Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FILSAFAT SKOLASTIK
Dosen Pengampu;
Ar Rosikh, M.Fil.I

KELOMPOK 5

1. HANNA HARDIANA AZIZAH (230602012)


2. SAMARATUL HANI (230602029)
3. WAHYU ARI SHANDI (2306020330)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’aikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul ”FILSAFAT SKOLASTIK” tepat pada waktunya. Dan tidak
lupa pula shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad.SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya, Aamiin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Ilmu Kalam. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca. Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan
kita semua. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Skolastik


B. Masa Awal Skolastik Barat
C. Puncak Filsafat Skolatik Barat
D. Filsafat Skolatik Barat Akhir

BAB III PENUTUP

A. Kesimpula

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika membincangkan relasi antara filsafat dan agama maka hal yang menarik untuk
kita tilik adalah bagaimana mencari titik temu antara filsafat dan agama itu sendiri.
Mengapa? Salah satu sebabnya adalah bahwa kendati agama dan filsafat
masingmasing berangkat dari titik pijakan yang berbeda, agama berangkat dari
landasan keyakinan, sementara filsafat bermula dari keraguan dan kebertanyaan.
Keraguan dan kebertanyaan yang menjadi ciri khas berfilsafat ini merupakan sebuah
landasan yang berseberangan dengan keyakinan agama, namun keduanya memiliki
fungsi yang sama sebagai pencari kebenaran. Perbedaan titik landasan inilah yang
mengakibatkan adanya kecenderungan perkembangan yang diametral dan tidak saling
menyapa antara filsafat dan ilmu memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari
kebenaran. Dari aspek sumber, filsafat dan ilmu memiliki sumber yang sama, yaitu
akal atau rasio. Karena akal manusia terbatas, yang tak mampu menjelajah wilayah
yang metafisik, maka kebenaran filsafat dan ilmu dianggap relatif, nisbi. Sementara
agama bersumber dari wahyu, yang kebenarannya dianggap absolut, mutlak.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat skolastik?


2. Bagaiman perkembangan flsafat pada masa skolastik barat?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui filsafat skolastik


2. Untuk Mengetahui perkembangan filsafat pada masa skolastik barat
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT SKOLASTIK


Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah.
Ataudari kata schuler yang mempunyai arti kurang lebih sama yaitu ajaran atau sekolahan.
Jadi,skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Nama skolastik menunjuk
besarnyaperanan sekolah-sekolah dan biara-biara dalam pengembangan pemikiran-pemikiran
filsafat.Masa skolastik dimulai setelah filsafat mulai mengalami masa kemandegan karena
kerusuhandan kesulitan politik pada abad VI dan VII yang dialami oleh bangsa romawi.
Karena itulahkekaisaran romawi menjadi runtuh begitu pula dengan peradaban.
Setelah Charlemagne (Karel Agung) berkuasa, ketentraman itu mulai kembali. Pada
saatitu ajaran gereja mulai tersebar luas di daratan Eropa dan juga telah muncul organisasi-
organisasiyang berbau gereja. Karena itu didirikanlah sekolah-sekolah terutama untuk calon
pemimpingereja, tetapi orang biasa pun boleh masuk di dalamnya. Yang diajarkan di sekolah-
sekolah itujuga masih merupakan ajaran lama yang disebut artes liberales (seni merdeka).
Artes ini dulumemang menjadi mata pelajaran utama di Yunani dan Roma. Ada tujuh macam
artes:grammatical, dialectica, rhetorica, geometria, aritmatica, astronomia, dan musica.
Dialektikaini sekarang disebut logika dan kemudian meliputi seluruh filsafat.
Ada yang mengatakan bahwa skolastik adalah filsafat yang berdasarkan agama
ataukepercayaan semata. Pendapat tersebut sebetulnya sudah mengingkari sifat filsafat
skolastikkarena dalam sejarahnya sudah jelas bahwa skolastik di barat tidaklah berdasarkan
wahyu.Wahyu dalam filsafat diibaratkan seperti mercusuar tetapi bukan kemudi untuk
mencapai kebenaran. Jadi filsafat skolastik berpikir dalam penerangan agama bukan
berdasarkankebenaran wahyu semata.

