Anda di halaman 1dari 11

45

Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh


Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi Microwave.

Synthesis of Silver Nanoparticles by Using Bioreductor of Green Tea Leaf Extract


(Camellia Sinensis) by Microwave Irradiation

1)
Dewi Mustika Rahim, 2)Netti Herawati, 3)Hasri
1)
Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UNM
2), 3)
Dosen Kimia FMIPA UNM
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Makassar. Jl. Dg. Tata Raya, Parang Tambung
e-mail: dewimustika13@gamail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang sintesis nanopartikel perak menggunakan
bioreduktor ekstrak daun teh hijau (Camellia Sinensis) dengan iradiasi microwave.
yang untuk mengetahui pengaruh waktu sintesis dan pengaruh pH stabilizer
terhadap sintesis nanopartikel perak ekstrak daun teh hijau dengan iradiasi
microwave serta karakterisasinya. Larutan AgNO3 3 mM direduksi menggunakan
ekstrak daun teh hijau dan di iradiasi microwave pada variasi waktu sintesis 1-5
menit. Penentuan waktu sintesis optimal menggunakan spektrofotometer UV-Vis
diukur setiap 1 menit. Nanopartikel dengan waktu sistesis 4 menit, pH stabilizer
menggunakan asam sitrat dan NaOH dengan pH 6-9. Karakterisasi nanopartikel
menggunakan instrumen SEM-EDS (Scanning Electron Microscopy-Energy
Dispersive X-Ray Spectroscopy) dan PSA (Particle Size Analyzer). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa waktu sintesis optimal adalah 4 menit. Morfologi
nanopatikel perak yang dikarakterisasi menggunakan SEM (Scanning Electron
Microscopy) yang dihasilkan cenderung beragregasi. Adanya kecenderungan
nanopartikel untuk beragregasi menyebabkan ukuran atau diameter nanopartikel
tidak seragam. Ukuran dan distribusi ukuran nanopartikel perak dikarakterisasi
menggunakan PSA(Particle Size Analyzer) dihasilkan pada pH 6 antara 31,01 –
402,44 nm dengan rata-rata ukuran sebesar 91 nm, pH 7 antara 35,03 – 740,899
nm dengan rata-rata ukuran sebesar 106,3 nm, pH 8 antara 39,58 – 193,48 nm
dengan rata-rata ukuran 71,7, dan pH 9 antara 35,03 – 171,25 nm dengan rata-rata
ukuran sebesar 64,4 nm. Disimpulkan bahwa hasil sintesis nanopartikel perak
terkecil diperoleh pada pH 9 dan waktu sintesis 4 menit.
Kata kunci: Ekstrak Daun Teh Hijau, Nanopartikel Perak, Iradiasi Microwave.

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


46
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

ABSTRACT
Research has been carried out on the synthesis of silver nanoparticles using a
bioreductor of green tea leaf extract (Camellia Sinensis) by irradiation
microwave.This research aimed to determine the effect of synthesis time and pH
stabilizer on the synthesis of silver nanoparticles of green tea leaf extract by
microwave irradiation and it’s characterization. The 3 mM AgNO3 solution was
reduced using green tea leaf extract and microwave irradiated in a variation of the
synthesis time 1-5 minutes. The determining optimum of sythesis time was done
by analysis of UV-Vis spectrum for every minutes. Nanoparticles with a synthesis
time of 4 minutes, the stabilizer of silver nanoparticles used citric acid and NaOH
with a pH of 6-9. Characterization of nanoparticles using SEM-EDS instrument
(Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy) and
PSA (Particle Size Analyzer). The results showed that the optimal synthesis time
was 4 minutes. The morphology of silver nanopaticles characterized using SEM
produced tends to aggregate. The tendency of nanoparticles to aggregate causes
size or diameter of nanoparticles was random. The size and distribution of size
silver nanoparticles characterized using PSA were produced at pH 6 between
31.01 - 402.44 nm with an average size of 91 nm, pH 7 between 35.03 - 740,899
nm with an average size amounting to 106.3 nm, pH 8 between 39.58 - 193.48 nm
with an average size of 71.7, and pH 9 between 35.03 - 171.25 nm with an
average size of 64.4 nm. It was concluded that the synthesis of the smallest silver
nanoparticles was obtained at pH 9 and synthesis time of 4 minutes.
Keywords: Green Tea Leaf Extract, Silver Nanoparticles, Microwave Irradiation

