Anda di halaman 1dari 8

Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al.

JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1

PENDETEKSIAN TINGKAT KESEGARAN FILET


IKAN NILA MENGGUNAKAN PENGUKURAN SIFAT
BIOLISTRIK
Freshness Detection of Tilapia Fillets by Measuring Bioelectrical
Properties
Bambang Riyanto1*, Akhiruddin Maddu2, Supriyanto1
1
Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB
2
Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB
Diterima 25 Agustus 2011/Disetujui 4 Oktober 2011

Abstract
The development of modern rapid detection techniques of fish freshness requires a new perspective of
the importance of physical chemical characteristics during deterioration process of quality fishery products.
Positive correlation between the changes of fish body and the electrical properties is a basic information
for support the development of the detection modern techniques of fish freshness. Studies of the electrical
properties become more relevant along with the increasing demand of fish fast food consumption and fish
product from freshwater aquaculture, which have been less done until now. The objective of this study was
to detect freshness of tilapia fillets using bioelectrical properties. The result showed that level of freshness of
tilapia fillet can be detected by using bioelectrical which has correlation with TVB, TPC and pH. The level
of freshness of tilapia fillet during 16 hours observation showed that impedance tend to decrease with the
range of 44.34-6.30 Ω, while dielectric constant and the electrical conductivity tend to increase with range
of 178,208 to 2,812,764 and 0.065 to 0.487 S/m.

Key words: bioelectrical, fish freshness, tilapia fillet, quality deterioration

Abstrak
Berkembangnya berbagai teknik modern pendeteksian cepat penentu tingkat kesegaran ikan
memerlukan informasi mengenai karakteristik kimia fisika yang terjadi selama proses kemunduran mutu
hasil perikanan. Korelasi positif antara perubahan pada tubuh ikan dengan sifat kelistrikan merupakan
informasi dasar untuk menunjang berkembangannya teknik pendeteksian kesegaran ikan modern tersebut.
Kajian sifat kelistrikan ini menjadi lebih relevan sejalan dengan makin meningkatnya permintaan akan
bentuk ikan konsumsi siap saji dan ikan dari hasil budidaya air tawar, yang sampai saat ini belum banyak
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kesegaran filet ikan nila melalui sifat-sifat
biolistrik. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesegaran filet ikan nila selama waktu pengamatan 16
jam terjadi penurunan nilai impedansi dengan kisaran 44,34-6,30 Ω, sedangkan konstanta dielektrik dan
konduktivitas listrik cenderung meningkat, dengan kisaran 178.208-2.812.764 dan 0,065-0,487 S/m. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesegaran filet ikan nila dapat dideteksi menggunakan sifat-sifat
listrik, yang memiliki keterkaitan terhadap nilai TVB, TPC dan pH.

Kata kunci: biolistrik, filet nila, kesegaran ikan, kemunduran mutu

PENDAHULUAN metode analisis sensori seperti Quality Index


Penentuan tingkat kesegaran ikan Method-QIM dan Artificial Quality Index-
umumnya dilakukan secara subyektif AQI (European Union 1996, Martinsdottir
melalui pengamatan sensori atau melalui et al. 2009). Penilaian kesegaran ikan dapat
pula dilakukan secara objektif melalui analisis
*Korespondensi: Jln. Lingkar Akademik, Kampus IPB
Dramaga 16680. Telp. +62251 8622915, Fax. +62251 perubahan kimia/biokimia ikan (analisis
8622916. E-mail: bambangriyantoipb@gmail.com komponen degradasi ATP, kandungan biogenik

27 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1 Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al.

