Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2549-6573 (Online) JC-T (Journal Cis-Trans):

DOI: 10.17977/um0260v6i12022p032 Jurnal Kimia dan Terapannya


ISSN: 2549-6565 (Print)

Modifikasi Screen Printed Carbon Electrode Menggunakan Cerium dan


Optimasi Kondisi Percobaan Biosensor Elektrokimia untuk Deteksi DNA
Mitokondria Sus Scrofa

Maulida Fajriyah,1* Yenni Wahyuni Hartati, 2 Anni Anggraeni, 2 Shabarni Gaffar, 2 & Yusuf
Rohmatullah2
1
Departemen Gizi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KHAS, Cirebon, Indonesia
2
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran,
Indonesia
Corresponding author: maulidafajriyah52@gmail.com

Article history Abstrak


Penggunaan cerium dalam aplikasi sensor telah banyak dikembangkan.
Received: 26 December 2021 Dalam penelitian ini, biosensor elektrokimia telah dikembangkan untuk
Received in revised form: mendeteksi DNA mitokondria Sus scrofa menggunakan screen printed carbon
7 June 2022 elektrode-cerium (SPCE-Ce). Permukaan elektrode SPCE sebelum dan
sesudah dimodifikasi dengan cerium dikarakterisasi menggunakan Scanning
Accepted: 14 June 2022 Electron Microscopy (SEM) dan voltammetri siklik (CV). Desain urutan
nukleotida babi sebagai DNA probe, ditentukan dengan menggunakan
DOI: program NCBI blast dan T-Coffee. DNA probe diamobilisasikan pada SPCE-
10.17977/um0260v6i12022p031 Ce melalui interaksi elektrostatik antara permukaan cerium dengan tulang
punggung fosfat dari DNA. Selanjutnya proses hibridisasi DNA probe - target
Kata-kata kunci: dikarakterisasi menggunakan voltammetri diferensiasi pulsa (DPV).
Permukaan SPCE dan SPCE-Ce secara SEM menunjukkan perbedaan
Sus scrofa
morfologi yaitu permukaan yang lebih halus dan rata setelah permukaan karbon
SPCE-Ce tertutupi cerium. Voltammogram siklik menunjukkan adanya kenaikan puncak
Biosensor elektrokimia DNA arus redoks dari spesi elektroaktif ferisianida pada SPCE-Ce. Urutan DNA
DPV probe adalah 5’-TATTIATACCAATCACTAIC-3’ yang memiliki homologi
100% dengan DNA babi dan homologi 0% dengan DNA ayam dan sapi.
Persamaan linier konsentrasi target terhadap arus menghasilkan persamaan I =
0,03 [target] + 3,947 untuk rentang konsentrasi DNA target 5,0 sampai 30,0 µg/mL, dan nilai LoD adalah 1,44 µg/mL.
Biosensor ini selanjutnya dapat digunakan untuk penentuan konsentrasi mtDNA babi dalam sampel.

Abstract
The use of cerium in sensor applications has been widely develop. In this research, electrochemical
biosensors have been developed to support Sus scrofa mitochondrial DNA using SPCE-Ce. The surface of
the SPCE electrode before and after an electrodeposition with cerium, was characterized using SEM and
cyclic voltammetry (CV). The design of pork nucleotide sequence as DNA probes, was determined using
NCBI blast program and T-Coffee. The DNA probe was immobilized to SPCE-Ce trough electrostatic
interactions between the surface of cerium and the DNA phosphate backbone. The probe-target DNA
hybridization was characterized using DPV. The result of the characterization using SEM showed a flat and
uniform of electrode surface for SPCE-Ce than the bare SPCE surface. The voltammogram cyclic shows an
increase in the peak of the ferrycianide current for SPCE-Ce. The result of the DNA probe sequence design
are 5’-TATTIATACCAATCACTAIC-3’ which shows 100% homology with pig DNA and 0% homology with
chicken and beef DNA. The linear equation of target concentration is I = 0.0303 [target DNA] + 3.947 for
the target DNA concentration range 5 – 30 µg/mL, and the LOD value is 1.44 µg/mL. This biosensor can be used
to determine pig mtDNA concentration in the real samples.

