SKRIPSI
Disusun Oleh:
3212161008
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
PENURUNAN BOD, COD TSS, pH & WARNA LIMBAH
PENETRANT NDT(Non-Destructive Testing) MENGGUNAKAN
OZONISASI PADA INDUSTRI PESAWAT TERBANG
Disusun Oleh:
3212161008
i
ABSTRAK
Ozoniasi adalah salah satu metode penglahan air limbah yang baik untuk
memecah senyawa organik limbah penetrant. Ozon disini terbentuk karena sinar
UV yang ada pada generator ozon yang dari asalnya O2 menjadi O3 yang dapat
menjadi oksidator kuat bagi air limbah, pengoahan limbah ini juga baik karena
tanpa adanya senyawa chemical yang berbahaya. Pada saat O3 di alirkan kedalam
limbah penetrant senyawa organik yang terdapat pada limbah penetrant terurai
dengan adanya perubahan warna pada limbah penetrant yang asalnya berwarna
hijau stabilo berubah menjadi air tidak berwarna. Sebagai acuan untuk
menurunkan kadar COD (Chemical Oxigen Demand), BOD (Biological Oxigen
Demand). Percobaan ini di buat waktu yang bervariasi dan konsentrasi Ozon (O3)
yang tetap. Waktu variasi : waktu 15 menit, 20 menit, 30 menit dan 45 menit 60
menit. Konsentrasi ozon yaitu : 60 ppm. Hasil kadar COD rata-rata yang
dihasilkan sebelum di ozonisasi 1286 ppm hingga waktu 60 mnit yang paling
tinggi penurunannya yaitu 138 ppm. Kadar BOD rata-rata yang dihasilkan
sebelum ozonisasi adalah 550 ppm hingga waktu 60 menit sesudah ozonisasi yang
paling tinggi penurunannya yaitu sampai 51 ppm. Untuk TSS Sebelum maupun
sesudah ozonisasi memenuhi standar baku mutu. Hasil terbaik yang di peroleh
dari penelitan ini yaitu pada konsentrasi O3 60 ppm dengan waktu 60 menit yang
hasil kadar COD nya 138 mg/L dan BOD nya 51 mg/L. memenuhi standar
berdasarkan keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2014 Tentang Baku Mutu Air limbah yang
belum memiliki baku mutu yang ditetapkan bahwa ambang batas BOD = 50
mg/L,COD = 100 mg/L, TSS = 200 mg/L.
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
PESAWAT TERBANG. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan bagi setiap
mahasiswa program studi Kimia, Fakultas Sience dan Informatika Unjani Cimahi
Terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan membimbing dalam
2. Dr.Lilis Siti Aisyah, selaku ketua program studi Kimia Fakultas Sience dan
3. Dr. Anceu Murniati S.Si.,M.Si., selaku dosen pembimbing satu yang senantiasa
sabar untuk membimbing saya di dalam menyelesaikan tugas skripsi saya ini.
iv
membantu saya untuk menyelesaikan tugas skripsi ini.
5. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah membantu dan memberikan dukungan
6. Mietha Risdianty selaku istri saya yang selalu mensuport saya, sehingga saya bisa
7. Semua rekan-rekan di jurusan Kimia angkatan 2016 yang secara tidak langsung
Akhir kata penulis memohon maaf atas semua kesalahan dan penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh sempurna. Semoga Allah selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga apa yang
kita lakukan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi
Wassallamu’alaikum .w.w
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i
ABSTRAK............................................................................................................ii
ABSTRAC...........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................x
DAFTAR GRAFIK...........................................................................................xii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................1
I.4 Manfaat...................................................................................................6
vi
II.3 Pengertian Ozonisasi ...........................................................................12
III.1Prosedur Penelitian................................................................................22
vii
3.3.6 Teknik Analisis Data....................................................................30
4.2 Pembahasan...........................................................................................39
5.2 Saran......................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................54
LAMPIRAN
viii
- Lampiran 5 Data Statistika Uji One Way Anova
- Lampiran 6 F Tabel α = 0,05
DAFTAR TABEL
2.1 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Belum
Memiliki Baku Mutu Air Limbah Yang Ditetapkan...............................12
4.6 Hasil Tes Normalitas dari analisa TSS oleh uji One Way Anova ...........46
4.7 Hasil Tes Homogenitas Dari analisa TSS oleh uji One Way Anova........47
4.9 Hasil Tes Normalitas dari analisa COD oleh uji One Way Anova...........48
4.10 Hasil Tes Homogenitas Dari analisa COD oleh uji One Way Anova.....48
4.12 Hasil Tes Normalitas dari analisa BOD oleh uji One Way Anova.........50
4.13 Hasil Tes Homogenitas Dari analisa COD oleh uji One Way Anova.....50
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR DIAGRAM ALIR
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidup dan
berguna untuk memelihara kesehatan. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh
sumber daya air meliputi kualitas badan air yang semakin menurun sehingga dapat
negatif bagi lingkungan terutama pada hasil samping dari tiap produk yaitu salah
satunya limbah cair. Limbah cair merupakan unsur pencemaran yang sangat
limbah hasil produksi adalah industri pesawat. Salah satu contoh Industri pesawat
terbang.
1
2
dengan menggunakan larutan penetrant. NDT adalah salah satu teknik pengujuan
material tanpa merusak benda ujinya. Penguji dapat mendeteksi secara dini
timbulnya crack atau flaw pada material secara dini, tanpa menunggu material
tersebut gagal ditangah operasinya. Pada saat pengujian material akan dicelupkan
kedalam larutan yang berwarna terang bertujuan untuk mengetahui keretkan atau
kerusakan pada material solid logam maupun non logam. Limbah yang dihasilkan
dari proses NDT merupakan limbah organik ini diperoleh akibat sumber air yang
digunakan, maupun dari penetrantnya itu sendiri limbah organik ini termasuk
dalam bahan, berbahaya dan beracun (B3). Senyawa yang ada pada penetrant
merupakan campuran emulsi yang terdiri dari bahan organik. Kuantitas limbah
yang dihasilkan dalam proses NDT tidak terlalu besar tetapi tetap berbahaya.