PENDAHULUAN murni, namun metode tersebut mahal


Salah satu bidang material dan tidak ramah lingkungan.
yang banyak mendapat perhatian Sehingga terdapat metode baru, yaitu
dalam beberapa tahun terakhir adalah biosintesis nanopartikel berbasis
nanopartikel karena memiliki peran tumbuhan sebagai bioreduktor.
penting dalam kemajuan teknologi. Penggunaan senyawa organik
Nanopartikel dapat berupa logam, tumbuhan untuk sintesis nanopartikel
oksida logam, semikonduktor, merupakan metode yang ramah
polimer, dan senyawa organik. lingkungan, serta lebih sederhana.
Nanopartikel perak adalah salah satu Disamping itu, jenis tumbuhan yang
nanopartikel yang paling banyak mengandung bahan reduktor ini
diteliti dan aplikasinya yang paling cukup melimpah dan mudah
umum adalah penggunaan didapatkan di wilayah Indonesia.
nanopartikel perak sebagai Beberapa penelitian telah
antibakteri, substansi antimikroba, mensintesis nanopartikel perak
anti inflamasi, anti agiogenesis, anti menggunakan ekstrak tumbuhan,
jamur, anti viral, dan anti aktivitas seperti penggunaan ekstrak daun
platelat (Mallikarjuna, dkk., 2011). bambu sebagai pereduksi ion perak
Nanopartikel perak dapat dari senyawa AgNO3 menjadi
disintesis dengan metode fisika, kimia nanopartikel perak pada suhu 65oC
dan biologi. Meskipun metode fisika diperoleh kurang dari 100 nm (Yasin,
dan kimia menghasilkan partikel yang 2013). Sintesis nanopartikel perak