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Fajriyah, Modifikasi Screen Printed Carbon…

PENDAHULUAN daging babi di burger (Ali, et al., 2012a), optik


nanobiosensor untuk deteksi dan kuantifikasi
Pangan merupakan kebutuhan paling pokok DNA babi dalam campuran daging (Ali, et al.,
dan mendasar bagi manusia, sehingga faktor 2012b), dan deteksi DNA babi dengan kompleks
keamanan dan kehalalan terhadap produk [Ru(bpy)2(PIP)]2+ (Halid, et al., 2014), biosensor
makanan sangat diperhatikan konsumen (BPOM voltammetri menggunakan SPCE-reduced
RI, 2007). Manipulasi label halal sering dilakukan graphene oxide electrode (Hartati, et al., 2018),
dengan cara mencantumkan label halal ilegal biosensor voltammetri menggunakan SPCE-
yang mengatasnamakan Lembaga Pengawasan AuNP (Screen Printed Carbon Electrode-
Pangan, Obat-obatan, Kosmetika dan Minuman- Nanopartikel Emas) (Hartati, et al., 2019).
Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)
Cerium merupakan salah satu material
(Bahruddin, 2010). Adanya kandungan babi di
melimpah dari unsur tanah jarang yang telah
dalam berbagai jenis produk makanan merupakan
menarik perhatian besar dalam beberapa tahun
salah satu contoh produk pangan non halal.
terakhir karena sifatnya yang unik seperti sifat
Maraknya pencampuran babi dalam produk
fisik dan kimianya yang berbeda dengan material
makanan menyebabkan banyak dilakukan sebuah
lain, stabilitas mekanik, konduktivitas elektronik
penelitian untuk menemukan suatu metode yang
tinggi, nontoksik, titik isoelektrik tinggi (9.2), dan
cepat dan sederhana dalam pendeteksian
biokompatibilitas (Nguyet, et al., 2017). Beberapa
keberadaan babi dalam produk makanan
mineral cerium-karbonat, -fosfat, -silikat, dan -
(Giovananci, et al., 2004; Szabo, et al, 2007;
oksida telah ditambang dan diproses secara
Rohman, et al., 2011; Balizs, et al., 2011;
historis untuk aplikasi farmasi dan industri. Selain
Kuswandi, et al., 2015; Ahmed, et al., 2017).
itu, cerium juga telah digunakan di berbagai
Beberapa tahun terakhir, biosensor bidang teknik dan teknologi yang menuntut
elektrokimia DNA sangat pesat pengembangan deteksi dengan sensitivitas tinggi,
perkembangannya, hal ini dikarenakan salah satunya adalah untuk pengembangan
keuntungannya yang (Lucarelli, et al., 2004; biosensor elektrokimia (Charbgoo, et al., 2017).
Suryapratiwi, et al., 2017). Prinsip analisis DNA
Dalam sistem biosensor, cerium dapat
secara elektrokimia adalah berdasarkan
digunakan pada seluruh bagian dari sensor atau
hibridisasi urutan DNA probe dengan untai
pada bagian pengenalan ataupun bagian elemen
komplemennya yang memiliki efisiensi dan
transduser. Cerium juga menjadi strategi baru
spesifisitas yang tinggi (Lucarelli, et al., 2004).
dalam mensintesis biosensor berbasis DNA.
Metode analisis berdasarkan DNA sangat
Cerium dapat mengamobilisasi DNA probe
berpeluang untuk dilakukan mengingat stabilitas
melalui interaksi elektrostatik antara
reaksi DNA terhadap panas sangat baik, sehingga
permukaannya dengan backbone fosfat DNA
memungkinkan untuk digunakan dalam analisis
(Starodub, et al., 2012). Pada bidang biomedis,
produk makanan olahan yang mengalami proses
nanocerium banyak digunakan sebagai sistem
pemanasan. Selain itu, ekstraksi DNA dapat
penghantar obat, antioksidan, dan deteksi
diambil dari semua jenis jaringan karena DNA
berbagai penyakit. Laporan penelitian tentang
berada di tiap sel dalam jaringan (Aida, et al.,
biosensor elektrokimia berbasis DNA
2005).
menggunakan biokonjugat kitosan berlapiskan
Urutan DNA mitokondria (mtDNA) suatu CeO2NP-MWNT-AuNP/DNA probe
spesies sangat khas, sehingga dapat dibedakan (nanopartikel cerium oksida-multi walled carbon
dengan spesies lain. Urutan DNA gen sitokrom b nanotubes-nanopartikel emas/DNA probe) untuk
(Cyt B) dan daerah D-loop adalah bagian dari deteksi fusi gen BCR/ABL (Breakpoint Cluster
DNA mitokondria yang sangat bervariasi, Region-Abelson Kinase) di leukimia myelogenous
sehingga dapat digunakan untuk membedakan kronis menyatakan bahwa dengan menggunakan
spesies (Nguyen, et al., 2005). Beberapa CeO2NP (nanopartikel cerium oksida) dapat
penelitian telah digunakan untuk menganalisis meningkatkan pengukuran puncak arus hingga
urutan spesifik DNA mitokondria babi 12x lebih tinggi dan didapatkan batas deteksi
(Bielikova, et al., 2010; Ali, et al., 2011; Erwanto, terendah 5x10-3 M (Charbgoo, et al., 2017).
et al., 2011; Maryam, et al., 2016). Sedangkan Sedangkan dalam bidang ilmu pangan, sensor
penelitian yang telah dilakukan untuk cerium dapat digunakan untuk mendeteksi
mengidentifikasi kandungan babi menggunakan kehalalan atau jaminan kesehatan dari produk
biosensor yaitu nanobioprobe untuk identifikasi makanan. (Nguyet, et al., 2017) melakukan