B. MASA AWAL SKOLASTIK BARAT


Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat patristik mulai merosot,
terlebihlagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad kacau. Hal ini disebabkan pada saat itu
terjadiserangan terhadap Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta peradabannya ikut
runtuh yangtelah dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah Karel Agung (742–814
M)dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan, dan ilmu
pengetahuan,termsuk kehidupan manusia serta pemikiran filsafat menampakkan mulai
adanya kebangkitan.Kebangkitan inilah yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan.
Pada mulanya skolastikini timbul pertama kalinya di biara italia selatan dan pada akhirnya
sampai berpengaruh keJerman dan Belanda. Kurikulum pengajaranya meliputi studi duniawi,
tata bahasa, retorika,dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan
musik.
Tak banyak yang bisa dijelaskan di masa ini karena banyaknya kericuhan. Tapi ada
beberapa tokoh yang harus diperhatikan yang mempengaruhi filsafat skolastik di masa ini.
1) .Augustinus (354-430 M)
Augustinus lahir di Tagasta, Numidia (sekarang Algeria), pada 13 November
354.Ayahnya, Patricius adalah seorang pejabat pada kekaisaran Romawi, yang
tetap kafir sampaikematiannya pada tahun 370. Ibunya, Monnica, adalah penganut
Kristen yang amat taat.Pada tanggal 28 Agustus 430, Augustinus meninggal dunia
dalam kesucian dan kemiskinanyang memang sudah lama di jalaninya.
Menurut Augustinus dalam pemikirannya, dia mengatakan dibalik keteraturan
danketertiban alam semesta ini pasti ada yang mengendalikan yaitu Tuhan.
Kebenaran mutlakada pada ajaran agama. Kebenaran berpangkal pada aksioma
bahwa segala sesuat diciptakan oleh Tuhan dari yang tidak ada (creatio ex nihilo).
Kehidupan yang terbaik adalahkehidupan bertapa dan yang terpenting adalah cinta
kepada Tuhan. Terpisah dari Tuhan tidakada realitas , demikian katanya (Mayer,
357).
2) .Boethius (480-524 M)
Nama lengkapnya adalah Anicius Manlius Severinus Boethius, dia adalah seorang
filsufRomawi. Ia lahir di kota Roma sekitar tahun 480 M. Boethius pernah
menjabat sebagai seorangpejabat tinggi di bawah pemerintahan Kaisar Theodorik
dan ia dituduh sebagai pengkhianat laludibuang ke tempat pengasingan. Akhirnya,
Boethius dihukum mati pada tahun 525 M padausiannya yang ke 44 tahun. Dia
mendapat hukuman mati dengan tuduhan berkhianat. Diadianggap sebagai filosof
akhir Romawi dan filosof pertama skolastik.
Boethius sekurang – kurangnya telah menerjemahkan 2 karya Aristoteles tentang
logikayaitu Categories, dan On Interpretation. Beliau sangat terkesan dengan
pemikiran yang benarmelalui silogisme dalam membenarkan argumen teologis.
Dia setuju dengan pandangan bahwalogika menyediakan jawaban terhadap setiap
misteri eksistensi manusia. Bukunya yang tekenal,Consolation of Philosophy
sangat populer di abad pertengahan. Pelajaran bidang filsafat padamasa ini adalah
logika dasar yang didasari oleh karya Aristoteles yang diterjemahkan
olehBoethius.
3) .Kaisar Karel Agung (742-814 M)
Kaisar abad tengah Charlemagne (Karel yang Agung) Lahir tahun 742, dekat