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


47
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

menggunakan ekstrak daun tapak keuntungan yaitu pemanasan


dara, dengan ukuran nanopartikel homogen yang dapat berpengaruh
rata-rata 35-55 nm berbentuk acak secara langsung pada proses nukleasi
kubik (Ponarulselvam, dkk., 2012). sintesis nanopartikel perak (Punuri,
Sintesis nanopartikel perak dkk., 2012). Beberapa penelitian
menggunakan ekstrak daun ranti dan menggunakan metode tersebut yaitu,
kembang telang diperoleh sintesis nanopartikel menggunakan
nanopartikel dengan ukuran rata-rata bioreduktor daun jambu dengan
20 nm (Krithiga, dkk., 2015). Sintesis iradiasi microwave diperoleh ukuran
nanopartikel perak menggunakan nanopartikel 21,04 nm (Arifin, dkk.,
ekstrak daun stroberi, diperoleh 2016). Sintesis nanopartikel
nanopartikel perak berbentuk bola nanopartikel dengan menggunakan
dengan ukuran 9-15 nm daun Stigmaphyllon littorale dengan
(Naik,dkk.,2013). Sintesis Iradiasi microwave diperoleh ukuran
nanopartikel perak menngunakan 23 nm (Kudle, dkk., 2013). Sitntesis
ekstrak metanol daun teh hijau, nanopartikel dengan ekstrak daun
diproleh ukuran 157,8 nm (Negara, sirih diperoleh ukuran rata-rata 11,94
2017). nm (Purnamasari, dkk., 2016).
Daun teh mengandung Sejauh ini penelusuran
senyawa katekin turunan dari peneliti, penggunaan Iradiasi
senyawa flavonoid yang memiliki microwave terhadap sintesis
gugus hidroksil (-OH) dapat berperan nanopartikel perak menggunakan
dalam proses reduksi ion Ag+ menjadi ekstrak daun teh hijau belum
Ag nanopartikel (Loo, dkk., 2012). dilakukan. Sehingga penelitian ini,
Sifat dari senyawa katekin yang bertujuan mensintesis nanopartikel
mudah mengalami oksidasi yaitu perak menggunakan ekstrak daun teh
pelepasan atau pendonor elektron hijau dengan bantuan Iradiasi
untuk menghambat molekul microwave.
antioksidan menjadi radikal bebas.
Berdasarkan sifat antioksidannya ini METODE PENELITIAN
dan mudahnya mengalami oksidasi A. Alat
dapat mempermudah proses Alat yang digunakan pada
pembentukan nanopartikel perak yang penelitian ini adalah wadah maserasi,
mengalami proses reduksi. alat-alat gelas, neraca analitik,
Pada umumnya sintesis microwaveElectroluxEMM2021MW,
nanopartikel perak dilakukan dengan centrifuge,stopwatch,blender,
metode pemanasan konvensional, Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu
namun metode tersebut membutuhkan tipe UV 2450, SU3500 Scanning
waktu yang lama, pemanasan tidak Electron Microscopy (SEM), dan
merata dan tidak efisien. Oleh karena Particle Size Analyzer (PSA) merk
itu, muncul metode menggunakan HORIBA SZ-100.
iradiasi microwave. Iradiasi B. Bahan
microwave dapat mempercepat waktu Bahan-bahan yang digunakan
reaksi dan meningkatkan hasil tanpa dalam penelitian ini adalah serbuk
menyebabkan perubahan berarti halus daun teh (Camellia Sinensis),
dalam reaksi kimia, serta memiliki akuabides, metanol p.a, AgNO3 padat,

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


48
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

Asam sitrat padat, larutan NaOH 0,1 nanopartikel perak yang ditandai
M, kertas saring Whatman, dengan munculnya puncak absorbansi
aluminium foil. pada panjang gelombang 385-515 nm
C. Prosedur Kerja (Yasin, dkk., 2013) dan atau
1. Persiapan Bahan terjadinya perubahan warna larutan,
Daun teh hijau (Camellia dari warna kuning menjadi coklat.
sinensis) yang telah dibersihkan Larutan sampel yang diperoleh
kemudian dikeringkan pada suhu disentrifugasi pada 8900 rpm selama
kamar. Daun yang telah kering 45 menit, endapan yang dihasilkan
dipotong kecil-kecil kemudian lalu dicuci dengan akuabides lalu
dihaluskan dengan menggunakan disentrifugasi kembali, proses ini
blender, setelah itu ditimbang dilakukan sebanyak 4-5 kali.Hasil
sebanyak 100 g. sentrifugasi terkahir kemudian
2. Ekstraksi ditambahkan 10 mL Asam Sitrat 0,01
Sebanyak 100 gram daun teh M dan diatur pH 6,7,8,dan 9
halus dimaserasi dengan 1000 mL menggunakan NaOH 0,1 M.
metanol. Maserasi dilakukan Selanjutnya disentrifugasi kembali
sebanyak 2 kali 48 jam disertai pada 8900 rpm selama 40 menit, lalu
pengocokan/pengadukan setiap 12 endapan dicuci dengan akuabides dan
jam. Kemudian didekantasi dan disentrifugasi kembali selama 20
disaring dengan corong Buchner yang menit. Endapan yang diperoleh
dilapisi kertas saring Whatman. dikeringkan menggunakan oven.
Ekstrak yang diperoleh kemudian 4. Karakterisasi Nanopartikel
dipekatkan dengan menggunakan Perak
evaporator hingga tersisa seperlima Morfologi nanopartikel perak
dari volume awal. Ekstrak kental dianalisis dengan menggunakan
yang diperoleh selanjutnya dapat instrumen Scanning Electron
langsung digunakan untuk proses Microscopy (SEM). Nanopartikel
sintesis nanopartikel perak. Ekstrak juga dianalisis dengan instrument
daun teh disimpan dalam lemari es Energy-Dispersive X-Ray
ketika tidak digunakan. Spectroscopy (EDS) untuk
3. Sinstesis Nanopartikel Perak mengetahui komposisi kimianya.
Ekstrak daun teh hijau menjadi Endapan yang telah dikeringkan
6 bagian (satu sebagai blanko, dan dengan oven, kemudian dianalisis
lima bagian perlakuan sebagai dengan menggunakan SEM-EDS dan
pengujian pembentukan Larutan yang diperoleh kemudian
nanopartikel). Sebanyak 5 mL ekstrak dianalisis dengan instrumen Particle
daun teh ditambahkan kedalam labu Size Analyzer (PSA) untuk
erlenmeyer 250 mL, yang telah berisi mengetahui distribusi ukuran
larutan AgNO3 3 mM sebanyak 100 nanopartikel perak.
mL. Larutan kemudian dipanaskan
dengan microwave pada daya 380 HASIL DAN PEMBAHASAN
Watt dengan variasi waktu 1-5 menit, A. Ekstraksi Daun Teh Hijau
selanjutnya di analisis dengan Daun teh hijau halus diekstrak
spektrofotometer UV-Vis untuk menggunakan pelarut metanol selama
melacak saat terbentuknya 4 x 24 jam. Ekstrak daun teh yang