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 33 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Fajriyah, Modifikasi Screen Printed Carbon…

penelitian terhadap sensitivitas sensor bedasarkan Gen Bank D 346635) di NCBI. Urutan Cyt B yang
nanorod cerium oksida untuk mendeteksi adanya diblast (alligment) bertujuan untuk mengetahui
bakteri Salmonella pada produk makanan. Hasil homologi sekuen yang dipilih dengan urutan
penelitiannya menunjukkan batas deteksi yang sekuen yang ada di Gen Bank. Selanjutnya
didapatkan adalah 0,01 µM dari rentang dilakukan penjajaran antara Cyt B babi, ayam, dan
konsentrasi DNA target 0,01 µM sampai 2 µM sapi; sehingga diperoleh urutan basa-basa
serta sensor tersebut dapat dijadikan sebagai alat nitrogen yang homolog dan juga bervariasi antar
pendeteksi yang portable. Namun, penggunaan ketiga sekuen tersebut. Untuk mendapatkan
cerium sebagai sensor untuk mendeteksi DNA selektifitas yang tinggi dari Cyt B babi, maka
babi masih belum dilakukan. dipilih urutan basa nitrogen babi yang berbeda
dengan urutan basa nitrogen ayam maupun sapi.
Selain memperhatikan penggunaan material
Langkah terakhir, dilakukan analisis urutan
sebagai sensor dalam biosensor, penentuan
sekuen yang telah dipilih dengan menggunakan
sekuen DNA probe juga perlu diperhatikan. Dasar
blast di NCBI.
penentuan urutan DNA probe adalah urutan basa
nitrogen dari DNA probe dapat berkomplemen Modifikasi Permukaan SPCE
dengan urutan basa nitrogen DNA target,
SPCE dibilas menggunakan aqua
sehingga DNA probe dapat berhibridisasi dengan
proinjection dan dilanjutkan dengan
DNA target. Proses hibridisasi tersebut akan
menggunakan larutan 0,05 M buffer asetat pH 5.
memunculkan suatu respon pengukuran berupa
Selanjutnya, diterapkan potensial sebesar +1,4 V
puncak arus. DNA probe didesain dengan
dengan scan rate 0,008 V/s untuk perlakuan awal.
menggunakan program NCBI blast dan T-Coffee.
SPCE hasil pretreatment ditetesi dengan larutan
Dalam penelitian ini, biosensor elektrokimia Ce(SO4)2 5,0 mgL-1 dan dielektrodeposisi
DNA menggunakan SPCE termodifikasi cerium menggunakan DPV dengan rentang potensial -
digunakan untuk mendeteksi DNA mitokondria 2,57 V hingga +1,176 V dengan scan rate 0,1 V/s.
Sus scrofa. Metode ini sangat baik untuk Selanjutnya, elektrode dibilas dengan hati-hati
digunakan sebagai alternatif dalam pendeteksian menggunakan aqua proinjection dan dikeringkan
DNA babi dalam produk mentah maupun olahan pada suhu ruang. Selanjutnya, SPCE yang telah
daging dan makanan. Metode yang diajukan ini dimodif tersebut dikarakterisasi menggunakan
dapat dijadikan sebagai kit pendeteksi yang CV dengan sistem redoks K3[Fe(CN)6] pada
portable. rentang potensial -0,8 V sampai +0,8 V dan laju
pemindaian 50 mV/s. Optimasi kondisi percobaan
METODE dilakukan sesuai pada Table 1.

Desain Sekuen DNA Cyt B Sus scrofa Tabel 1. Faktor-faktor optimasi percobaan
Faktor Variasi Satuan
Urutan DNA probe didesain menggunakan
tools blast dan T-Coffee. Pertama-tama dilakukan Konsentrasi probe 5, 10, 20, 30 µg/mL
pencarian gen pengkode Cyt B babi (nomor akses Waktu amobilisasi 10 dan 20 menit
di Gen Bank AB 376964), ayam (nomor akses di Waktu hibridisasi 10 dan 20 menit
Gen Bank AF 153499), dan sapi (nomor akses di

Gambar 1. Skema fabrikasi biosensor DNA Sus scrofa

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 34 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Fajriyah, Modifikasi Screen Printed Carbon…

Analisis Kinerja Biosensor DNA Pada biosensor voltammetri, digunakan


probe sepanjang 20 mer sebagai bioreseptor atau
SPCE termodifikasi cerium dibilas dengan
senyawa pengenal yang akan berhibridisasi
0,05 M buffer asetat pH 5,0, kemudian 40 µL
dengan DNA target. Berdasarkan urutan sekuen
DNA probe diteteskan ke permukaan elektrode
pada Gen Bank, urutan probe tersebut merupakan
selama 20 menit. Kemudian dibilas dengan 0,05
urutan pada gen Sus scrofa ke 1091 hingga 1110.
M buffer asetat pH 5,0. Setelah itu, elektrode
Pada penelitian ini, digunakan teknik hibridisasi
ditetesi sebanyak 40 µL DNA target selama 20
tanpa indikator, sehingga basa guanin pada probe
menit. Sinyal diamati menggunakan DPV dalam
digantikan dengan basa inosin. Inosin memiliki
rentang potensial -0,2 V sampai +1,4 V. Skema
karateristik mirip guanin, yaitu dapat
fabrikasi biosensor elektrokimia pendeteksi DNA
berhibridisasi dengan basa sitosin (ditunjukkan
babi ditunjukkan pada Gambar 1.
pada Gambar 2). Urutan probe yang digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini adalah 5’-
TATTIATACCAATCACTAIC-3’. Inosin tidak
Desain Sekuen DNA Cyt B Sus scrofa memberikan respon elektrokimia berupa sinyal
oksidasi di daerah potensial guanin. Ketika terjadi
NCBI merupakan sumber informasi bagi hibridisasi DNA probe-target, maka pengamatan
perkembangan biologi molekuler, yang membuat sinyal oksidasinya hanya berdasarkan respon
database bagi data genomik, proteomik maupun oksidasi guanin pada target.
metabolomik dari berbagai organisme. Data
sekuen nukleotida yang disajikan dalam NCBI
dapat berupa fasta maupun bentuk sekuen seperti
lazimnya. Urutan probe yang didesain harus
memiliki nilai identiti sebesar 100%, dengan
artian bahwa DNA probe dapat berkomplemen
dengan urutan DNA target. Selain itu, urutan
DNA probe juga harus mempunyai homologi 0%
yang berarti DNA probe hanya berikatan secara Gambar 2. Ikatan pasangan basa guanin-sitosin (G-C) dan
spesifik dengan DNA urutan targetnya. Hasil inosin-sitosin (I-C) (Nikolova et al., 2014).
analisis sekuens probe Sus scrofa dengan
BLAST® dan T-Coffee adalah 5’- Modifikasi Permukaan SPCE dengan Cerium
TATTGATACCAATCACTAGC-3’. Sekuen
Hasil SEM dan voltammetri siklik SPCE
tersebut memiliki identiti dengan sekuen babi
sebelum dan setelah dimodifikasi ditunjukkan
sebesar 100% dan memiliki homologi dengan
pada Gambar 3.
sekuen ayam dan sapi sebesar 0%.

Gambar 3. (A) Gambar SEM dari (1) SPCE bare, (2) SPCE Ce, dan (3) SPCE - Ce - probe; (B) voltammogram siklik 20 mM
K3[Fe(CN)6 dalam 0,1 M KCl dengan scan rate 0,1 V/s pada rentang potensial -0,8 V hingga +0,8 V sebagai hasil dari
karakterisasi SPCE sebelum dan setelah dimodifikasi cerium.

