Anda di halaman 1dari 11

Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

SINTESIS RUMPUT LAUT HIJAU Caulerpa sp. DAN Ulva sp.


MENJADI NANOPARTIKEL ZnO MENGGUNAKAN MICROWAVE OVEN TB - 09

Rodiah N. Sari* dan Bagus S. B. Utomo


Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
*e-mail: rodiah_ns@yahoo.com

Abstrak

Sintesis nanopartikel logam dari rumput laut hijau telah banyak dilakukan oleh para peneliti
baik dari dunia akademik maupun dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
sintesis ekstrak rumput laut hijau Caulerpa sp. dan Ulva sp. untuk mendapatkan nanopartikel
seng oksida (ZnO) menggunakan microwave oven dengan prekursor seng klorida (ZnCl2)
0,10 M. Analisis struktur kimia diamati menggunakan instrumen Fourier Transform Infrared
(FT-IR) Spectrophotometer, distribusi ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer
(PSA), morfologi dikonfirmasi dengan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive
Spectroscopy (SEM/EDS), dan kristalinitas dengan X-ray Diffraction (XRD) method. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa gugus fungsi hidroksil dan sulfat polisakarida memiliki peran
penting dalam proses reduksi kation Zn²+ membentuk nanopartikel ZnO, sedangkan protein
berfungsi menjaga kestabilan nanopartikel. Distribusi ukuran partikel nanopartikel ZnO hasil
sintesis ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp. masing-masing berkisar antara (825-1.642) nm dan
(413-760) nm. Distribusi ukuran partikel tersebut sudah homogen namun belum memenuhi
besaran ukuran nanometer. Kisaran % massa elemen Zn dan O pada ZnO sintesis ekstrak
Caulerpa sp. dan Ulva sp. tidak mirip dengan ZnO standar namun struktur kristalinitas ZnO
sintesis ekstrak Caulerpa sp. hampir keseluruhan sudut 2θ nya memiliki puncak dengan nilai
hampir sama dengan ZnO 96-101-1260 dan setelah dikonfirmasi dengan program Match! 2
menunjukkan bahwa struktur Kristal ZnO wurtzit berbentuk heksagonal.
Kata kunci: Caulerpa sp., nanopartikel, rumput laut hijau, Ulva sp., ZnO

Pengantar

Nanopartikel adalah partikel berukuran sangat kecil dan telah disempurnakan reaktivitas
katalitik, konduktivitas termal, kinerja optik non linier, dan kemantapan kimianya dikarenakan
area permukaan yang besar terhadap rasio volume (Tabrez et al., 2016). Sintesis nanopartikel
dapat dilakukan melalui cara fisika, kimiawi, dan green methods. Saat ini, penggunaan
green methods dalam mensintesis nanopartikel lebih banyak digunakan karena memberikan
keuntungan lebih, yaitu ramah lingkungan, aman, dan biaya relatif efektif. Metode tersebut
melibatkan tanaman, bakteri, khamir, alga, dan lainnya. Strain alami dan ekstrak tanaman
yang mengandung senyawa fitokimia berperan sebagai agen pereduksi dan penstabilisasi
(Agarwal et al., 2017). Penelitian biosintesis nanopartikel logam menggunakan rumput laut
(marine algae) telah banyak dilakukan. Nanopartikel logam telah diaplikasikan pada berbagai
bidang, yaitu elektronik, kosmetik, pelapis, pengemas, dan pengobatan bioteknologi.

Jegan et al. (2012) menunjukkan berbagai metode yang telah digunakan untuk sintesis
nanopartikel seng oksida, seperti presipitasi langsung (Perez-Lopez et al., 2005), presipitasi
homogen (Kim et al., 2005), metode solvothermal (Na Ayudhya et al., 2006), metode
sonokimia (Kandjani et al., 2008), misel reverse system (Hirai & Asada, 2005), metode gel
sol (Ristic et al., 2005), hidrotermal (Bin & Chun, 2003), dekomposisi termal (Baskoutas et
al., 2007), dan iradiasi langsung gelombang mikro (microwave) (Cho et al., 2009). Jegan
et al. (2012) melakukan sintesis nanokomposit ZnO dari agar-agar menggunakan metode
microwave. Nanokomposit ZnO yang dihasilkan berukuran antara 50-100 nm. Priyadharshini
et al. (2014) mensintesis nanopartikel logam perak (Ag) dan ZnO menggunakan rumput
laut merah Gracilaria edulis dari Pantai Mandapam, India dengan metode microwave.
Nanopartikel ZnO yang dihasilkan berukuran antara 66-95 nm. Nagarajan & Kuppusamy
(2013) melakukan sintesis nanopartikel ZnO dari rumput laut coklat Sargassum myriocystum
dari Teluk Mannar, India dan menghasilkan nanopartikel ZnO dengan ukuran sebesar 36 nm.
Nagarajan & Kuppusamy (2013) juga menyatakan stabilitas nanopartikel ZnO yang terbentuk
dipengaruhi oleh pigmen larut fukoidan.