(Fajar 2010)
Limbah (IPAL) untuk menanggulangi bahaya air tetapi tidak hanya itu PT Collins
Ozoniasi adalah salah satu metode penglahan air limbah yang baik untuk
mendekomposisi limbah. Ozon disini terbentuk karena sinar UV yang ada pada
generator ozon yang akan mengubah O2 menjadi O3 dan dapat menjadi oksidator
kuat bagi air limbah serta pengoahan limbah pun ini tanpa adanya senyawa
menghilangkan bau, dan menghilangkan warna pada limbah cair. Dalam aplikasi
ozonisasi dibuthkan oleh industri yang memiliki limbah organik. Teknologi ini
tidak hanya menguraikan senyawa kimia beracun yang berada pada limbah, tetapi
selain efisiesi waktu juga cukup ekonomis, karena tidak memerlukan tempat
industri, terutama karena limbah cair yang terozonisasi tidak lagi keruh dan
dimana rongga tersebut terbuat dari bahan stainless steel yang diselubungi
tabung yang terbuat dari kaca, tabung kaca disebut sebagai bahan
dielektrikum. Bila antara permukaan tabung yang luar dengan tabung yang di
dalam diberi beda tegangan yang relatif tinggi (± 24 kV) maka akan terjadi
lucutan listrik yang relatif merata. Sehingga pada ruang antara tabung terjadi awan
elektron. Bila dalam awan elektron ada gas oksigen maka akan terbentuk gas ozon
membentuk ion hidroksil (OH) yang kemudian pada gilirannya akan berperan
mengalami kekurangan bahan atau nutrisi yang akan diurai, dengan demikian
(Yuniarto.dkk, 2005)
pH, Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), Total
Suspended Solid (TSS) pH dan Warna parameter lingkungan yang terdapat dalam
Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri yang
Dari uraian latar belakang diatas, dapat dibuat suatu identifikasi masalah
oksidator untuk menurunkan COD, BOD, TSS & warna pada air limbah
menurunkan COD, BOD, TSS & warna pada air limbah Penetrant NDT
(Non-Destructive Testing).
BOD, TSS pada air limbah Penetrant NDT (Non-Destructive Testing) setelah
ozonisasi.
warna sebagai indikator kandungan zat organik dari air limbah Penetrant
dari air limbah Penetrant NDT dan menurunkan nilai Biological Oxygen
(TSS).
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan berwujud
lingkungan. Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
air
limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwjud cair. Air
limbah dapat berasal dari rumah tangga (domestik) maupun industri (industri).
Berikut merupakan definisi air limbah dari berbagai sumber, sbb : Air limbah atau
a. Limbah cair atau air buangan ( waste water ) dalah cairan buangan yang
8
9
b. Kombinasi dari cairan atau air yang membawa buangan dari perumahan,
institusi, komersial, dan industri bersama dengan air tanah, air permukaan,
mungkin baik.
daerah perumahan bervariasi, dari 200 sampai 400 liter per orang per hari,
tergantung pada tipe rumah. Aliran terbesar berasal dari rumah keluarga tunggal
yang mempunyai beberapa kamar mandi, mesin cuci otomatis, dan peralatan lain
yang menggunakan air. Angka volume limbah cair sebesar 400 liter/orang/hari
bisa digunakan untuk limbah cair dari perumahan dan perdagangan, ditambah
kegiatan/usaha yang berwujud cair dimana kehadirannya pada suatu saat dan
adanya cacat, retak atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita uji.
Karena NDT secara permanen mengubah material yang sedang diperiksa. Teknik
yang dapat menghemat uang dan waktu dalam evaluasi produk, pemecahan
magnetik-partikel, penetran cair, radiografi, dan pengujian eddy. Saat ini NDT
adalah alat yang sering digunakan dalam rekayasa forensik, teknik mesin, teknik
elektro, teknik sipil, teknik sistem, teknik aeronautika, obat-obatan, dan seni.
(Fajar, 2015)
elektromagnetik, suara, dan sifat bahan untuk memeriksa sampel. Ini mencakup
melalui polesan atau sampel. Bagian dalam sampel dapat diperiksa dengan
dalam kasus pengujian ultrasonik. Kontras antara cacat dan sebagian besar sampel
menggunakan suspensi cair dari besi halus partikel diterapkan pada bagian ketika
Bahan yang terdapat pada penetrant NDT yang di pakai adalah ZL-67 dan ini
adalah bahan organik yang terdiri atas : etoksilat alkohol sekunder 40-70% ,
tersusun dari molekul organik yang tiak terionisasi, sehingga tidak memiliki
alcohol berlemak dan etilen oksida, menghasilkan molekul yang terdiri dari dua
komponen utama (1) alcohol lemak oleophilic, kaya karbon dan (2) rantai
hidrofilik, polyoxyethylene.
kelarutannya diperoleh dari sisi polarnya. Surfaktan jenis ini tidak membawa
industri pesawat terbang jadi mengacu pada baku mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan industri pelapisan logam dan galvanis dapat dilihat dalam
tetapi tidak adanya standar baku mutu untuk analisis COD dan BOD. Untuk itu
5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yang belum memiliki baku mutu
Baku mutu air limbah usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada
a. jika air limbah yang dibuang ke badan air penerima sungai kelas I maka
usaha dan/atau kegiatan tersebut mengikuti baku mutu air limbah golongan I
dalam tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan yang belum
memiliki baku mutu air limbah yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XLVII;
13
b. jika kandungan BOD kurang dari 1.500 ppm (seribu lima ratus parts per
million) dan COD kurang dari 3.000 ppm (tiga ribu parts per million) pada air
limbah sebelum dilakukan pengolahan, maka diberlakukan baku mutu air limbah
golongan I dalam tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan yang
belum memiliki baku mutu air limbah yang ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XLVII, walaupun badan air penerimanya bukan sungai kelas I.
