang biasa digunakan dalam pengecetan mereparasi kapal kayu. Biaya perawatan
seperti kuas. kapal kayu secara keseluruhan berkisar antara
Sedangkan untuk bagian atas kapal, Rp3.500.000,- sampai Rp18.00.000,-. Untuk
yakni meliputi geladak dan bagian bangunan lebih jelasnya tentang biaya reparasi kapal
kapalnya kegiatan perbaikan yang dilakukan kayu dapat dilihat pada Tabel 4.11.
berupa:
a. Bagian kapal diperkuat, dipakal Tabel 4.11. Biaya reparasi kapal kayu
kemudian dicat
b. Pemeriksaan geladak kapal secara teliti No Umur Kapal Biaya Reparasi
misalnya penggantian kayu geladak yang
rusak atau mengalami pelapukan
1. 8 tahun Rp3.500.000,- Mulyanto dan Suwono (1986)
menyatakan agar kapal kayu mempunyai
2. 12 tahun Rp8.000.000,- umur pakai lebih lama dan tetap dalam
keadaan layak laut maka pada kapal perlu
3. 20 tahun Rp18.000.000,- diadakan pemeliharaan yang teratur. Dengan
adanya sifat keawetan, kekuatan, susut muai,
Sumber: Data Primer pelapukan atau pembusukan dan retak-retak
dari kayu yang digunakan sebagai bahan
Tabel 12. Upah para pekerja utama bangunan kapal, maka kapal ikan
No Jenis Pekerja Upah (perhari)
tradisional sering mengalami kerusakan
1. Kepala Tukang Rp90.000 – 120.000
lambung kapal terutama papan kulit yang ada
dibawah permukiaan air. Pemeliharaan kapal
2. Tukang Rp60.000 – 90.000
dilaksanakan pada konstruksi yang dibawah
air laut secara teratur dan benar. Besarnya
3. Pembantu tukang Rp35.000 – 60.000
biaya tergantung kepada skala, jenis dan cara
pemeliharaan yang dilakukan. Pada umumnya
Sumber: Data Primer
para nelayan tradisional melakukan
pemeliharaan sederhana dengan skala yang
Pembahasan cukup kecil. Hal ini di sebabkan karena
Galangan kapal adalah suatu keadaan ekonomi dan keterampilan mereka
bangunan atau tempat yang terletak di tepi masing-masing. Perbedaan tingkatan
laut atau sungai yang berfungsi sebagai ekonomi mereka memungkinkan adanya
tempat untuk membangun kapal dan alat-alat sistem pemeliharaan yang bervariasi untuk
lainnya atau untuk mereparasinya masing-masing kapal perikanan.
(Sudarsono, 1982). Sesuai dengan Untuk memperkuat konstruksi kapal,
geografisnya, galangan kapal di Indonesia ukuran lunas kapal perlu disesuaikan dengan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana standar BKI, karena lunas merupakan tulang
letak galangan itu dibangun. punggung suatu kapal yang
Galangan kapal yang berada di Pasia menerima/menahan tekanan dan beban
Tiku belum dapat digunakan sebagai tempat seluruh kapal Syaiful (dalam Zulkarnain
untuk membangun kapal perikanan, namun 1988). Penambahan ukuran penampang lunas
untuk melakukan perawatan dan perbaikan suatu kapal akan mempengaruhi gerak kapal
dapat dilakukan di pinggir pantai. Hal ini tersebut, yang diakibatkan dari bertambahnya
disebabkan letak geografis galangan kapal berat badan kapal yang bersangkutan. Untuk
yang tidak memungkinkan untuk pembuatan ukuran konstruksi kapal tonda di Sumatera
kapal, Karena galangan kapal untuk proses Barat umumnya belum memiliki ukuran
perawatan dan perbaikan kapal masih konstruksi lunas yang sesuai dengan kkisaran
tergantung terhadap pasang surutnya air laut. yang disarankan oleh BKI. Terutama untuk
Untuk tingkatan umur rata-rata kapal ukuran tinggi penampang lunasnya yang
kayu yang ada di Galangan kapal Pasia Tiku cenderung hampir sama dengan ukuran
yang di reparasi berkisar 20 tahun. Pemilihan tebalnya. Sedangkan menurut anjuran BKI,
material kayu yang digunakan untuk ukuran tinggi penampang lunas kapal harus
perawatan dan perbaikan kapal kayu yang ada beberapa poin lebih besar dari ukuran