amin, komponen volatil, TMA, DMA, TVBN) pada tahun 2020 mencatat bahwa telah
atau melalui analisis kandungan mikrobiologi terjadi peningkatan yang sangat signifikan
ikan (TVC, SSO, API test kits, Microbial pada sektor perikanan budidaya (OECD/
identification Inc.(MIDI), bacterial biosensor) FAO 2011). Tinjauan ulang yang dilakukan
(Ozogul 2010). Penggunaan teknik-teknik Bostock et al. (2010) juga memperlihatkan
baru dalam penentuan tingkat kesegaran ikan bahwa akuakultur telah memberikan
telah pula dikembangkan, seperti penggunaan kontribusi yang besar dalam menyumbang
Partial Least Squares Regression (PLSR) (Kent biota perairan untuk pangan manusia dan
et al. 2004), analisis dari sisi permintaan dan diperkirakan akan menjadi penyedia terbesar
perilaku konsumen (customer behaviour) kebutuhan pangan dunia. de Mitcheson dan
(Verbeke et al. 2007), bahkan penggunaan Liu (2008) menyampaikan secara lengkap
material baru bionanocomposite dalam bentuk bahwa terdapat sekitar 310 spesies perairan
kemasan cerdas (Sorrentino et al. 2007; yang telah dibudidayakan, namun hanya 5
Riyanto et al. 2010). spesies yang menjadi andalan dunia, dengan
Alasalvar et al. (2011) menyatakan produksi terbesar untuk budidaya air tawar
bahwa kecenderungan dalam penentuan adalah pada jenis tilapia dan patin. Josupeit
tingkat kesegaran ikan saat ini adalah pada (2010) menyampaikan bahwa dari hasil
pengembangan berbagai peralatan multi analisis penawaran dan permintaan untuk
sensor yang dikombinasikan dengan teknik- produk tilapia dunia menunjukkan bahwa
teknik instrumentasi, seperti electronic dari berbagai ceruk pasar (market niche)
noses, texture meter, image analysers, produksi tilapia, ceruk pasar filet ikan nila
color meters, torrymeter, RT-Freshtester, segar saat ini paling baik dan dengan harga
Intellectron Fischtester VI, spektroskopi dan yang sangat tinggi. Pengumuman National
berbagai peralatan pengukur elektronik Fisheries Institute melalui aboutseafood.com
lainnya. Duncan (2011) menyatakan bahwa menambahkan tentang 10 besar makanan
kebutuhan akan peralatan elektronik hasil perikanan (seafood) yang paling disukai
tersebut memberikan tuntutan baru akan masyarakat Amerika selama lebih dari 10
pentingnya karakteristik kimia fisika ikan dan tahun, yaitu filet ikan nila (tilapia).
pengembangan material sensor baru yang Penelitian ini bertujuan untuk
memiliki tingkat kesensitifan tinggi dalam menentukan tingkat kesegaran dari produk
menentukan tingkat kesegaran ikan. filet ikan nila melalui sifat-sifat biolistrik dan
Dugaan kaitan antara proses kemunduran keterkaitannya dengan parameter tingkat
mutu hasil perikanan dengan sifat fisika listrik kesegaran ikan lainnya.
telah banyak diujicobakan, namun kajian
tersebut berkisar pada jenis ikan segar hasil MATERIAL DAN METODE
tangkapan dan dalam bentuk ikan utuh. Bahan dan Alat
Beberapa teknik yang telah dilakukan adalah Bahan yang digunakan adalah filet ikan
penggunaan electrochemical impedance nila hasil preparasi dari ikan nila hidup
spectroscopy (EIS) (Niu dan Lee 2000), total (Oreochromis niloticus) dengan berat ± 250 g,
body electrical conductivity (TOBEC) (Barziza yang diperoleh dari pasar lokal di Dramaga-
dan Gatlin 2000), kromatografi pertukaran ion Bogor. Bahan-bahan lain yang digunakan
(Cinquina et al. 2004), bioelectrical impedance meliputi garam fisiologis, media nutrient agar
analysis (BIA) (Duncan et al. 2007), dan (NA), trichloroacetic acid (TCA) 7%, larutan
potentiometric sensor dengan elektroda emas HCl standar (0,05N), tashiro's indicator
dan perak (Barat et al. 2008). solution in methanol.
Kajian tentang berbagai isu dan Alat yang digunakan meliputi LCR
kecenderungan masa depan perikanan dunia (Inductance (L), Capacitance (C), Resistance

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28


Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al. JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1

(R)) meter Hitester 3522-50 (Hioki E.E terhubungkan pada LCR meter.
Coorporation) dan 2 plat kapasitor yang Sensitivitas sifat biolistrik (impedansi,
terbuat dari tembaga berukuran 3 cm x 3 konstanta dielektrik, konduktivitas listrik)
cm yang berjarak 0,5 cm. Peralatan lain dalam mendeteksi kesegaran ikan dilakukan
yang digunakan adalah timbangan digital, dengan cara melihat keterkaitan pola
inkubator, digital coloni counter, homogenizer, kecenderungan dengan parameter uji
conway’s microdiffusion unit dan pH meter kesegaran ikan lainnya, yaitu Total Volatile
(Orion 3 Star pH portable). Base (TVB) metode micro-diffusion conway’s
(Vyncke 1996), Total Plate Count (TPC) (Gram
Metode et al. 1987), dan nilai pH (Nollet dan Toldra
Preparasi filet ikan nila mengacu pada 2010). Dugaan batas kesegaran filet ikan nila
penanganan filet ikan nila SNI 01-4103.3-2006 yang dapat dikonsumsi mengacu Bremner
(BSN 2006), dengan bentuk produk berupa dan Sakaguchi (2000), dengan besaran nilai
skinless fillet (filet ikan tanpa kulit). Daging TVB berdasarkan Vyncke (1996), yaitu < 30
ikan yang didapatkan diambil sebagian sebagai mg N/100 g dan besaran nilai TPC < 107 CFU/
sampel uji dengan ukuran 3 cm x 3 cm x 0,5 cm. mL yang bersumber dari ICMSF (1986).
Tahapan selanjutnya adalah pengukuran Pengamatan terhadap parameter sifat
sifat listrik filet ikan nila. Pengukuran biolistrik dilakukan setiap 2 jam, sedangkan
dilakukan menggunakan LCR meter dengan untuk parameter TVB, TPC, dan pH dilakukan
aliran arus konstan 0,2 mA (Vidacek et al. setiap 4 jam sekali. Suhu yang digunakan
2008), sedangkan besaran frekuensi terbaik merupakan suhu ruang (± 30 oC) dengan lama
yang digunakan mengacu Duncan et al. waktu pengamatan 16 jam. Masing-masing
(2007) dan Martinsen et al. (2000) yang telah pengujian dilakukan ulangan sebanyak 3
disesuaikan, frekuensi terbaik untuk masing- (tiga) kali dengan pengambilan data secara
masing parameter adalah impedansi: 50 kHz, duplo. Penyajian data pola kecenderungan sifat
konstanta dielektrik: 1 kHz, dan konduktivitas biolistrik (impedansi, konstanta dielektrik,
listrik: 25 kHz. Kondisi pengukuran disajikan konduktivitas listrik) dan keterkaitannya
dengan cara penjepitan sampel uji filet dengan berbagai uji kesegaran ikan lainnya
ikan nila yang akan digunakan pada plat (TVB, TPC, dan pH) dilakukan dalam bentuk
kapasitor yang terbuat dari tembaga dan telah grafik menggunakan software Sigma Plot 11.

y = 4 1 ,7 1 - 4 ,1 6 9 x + 0 ,3 9 8 8 x 2 - 0 ,0 1 6 5 9 x 3
8 ,5 45 60 7,1

8 ,0 40 R 2 : 9 6 ,4 %
IMPEDANSI 50KHz(Ohm)

7,0
50

7 ,5 35
log T P C ( C F U / m L )

T V B ( mg N / 100 mL )

6,9
40
7 ,0 30
6,8
pH

6 ,5 25 30
6,7
6 ,0 20
20
6,6
5 ,5 15

10
5 ,0 10 6,5

4 ,5 5 0 6,4
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

W a k t u P e n g a m a ta n ( J a m k e - )
: I m p e d a n s i 5 0 KHz : T PC ( C FU / m L )
: T VB ( m g N / 100 mL ) : pH

Gambar 1 Nilai impedansi filet ikan nila selama 16 jam dan keterkaitannya dengan nilai TVB, TPC, dan pH.

Gambar 1 Nilai impedansi filet ikan nila selama pengamatan 16 jam dan
29 keterkaitannya dengan nilai TVB, TPC,Pengolahan
Masyarakat dan pH.Hasil Perikanan Indonesia
JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1 Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al.

HASIL DAN PEMBAHASAN kandungan bakteri yang terdapat pada filet ikan
Impedansi sebagai pendeteksi tingkat nila selama berlangsungnya penyimpanan.
kemunduran mutu filet ikan nila Hasil pengamatan terhadap jumlah bakteri
Nilai impedansi memperlihatkan pada filet ikan nila terlihat kecenderungan
kecenderungan yang semakin turun, dengan yang meningkat, yaitu dari 8x104 CFU/mL
nilai berkisar 44,34-6,30 Ω. Keterkaitan antara pada jam ke-0 menjadi 2,03 x 108 CFU/mL pada
nilai impedansi dengan nilai TVB, TPC, dan jam ke-16. Yang (2008) melaporkan bahwa
pH memperlihatkan hubungan yang negatif nilai impedansi dengan teknik mikroelektrode
(Gambar 1). Apabila dikaitkan dengan nilai dapat digunakan sebagai pendeteksi jumlah
TVB, TPC, dan pH untuk ikan segar yang bakteri dengan batas konsentrasi sel 106-1010
dapat dikonsumsi, maka batas kesegaran filet CFU/mL dan menunjukkan hubungan linier
ikan nila adalah pada pengamatan jam ke-12, antara keduanya. Yang dan Bashir (2008)
dengan kisaran nilai impedansi ≥ 17,549 Ω. menggunakan teknik biosensor, ternyata
Penurunan nilai impedansi ini dapat mampu mendeteksi bakteri pembusuk antara
diduga dari makin besarnya konsentrasi ion 101-106 CFU/mL dan beberapa variasi lainnya
metabolit terlarut selama proses kemunduran dengan batas deteksi 103-104 CFU/mL.
mutu ikan. Ocaño-Higuera et al. (2009)
melaporkan bahwa hasil perhitungan total Konstanta dielektrik sebagai pendeteksi
molar concentration (TMC) dari ikan cazon tingkat kemunduran mutu filet ikan nila
terhadap kandungan ATP dan turunannya Konstanta dielektrik selama pengamatan
selama penyimpanan 18 hari pada suhu dingin, terlihat semakin meningkat dengan nilai
nilainya dapat mencapai 7,8 ± 1,7 µmol/g dari 178.208-2.812.764. Keterkaitan konstanta
0 µmol/g. Nilai yang sama juga ditunjukkan dielektrik dengan nilai TVB, TPC dan pH
Mazorra-Manzano et al. (2000) dengan ikan memperlihatkan hubungan yang positif
skipjack yang mencapai 8,0 µmol/g dari 0 (Gambar 2). Batas kesegaran filet ikan nila
µmol/g, dan Murata dan Sakaguchi (1986) apabila dikaitkan dengan nilai TVB, TPC, dan
menggunakan ikan ekor kuning (Seriola pH untuk ikan segar yang dapat dikonsumsi
quinqueradiata) yang mencapai 9,3 µmol/g adalah pada pengamatan jam ke-12 dengan
dari 0 µmol/g. nilai konstanta dielektrik ≤ 1.605.419.
Penurunan impedansi juga diduga Konstanta dielektrik biasanya
disebabkan oleh makin meningkatnya berhubungan dengan peristiwa polarisasi

8 ,5 250 000 0 60 7,1


y = 225270 + 157233 x - 23064 x 2 + 1346 x 3
R 2 : 77,1 %
KONSTANTA DIELEKTRIK

8 ,0 7,0
50
200 000 0
7 ,5
log T P C ( C F U / m L )

T V B ( mg N / 100 mL )

6,9
40
7 ,0
150 000 0
6,8
pH

6 ,5 30
6,7
100 000 0
6 ,0
20
6,6
5 ,5
50 000 0
10
5 ,0 6,5

4 ,5 0 0 6,4
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

W aktu Pen gam atan ( Jam k e- )

: K O N S T A N T A D IE LE K T R IK : T P C ( CF U / m L )
: T V B ( m g N / 100 m L ) : pH

Gambar 2 Nilai konstanta dielektrik filet ikan nila selama 16 jam dan keterkaitannya dengan nilai TVB, TPC, dan pH.
Gambar 2 Nilai konstanta dielektrik filet ikan nila selama pengamatan 16 jam
danHasil
Masyarakat Pengolahan keterkaitannya dengan nilai TVB, TPC, dan pH.
Perikanan Indonesia 30
Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al. JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1

yang akhirnya dapat mempengaruhi nilai bila dikaitkan dengan nilai TVB, TPC, dan
dielektrik suatu bahan (Ikediala et al. 2000). pH untuk ikan yang dapat dikonsumsi adalah
Polarisasi listrik merupakan peristiwa pada pengamatan jam ke-12, dengan nilai
terinduksinya atom atau molekul membentuk konduktivitas listrik ≤ 0,274 S/m.
dipol listrik yang terorientasi pada arah Peningkatan konduktivitas listrik ini juga
tertentu dari adanya medan listrik. Church diduga disebabkan oleh makin meningkatnya
(1998) menyampaikan bahwa selama proses konsentrasi ion metabolit terlarut selama
kemunduran mutu ikan dihasilkan senyawa- proses kemunduran mutu ikan. Hal ini sesuai
senyawa NH3, H2S, CH3SH, (CH3)2S, keton, Niu dan Lee (2000) dan Moore et al. (2008)
aldehida, ester, asetat, butirat, dan asam yang menyampaikan bahwa peningkatan nilai
propionat yang merupakan senyawa-senyawa konduktivitas listrik sangat dipengaruhi dari
penyebab bau busuk. Senyawa-senyawa ini makin meningkatnya konsentrasi metabolit
diduga sangat mempengaruhi nilai konstanta ion terlarut pada ikan. Moore et al. (2008)
dielektrik yang dihasilkan. menyampaikan bahwa peningkatan tersebut
Dugaan lain dari perubahan nilai sangat dipengaruhi dari makin besarnya
konstanta dielektrik adalah perubahan konsentrasi ion Ca2+. Loechel et al. (2003)
komposisi kimia pada tubuh ikan. Wang et al. melaporkan bahwa elektrode amperometrik
(2008) menyampaikan bahwa sifat dielektrik ternyata dapat digunakan untuk mendeteksi
filet ikan salmon ternyata sangat dipengaruhi ion trimethylamine (TMA), dengan batas
dari komposisi kimia yang terdapat pada nilai maksimal pada 19 µA mM-1. Chang et
tubuh ikan, terutama kandungan lemaknya. al. (1976) juga melaporkan bahwa elektrode
amperometrik juga mampu digunakan
Konduktivitas listrik sebagai pendeteksi untuk mendeteksi ion-selektif TMA yang
tingkat kemunduran mutu filet ikan nila berdasarkan pada kandungan ion amonium.
Konduktivitas listrik sejalan dengan Perbedaaan konduktivitas listrik diduga
makin lamanya penyimpanan terlihat semakin juga dipengaruhi perubahan terhadap
meningkat, dengan nilai berkisar antara komposisi tubuh ikan. Hal ini dilaporkan
0,065-0,487 S/m. Keterkaitan konduktivitas Piette et al. (2004) yang menyampaikan
listrik dengan nilai TVB, TPC dan pH bahwa perbedaan konduktivitas listrik
memperlihatkan hubungan yang positif dalam daging dipengaruhi oleh keadaan
(Gambar 3). Batas kesegaran filet ikan nila struktur daging, seperti bentuk serabut otot,
KONDUK TIVITAS LISTRIK 25KHz(S/m)

8,5 0,5 60 7,1


y = 0,06461 + 0,03 196 x - 0,003749 x 2 + 0,00 0196 x 3
8,0 7,0
R 2 : 92,3 % 50
0,4
7,5
log T P C ( C F U / m L )

6,9
T V B ( mg N / 100 ml )

40
7,0
0,3
6,8
pH

6,5 30
6,7
0,2
6,0
20
6,6
5,5
0,1
10
5,0 6,5

4,5 0,0 0 6,4


0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

W aktu Pen ga m atan ( Jam ke- )

: K O N D U K T IV IT A S LIS T RIK 2 5 K H z ( S /m ) : TP C ( C F U / m L )
: T V B ( m g N / 1 00 m L ) : pH

Gambar 3 Nilai konduktivitas listrik filet ikan nila selama 16 jam dan keterkaitannya dengan nilai TVB, TPC, dan pH.
Gambar 3 Nilai konduktivitas listrik filet ikan nila selama pengamatan 16 jam
dan keterkaitannya dengan nilai TVB, TPC, dan pH.
31 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1 Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al.