c. jika kandungan BOD lebih dari 1.500 (seribu lima ratus parts per million)
dan/atau COD lebih dari 3.000 ppm (tiga ribu parts per million) pada air limbah
sebelum dilakukan pengolahan, dan badan air penerimanya bukan sungai kelas I
maka diberlakukan baku mutu air limbah golongan II dalam tabel baku mutu air
Tabel 2.1 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
pH - 6-9 6-9
Ozon (O3) adalah suatu bentuk allotropik oksigen yang diproduksi dengan
cara melewatkan oksigen kering atau udara dalam suatu medan listrik (5000-
20.000 V; 50-500 Hz). Ozon bersifat tidak stabil, merupakan gas berwarna biru
14
yang sangat toksik dengan bau seperti rumput kering. Ozon adalah oksidator kuat
yang sangat efisien untuk disenfeksi. Sebagaimana oksigen, kelarutan ozon dalam
air cukup rendah dan karena sifatnya yang tidak stabil maka disinfeksi dengan
Pengolahan disinfeksi dengan ozon jauh lebih mahal dari pada pada
menghilangkan warna. Dalam hal ini pengolahan ai dengan filtrasi dan ozonisasi
daat menghasilkan kualitas air yang setara dengan proses kagulasi, sedimentasi,
filtrasi dan khlorinasi. Oleh karena itu ozon tidak memberikan sisa, maka dalam
sistem distribusi tidak akan terdapat ozon sehingga akan timbul masalah dengan
penmbahan khlor dosis rendah setelah proses ozonisasi. Pada pengolahan limbah
1. Tipe plate dengan elektroda datar dan isolator gelas (glass dielectrics)
terozonisasi oleh tegangan listrik yang ada diantara udara tersebut. Produksi ozon
biasanya sampai 4% berat udara yang dilewatkan dengan kebutuhan energi sekitar
hasil yang maksimal akan tetapi tidak di tambahkan dengan H2O2 dapat bisa
menguraikan ikatan rangkap yang terdapat pada penetrant dari limbah NDT.
Dengan cara O2 di dapat dari oxygen concentrator yang terdapat filter zeolit di
menguraikan berbagai senyawa organik diantaranya BOD, COD dan TSS yang
terjadi :
1. Ozon dapat membunuh bakteri 3100 kali lebih cepat dari khlor.
oksigen.
6. Ozon sangat efektif sebagai obat pembasmi hama pada konsentrasi yang
rendah.
9. Ozon dapat menurunkan BOD, COD, TSS, Minyak, Lemak dan H2S.
- Ozon memiliki sifat oksidator yang kuat hal ini dapat di tunjukan pada
2. Senyawa aromatik
c. Fenol
merupakan suatu metode alternatif yang sesuai digunakan untuk mengolah limbah
senyawa organik yang mudah menguap dalam air limbah. Bahan kontaminan
dikonversi untuk sebagian besar menjadi senyawa anorganik stabil seperti karbon
dioksida dan garam yang akan mengalami mineralisasi. Tujuan dari pemurnian air
limbah dengan cara AOPs adalah pengurangan kontaminan kimia dan toksisitas
sedemikian rupa sehingga air limbah dapat dibersihkan kembali untuk digunakan
H2O + O3 → 2OH* + O2
2 OH* → H2O2
Teknologi AOPs dengan kombinasi ozon dan sinar ultraviolet ini memiliki
dihasilkan oleh fotolisis H2O2 dan reaksi propagasi yang sesuai. Ditunjukan dalam
reaksi berikut:
hv
H2O2 → 2 OH*
penguraian ozon dan meningkatkan generasi ●OH radikal. Proses ini merupakan
hv
hidrogen peroksida pada beberapa molekul organik dimana radikal OH* yang
Kemudian, ditemukan bahwa hal ini disebabkan karena generasi radikal hidroksil,
hv
hv
H2O2 → 2 OH*
2004).
mendekomposisi bahan organic dalam kondisi aerobik (Metcalf & Eddy, 2003).
Prinsip dari pengujian BOD yaitu sejumlah contoh uji ditambahkan kedalam
larutan pengencer jenuh oksigen yang telah ditambah larutan nutrisi dan bibit
5 hari. Nilai BOD dihitung berdasarkan selisih konsentrasi oksigen terlarut 0 (nol)
hari dan 5 (lima) hari. Bahan kontrol standar dalam uji BOD ini, digunakan
didefinisikan sebagai jumlah oksi dan spesifik yang bereaksi dengan sampel
di bawah kondisi yang terkontrol. Jumlah oksi dan yang dikonsumsi dinyatakan
ekuivalen oksigen (O2 mg/L) diukur secara spektrofotometri sinar tampak. Cr2O7 2-
kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 420 nm dan Cr3+ kuat mengabsorpsi
merupakan residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan den
ganukuran partikel maksimal 2µm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.
Prinsip dari pengukuran TSS yaitu sampel yang telah homogen disaring dengan
kertas saring yang telah ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan
105ºC. Kenaikan berat saringan mewakili nilai TSS. Jika padatan tarsuspensi
- Konsentrasi O2 : 8 L/menit
- Konsentrasi O3 : 60 ppm
- Waktu : 15 menit, 20 menit, 30 menit, 45 menit 60 menit
Diambil Sampel
Sampel air limbah
sebelum ozonisasi
Sampel dianalisis
BOD, COD, TSS, pH Di dapat Hasil
dan Warna Analisis
2. K2Cr2O7
3. H2SO4
4. AgSO4
5. Aquadest
26
NDT dengan di bagi dua satu untuk langsung di analisis COD, BOD, TSS, pH dan
reaktor yang berasal dari generator oksigen dimasukan ke generator ozon dan
setting menuju 60 ppm ozon yang akan mengurai limbah. Pelaksanaan waktu
pengolahan dilakukan setelah sampel air limbah dan dari generator ozon dialirkan
kedalam Erlenmeyer Conocal Flask Vacum dalam rentan waktu yang ditentukan
yaitu : 15, 20, 30, 45 dan 60 menit. Pengaturan waktu dengan menggunakan
Selanjutnya generator ozon dan generator oksigen dihidupkan melalui box panel.