di Galangan Kapal Pasia Tiku disesuaikan tebalnya (Widya, 2001).
dengan material kayu yang digunakan dalam 1. Lunas
pebuatan kapal dan sesuai dengan Standar Lunas merupakan bagian konstruksi
Biro Klasifikasi. terpenting pada kapal, yaitu tulang punggung
untuk kekuatan memanjang dan bersama
wrang menghubungkan gading kiri dan
kanan. Tinggi dan lebar lunas dalam dan Dalam mereparasi kapal kayu perlu
lunas luar tergantung dari angka petunjuk diperhatikan jenis kayu yang akan digunakan,
L(B/3+D). Kapal yang mempunyai angka terutama bagian-bagian yang terendam oleh
penunjuk angka L(B/3+D) lebih kecil dari air yaitu seperti: lunas dan dinding kapal.
140, tidak perlu dipasang lunas dalam, Bagian kapal yang terdiri dari lunas (bawah
sedangkan yang lebih besar dari 140 harus dan depan), gading-gading, bodi, bangunan
dipasang lunas dalam dan lunas luar. atas, kedudukan mesin dan lain-lain masing-
2. Gading-gading masing memerlukan persyaratan bahan
Jarak gading-gading memegang sebagai berikut (Dirjen Perikanan, 1991):
peranan yang menentukan kekuatan a. Kayu untuk kulit yang selalu berhubungan
membujur kapal. Jarak gading-gading yang dengan air harus mempunyai ketahanan
terlampau besar dapat menyebabkan yang tinggi terhadap binatang laut
kerusakan yang lebih cepat pada papan b. Kayu untuk kedudukan mesin harus cukup
lambung. keras dan tidak mudah pecah karena
Gading-gading kayu balok dapat getaran mesin kapal
dibuat dari kayu tunggal atau kayu balok c. Kayu untuk bangunan atas harus ringan
berganda. Untuk gading-gading lengkung dan cukup kuat serta awet
dapat digunakan kayu yang arah seratnya d. Kayu untuk gading-gading harus
sejalan dengan bentuk gading-gading bila mempunyai kekuatan mekanis tinggi, liat,
kayu tersebut tidak cukup panjang, maka tidak mudah pecah dan mempunyai
gading-gading tersebut dapat disambung. keawetan tinggi.
Gading-gading sisi kiri dan sisi kanan dari Dirjen Perikanan (1998) kerusakan
gading-gading tunggal lengkung harus balok-balok dan papan pada kapal kayu
dihubungkan satu dengan yang lain dengan disebabkan karena beberapa faktor antara
wrang. lain:
Kayu yang dipergunakan untuk 1. Pengaruh air dan udara terhadap
bagian konstruksi yang penting harus baik, konstruksi kapal mengakibatkan balok-
sehat, tidak ada celah dan tidak cacat yang balok kayu mudah lapuk dan rusak
dapat membahayakan dan harus mempunyai 2. Pengaruh binatang atau tumbuhan laut
sifat yang mudah dikerjakan. Kayu-kayu terhadap lambung kapal (cacing laut atau
yang diawetkan dapat dipergunakan atas teritip/kapang) yang dapat menghambat
persetujuan BKI. Kayu yang tidak tahan kecepatan kapal dan rusak papan kulit
terhadap air, cuaca, jamur dan serangga tidak Teknik reparasi kapal perikanan yang
boleh dipergunakan. Kayu yang kurang tahan dilakukan di Galangan Kapal Pasia Tiku
terhadap perubahan kering-basah yang masih sederhana dan tradisional dimana para
permanen hanya boleh digunakan untuk pengrajin kapal masih berdasarkan keahlian
bagian-bagian di bawah garis air, umpamanya dan pengalaman.
papan alas, bagian-bagian konstruksi di atas Menurut Jasin (1998) yang mengatakan
garis air, papan samping (dari kulit), geladak, bahwa teknologi yang dianut oleh pengrajin-
bangunan atas, ambang palka dan lain-lain, pengrajin kapal dalam membangun kapal
dan bagian konstruksi di dalam badan kapal adalah teknologi yang masih tradisional.
harus dibuat dari kayu yang telah kering Teknologi ini tidak menggunakan desain dan
udara. Untuk bagian-bagian konstruksi di gambar kerja, pengrajin semata-mata
bawah garis air digunakan kayu yang tidak mengandalkan naluri, keterampilan dan