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


49
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

berwarna hijau pekat seperti yang


terlihat pada Gambar 4.1.

5 menit
Gambar 2. Perubahan Warna Larutan
Gambar 1. Ekstrak Daun Teh Hijau yang Terjadi Seiring Bertambahnya
B. Sintesis Nanopartikel Perak Waktu Sintesis
dengan Metode Iradiasi Pemanasan microwave lebih
Microwave baik daripada pemanasan
Terbentuknya nanopartikel konvensional karena, secara konsisten
perak secara umum dapat dilihat pada diperoleh hasil nanopartikel dengan
perubahan warna larutan, dimana ukuran kecil, distibusi ukuran lebih
larutan menjadi coklat kehitaman. ringkas, dan kristalisasi derajat tinggi.
Seiring bertambahnya waktu, maka Sehingga pada penilitian ini,
warna dari larutan semakin pekat, diperoleh ukuran nanopartikel perak
diakibatkan senyawa fenolik yang yang lebih kecil.
terkandung dalam ekstrak daun teh Selanjutnya, untuk
hijau yang berupa katekin menjadi membuktikan bahwa reaksi reduksi
bioreduktor karena senyawa tersebut sedang berlangsung maka dilakukan
memiliki gugus –OH yang dapat pengukuran absorbansi panjang
mereduksi ion perak (Ag+) menjadi gelombang dengan menggunakan
nanopartikel perak (Ag). spektrofotometer UV-Vis. Indikasi
terbentuknya nanopartikel diketahui
dengan terbentuknya puncak
absorbansi pada kisaran panjang
gelombang 385-510 nm
(Nanocomposix.com, 2014).
Nanopartikel yang telah disintesis
kemudian dianalisis menggunakan
UV-Vis dapat dilihat pada
1 menit 2 menit Gambar 3. Spektrum UV-Vis
Sintesis Nanopartikel Perak pada
Berbagai Rentang Waktu

