Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 4 RADIASI

ASYAD KARYADI

BILAL IBNU FAJAR SABRI

DINI INDRIANI

FARAHDILLA RAHMA S. R.

FERA RAHAYU N.

KARINA ZENISCHA S.
MUH. JAYANDI
POKOK
PEMBAHASAN
PENGERTIAN RADIASI

CONTOH KASUS KECELAKAAN


AKIBAT RADIASI
DAMPAK DAN MEKANISME
TERJADI RADIASI DALAM
TUBUH

ALAT UKUR DARI RADIASI

CARA MENGUKUR RADIASI


PENGERTIAN
RadiasiRADIASI
merupakan pemancaran energi dalam bentuk
gelombang atau partikel yang dipancarkan oleh sumber
radiasi atau zat radioaktif(Syahria et al. 2012).
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) (2008),
menyatakan bahwa Radiasi adalah pancaran energi
melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya
(foton) dari sumber radiasi.
04 Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan
radiasi non-pengion (BATAN, 2008).

Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan
proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila
berinteraksi dengan materi. Yang termasuk radiasi pengion adalah
partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X dan
partikel neutron (BATAN, 2008).

Radiasi Non-Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan
menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi.
Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita.
Jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang
membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi),
gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan
transmisi seluler handphone), sinar inframerah (yang memberikan
energi dalam bentuk panas), cahaya tampak (yang bisa kita lihat),
dan sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari) (BATAN, 2008).
CONTOH KASUS AKIBAT RADIASI
Bencana nuklir terbesar di dunia terjadi ketika Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Chernobyl meledak. Meledaknya PLTN yang berada di kota Pripyat, Ukraina, yang saat itu masih
menjadi bagian dari Uni Soviet, melepaskan partikel radioaktif dalam jumlah besar ke atmosfer
bumi yang kemudian menyebar ke wilayah lain Uni Soviet dan Eropa

Bencana Chernobyl adalah insiden nuklir terburuk di dunia dalam hal kerugian finansial dan
korban jiwa. Bencana ini menewaskan 31 orang dan membutuhkan 500.000 orang pekerja
untuk upaya pemulihan. Selain itu, bencana ini mengakibatkan kerugian material sebesar 18
miliar rubel atau setara dengan Rp 3,5 triliun dan efek jangka panjang radiasi terhadap manusia
masih terus diselidiki hingga kini

Bencana ini diawali saat sebuah uji coba sistem dilakukan pada 26 April 1986 di reaktor nomor 4
Chernobyl yang terletak di kota Pripyat, tak jauh dari perbatasan dengan Belarus dan Sungai
Dnieper. Tiba-tiba, terjadi lonjakan daya dan saat prosedur darurat untuk mematikan reaktor
dilakukan, terjadi gelombang daya yang lebih besar yang memicu pecahnya reaktor dan
serangkaian ledakan. Api yang dihasilkan ledakan reaktor itu mengirim debu radioaktif ke udara
dan mengirimnya ke sebagian besar wilayah Uni Soviet dan Eropa.
CONTOH KASUS AKIBAT RADIASI
Pasca-tragedi Chernobyl, Pemerintah Ukraina tetap mengoperasikan tiga reaktor tersisa karena
terbatasnya sumber listrik di negeri tersebut
MEKANISME DAN DAMPAK RADIASI DALAM
TUBUH
1. Efek Genetik
Pengaruh radisi yang pertama adalah kelainan genetik manusia atau efek genetik. Pada
umumnya efek yang satu ini muncul akibat adanya kerusakan molekul DNA pada sperma
atau ovarium akibat radiasi tersebut. Atau dengan kata lain, bila radiasi tersebut
berinteraksi dengan makro molekul DNA, dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur dengan cara mencegah kromosom, atau mengbah jumlah DNA yang terdapat
dalma sebuah sel melalui perubahan informasi genetik sel, putusnya ikatan hydrogen dan
yang lain sebagainya.
2. Efek Somatik
Pengaruh radisi yang kedua adalah efek somatik. Somatik sendiri adalah efek radiasi yang
dirasakan oleh efek individu yang terpapar oleh radiasi. Efek ini tergantung pada lamanya
terkena radiasi hingga pertama timbulnya gejala kerusakan akibat radiasi tersebut
3. Efek Segera
Adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu
singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti adanya gejala seperti epilasi,
eritema, dan penuruan jumlah sel darah
4. Efek Tertunda
Merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang cukup lama ( bulanan
atau tahunan ) setelah terpapar radiasi tersebut, namun bisa beresiko pada
penyakit yang serius seperti katarakn atau kanker.

5. Efek Skokastik
Pengaruh radisi selanjutnya adalah efek skokastik. Efek skolastik ini
merupakan efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis
radiasi dan diperkirakan tidak akan mengenal dosis ambang. Adapun
efek yang satu ini timbul akibat adanya proses kematian sel akibat
paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi
tersebut. Efek ini terjadi akibat adanya proses kematian sel pada
seluruh tubuh atau lokal.
ALAT PENGUKUR RADIASI
Alat ukur proteksi radiasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari detektor dan peralatan penunjang,
seperti sistem pengukur radiasi lainnya. Alat ukur ini dapat memberikan informasi dosis radiasi seperti
paparan dalam roentgen, dosis serap dalam rad atau gray dan dosis ekivalen dalam rem atau sievert

Surveymeter
Surveymeter harus dapat memberikan informasi laju dosis radiasi pada suatu area secara langsung. Jadi,
seorang pekerja radiasi dapat memperkirakan jumlah radiasi yang akan diterimanya bila akan bekerja di
suatu lokasi selama waktu tertentu. Dengan informasi yang ditunjukkan surveimeter ini, setiap pekerja
dapat menjaga diri agar tidak terkena paparan radiasi yang melebihi batas ambang yang diizinkan
ALAT PENGUKUR RADIASI
Terdapat beberapa jenis surveimeter yang digunakan untuk jenis radiasi yang sesuai sebagai berikut:

Surveymeter Gamma.
Surveimeter gamma merupakan surveimeter yang sering digunakan dan pada prinsipnya dapat digunakan
untuk mengukur radiasi sinar X. Detektor yang sering digunakan adalah detektor isian gas proporsional, GM
atau detektor sintilasi NaI(Tl).

Surveymeter Beta dan Gamma.


Berbeda dengan surveimeter gamma biasa, surveimeter beta dan gamma mempunyai detektor yang
terletak di luar badan surveimeter dan mempunyai “jendela” yang dapat dibuka atau ditutup. Bila
digunakan untuk mengukur radiasi beta, maka jendelanya harus dibuka. Sebaliknya untuk radiasi gamma,
jendelanya ditutup

Surveymeter Alpha.
Surveimeter alpha mempunyai detektor yang terletak di luar badan surveimeter dan terdapat satu
permukaan detektor yang terbuat dari lapisan film yang sangat tipis, biasanya terbuat dari berrilium,
sehingga mudah sobek bila tersentuh atau tergores benda tajam
ALAT PENGUKUR RADIASI
Terdapat beberapa jenis surveimeter yang digunakan untuk jenis radiasi yang sesuai sebagai berikut:

Surveimeter Neutron.
Surveimeter neutron biasanya menggunakan detektor proporsional yang diisi dengan gas BF3 atau gas
Helium. Karena yang dapat berinteraksi dengan unsur Boron atau Helium adalah neutron termal saja, maka
surveimeter neutron biasanya dilengkapi dengan moderator yang terbuat dari parafin atau polietilen yang
berfungsi untuk menurunkan energi neutron cepat menjadi neutron termal

Surveimeter Multipurpose.
Pada saat ini sudah mulai dipasarkan jenis surveimeter yang serbaguna (multipurpose) karena selain dapat
mengukur intensitas radiasi secara langsung, sebagaimana surveimeter biasa, juga dapat mengukur
intensitas radiasi selama selang waktu tertentu, dapat diatur, seperti sistem pencacah dan bahkan bisa
menghasilkan spektrum distribusi energi radiasi seperti sistem spektroskopi
CARA MENGUKUR RADIASI

Pengukuran laju dosis (µR/hr µsv/hr) Pengukuran Cacah (CPM CPS)


1. Set switch timer (bagian atas 1. Set switch timer (bagian atas
surveymeter inspector) pada posisi surveymeter inspector) pada posisi
off. off.
2. Set switch di bagian depan 2. Set switch di bagian depan
surveymeter inspector pada bagian surveymeter inspector pada bagian
µR/hr µsv/hr CPM/CPS
3. Arahkan surveymeter inspector 3. Arahkan surveymeter inspector
dengan detektor ke sumber radiasi dengan detektor ke sumber radiasi.
4. Hasil dapat dilihat di display 4. Hasil dapat dilihat di display.
CARA MENGUKUR RADIASI
Pengukuran Jumlah Cacah per Satuan Merubah Satuan Laju Dosis (µR/hr ke
Waktu (total/timer) µsv/hr atau sebaliknya)
1. Set switch timer (bagian atas) pada posisi 1. Pada saat menghidupkan surveymeter
set. inspector, secara bersamaan menekan
2. Set switch di bagian depan surveymeter tombol + pada bagian atas.
inspector pada bagian Total/ Timer. 2. Tahan tombol + pada bagian atas
3. Tekan tombol + / - di bagian atas untuk sampai muncul icon menu pada display.
mengatur waktu yang digunakan dalam 3. Tekan tombol + atau – pada bagian atas
satuan menit. sehingga di display tampil angka 2
4. Set switch timer pada posisi On. (JANGAN MENCOBA NOMOR LAIN,
5.Surveymeter inspector akan mulai KARENA AKAN MERUBAH KALIBRASI
mendeteksi cacah radiasi /satuan waktu ALAT)
yang telah di set. 4. Tekan tombol set pada bagian atas alat.
6. Bila tanda beep 2x terdengar, waktu 5. Tekan tombol + atau – untuk memilih
pendeteksian sudah habis satuan laju dosis dalam µR/hr atau µsv/hr.
7. Nilai yang tampil di display adalah jumlah 6. Tekan tombol set untuk selesai.
cacah/satuan waktu (misal 53/ 3 menit) 7. Surveymeter inspector akan tampil
satuan sesuai yang telah di set.

Anda mungkin juga menyukai