Anda di halaman 1dari 5

~-~-- ---- -- ---

ISSN 0853 - 2788


Akreditasi No: 345/Akred-LIPJJP2MBII07l2011

SINTESIS DAN KARAKTERISASI PERAK NANOPARTIKELBAKTERIAL


SELULOSA BIONANOFIBER NANOKOMPOSIT
Muhamad Nasll·, Chandra Risdian1,LDis Syarifuddin2

lPusat Penelitian Kimia Lembaga Dmu Pengetahuan Indonesia


Jl, Cisitu Sangkurlang, Bandung Email: mnasir71@yahoo.com
2)Jurusan Kimia FMIPA Universitas Jendral Achmadjani
Jl, Terusan Jalan Jenderal Sudirman, Cimahi

Diterima : 30 April 2012; Disetujui : 29 Mei 2012

ABSTRAK confirmed by scanning electron microscopy (SEM)


analysis. Nano Ag-BSB nanocomposite has
Telah disintesis perak nanopartikelbakterial average 64.1 nm in nanofiber diameter. Fourier
selulosa bionanofiber nanokomposit (nano Ag- infra red spectroscopy and X-ray diffraction
BSB). Nanokomposit dibuat dengan reduksi kimia analysis showed crystal structure in Ag-BSB
ion perak pada permukaan bakterial selulosa nanocomposite is cellulose type L Crystalinity of
bionanofiber (BSB) dengan menggunakan BSB and Ag-BSB are 94 % and 89 %, respectively.
reduktor natrium sitrat. Hasil karakterisasi This result showed that presence of silver
menggunakan scanning electron microscopy nanoparticles in BSB decreased crystalinity of
(SEM) menunjukan morfologi nano Ag-BSB BSB. Ag-BSB nanocomposite has good
nanokomposit tersusun secara random. Ukuran performance in inhibitingE-Coli growth.
diameter rata-rata nanofiber komposit adalah 64.1 Keywords: Silver nanoparticle; nanocomposite, bacterial
nm. Analisa FTIR. dan XRD untuk elusidasi cellulose bionanofibet; silver nanoparticle-
struktur memperlihatkan perak nanopartike- bacterial cellulose bionanofibernanocompostt:
bakterial selulosa nanofiber mempunyai kristal
struktur selulosa tipe I. Kristalinitas BSB adalah
94% sedangkan kristalinitas nano Ag-BSB PENDAHULUAN
nanokomposit adalah 89%. Dengan demikian
adanyaAg nanopartikel mempengaruhi penurunan Nanoteknologi pada abad 21 menjadi trend
kristalinitas dati bakterial selu1osa. Bioaktivitas penelitian dikalangan akademisi dan industri.
kinerja anti bakteri nanokomposit terhadap bakteri Beberapa tahun kedepan, diperkirakan akan
E-Coli menunjukan bahwa kehadiran perak banyak dihasilkan produk.-produk. berbasiskan
nanopartikel dalam komposit efektif dalam nanomaterial dan nanoteknologi. Nanoproduk.
membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri berbasiskan bahan alamjuga menjadi trend karena
E-Coli. bersifat lebih ramah lingkungan. Kombinasi
produk. berbasiskan bahan alam dengan sentuhan
Kala kunci: Perak nanopartikel, nanokomposit, bakterial nanoteknologi akan memberikan nilai lebih pada
selulosa bionanofiber, perak nanopartikel
bakterial selulosa bionanofiber
produk. seperti kinerja yang lebih baik, lebih ramah
nanokomposit. lingkungan dan peningkatan nilai ekonomis (1-3).
Nanopartikel adalah partrikel dengan uk.uran
diameter kurang dari 100 nm. Salah satu
ABSTRACT
nanopartikel yang banyak diteliti dan mempunyai
nilai manfat serta nilai ekonomis tinggi adalah
Silver nanoparticle-bacterial cellulose
perak nanopartikel. Perak nanopartikel (Ag-NP)
bionanofiber nanocomposite (nano Ag-BSB) has
been synthesized by using trisodium nitrate as mempunyai sifat anti bakteri dan katalitik serta
reducing agent. The arrangement offiber in nano mempunyai potensi aplikasi yang luas seperti
Ag-BSB nanocomposite has random shape after untuk tekstil, kosmetik, biosensor, dan katalis.