3 menit 4 menit

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


50
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

Berdasarkan hasil pengukuran


UV-Vis diperoleh waktu optimum
sintesis nanopartikel perak adalah
menit ke 4, karena memiliki
absorbansi yang tinggi yang
menandakan partikel lebih kecil
(Purnamasari,2015) dan memiliki
peak spectrum panjang gelombang
pembentukan nanopartikel
perak yang banyak.
C. Penambahan Stabilizer pada Gambar 3. Serbuk Hasil Sintesis
Sintesis Nanopartikel Perak Nanopartikel Perak
Endapan nanopartikel perak
yang telah dicuci dengan akuabides,
selanjutnya untuk mencegah
terjadinya agregasi digunakan asam
sitrat 0,01 M. Asam sitrat akan
bertindak sebagai stabilizer
(Mohapattra, dkk., 2015). Di mana
gugus karboksilat pada asam sitrat
berperan sebagai penstabilisasi dan
gugus hidroksil menutupi
nanopartikel, terjadi interaksi ikatan
hidrogen antar molekul dipermukaan,
yang meningkatkan stabilisasi koloid
(Pacioni, dkk., 2015). Penambahan
NaOH untuk mengontrol pH larutam Gambar 4. Larutan Nanopartikel
(Mohaputra, dkk, 2015) . Pada Perak
penelitian ini digunakan NaOH 0,1 M Endapan yang diperoleh dari
untuk mengatur pH 6,7,8, dan 9. pH hasil sentrifugasi kemudian
dapat mempengaruhi distribusi dikeringkan untuk memperoleh
ukuran partikel. Kemampuan serbuk nanopartikel perak. Hasil
berbagai gugus fungsi untuk sintesis nanopartikel perak, diperoleh
mereduksi berkurang dengan adanya serbuk nanopartikel pada pH 6 yaitu
konsentrasi H+ yang tinggi pada 0,02387 gram dengan rendemen
kondisi pH rendah. Namun saat pH sebesar 75,25%. Untuk pH 7
ditingkatkan kemampuan berbagai diperoleh serbuk nanopartikel
kemampuan gugus fungsi sebagai sebanyak 0,02571 gram dengan
pereduksi meningkat sehingga rendemen sebesar 81,07%. Dan untuk
meningkatkan kestabilan pH 8 dan pH 9 masing-masing
(Nurbayasari, dkk., 2017). diperoleh serbuk nanopartikel
sebanyak 0,02806 gram dan 0,0312
gram dengan rendemen sebesar
88,48% dan 98,39%.

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


51
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

D. Karakterisasi Nanopartikel adanya distribusi partikel yang tidak


Perak merata. cenderung beragregasi,
1. Scanning Elektron Microscope dimana umumnya partikel-partikel di
(SEM) bawah pengamatan mikroskop
Analisis SEM bertujuan untuk cenderung menggumpal.
menunjukkan morfologi partikel. Kecenderungan nanopartikel untuk
Hasil pengamatan SEM pada gambar beragregasi disebabkan oleh gaya van
4 memperlihatkan bahwa morfologi der Waals dalam larutan nanopartikel.
nanopartikel perak pada pH 6-9 yang Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
dihasilkan hampir sama dan tidak pH stabilizer tidak berpengaruh pada
terlalu terlihat perbedaan yang morfologi nanopartikel perak yang
signifikan, namun menunjukkan dihasilkan.
A B

C D

Gambar 4. Morfologi Nanopartikel Perak (A) pH 6, (B) pH 7, (C) pH 8, dan (D)


pH 9
Komposisi kimia nanopartikel (EDS). Persentase komposisi kimia
perak hasil sintesis dapat diketahui sampel diperoleh menggunakan
melalui hasil analisis instrumen alogaritma ZAF, dimana Z adalah
Energy-dispersive X-ray spectroscopy nomor atom unsur, A adalah