Semnaskan-UGM XV | Pasca Panen B (TB-09) - 45


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

Manfaat nanopartikel ZnO adalah sebagai sumber suplementasi Zn yang aman dan fortifikasi
bahan makanan pada industri makanan (Priyadharshini et al., 2014). Karena penelitian
mengenai sintesis nanopartikel ZnO dari Gracilaria sp. dengan menggunakan microvawe
oven telah ada, maka dilakukan penelitian sintesis ZnO dari ekstrak rumput laut hijau
Caulerpa sp. dan Ulva sp. menggunakan microwave oven di Balai Besar Riset Pengolahan
Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Bahan dan Metode

Bahan
Bahan utama yang digunakan adalah rumput laut hijau Caulerpa sp. dan Ulva sp. dari
perairan Binuangeun, Banten Selatan. Setelah dipanen, Caulerpa sp. dan Ulva sp. dicuci
dengan air laut lalu dibilas dengan air tawar dan disimpan dalam coolbox berisi hancuran
es. Di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Caulerpa sp. dan Ulva sp. dicuci kembali
dan dikering-anginkan selama satu minggu sampai memiliki kadar air sekitar 12-17% (bk),
kemudian digiling hingga menjadi tepung. Bahan kimia yang digunakan adalah ZnCl2 (Merck)
dan NaOH (Merck). Bahan kimia analisis yaitu ZnO standar (Sigma aldrich) dan KBr (Merck).

Peralatan yang digunakan adalah freeze dryer (Christ Beta 2-8 LD plus), microwave oven
daya 399 W (Sharp) (Gambar 1.), dan oven vacuum (Shellab). Peralatan analisis meliputi:
instrumentasi Fourier Transform Infrared spectroscopy/FT-IR (Spectrophotometers Perkin
Elmer), Particle Size Analyzer/PSA (Beckman Coulter), Scanning Electron Microscopy-
Energy Dispersive Spectroscopy/SEM-EDS (Jeol), dan X-ray Diffraction/XRD (Shimadzu
XRD-7000 Maxima). Instrumen XRD yang digunakan terdapat di Laboratorium Kimia Analitik
Jurusan Kimia, FMIPA, UGM.

Gambar 1. Microwave oven daya 399 W.

Metode
Sintesis nanopartikel ZnO
Sintesis nanopartikel ZnO dari ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp. menggunakan microwave
oven dilakukan dengan tahap sebagai berikut: tepung Caulerpa sp. dan Ulva sp. sebanyak
1 g dilarutkan dalam 100 ml ultrapure (type 1) water dan dipanaskan pada suhu 95 °C
dengan diaduk selama 25 menit, kemudian larutan disaring agar terpisah antara ekstrak
(filtrat) dengan padatan. Caulerpa sp. dan Ulva sp. dijadikan tepung dengan tujuan untuk
memudahkan ekstraksi. Saat ekstraksi, digunakan air deionisasi yang bertujuan menarik
senyawa polar yang terkandung dalam Caulerpa sp. dan Ulva sp.

Ekstrak ditambahkan larutan ZnCl2 (seng klorida) 0,1 M sebanyak 100 mL dan pH larutan
diatur menjadi 10 dengan penambahan larutan NaOH 0,1 M. Setelah pH tercapai, larutan
dimasukkan ke microwave oven selama 25 menit. Reaksi pembentukan nanopartikel ZnO
ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna putih susu. Kemudian endapan putih susu
tersebut dicuci dengan air distilasi dan dikeringkan dengan oven pada suhu 80 °C selama
satu malam (Jegan et al., 2012).

