Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Farmasi http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.

23041

Kajian Pustaka Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Ekstrak


Tanaman sebagai Bioreduktor dan Aplikasinya

Dwina Syafira Arzi, Hilda Aprilia Wisnuwardhani, Rusnadi


Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung,
Bandung, Indonesia
email: dwina.syafiraarzi@yahoo.co.id, hilda.aprilia@gmail.com, rusnadi@chem.itb.ac.id

ABSTRACT: Silver nanoparticles have many advantages on their chemical, physical, and biological
properties. Chemical reduction is generally used for silver nanoparticles (AgNP) synthesis, but there are
concerns about the use of these chemicals because of their toxicity, dangerously for the environment, and
ineffective because they can cause economic losses on an industrial scale. Therefore, this study reports the
development of a method called green chemistry or plant-based biology approach as a bioreductor for AgNP
synthesis. The characteristics such as shape, size, stability, and activity of AgNP are very dependent on the
reducing agent content, the concentration of the precursors, reaction time, temperature, and the stabilizers.
Morphological characteristics and size of AgNP can be identified through UV-Vis spectroscopy, SEM, TEM,
XRD, FTIR, and PSA. Silver nanoparticles with high stability can be developed into a product with uses as
antimicrobial agents, antioxidants, optical sensor detectors, and catalysts.
Keywords: green chemistry, silver nanoparticles, bioreductor

ABSTRAK: Nanopartikel perak (AgNP) mempunyai keunggulan pada sifat kimia, fisika, dan biologinya.
Penggunaan bahan kimia biasanya banyak dimanfaatkan dalam sintesis nanopartikel perak (AgNP), akan
tetapi penggunaan bahan kimia ini dikhawatirkan beracun, berbahaya bagi lingkungan, serta kurang efektif
karena dapat menyebabkan kerugian dari segi ekonomi apalagi pada skala industri. Oleh karena itu, kajian ini
melaporkan adanya pengembangan suatu metode yang dinamakan green chemistry atau pendekatan biologi
berbasis kandungan tumbuhan sebagai bioreduktor untuk sintesis AgNP. Bentuk, ukuran, stabilitas, dan
aktivitas AgNP sangat bergantung pada kandungan zat pereduksi, konsentrasi prekursor, waktu dan suhu,
serta stabilisator. Karakteristik morfologi dan ukuran AgNP dapat diketahui melalui analisis dengan
spektroskopi UV-Vis, SEM, TEM, XRD, FTIR, dan PSA. Nanopartikel perak dengan kestabilan yang cukup
tinggi dapat dikembangkan menjadi suatu produk dengan kegunaan sebagai zat antimikroba, antioksidan,
detektor sensor optik, dan katalis.
Kata kunci: sintesis hijau, nanopartikel perak, bioreduktor
1 PENDAHULUAN ekonomi pada skala industri.
Oleh karena itu, dilakukan pengembangan
Nanoteknologi ialah suatu bidang ilmu yang metode yang dinamakan green chemistry atau
fokus pada partikel dengan ukuran skala pendekatan biologi berbasis kandungan tumbuhan
nanometer yang semakin banyak dikembangkan sebagai bioreduktor untuk sintesis nanopartikel,
oleh para ilmuwan. Nanoteknologi digunakan dimana metode ini dapat menghasilkan
pada berbagai bidang, salah satunya ilmu farmasi nanopartikel dengan morfologi dan stabilitas yang
(Emeka, et al., 2014). Nanopartikel logam, seperti lebih baik (Purnamasari, 2015).
perak, besi, emas, logam oksida, dan seng Stabilitas nanopartikel memegang peranan
memiliki peluang besar dalam aplikasi biomedis. penting apalagi jika nanopartikel tersebut
Penggunaan bahan kimia banyak dimanfaatkan diaplikasikan menjadi sebuah produk (Ariyanta,
untuk sintesis nanopartikel logam, namun terdapat 2014). Nanopartikel perak (AgNP) banyak
kekhawatiran terhadap penggunaan bahan kimia diaplikasikan terhadap alat kesehatan dan produk
ini karena merupakan bahan yang beracun, rumah tangga karena mempunyai potensi sebagai
berbahaya bagi lingkungan, serta tidak efektif antibakteri (Purnamasari, 2015).