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


52
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

absorbansi, dan F adalah nilai 40,9 % dari berat sampel nanopartikel


fluoresence (seallabs.com, 2015). yaitu sebanyak 0,02806 g. Dilanjut
Melalui alogaritma tersebut diperoleh dengan nanopartikel perak pada pH 9
persen atom dan berat dari sampel. yaitu sebesar 38,41 % dari berat
Persen komposisi kimia nanopartikel sampel nanopartikel yaitu sebanyak
perak yang diperoleh dapat dilihat 0,0312 g. Dan nanopartikel perak
pada Gambar 5. hasil sintesis pH 7 dan pH 6 yaitu
Berdasarkan data EDS yang sebesar 38.41 % dan 29,96 % dari
ditunjukkan Tabel 4.2 nampak bahwa berat sampel nanopartikel yaitu
komposisi % Massa Perak (Ag) sebanyak 0,02571 g dan 0,02387 g.
terbesar pada nanopartikel perak hasil
sintesis dengan pH 8 yaitu sebesar

pH Unsur/ Elemen Massa (%)

Karbon ( C ) 36,65
Oksigen (O) 34,38
6
Klor (Cl) 2,02
Perak (Ag) 29,96
Karbon ( C ) 26,43
Oksigen (O) 26,87
7 Natrium (Na) 5,83
Klor (Cl) 2,46
Perak (Ag) 38,41
Karbon ( C ) 27,24
Oksigen (O) 24,58
8 Natrium (Na) 4,14
Klor (Cl) 3,05
Perak (Ag) 40.9
Karbon ( C ) 11,56
Oksigen (O) 9,63
9 Natrium (Na) 2,92
Klor (Cl) 5,05
Perak (Ag) 38,65
Gambar 5. Komposisi Kimia Hasil Sintesis Nanopartikel Perak pH 6-9

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


53
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

D
C

Gambar 6. Grafik Distribusi Ukuran Hasil Sintesis Nanopartikel Perak


(A) pH 6, (B) pH 7, (C) pH 8, dan (D) pH 9

Ukuran atau diameter KESIMPULAN DAN SARAN


nanopartikel dapat diukur A. Kesimpulan
menggunakan instrumen PSA. Berdasarkan penelitian yang
Ukuran/diameter nanopartikel perak telah dilakukan, maka dapat
hasil sintesis dapat dilihat pada disimpulkan:
Gambar 6. 1. Waktu sintesis optimal dalam
Ukuran rata-rata nanopartikel sintesis nanopartikel
perak dari hasil perhitungan Z- menggunakan bioreduktor ekstrak
Average Instrument, untuk pH 6 daun teh hijau dengan iradiasi
sebesar 91 nm, pH 7 sebesar 106,3 microwave yaitu 4 menit. pH
nm, pH 8 sebesar 71,7 nm, dan pH 9 stabilizer tidak terlalu
sebesar 64,4 nm. Ditinjau dari berpengaruh pada hasil morfologi
ukuran partikel, keempatnya telah namun berpengaruh pada ukuran
masuk dalam skala nanopartikel, distribusi nanopartikel perak.
Dimana ukuran 1-100 nm yaitu 2. Karakterisasi nanopartikel yang
partikel ultra halus, dan 100-2500 dihasilkan dari proses sintesis
nm yaitu partikel halus. Dan 1000 adalah morfologi permukaan
nm = 1 µm (Laroui, dkk., 2011). nanopartikel perak untuk keempat
Pada penelitian ini ukuran sampel masih terdapat
nanopartikel perak yang terkecil gumpalan(agregasi), dan ukuran
diperoleh pada pH 9 yaitu, 64,4 nm. nanopartikel perak terkecil

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


54
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

diperoleh pada pH 9 yaitu sebesar against Common Nosocomial


64,4 nm. Pathogens.

B. Saran
Berdasarkan hasil yang telah
diperoleh dari penelitian ini, maka
diperlukan penelitian lebih lanjut
mengenai sintesis dengan variasi
konsentrasi AgNO3 dengan iradiasi
microwave, penggunaan stabilizer
sintesis nanopartikel perak sehingga
mendapatkan kestabilan yang baik,
dan aplikasi pemanfaatan
nanopartikel perak.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Nurul., Harjono dan Nanik
Wijayanti. 2016. Sintesis
Nanopartikel Perak
menggunakan Daun Jambu
Biji (Psidium guajava L.)
dengan Irradiasi Microwave.
Indonesiam Journal of
Chemical Science. Vol. 5,
No. 3.
Kudle, K.R., M.R. Donda, R.
Merugu, Y. Prashanti dan M.P.
Pratap Rudra. 2013.
Microwave Assisted Green
Synthesis of Silver
Nanoparticles using
Stigmaphyllon littorale leaves,
Their Characterization and
Anti- Microbial Activity.
International Journal of
Nanomaterials and
Biostructures, 3(1): 13-16
Krithiga, Narayanaswamy.,
Athimoolam Rajalakshmi dan
Ayyavoo Jayachitra. 2015.
Green Synthesis of Silver
Nanoparticles Using Leaf
Extracts of Clitoria ternatea
and Solanum nigrum and Study
of Its Antibacterial Effect

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55


55
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi
Microwave.

Journal of Nanoscience. Volume Kalimuthu K dan Thangamani


2015, Article ID 928204, 8 S. 2012. Synthesis of silver
pages. nanoparticles using leaves of
Loo, Yuet Ying., Buong Woei Catharanthus roseus Linn. G.
Chieng, Mitsuaki Nishibuchi Don and their antiplasmodial
dan Son Radu. 2012. activities. Asian Pacific
Synthesis of silver Journal of Tropical
nanoparticles by using tea Biomedicine. Vol. 2, No. 7.
leaf extract from Camellia
Sinensis. International Punuri, J.B., P. Sharma, S. Sibyala,
Journal of Nanomedicine. R. Tamuli dan U. Bora. 2012.
Vol 7. Hal. 4263–4267. Piper betle- Mediated Green
Mallikarjuna, K., G. Narasimha, G. Synthesis of Biocompatible
R. Dillip, B. Praveen, B. Gold Nanoparticles
Shreedhar, C. Sree Lakshmi, B. International Nano Letters,
V. S. Reddy dan B. Deva 2(18): 1-9.
Prasad Raju. 2011. Green
Synthesis of Silver Purnamasari, Margareta Dian.,
Nanoparticles Using Ocimum Harjono dan Nanik
Leaf Extract and Their Wijayanti. 2016. Sintesis
Characterization. Digest Antibakteri Nanopartikel
Journal of Nanomaterials and Perak menggunakan
Biostructures. Vol. 6, No. 1. Bioreduktor Ekstrak Daun
Sirih dengan Irradiasi
Naik, L. Srinivas., K. Paul Marx, P. Microwave. Skripsi.
Sree Vennela dan Venkata Semarang : Universitas
Ramana Devi. 2013. Green Negeri Malang.
synthesis of silver Mineral Dan Batubara, 8 (1).
nanoparticles using Strawberry
leaf extract (Arbutus unedo) Yasin, Sohail., Lin Liu dan Juming
and evaluation of its Yao. 2013. Biosynthesis of
antimicrobial activity-a Novel Silver Nanoparticles by
study. International Journal of Bamboo Leaves Extract and
Nanomaterials and Their Antimicrobial Activity.
Biostructures; Vol. 3, No. 3, Journal of Fiber
Hal: 47-50 Bioengineering and
Informatics. Vol. 6, No. 1.
Negara, Satria Putra Jaya. 2017.
Sintesis Nanopartikel Perak
dengan Ekstrak Metanol Daun
Teh Hijau. Skripsi. Makassar :
Univesitasi Negeri Makassar.

Ponarulselvam, S., Panneerselvam C,


Murugan K, Aarthi N,

Jurnal Chemica Vo/. 22 Nomor 2 Desember 2021, 45 - 55

Anda mungkin juga menyukai