Karakteristik nanopartikel ZnO


a. Gugus fungsi menggunakan instrumen FT-IR
Analisis gugus fungsi mengacu pada ASTM D-6348-02 (2010). Analisis dengan FT-IR
dilakukan pada panjang gelombang 450-4000 cm-¹. Puncak-puncak yang muncul diamati
untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang berperan sebagai agen pereduksi atau

46 - Semnaskan-UGM XV | Sari & Utomo


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

penstabil. Hasil analisis ZnO hasil penelitian dibandingkan dengan ZnO standar.
b. Distribusi ukuran partikel menggunakan instrumen PSA
Analisis distribusi ukuran partikel mengacu pada ASTM D422-63 (2007) e2. Pelarut yang
digunakan adalah akuades. Larutan disonikasi selama 15 menit. Pengukuran 10 kali
ulangan dan pengolahan data dilakukan menggunakan program Delsa Max 1.0.1.6.
c. Morfologi permukaan menggunakan instrumen SEM-EDS
Identifikasi morfologi permukaan ZnO mengacu pada ASTM E1508-12a. Morfologi
permukaan sampel diamati dengan perbesaran 3000x dan dianalisis persentase tiap-tiap
unsur menggunakan EDS. Hasil analisis ZnO hasil penelitian dibandingkan dengan ZnO
standar.
d. Struktur kristal menggunakan instrumen XRD
Identifikasi struktur kristal mengacu pada ASTM D3906-03 (2013). Sampel diradiasi
dengan anoda Cu pada panjang gelombang 1,54187 Å (0,154051 nm), kisaran sudut 2θ
antara 3-80°, dan step size 5. Selanjutnya difraktogram hasil uji XRD diolah menggunakan
aplikasi Match! 2 dan struktur yang terbentuk dikonfirmasi dengan Crystallography Open
Database (COD): 96-101-1260 sebagai ZnO dengan kristal heksagonal wurtiz.

Hasil dan Pembahasan

Nanopartikel ZnO yang dihasilkan dari sintesis ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp.
menggunakan microwave oven tidak berwarna putih namun agak kecoklatan (pale brown)
(Gambar 2). Warna ZnO pale brown tersebut sama dengan hasil penelitian Priyadharshini et
al. (2014). Menurut Priyadharshini et al. (2014) warna pale brown yang terbentuk dikarenakan
ekstrak rumput laut bereaksi dengan ion Zn2+ yang bertindak sebagai agen pereduksi terhadap
larutan prekursor. Hasil ini berbeda dengan Jegan et al. (2012) yang dapat menghasilkan
nanopartikel ZnO berwarna putih susu (milky white). Perbedaan ini diduga karena perbedaan
daya oven microwave yang digunakan. Jegan et al. (2012) menggunakan microwave oven
dengan daya 170 W.

(a) (b)
Gambar 2. ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. (a) dan Ulva sp. (b)

Menurut Jegan et al. (2012), mekanisme pembentukan nanopartikel ZnO terjadi karena
ekstrak rumput laut yang ditambahkan ultrapure (type 1) water lalu dipanaskan pada suhu
95 °C menjadi terlarut sempurna. Ion Zn mengikat gugus fungsi yang ada dalam ekstrak
rumput laut dan membentuk suatu ikatan komplek. Ion Zn berubah menjadi zink hidroksida
akibat penambahan NaOH, dimana pH larutan menjadi 10. Saat pemanasan dalam oven
microwave, ZnO terbentuk dalam matriks ekstrak. Polimer alami memiliki afinitas yang kuat
pada permukaan oksida untuk mengikat gugus karboksilat di sepanjang permukaan oksida.

Karakteristik nanopartikel ZnO


Gugus fungsi ekstrak Caulerpa sp., Ulva sp., dan ZnO sintesis
Gambar 3 menunjukkan pola spektra FT-IR dari ekstrak Caulerpa sp., ekstrak Ulva sp.,
ZnO sintesis, dan ZnO standar. Pada Gambar 3(a), pola spektra FT-IR ekstra Caulerpa sp.
teramati puncak-puncak pada bilangan gelombang 3.420,4; 2.922,3; dan 1.646,8. Masing-
masing puncak tersebut berkorelasi dengan O-H stretching, C-H stretching kuat, dan (NH)
C=O stretching. ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. puncak-puncak yang muncul 3.439.9;
2.343,1; 1.637,9; 839,6. Masing-masing puncak tersebut berkorelasi dengan O-H stretching,
C-H stretching kuat, (NH)C=O stretching, nitro N-O stretch, dan gugus sulfat polisakarida.
Sedangkan pada Gambar 3(b) dapat diamati pola spektra ekstrak Ulva sp. 3.435,1; 2.926,5;
1.641,1; 1.384,4; 1.259,0; 1.051,6; dan 850,6. Masing-masing puncak tersebut berkorelasi
dengan O-H stretching, C-H stretching, (NH)C=O stretching, nitro N-O stretch, S=O gugus

Semnaskan-UGM XV | Pasca Panen B (TB-09) - 47


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

sulfat ester, eter C-O stretch, dan gugus sulfat polisakarida. ZnO sintesis ekstrak Ulva sp.
menunjukkan puncak-puncak 3.465,9 dan 1.636,8. Kedua puncak tersebut berkorelasi
dengan O-H stretching dan (NH)C=O stretching. Gambar 3(a) dan (b) dapat dilihat puncak-
puncak ZnO standar pada bilangan gelombang 3.435,1; 2.339,9; 1.629,7; 1.384,2; 874.0;
dan 495,0. Tiap-tiap puncak tersebut berkorelasi dengan O-H stretching, C-H stretching kuat,
(NH)C=O stretching, nitro N-O stretch, gugus sulfat polisakarida, dan pita penyerapan ZnO.
77.6
75
1384.2 874.0
70
ZnO standar 1629.7 1122.7
2339.9
65

60
2343.1 1413.9
55 576.5
1063.2
1637.9
50 3435.1
2922.3 901.8
1384.0
45 3420.4 1261.3
1646.8 839.6
1543.2
%T 40
1079.4
1027.3
35

30 3434.9 ZnO sintesis


1432.4
25
Ekstrak Caulerpa sp.
20

15

10
495.0
5.0
4000.0 3600 3200 2800 2400 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 450.0
cm-1

(a)

77.6
75
1384.2 874.0
70 ZnO standar 1434.5
1629.7 1122.7
2339.9
65 3435.1 850.6
2926.5 1541.3
60 1259.0 536.5

1641.1 1384.4 1051.6


55

50
3435.1

45
Ekstrak Ulva sp.
40
%T
35

30

25 523.0

20

15

10 ZnO sintesis
495.0
5 3465.9 1636.8

0.0
4000.0 3600 3200 2800 2400 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 450.0
cm-1

(b)
Gambar 3. Gugus fungsi ekstrak ZnO-Caulerpa sp. (a) dan ZnO-Ulva sp. (b)

Perubahan spektra hasil analisis FT-IR dapat dilihat pada Tabel 1. Pada ekstrak Caulerpa sp.
dan Ulva sp., terdapat gugus fungsi hidroksi dan karbonil. Menurut Tiwari & Declan (2015),
kedua gugus fungsi tersebut berperan sebagai ligan yang mendonorkan pasangan elektron

48 - Semnaskan-UGM XV | Sari & Utomo


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

bebas ke orbital Zn2+, selanjutnya Zn2+ dan gugus polar tersebut membentuk senyawa
kompleks dalam template berukuran nano. Bilangan gelombang 1.646,8 dan 1.641,1 pada
ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp. menunjukkan getaran peregangan (stretching) gugus
fungsional (NH)C=O yang merupakan karakteristik protein. Menurut Azizi et al. (2014),
gugus fungsional protein pada bilangan gelombang 1630-1.647,93 cm-1 dimana pada spektra
tersebut terjadi pergeseran dari bilangan gelombang 1.646,8 cm-1 (ekstrak Caulerpa sp.)
menjadi 1.637,9 cm-1 (ZnO sintesis) dan 1.641,1 cm-1 (ekstrak Ulva sp.) menjadi 1.636,8 cm-1
(ZnO sintesis). Menurut Azizi et al. (2014), gugus fungsi (NH)C=O dengan bentuk peptida
siklik terlibat dalam menstabilkan nanopartikel. Peletiri et al. (2012) juga menyatakan bahwa
protein terlibat dalam sintesis nanopartikel ZnO sebagai capping agent yang mereduksi Zn2+
menjadi ZnO0.

Pola spektra FT-IR ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp. yang diperoleh dari
hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian Azizi et al. (2014) dan Nagarajan
& Kuppusamy (2013), namun tidak ditemukan pita penyerapan ZnO pada kedua ZnO hasil
sintesis. Pita penyerapan ZnO standar yang digunakan pada penelitian ini adalah 495,0 cm-1.
Jiang et al. (2008) menyatakan bahwa pita penyerapan ZnO ada pada kisaran 400-600 cm-1.
Namun, untuk memastikan pola difraksi ZnO secara kualitatif selanjutnya dilakukan analisis
menggunakan instrumen XRD.

Tabel 1. Perubahan spektra FT-IR yang terjadi antara ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp.,
ZnO standar dan ZnO sintesis
Ekstrak Caulerpa sp.
Literatur Gugus Fungsi Ekstrak ZnO ZnO Vibrasi gugus fungsi
Caulerpa sp. standar sintesis
3.422,11; 3.200-3.600 3.420,4 3.435,1 3.439,9 O-H stretching
(Pongpiachan 2014;
Sakthivel et al. 2015)
2.926,24; 2.850-3000 2.922,3 C-H stretching kuat
(Nagajyothi et al. 2013;
Pongpiachan 2014)
1.630-1.647,93 1.646,8 1.629,7 1.637,9 (NH)C=O stretching
(Azizi et al. 2014)
1.400-1.600 1.456,39 aromatik C=C
(Pongpiachan 2014)
1.345-1.385 1.384,2 1.384,67 nitro N-O stretch
(Pongpiachan 2014)
1.040,70-1.117,81 1.085,40 C-O-C, C-O
(Sakthivel et al. 2015) polisakarida
930,0 931,52 C-O-C bridge
(Christiaen & Bodard 1983)
800-850; 804-871 875,54 874,0 839,6 Gugus Sulfat
(Barros et al. 2013; Pereira polisakarida
et al. 2009)
650,01, 600-800 672,55 C-Alkil khlorida stretch
(Pongpiachan 2014;
Santhoshkumar et al. 2017)
400-600 495,0 pita penyerapan ZnO
Jiang et al. (2008)

Semnaskan-UGM XV | Pasca Panen B (TB-09) - 49


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

Tabel 1. (Lanjutan)
Ekstrak Ulva sp.
Literatur Gugus Ekstrak ZnO ZnO
Vibrasi gugus fungsi
Fungsi Ulva sp. standar sintesis
3.422,11; 3.200-3.600 3.435,1 3.435,1 3.465,9 O-H stretching
(Sakthivel et al. 2015;
Pongpiachan 2014)
2.926,24 2.926,5 C-H stretching kuat
(Nagajyothi et al. 2013;
Pongpiachan 2014)
1.630-1.647,93 1.641,1 1.636,8 (NH)C=O stretching
(Azizi et al. 2014)
1.400-1.600 1.629,7 aromatik C=C
(Pongpiachan 2014)
1.345-1.385 1.384,4 nitro N-O stretch
(Pongpiachan 2014)
1.258,0 1.259,0 1.384,2 S=O gugus sulfat
(Melo et al. 2002) ester
1.000-1.300 1.051,6 eter C-O stretch
(Pongpiachan 2014)
800-850; 804-871 850,6 874,0 Gugus Sulfat
(Barros et al. 2013; polisakarida
Pereira et al. 2009)
400-600 495,0 pita penyerapan ZnO
Jiang et al. (2008)

Distribusi ukuran partikel ZnO sintesis


Hasil analisis distribusi ukuran partikel ZnO dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4(a)
menunjukkan ukuran partikel ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. berkisar antara 825,04-
1.642,10 nm, sedangkan Gambar 4(b) menunjukkan ukuran partikel ZnO sintesis ekstrak
Ulva sp. 413,49-760,42 nm. Distribusi ukuran ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva
sp. sudah homogen namun belum memenuhi besaran ukuran nanometer (1-100 nm). Hal ini
diduga karena efektivitas Caulerpa sp. dan Ulva sp. sebagai agen penstabil masih rendah.
Menurut Dumur et al. (2011) diperlukan penstabil yang kuat untuk mencegah agregasi yang
dapat membatasi pertumbuhan kluster sehingga kluster Zn0 yang terbentuk tidak tumbuh
menjadi ukuran lebih besar namun tetap berukuran nano.

(a) (b)
Gambar 4. Distribusi ukuran partikel ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. (a) dan Ulva sp. (b).

Morfologi permukaan ZnO sintesis


Hasil analisis morfologi permukaan ZnO standar dan ZnO sintesis dapat dilihat pada Gambar
5. Pengamatan menggunakan instrumen SEM untuk ZnO standar, ZnO sintesis ekstrak
Caulerpa sp. dan Ulva sp. dilakukan dengan perbesaran 3.000x namun hasil foto yang
diperoleh tidak maksimal. Hal ini dikarenakan keterbatasan deteksi yang dimiliki oleh alat
pencitraan yang ada di laboratorium.

50 - Semnaskan-UGM XV | Sari & Utomo


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

1000 001
(a) 900
800
700
600

Counts
500
001

ZnLl ZnLa ZnLb


400
300

ZnKa

ZnKb
200

OKa
10
10 µm
µm 100
0
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
keV
ZAF Method Standardless Quantitative Analysis
Fitting Coefficient: 0,6153

Element (keV) Mass% Sigma Atom% Compound Mass% Cation K


OK 0,525 8,91 0,87 28,54 8,8085
Zn K 8,630 91,09 5,05 71,46 91,1915
Total 100,00 100,00

1000 002
(b)
900
800
700
600
Counts

002 500
ZnLl ZnLa ZnLb

400
300

ZnKa

ZnKb
200
OKa

100
10 µm
0
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
keV
ZAF Method Standardless Quantitative Analysis
Fitting Coefficient: 0.6959