kandungan lemak, dan tipe dari daging. Aquatic Living Resources 13(6):439-447.
Hasil beberapa penelitian pada daging ayam, Bostock J, McAndrew B, Richards R, Jauncey
sapi, kambing, emulsi daging, dan olahan K, Telfer T, Lorenzen K, Little D, Ross
daging babi memperlihatkan perbedaan L, Handisyde N, Gatward I, Corner R.
konduktivitas listrik, yang ternyata sangat 2010. Aquaculture: global status and
dipengaruhi oleh kandungan lemaknya trends. Philosophical Transactions of
(Bozkurt dan Icier 2010). Barziza dan Gatlin The Royal Society Biological Sciences
(2000) menyampaikan bahwa dengan TOBEC 365(1554):2897-2912.
(total body electrical conductivity), prediksi Bozkurt H, Icier F. 2010. Electrical
komposisi tubuh ikan dengan kandungan conductivity changes of minced beef-fat
yang berbeda dapat digunakan dan jenis blends during ohmic cooking. Journal of
ikan yang pernah dicobakan meliputi bluegill Food Engineering 96(1):86-92.
(Lepomis macrochirus), channel catfish Bremner HA, Sakaguchi M. 2000. A critical
(Ictalurus punctatus), red drum (Sciaenops look at whether ‘freshness’ can be
ocellatus), sunshine bass (Morone chrysops), determined. Journal of Aquatic Food
dan largemouth bass (Micropterus salmoides). Product Technology 9(3):5-25.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006.
KESIMPULAN Filet Nila (Tilapia sp) Beku-Bagian 3:
Sifat biolistrik dapat digunakan untuk Penanganan dan Pengolahan. Jakarta: SNI
memprediksi tingkat kesegaran filet ikan 01-4103.3-2006.
nila dan berkorelasi baik dengan parameter Chang GW, Chang WL, Lew KBK. 1976.
kemunduran mutu. Trimethylamine-specific electrode for
fish quality control. Journal of Food
UCAPAN TERIMA KASIH Science 41(3):723-724.
Terima kasih kepada Departemen Church N. 1998. MAP fish and crustacean-
Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan sensory enhancement. Food Science and
dan Ilmu Kelautan IPB yang telah membantu Technology Today 12(2):73-83.
penelitian ini. Cinquina AL, Cali A, Longo F, de Santis
L, Severoni A, Abballe F. 2004.
DAFTAR PUSTAKA Determination of biogenic amines in fish
Alasalvar C, Grigor JM, Ali Z. 2011. Practical tissues by ion-exchange chromatography
evaluation of fish quality by objective, with conductivity detection. Journal of
subjective, and statistical testing. Di Chromatography A 1032(1-2):73-77.
dalam: Alasalvar C, Shahidi F, Miyashita Duncan M, Craig SR, Lunger AN, Kuhn DD,
K, Wanasundara U, editor. Handbook Salze G, McLean E. 2007. Bioimpedance
of Seafood Quality, Safety and Health assessment of body composition in
Applications. USA: Blackwell Publishing cobia Rachycentron canadum (L. 1766).
Ltd. Aquaculture 271(1-4):432-438.
Barat JM, Gil L, Garcıa-Breijo E, Aristoy MC, Duncan TV. 2011. Applications of
Toldra F, Martınez-Manez R, Soto J. nanotechnology in food packaging
2008. Freshness monitoring of sea bream and food safety: Barrier materials,
(Sparus aurata) with a potentiometric antimicrobials and sensors. Journal of
sensor. Food Chemistry 108(2):681-688. Colloid and Interface Science 363 (1):1-24.
Barziza DE, Gatlin DM. 2000. An evaluation European Union. 1996. Council Regulations
of total body electrical conductivity (EC) No 2406/96 of 26 November 1996.
to estimate body composition of large Laying down common marketing standards
mouth bass (Micropterus salmoides). for certain fishery products. Official

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 32


Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al. JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1