karena dapat menyebabkan kerugian dari segi Menurut tinjauan literatur, terdapat beberapa
362
Kajian Pustaka Sintesis Nanopartikel Perak… | 363
penelitian yang melaporkan sintesis nanopartikel pereduksi (Fatihin, 2016).
perak dapat dilakukan menggunakan tanaman METODOLOGI PENELITIAN
seperti Myristica fragrans (Sasidharan, et al.,
2019), Nauclea latifolia (Odeniyi, et. al., 2019), Metode yang digunakan yaitu studi pustaka
Ananas comosus (Emeka, et. al., 2013), Parkia dengan cara menganalisis beberapa jurnal nasional
speciosa (Ravichandran, et al., 2018), Gymnema terakreditasi SINTA dan jurnal internasional
sylvestre (Gomathi, et al., 2019), dan Limonia terindeks SCOPUS yang berkaitan tentang sintesis
acidissima Groff. (Wisnuwardhani, et. al., 2019b). nanopartikel perak. Penelusuran jurnal nasional
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, terakreditasi SINTA dilakukan dengan
penulis tertarik untuk melakukan kajian pustaka memasukkan kata kunci “sintesis nanopartikel
sintesis nanopartikel perak (AgNP) menggunakan perak” pada mesin pencari google scholar,
ekstrak tanaman sebagai bioreduktor dan aplikasi sedangkan untuk penelusuran jurnal internasional
penggunaan AgNP dalam bidang farmasi. terindeks SCOPUS dilakukan dengan cara
Review ini bertujuan untuk mengumpulkan memasukkan kata kunci “silver nanoparticles”
informasi mengenai biosintesis nanopartikel perak pada laman science direct. Kemudian isi dari
menggunakan bioreduktor dari ekstrak tanaman. jurnal-jurnal terpilih dipahami, dianalisis, dan
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dikorelasikan dengan judul penelitian ini yaitu
meningkatkan pemahaman terhadap penggunaan “Kajian Pustaka Sintesis Nanopartikel Perak
ekstrak tanaman sebagai agen pereduksi alami Menggunakan Ekstrak Tanaman Sebagai
untuk sintesis nanopartikel perak (AgNP), serta Bioreduktor dan Aplikasinya”.
dapat menambah pengetahuan mengenai aplikasi
penggunaan AgNP. 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Nanopartikel
2 LANDASAN TEORI Nanopartikel dapat diklasifikasikan sebagai
Nanopartikel didefinisikan sebagai partikulat liposom, nanopartikel logam, nanopartikel
yang terdispersi atau partikel padat dengan ukuran polimer, dan nanopartikel terikat albumin.
partikel 1-100 nm (Abdassah, 2017). Nanopartikel Beberapa kelebihan nanopartikel adalah
memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai zat kemampuan untuk menembus ruang-ruang antar
pelapis permukaan, katalis, detektor, dan sel yang dapat ditembus oleh partikel koloidal.
antibakteri (Ristian, 2013). Perak (Ag) umumnya Selain itu, nanopartikel fleksibel untuk
digunakan karena memiliki sifat toksisitas yang dikombinasikan dengan berbagai teknologi lain.
rendah serta stabilitas yang sangat baik terhadap Kemampuan ini membuka potensi luas untuk
panas dan cahaya (Dwistika, 2018). Nanopartikel dikembangkan pada berbagai keperluan dan target
perak memiliki kenampakan Surface Plasmon (Abdassah, 2017).
Resonance (SPR) dalam respon optis yang Metode Sintesis Nanopartikel
ditandai dengan puncak serapan pada panjang Nanopartikel dapat disintesis melalui tiga
gelombang 400-500 nm yang dapat diukur metode yaitu kimia, fisika, dan pendekatan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis (Maryani, biologi. Metode kimia merupakan salah satu cara
2017). mudah untuk mensintesis AgNP dalam larutan,
Secara garis besar, sintesis nanopartikel dapat biasanya menggunakan pelarut air maupun pelarut
dilakukan melalui 3 metode, yaitu metode fisika organik (Guzman, 2008). Keuntungan
(top-down), kimia (bottom-up), dan pendekatan menggunakan metode ini adalah nanopartikel
biologi (green chemistry). Pendekatan biologi yang dihasilkan akan lebih seragam dan presisi.
merupakan solusi alternatif dari metode yang lain Namun, dampak dari metode ini ialah
karena aman, hemat biaya, dan ramah lingkungan menghasilkan sejumlah residu yang beracun
(Purnomo, 2017). (Strambeanu, 2015).