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 35 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Fajriyah, Modifikasi Screen Printed Carbon…

Gambar 3 A1 - A3 menunjukkan perbedaan elektrostatik yang terjadi melalui tulang


pada permukaan elektrode SPCE bare, SPCE - punggung fosfat DNA (Pautler, et al., 2013).
Ce, dan SPCE - Ce - probe. Pada SPCE bare Teori HSAB telah menjelaskan bahwa asam
terlihat potongan-potongan seperti persegi Lewis keras akan berikatan kuat dengan basa
panjang, diduga bahwa potongan tersebut Lewis keras, dalam hal ini cerium merupakan
merupakan material karbon yang menjadi bahan asam Lewis keras, sedangkan fosfat merupakan
dasar dari SPCE. Sedangkan pada SPCE-Ce dan basa Lewis keras, sehingga keduanya dapat
SPCE - Ce - probe terlihat bahwa permukaan berikatan sangat kuat.
elektrode lebih halus dan rata. Gambar 3B
Tinggi arus puncak oksidasi guanin DNA
menunjukkan hasil karakterisasi menggunakan
target sebesar 3,25 µA untuk konsentrasi 20
voltammetri siklik yang menunjukkan bahwa
µg/mL, sedangkan arus puncak pada DNA probe
SPCE-Ce menghasilkan kenaikan puncak arus
- target sebesar 3,15 µA dengan masing-masing
oksidasi dan reduksi dari spesi elektroaktif
konsentrasi 20 µg/mL. Proses hibridisasi dimulai
ferisianida. Naiknya puncak arus reduksi -
ketika dua untai DNA bergerak satu sama lain
oksidasi ini terjadi karena cerium telah
sampai keduanya bertemu, kemudian saling
terelektrodeposisi pada permukaan SPCE
bergantian untuk memulai pembentukan heliks
sehingga meningkatkan aktivitas elektrokimia
ganda. Selanjutnya, dua untai menuju tempat
yang sebanding dengan meningkatnya area aktif
hibridisasi dengan menyelaraskan basa
elektrode. Cerium bersifat sangat konduktif yang
komplementer, kemudian dupleks DNA mulai
berkontribusi terhadapa transfer elektron pada
terbentuk (Alvarez, et al., 2004). Arus puncak
permukaan elektrode, sehingga elektrodeposisi ini
yang dihasilkan dari hibridisasi DNA probe -
dapat meningkatkan sensitivitas sensor
target lebih rendah dibandingkan arus puncak
elektrokimia.
DNA target karena pada hibridisasi DNA probe -
Amobilisasi Probe dan Hibridisasi Probe- target terbentuk untai ganda DNA. DNA untai
Target ganda (dsDNA) memberikan puncak oksidasi
yang lebih rendah daripada DNA target yang
berbentuk DNA untai tunggal. Basa nitrogen
dalam dsDNA seolah-olah tersembunyi ke dalam
heliks dan kekakuan struktur ini menyebabkan
basa nitrogen jauh dari permukaan elektrode,
sehingga menghambat proses oksidasi (Schmitt,
et al., 2011).
Respon Arus Biosensor terhadap Konsentrasi
Probe, Waktu Amobilisasi, dan Waktu
Gambar 4. Perbedaaan arus puncak DPV dari 20 µg/mL Hibridisasi
DNA probe dalam buffer asetat, 20 µg/mL DNA
target dalam PBS, dan masing-masing 20 µg/mL 3
DNA probe-target dalam buffer asetat, menggunakan
elektrode SPCE-Ce. Pengukuran arus menggunakan 2.5
Arus (µA)

DPV, scan rate 0,008 V/s pada rentang potensial -0,2 2


V hingga +1,4 V. 1.5
Pengukuran sinyal oksidasi guanin pada 1
SPCE-Ce untuk DNA probe, DNA target, dan 0.5
hibridisasi probe - target DNA ditunjukkan pada 0
Gambar 4. Puncak oksidasi guanin berada di 5 10 20 30
rentang potensial 0,9 V sampai 1,29 V (Hartati, Konsentrasi DNA Probe (µg/mL)
2009). Gambar 4 menunjukkan bahwa puncak
oksidasi guanin berada pada rentang potensial Gambar 5. Penentuan konsentrasi DNA probe terhadap
1,20 V sampai 1,22 V. Di DNA probe tidak puncak arus oksidasi guanin. Penentuan arus
menggunakan DPV pada rentang potensial -0,2V
terlihat puncak oksidasi guanin, hal ini sampai +1,4 V dengan scan rate 0,008 V/s.
disebabkan basa guanin pada DNA probe telah Konsentrasi DNA target untuk hibridisasi sebesar 5
digantikan inosin yang tidak memberikan puncak µg/mL.
arus di daerah potensial guanin. Amobilisasi DNA Tahap amobilisasi dan hibridisasi merupakan
pada permukaan SPCE-Ce berdasarkan gaya tahapan penting dalam biosensor. Probe

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 36 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Fajriyah, Modifikasi Screen Printed Carbon…

diamobilisasi agar dapat terjadi hibridisasi dengan digunakan untuk pengukuran arus terhadap
urutan komplementernya yaitu DNA target variasi konsentrasi DNA target.
(Pedano&Rivaz, 2005). Terjadinya hibridisasi
Kurva Kalibrasi
spesifik antara probe dan DNA target dideteksi
menggunakan transduser elektrokimia (Hartati, Variasi konsentrasi DNA target dilakukan
2009). Respon arus yang dihasilkan terhadap pada kondisi optimum yaitu konsentrasi probe
konsentrasi probe dapat dilihat pada Gambar 5. 30,0 µg/mL, waktu amobilisasi 20 menit, waktu
hibridisasi 20 menit. Variasi konsentrasi DNA
Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin
target yang akan diukur puncak arusnya adalah
besar konsentrasi DNA probe maka puncak arus
5,0; 10,0; 15,0; 20,0; 25,0; dan 30,0 µg/mL.
oksidasi guanin yang dihasilkan dari proses
Voltammogram tinggi arus terhadap variasi
hibridisasi probe-target semakin tinggi. Hal ini
konsentrasi target ditunjukkan pada Gambar 7A.
sesuai dengan persamaan Ilkovic yang
Gambar 7A menjelaskan bahwa puncak oksidasi
menyatakan bahwa terdapat hubungan linier
guanin meningkat seiring dengan meningkatnya
antara arus dan konsentrasi. Selisih puncak arus
konsentrasi DNA target. Berdasarkan data pada
yang dihasilkan dari tiap variasi konsentrasi probe
Gambar 7B didapatkan persamaan garis, I (µA) =
tidak berbeda jauh, karena konsentrasi DNA
0,03 [target] + 3,947 dengan linearitas (R2)
target yang digunakan untuk berhibridisasi adalah
0,9979.
5,0 µg/mL.
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas dan
karakter puncak pada teknik DPV adalah waktu
amobilisasi dan hibridisasi. Waktu amobilisasi
adalah waktu yang digunakan permukaan SPCE-
Ce untuk mengadsorpsi DNA probe. Waktu
hibridisasi adalah waktu yang digunakan basa-
basa nitrogen pada DNA probe untuk berinteraksi
dengan basa-basa nitrogen dari DNA target.
Respon arus yang dihasilkan terhadap waktu
amobilisasi dan hibridisasi dapat dilihat pada
Gambar 6.

Gambar 6. Penentuan waktu amobilisasi dan hibridisasi


terhadap puncak arus oksidasi guanin. Penentuan arus
menggunakan DPV pada rentang potensial -0,2 V
sampai +1,4 V dengan scan rate 0,008 V/s. Gambar 7. (A) Voltammogram differential pulsa pada
hibridisasi DNA probe dengan target. Pengukuran
Hasil pengukuran pada Gambar 6 menggunakan DPV, scan rate 0,008 V/s pada
rentang potensial -0,2 V hingga +1,4 V, (B)
menunjukkan bahwa semakin lama waktu Hubungan linier yang terjadi antara puncak arus (Ip)
amobilisasi, maka arus semakin meningkat karena dengan konsentrasi DNAtarget.
DNA probe lebih banyak teradsorpsi pada
permukaan SPCE-Ce. Ketika DNA probe yang Selanjutnya, persamaan garis linier
teradsorp lebih banyak, maka semakin banyak digunakan untuk perhitungan parameter analitik
DNA target yang berinteraksi dengan DNA yang meliputi limit deteksi (LoD), limit quantisasi
probe. Oleh karena itu, waktu hibridisasi yang (LoQ), sensitivitas, dan presisi. Pengujian
digunakan semakin lama, sehingga 20 menit sensitivitas pada metode biosensor DNA
dipilih sebagai waktu optimum baik tahap elektrokimia dinyatakan dengan nilai slope dari
amobilisasi maupun hibridisasi. Dengan persamaan regresi linier, yaitu sebesar 0,0303
demikian, hasil optimasi kondisi percobaan dapat µg/mL. Sedangkan penentuan nilai LoD dan LoQ