Element (keV) Mass% Sigma Atom% Compound Mass% Cation K


O K* 0,525 17,42 2,05 46,29 17,9323
Zn K* 8,630 82,58 8,63 53,71 82,0677
Total 100,00 100,00

(c) 1000 001

900
800
700
001 600
Counts

500
ZnLl ZnLa ZnLb

400
300
10
10 µm
µm
ZnKb
ZnKa

200
OKa

100
0
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
keV
ZAF Method Standardless Quantitative Analysis
Fitting Coefficient: 0.9821

Element (keV) Mass% Sigma Atom% Compound Mass% Cation K


OK 0,525 85,31 39,84 95,95 93,4878
Zn K 8,630 14,69 227,29 4,05 6,5122
Total 100,00 100,00

Gambar 5. Morfologi permukaan ZnO standar (a), ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. (b), dan
ZnO sintesis ekstrak Ulva sp. (c).

Semnaskan-UGM XV | Pasca Panen B (TB-09) - 51


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

Pada Gambar 5 dapat dilihat morfologi permukaan ZnO yang tidak seragam. Ketidakseragaman
bentuk tersebut terjadi karena adanya aglomerasi di antara partikel-partikel ZnO (Gunalan et
al., 2011). Aglomerasi terjadi karena masih banyak senyawa-senyawa kimia dalam ekstrak
Caulerpa sp. dan Ulva sp. yang ikut berperan sebagai pemerangkap (template) prekursor
ZnCl2.

Analisis selanjutnya dilakukan menggunakan instrumen EDS. % massa unsur Zn dan O


pada ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp. tidak mendekati ZnO standar. Hal ini
diduga karena pemanasan saat pembentukan nanopartikel ZnO dalam oven microwave yang
memiliki daya 399 W. Menurut Fawcett et al. (2017), suhu reaksi sintesis berpengaruh pada
pembentukan morfologi ZnO.

Struktur kristal ZnO

Pada Gambar 6 dapat dilihat pola difraksi ZnO sintesis. Kemudian pola difraksi tersebut
dikonfirmasi dengan data Crystallography Open Database (COD) sebagai referensi
database kisi kristal yaitu 96-101-1260 (Heidrun & Hans, 2006) sehingga diperoleh bidang
kristalografinya yang ditetapkan dengan tiga Indeks Miller yaitu h, k, dan l; 2θ; dan tinggi
puncak. Hasilnya dapat dlihat pada Tabel 2.
(a)

(b)

Gambar 6. Pola difraksi ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. (a) dan Ulva sp. (b).

Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat puncak 2θ kristal ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. Setelah
dikonfirmasi dengan data Crystallography Open Database (COD): 96-101-1260 ZnO sintesis
dari ekstrak Caulerpa sp. memiliki struktur kristal heksagonal wurtzit tidak sempurna karena
pada sudut 2θ: 74,78 tidak terdapat puncak, namun sudut 2θ dengan intensitas puncak
tertingginya terdapat pada bidang (101). Sedangkan ZnO ekstrak Ulva sp. tidak membentuk
struktur kristal.

52 - Semnaskan-UGM XV | Sari & Utomo


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

Tabel 2. Puncak 2θ kristal ZnO sintesis ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp.
Arah Tinggi puncak
No. Sampel 2 (º) 96-101-1260
h, k, l (Intensitas)
1. ZnO ekstrak Caulerpa sp. (100) 30,97 737,9 538,5
(002) 34,50 194,5 363,0
(101) 35,58 1000,0 1.028,1
(012) 46,74 272,0 208,2
(110) 54,63 130,5 334,1
(013) 62,15 415,7 288,8
(200) 64,06 174,2 46,1
(112) 66,12 139,9 241,8
(201) 66,91 324,3 131,4
(004) 72,24 138,5 19,2
(202) 74,78 - 38,7
2. ZnO ekstrak Ulva sp. -

Kesimpulan

Penelitian sintesis ZnO dari ekstrak Caulerpa sp. dan Ulva sp. menggunakan oven microwave
telah berhasil dilakukan. Pemanasan menggunakan oven microwave tersebut memegang
peranan penting membentuk ZnO nanopartikel. Analisis FT-IR menunjukkan gugus fungsi
yang berperan mereduksi kation Zn2+ membentuk nanopartikel ZnO adalah hidroksil dan
sulfat polisakarida sedangkan kestabilan nanopartikel adalah protein. Distribusi ukuran
partikel sudah homogen namun belum memenuhi besaran ukuran nanometer. Morfologi
permukaan ZnO sintesis belum memiliki % massa Zn dan O mendekati ZnO standar yang
digunakan. Struktur kristal terbentuk hanya pada ZnO sintesis ekstra Caulerpa sp. namun
membentuk heksagonal wurtzit tidak sempurna.

