Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH MUNCULNYA FILSAFAT SKOLASTIK BARAT

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Skolastik”

Dosen Pengampu:
Ismet Sari M.Ag

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Indri Apriliani (0401213025)


Fadillah Utami (0401212027)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada
kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul
“Sejarah Munculnya Filsafat Skolastik Barat”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada utusan-Nya yang termulia, yaitu Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah yang kami buat termasuk masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami membutuhkan masukkan dan saran yang membangun dari
pembaca agar kami kedepannya bisa membuat makalah menjadi lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khusunya kepada dosen
Ismet Sari, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Skolastik yang telah membimbing
dalam penulisan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.

Medan, 19 Maret 2023

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Sejarah Munculnya Filsafat Skolastik Barat............................................................2
B. Karateristik dan Corak Filsafat Skolastik Barat......................................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Filsafat abad pertengahan adalah suatu arah pemikiran yang berbeda sekali dengan arah
pemikiran dunia kuna. Filsafat abad pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru sekali
di tengah-tengah suatu rumpun bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa barat. Filsafat yang baru
ini disebut Skolistik. Sebutan Skolistik mengungkapkan, bahwa ilmu pengetahuan abad
pertengahan diusahakan oleh sekolah-sekolah, dan bahwa ilmu itu terkait pada tuntutan
pengajaran di sekola-sekolah itu. Semula Skolistik timbul di biara-biara tertua di Gallia Selatan,
tempat pengungsian ketika ada perpindahan bangsa-bangsa. Sebab di situlah tersimpan hasil-
hasil karya para tokoh kuna dan para penulis Kristiani. Pada waktu itu ada perpidahan bangsa-
bangsa, yang mengakibatkan adanya serangan-serangan bangsa-bangsa yang masih belum
beradab terhadap kerajaan Romawi, sehingga kerajaan itu runtuh. Bersamaan dengan keruntuhan
kerajaan Romawi itu runtuhlah juga segala peradabat Romawi, baik peradaban yang bukan
Kristiani maupun peradaban Kristiani yang sedang dibangun selama 5 abad terakhir.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang berikut penulis menemukan rumusan masalah, rumusan masalah
tersebut ialah:
1. Bagaimana sejarah perkembangan Filsafat skolastik Barat?
2. Bagaimana ciri dari Filsafat skolastik Barat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan filsafat skolastik barat
2. Untuk mengetahui ciri dari filsafat skolastik barat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Filsafat Skolastik Barat

1. Masa awal Filsafat Skolastik Barat

Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah. Atau
dari kata schuler yang mempunyai arti kurang lebih sama yaitu ajaran atau sekolahan. Jadi,
skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Nama skolastik menunjuk besarnya
peranan sekolah-sekolah dan biara-biara dalam pengembangan pemikiran-pemikiran filsafat.
Masa skolastik dimulai setelah filsafat mulai mengalami masa kemandegan karena kerusuhan
dan kesulitan politik pada abad VI dan VII yang dialami oleh bangsa romawi. Karena itulah
kekaisaran romawi menjadi runtuh begitu pula dengan peradabannya.
Ada yang mengatakan bahwa skolastik adalah filsafat yang berdasarkan agama atau
kepercayaan semata. Pendapat tersebut sebetulnya sudah mengingkari sifat filsafat skolastik
karena dalam sejarahnya sudah jelas bahwa skolastik di barat tidaklah berdasarkan wahyu.
Wahyu dalam filsafat diibaratkan seperti mercusuar tetapi bukan kemudi untuk mencapai
kebenaran. Jadi filsafat skolastik berpikir dalam penerangan agama bukan berdasarkan
kebenaran wahyu semata. Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat patristik mulai
merosot, terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad kacau. Hal ini disebabkan pada
saat itu terjadi serangan terhadap Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta peradabannya ikut
runtuh yang telah dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah Karel Agung (742–814 M) dapat
memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan,
termsuk kehidupan manusia serta pemikiran filsafat menampakkan mulai adanya kebangkitan.
Kebangkitan inilah yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan. Pada mulanya skolastik
ini timbul pertama kalinya di biara italia selatan dan pada akhirnya sampai berpengaruh ke
Jerman dan Belanda. Kurikulum pengajaranya meliputi studi duniawi, tata bahasa, retorika,
dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan musik.