Beberapa jenis tumbuhan yang memiliki Metode fisika merupakan suatu metode
kandungan senyawa fenolat atau polifenolat yang pembuatan nanopartikel dengan cara memecah
dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam padatan logam menjadi partikel-partikel kecil
sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam berukuran nanometer (Purnomo, 2017). Metode
polifungsional dapat berperan sebagai agen
Farmasi
364 | Dwina Syafira Arzi, et al.
ini biasanya menggunakan laser atau litografi
untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.
Keuntungan metode ini adalah kemampuan laser
yang dapat membentuk permukaan nanopartikel Biosintesis dan Karakterisasi AgNP
dengan sangat presisi dan jelas. Kelemahannya Menggunakan Ekstrak Tanaman
adalah biaya produksi yang sangat mahal dan Tidak semua jenis tanaman dapat digunakan
tidak dapat digunakan untuk produksi dengan untuk sintesis nanopartikel perak. Terdapat
skala besar (Strambeanu, 2015). beberapa faktor yang mempengaruhi morfologi
Baru-baru ini, pendekatan biologi untuk dan karakteristik nanopartikel perak menggunakan
mensintesis nanopartikel sedang dipertimbangkan. ekstrak tanaman, seperti zat pereduksi, konsentrasi
Keuntungan menggunakan metode ini ialah ramah prekursor, waktu reaksi, suhu, dan stabilisator
lingkungan, mudah dilakukan, tidak perlu (Fathia, 2018). Ekstrak tanaman yang
menggunakan tekanan, energi, dan suhu yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti
tinggi, serta mudah ditingkatkan untuk sintesis alkaloid, tannin, steroid, fenolik, saponin, dan
skala besar (Ahmed, 2015). Dalam pendekatan flavonoid pada dasarnya dapat berperan sebagai
biologi, zat pereduksi dan stabilisator diganti zat pereduksi. Senyawa-senyawa tersebut mampu
menggunakan molekul yang diperoleh dari mereduksi ion perak menjadi atom perak dan
organisme hidup seperti tanaman, bakteri, jamur, membentuk nanopartikel perak (Rahmayani, dkk,
ragi, dan ganggang. Sintesis menggunakan jamur 2018).
yang dimediasi, bakteri, dan organisme lain sulit Beberapa peneliti telah menggunakan
dilakukan karena melibatkan isolasi dan beberapa tanaman yang diketahui mengandung
pertumbuhan strain yang memerlukan beberapa senyawa metabolit sekunder seperti fenolik dan
langkah rumit serta harus menjaga kestabilan flavonoid untuk sintesis nanopartikel perak.
media kultur. Sebagai alternatif, ekstrak tumbuhan Lestari, dkk (2019) menggunakan ekstrak buah
mulai dimanfaatkan dalam sintesis nanopartikel andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
karena mudah diekstraksi dan ketersediaannya sebagai zat pereduksi alami untuk sintesis AgNP.
yang melimpah (Syafiuddin, 2017). Selain itu, Sasidharan, et al. (2019) juga
melaporkan ekstrak buah pala (Mysristica
Mekanisme Pembentukan AgNP Menggunakan fragrans) dapat digunakan sebagai agen pereduksi
Ekstrak Tanaman alami untuk sintesis AgNP. Emeka, et al. (2013)
Ekstrak tanaman dapat bekerja sebagai zat juga menggunakan bioreduktor dari ekstrak
pereduksi alami (bioreduktor) untuk mensintesis tanaman yaitu daun nanas (Ananas comosus)
nanopartikel perak dan memberikan solusi untuk sintesis AgNP. Wisnuwardhani, et al.
alternatif yang ramah lingkungan, murah, dan (2019b) juga melakukan sintesis AgNP dari
mudah. Nanopartikel perak dibuat dengan cara ekstrak tanaman yaitu daun kawista (Limonia
mereduksi ion Ag+ menjadi Ag0 (Fabiani, 2019). Acidissima Groff.) yang juga berperan sebagai
Proses ini terjadi karena adanya transfer elektron bioreduktor. Fatimah, dkk (2016) menggunakan
dari zat pereduksi menuju ion perak. Mekanisme ekstrak daun putri malu (Mimosa Pudica) sebagai
reaksi reduksi senyawa fenolik terhadap senyawa zat pereduksi alami untuk sintesis AgNP. Semua
perak dapat diamati pada gambar berikut. penelitian tersebut menghasilkan warna koloid
perak yang sama yaitu merah kecoklatan.