Daftar Pustaka

Agarwal H, Kumar SV, Rajeshkumar S. 2017. A review on green synthesis of zinc oxide
nanoparticles – An eco-friendly approach. Resource-Efficient Technologies. doi:
10.1016/j.reffit.2017.03.002.

[ASTM] American Society for Testing and Materials. 2007. ASTM D422-63 (2007) e2,
Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils. ASTM International, West
Conshohocken, PA 19428-2959, United States. https://www.astm.org/Standards/
D422.htm. Diakses pada tanggal 10 Juli 2017.

[ASTM] American Society for Testing and Materials. 2008. E1131 - 08, Standard Test
Method for Compositional Analysis by Thermogravimetry. ASTM International, West
Conshohocken, PA 19428-2959, United States. https://www.astm.org/Standards/
E1131.htm. Diakses pada tanggal 10 Juli 2017.

[ASTM] American Society for Testing and Materials. 2010. ASTM D6348-03 (2010), Standard
Test Method for Determination of Gaseous Compounds by Extractive Direct
Interface Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy. ASTM International, West
Conshohocken, PA 19428-2959, United States. https://www.astm.org/Standards/
D6348.htm. Diakses pada tanggal 10 Juli 2017.

[ASTM] American Society for Testing and Materials. 2012. ASTM E1508 - 12a, Standard Guide
for Quantitative Analysis by Energy-Dispersive Spectroscopy. ASTM International,

Semnaskan-UGM XV | Pasca Panen B (TB-09) - 53


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

West Conshohocken, PA 19428-2959, United States. https://www.astm.org/Standards/


E1508.htm. Diakses pada tanggal 10 Juli 2017.

[ASTM] American Society for Testing and Materials. 2013. ASTM D3906 – 03 (2013), Standard
Test Method for Determination of Relative X-ray Diffraction Intensities of Faujasite-
Type Zeolite-Containing Materials. ASTM International, West Conshohocken, PA
19428-2959, United States. https://www.astm.org/Standards/D3906.htm. Diakses
pada tanggal 10 Juli 2017.

Azizi S, Mansor BA, Farideh N, Rosfarizan M. 2014. Green biosynthesis and characterization
of zinc oxide nanoparticles using brown marine macroalga Sargassum muticum
aqueous extract. Materials Letters 116: 275–277.

Barros FCN, Draulio CdaS, Venicios GS, Jeanny SM, Judith PAF, Ana LPF, Regina CMdeP.
2013. Structural characterization of polysaccharide obtained from red seaweed
Gracilaria caudata (J Agardh). Carbohydrate Polymers 92: 598–603.

Baskoutas S, Giabouranis P, Yannopoulos SN, Dracopoulos V, Toth L, Chrissanthopoulos A.


2007. Preparation of ZnO nanoparticles by thermal decomposition of zinc alginate.
Thin solid films 515: 8461 - 8464.

Bin L, Chun ZH. 2003. Hydrothermal Synthesis of ZnO Nanorods in the Diameter Regime of
50 nm. Journal of the American Chemical Society 125: 4430-4431.

Cho S, Shim DS, Jung SH, Oh E, Lee BR, Lee KH. 2009. Fabrication of ZnO nanoneedle
arrays by direct microwave irradiation. Materials Letters 63: 739 - 741.

Christiaen D, Bodard M. 1983. Infrared spectroscopy of agar films from Gracilaria verrucosa
(Huds.) Papenfuss. Botanica Marina 26(9): 425–427.

Dumur F, Guerlin A, Dumas E, Bertin D, Gigmes D, Mayer, C. 2011. Controlled spontaneous


generation of gold nanoparticles assisted by dual reducing and capping agents. Gold
Bulletin 44(2):119–137.

Fawcett D, Verduin JJ, Shah M, Sharma SB, Poinern GEJ. 2017. Review of Current Research
into the Biogenic Synthesis of Metal and Metal Oxide Nanoparticles via Marine Algae
and Seagrasses. Journal of Nanoscience. Article ID 8013850: 1-15.

Gunalan S, Sivaraj R, Rajendran, V. 2011. Green synthesis of zinc oxide nanoparticles by aloe
barbadensis miller leaf extract: structure and optical properties. Materials Research
Bulletin 46(12): 2560–2566.

Heidrun S, Hans A. 2006. High-pressure X-ray investigation of zincite ZnO single crystals
using diamond anvils with an improved shape. Journal of Applied Crystallography
39(2): 169-175.