2
2. Puncak Kejayaan Filsafat Skolastik Barat
Abad ke 13 dianggap sebagai zaman kejayaan filsafat dan teologi skolastik. Pada abad 13
ini menghasilkan beberapa sintesa filosofis yang sangat mencolok. Perkembangan ini
dimungkinkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:
a. Hubungan dengan Bangsa Arab
Mulai abad ke-12 ada hubungan-hubungan baru dengan dunia pemikiran Yunani dan dunia
pemikiran Arab, yaitu dengan peradaban Yunani dari Italia Selatan dan Silsilia dan dengan
kerajaan Bizantium di satu pihak, dan peradaban arab yang ada di Spanyol di lain pihak. Melalui
karya orang-orang Arab dan Yahudi Eropa Barat mulai lebih mengenal karya-karya Aristoteles,
yang semula memang kurang dikenal. Kecuali melalui karya orang-orang Arab tulisan-tulisan
Aristoteles dikenal melalui karya para bapak gereja Timur, yang sejak zaman itu dikenal juga.
b. Timbulnya Universitas-universitas
Karena semakin majunya sekolah-sekolah di Eropa, ada beberapa sekolah yang
membentuk suatu persekutuan antara para dosen dan mahasiswa dari satu jurusan yang disebut
universitas magistrotum et scolarum (persekutuan dosen dan mahasiswa). Adanya persekutuan
ini akhirnya dapat menimbulkan 4 fakultas yang berwibawa, yakni fakultas teologia, fakultas
hukum, fakultas kedokteran, dan fakultas sastra.
c. Timbulnya Ordo-ordo Baru
Ordo-ordo yang muncul di zaman ini antara lain Ordo Fransiskan dan Ordo Dominikan.
Ordo-ordo ini muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan, sehingga
menimbulkan dorongan yang kuat untukmemberikan suasana yang semarak pada abad ke-13.
Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian dimana kebanyakan tokoh-tokohnya
memegang peranan di bidang filsafat dan teologi, seperti; Albertus de Grote, Thomas Aquines,
Binaventura, J.D. Scotus, William Ocham.
Beberapa tokoh yang berpengaruh di zaman ini yaitu:
1) Albertus Magnus
2) Thomas Aquinas
3) John Duns Scotus
d. Pengaruh teori Kenabian di dalam Filsafat Skolastik Masehi
Demikian pula para filosof abad pertengahan terpengaruh oleh banyak pandangan filsafat
islam,sehingga tasawuf Al-farabi khususnya tidak asing bagi mereka. Hal itu dikarenakan agama

3
masehi tersendiri mengakui pemikiran-pemikiran tasawuf secara global dan tidak sedikit
mendorong agar di perhatikan. Jika segala sesuatu keluar dari Allah dan akan kembali kepada-
Nya,maka adalah salah besar jika makhluk melupakan Kholiq- Nya. Atau enggan berusaha
menuju dan mendekat kepada-Nya. Namun untuk mencapai zat maha suci tidak sukar menurut
kaum suffi masehi,karena kita berdoa kepada Allah dalam bentuk kata maka dia akan
meringankan dan memalingkan kita dari semua beban kehidupan.
3. Masa Filsafat Skolastik Barat Akhir
Masa Skolastik akhir ditandai dengan kemalasan berpikir filsafati sehingga menyebabkan
stagnasi (kemandekan) pemikiran filsafat Skolastik Kristen. Tokoh yang terkenal pada masa ini
adalah Nicolaus Cusanus (1401-1404 M.). Dari filsafatnya ia beranggapan bahwa Allah adalah
obyek sentral bagi intuisi manusia. Karena menurutnya dengan intuisi manusia dapat mencapai
yang terhingga, obyek tertinggi filsafat, dimana tidak ada hal-hal yang berlawanan. Dalam diri
Allah semua hal yang berlawanan mencapai kesatuan. Semua makhluk berhingga berasal dari
Allah pencipta, dan segalanyaakan kembali pula pada pencipta-Nya. Nicolaus Cusanus sebagai
tokoh pemikir yang berada paling akhir masa Scholastik. Menurut pendapatnya, terdapat tiga
cara untuk mengenal, yaitu : lewan indra, akal, dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapat
pengetahuan tentang benda berjasad, yang sifatnya tak sempurna.
Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasarkan
pada sajian atau tangkapan indera. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang
lebih tinggi sebagaiamana dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Pada tahap akhir masa skolastik
terdapat filosof yang berbeda pandangan dengan Thomas Aquinas, yaitu William Ockham
(1285-1349 M). Tulisan-tulisannya menyerang kekuasaan gereja dan teologi Kristen. Karenanya,
ia tidak begitu disukai dan kemudian dipenjarakan oleh Paus. Namun, ia berhasil meloloskan diri
dan meminta suaka politik kepada Kaisar Louis IV, sehingga ia terlibat konflik berkepanjangan
dengan gereja dan negara. William Ockham merasa membela agama dengan menceraikan ilmu
dari teologi.Tuhan harus diterima atas dasar keimanan, bukan dengan pembuktian, karena
kepercayaan teologis tidak dapat didemonstrasikan1.

