PROTEKSI RADIASI
KODE MATA KULIAH : FIN202
NIM : 413231188
Kelas : 2H/
Halaman 1 dari 9
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman 2 dari 9
bebas dan ion positif ke elektroda yang berbeda, memungkinkan pengukuran
muatan total atau arus. Dengan menghidupkan Variable High Voltage Power
Supply, terbentuk daerah tegangan operasi yang disebut daerah bilik Ionisasi.
Elektron yang terbentuk dari proses ionisasi ditarik ke anoda, menciptakan
tinggi pulsa sebanding dengan jumlah ion primer. Penting untuk memahami
pengaruh dinding ionization chamber; jika materialnya homogen, dikatakan
homogen. Jenis dinding lain, seperti plastik yang meniru komposisi tubuh
manusia, disebut tissue equivalent ionization chamber. Meskipun demikian,
alat ini efektif untuk mengukur dosis radiasi, termasuk radiasi Alpha, Beta,
dan Gamma. Meski memiliki kelemahan, seperti pulsa kecil, penguatan besar,
dan sensitivitas tinggi pada pencacah, ionization chamber tetap menjadi alat
yang berguna dalam pemantauan radiasi.
2. Dosimeter Detektor Proporsional
Kelemahan dalam dosimeter bilik Ionisasi terletak pada keluaran yang lemah,
sehingga memerlukan amplifikasi yang besar atau sensitivitas input yang
tinggi. Untuk mengatasi ini, Bilik Ionisasi dioperasikan sebagai penghitung
proporsional dengan menaikkan operating voltage. Elektron primer yang
terbentuk menarik proses ionisasi sekunder, dikenal sebagai avalanche,
meningkatkan faktor amplifikasi. Operating voltage, detektor, dan diameter
anoda memengaruhi amplifikasi. Proportional counter dapat membedakan
energi partikel dan mengukur radiasi Alpha dan Beta.
Halaman 3 dari 9
ionisasi sekunder (avalanche) sdan hitungan/cacahan lancung (spurious
counts). Sistem peredaman atau quenching diterapkan untuk meredam
hitungan semacam itu dengan menurunkan tegangan anoda setelah suatu pulsa
atau menggunakan gas peredam diri secara kimiawi. Waktu resolusi menjadi
krusial untuk menangani kebetulan cepat antara dua partikel agar avalanche
dari satu partikel tidak menonaktifkan sistem penghitungan saat partikel kedua
masuk. Selain itu, pergerakan ion positif dapat menciptakan selubung di
sekitar anoda, mengurangi intensitas medan listrik dan menyebabkan "dead
time" hingga intensitas medan pulih.
b. Detektor Semikonduktor
Detektor semikonduktor berfungsi sebagai bilik ionisasi padat. Partikel
penyebab ionisasi seperti Alpha, Beta, dan yang lainnya berinteraksi dengan
atom-atom dalam volume sensitif detektor untuk menghasilkan elektron melalui
proses ionisasi. Pengumpulan ion-ion ini menghasilkan pulsa keluaran. Bahan
semikonduktor yang umum digunakan adalah silikon dan germanium.
c. Detektor Sintilasi
Detektor Sintilasi adalah transduser yang mengubah energi kinetik dari
suatu partikel yang menimbulkan ionisasi menjadi kilatan cahaya. Kilatan cahaya
yang terbentuk dapat diamati secara elektronis dengan menggunakan photo-
multiplier tube, di mana pulsa-pulsa keluarannya dapat diperkuat, diperbanyak,
disortir menurut ukuran, dan dihitung.
Detektor Sintilasi sangat efektif untuk memetakan spektrum dari suatu
sumber radioaktif, karena pulsa-pulsa yang dihasilkan berbanding lurus dengan
energi partikel mula-mula. Detektor Sintilasi banyak digunakan untuk
menghitung radiasi gamma dan beta.