Hirai T, Asada Y. 2005. Preparation of ZnO nanoparticles in a reverse micellar system and
their photoluminescence properties. Journal of Colloid and Interface Science 284: 184
- 189.

Jegan A, Ramasubbu A, Karunakaran K, S. Vasanthkumar S. 2012. Synthesis and


characterization of zinc oxide – agar nanocomposite. International Journal of Nano
Dimension 2(3): 171-176. ISSN: 2008-8868.

Jiang Z, Huang Z, Yang P, Chen J, Xin Y, Xu J. 2008. High PL-efficiency ZnO nanocrystallites/
PPV composite nanofibers. Composites Science and Technology 68: 3240 - 3244.

Kandjani AE, Tabriz MF, Pourabbas B. 2008. Sonochemical synthesis of ZnO nanoparticles:
The effect of temperature and sonication power. Materials Research Bulletin 43: 645-
654.

54 - Semnaskan-UGM XV | Sari & Utomo


Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 28 Juli 2018

Melo MRS, Feitosa JPA, Freitas ALP, de Paula RCM. 2002. Isolation and characterization of
soluble sulfated polysaccharide from the red seaweed Gracilaria cornea. Carbohydrate
Polymers 49(4): 491–498.

Na Ayudhya SK, Tonto P, Mekasuwandumrong O, Pavarajarn V, Praserthdam P. 2006.


Solvothermal synthesis of ZnO with various aspect ratios using organic solvents.
Crystal Growth & Design 6: 2446 – 2450.

Nagarajan S, Kuppusamy KA. 2013. Extracellular synthesis of zinc oxide nanoparticle Using
seaweeds of Gulf of Mannar, India. Journal of Nanobiotechnology 11:39.

Nagajyothi PC, Tran NMA, Sreekanth TVM, Jae-il L, Dong JL, Lee KD. 2013. Green route
biosynthesis: Characterization and catalytic activity of ZnO nanoparticles. Materials
Letters 108: 160-163.

Pereira L, Amado AM, Critchley AT, van de Velde F, Ribeiro-Claro PJA. 2009. Food Hydrocolloids
xxx: 1–7. Identification of selected seaweed polysaccharides (phycocolloids) by
vibrational spectroscopy (FTIR-ATR and FT-Raman).

Perez-Lopez OW, Farias AC, Marcilio NR, Bueno JMC. 2005. The catalytic behavior of zinc
oxide prepared from various precursors and by different methods. Materials Research
Bulletin 40: 2089-2099.

Pongpiachan S. 2014. FTIR Spectra of Organic Functional Group Compositions in PM2.5


Collected at Chiang-Mai City, Thailand during the Haze Episode in March 2012.
Journal of Applied Sciences 14: 2967-2977.

Priyadharshini RI, Prasannaraj G, Geetha N, Venkatachalam P. 2014. Microwave-Mediated


Extracellular Synthesis of Metallic Silver and Zinc Oxide Nanoparticles Using Macro-
Algae (Gracilaria edulis) Extracts and Its Anticancer Activity Against Human PC3
Cell Lines. Applied Biochemistry and Biotechnology 174:2777–2790. DOI 10.1007/
s12010-014-1225-3.

Ristic M, Music S, Ivanda M, Popovic S. 2005. Sol–gel synthesis and characterization of


nanocrystalline ZnO powders. Journal of Alloys and Compounds 397: L1- L4.

Santhoshkumar J, Kumar SV, Rajeshkumar S. 2017. Synthesis of zinc oxide nanoparticles


using plant leaf extract against urinary tract infection pathogen. Resource-Efficient
Technologies 000: 1–7.

Sakthivel M, Deivasigamani B, Rajasekar T, Kumaran S, Alagappan KM. 2015.


Immunostimulatory Effects of Polysaccharide Compound from Seaweed Kappaphycus
alvarezii on Asian seabass (Lates calcarifer) and it’s Resistance against Vibrio
parahaemolyticus. Journal of Marine Biology & Oceanography 4(2): 1-9.

Tabrez S, Musarrat J, Al-Khedhairy AA. 2016. Colloids and surfaces B: Biointerfaces


countering drug resistance, infectious diseases, and sepsis using metal and metal
oxides nanoparticles: Current status. Colloids Surf. B. Biointerfaces 146: 70-83.

Tiwari, B.K., J.T. Declan. 2015. Seaweed Sustainability: Food and Non-Food Applications
Chapter 11: 288-313. Elsevier Inc.

Semnaskan-UGM XV | Pasca Panen B (TB-09) - 55

Anda mungkin juga menyukai