1
Sarwani, Filsafat Skolastik, Banten, hlm.4-15

4
B. Karakteristik dan Corak Pemikiran Filsafat Skolastik Barat
Skolastik menjadi istilah yang digunakan dan populer untuk filsafat pada abad ke- 9-15
yang mempunyai corak khusus yaitu filsafat yang dipengaruhi agama, khususnya dalam gereja
kristen. Sebutan skolastik mengungkapkan, bahwa pengetahuan abad pertengahan diusahakan
oleh sekolah-sekolah, dan bahwa ilmu ituterikat pada tuntutan pengajaran di sekolah-sekolah.
pada permulaanya skolastik timbul di biara-biara tertua di Galia Selatan. Dari biara-biara yang
ada di Galia Selatan tersebut pengaruh skolastik keluar sampai ke beberapa negaradi Eropa
seperti Irlandia, Belnada, dan Jerman. Kemudian Skolastik timbul di sekolah-sekolah kapitel,
yaitu sekolah-sekolah yang dikaitkan dengan gereja Kristen.2
Dari sekolah-sekolah yang didominasi pada banyak gereja Kristen tersebut melahirkan
pendidikan yang menitikberatkan kajian agama dan filsafat secara mendalam dan tersistematis,
dan menjadi ciri khas keberadaan gereja pada masa abad pertengahan. Karena menggabungkan
kajian teologis dan filsafat secara bersamaan, maka tidak mengherankan muncul karakter
tersendiri dalam era yang disebut skolastik ini, yaaitu munculnya imam gereja yang ahli filsafat
(teolog-filosof). Oleh karena itu, untuk mengetahui corak pemikiran filsafat yang muncul dan
berkembang pada masa skolastik ini, maka perlu dipahami karakteristik dan ciri khas pemikiran
filsafat di abad tersebut, diantaranya:
a) Cara berfilsafatnya dipimpin oleh gereja
b) Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles
c) Berfilsafat dengan peranan Agustinus3
Filsafat Skolastik ini juga memiliki corak yang khas dari beberapa pengertiannya, yaitu:
a) Filsafat skolastik memiliki corak semata-mata agama. Karena skolastik ini sebagai
bagian dari kebudayaan abad pertengahan yang religius dan kentalnya kolaborasi
filsafat dengan teologi Kristen.
b) Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengbadi kepada teologi dan mencoba
memecahkan persoalan-persoalan teologi dengan nalar filsafat, sehingga dengan
demikian filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai berpikir,
sifat ada, kejasmanian, baik maupun buruk. Dari rumusan tersebut kemudian tidak
mengehrankan lahirlah istilah skolastik Yahudi, Islam, dan lain-lain.

3
Muhammad Taufik, Filsafat Barat Era Skolastik (Telaah Kritis Pemikiran Thomas Aquinas). (Jurnal Ilmu
Ushuluddin Vol.19 No.2, Juni-Desember 2020), h. 187-188

5
c) Filsafat skolastik adalah suatu sistem filsafat yang termasuk kedalam jajaran
pengetahuan alam kodrat, akan dimasukkan kedalam bentuk sintesa yang lebih tinggi
antara kepercayaan dan akal.
d) Filsafat skolastik adalah corak filsafat Kristen di Barat, karena banyak dipengaruhi
oleh konsep dan teologi gereja. Sehingga bisa dikatakan tidak dikenal skolastik koptik
di Mesir dan skolastik ortodoks di Syria.4

4
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Jakarta: Raja Garfindo Persada, 2010), h. 69

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat Skolastik Barat dibagi menjadi 3 masa yaitu masa awal, kejayaan, dan akhir. Di
masa awal merupakan masa bangkitnya kembali filsafat setelah mengalami kemandegan di
zaman patristik. Dibawah kepemimpinan Karel Agung didirikanlah sekolah-sekolah yang
menjadi pemicu kebangkitan filsafat. Pada masa kejayaan ada 2 aliran besar yang paling
berpnegaruh yakni aliran Thomisme yang didasarkan pada ajaran Thomas Aquinas dan aliran
sootisme yang didasarkan pada ajaran John Duns Scotus. Pada akhirnya William Ockham yang
mengembangkan ajaran Duns Scotus berhasil membuat aliran yang disebut via moderna.
Walaupun masa skolastik barat telah berakhir, dampaknya masih terasa saat ini. Karena ajaran-
ajaran di masa itulah yang membuat sains saat ini dapat berkembang dengan pesat.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami susun dan jabarkan dalam penulisan makalah mengenai
sejarah munculnya filsafat skolastik barat ini, semoga dapat menambah wawasan unyuk para
pembaca dan penulis tentunya. Kami menyadari penulisan makalh ini masih jauh dari kata
sempurna, maka kami selaku penulis meminta agar para pembaca dapat memberikan kritik serta
saran yang membangun agar penulisan makalah kami akan lebih baik kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro, Filsafat Umum, 2010. Jakarta: Raja Garfindo Persada

Taufik, Muhammad, Filsafat Barat Era Skolastik (Telaah Kritis Pemikiran Thomas Aquinas), Juni-
Desember 2020. Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol.19 No.2

Ruba, S. B. Filsafat Skolastik.Banten.

Anda mungkin juga menyukai