kotaAachen yang akhirnya jadi ibukotanya. Ayahnya bernama Pepin si Cebol dan
kakeknya CharlesMartel, seorang pemuka bangsa Frank. Tahun 751 Pepin
dinyatakan sebagai Raja bangsa Frankssehingga mengakhiri kelemahan dinasti
Merovingian, mendirikan dinasti baru yang kini disebutCarolingian, sesudah
Charlemagne. Tahun 768 Pepin meninggal dunia dan kerajaan bangsaFranks
dibagi antara Charles dan saudaranya Carloman. Namun Carloman meninggal
pada tahun 771. Kejadian ini mengakibatkan Charles, di umur dua puluh sembilan
tahun, menjadi Rajatunggal di Kerajaan Franks yang sudah menjadi kerajaan
terkuat di Eropa.
Charlemagne membangun sekolah-sekolah pada zaman ini. Hal itu dikarenakan
agartersebarnya agama Kristen terdapat pola organisasi yang teratur (baik dalam
penyebaran maupunmemperdalam agamanya). sekolah-sekolah ini ajaran yang
digunakan adalah ajaran lama yangdisebut artes liberales (seni merdeka).
Sedangkan yang meliputi ajaran artes adalah grammatika,dialektika, astronomia,
geometria, aritmatika yang sudah sudah dijelaskan dipembahasansebelumnya. Hal
inilah yang memicu munculnya filsafat skolastik.
4) .Santo Anselmus (1033-1109 M)
Anselmus, Uskup Agung Canterbury, lahir di Aosta, Italia, sekitar tahun 1033.
Iamenolak keinginan ayahnya agar ia meniti karir di bidang politik dan
mengembara kelilingEropa untuk beberapa tahun lamanya. Seperti anak-anak
muda lainnya yang cerdas danbergejolak, ia bergabung ke biara. Di biara Bec,
Normandia, di bawah asuhan seorang guru yanghebat, Lanfranc.Pemikiran
filosofis Anselmus dipengaruhi berbagai hal, diantaranya Kitab Suci, BapaGereja,
dan Augustinus. Plato juga berpengaruh besar, Anselmus memiliki pandangan
yang lebihplatonik daripada Aristotelian walaupun Ia telah membaca karya
Aristoteles dan menggunakanlogikanya. Neoplatonisme juga merupakan
gambaran mental dari Anselmus: Ia menggunakanPlotinus untuk sampai pada
pengetahuan akan trinitas Kristen (kepercayaan bahwa Allah adalah3 pribadi,
Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus, namun tetap satu
Allah).Neoplatonisme mempunyai ‘trinitas’-nya sendiri mengenai Yang Satu,
Akal Budi, dan Jiwa
5) .Peter Abelardus (1079-1142 M)
Peter Abelardus adalah seorang filsuf skolastik, ahli logika, dan teolog yang
terkenalpada abad pertengahan. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang
komponis. Skandal dan kisahcintanya dengan Héloïse d'Argenteuil telah menjadi
legenda. Ada anggapan bahwa ia, bersamadengan Santo Anselmus dari
Canterbury, adalah pendiri skolastisisme di awal abad ke-12.
Sumbangan Abelardus adalah mengenai pemecahan masalah mengenai
‘universalia’ yangramai diperdebatkan di masa skolastik awal. ‘universalia’
maksudnya adalah konsep-konsepumum yang soalnya adalah menentukan kodrat
dan kedudukan konsep umum. Anselmus setujuterhadap pandangan ‘universalia’
oleh nominalisme yang menyatakan bahwa konsep umumhanya merupakan nama
atau bunyi saja (flatus vocis). Namun bukan berarti konsep umummerupakan
ciptaan akal budi semata. Konsep-konsep umum menunjuk pada ciri-ciri yang
benar-benar terdapat pada individu.

C. PUNCAK FILSAFAT SKOLASTIK BARAT


Abad ke 13 dianggap sebagai zaman kejayaan filsafat dan teologi skolastik. Pada abad
13ini menghasilkan beberapa sintesa filosofis yang sangat mencolok.
Perkembangan inidimungkinkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi antara
lain:
1) .Hubungan dengan Bangsa Arab
Mulai abad ke-12 ada hubungan-hubungan baru dengan dunia pemikiran
Yunani dandunia pemikiran Arab, yaitu dengan peradaban Yunani dari Italia Selatan
dan Silsilia dan dengan kerajaan Bizantium di satu pihak, dan peradaban arab yang
ada di Spanyol di lain pihak. Melaluikarya orang-orang Arab dan Yahudi Eropa Barat
mulai lebih mengenal karya-karya Aristoteles,yang semula memang kurang dikenal.
Kecuali melalui karya orang-orang Arab tulisan-tulisanAristoteles dikenal melalui
karya para bapak gereja Timur, yang sejak zaman itu dikenal juga.
2) Timbulnya Universitas-universitas
Karena semakin majunya sekolah-sekolah di Eropa, ada beberapa sekolah
yangmembentuk suatu persekutuan antara para dosen dan mahasiswa dari satu jurusan
yang disebutuniversitas magistrotum et scolarum (persekutuan dosen dan mahasiswa).
Adanya persekutuanini akhirnya dapat menimbulkan 4 fakultas yang berwibawa,
yakni fakultas teologia, fakultashukum, fakultas kedokteran, dan fakultas
sastra.3.Timbulnya Ordo-ordo BaruOrdo-ordo yang muncul di zaman ini antara lain
Ordo Fransiskan dan Ordo Dominikan.Ordo-ordo ini muncul karena banyaknya
perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan, sehingga menimbulkan dorongan yang
kuat untukmemberikan suasana yang semarak pada abad ke-13.Hal ini akan
berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian dimana kebanyakan tokoh-
tokohnyamemegang peranan di bidang filsafat dan teologi, seperti; Albertus de Grote,
Thomas Aquines,Binaventura, J.D. Scotus, William Ocham.
Beberapa tokoh yang berpengaruh di zaman ini yaitu:
1) .Albertus Magnus (1193-1280 M)
Albertus Magnus juga dikenal sebagai Santo Albertus Agung dan Albert dari Koln
adalahseorang biarawan Ordo Dominikan yang menjadi terkenal karena
pengetahuan universalnya danadvokasi keberadaan damai antara ilmiah dan
agama. Dia dianggap sebagai salah satu filsufJerman terbesar dan teolog dari
Zaman Pertengahan. Dia merupakan pelajar pertama dari ZamanPertengahan yang
menggunakan filosofi Aristoteles ke dalam pemikiran Kristen pada masa itu.
Albertus adalah seorang teolog, filsuf, dan naturalis. Ia menulis tetang dunia
tanaman,geografi, mineralogi, sosiologi, dan astronomi. Tulisannya yang
terkenal berjudul DeMeteororibus yang membahas tentang komet, asal usul
sungai, angin, petir, kilat, pelangi, dansebagainya. Albertus menyentuh semua
ilmu pengetahuan sehingga Ia diberi gelar doktoruniversalis.
Albertus merupakan guru Thomas Aquinas yang dianggap sebagai filosof yang
menandaimasa kejayaan skolastik.
2) Thomas Aquinas
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat
berpengaruh pada abadpertengahan. Karya Thomas Aquinas yang terkenal adalah
Summa Theologiae (1273), yaitusebuah buku yang merupakan sintesis dari
filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Padatahun 1879, ajaran-ajarannya
dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
Thomas Aquinas juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia:
Tommasod’Aquino).
Thomas dianggap sebagai filosof yang menandai masa kejayaan skolastik.
Thomasberusaha untuk membangun suatu perpaduan realism antara nalar dan
iman, kodrat danadikodrat, filsafat dan teologi. Berbeda dengan Agustinus, Ia
lebih mengikuti ajaran Aristoteles.Epistemologi Thomas lebih merupakan
kelanjutan dari epistemologi Aristoteles. Titik tolakajaran epistemologi Thomas
adalah penerimaan terhadap pengetahuan yang bersumber padaintelektual
(intellectus agens) demikian juga kebenaran, kepastian dan sebagainya. Thomas
jugamenerima keterbatasan pengetahuan manusia, namun demikian hal itu sebagai
potensi yang tidak terbatas sifatnya.
