PERCOBAAN II
“ANALISIS DNA”
DISUSUN OLEH :
KELAS B
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Prosedur analisis berbasis DNA yang berkembang sampai saat ini meliputi
isolasi DNA, elektroforesis, dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Isolasi
DNA adalah mengambil DNA dari sampel berbagai organisme, misal dari
daun tumbuhan, sel bakteri, darah atau otot hewan, rambut, dan kuku.
Elektroforesis adalah memigrasikan partikel bermuatan, seperti asam
nukleat (DNA dan RNA) dan protein, pada matriks berpori (gel agarose dan
poliakrilamid) dibawah pengaruh medan listrik. Polymerase chain reaction
adalah reaksi berantai menggunakan enzim polimerase. Analisis berbasis
DNA merupakan salah satu cara yang akhir-akhir ini sering dilakukan orang
untuk menyelesaikan masalah yang timbul dimasyarakat (Roslim. D, et al,
2018).
(PubChem, 2022)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa.
Kelarutan :-
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Persyaratan Kadar : -
2. Agarosa (Badrigya, et al. 2020)
Komposisi :
- Agarosa
- TBE OJ2
Cara Pembuatan
Agarosa dibuat dengan menimbang sejumlah agarosa yang
dicampurkan dengan TBE 3x, kemudian dipanaskan hingga diperoleh
larutan homogen.
3. Buffer TAE (Sinaga, et al. 2017)
Komposisi :
- Tris Hcl
- Asam asetat glasial
- EDTA pH 8
Cara Pembuatan :
Di campurkan 2,4 ml Tris Hcl untuk pH8 7.4, 5.7 asam asetat glasial,
10 ml EDTA 0.5 m pH 8.0 dan Aquadest hingga volume larutan
menjadi 100 ml.
II.3 Uraian Sampel
1. Escherichia coli (Murwani, et al. 2017)
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Enterobacteriales
Family : Enterobactericiae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia coli
II.4 Prosedur Kerja (Tim dosen, 2022)
A. Pembuatan mastermix PCR (Berdasarkan protokol standar dari Red mix
yang digunakan)
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan, cairkan dan tetap jaga pada
suhu dingin.
2. Buat formula mastermix seperti pada tabel atau sesuai dengan
kebutuhan
B. Running PCR
1. Hidupkan alat PCR (usahakan menggunakan UPS)
2. Atur parameter running PCR seperti contoh berikut : (Berdasarkan
primer yang digunakan)
III.1.2 Bahan
1. Agarose
2. DNA ladder
3. DNA staining
4. Loading Dye
5. Nuclease free water
6. Primer forward dan reverse
7. TAE Buffer 10
8. Tip
9. Handscoon
III.1.3 Sampel
1. DNA Template
III.2 Cara Kerja
a. Cara kerja pembuatan mastermix PCR
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disiapkan mikrotube lalu diberi label
3. Ditambahkan nucleas free water sebanyak 1,2 mikroliter
4. Ditambahkan sebanyak 1 mikroliter primer F dan primer R
5. Ditambahkan sebanyak 6,25 master mix
6. Ditambahkan sebanyak 3 mikroliter DNA, kemudian di vortex dan
spin down
Mikrotube
+ 1,2 µL
Nucleas free water
+ 1 µL
Primer F
+ 1 µL
Primer R
+ 6,25 µL
Mastermix
+ 3 µL
DNA
- Di vortex
- Spindown
PCR
b. Pembuatan Agarose
Agarose
Erlenmeyer
- Ditambahkan
Buffer TAE
- Panaskan
Hot plate
Gel caster
- Sisipkan comb
- Tunggu dingin
- Keluarkan comb
Buffer TAE
c. Running Elektroforesis
Gel Agarose
- Ditempatkan dalam
chamber elektroforesis
- Ditambahkan
Buffer TAE 1x
Sampel
- Pipet 2 µL
- Masukkan dalam well
DNA ladder
- Pipet 2 µL
- Masukkan dalam well
Power PAGE
Run
Visualisasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
= 0,6 g
CI . V1 = C2 . V2
10 . V1 = 1 . 100
V1 =
= 10 ml
Aquadest = 200 – 10 ml
= 190 ml
= 0,6 g
b. Cara pengenceran Buffer TAE
CI . V1 = C2 . V2
10 . V1 = 1 . 100
V1 = 100/1
= 10 ml
Aquadest = 200 – 10 ml
= 190 ml
IV.3 Pembahasan
Polymerase chain reaction (PCR) adalah suatu teknik sintesis dan
amplifikasi DNA teknik PCR dapat digunakan untuk mengaplikasikan
segmen DNA dalam jumlah jutaan kali hanya dalam beberapa jam
(Setiawati dan zubaidah.S, 2021).
