Nim : 1814150010
Mata kuliah : Biofisika
Materi : Biosensor
1. Cari 5 Biosensor yang sudah ada di pasaran kemudian jelaskan prinsip kerjanya !
Jawaban :
Referensi : Wati, I. F., Kuswandi, B., & Pratoko, D. K. (2021). Pengembangan Biosensor
Berbasis Plastik Zona Mikro Untuk Skrining Aktivitas Antidiabetes Pada Ekstrak Tanaman
Obat. Pustaka Kesehatan, 9(1), 41-47.
2 Antena Mikrostrip Pada penelitian ini diusulkan dua model antena mikrostrip
Biosensor untuk biosensor yang diaplikasikan untuk mendeteksi virus pada
Deteksi Virus pada darah manusia. Antena yang diusulkan akan beroperasi pada
Darah frekuensi kerja 2,45 GHz (2,4 – 2,45 GHz) dengan
menggunakan teknik pencatu proximity coupled feed. Antena
ini menggunakan material substrat Roger 3010 dengan
ketebalan 1,28 mm. Patch dan ground berada disepanjang
permukaan substrat pertama. Hasil simulasi antena pertama
menggunakan phantom darah menunjukkan pergeseran kinerja
frekuensi dari 2,46 GHz menjadi 2,38 GHz. Pergeseran
frekuensi kerja juga berlaku pada hasil simulasi antena kedua
menggunakan phantom darah dari 2,45 GHz menjadi 2,43
GHz. Dengan demikian, simulasi pengujian antena
menggunakan phantom darah memberikan dampak pergeseran
frekuensi semakin rendah. Perbandingan hasil simulasi antena
pertama dan kedua menunjukkan bahwa kinerja frekuensi
antena kedua lebih optimal yakni 2,45 Ghz dibandingkan
kinerja frekuensi antena pertama yakni 2,46 GHz. Sementara
bandwidth antena pertama 401,2 MHz lebih baik dibandingkan
antena kedua yakni 227,6 MHz. Return loss antena kedua -
22,51 dB lebih baik dibandingkan antena pertama yang hanya -
19,76 dB. Impedansi antena pertama lebih optimal yakni 50,23
ohm sementara impedansi antena kedua 50,32 ohm.
Berdasarkan simulasi arus yang bergerak pada antena,
pergerakan arus antena pertama lebih kuat dibandingkan arus
pada antena kedua. Hasil pengujian fabrikasi antena pertama
beroperasi pada frekuensi 2,5 GHz sementara antena kedua
beroperasi 2,47 GHz. Return loss hasil pengujian antena kedua
lebih optimal yakni -28 dB dibandingkan antena pertama
hanya -21,55 dB. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa
hasil pengujian fabrikasi kedua antena mengalami pergeseran
frekuensi kerja yang semakin meningkat serta return loss yang
semakin rendah dibandingkan dengan hasil pada saat simulasi.
Meskipun demikian, hasil pengujian kedua antena telah
memenuhi karakteristik antena yang diharapkan.
Referensi : Azis, T. (2011). Analisis residu pestisida diazinon dalam tanaman kubis
(Brassica olarecea) menggunakan biosensor elektrokimia secara voltametri siklik. Jurnal
Progres Kimia Sains, 1(1), 210557.
Referensi : Vira, V. A., Kuswandi, B., & Sary, I. P. (2021). Pengembangan Biosensor
Berbasis Kertas untuk Penentuan Aktivitas Antihiperlipidemia Pada Sampel Ekstrak
Tanaman. Pustaka Kesehatan, 9(2), 71-77.
Referensi : Yusof, M. I. B. M., Renaldi, A., Septiandi, I., Kurniawan, B., & Fauzi, A.
(2016). Mengenal Alat Pemantau Gula Darah dari Air Liur dengan “On-Chip
Electrochemical Sensing”. Majalah Farmasetika, 1(1), 3-7.