Thomas mengajarkan Allah sebagai “ada yang tak terbatas” (ipsum esse
subsistens).Allah adalah “dzat yang tertinggi”, yang mempunyai keadaan yang
paling tinggi. Allah adalahpenggerak yang tidak bergerak. Tampak sekali
pengaruh filsafat Aristoteles dalampandangannya. Dunia ini dan hidup
manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dankodrati, tingkat atas
dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami
denganmempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa
menjadi sempurna kalaudisempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). “Tabiat
kodrati bukan ditiadakan, melainkandisempurnakan oleh rahmat,” demikian kata
Thomas Aquinas.
Aliran filsafat yang didasari oleh pemikiran Thomas Aquinas dinamakan sebagai
aliranThomisme.
3) John Duns Scotus
John Duns Scotus (sekitar 1266 – 8 November 1308) adalah seorang teolog, filsuf,
danlogikawan. Sebagian orang berpendapat bahwa pada masa jabatannya sebagai
profesor diOxford, pengujian sistematis atas apa yang membedakan teologi dari
filsafat dan sains mulaidikembangkan dengan sungguh-sungguh. Ia adalah salah
satu teolog dan filsuf yang paling berpengaruh dari Abad Pertengahan Tinggi, dan
dijuluki "Doctor Subtilis" karena caraberpikirnya yang tajam.
Duns Scotus merupakan pengkritik ajaran Thomas yang notabene merupakan
filosofpaling terkemuka di abad pertengahan. Ia setia membedakan rasio dengan
iman. Kritiknya inidikembangkan oleh William Ockham. Aliran filsafat yang
didasarkan ajaran Duns Scotusdinamakan Scotisme
4) Pengaruh teori Kenabian di dalam Filsafat Skolastik Masehi
Demikian pula para filosof abad pertengahan terpengaruh oleh banyak pandangan
filsafatislam,sehingga tasawuf Al-farabi khususnya tidak asing bagi mereka. Hal
itu dikarenakanagama masehi tersendiri mengakui pemikiran-pemikiran tasawuf
secara global dan tidaksedikit mendorong agar di perhatikan. Jika segala sesuatu
keluar dari Allah dan akankembali kepada-Nya,maka adalah salah besar jika
makhluk melupakan Kholq- Nya. Atauenggan berusaha menuju dan mendekat
kepada-Nya. Namun untuk mencapai zat mahasuci tidak sukar menurut kaum
suffi masehi,karena kita berdoa kepada Allah dalambentuk kata maka dia akan
meringankan dan memalingkan kita dari semua bebankehidupan.
Gilson telah menulis -sebagai seorang ahli dalam hal ini satu pasal
menyenangkantentang teori cinta (menurut ajaran agama) masehi serta
menjelaskan berbagai indikasitersembunyi dan kecenderungan suffi ysng di
kandungnya. Cinta kepada Allah adalahjalan yang akan mendekatkan kita
kepadanya dan akan menutun kita menuju kepadakebahagiaan,ala Al-farabi. Kami
harus menambahkan bahwa kebahagiaan yang disederhanakan oleh Al-farabi
adalah berlandaskan pada kekuatan lain dan mendapatkunjungan dari satu
kekuatan besar,yaitu kekuatan aristoleles yang benar-benarmendominasi
abad pertengahan masehi sejak abad ke-13 M. Karena kebahagiaanini amatmirip
dengan eudomonia aristoleles,bahkankami telah mengatakan korelasi
antrakeduanya. Oleh karena ituah banyak pendukung Aristoleles dari kalangan
masehimerangkul teori ini,walaupun secara keras memerangi berbagai pandangan
lain ygdikemukakan oleh para filosof islam. Albert yang Agung dan
Santo Thomasmembicarakan tentang intellectus sactus (ajal suci) yang pada
umumnya adalah anak dari “Ruh kudus’’ yang sebelumnya sangat di tekankan
oleh al-Farabi. Dan Santo Thomasmenyatakan secara tegas bahwa kesenangan dan
kebahagiaan jiwa terbatas padamenganalisa realitas-realitas azali.
Jadi,kebahagiaan ala al-Farabi berpengaruh baik dari kalangan Yahudi maupu
masehiabad pertengahan. Tidaklah sukar bagi kami untuk menjelaskan sumber
dimana orang-orang masehi mengambil teori ini. Karena mereka telah mebaca
risalah-risalah al-Farabiyang diterjemahkan ke dalam Bahasa latin,bahkan mereka
mengetahuinya secara detaildidalam berbagai karangan Ibnu Sina serta Ibnu
Rusyd dan didalam buku Musa binMaimun yang terkenal: Dalala al-Ha’irin. Dari
buku inilah orang barat banyakmengambil pemikiran-pemikiran Timur.

D. FILSAFAT SKOLASTIK BARAT AKHIR


Masa Skolastik akhir ditandai dengan kemalasan berpikir filsafati sehingga
menyebabkanstagnasi (kemandegan) pemikiran filsafat Skolastik Kristen. Tokoh
yang terkenal pada masa iniadalah Nicolaus Cusanus (1401-1404 M.). Dari
filsafatnya ia beranggapan bahwa Allah adalahobyek sentral bagi intuisi manusia.
Karena menurutnya dengan intuisi manusia dapat mencapaiyang terhingga, obyek
tertinggi filsafat, dimana tidak ada hal-hal yang berlawanan. Dalam diriAllah
semua hal yang berlawanan mencapai kesatuan. Semua makhluk berhingga
berasal dariAllah pencipta, dan segalanyaakan kembali pula pada pencipta-Nya.
Nicolaus Cusanus sebagaitokoh pemikir yang berada paling akhir masa Scholasti.
Menurut pendapatnya, terdapat tiga carauntuk mengenal, yaitu : lewan indra, akal,
dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapatpengetahuan tentang benda berjasad,
yang sifatnya tak sempurna. Dengan akal kita akanmendapatkan bentuk-bentuk
pengertian yang abstrak berdasarkan pada sajian atau tangkapanindera. Dengan
intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi
sebagaiamanadijelaskan pada paragraf sebelumnya.
Pada tahap akhir masa skolastik terdapat filosof yang berbeda pandangan
dengan ThomasAquinas, yaitu William Ockham (1285-1349 M). Tulisan-
tulisannya menyerang kekuasaangereja dan teologi Kristen. Karenanya, ia tidak
begitu disukai dan kemudian dipenjarakan olehPaus. Namun, ia berhasil
meloloskan diri dan meminta suaka politik kepada Kaisar Louis IV,sehingga ia
terlibat konflik berkepanjangan dengan gereja dan negara. William Ockham
merasamembela agama dengan menceraikan ilmu dari teologi.Tuhan harus
diterima atas dasarkeimanan, bukan dengan pembuktian, karena kepercayaan
teologis tidak dapat didemonstrasikan.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Filsafat skolastik barat dibagi menjadi 3 masa, awal, kejayaan dan akhir. Di masa
awalmerupakan masa bangkitnya kembali filsafat setelah mengalami kemandegan di zaman
patristik.Di bawah kepemimpinan Karel Agung didirikanlah sekolah-sekolah yang menjadi
pemicukebangkitan filsafat. Pada masa kejayaan ada 2 aliran besar yang paling berpengaruh
yakni aliranThomisme yang didasarkan pada ajaran Thomas Aquinas dan aliran Scotisme
yang didasarkanpada ajaran John Duns Scotus. Pada akhirnya William Ockham yang
mengembangkan ajaranDuns Scotus berhasil membuat aliran yang disebut via moderna.

Meski masa skolastik barat telah berakhir, dampaknya masih terasa saat ini.
Karenaajaran-ajaran di masa itulah yang membuat sains saat ini dapat berkembang dengan
pesat.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasandalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnyapengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalahini.
DAFTAR PUSTAKA

Poedjawijatna.1990. Pembimbing ke Arah Alam Filsafat. PT. Pembangunan: Jakarta

Hadiwijjono, Harun. 1980 .Sari Sejarah Filsafat Barat I. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

Bertens, Kees. 1975. Ringkasan Sejarah Filsafat. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

Welem, F.D.. 2003. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja. PT. BPK.
Gunung Mulia: Jakarta

Watloly, Aholiab. 2001. Tanggung Jawab Pengetahuan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

Magee, Bryan. 2008. The Story of Philosophy. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

http://www.google.com/

http://id.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai