Anda di halaman 1dari 19

Energy Resources and Generation

WIWIT LARASWATI LASE

1814150010

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai sumber
daya dan pembangkit energi ( Energy Resources and Generation )
Makalah ini dibuat dengan berbagai pengalaman dan pandangan. kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami
dalam penyusunan makalah berikutnya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian serta
bisa menambah wawasan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Defenisi pembangkit Listrik .......................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis sumber daya dan pembangkit energi ........................................... 7
2.3 Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga hybrid ............................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Sumber daya energy adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan
sangat penting untuk mendukung keberlanjutan kegiatan ekonomi.Mengingat peran
strategis sumber daya energi, pengelolaan energi yang meliputi penyediaan,
pemanfaatan dan pengusahaannya harus dilakukan.
Desa Lubuk Cubadak kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
merupakan salah satu desa terpencil. Jumlah kepala keluarga di desa tersebut 154
dengan 121 unit rumah. Untuk sistem kelistrikannya mereka menggunakan
generator diesel 20 kW. Bahan bakar fosil yang digunakan generator diesel memang
cara yang mudah dan murah dalam membangkitan tenaga listrik, tetapi semakin
lama bahan bakar ini akan cepat habis. Jika digunakan terus menerus. Generator
diesel disana sebenarnya cukup untuk memenuhi konsumsi listrik yang dibutuhkan
oleh penduduk, tetapi karena semakin mahalnya biaya bahan bakar untuk generator
diesel ke daerah tersebut dan semakin meningkatnya perttumbuhan penduduk ,
maka suplai daya yang didistribusikan hanya 12 jam saja yaitu pada pukul 16.00
sampai dengan 06.00 WIB.
Untuk mendukung kebutuhan listrik yang ada disana bisa dimanfaatkan
sumber energi terbarukan yang ada didaerah tersebut. Potensi air dan matahari
disana bisa digerakkan untuk pembangkit listrik.Studi analisis pembangkit listrik
tenaga hidro dan surya ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk membantu suplai
daya dan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil didaerah tersebut.
Mengingat energi yang berasal dari fosil (BBM) akan habis di tahun 2025,
sudah saatnya Indonesia mengembangkan energi terbarukan, mulai menerapkan
teknologi pembangkit tenaga hibrid yang memadukan beberapa pembangkitatau
mikrogrid dengan mengkombinasikan teknologi komputer menggunakan
software.Dengan kemajuan teknologi ini, maka penulis ingin mengintegrasikan dan
mengatur berbagai pembangkit listrik energi terbarukan baik energi air (PLTMH),
surya (PLTS)dan Generator diesel yang ada di desa Lubuk Cubadak Kabupaten
Pesisir Selatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pembangkit energi
2. Jenis-jenis sumber daya dan pembangkit listrik
3. Manfaat sumber daya dan pembangkit litrik

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui apa itu pembangkit listrik
2. Agar mengetahui apa-apa saja sumber daya yang bisa membantu dalam
pembangkitan listrik agar
3. agar kita mengatahui apa saja manfaat sumber daya dan pembangkit listrik di
kehidupan sehari-hari
BAB II
ISI
2.1 Defenisi pembangit listrik

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi
dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN,
PLTA, PLTB, PLTG, PLTS, PLTSa, dan lain-lain. Pembangkit listrik biasanya terhubung
ke dalam sistem kelistrikan.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar
yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan
berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.

Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin
panas yang mengubah energi panas, sering kali dari pembakaran bahan bakar, menjadi
energi putar. Sebagian besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh
karenanya ia sering juga disebut pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi panas
dapat dialihbentukkan menjadi energi listrik, menurut hukum kedua termodinamika.
Sehingga, selalu terdapat panas terbuang ke lingkungan. Jika buangan panas ini
dimanfaatkan, untuk proses industri atau pemanasan distrik, maka pembangkit listrik biasa
disebut sebagai pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit listrik kombinasi. Di
negara-negara di mana pemanasan distrik menjadi hal biasa, terdapat pembangkit panas
yang disebut pembangkit didih panas saja. Suatu jenis pembangkit listrik yang penting di
Timur Tengah menggunakan produk sampingan panas untuk desalinasi air laut menjadi air
minum.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pembangkit listrik tenaga batubara di


Islandia Tampa, Amerika Serikat.
Pembangkit listrik tenaga panas dikelompokkan menurut jenis bahan bakar dan jenis
penggerak primer yang dibangun.