Ozon diinjeksikan melalui injektor air stone kedalam reaktor yang berisi sampel
air limbah dimana proses oksidasi berjalan didalamnya. Effluen hasil olahan yang
telah keluar ditampung kedalam botol sampel sebanyak 100mL pada selang
oksidasi menit ke 60 menit kemudian di analisa untuk parameter COD, BOD, dan
aquades;
6. catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter.
28
3.3.3 Pengujian COD (Chemical Oxygen Demand) Pada Limbah Cair (SNI
Proses digestion
4. jika koefisien korelasi regreasi linier (r) < 0,995, periksa kondisi alat
Pengukuran sampel
tekanan gas;
benar-benar jernih;
nilai oksigen terlarut nol hari (DO 1). Pengukuran oksigen terlarut
30
pengenceran;
6. ulangi pengerjaan butir 5 untuk botol DO5 yang telah diinkubasi 5 hari
dengan pengertian:
2. Tekan nomor program 630 enter,layar akan menunjukan dial pada 810 nm
3. Seting panjang gelombang hingga pada layar menunjukan dial pada 810
nm
kemudian tutup.
DR/2800.
11. Tekan READ,catat hasil analisa TSS yang ditunjukan pada layar.
32
1. Analisis Univariat
limbah cair.
2. Analisis Bivariat
menggunakan analisa varian satu arah (one way anova) yang diketahui
BOD, TSS dan data penunjang (pH, Warna) terhadap ozonisasi dalam
mempunyai variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada
Rini,dkk (2015) Adapun uji one way anova memiliki syarat uji
antara 25% (0,25) sampai 0,1% (0,001), namun pada umumnya banyak
penelitian uji one way anova adalah lebih besar dari > 0,05 maka :
(Ho) ditolak atau tidak ada penurunan kadar COD, BOD, TSS dan
0,05 maka :
(Ho) diterima atau ada penurunan kadar COD, BOD, TSS dan data
Dari penelitian ini yaitu menurunkan kadar COD, BOD, TSS, pH dan Warna
limbah cair penetrant dengan menggunakan metode ozonisasi ada beberapa data-
4.1.1 Data Perubahan Warna Limbah Cair Penetrant NDT setelah Proses
Ozonisasi
Data warna yang di hasilkan oleh beberapa variasi waktu dan
- Konsentrasi O2 : 8 L/menit
- Konsentrasi O3 : 60 ppm
- Waktu : 0 , 15 , 20 , 30 , 45 , 60 menit
35
36
anionic oleh bagian WWTP (Waste Water Treetment Process) yang hasilnya
signifikan hanya berhenti di angka 3,86 dan tidak sesuai standar dari
peraturan MENLH No.5 tahun 2014 tentang standar baku mutu air
limbah yang belum ada standar baku mutu air limbah yang ditetapkan.
menggunakan ozonisasi adanya uji one way anova TSS (Total Suspended
hitung yang di peroleh dari data yang ada adalah 74,717 lebih besar dari
pada F tabel yang terdapat pada Lampiran 6 dengan nilai F tabel sebesar
6,16 ini menunjukan apabila F hitung lebih besar dari pada F tabel maka
data dapat diterima yang didapat dari TSS (Total Suspended Solid). Nilai
yang di dapat oleh uji one way anova dengan signifikansi 0,000 < 0,05
yang nyata. Untuk mendukung data analisis sesuai dengan aturan ada
yang mengacu pada Standard KEMLH. No.5 tahun 2014 Standar Baku
oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang terdapat dalam
oksigen. Semakin kecil kadar COD (Chemical Oxygen Demand) semakin rendah
40
pula akan merusak lingkungan sekitar. Dari data diatas persentase penurunan
Demand) dengan baik. Untuk menganalisis penurunan adanya uji statistk yaitu uji
one way anova untuk menganalisis signifikan atau tidaknya penurunan yang
sudah ada saat ini. Dan hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 5 yang
hitung dari data analisis COD (Chemical Oxygen Demand) dari uji one way anova
sebesar 23790,957. F hitung lebih besar dari pada F tabel yang nilainya sebesar
6,16 yang artinya data analisis COD (Chemical Oxygen Demand) Dapat diterima.
Sedangkan uji one way anova pada analisis COD (Chemical Oxygen Demand)
didapat hasil signifikansi sebesar 0,000. Apabila signifikansi lebih kecil dari pada
0,05 maka penurunan analisis COD (Chemical Oxygen Demand) signifikan. Dari
data yang kita lihat uji one way anova dari analisis COD (Chemical Oxygen
Demand) signifikan. Terlihat pada grafik di bawah ini dengan menunjukan hasil
pengolahan ozonisasi tetapi belum memenuhi standar baku mutu. Standar baku
mutu sebagai acuan adalah standar baku mutu peraturan MENLH No.5 Tahun
2014 Standar baku mutu air limbah yang belum memiliki baku mutu air limbah
yang di tetapkan.
proses ozonisasi sangat berpengaruh pada penurunan kadar air limbah yang
koagulasi dan flokulasi serta filtrasi agar hasil maksimal dan sangat baik. Dapat
dilihat pada tabel diatas bahwa persentase penurunan BOD (Biological Oxygen
penurunan kadar BOD pada limbah NDT (Non-Destructive Testing) adanya uji
one way anova. Data uji anova dapat dilihat pada lampiran 5 dengan hasil F
hitung sebesar 2057,108 > dari pada F tabel yaitu 6,16, artinya adanya data ini
dapat diterima. Dengan melihat hasil signifikansi dari uji anova penurunan BOD
ini sebesar 0,000 < 0,05 artinya, menunjukan adanya perbedaan yang signifikan
(nyata). Dengan melihat grafik dibawah kita bisa melihat ozonisasi dapat
menurunkan kadar BOD tetapi hasilnya belum memenuhi standar baku mutu.
