Anda di halaman 1dari 6

Fullerene Journ. Of Chem Vol.4 No.

2: 96-101, 2019
ISSN 2598-1269

Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak


Daun Pucuk Idat (Cratoxlum glaucum) melalui Iradiasi Microwave
serta Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

Verry Andre Fabiani* ,Desti Silvia, Dinda Liyana, Herul Akbar


a Jurusan Kimia Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung, Bangka, 33172, Indonesia

INFO ARTIKEL ABSTRACT

Diterima 08 Oktober 2019 Synthesis of silver nanoparticles was carried out using bioreductors of Cratoxylum
Disetujui 27 Oktober 2019 glaucum leaf extract using the microwave irradiation method. Synthesis was carried
out by reacting the Cratoxylum glaucum leaf extract with silver nitrate solution at a
Key word: mass ratio of 1: 2. The variables of this study were variations in silver nitrate
Antibacterial, concentration and synthesis time. Based on the results of UV-Vis analysis showed the
bioreductor, presence of maximum wavelength absorption which is characteristic of the formation
microwave, of silver nanoparticles at a wavelength of 398.8 nm with a concentration of 0.5 mM
particle size, AgNO3 and a synthesis time of 120 seconds. Particle size analysis shows that the 10%
silver nanoparticle. particle size distribution is 92.5 nm and overall is 544.1 nm. Antibacterial activity
Kata kunci: test results showed silver nanoparticles have strong antibacterial properties against
Antibakteri, E. coli and S. aureus bacteria.
bioreduktor,
microwave,
nanopartikel perak,
ukuran partikel

ABSTRAK

Telah dilakukan sintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor


ekstrak daun pucuk idat (Cratoxlum glaucum) menggunakan metode iradiasi
microwave. Sintesis dilakukan dengan mereaksikan ekstrak daun pucuk idat
dengan larutan perak nitrat pada perbandingan komposisi 1:2. Variabel
penelitian ini yaitu variasi konsentrasi perak nitrat dan waktu sintesis.
Berdasarkan hasil analisis UV-Vis menunjukkan adanya serapan panjang
gelombang maksimum yang merupakan karakteristik pembentukan
nanopartikel perak pada panjang gelombang 398,8 nm dengan konsentrasi
*e-mail: AgNO3 0,5 mM dan waktu sintesis 120 detik. Analisis ukuran partikel
verryandre89@gmail.com menunjukkan distribusi ukuran partikel sebanyak 10% berukuran 92,5 nm
*Telp: 085252062300 dan secara keseluruhan berukuran 544,1 nm. Hasil uji aktivitas antibakteri
menunjukkan nanopartikel perak memiliki sifat antibakteri yang kuat
terhadap bakteri E.coli dan S.aureus.

Pendahuluan nano dengan ukuran 1-100 nm, metode top down


Akhir-akhir ini nanoteknologi (fisika) dan metode bottom up (kimia)
berkembang sangat pesat seiring dengan merupakan metode dalam sintesis partikel
kemajuan zaman. Salah satu produk berukuran nano [2].
nanoteknologi yang menarik diteliti yaitu Salah satu jenis nanopartikel dengan
nanopartikel. Aplikasi nanopartikel telah manfaat yang luas yaitu nanopartikel perak.
banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang Nanopartikel perak memiliki sifat antimikroba
diantaranya pada bidang kesehatan, yang dapat digunakan dalam berbagai macam
lingkungan, pertanian, tekstil, elektronika dan produk kesehatan seperti kain pembalut luka
energi [1]. Nanopartikel merupakan partikel [3], serat katun [4] yang berfungsi menghambat