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 37 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Fajriyah, Modifikasi Screen Printed Carbon…

dalam penelitian ini didapatkan hasil 1,44 µg/mL; Burger Formulation. Journal of
4,81 µg/mL. Penentuan presisi dilakukan dengan Nanomaterials.
menguji sebanyak 7x pengulangan pada satu Ali, M.E., Mustafa, S., Islam, K.N., and Man,
konsentrasi DNA target yang berada dalam Y.B.C. 2011. Gold Nanoparticle Sensor for
rentang linier kurva kalibrasi, didapatkan nilai The Visual Detection of Pork Adulteration
sebesar 98,99%. in Meatball Formulation. Journal of
Penelitian sebelumnya, nilai LoD dari Nanomaterials.
biosensor DNA elektrokimia menggunakan Alvarez, P.L.S., Lobo-Castanon, M.J., Miranda-
grafena sebagai pemodifikasi SPCE didapatkan Ordieres, A.J., and Tunon-Blanco, P. 2004.
sebesar 1,76 ng/µL (Hartati, et al., 2018), DNA Electrochemistry of Nucleic Acids at Solid
swine dalam daging sapi olahan didapatkan Electrodes and Its Application.
masing-masing sebesar 6,0 ng/µL dan 4,0 ng/µL Electroanalysis, 16, 1193-1204.
menggunakan nanopartikel emas sebagai sensor Bahruddin, M. 2010. Problem Sertifikasi Halal
kolometri (Ali, et al., 2012a; Ali, et al., 2012b), Produk Pangan Hewani. ASAS, 2.
dan DNA pork dalam bakso didapatkan sebesar
Balizs, G., Weise, C., Rozycki, C., Opialla, T.,
0,58 µg/mL menggunakan AuNP-biokonjugat
Sawada, S., Zagon, J., and Lampen, A.
pada elektrode SPCE-emas (Hartati, et al., 2019).
2011. Determination of Osteocalcin in Meat
and Bone Meal of Bovine and Porcine
KESIMPULAN
Origin using Matrix-Assisted Laser
Biosensor elektrokimia DNA dapat Desorption Ionization/Time-of-Flight Mass
digunakan untuk mendeteksi DNA mitokondria Spectrometry and High Resolution Hybrid
Sus scrofa menggunakan elektrode SPCE-Ce. Mass Spectrometry. Analytica Chimica
Sinyal oksidasi guanin yang dihasilkan dari Acta, 693, 89-99.
proses hibridisasi DNA probe-target ditunjukkan Bielikova, M., Pangallo, D., and Turna, J. 2010.
sebagai puncak arus 2,25 µA. Nilai sensitivitas, Polymerase Chain Reaction-Restriction
LoD, LoQ, dan presisi dari penelitian ini secara Fragment Length Polymorphism (PCR-
berurutan adalah 0,03 µg/mL; 1,44 µg/mL; 4,81 RFLP) as A Molecular Discrimination Tool
µg/mL; dan 98,99%. for Raw and Heat-Treated Game and
Domestic Animal Meats. J. Food Nutr. Res,
DAFTAR RUJUKAN 49, 134-139.
BPOM RI: Keamanan Pangan. 2007. Badan
Aline R. Coscione. & William E. Artz. 2005. Pengawas Obat dan Makanan, 11/VI.
Vegetable Oil Stability at Elevated Charbgoo, F., Ahmad, M.B., and Dorroudi, M.
Temperatures in the Presence of Ferric 2017. Cerium Oxide Nanoparticles: Green
Stearate and Ferrous Octanoate. J. Agric. Synthesis and Biological Application.
Food Chem., 53(6), 2088-2094. Int.J.Nanomed, 12, 1401-1413.
Ahmed, S.A., Pin, L.L., and Raabe, C.A. 2017. Erwanto, Y., Abidin, M., Rohman, A., and
Contemporary Issues and Development in Sismindari. 2011. PCR-RFLP using BseDI
The Global Halal Industry. Enzyme for Pork Authenthication in
Aida, A.A., Man, Y.B.C., Wong, C.M.V.L., Raha, Sausage and Nugget Products. Journal Of
R., and Son, R. 2005. Analysis of Raw Animal Science and Technology, 34.
Meats and Fats of Pigs using Polymerase Giovananci, I., Guizard, C., Carlier, M., Duval,
Chain Reaction for Halal Authenthication. V., Martin, J.L., and Demeulemester, C.
Meat Science, 69, 47-52. 2004. Species Identification of Meat
Ali, M.E., Hashim, U., Mustafa, S., and Man, Products by ELISA. International Journal
Y.B.C. 2011. Swine-spesific PCR-RFLP of Food Science and Technology, 39, 863-
Assay Targeting Mitochondrial 867.
Cytochrome B Gene for Semiquantitative Halid, N.I.A., Hasbullah, S.A., Ahmad, H., Heng,
Detection of Pork in Commercial Meat L.Y., Karim, N.H.A., and Harun, S.N.
Products. Food Anal. Methods, 5, 613-623. 2014. Electrochemical DNA Biosensor for
Ali, M.E., Hashim, U., Mustafa, S., Foo, K.L., and Detection of Porcine Oligonucleotides
Man, Y.B.C. 2011. Nanobioprobe for The using Ruthenium (II) Complex as
Determination of Pork Adulteration in

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 38 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
Fajriyah, Modifikasi Screen Printed Carbon…

Intercalator Label Redox. AIP Conference Anim Sci, 30, 930-937.