begitu kering. Geladak ruang ikan harus pengalaman.
dibuat dari kayu yang agak besar Sistem upah dapat digolongkan
kelembabannya (Biro Klasifikasi Indonesia, menjadi tiga golongan yaitu: 1) sistem upah
1996). menurut waktu, yaitu sistem upah yang
dibedakan atas upah perjam, perhari,
permingggu dan upah perbulan. 2) sistem DAFTAR PUSTAKA
upah menurut kesatuan hasil, yaitu sistem
upah yang diukur dari hasil kerjanya dan
biasanya perusahaan yang menerapkan sistem Ahmad, M. 1978. Bunga Rampai Kapal
ini memproduksi barang yang sama. 3) sistem Perikanan. Lembaga Fakultas
upah yang memberikan bonus lebih kepada Perikanan Unibersitas Riau,
pekerja yang apabila mereka mampu Pekanbaru. 50 hal.
menghasilkan barang yang telah ditetapkan
(Manullung, 1994). Ahmad. M. 2004. Galangan Kapal Sebagai
ESIMPULAN DAN SARAN Industri Kelautan. Jurnal Perikanan dan
Kesimpulan Kelautan. Volume IX, Nomor 1 Juni
Pada kapal yang diteliti kerusakan 2004.
yang terjadi disebabkan oleh binatang
Ahmad. M. 2004. Pengelolaan Galangan
perusak, pengaruh suhu dan cuaca yang
Kapal Skala Menengah di Dumai.
menyebabkan karatan pada seng kulit
Jurnal I Administrasi Publik dan
lambung kapal dan menyebabkan ketahanan
Bisnis. Volume 2, Nomor 2. 120-128
kayu berkurang. Teknik reparasi kapal kayu
yang dilakukan di galangan kapal Pasia Tiku Ayodhyoa, A. U . 1973. Croft and Gears.
masih dilakukan secara sederhana dan Corespondens Course and Center.
tradisional dimana masih berdasarkan Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta.
keahlian dan pengalaman para pekerja kapal. 66 hal.
Saran Biro Klasifikasi Indonesia. 1996. Peraturan
. Kerusakan pada sebuah kapal kayu Konstruksi Kapal Kayu. Jakarta.
yang pada umunya berasal dari kerusakan
kecil. Oleh karena itu kapal kayu yang Brown. K. 1957. Kapal-kapal Kayu untuk
mengalami kerusakan harus direparasi Perikanana Laut. Djawatan Perikanan
secepatnya agar tidak terjadi kerusakan yang Laut. Djakarta
lebih parah lagi. Dan perawatan pada kapal
kayu perlu dilakukan dengan teratur agar Direktorat Jenderal Perikanan, 1991.
kapal tetap awet dan tahan lama. Tenik Perawatan Kapal Kayu. Direktorat
reparasi kapal di Galangan kapal Pasia Tiku Jenderal Perikanan, Jakarta, 17 hal
sudah cukup baik, tetapi masih tergantung
pada pasang surutnya air laut. Untuk itu perlu Elsppat. 1997. Pengawetan Kayu dan Bambu.
dibuatnya Dock kapal agar kegiatan reparasi Puspa Swara Jakarta. Jakarta. 97 hal
dapat berjalan dengan baik. Untuk itu
Girsang, L. M, 2000. Kapal Perikanan di
disarankan penelitian selanjutnya tentang
Desa Sei Jawi Kecamatan Sei Payang
teknik pencegahan kerusakan pada kapal
Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera
kayu.
Utara, Laporan Praktek Lapangan,
UCAPAN TERIMA KASIH Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau, Pekanbaru, 58 hal
Penulis sangat berterima kasih (tidak diterbitkan).
kepada Bapak Ir.Syaifuddin, M.Si. selaku
pembimbing I, dan Bapak Ronald M Gittinger, J. 1985. Analisa Ekonomi Proyek
Hutauruk ST, MT. selaku pembimbing II Pertanian. Uiversitas Indonesia Press
yang telah banyak memberi masukan dalam Jakarta. 597 hal.
penelitian ini.
Hamidy, Y, Syafriadiman dan A.
Bustari,1990. Kapal Penangkapan Ikan,
Fakultas Perikanan Universitas Riau, Syafi’i, 1996. Keadaan Kapal Perikanan di
Pekanbaru, 75 hal. Desa Baru Kecamatan Karimun Kepri,
Laporan praktek Lapangan, Fakultas
Khadariah, Lien. K dan Clive Gray, 1978, Perikanan dan Ilmu Kelautan
1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Universitas Riau, Pekanbaru (tidak
Fakultas Ekonomi Universitas diterbitkan).
Indonesia. Jakarta. 104 hal.

Manik, L. 2003. Tehnik Reparasi Kapal Kayu


di Kota Sibolga Propinsi Sumatera Wahyono, U. 1987. Petunjuk Teknik
Utara. Skripsi Fakultas Perikanan dan Penangkapan. Dirjen Perikanan
Ilmu Kelautan Univesitas Riau, Jakarta. 18 hal.
Pekanbaru 39 hal (tidak diterbitkan).
Wati,W. 2001. Studi Material dan Konstruksi
Mukhlis, 2000. Protipe Rancangan Kapal Kapal Tonda di Bungus Sumatera
Purse Seine di Perairan Sasak Barat, Pemanfaatan Sumberdaya
Kecamatan Pasaman Kabupaten Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pasaman Provinsi Sumatera Barat. Pertanian Bogor.Skripsi. Bogor .
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Univertsitas Riau. Pekanbaru. Yap, 1986. Konstruksi kayu. Penerbit Bina
69 hal. (tidak diterbitkan) Cipta, Bandung.

Pika, 1979. Mengenal sifat-sifat kayu


Indonesia dan Penggunaanya.
Kanisius. Yogyakarta. 13 hal.

Roges,1994. Konstruksi Kapal Perikanan


Bagan Apung di Pelabuhan Nusantara
Bungus Kotamadya Padang, Provinsi
Sumatera Barat. Skripsi Fakultas
Perikanan Universitas Riau,
Pekanbaru. 101 hal (tidak diterbitkan).

Sadli, M. 1980. Ekonomi Industri. Balai


Lektur Mahasiswa. Jakarta. 384 hal.

Said, R. dan Zain. 1995. Diktat Kuliah


Pengantar Kapal Perikanan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelauatan
Universitas Riau. Pekanbaru. 71 hal

Sukirno, S. 1985. Pengantar Ekonomi Mikro.


Bina Grafika Press. Jakarta. 336 hal.

Suwandi,A. 1994. Rancangan dan Bangun


Kapal Rawai Cucut di Pelabuhan Ratu
Sukabumi. Skripsi. Karya Remaja.
Bandung. 88 hal.

Anda mungkin juga menyukai