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui teknik dan metode yang
benar dalam menganalisis DNA, menganalisis cara membuat atau
menyiapkan bahan dan penggunaan alat pada proses analisis DNA.
Cara kerja pembuatan master mix yaitu disiapkan alat dan bahan terlebih
dahulu kemudian disiapkan mikrotube lalu diberi label.Kemudian dihitung
masing-masing bahan langkah pertama dimasukkan teknik sebanyak 6,25
mikroliter (sesuai perhitungan 1/4 reaksi) menggunakan mikropipet setelah
itu ditambah primer F sebanyak 1 mikro liter ditambah primer R sebanyak 1
mikro liter lalu ditambahkan nukleus freewater sebanyak 1,25 mikroliter
setelah itu ditambahkan sampel DNA sebanyak 3 mikrometer kemudian di
vortex dan di spin down lalu di PCR selama 1 jam 45 menit setelah itu
dilihat hasil dan didokumentasikan.
Cara kerja pembuatan agarose yaitu disiapkan alat dan bahan, ditimbang
agarose 0,6 gram lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian
ditambahkan buffer TAE 1X sebanyak 10 ml lalu dipanaskan di hot plate
kemudian dituang ke gel Caster lalu disiapkan, ditunggu hingga dingin
kemudian keluarkan comb dan hasil agarose gel.
Cara melakukan running electroforesis yaitu pertama disiapkan alat dan
bahan, dimasukkan gel agar ke tempat Chamber elektroforesis. Lalu
ditambahkan buffer TAE 1X hingga gel terendam, dimasukkan sampel ke
dalam wall, lalu DNA leader di PCR dan dimasukkan ke dalam wall
kemudian diatur voltase dan waktu run dan divisualisasi.
Alasan penggunaan gel red adalah sebagai pewarna DNA pada gel agarose
dielektroforesis untuk mempermudah atau memvisualisasikan hasil dari
PCR dengan baik (Artha.D, 2017).
Alasan tidak menggunakan loading die, karena loading die blue juice
berfungsi sebagai pewarna untuk membantu mengisi molekul DNA pada gel
dan sebagai pemberi agar molekul DNA tidak keluar dari sumur (Islami, et
al. 2017).
Terdapat siklus utama yang terjadi dari siklus reaksi pelipatan ganda suatu
fragmen DNA di dalam konsep PCR yaitu denaturasi, annealing dan
extension. Denaturasi merupakan reaksi pelipatgandaan Suatu fragmen
DNA, dimana dengan adanya proses pemanasan sehingga DNA yang
berantai ganda menjadi satu tunggal DNA. Denaturasi dilakukan pada suhu
panas yaitu 95°C (30 detik) abu 97°C (15 detik). Annealing merupakan
tahapan terjadinya penempelan primer yang berupa oligonukleotida dengan
sekuen yang sama/identik dengan salah satu DNA cetakan. Extension
merupakan tahapan yang melibatkan enzim polimerase dalam pemasangan
primer. Durasi tahap reaksi PCR pada extension biasanya 1 menit atau
tergantung dari panjang oligonukleotida (Haryadi, 2022).
Gel red adalah pewarna asam nukleat interaksi yang digunakan dalam
genetika Molekuler untuk Elektroforesis DNA gel agarose. Gel red akan
mengikat basa nitrogen DNA ketika diberi sinar UV pada mesin Illuminator.
Gel red yang mengikat DNA bisa berubah jadi warna merah. Gel red juga
ditambahkan sebelum DNA dimasukkan dalam well (Widayat. et al, 2019).