Sementara itu, menurut Ravichandran, et al.
(2018) yang menggunakan ekstrak daun petai
(Parkia speciosa); Wendri, dkk (2017) yang
menggunakan ekstrak daun sambiloto
(Andrographis paniculata Ness); Rahmayani, dkk
(2018) menggunakan ekstrak daun alpukat
(Percea americana); Tamilarasi dan Meena
(2019) menggunakan ekstrak bunga kancing
Gambar IV.1 Mekanisme reaksi pembentukan (Gomphrena globosa); dan Renuka, et al. (2019)
AgNP dari ekstrak tanaman (Fabiani, 2019) menggunakan ekstrak buah malaka (Phyllanthus
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Kajian Pustaka Sintesis Nanopartikel Perak… | 365
emblica) sebagai zat pereduksi alami untuk perak berwarna coklat hingga coklat kehitaman.
sintesis nanopartikel perak menghasilkan koloid

Tabel IV.1 Ringkasan Ekstrak tanaman yang digunakan untuk sintesis AgNP

Semakin pekat warna yang dihasilkan yang mengalami reduksi menjadi Ag0, sehingga
menunjukkan semakin banyak senyawa organik semakin meningkat pula konsentrasi nanopartikel
yang teroksidasi dan semakin banyak pula ion Ag+ perak yang dihasilkan (Haryani, dkk, 2016).
Farmasi
366 | Dwina Syafira Arzi, et al.
Penggunaan rasio yang tepat antara 10-3 M lalu dianalisis dengan TEM didapatkan
konsentrasi prekursor dan zat reduktor dalam hasil yang menunjukkan diameter nanopartikel
sintesis AgNP sangat berpengaruh terhadap perak dan membuktikan bahwa partikel perak
karakteristik AgNP. yang dihasilkan memiliki ukuran dalam skala nano
Lestari, dkk (2019) melaporkan sintesis AgNP dengan ukuran terkecil yang terukur adalah 10,59
ekstrak buah andaliman (Zanthoxylum nm dan yang terbesar mencapai 50,07 nm. Ukuran
acanthopodium DC.) yang dilakukan dengan rata-rata kristal yang terdeteksi menggunakan
menggunakan dua macam konsentrasi prekursor XRD adalah 30 nm. Rahman et al. (2018)
AgNO3 yaitu 1x10-3 M dan 5x10-4 M menunjukkan melaporkan bahwa AgNP berbentuk bulat dapat
hasil yang berbeda. Berdasarkan hasil disintesis menggunakan bioreduktor umbi
pengamatannya, perubahan warna yang terjadi Arisaema flavum dan prekursor AgNO3 dengan
pada sampel A yang menggunakan AgNO3 5x10-4 konsentrasi 3 mM. Karakteristik AgNP yang
M cukup lambat dibandingkan dengan sampel B terbentuk dianalisis dengan spektroskopi UV-Vis,
yang menggunakan AgNO3 1x10-3 M. Hal tersebut XRD, TEM, dan FTIR, diperoleh partikel nano
disebabkan karena konsentrasi AgNO3 pada dengan ukuran 5-8 nm dan dapat terdistribusi
sampel A sangat kecil sehingga reaksi berjalan dengan baik. Semakin besar nilai absorbansi suatu
sangat lambat. Analisis menggunakan nanopartikel perak, maka panjang gelombangnya
spektroskopi UV-Vis dapat dilakukan sebagai semakin kecil. Hal ini menunjukkan ukuran
konfirmasi adanya pembentukan AgNP dan untuk partikel AgNP yang terbentuk juga semakin kecil
mengetahui kestabilan AgNP yang terbentuk (Taba dkk, 2019).
berdasarkan absorbansi dan panjang gelombang Waktu reaksi sangat berpengaruh terhadap
maksimum. nanopartikel perak yang dihasilkan. Penentuan
Gomathi, et al. (2019) menggunakan prekursor waktu kontak dan perbandingan volume optimum
AgNO3 dengan konsentrasi 0,1 mM untuk sintesis sintesis AgNP dilihat dari nilai absorbansi yang
AgNP dari ekstrak daun Gymnema sylvestre dihasilkan pada rentang panjang gelombang 400 -
menunjukkan puncak serapan maksimumnya 500 nm. Absorbansi berhubungan dengan jumlah
berada pada panjang gelombang 442 nm. nanopartikel yang terbentuk. Jika dikaitkan
Sasidharan, et al. (2019) juga menggunakan dengan konsentrasi reduktor, semakin tinggi
AgNO3 sebagai prekursor untuk sintesis AgNP konsentrasi reduktor mengakibatkan proses
dari ekstrak buah pala (Mysristica fragrans), reduksi nanopartikel perak jadi semakin lama
untuk konsentrasi AgNO3 0,1 M didapatkan (Oda, 2017).
puncak serapan maksimumnya pada panjang Sasidharan, et al. (2019) melakukan sintesis
gelombang 360 nm. Haryani, dkk (2016) AgNP, ketika ekstrak buah Myristica fragrans
melakukan biosintesis nanopartikel perak ekstrak dicampur dengan larutan perak nitrat pada suhu
daun jahe merah (Zingiber officinale Linn. var. kamar atau suhu sekitar dalam kondisi gelap, itu
rubrum) menggunakan larutan AgNO3 10-3 M tidak menghasilkan warna karakteristik
sebagai prekursor, berdasarkan hasil analisis nanopartikel perak bahkan setelah 24 jam. Kishore
spektroskopi UV-Vis ditunjukkan panjang dan Rao (2018) melakukan sintesis AgNP dari
gelombang maksimumnya ialah 417 nm. ekstrak akar Ampelocissus latifolia pada suhu
Tamilarasi dan Meena (2019) mempelajari ruang selama 4 jam, kemudian AgNP yang
bahwa AgNP dapat disintesis dengan terbentuk analisis menggunakan TEM dengan
menggunakan bioreduktor ekstrak daun bantuan sonikasi selama 5 menit dan didapatkan
Gomphrena globosa dan prekursor AgNO3 2 mM ukuran partikel nano sekitar 10-70 nm. Lestari,
yang menghasilkan ukuran partikel rata-rata 22,16 dkk (2019) melakukan sintesis nanopartikel perak
nm pada analisis XRD. Hasil karakterisasi dengan dengan membandingkan variasi suhu pada 25°C,
SEM dan HR-TEM menunjukkan gambar dengan 40°C dan 60°C. Pada sampel dengan pemanasan
berbagai bentuk nanopartikel perak seperti bola- pada suhu 60oC dihasilkan AgNP dengan ukuran
segitiga, heksagonal, dan segitiga. Selanjutnya paling kecil yaitu 9,04 nm. Proses sintesis
Tapa dkk (2016) juga melakukan analisis nanopartikel perak dengan memvariasikan
karakteristik AgNP dari ekstrak Arenga temperatur dapat menghasilkan ukuran
microcarpha dan menggunakan prekursor AgNO3 nanopartikel yang berbeda-beda. Semakin tinggi
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Kajian Pustaka Sintesis Nanopartikel Perak… | 367
suhu reaksi maka ukuran partikel perak yang ikatan dengan DNA bakteri untuk menghambat
dihasilkan semakin kecil (Lestari, dkk, 2019). replikasi (Purnamasari, 2015).
Begitu juga dengan Tapa, dkk (2016), pada Bakteri Gram-positif yang sering digunakan
penelitiannya mengamati pengaruh waktu untuk pengujian aktivitas antibakteri nanopartikel
terhadap sintesis AgNP, digunakan suhu perak ialah Staphylococcus aureus, Streptococcus
pemanasan 40, 80, dan 100oC. Berdasarkan hasil pneumoniae, dan Bacillus subtilis, Pseudomonas
penelitiannya, koloid AgNP yang terbentuk putida merupakan contoh bakteri Gram-positif.
menunjukkan warna yang berbeda, mulai dari Sasidharan et al. (2019) melakukan pengujian
kuning pucat, kuning keruh hingga kuning aktivitas antibakteri AgNP ekstrak buah Myristica
kecoklatan berdasarkan lama penyimpanan. Jadi fragrans, diperoleh zona penghambatan
dapat disimpulkan bahwa jumlah nanopartikel maksimum S. aureus dan B. subtilis berturut-turut
perak yang terbentuk bertambah seiring dengan yaitu 7 mm dan 8 mm. Kishore and Rao (2018)
bertambahnya waktu sintesis. juga melakukan pengujian aktivitas antibakteri
Stabilitas nanopartikel perak (AgNP) terhadap S. aureus pada konsentrasi AgNP ekstrak
memegang peranan penting terutama saat AgNP akar Ampelocissus latifolia diperoleh zona hambat
tersebut akan dikarakterisasi dan diaplikasikan maksimumnya sebesar 12,64 mm. Emeka et al.
menjadi suatu produk (Yani, dkk, 2014). (2013) melaporkan AgNP ekstrak daun Ananas
Tamilarasi dan Meena (2019) melakukan studi comosus mempunyai potensi sebagai antibakteri
menggunakan spektroskopi FTIR dan karena menunjukan zona penghambatan
mengkonfirmasi bahwa ekstrak daun Gomphrena maksimum terhadap S. aureus sebesar 15 mm.
globosa memiliki peran ganda yaitu sebagai Rahman et al. (2018) melaporkan AgNP ekstrak
bioreduktor dan stabilisator dalam sintesis umbi Arisaema flavum mampu memberikan zona
nanopartikel perak. Menurut Pawliszak, et al. hambat maksimum terhadap pertumbuhan bakteri
(2018) pada penelitiannya, sintesis AgNP S. aureus 16 mm dan terhadap P. Putida 23 mm.
menggunakan ekstrak Rhodiola rosea sebagai Oda (2017) melakukan uji aktivitas antibakteri
bioreduktor dan NaBH4 sebagai stabilisator. AgNP ekstrak daun Conocarpus erectus terhadap
Konsentrasi stabilisator yang lebih tinggi bakteri Gram-positif (Staphylococcus aureus)
bertindak secara merugikan menyebabkan menghasilkan zona hambat maksimum sebesar 19
penurunan intensitas kurva penyerapan, yang mm. Sama halnya dengan Vijayakumar et al.
membuktikan generasi nanopartikel dalam jumlah (2019), melakukan uji potensi antibakteri AgNP
yang lebih kecil. ekstrak Garlic clove terhadap S. aureus yang
menghasilkan zona hambat sebesar 9,5 mm.
Review Aplikasi Penggunaan Nanopartikel
Sementara itu, bakteri Gram-negatif yang
Perak
Nanopartikel perak (AgNP) mempunyai biasanya digunakan dalam pengujian aktivitas
banyak manfaat bagi kehidupan manusia. antibakteri nanopartikel perak ialah Escherichia
Nanopartikel perak memiliki sifat yang stabil dan coli, Pseudomonas aeruginosa, dan
berperan dalam berbagai bidang antara lain Staphylococcus typhi. Sasidharan et al. (2019)
sebagai antimikroba, katalis, antioksidan, dan melaporkan aktivitas antibakteri AgNP ekstrak
detektor sensor optik. Beberapa penelitian terkait buah Myristica fragrans menghasilkan zona
aplikasi penggunaan AgNP sebagai katalis telah hambat maksimum terhadap P. aeruginosa 15 mm
dilakukan oleh Sherin et al. (2019) menggunakan dan terhadap E. coli 12 mm. Kishore dan Rao
AgNP dari ekstrak biji Terminalia bellerica; (2018) melakukan pengujian aktivitas antibakteri
Rahman et al. (2018) menggunakan AgNP dari AgNP ekstrak akar Ampelocissus latifolia
ekstrak umbi Arisaema flavum; Sasidharan et al. terhadap S. typhi diperoleh zona hambat
(2019) menggunakan AgNP dari ekstrak buah maksimumnya sebesar 13,51 mm. Emeka et al.
Myristica fragrans. (2013) melaporkan AgNP ekstrak daun Ananas
comosus mempunyai potensi sebagai antibakteri
Akan tetapi, sebagian besar pemanfaatan
nanopartikel perak adalah sebagai agen terhadap E. coli karena menunjukan zona
antimikroba. Diketahui koloid perak memiliki penghambatan maksimum sebesar 20 mm. Begitu
sifat bakterisida yang tinggi. Perak terhubung juga dengan Rahman et al. (2018) melaporkan
dengan struktur protein sehingga dapat mencegah AgNP ekstrak umbi Arisaema flavum mampu
Farmasi
368 | Dwina Syafira Arzi, et al.
memberikan zona hambat maksimum terhadap
pertumbuhan bakteri E. coli sebesar 16 mm
(ekstrak air) dan 20 mm (ekstrak metanol). Oda
(2017) juga melakukan uji aktivitas antibakteri
terhadap E. coli menghasilkan zona hambat
maksimum 24 mm. Sama halnya dengan
Vijayakumar et al. (2019), melakukan uji potensi
antibakteri AgNP ekstrak Garlic clove terhadap P.
aeruginosa yang menghasilkan zona hambat 11,8
mm. Dengan menggunakan konsentrasi yang
sama, dapat ditunjukkan bahwa zona hambat
maksimum yang dihasilkan oleh bakteri gram-
negatif selalu lebih besar dibandingkan bakteri 4 KESIMPULAN
gram-positif. Hal ini disebabkan karena bakteri
Gram-positif memiliki lapisan tipis peptidoglikan Studi ini telah mengkaji sintesis dan
dan protein beta barel yang disebut porin. Maka karakteristisasi nanopartikel perak (AgNP) yang
dari itu, potensi aktivitas antibakteri AgNP menggunakan ekstrak tanaman sebagai
terhadap bakteri gram-negatif lebih tinggi bioreduktor. Berbagai ekstrak tanaman dilaporkan
dibandingkan bakteri gram-positif (Jannah, 2019). berpotensi sebagai bioreduktor dalam sintesis
AgNP. Bentuk, ukuran, stabilitas, dan aktivitas
AgNP sangat bergantung pada kandungan zat
Tabel IV.2 Aplikasi AgNP sebagai katalis pereduksi, konsentrasi prekursor, waktu reaksi,
suhu, dan stabilisator. Karakteristik AgNP dapat
diketahui melalui analisis spektroskopi UV-Vis,
SEM, TEM, XRD, FTIR, dan PSA. Stabilitas
AgNP memegang peranan yang sangat penting
terutama ketika AgNP tersebut dikarakterisasi dan
diaplikasikan menjadi sebuah produk.
Nanopartikel perak dengan kestabilan yang cukup
Tabel IV.3 Aplikasi AgNP sebagai antimikroba tinggi dapat diaplikasikan sebagai zat antimikroba,
terhadap bakteri Gram-negatif katalis, antioksidan, dan detektor sensor optik.

SARAN
Berdasarkan kajian pustaka yang telah
dilakukan tentang sintesis AgNP menggunakan
ekstrak tanaman, penulis memberikan saran untuk
dapat melakukan penelitian terkait sintesis dan
karakterisasi nanopartikel perak menggunakan
ekstrak tanaman sebagai bioreduktor.

DAFTAR PUSTAKA
Tabel IV.4 Aplikasi AgNP sebagai antimikroba Abdassah, M. (2017). Nanopartikel Dengan Gelasi
terhadap bakteri Gram-positif Ionik, Farmaka Vol.15, No.1.
Ahmed, S., M. Ahmad, B.L. Swami, S. Ikram.
(2014). A review on plants extract mediated
synthesis of silver nanoparticles for
antimicrobial applications: A green
expertise, Journal of Advanced Research:
October.
Ariyanta, H.A. (2014). Preparasi nanopartikel
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Kajian Pustaka Sintesis Nanopartikel Perak… | 369
perak dengan metode reduksi dan Lestari, G.A.D., I.E. Suprihatinb, J. Sibaranib.
aplikasinya sebagai antibakteri penyebab (2019). Sintesis Nanopartikel Perak (NPAg)
luka infeksi, MKMI, Maret. Menggunakan Ekstrak Air Buah Andaliman
Dwistika, R. (2018). Karakteristik Nanopartikel (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dan
Perak Hasil Produksi Dengan Teknik Aplikasinya pada Fotodegradasi Indigosol
Elektrolisis Berdasarkan Uji Blue, Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi: 22
Spektrofotometer UV-Vis Dan Particle Size (5), Juni, 200-205.
Analyzer (PSA) [Skripsi], Program Studi Odeniyi, M.A., V.C. Okumah, B.C. Adebayo-
Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Tayo, O.A. Odeniyi. (2019). Green
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri synthesis and cream formulations of silver
Yogyakarta, Yogyakarta. nanoparticles of Nauclea latifolia (African
Emeka, E.E., Oseghale Charles O., Chuku peach) fruit extracts and evaluation of
Aleruchi, Labulo A.H., Owoseni M.C., antimicrobial and antioxidant activities,
Mfon Rebeccac, Enock O.D., Adesuji E.T., Sustainable Chemistry and Pharmacy:
(2013). Evaluation of Antibacterial September, 100197.
Activities of Silver Nanoparticles Green- Ekstrak Daun Sirih (Piper betle linn.)
Synthesized Using Pineapple Leaf (Ananas menggunakan Irradiasi Microwave
comosus). JMIC, September. [Skripsi], Jurusan Kimia, Fakultas
Fatihin, S. (2016). Sintesis Nanopartikel Perak Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Aquades Buah Jambu Biji Merah (Psidium Rahman, A.U., A.U. Khana, Q. Yuana, Y. Weia, et
Guajava L.) Dan Irradiasi Microwave al. (2018). Tuber extract of Arisaema
[Skripsi], Jurusan Kimia, Fakultas flavum eco-benignly and effectively
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, synthesize silver nanoparticles:
Universitas Negeri Semarang, Semarang. Photocatalytic and antibacterial response
Guzman, M.G., Jean., and Stephan G. (2008). against multidrug resistant engineered E.
Syntehesis of siler nanoparticles by coli QH4, Journal of Photochemistry &
chemical reduction method and their Photobiology, B: Biology 193, 31–38.
antibacterial activity, International Journal Ravichandran, V., S. Vasanthi, S. Shalini, S.A.A.
of Chemical and Biomolecular Engineering, Shah, M. Tripathy, Neeraj Paliwala. (2018).
Vol 2, hal. 3. Green synthesis, characterization,
Haryani, Y., G.F. Kartika, Yuharmen, E.M. Putri, antibacterial, antioxidant and photocatalytic
D.T. Alchalish, Y. Melanie. (2016). activity of Parkia speciosa leaves extract
Pemanfaatan Ekstrak Air Rimpang Jahe mediated silver nanoparticles, Results in
Merah (Zingiber Officinale Linn. Var. Physics: 102565.
Rubrum) Pada Biosintesis Sederhana Ristian, I. (2013). Kajian Pengaruh Konsentrasi
Nanopartikel Perak, Chimica et Natura Perak Nitrat (AgNO3) terhadap Ukuran
Acta: Vol. 4 No. 3, Desember, 151-155. Nanopartikel Perak [Skripsi], Jurusan
Jannah, Aimmatul. (2019). Formulasi dan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Karakteristik Fisikokimia serta Aktivitas Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Antibakteri Sintesis Nanopartikel Perak Semarang, Semarang.
(Ag-NP) dan Gel Nanopartikel Perak (Ag- Sasidharan, D., T.R. Namitha, Smera P. Johnson,
NP) terhadap Staphylococcus aureus. Vimala Jose, Paulson Mathew. (2019).
[Skripsi], Jusuan Farmasi, Fakultas Synthesis of silver and copper oxide
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN nanoparticles using Myristica fragrans fruit
Maulana Malik Ibrahim, Malang. extract: Antimicrobial and catalytic
Kishore, M. dan Y. Hanumantha Rao. (2018). applications, Sustainable Chemistry and
Green synthesis and characterization of Pharmacy: October, 100255.
silver nanoparticle from ampelocissus Strambeanu, N., Demetrovici, L., & Dragos, D.
latifolia root extract, Materials Today: (2015). Natural Sources of Nanoparticles.
Proceedings 5, 26271–26279. In Nanoparticles’ Promises and Risks,
Farmasi
370 | Dwina Syafira Arzi, et al.
Springer International Publishing.
Tamilarasi, P. dan P. Meena. (2019). Green
synthesis of silver nanoparticles (Ag NPs)
using Gomphrena globosa (Globe
amaranth) leaf extract and their
characterization, Materials Today:
Proceedings.
Wisnuwardhani, H.A., A. Roosma, Y. Lukmayani,
A. Arumsari, Sukanta. (2019a). Optimasi
Kondisi Sintesis Nanopartikel Tembaga
Menggunakan Ekstrak Biji Melinjo
(Gnetum gnemon L.), Jurnal Ilmiah Ibnu
Sina: Oktober, 4(2), 353-360.
Wisnuwardhani, H.A., Y. Lukmayani, S. Hazar,
and H. Hoeruniswah. (2019b). Optimization
of Silver Nanoparticles Synthesis using
Kawista (Limonia Acidissima Groff.)
leaves ethanol extract, Journal of Physics:
Conference Series 1375, 012077.

Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472

Anda mungkin juga menyukai