1. Bahan bakar
a) Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan panas sebuah reaktor nuklir
untuk menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20% pembangkitan listrik
di Amerika Serikat dihasilkan oleh PLTN.

Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir(PLTN) hampir mirip dengan cara
kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil. Jika PLTU
menggunakan boiler untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya
dengan menggunakan reaktor nuklir. PLTU menggunakan bahan bakar
batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas
dengan cara dibakar. Kemudian panas yang diperoleh digunakan untuk
memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air untuk memutar
turbin uap. Generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos
dengan turbin uap. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional, bahan
bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ;
batubara, minyak dan gas, sementara itu, pada PLTN, panas diperoleh dari
reaksi inti atom di dalam reaktor. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini
pada pembangkit listrik konvensional, akan mengeluarkan karbon dioksida
(CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang
mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan teremisikan ke udara
dan berpotensi mencemari lingkungan hidu karena menimbulkan hujan asam
dan peningkatan suhu global.
Pada PLTN prinsip kerja yang sama juga diterapkan. Reaksi fisi bahan bakar
uranium di dalam reaktor akan menghasilkan energi panas, kemudian air di
dalam sistem pambangkit listrik mendidih. Uap air yang mendidih direkayasa
sehingga energi kinetiknya dapat digunakan untuk memutar turbin dan
menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.

b) Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil


Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang
membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas dunia, atau minyak bumi
untuk memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain
untuk produksi skala agung yang berlaku terus menerus
Dan juga dapat menggunakan generator turbin uap di dalam kasus pembangkit
berbahan bakar gas alam yaitu turbin gas.

 PLTGU (pembangkit listrik tenaga gas alam)


 PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel)
 Pembangkit listrik tenaga batubara (PLTB) menghasilkan listrik
dengan membakar batubara untuk menguapkan air, dan memiliki
dampak samping buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang
dilepaskan dari pembakaran batubara dan berperan bagi pemanasan
global. Kira-kira 50% pembangkitan listrik di Amerika Serikat
dihasilkan dari PLTB.

c) Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) menggunakan uap yang


disarikan dari bebatuan yang panas dari bawah tanah.

d) Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat dibahanbakari


oleh ampas tebu, sampah kota, metana dari peternakan, atau bentuk biomassa
lainnya.
e) Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah, kendati
kepadatan-energi-rendah, bahan bakar.
f) Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk
digunakan sebagai sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan pendidih
uap.
g) Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan cahaya matahari untuk
mendidihkan air, yang kemudian uapnya menggerakkan turbin.

2. Penggerak primer
a) Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh
desakan uap untuk menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit
listrik non-hidro yang besar menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua
energi listrik yang dibuat di dunia menggunakan turbin uap.
b) Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir
(udara dan hasil pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung.
Pembangkit turbin bakar gas alam (juga minyak bumi) dapat segera memulai
gerakan dan biasa digunakan untuk memasok energi "puncak" selama masa
padat penggunaan, kendati berbea lebih mahal daripada pembangkit biasa.
Biasanya berupa satuan-satuan yang cukup kecil, dan kadang-kadang tak
berawak, dioperasikan dari kejauhan. Jenis ini dirintis oleh Britania Raya,
Princetown[5].
c) turbin kombinasi yang memiliki turbin gas yang ditenagai degan gas alam dan
turbin uap
d) motor bahan bakar torak yang biasanya digunakan dalam Pembangkit listri
rumahan seperti yang digunakan pada kantor,perumahan rumah sakit, maupun
skala besar seperti perindustrian. biasnya berupa Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel
e) Motor Stirling atau Turbin Mikro yang biasanya digunakan untuk limbah
pengolahan minyak dan dan gas buangan

Pembangkit listrik dapat ditugaskan (dijadwalkan) untuk menyediakan energi ke dalam


sistem sebagai berikut :

 Pembangkit listrik pemikul beban dasar, beroperasi secara terus menerus untuk
memasok jumlah listrik minimum yang harus disediakan tiap hari. Pembangkit
listrik jenis ini biasanya dapat beroperasi dengan biaya murah, namun tidak dapat
dihentikan atau dinyalakan dalam waktu cepat. Contoh pembangkit listrik ini adalah
PLTU dan PLTN, serta PLTA jika pasokan airnya dapat diprediksi.
 Pembangkit listrik pemikul beban menengah, digunakan untuk mendukung pemikul
beban dasar, dengan cara memasok listrik dalam jumlah yang bervariasi dalam satu
hari maupun satu minggu, dengan biaya lebih murah daripada pemikul beban
puncak, dan dapat dinyalakan atau dihentikan lebih cepat daripada pemikul beban
dasar.
 Pembangkit listrik pemikul beban puncak, digunakan untuk memasok beban listrik
puncak, yang biasanya hanya terjadi selama satu atau dua jam dalam sehari.
Walaupun biaya operasionalnya lebih mahal daripada pemikul beban dasar,
pembangkit listrik jenis ini tetap dibutuhkan untuk menjamin kehandalan sistem
saat menghadapi beban puncak. Pembangkit jenis ini biasanya berupa PLTD
maupun PLTG, yang dapat dinyalakan dalam waktu cepat saat hampir terjadi beban
puncak. PLTA juga kerap digunakan sebagai pemikul beban puncak.

2.2 jenis –jenis Sumber daya dan pembangkit listrik

a) PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu pembangkit yang tidak
menggerakkan mesin dalam menciptakan arus. PLTS menggunakan perbedaan tegangan
akibat proses fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan,
lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian
bawah. Proses fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan
panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di
bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.

Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang
kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan secara
besar-besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.

Kelebihannya:

 Memanfaatkan sinar matahari tanpa biaya,


 cocok sekali untuk daerah tropika
 Praktis dan hemat
 Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis
 Bersih, ramah lingkungan
 Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang
 Praktis, tidak memerlukan perawatan
 Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

Kekurangan:
 Ketergantungan oleh sinar matahari, tetapi untuk hal ini diatasi dengan kekuatan
penyimpanan aki/baterei
 Biaya awal relatif mahal

b) PLTB ( Pembangkit Litrik Tenaga Bayu)


Merupakan pembangkit listrik yang bergantung terhadap keberadaan agin
yang menggerakkan turbin angin. biasanya dipasang pada daerah daerah yang
memiliki kekuatan angin yang cukup kuat dan stabil.

Bayu atau angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang terdapat di
daerah dengan potensi hembusan angin yang besar. Pembangkit listrik energi bayu
mengonversikan energi bayu menjadi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin sebagai generator. Indonesia sudah mulai memanfaatkan angin dengan
membangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang diresmikan oleh Presiden
Joko Widodo di tahun 2018 silam.

PLTB tersebut berada di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Terletak di


Desa Mattirotasi, kecamatan Watung Pulu Kabupaten Sidrap, PLTB ini siap
menghasilkan tenaga listrik dari 30 kincir angin atau wind turbin generator. Turbin
berkapasitas 2.5 MW pada 30 kincir tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar 75
Mega Watt (MW) dan diperkirakan akan mampu mengaliri listrik 70.000 pelanggan
di wilayah Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 900 volt Ampere. PLTB
Sidrap terpasang di lahan seluas 100 hektar, dengan jumlah 30 turbin yang
tingginya mencapai 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter.

Sidrap dipilih sebagai lokasi pendirian PLTB karena memiliki kecepatan angin yang
bagus yaitu 7 meter per detik (m/s). PLTB Sidrap akan menjadi salah satu dari
sedikit nergara di Asia yang meemiliki pembangkit listrik tenaga bayu seperti
China, Jepang dan Korea. Pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu akan
terbagi menjadi 4 tahap.

Tahap pertama adalah Sidrap I, dan tiga yang lain di antaranya PLTB Sidrap tahap
II dengan kapasitas 50 MW, PLTP Jeneponto yang berada di Kabupaten Jeneponto
Sulawesi Selatan dengan kapasitas 60 MW dan PLTB Tanah Laut yang berlokasi di
Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Ketiga
pembangunan PLTB tersebut tidak lain adalah untuk mencapai target bauran energi
nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025 serta upaya penyediaan listrik yang
lebih terjangkau bagi masyarakat.
turbin angin modern lebih berukuran lebih besar ketimbang turbin angin
yang dipasang pada tahun 1970-an dan juga lebih efisien
c) PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)

Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak atau gelombang laut yang
merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang
turun-naik atau bergulung-gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan
melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.

Energi gelombang adalah energi terbarukan dengan sumber emisi nol. Ketika air sekitar
800 kali lebih padat daripada udara, kepadatan energi dari gelombang melebihi angin
berkali-kali lipat, secara dramatis meningkatkan jumlah energi yang tersedia.
Gelombang dapat diprediksi sebelumnya, sehingga mudah untuk mencocokkan
penawaran dan permintaan. Kelautan Inggris Foresight Panel memperkirakan bahwa
hanya 0,1% dari energi laut yang tersedia bisa memasok lima kali kebutuhan energy
global.

Menurut Andy Baldock, seorang analis energi gelombang Inggris dari perusahaan
teknik Black & Veatch, “ada perasaan yang berkembang bahwa teknologi bisa sukses.”
Penelitian tenaga ombak dimulai sekitar 20 tahun yang lalu katanya, berasal dari
tingginya populasi, tempat yang haus energi seperti Inggris dan Eropa yang memiliki
beberapa sumber energi alam. Kemajuan terus di menyembur seperti gelombang dan
ketenangan sampai beberapa kali ketika dorongan lebih mendesak untuk sumber energi
terbarukan memicu dana penelitian dan pengembangan. “Ada sejumlah fenomenal
[teknologi gelombang] perangkat di luar sana, dengan beberapa ribu paten. Lebih dari
100 ide telah aktif diupayakan, dimana sekitar 50 memiliki jumlah yang wajar dari kerja
yang dilakukan mereka dan sekitar 20 masih dikejar cukup serius . Setidaknya sepuluh
penelitian berencana untuk mematenkan prototipe skala penuh, “kata Baldock.

Kelebihan:

 energi bisa diperoleh secara gratis,


 tidak butuh bahan bakar,
 tidak menghasilkan limbah,
 mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah,
 serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai
Kekurangan:

 Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,


 Perlu menemukan lokasi yang sesuai di mana ombaknya kuat dan muncul secara
konsisten

d) PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)

Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja
nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air, di mana air dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan mengahasilkan energi listrik.

Keuntungan

 Setelah dibangun energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara gratis,
 tidak membutuhkan bahan bakar,
 tidak menimbulkan efek rumah kaca,
 produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi.
Kekurangan

 bukan energi masa depan karena memiliki berbagai kelemahan.


 Biaya pembuatan dam mahal dan merusak ekosistem dipesisr pantai.

2.3 Manfaat sumber daya dan pembangkit litrik


 Meningkatkan Kemandirian
Dengan membuat pembangkit listrik sederhana, akan meningkatkan kemandirian
suatu daerah untuk bisa membangkitkan tenaga listrik secara mandiri dan tidak
ketergantungan.
 Menghentikan Ketergantungan Dari Energi Fosil
Saat ini energi listrik Indonesia masih bersumber pada energi fosil, energi fosil ini
sifatnya akan mudah habis seiring berkembangnya dengan waktu dan seiring
dengan kebutuhan akan listrik yang semakin besar dan meningkat. Oleh sebab
itulah, penggalakan energi listrik sederhana bisa digunakan sabagai penghenti
ketergantungan terhadap energi listrik yang bersumber pada energi fosil.
 Menjadi Pasokan Energi Di Masa Mendatang
Saat energi listrik yang bersumber pada energi fosil telah habis, manfaat
pembangkit listrik sederhana akan menjadi penyangga di masa mendatang. Energi
listrik sederhana bisa digunakan sebagai pasokan energi yang digunakan di masa
yang mendatang. Sifatnya yang bisa diperbarui membuat energi listrik sederhana ini
bisa digunakan sabagai andalan di masa yang mendatang.
 Ramah Lingkungan
Salah satu manfaat dari energi listrik sederhana adalah ramah lingkungan. Hal itu
dikarenakan pembangkit listrik sederhana tidak berpotensi mengeluarkan
karbondioksida, berbeda dengan yang berbahan bakar fosil, energi itu akan
menghasilkan karbondioksida yang bisa merusak lingkungan.
 Mensejahterakan Masyarakat
Salah satu manfaat dari pembangkit listrik sederhana adalah bisa digunakan untuk
mensejahterakan masyarakat. Pembangkit listrik sederhana ini biasanya sudah
dilakukan oleh masyarakat pedesaan. Istilah listrik masuk desa pun bukan hal yang
asing lagi dikarenakan di pedesaan telah teraliri dengan listrik yang dihasilkan dari
pembangkit listrik sederhana.
 Tersedianya Listrik Di Daerah-Daerah Terpencil
Tidak hanya di pedesaan saja, listrik di daerah terpencil dan tidak terjangkau dengan
kabel listrik pemerintah pun kini bisa menikmati terangnya listrik di rumah mereka.
Hal itu dikarenakan masyarakat daerah terpencil atau masyarakat pedalaman mulai
bisa membangkitkan energi listrik dengan manfaat pembangkit listrik sederhana
seperti kincir air atau kincir angin.
 Menyelamatkan Lingkungan Hidup
Lingkungan perlu dijaga dan dilestarikan, sayangnya berkat bahan bakar fosil yang
digunakan dalam energi listrik bisa merusak lingkungan dan kelestarian lingkungan.
Oleh sebab itulah dengan adanya pembangkit energi listrik yang sederhana
diharapkan lingkungan bisa terselamatkan dan terlindungi. Lingkungan itu rusak
akibat emisi karbondioksida yang dikeluarkan oleh bahan bakar fosil yang
digunakan dalam pembangkit energi listrik konvensional.
 Mengatasi Dampak Buruk Bahan Bakar Fosil
Dampak buruk dari bahan bakar fosil yang digunakan dalam pembangkit energi
listrik sederhana tidak hanya untuk lingkungan saja, namun juga bisa berdampak ke
yang lainnya. Untuk mencegah dampak buruk terjadi, pemerintah seharusnya mulai
menggalakkan pembangkit listrik sederhana ini di berbagai sektor agar dampak
buruk terhadap listrik konvensional bisa teratasi.
 Meningkatkan Produktivitas Industri Perumahan
Manfaat pembangkit listrik sederhana bisa digunakan dalam berbagai sektor salah
satunya industri rumah. Industri itu misalnya saja adalah pembuatan es balok dalam
industri pengawetan ikan, usaha kuliner, digunakan untuk penerangan tempat
tinggal, penerangan di jalan raya atau jalan desa.
 Dimanfaatkan Dalam Industri Kecil Dan Menengah
Biaya atau pajak listrik yang mahal setiap bulannya bisa memberatkan bagi pelaku
industri kecil menengah. Oleh sebab itulah pembangkit listrik sederhana dipercaya
bisa meringankan indutri kecil dan menengah.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Di Indonesia sendiri listrik adalah kebutuhan pokok bagi manusia, listrik
juga difungsikan sebagai kebutuhan penting yang bisa digunakan sebagai peningkat
kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia sendiri, fakta tentang listrik adalah
memanfaatkan dari bahan bakar dari fosil. Bahan bakar fosil ini telah menyumbang
emisi karbondioksida terbesar di Indonesia bahkan juga dalam kawasan Asia
Pasifik. Oleh sebab itulah indonesia harus memikirkan bagaimana caranya bisa
mengefektifkan ketergantungannya terhadap bahan bakar fosil sehingga emisi
karbondioksida tersebut tidak merugikan dan juga bertambah.

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi
dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU,
PLTN, PLTA, PLTB, PLTG, PLTS, PLTSa, dan lain-lain. Pembangkit listrik
biasanya terhubung ke dalam sistem kelistrikan.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin
berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini
diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat
dalam suatu pembangkit listrik.
REFERENSI

https://ejournal.itats.ac.id/iptek/article/view/12

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=Hf1UDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=P
R5&dq=SUMBER+DAYA+DAN+PEMBANGKIT+ENERGI&ots=YmsO2kuYz5
&sig=8PPeb0vd3JmRoZoIL1jRyHPcN0Y&redir_esc=y#v=onepage&q=SUMBER
%20DAYA%20DAN%20PEMBANGKIT%20ENERGI&f=false

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jte/article/view/1553

https://sinergi.mercubuana.ac.id/publications/165549/sumber-daya-wireless-
untuk-menghasilkan-energi-listrik-terbarukan

Anda mungkin juga menyukai