Prinsip dan teknik PCR adalah memperbanyak bagian spesifik dengan DNA
polymerase yang diinisiasikan oleh pelekatan primer dengan menggunakan
deoksinukleotida trifosfat (dNTP) dalam reaksi termal. Komponen yang
diperlukan pada proses PCR adalah template DNA; sepasang primer, yaitu
suatu oligonukleotida pendek yang mempunyai urutan nukleotida yang
komplementer dengan urutan nukleotida template (Desy, 2018).
Alat kerja umum untuk PCR adalah dengan persiapan master mix,
penambahan template DNA, pengaturan DNA kondisi siklus kemudian
pemrosesan pasca PCR (Abadi M, 2022).
Pada primer yang telah di desain memiliki stabilitas 1,9 Kcal pada pimer
forward dan 1,6 Kcal pada primer reverse. Stabilitas tersebut masih berada
pada rentang stabilitas primer yang baik. Melting temperature (Tan) untuk
primer forward dan reverse secara umum serupa (dalam rentang 2-4˚C) dan
diatas 60˚C untuk menghasilkan produk PCR yang baik (Pradayanti, et al,
2019).
Primer yang digunakan dalam proses PCR harus dapat membatasi daerah
yang akan diamplifikasi. Primer berfungsi sebagai pemberantas fragmen
DNA target yang akan diamplifikasi (Pradayanti, et al, 2019).
Sampel yang dapat di analisis dengan metode PCR yaitu tes COVID-19. Tes
PCR ini mendeteksi keberadaan DNA dan RNA di dalam tubuh yang dapat
membantu untuk diagnosis suatu penyakit. Berikut beberapa penyakit yang
dapat di diagnosis dengan menggunakan PCR test yaitu : HIV atau Human ,
Immunodeficiency virus, Hepatistis B dan C, CMV atau Cytomegalovirus,
Infeksi virus HPV atau Human Papillomavirus, Gangguan kencing nanah
atau Gonore, penyakit seksual klamidia, infeksi bakteri atau penyakit Lyme,
Batuk rejan (Putra, 2020).
Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah didapatkan pita DNA pada
sampel kode 1,2,3 dan pada sampai 3 tidak ditemukan DNA berdasarkan
(Damayanti, 2018) menyebutkan bahwa kegagalan Amplifikasi dapat
disebabkan karena rendahnya kualitas maupun kuantitas DNA template. Hal
inilah yang menjadi salah satu faktor kegagalan sampel 3.
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat memahami dan
mengetahui bagaimana prinsip kerja dari PCR serta cara menggunakannya
sehingga nantinya dengan adanya prinsip dan teknik isolasi DNA ini
seorang farmasis dapat menciptakan suatu produk seperti vaksin.
BAB V
PENUTUP
V.I Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan :
1. Analisis DNA merupakan sebuah proses yang sangat kompleks.
Analisis DNA mulai dari tahapan persiapan ekstraksi/isolate DNA,
amplifikasi DNA hingga tahapan elektroforesis.
2. Analisis DNA dilakukan dengan 3 tahapan meliputi, pembuatan
mastermix PCR, pembuatan gel agarose, dan melakukan running
elektroforesis untuk melakukan visualisasi DNA.
3. Pada analisis DNA kali ini didapatkan hasil bahan sampel 1,2,4
menghasilkan pita DNA sedangkan sampel 3 tidak menghasilkan pita
DNA
V.II Saran
Adapun saran pada percobaan ini yaitu sebaiknya praktikan lebih
memperhatikan pada saat asisten menjelaskan dan memberikan arahan
prosedur kerjanya, agar dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Artha, D. (2017). Penggunaan Gel Red Pada Elektroforesis. Artikel Gelatik. Vol
6, No 1
Aziz. (2019). Dentifikasi Kandidat Marka mhci Pada Ikan Lele (clarias sp.)
Tahan infeksi aeromonas hydrophila. Surabaya ; Universitas Borneo
Damayanti. (2018). Prinsip Kerja Sama Dalam Berdiskusi Siswa Kelas VII. Jurnal
UIN Palembang
Miza, et al. (2020). Vortex Mixer Live Rpm Dilengkapi Sensor Pendeteksi Tabung.
Surabaya ; Politeknik Kesehatan Surabaya
Putra. (2020). PCR Test untuk Mendeteksi Virus dan Bakteri. Artikel Kesehatan