96
Fabiani, V. A., Silvia, D., Liyana, D., Akbar, H., 2019

pertumbuhan bakteri, semprotan antiseptik dan Preparasi Daun Pucuk Idat


pelapis antimikroba untuk perangkat medis Daun pucuk idat yang telah dibersihkan
yang mensterilkan udara dan permukaan [5]. kemudian dikeringkan dengan cara diangin-
Pada penelitian sebelumnya, natrium anginkan pada suhu kamar selama 3-5 hari.
tetraborohidrat (NaBH4) merupakan reduktor Daun yang telah kering dipotong hingga
kimia yang digunakan pada sintesis berukuran kecil kemudian dihaluskan dengan
nanopartikel perak [6] tetapi natrium blender. Serbuk daun pucuk idat disimpan
tetraborohidrat berdampak negatif terhadap dalam wadah yang bersih dan terlindung dari
lingkungan karena sifatnya yang reaktif [7]. cahaya agar tidak terjadi kerusakan dan
Adanya bioreduktor berbasis ekstrak tanaman penuruan mutu.
diharapkan dapat menjadi pereduksi alternatif
yang ramah lingkungan. Ekstrak tanaman Ekstraksi Daun Pucuk Idat
diketahui efektif dapat digunakan sebagai Daun pucuk idat kering kemudian
reduktor dalam sintesis nanopartikel perak dihaluskan dan ditimbang seberat 20 gr.
serta dapat meminimailisir penggunaan Selanjutnya ditambah akuades 200 mL,
reduktor dari bahan kimia. campuran distirer dan dipanaskan pada suhu 70
Sintesis nanopartikel perak umumnya oC selama 120 menit kemudian disaring dan

dilakukan dengan metode pemanasan disentrifuge untuk mendapatkan ekstrak daun


konvensional dan cenderung membutuhkan pucuk idat.
energi yang tinggi. Disisi lainnya, terdapat
metode sintesis nanopartikel perak yang lebih Sintesis Nanopartikel Perak -Ekstrak Daun Pucuk
efektif dibandingkan metode pemanasan Idat melalui Iradiasi Microwave
konvensional karena lebih cepat, low energy, Pada penelitian ini, sintesis nanopartikel
efisien dan ramah lingkungan yaitu dengan perak dilakukan berdasarkan penelitian
metode microwave [8-9]. Fatihin (2016) [10] sebelumnya yang telah dimodifikasi [13].
berhasil mensintesis nanopartikel perak Sintesis dilakukan dengan mereaksikan ekstrak
menggunakan ekstrak buah jambu biji melalui daun pucuk idat larutan AgNO3 0,5 mM, 1 mM,
iradiasi microwave dan terbukti nanopartikel 1,5 mM pada perbandingan komposisi 1:2,
perak yang dihasilkan memiliki sifat sebagai kemudian dimasukkan ke dalam microwave
antibakteri. selama 60, 90, 120 detik. Hasil sintesis
Aktivitas antibakteri pada nanopartikel dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-
perak umumnya dipengaruhi oleh beberapa Vis. Panjang gelombang maksimum yang
faktor diantaranya konsentrasi, bentuk dan diperoleh dari analisis UV-Vis kemudian
ukuran nanopartikel perak serta jumlah dan dianalisis dengan PSA Nano.
jenis bakteri yang berinteraksi dengan
nanopartikel perak [11]. Ukuran partikel yang Uji Aktivitas Antibakteri
semakin kecil menyebabkan sifat antibakteri Aktivitas antibakteri nanopartikel
semakin besar, oleh sebab itu ukuran partikel dilakukan dengan menggunakan uji zona daya
perak menjadi penting dalam sintesis hambat berdasarkan standar AATCC 100-1999
nanopartikel perak. Konsentrasi garam perak, dan AATCC 147-1998. Kertas cakram
jenis reduktor, temperatur dan waktu reaksi dicelupkan kedalam larutan nanopartikel perak
merupakan parameter yang menentukan yang diencerkan dengan konsentrasi 25%, 50%
ukuran partikel pada sintesis nanopartikel dan 100%, kemudian media Nutrient Agar
perak [12]. disebar kedalam cawan petri yang telah
diinokulasi dengan bakteri E. coli dan S. aureus.
Bahan dan Metode Zona hambat yang terbentuk selanjutnya
Bahan yang digunakan pada penelitian diukur untuk mengetahui kekuatan
ini yaitu akuades, ekstrak daun pucuk idat dan antibakterinya.
perak nitrat (AgNO3) merck. Sampel daun
pucuk idat pada penelitian ini diperoleh di Desa
Balunijuk Kabupaten Bangka.

97
Fabiani, V. A., Silvia, D., Liyana, D., Akbar, H., 2019

Hasil dan Pembahasan Analisis UV-Vis pada sintesis


Metode alternatif sintesis nanopartikel nanopartikel perak dilakukan untuk
perak yaitu menggunakan metode iradiasi mengamati panjang gelombang maksimum
microwave. Iradiasi microwave dapat yang bersesuasian dengan karakter serapan
meningkatkan hasil reaksi tanpa adanya panjang gelombang nanopartikel perak pada
perubahan pada reaksi tersebut hal ini rentang 395-405 nm , pada rentang serapan
disebabkan karena waktu reaksi yang cepat dan tersebut diketahui nanopartikel perak yang
pemanasan yang homogen sehingga dihasilkan berukuran 10-14 nm [17], kurva
berpengaruh terhadap proses pembentukan inti panjang gelombang maksimum dari
nanopartikel perak [14]. nanopartikel perak dapat diamati pada gambar
Pada penelitian ini, bioreduktor yang 2.
digunakan pada sintesis nanopartikel perak
yaitu ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum Tabel 1. Hasil analisis UV-Vis
glaucum). Penelitian sebelumnya menyatakan
bahwa ekstrak daun pucuk idat memiliki Konsentrasi Waktu Sintesis λ Maks
AgNO3(mM) (detik) (nm)
senyawa tanin dan flavonoid yang merupakan
60 394,8
turunan fenolik dan dapat bekerja secara aktif
0,5 90 392,2
dalam mereduksi perak nitrat [15]. Mekanisme 120 398,8
reaksi reduksi senyawa fenolik terhadap 60 394,4
senyawa perak dapat diamati pada gambar 1. 1 90 388
Pada prinsipnya, gugus fungsional pada 120 382,6
ekstrak tanaman yang menyebabkan Ag+ 60 393,3
1,5 90 398,6
tereduksi menjadi Ag0.
120 396,6

Berdasarkan Tabel 1, panjang gelombang


maksimum yang berada pada range
nanopartikel perak yaitu pada konsentrasi 0,5
mM dan 1,5 mM. Semakin besar konsentrasi
perak nitrat, indikasi terbentuknya
nanopartikel perak semakin besar, pada
konsentrasi AgNO3 1,5 mM menunjukkan
adanya dua serapan λ maksimum
dibandingkan konsentrasi yang lainnya.
Gambar 1. Mekanisme reduksi ion perak [16]
Semakin tinggi nilai serapan, maka konsentrasi
Analisis UV-Vis partikel-nano dalam larutan semakin tinggi
[18]. Pada konsentrasi 1 mM tidak
menunjukkan serapan λ maksimum yang
berada pada range nanopartikel perak, hal ini
disebabkan pada konsentrasi tersebut tidak
terjadi nukleasi yang maksimal sehingga
partikel yang dihasilkan masih berukuran
sangat kecil.

Analisis Ukuran Partikel


Analisis ukuran partikel dilakukan pada
sampel dengan panjang gelombang yang
Gambar 2. Kurva panjang gelombang maksimum
optimum, analisis Particle Size Analyzer (PSA)
nanopartikel perak [17]
dilakukan untuk mengetahui distribusi ukuran
dan keseragaman partikel.

98
Fabiani, V. A., Silvia, D., Liyana, D., Akbar, H., 2019

Tabel 2. Hasil analisis PSA yang telah diinokulasi bakteri E. coli dan
Konsentrasi Waktu Diameter D10% S.aureus menunjukkan adanya zona bening
AgNO3 Sintesis rata-rata (nm) pada media agar. Menurut Wahyudi, et al.
(mM) (detik) (nm) (2011) [19], luas ukuran zona bening yang
0,5 120 544,1 92,5 terbentuk menunjukkan kekuatan daya
hambat, semakin besar zona bening yang
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan dihasilkan maka daya hambat terhadap
distribusi ukuran nanopartikel yang dihasilkan pertumbuhan bakteri juga semakin kuat.
masih belum merata, sekitar 10% dari jumlah
distribusi ukuran nanopartikel memiliki Tabel 3. Diameter zona hambat nanopartikel perak
ukuran 92,5 nm dimana ukuran tersebut telah Diameter zona hambat (mm)
Konsentrasi
sesuai pada kisaran nanometer yaitu 0-100 nm. E. coli S. aureus
Namun untuk secara keseluruhan, diameter 25% 8,00 7,45
rata-rata yang dihasilkan yaitu 544,1 nm dan 50% 8,25 7,95
melebihi ukuran nano. Hal ini disebabkan 100% 13,15 16,05
karena sampel yang dihasilkan kurang stabil
sehingga terjadi aglomerasi yang menyebabkan Tabel 3 menunjukkan ukuran luas zona
ukuran partikel menjadi lebih besar. hambat berdasarkan uji antibakteri terhadap
E.coli dan S.aureus. Berdasarkan ukuran
Uji aktivitas antibakteri diameter zona hambat, kekuatan antibakteri
Metode kualitatif pada uji aktivitas terbagi menjadi empat kategori yaitu daya
antibakteri dilakukan dengan mengamati hambat lemah (<5 mm), daya hambat sedang (5-
adanya zona hambat pada media bakteri. Pada 10 mm), daya hambat kuat (10-20 mm), dan
penelitian ini, uji aktivitas antibakteri daya hambat sangat kuat (>20 mm) [20]. Pada
nanopartikel perak dilakukan terhadap bakteri penelitian ini dapat diamati bahwa konsentrasi
Eschericia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil nanopartikel perak 25% dan 50% menunjukkan
sintesis nanopartikel perak yang digunakan kekuatan antibakteri dengan kategori daya
yaitu pada konsentrasi AgNO3 0,5 mM dengan hambat sedang, sedangkan pada konsentrasi
waktu sintesis selama 120 detik serta λ 100% (larutan induk) kekuatan antibakteri yang
maksimum 398,8 nm. Uji aktivitas antibakteri dihasilkan menunjukkan daya hambat yang
dilakukan menggunakan metode difusi yaitu kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan meletakkan kertas cakram yang telah nanopartikel perak yang dihasilkan pada
terisi organisme secara merata. penelitian ini memiliki sifat antibakteri.

Ucapan terimakasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Kemenristekdikti atas bantuan dana penelitian
melalui skim Program Kreatifitas Mahasiswa
Bidang Penelitian Tahun 2019.

Kesimpulan
Kondisi optimal sintesis nanopartikel
Gambar 3. Aktivitas nanopartikel perak terhadap bakteri perak menggunakan ekstrak pucuk idat
(a) E. coli dan (b) S. aureus
(Cratoxlyum glaucum) diperoleh pada
konsentrasi perak nitrat 0,5 mM dan waktu
Gambar 3 menunjukkan hasil uji
sintesis 120 detik. Hal ini didasarkan dari
antibakteri nanopartikel perak terhadap bakteri analisis UV-Vis pada panjang gelombang
E. coli dan S. aureus. Tiga zona bening yang
maksimum yang paling optimal yaitu 398,8 nm.
dihasilkan pada kertas cakram tersebut
Ukuran partikel yang dihasilkan dari distribusi
merupakan tiga konsentrasi nanopartikel perak
ukuran partikel sebanyak 10% menghasilkan
yang telah diencerkan 25%, 50% dan 100%.
ukuran nano (92,5 nm) namun secara
Ketiga konsentrasi pada masing-masing media

99
Fabiani, V. A., Silvia, D., Liyana, D., Akbar, H., 2019

keseluruhan ukuran yang dihasilkan yaitu 544,1 Menggunakan Bioreduktor Ekstrak


nm. Aktivitas antibakteri yang dihasilkan Aquades Buah Jambu Biji Merah
menunjukkan bahwa nanopartikel perak (Psidium guajava L.) Dan Iradiasi
memiliki kekuatan antibakteri yang kuat Microwave. 2016.
terhadap E.coli dan S.aureus. 11. Sondi, I.; Salopek-sondi, B., Silver
nanoparticles as antimicrobial agent : a
Daftar Pustaka case study on E . coli as a model for Gram-
1. Tsuzuki, T., Commercial scale production negative bacteria. J Colloid Interface Sci.
of inorganic nanoparticles. Int J 2004;275:177–82.
nanotechnol. 2009;6(5):567–77. 12. Silekaite, A.; Prosycevas, I.; Puiso, J.;
2. Wahyudi, T.; Rismayani, S., Aplikasi Juraitis, A.; Guobiene, A., Analysis of
Nanoteknologi pada Bidang Tekstil. Silver Nanoparticles Produced by
Arena Tekst. 2008;23(2):52–109. Chemical Reduction of Silver Salt
3. Ariyanta, H. A.; Wahyuni, S., Preparasi Solution. Mater Sci. 2006;12(4):287–91.
Nanopartikel Perak dengan Metode 13. Kudle, K. R.; Donda, M. R.; Merugu, R.;
Reduksi dan Aplikasinya Sebagai Prashanti, Y.; Rudra, M. P. P., Microwave
Antibakteri Penyebab Infeksi. Indones J assisted green synthesis of silver
Chem Sci. 2014;3(1):1–6. nanoparticles using Stigmaphyllon
4. Haryono, A.; Harmami, S. B., Aplikasi littorale leaves their characterization and
Nanopartikel Perak pada Serat Katun anti-microbial activity. Int J Nanomater
sebagai Produk Jadi Tekstil Antimikroba. Biostructures. 2013;3(1):13–6.
J Kim Indones. 2010;5(1):1–6. 14. Punuri, J. B.; Sharma, P.; Sibyala, S.;
5. Xiu, Z.; Zhang, Q.; Puppala; H. L.; Colvin, Tamuli, R.; Bora, U., Piper betle-mediated
V. L.; Alvarez, P. J. J., Negligible Particle- green synthesis of biocompatible gold
Specific Antibacterial Activity of Silver nanoparticles. Int Nano Lett. 2012;2(18):1–
Nanoparticles. Nano Lett. 2012;12:4271–5. 9.
6. Julkarnain, M.; Mondal, A.K.; Rahman, 15. Fabiani, V. A.; Sutanti, F.; Silvia, D.; Putri,
M.; Rana, S., Preparation and Properties M. A., Green Synthesis Nanopartikel
of Chemically Reduced Cu and Ag Perak Menggunakan Ekstrak Daun
Nanoparticles. In: International Conference Pucuk (Idat (Cratoxlyum glaucum)
on Mechanical, Industrial and Materials sebagai Bioreduktor. Indo J Pure App
Engineering. Rajshahi, Bangladesh; 2013. Chem. 2018;1(2):68–76.
p. 636–40. 16. Jain, S.; Mehata, M. S. Medicinal Plant
7. Ghosh, S. K.; Kundu, S.; Mandal, M.; Pal, Leaf Extract and Pure Flavonoid
T., Silver and Gold Nanocluster Mediated Green Synthesis of Silver
Catalyzed Reduction of Methylene Blue Nanoparticles and their Enhanced
by Arsine in a Micellar Medium. Antibacterial Property. Sci Rep [Internet].
Langmuir. 2002;18(23):8756–60. Springer US; 2017;7(November):1–13.
8. Majid, A.A.; Prasetyo, D.; Danarto, Y. C., Available from:
Pembuatan biodiesel dari minyak http://dx.doi.org/10.1038/s41598-017-
jelantah dengan menggunakan iradiasi 15724-8
gelombang mikro. In: Simposium Nasional 17. Solomon, S. D.; Bahadory, M.;
RAPI XI FT UMS. 2012. p. 15–21. Jeyarajasingam, A. V.; Rutkowsky, S. A.;
9. Raghunandan, D.; Borgaonkar, P.A.; Boritz, C., Synthesis and Study of Silver
Bendegumble, B., Microwave-Assisted Nanoparticles. J Chem Educ.
Rapid Extracellular Biosynthesis of Silver 2007;84(2):322–5.
Nanoparticles Using Carom Seed ( 18. Prasetiowati, A.L; Prasetya, A.T.;
Trachyspermum copticum ) Extract and Wardani, S. Nanopartikel Perak dengan
in Vitro Studies. Am J Anal Chem. Bioreduktor Ekstrak Daun Belimbing
2011;2:475–83. Wuluh ( Averrhoa Bilimbi L . ) sebagai
10. Fatihin, S., Sintesis Nanopartikel Perak Antibakteri. Indones J Chem Sci Sint.

100
Fabiani, V. A., Silvia, D., Liyana, D., Akbar, H., 2019

2018;7(2):160–6.
19. Wahyudi, T.; Sugiyana, D.; Hemly Q.
Sintesis Nanopartikel Perak dan Uji
Aktivitasnya Terhadap Bakteri E. coli dan
S. aureus. Arena Tekst. 2011;26(1):55–60.
20. Davis, W.; Stout T. Disc Plate Method of
Microbiological Antibiotic Assay. Appl
Microbiol. 1971;22(4):659–65.

101

Anda mungkin juga menyukai