Journal of the European Communities, muscle during storage in ice. Journal of


No L334/2. Food Science 65 (5):774-779.
Gram L, Trolle G, Huss HH. 1987. Detection Moore RD, Richards G, Story A. 2008.
of specific spoilage bacteria from fish Electrical conductivity as an indicator of
stored at low (0 oC) and high (20 oC) water chemistry and hydrologic process.
temperatures. International Journal of Streamline Watershed Management
Food Microbiology 4(1):65-72. Bulletin 11(2):25-29.
[ICMSF] International Commission on Murata M, Sakaguchi M. 1986. Storage
Microbiological Specifications for Foods. of yellowtail (Seriola quinquerediata)
1986. Sampling plans for fish and shellfish. white and dark muscles in ice: changes
Di dalam: ICMSF, Microorganisms in in content of adenine nucleotides and
Foods. Canada: University of Toronto related compounds. Journal of Food
Press 2:181-196. Science 55(2):321-326.
Ikediala JN, Tang J, Drake SR, Neven LG. 2000. Niu J, Lee JY. 2000. A new approach for
Dielectric properties of apple cultivars the determination of fish freshness by
and codling mouth larvae. Transactions electrochemical impedance spectroscopy.
of the ASAE 43(5):1175-1184. Journal of Food Science 65(5):780-785.
Josupeit H. 2010. World supply and demand Nollet LML, Toldrá F. 2010. Handbook of
of tilapia. [online] http://www.globefish. Seafood and Seafood Products Analysis.
org [15 Juli 2011]. Boca Raton: CRC Press and Taylor dan
Kent M, Oehlenschlager J, Mierke-Klemeyer Francis Group LLC.
S, Manthey-Karl M, Knöchel R, Daschner Ocaño-Higuera VM, Marquez-Ríos E,
F, Schimmer O. 2004. A new multivariate Canizales-Dávila M, Castillo-Yáñez FJ,
approach to the problem of fish quality Pacheco-Aguilar R, Lugo-Sánchez ME.
estimation. Food Chemistry 87(4):531– 2009. Postmortem changes in cazon fish
535. muscle stored on ice. Food Chemistry
Loechel C, Basran A, Basran J, Scrutton 116(4):933-938.
NS, Elizabeth A, H Hall. 2003. Using OECD/FAO. 2011. OECD-FAO Agricultural
trimethylamine dehydrogenase in an Outlook 2011-2020. OECD Publishing
enzyme linked amperometric electrode: and FAO. [online] http://dx.doi.
part 1. Wild-type enzyme redox org/10.1787/agr_outlook-2011-en [15
mediation. Analyst 128(2):166-172. Juli 2011].
Martinsdottir E, Schelvis R, Hylding G, Ozogul Y. 2010. Methods for freshness quality
Sveinsdottir K. 2009. Sensory evaluation and deterioration. Di dalam: Nollet LML,
of seafood: general principles and Toldra F, editor. Handbook of Seafood and
guidelines. Di dalam: Rehbein H, Seafood Products Analysis. USA: Taylor
Oehlenschlager J, editor. Fishery Products: and Francis Group, LLC. Hlm 189-213.
Quality, Safety and Authenticity. UK: Piette G, Buteau ME, Halleux D, Chiu L,
Wiley-Blackwell. Raymond Y, Ramaswany HS. 2004.
Martinsen O, Grimnes S, Mirtaheri P. 2000. Ohmic cooking of processed meats an it
Non-invasive measurements of post- effects on product quality. Journal of Food
mortem changes in dielectric properties Science 69(2):71-78.
of haddock muscle-a pilot study. Journal Riyanto B, Maddu A, Hasnaedi YW. 2010.
of Food Engineering 43(3):189-192. Kemasan cerdas pendeteksi kebusukan
Mazorra-Manzano MA, Pacheco-Aguilar R, filet ikan nila. Jurnal Pengolahan Hasil
Diaz-Rojas EI, Lugo-Sanchez ME. 2000. Perikanan Indonesia 13(2):129-142.
Postmortem changes in black skipjack de Mitcheson YS, Liu M. 2008. Environmental

33 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2012, Volume 15 Nomor 1 Tingkat kesegaran filet ikan nila, Riyanto, B. et al.

and biodiversity impacts of capture-based Vyncke W. 1996. Comparation of the official


aquaculture. Di dalam: A. Lovatelli, Holthus EC method for the determination of
PF, editor. Capture-based aquaculture: total volatile bases in fish with routine
global overview, FAO Fisheries methods. Archiv für Lebensmittelhygiene
Technical Paper No. 508. Rome: FAO. 47(5):110-112.
Sorrentino A, Gorrasi G, Vittoria V. Wang Y, Tang J, Rasco B, Kong F, Wang S.
2007. Potential perspectives of 2008. Dielectric properties of salmon
bionanocomposites for food packaging fillets as a function of temperature and
applications. Trends in Food Science and composition. Journal of Food Engineering
Technology 18(2):84–95. 87(2):236-246.
Verbeke W, Vanhonacker F, Sioen I, Van Yang L. 2008. Electrical impedance
Camp J, dDe Henauw S. 2007. Perceived spectroscopy for detection of bacterial
importance of sustainability and ethics cells in suspensions using interdigitated
related to fish: a consumer behaviour microelectrodes. Journal Talanta 74(5):
perspective. Ambio 36(7):580-585. 1621-1629.
Vidacek S, Medića H, Botka-Petrakb K, Yang L, Bashir R. 2008. Electrical/
Nezakc J, Petraka T. 2008. Bioelectrical electrochemical impedance for rapid
impedance analysis of frozen sea bass detection of foodborne pathogenic
(Dicentrarchus labrax). Journal of Food bacteria. Biotechnology Advances
Engineering 88(2):263-271. 26(2):135-150.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 34

Anda mungkin juga menyukai