Halaman 4 dari 9
BAB II
METODOLOGI
Halaman 5 dari 9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Halaman 6 dari 9
4.2 PEMBAHASAN
Radiasi merupakan fenomena alam yang ada di sekitar kita, dan ketika bekerja
di lingkungan yang melibatkan radiasi, penting untuk memiliki pemahaman yang
kuat tentang bagaimana alat ukur radiasi memengaruhi dosis radiasi yang diterima
oleh personel dan paparan radiasi di area kerja. Alat ukur radiasi adalah perangkat
yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan mengukur tingkat radiasi dalam
berbagai bentuk, seperti radiasi gamma, radiasi beta, dan radiasi alfa. Alat ini
berperan penting dalam memberikan informasi yang diperlukan untuk
mengevaluasi tingkat paparan radiasi.
Dalam lingkungan kerja yang melibatkan radiasi, penggunaan alat ukur radiasi
sangat penting untuk memastikan keselamatan personel dan menghindari paparan
radiasi yang berlebihan. Tanpa alat ukur yang tepat, sulit untuk mengetahui
tingkat radiasi yang ada di sekitar kita, meningkatkan risiko kecelakaan dan
dampak kesehatan jangka panjang. Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil
dosis radiasi yang diterima oleh personel, termasuk jenis alat ukur yang
digunakan, tingkat akurasi alat ukur, dan penempatan alat ukur dalam area kerja.
Pemilihan alat ukur yang tepat dan pemahaman yang baik tentang cara
menggunakannya sangat penting untuk menghindari kesalahan pengukuran dan
memastikan keakuratan hasil.
Paparan radiasi di tempat kerja dapat memiliki dampak yang serius pada
kesehatan dan keselamatan personel jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena
itu, langkah-langkah mitigasi risiko, seperti pemantauan rutin dan penggunaan
perlindungan radiasi pribadi, harus diterapkan secara ketat.
Selain itu mengetahui prosedur penyimpanan alat ukur radiasi juga penting,
hal ini bertujuan agar hasil baca dari alat tersebut tetap optimal. Kondisi ruang
penyimpanan perlu diperhatikan, hindari ruang penyimpanan yang rentan
terhadap suhu ekstrem, kelembapan atau sinar matahari langsung, karena faktor
faftor tersebut berpengaruh negatif terhadap kinerja peralatan.
Halaman 7 dari 9
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dapat kita lihat bahwa alat ukur radiasi memiliki peran yang sangat penting
dalam meminimalisir risiko radiasi di lingkungan kerja. Dengan memilih alat ukur
yang tepat, memberikan pelatihan yang memadai, dan memastikan patuh terhadap
prosedur keselamatan, kita dapat mengurangi risiko paparan radiasi dan memastikan
keselamatan personel. Penyimpanan efektif peralatan pengukur radiasi juga berperan
penting untuk memastikan pembacaan yang akurat dan memperpanjang umur pakai
perangkat.
4.2 SARAN
Diharap berhati hati saat memegang dan mengamati alat ukur radiasi sehingga
memperkecil resiko yang tidak diinginkan, mengingat harganya yang tidak bisa di
katakan murah .
Halaman 8 dari 9
DAFTAR PUSTAKA
Alvin Fachrully Septiano Diah Rahayu Ningias, Susilo, Imam Maulana, Chintya
Anggraeny Pengembangan Surveymeter Radiasi Berbasis Arduino Internet of
Things (IoT) Sebagai Penunjang Keselamatan Radiasi [Journal]. - Semarang :
Jupeten, 2023. - Vol. 3.
Duwi Hariyanto Sidik Permana Studi Intensitas Radiasi Menggunakan Survey Meter
Berbasis Tabung Geiger M4011 dan Mikrokontroler Arduino Uno [Journal]. -
Bandung : Snips, 2019. - ISBN 978-602-61045-7-1.
Kardianto Kurnia Hastu Kristanti, Kandi Ayu Tiswati, Yanurita Dwihapsari Analisis
Nilai Ketidakpastian dan Faktor Kalibrasi pada Alat Ukur Radiasi di Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya [Journal]. - Surabaya : Jurnal
Fisika dan Aplikasinya, 2019. - 2 : Vol. 15.
Sari A.K, Praptono, S.I., Muqmiroh, L., Muhaimin, M. Modul Pelatihan Petugas Proteksi
Radiasi Medik Tingkat 2 [Journal]. - 2022. - Vol. 9.
Halaman 9 dari 9