Acuan baku mutu dari penelitian ini adalah standar baku mutu yang di tetapkan
oleh MENLH No.5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah yang belum ada
4.2 Pembahasan
4.2.1 Penurunan Kadar COD, BOD, TSS, pH & Warna pada Limbah
Cair
NDT (Non-Destructive Testing) menggunakan Ozonisasi
Pada penelitian ini Warna yang terdapat pada limbah cair NDT
untuk process selanjutnya, maka dari itu dalam process penelitian yang
yang telah ada dari pihak waste water treatment process (WWTP).
oksidasi tersebut yaitu adanya anion organik yang bersifat asam yang
2001).
baik dan tidak berwarna, serta harus adanya prosedur filtrasi untuk
dibawahnya.
Pada Tabel 4.4 hasil laboratorium uji ketetapan kadar TSS pada
menit, limbah cair masih berwarna hijau dan adanya endapan putih hasil
ozonisasi pada waktu 30 berubah warna menjadi putih keruh dan terdapat
endapan hal ini karena masih belum terurai kadar organik pada limbah
cair masih ada zat-zat organik didalamnya, hasil kadar TSS mengalami
dilakukan maka semakin turun kadar TSS dalam limbah. Hal ini dapat
dalam larutan limbah maka akan semakin banyak flok yang terbentuk,
sehingga flok-flok ini akan menyerap koloid-koloid dalam limbah. Hal ini
lingkungan hidup No.5 tahun 2014 standar baku mutu yang belum ada
baku mutu air limbah yang di tetapkan yaitu 100 mg/L. Berdasarkan pada
kadar 138 mg/L dan yang terendah yaitu sebesar 342 mg/L atau sekitar
COD nya 1282 mg/L menjadi 138 mg/L, kemudian 15 menit pertama
kadar COD menurun drastis hingga 342 mg/L atau 73,41 % kemidan pada
waktu 20 menit 297,5 mg/L atau 76,87 % tidak terlalu signifikan, pada
waktu 30 menit kadar COD menurun menjadi 264,25 mg/L atau 79,45 %,
dan pada waktu 45 menit kadar COD menurun hingga 191 mg/L atau
85,15 % sampai ke titik akhir pada waktu 60 menit kadar COD menurun
hingga 138 mg/L atau 89,27 %. Dari data yang ada tandanya ozonisasi
menit, 45 menit sampai akhir 60 menit agar kadar COD bisa dibawah
baku mutu standar KEMLH No.5 tahun 2014. Akan tetapi hasil tidak
dan radiasi ultraviolet (UV) reaksi yang terjadi pembentukan ozon ini
hv
H2O + O3 → 2OH* + O2
2 OH* → H2O2
mg/L atau 90,72 %, asal mula sebelum sampel limbah cair ini diolah oleh
yaitu sebesar 1286 mg/L limbah cair berwarna hijau dan terdapat endapan
berapa lama waktu yang baik untuk penuruan analisa BOD di limbah cair
menit, 45 menit dan 60 menit, hasil analisa BOD dapat kita lihat di Tabel
4.6, hasil analisa BOD di waktu 15 menit pertama menurun hingga 68,62
48
hingga 72,77 % warna limbah masih hijau tetapi agak pudar, kemudian di
menit 30 ada perubahan warna menjadi putih keruh serta hasil analisa
% warna limbah cair menjadi putih keruh tidak berwarna, dan terakhir
sangat baik hingga dapat mengurai zat-zat organik di dalam limbah cair.
Dan untuk standar baku mutu air limbah ada pada peraturan mentri
lingkungan hidup No.5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah yang
belum ada baku mutu air limbah yang ditetapkan standar untuk BOD
tersebut. Analisa BOD dalam hal ini mengalami penurunan sebesar 90,72
yang terjadi pada BOD sama hal nya dengan COD. Penurunan kadar
Monoksida (CO) dan Air (H2O), (Basuki, Kris T, 2003), hal ini
2
+ 14 O3 15CO2 + 16H2O +
3
residu
(C15H35O6)
2
C15H35O6 + 13 O3 15CO2 + 17H2O + H+ + residu
3
1
C5H8O4 + 3 O 5CO2 + 4H2O + residu
3 3
50
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Dari uji normalitas, terlihat bahwa masing masing sig. dari variable
kadar TSS berbeda beda 0 menit 0,882 ; 15 menit 0,567 ; 20 menit 0,657 ; 30
menit 0,166 ; 45 menit 0,224 dan 60 menit 0,227 yang mana artinya bahwa
populasi data berdistribusi normal, dengan dasar pengambilan keputusan lebih
dari > 0,05.
b. Dalam Tabel 4.7 uji one way anova menggunakan SPSS pada tabel
menggunakan uji Homogenitas (Homogenity)
51
Tabel 4.7 Hasil Tes Homogenitas Dari analisa TSS oleh uji One Way
Anova
c. Dalam Tabel 4.8 uji one way anova pada tabel uji anova (Analysis of
Varians)
Tabel 4.8 Hasil Uji One Way Anova pada analisa TSS
ANOVA
Hasil Analisa
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 6402.833 5 1280.567 74.717 .000
Within Groups 308.500 18 17.139
Total 6711.333 23
Sumber : Data hasil uji Anova (Analysis of Varians) SPSS
Hasil uji One Way Anova, menunjukan bahwa nilai F sebesar 74,717
dengan melihat pada nilai signifikansi Antar group (Between Groups) adalah
variansi waktu 0,000 < 0,05 yang artinya, menunjukan adanya perbedaan yang
signifikan (nyata) penurunan kadar TSS pada limbah cair tahu menggunakan
ozonisasi setelah mendapatkan perlakuan kontak selama 15 menit, 20 menit, 30
menit, 45 menit, dan 60 menit.
52
a. Dalam Tabel 4.9 uji one way anova SPSS pada tabel uji Normalitas
data penurunan COD (Kolmogorov-Smimov).