Proceedings, 313, 313-316. Nguyet, N.T., Yen, L.T.H., Thu, V.V., Ian H.,
Hartati, Y.W. 2009. Biosensor Elektrokimia untuk Trung, T., Vuong, P.H., and Tam, P.D.
Deteksi Urutan Spesifik DNA. Bandung: 2017. Hightly Sensitive DNA Sensors
UNPAD Press. Based on Cerium Oxide Nanorods. Journal
Hartati, Y.W., Setiawati, T.A., Sofyatin, T., of Physics and Chemistry of Solids (Under
Fitrilawati, Anggraeni, A., and Gaffar, S. Review).
2018. Electrochemical DNA Biosensor fo Pautler, R., Kelly, E.Y., Huang, P.J.J., Cao, J.,
Pork (Sus scrofa) Determination using Liu, B., and Liu, J. 2013. Attaching DNA to
Screen Printed Carbon-Reduced Graphene Nanoceria: Regulating Oxidase Activity
Oxide Electrodes. J. Food Measur and and Fluorescence Quenching. Applied
Character. Materials & Interfaces.
Hartati, Y.W., Suryani, A.A., Agustina, M., Pedano, M.L. and Rivas, G. 2005. Andsorption
Gaffar, S., and Anggraeni, A. 2019. A Gold and Electrooxidation of Nucleic Acids at
Nanoparticle-Oligonucleotide Carbon Nanotubes Paste Electrodes. Elect.
Bioconjugate Based Electrochemical DNA Commun, 6, 10-16.
Biosensor for mtDNA of Sus scrofa Rohman, A., Sismindari, Erwanto, Y., and Man,
Detection in Raw Meat and Meatball Y.B.C. 2011. Analysis of Pork Adulteration
Sample. Food Analytical Methods. in Beef Meatball using Foureie Transform
Kuswandi, B., Cendekiawan, K.A.B., Infrared (FTIR) Spectrocopy. Meat
Kristiningrum, N.B., and Ahmad M. 2015. Science, 88, 91-95.
Pork Adulteration in Commercial Meatballs Schmiit, T.J. and Knotts, T.A. 2011.
Determined by Chemometric Analysis of Thermodynamics of DNA Hybridization on
NIR Spectra. Journal of Measurement and Surfaces. Journal of Chemical Physics,
Characterization, 9. 134.
Lucarelli, F., Marazza, G., Turner, A.P.F., and Starodub, N.F. and Ogorodnijchuk, J.O. 2012.
Mascini, M. 2004. Carbon and Gold Immune Biosensor Based on The ISFETs
Electrodes as Electrochemical Tranducers for Express Determination of Salmonella
for DNA Hybridization Sensors. Biosensor typhimurium. Electroanalysis, 24, 600-606.
and Bioelectronics, 19, 515-530.
Suryapratiwi, W.N., Paat, V.I., Gaffar, S., and
Maryam, S., Sismindari, S., Raharjo, T.J., Hartati, Y.W. 2017. DNA Biosensor for
Sudjadi, and Rohman, A. 2016. Detection of Salmonella typhi from Blood
Determination of Porcine Contamination in Sample of Thypoid Fever Patient using
Laboratory Prepared Dendeng using Gold Electrode Modified by Self-
Mitochondrial D-Loop686 and Cyt B Gene Assembled Monolayers of Thiols. AIP
Primers by Real Time Polymerase Chain Conference Proceedings.
Reaction. International Journal of Food
Szabo, A., Febel, H., Sugar, L., and Romvari, R.
Properties, 19, 187-195.
2007. Fatty Acid Regiodistribution
Nguyen, H.D., Bui, T.A., Nguyen, P.T., Thi, O., Analysis of Divergent Animal
Kim, P., Thi, T., and Vo, B. 2005. The Triacylglicerol Samples-A Possible
Complete Mitochondrial Genome Approach for Species Differentiation.
Sequence of The Indigenous I Pig (Sus Journal of Food Lipids.
scrofa) in Vietnam. Asian-Australas J.

JC-T (Journal Cis-Trans), Vol. 6, No. 1, 32-39 39 © 2022 Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai