DI SUSUN OLEH
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, kasih dan karuniaNya sehingga
Makalah ini dapat selesai dengan lancar. Maksud dari penulisan makalah ini adalah
mengetahui lebih dalam tentang Peranan Enzim dalam pengolahan Makanan dan
Minuman.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini. Penulis juga tahu dan sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih baik.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam kehidupan
kita sehari-hari.
LATAR BELAKANG
Bidang ilmu fisika kesehatan terdiri dari beberapa sub-divisi. Di Amerika Serikat
fisika kesehatan lebih difokuskan pada bidang kajian radiologi. Ilmu fisika
digunakan menganalisis secara sempurna tentang proses fisis peristiwa radiasi dan
memberikan solusi lengkap tentang cara mengatasi permasalahan-permasalahan
yang mungkin terjadi pada tubuh manusia akibat pemberian perlakuan radiasi
tersebut. Proses penyembuhan tubuh manusia dari berbagai penyakit dengan cara
radiasi dengan demikian dapat dilakukan dengan baik dan sempurna.
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Dapat mengetahui detektor radiasi
2. Dapat mengetahui instrumen penghitung partikel
3. Dapat mengetahui instrumen pengukur dosis
4. Dapat mengetahui pengukuran-pengukuran neutron
BAB II
ISI
Detektor radiasi merupakan tranducer (sensor) yang dapat mengenali adanya radiasi
nuklir, baik alfa, beta, maupun gamma. Pendeteksian radiasi ionisasi di alam sekitar
menjadi sangat penting karena tubuh manusia tidak mampu mengindera kehadiran
radiasi ionisasi. Konsep dasar pendeteksian radiasi ionisasi didasarkan atas interaksi
partikel radiasi dengan materi penyusun detektor, sehingga terjadi ionisasi.
Semua jenis peralatan deteksi partikel radiasi memiliki prinsip yang sangat mirip,
yaitu partikel radiasi memasuki detektor dan terjadilah interaksi antara partikel
radiasi dengan material detektor, sehingga terjadi proses eksitasi atau ionisasi
molekul-molekul material detektor. Apabila material detektor tersebut terbuat dari
gas, maka interaksi antara semua partikel radiasi alpha (α), beta positif (β+), beta
negatif (β-), gamma (γ) dan netron dengan gas akan terjadi proses ionisasi yang
menghasilkan ion positif dan elektron. Dengan demikian, diperlukan teknik untuk
memisahkan dua jenis partikel tersebut dalam waktu yang sangat singkat, karena
apabila kedua jenis partikel ini tetap berdekatan maka mereka akan bergabung
kembali sehingga tidak menimbulkan sinyal listrik. Pemilihan material detektor
sangat bergantung pada jenis partikel radiasi yang akan dideteksi serta tujuan yang
ingin diperoleh dari pendeteksian. Partikel alpha (α) memiliki daya tembus kecil,
sehingga detektor untuk partikel radiasi alpha (α) memiliki ukuran sangat tipis.
Berdasarkan daya tembus partikel, maka biasanya detektor partikel beta (β) memiliki
ketebalan sekitar 0,1 mm - 1 mm sedangkan detektor gamma (γ) memiliki ketebalan
sekitar 5 cm. Berikut jenis-jenis detektor radiasi:
1. Elektroskup (Electroscope)
2. Kamar Ionisasi (Ionization Chamber)
3. Pencacah Proporsional
4. Detektor Nal(T1)
5. Detektor Isian Gas
Penghitung partikel adalah alat yang mendeteksi dan menghitung partikel fisik.
Contohnya penghitung kondensasi atau BPK adalah penghitung partikel yang
mendeteksi dan menghitung partikel aerosol dengan terlebih dahulu
memperbesarnya dengan menggunakan partikel sebagai pusat nukleasi untuk
membuat tetesan dalam gas super jenuh.
Metode yang paling sering digunakan (juga yang paling efisien) adalah pendinginan
dengan difusi termal. Fluida kerja yang paling banyak digunakan adalah n-butanol ;
selama beberapa tahun terakhir air juga ditemukan dalam penggunaan ini.
Alat penghitung partikel AMTAST AMT17 juga sudah sering digunakan, alat ini
adalah media pengukur yang digunakan untuk menghitung partikel. Media pengukur
yang dilengkapi dengan layar TFT LCD 2.8 “warna dan juga kartu memori microSD
yang bermanfaat untuk pengambilan gambar dengan format JPEG atau video dengan
format 3GP untuk dapat dilihat dalam PC. Perangkat ini bisa melakukan pembacaan
hasil dengan cepat, dalam menghitung partikel mudah dan juga akurat, adanya
detektor Gas (HCHO CO), serta bisa juga melakukan pengukuran suhu udara dan
suatu kelembaban relatif.
Alat ukur proteksi radiasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari detektor dan
peralatan penunjang seperti sistem pengukur radiasi lainnya. Alat ukur ini dapat
memberikan informasi dosis radiasi seperti paparan dalam roentgen, dosis serap
dalam rad dan gray, dan dosis ekivalen dalam rem atau sievert. Alat proteksi radiasi
ada tiga yaitu:
Dosimeter personal
Surveimeter
Monitor kontaminasi
Dosimeter personal berfungsi untuk “mencatat” dosis radiasi yang telah mengenai
seorang pekerja radiasi secara akumulasi. Oleh sebab itu, setiap orang yang bekerja
di suatu daerah radiasi harus selalu mengenakan dosimeter personal. Surveimeter
digunakan untuk pengukuran tingkat radiasi di suatu lokasi secara langsung,
sedangkan monitor kontaminasi digunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi
pada pekerja, alat maupun lingkungan.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa peralatan kesehatan masih
sangat berhubungan erat dengan ilmu fisika dan perkembangan teknologi, karena
sebagian besar prinsip kerjanya menggunakan konsep fisika yang diaplikasikan pada
sebuah alat kesehatan yang berteknologi terkini.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.blog.ui.ac.id/supriyanto.p/category/berita-seputar-fisika-medis/ posting 14
Maret Blog : Peranan Fisika dalam ilmu kedokteran dibaca tanggal 28 Desember 2011.