Tabel 4.9 Hasil Tes Normalitas dari analisa COD oleh uji One Way Anova
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Dari uji normalitas, terlihat bahwa masing masing sig. dari variable
kadar COD sama yaitu 0,130 yang mana artinya bahwa populasi data berdistribusi
normal, dengan dasar pengambilan keputusan lebih dari > 0,05.
b. Dalam Tabel 4.10 uji one way anova menggunakan SPSS pada tabel
menggunakan uji Homogenitas (Homogenity)
53
Tabel 4.10 Hasil Tes Homogenitas Dari analisa COD oleh uji One Way Anova
c. Dalam Tabel 4.11 uji one way anova pada tabel uji anova (Analysis of
Varians)
ANOVA
Hasil Analisa
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 3709076.208 5 741815.242 23790.957 .000
Within Groups 561.250 18 31.181
Total 3709637.458 23
Tabel 4.12 Hasil Tes Normalitas dari analisa BOD oleh uji One Way Anova
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Dari uji normalitas, terlihat bahwa masing masing sig. dari variable
kadar BOD yang berbeda beda 0 menit 0,345 ; 15 menit 0,972 ; 20 menit 0,189 ;
30 menit 0,272 ; 45 menit 0,195 dan 60 menit 0,683 yang mana artinya bahwa
populasi data berdistribusi normal, dengan dasar pengambilan keputusan lebih
dari > 0,05.
55
b. Dalam Tabel 4.13 uji one way anova menggunakan SPSS pada tabel
menggunakan uji Homogenitas (Homogenity)
Tabel 4.13 Hasil Tes Homogenitas Dari analisa BOD oleh uji One Way Anova
c. Dalam Tabel 4.14 uji one way anova pada tabel uji anova (Analysis of
Varians)
Tabel 4.14 Hasil Uji One Way Anova pada analisa BOD
ANOVA
Hasil Analisa
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 666445.833 5 133289.167 2057.108 .000
Within Groups 1166.300 18 64.794
Total 667612.133 23
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Skripsi ini memang memiliki kekurangan terkait dengan alur proses dan
pembahasan yang kurang mendalam beberapa unit analisis. Kekurangan
penelitian ini dapat menjadi gagasan untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan
hasil penelitan maka peneliti memeberikan saran. Berikut ini beberapa saran
terkait penelitian ini :
57
58
pH untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan standar baku mutu, karena
pada penelitian ini belum memenihi standar baku mutu, dan pada penelitian
selanjutnya bisa digunakan pengaruh pH terhadap hasil akhir penelitian.
3. Bagi industri pesawat harapan kedepannya dapat melakukan pengolahan
limbah cair sisa proses produksinya untuk dapat meminimalisir pencemaran
yang terjadi, dengan melakukan pengolahan limbah menggunakan
ozonisasi, karena dirasa lebih murah dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Berlanga B, penemu ; (1998). Process, formula and installation for the treatment
and sterilization of biological, solid, liquid, ferrous metallic, non-ferrous
metallic, toxic and dangerous hospital waste material. US patent 5 820
541.
Crites, R.W .and Lesley.D. (1998) Constructed Wetlands remove Algae, peaper
presented at the Annual HWEA Confrence, Hawai Water Environtment
Association, Honolulu, HI.
Harper (1986). Hospital waste disposal system. United States Pantent : 4 619 409.
Wilson (1986). Hospital waste disposal system. United States Pantent : 4 618 103
Sutarwan Fajar, “NDT (Non Destructive Testing”., Fajar’s peaper, 20 Mei 2010.
Hostachy JC (2009) Bagasse Plup Bleaching with ozone: it’s time to implement
green bleching practice paperex, in: 2009 – international technical
conference 4-6th December 2009, New Delhi India
Tsukishima Kikai Co, Ltd., “A Guide to TSK Water & Water Treatment”. Tokyo,
1996.
59
Rieger MM. 1985. Surfactant in Cosmetics. Surfactant Science Series. New
York : Marcel Dekker, inc.
Sari Yenita. 2019 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.2. No.1 Mengolah
Limbah COD pada Laboratorium. Universitas Kebangsaan : Bandung.
Rini dkk. 2015. Studi Efektifitas Penurunan Kadar BOD, COD dan NH 3 pada
Limbah Cair Rumah Sakit dengan Rotating Biological Contactor.
Universitas Brawijaya. Malang.
J. Teran, Alfredo. 2002. Method For Treating Dye Wastewater. United States.
60
Mulyaningsih Ririn, 2006. “Penurunan BOD, COD, TSS, Minyak, Lemak & H2S
Pada Pengolahan Limbah Cair Dengan Teknologi Ozon” Universitas
Islam Indonesia. Jogjakarta
Tri Basuki, dkk, 2003.”Rancang Bangun Ozonizer Jinjing dan Manfaatnya untuk
Netralisasi Limbah Cair Industri dan Paska Panen”. Puslitbang Teknologi
Maju BATAN.Yogyakarta.
SNI 06-6989.11-2004. Air dan Air Limbah – Bagian 11: Cara Uji
DerajatKeasaman (pH) DenganMenggunakanAlat pH Meter. Badan
Standardisasi Nasional.
SNI 06-6989.21-2004. Air dan Air Limbah – Bagian 21: Cara Uji Kadar
FenolsecaraSpektrofotometri. Badan Standardisasi Nasional.
SNI 6989.72:2009. Air dan Air Limbah – Bagian 72: Cara Uji
KebutuhanOksigenBiokimia (Biochemical Oxygen Demand/BOD). Badan
standardisasiNasional.Sun W-Q, Payne GF, Moas MSGL, Chu JH,
Wallace KK. 1992. Tyrosinase reaction/chitosan adsorption for removing
phenols from wastewater. BiotechnolProgr;8:179–86
61
Lampiran 1
Foto penelitian
PREPARASI ALAT OZONISASI
PROSES OZONISASI
GAMBAR VARIASI SAMPEL HASIL DARI OZONISASI
GAMBAR HASIL ANALISIS pH
GAMBAR HASIL ANALISA TSS
GAMBAR ANALISIS COD
GAMBAR ANALISIS BOD
Lampiran 2
Pengujian COD
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 148,88
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 186,44
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 188,02
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
% Recovery 102,33
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 189,33
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
% Recovery 104,58
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 192,43
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
% Recovery 101,66
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 194,28
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 148,24
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 186,2
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 188,18
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
% Recovery 104,86
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 189,53
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
% Recovery 102,71
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 192,28
0,6
Absorban
0,4
0,2 y = 0,0004x + 0,0018
R² = 0,9992
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)
% Recovery 106,59
Pembuatan C spike
mL spl mL Spike C standar C Spike
24 1 5000,00 194,68
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
V mikroba sampel 1
V mikroba blanko 1
1. Sampel 15 menit
115,25−85
115,25 x 100 = 26,25 %
2. Sampel 20 menit
115,25−74
x 100 = 35,79 %
115,25
3. Sampel 30 menit
115,25−72
x 100 = 37,52 %
115,25
4. Sampel 45 menit
115,25−69,5
x 100 = 39,70 %
115,25
5. Sampel 60 menit
115,25−68,25
x 100 = 40,78 %
115,25
COD (Chemical Oxygen Demand)
1. Sampel 15 menit
1286−342
1286 x 100 = 73,41 %
2. Sampel 20 menit
1286−297,5
x 100=76,87 %
1286
3. Sampel 30 menit
1286−264,85
x 100=79,45 %
1286
4. Sampel 45 menit
1286−191
x 100=85,15 %
1286
5. Sampel 60 menit
1274−138
x 100=89,27 %
1274
1. Sampel 15 menit
550−172,6
550 x 100 = 68,62 %
2. Sampel 20 menit
550−149,75
x 100=72,77 %
550
3. Sampel 30 menit
550−123,25
x 100=77,59 %
550
4. Sampel 45 menit
550−92,5
x 100=83,18 %
550
5. Sampel 60 menit
550−51
x 100=90,72 %
550
Lampiran 5
1. Penurunan Kadar TSS
Descriptives
Hasil Analisa
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
0 Menit 4 115.250 9.7082 4.8541 99.802 130.698 104.0 126.0
15 Menit 4 85.000 2.1602 1.0801 81.563 88.437 83.0 88.0
20 Menit 4 75.000 .8165 .4082 73.701 76.299 74.0 76.0
30 Menit 4 72.000 1.4142 .7071 69.750 74.250 70.0 73.0
45 Menit 4 69.500 .5774 .2887 68.581 70.419 69.0 70.0
60 Menit 4 68.250 .9574 .4787 66.727 69.773 67.0 69.0
Total 24 80.833 17.0821 3.4869 73.620 88.046 67.0 126.0
Tests of Normality
Penurunan TSS
Kolmogorov-Smirnova
Tes Kenormalan
Waktu Statistic Df Sig.
Hasil Analisa 0 Menit .188 4 .882
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Analisa
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Waktu (J) Waktu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
0 Menit 15 Menit 30.2500 2.9274 .000 20.947 39.553
*
20 Menit 40.2500 2.9274 .000 30.947 49.553
30 Menit 43.2500* 2.9274 .000 33.947 52.553
*
45 Menit 45.7500 2.9274 .000 36.447 55.053
*
60 Menit 47.0000 2.9274 .000 37.697 56.303
*
15 Menit 0 Menit -30.2500 2.9274 .000 -39.553 -20.947
20 Menit 10.0000* 2.9274 .031 .697 19.303
*
30 Menit 13.0000 2.9274 .004 3.697 22.303
*
45 Menit 15.5000 2.9274 .001 6.197 24.803
*
60 Menit 16.7500 2.9274 .000 7.447 26.053
20 Menit 0 Menit -40.2500* 2.9274 .000 -49.553 -30.947
*
15 Menit -10.0000 2.9274 .031 -19.303 -.697
30 Menit 3.0000 2.9274 .903 -6.303 12.303
45 Menit 5.5000 2.9274 .445 -3.803 14.803
60 Menit 6.7500 2.9274 .242 -2.553 16.053
*
30 Menit 0 Menit -43.2500 2.9274 .000 -52.553 -33.947
*
15 Menit -13.0000 2.9274 .004 -22.303 -3.697
20 Menit -3.0000 2.9274 .903 -12.303 6.303
45 Menit 2.5000 2.9274 .953 -6.803 11.803
60 Menit 3.7500 2.9274 .791 -5.553 13.053
*
45 Menit 0 Menit -45.7500 2.9274 .000 -55.053 -36.447
15 Menit -15.5000* 2.9274 .001 -24.803 -6.197
20 Menit -5.5000 2.9274 .445 -14.803 3.803
30 Menit -2.5000 2.9274 .953 -11.803 6.803
60 Menit 1.2500 2.9274 .998 -8.053 10.553
60 Menit 0 Menit -47.0000* 2.9274 .000 -56.303 -37.697
*
15 Menit -16.7500 2.9274 .000 -26.053 -7.447
20 Menit -6.7500 2.9274 .242 -16.053 2.553
30 Menit -3.7500 2.9274 .791 -13.053 5.553
45 Menit -1.2500 2.9274 .998 -10.553 8.053
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
Hasil Analisa
a
Tukey HSD
Subset for alpha = 0.05
Waktu N 1 2 3
60 Menit 4 68.250
45 Menit 4 69.500
30 Menit 4 72.000
20 Menit 4 75.000
15 Menit 4 85.000
0 Menit 4 115.250
Sig. .242 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
Descriptives
Hasil Analisa
95% Confidence Interval for
Std. Std. Mean
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
0 menit 4 1286.000 10.3280 5.1640 1269.566 1302.434 1274.0 1298.0
15 menit 4 342.000 3.8730 1.9365 335.837 348.163 337.5 346.5
20 menit 4 297.500 2.5820 1.2910 293.391 301.609 294.5 300.5
30 menit 4 264.250 3.2275 1.6137 259.114 269.386 260.5 268.0
45 menit 4 191.000 2.5820 1.2910 186.891 195.109 188.0 194.0
60 menit 4 138.000 6.4550 3.2275 127.729 148.271 130.5 145.5
Total 24 419.792 401.6075 81.9778 250.208 589.376 130.5 1298.0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
ANOVA
Hasil Analisa
Penurunan COD Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3709076.208 5 741815.242 23790.957 .000
Within Groups 561.250 18 31.181
Total 3709637.458 23
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Analisa
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Waktu (J) Waktu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
0 menit 15 menit 944.0000 3.9485 .000 931.452 956.548
*
20 menit 988.5000 3.9485 .000 975.952 1001.048
30 menit 1021.7500* 3.9485 .000 1009.202 1034.298
*
45 menit 1095.0000 3.9485 .000 1082.452 1107.548
*
60 menit 1148.0000 3.9485 .000 1135.452 1160.548
*
15 menit 0 menit -944.0000 3.9485 .000 -956.548 -931.452
20 menit 44.5000* 3.9485 .000 31.952 57.048
*
30 menit 77.7500 3.9485 .000 65.202 90.298
*
45 menit 151.0000 3.9485 .000 138.452 163.548
*
60 menit 204.0000 3.9485 .000 191.452 216.548
20 menit 0 menit -988.5000* 3.9485 .000 -1001.048 -975.952
*
15 menit -44.5000 3.9485 .000 -57.048 -31.952
*
30 menit 33.2500 3.9485 .000 20.702 45.798
*
45 menit 106.5000 3.9485 .000 93.952 119.048
60 menit 159.5000* 3.9485 .000 146.952 172.048
*
30 menit 0 menit -1021.7500 3.9485 .000 -1034.298 -1009.202
*
15 menit -77.7500 3.9485 .000 -90.298 -65.202
*
20 menit -33.2500 3.9485 .000 -45.798 -20.702
45 menit 73.2500* 3.9485 .000 60.702 85.798
*
60 menit 126.2500 3.9485 .000 113.702 138.798
*
45 menit 0 menit -1095.0000 3.9485 .000 -1107.548 -1082.452
*
15 menit -151.0000 3.9485 .000 -163.548 -138.452
20 menit -106.5000* 3.9485 .000 -119.048 -93.952
*
30 menit -73.2500 3.9485 .000 -85.798 -60.702
*
60 menit 53.0000 3.9485 .000 40.452 65.548
*
60 menit 0 menit -1148.0000 3.9485 .000 -1160.548 -1135.452
15 menit -204.0000* 3.9485 .000 -216.548 -191.452
20 menit -159.5000* 3.9485 .000 -172.048 -146.952
*
30 menit -126.2500 3.9485 .000 -138.798 -113.702
*
45 menit -53.0000 3.9485 .000 -65.548 -40.452
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
Hasil Analisa
a
Tukey HSD
Subset for alpha = 0.05
Waktu N 1 2 3 4 5 6
60 menit 4 138.000
45 menit 4 191.000
30 menit 4 264.250
20 menit 4 297.500
15 menit 4 342.000
0 menit 4 1286.000
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
Descriptives
Hasil Analisa
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
0 Menit 4 552.500 17.4642 8.7321 524.710 580.290 532.0 568.0
Tes Kenormalan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
ANOVA
Hasil Analisa
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 666445.833 5 133289.167 2057.108 .000
Within Groups 1166.300 18 64.794
Total 667612.133 23
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Analisa
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Waktu (J) Waktu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
0 Menit 15 Menit 379.9000* 5.6919 .000 361.811 397.989
*
20 Menit 402.7500 5.6919 .000 384.661 420.839
*
30 Menit 429.2500 5.6919 .000 411.161 447.339
45 Menit 460.0000* 5.6919 .000 441.911 478.089
60 Menit 501.5000* 5.6919 .000 483.411 519.589
*
15 Menit 0 Menit -379.9000 5.6919 .000 -397.989 -361.811
*
20 Menit 22.8500 5.6919 .009 4.761 40.939
30 Menit 49.3500* 5.6919 .000 31.261 67.439
45 Menit 80.1000* 5.6919 .000 62.011 98.189
*
60 Menit 121.6000 5.6919 .000 103.511 139.689
*
20 Menit 0 Menit -402.7500 5.6919 .000 -420.839 -384.661
15 Menit -22.8500* 5.6919 .009 -40.939 -4.761
30 Menit 26.5000* 5.6919 .002 8.411 44.589
*
45 Menit 57.2500 5.6919 .000 39.161 75.339
*
60 Menit 98.7500 5.6919 .000 80.661 116.839
30 Menit 0 Menit -429.2500* 5.6919 .000 -447.339 -411.161
15 Menit -49.3500* 5.6919 .000 -67.439 -31.261
*
20 Menit -26.5000 5.6919 .002 -44.589 -8.411
*
45 Menit 30.7500 5.6919 .000 12.661 48.839
60 Menit 72.2500* 5.6919 .000 54.161 90.339
45 Menit 0 Menit -460.0000* 5.6919 .000 -478.089 -441.911
*
15 Menit -80.1000 5.6919 .000 -98.189 -62.011
*
20 Menit -57.2500 5.6919 .000 -75.339 -39.161
30 Menit -30.7500* 5.6919 .000 -48.839 -12.661
60 Menit 41.5000* 5.6919 .000 23.411 59.589
*
60 Menit 0 Menit -501.5000 5.6919 .000 -519.589 -483.411
*
15 Menit -121.6000 5.6919 .000 -139.689 -103.511
20 Menit -98.7500* 5.6919 .000 -116.839 -80.661
30 Menit -72.2500* 5.6919 .000 -90.339 -54.161
*
45 Menit -41.5000 5.6919 .000 -59.589 -23.411
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
Hasil Analisa
Tukey HSDa
Waktu N Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5 6
60 Menit 4 51.000
45 Menit 4 92.500
30 Menit 4 123.250
20 Menit 4 149.750
15 Menit 4 172.600
0 Menit 4 552.500
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.