26 JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012


--
Ada banyak cara untuk mensintesis Ag-NP, akan Metoda
tetapi cara reduksi kimia dengan menggunakan
reduktor seperti hidrazin, asam askorbat dan Pembuatan bakterial selulosa bionanoflber
natrium sitrat lebih simpel. Keuntungan (BSB)
menggunakan nantrium sitrat sebagai reduktor 1 Lair kelapa yang sudah disaring dicampur
pembentukan perak nanopartikel adalah dengan 100 g gluk:osa dan 5 g ammonium sulfat,
kemampuannya sebagai bahan penstabil kemudian campuran ini dididihkan dan diaduk:
(stabilizing agent) dati perak nanopartikel yang sampai larut sempurna. Setelah dingin, pH larutan
terbentuk (4-10). diatur menjadi 3-4 dengan penambahan dengan
asam asetat. Kemudian ditambahkan 20% suspensi
Bakterial selulosa bionanofiber adalah bakteri Acetobacter xylinum dan larutan yang
bionanofiber yang dihasilkan dati sekresi bakteri terbentuk difermentasi dalam wadah fermentasi
tertentu sepertiAcetobacter xylinum melalui proses yang ditutupi kertas selama 2 hari pada suhukamar.
Lapisan tipis putih yang terbentuk pada permukaan
fermentasi. (11).Kecendrungan dan tuntutan produk:
media mengindikasikan terbentuknya bakterial
yang ramah lingkungan baik dati segi proses selulosa bionanofiber. Bakterial selulosa
pembuatannnya ataupun setelah pemakaiannya bionanofiber dicuci dan dididihkan dalam air, dan
menyebabkan bionanofiber dati alam menjadi dikeringkan dalam oven pada suhu 40°C selama
alternatif pilihan sebagai bahan produk: berbasiskan 24jam.
fiber. Morfologi bakterial selulosa nanofiber
Pembu~npuakba~sduwsabwnanoJWu
(BSB) mempunyai ukuran diameter yang (nanoAg-BSB )nanokomposit
homogen. Saat ini banyak peneliti membuat dan
Lapisan tipis kering bakterial selulosa
memodifikasi BSB naik secara kimia atau pun
bionanofiber (BSB) direndam dalam 50 mL larutan
secara fisika sehingga didapatkan material baru perak nitrat 1 mM dan dipanaskan pada suhu 80-90
dengan sifat yang khas(I2-16). °C dan diaduk: secara merata dan kontinyu.
Kemudian ditambahkan tetes demi tetes nantrium
Pembuatan komposit dati Ag-NP dengan
sitrat 1% sebanyak 5 mL. Terjadinya reaksi
BSB diperkirakan akan menghasilkan material pembentukan perak nanopartikel diindikasikan
baru yang mengkombinasikan sifat sifat dati Ag- dengan terbentuknya larutan berwarna kuning
NP dan BSB. Disamping itujuga diperkirakan akan muda. Pemanasan dihentikan setelah reaksi selesai
dihasilkan material baru dengan sifat kekuatan dan pengadukan terns dilanjutkan sampai suhu
mekanik yang lebih baik daripada bahan dasarnya larutan mencapai suhu kamar. Perak-bakterial
selulosa bionanofiber (nano Ag-BSB)
(precursor). nanokomposit yang terbentuk dikeringkan dalam
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari oven pada suhu 40°C selama 1jam.
proses sintesa perak bakterial selulosa bionanofiber
Karakterisasi morjowgi Ag-ba~ seluwsa
(nano Ag-BSB) nanokomposit, morfologi,
bioanofiber (nano Ag-BSB) nanokomposit
struktrur dan kineIja daya hambatnya terhadap denganSEM-EDS
pertumbuhan mikroba seperti bakteri E-Coli.
Nano Ag-BSB nanokomposit dicoating
Penelitian ini berpotensi untuk digunakan sebagai
dengan spin coater. Sampel yang sudah dicoating
nanofilter yang ramah lingkungan. digunakan untuk: analisa morfologi dengan
menggunakan scanning electron microscopy, SEM
(JSM-65 10LA). Hasil gambar analisa SEM
BAHAN DAN METODA digunakan untuk: menghitung fiber diameter
dengan softwarepengolah Gambar(Adobe).
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Karakterisasi struktur dengan FTIR dIInXRD
adalah AgN03 ( Merck), natrium sitrat Analisa struktur lapisan tipis nano-Ag-BSB
(pharmaceutical grade), akuades, sukrosa nanokomposit dilakukan dengan menggunakan
(industrial grade), glukosa (Merck) dan FTIR spektroskopi (Smimadzu IR-Prestige-21)
ammonium sulfat (Merck). danXRD (Philip PW 1835 Difractometer).

JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012 27

- ~~~~~- - ~
Uji anti bakteri perak bacterial selullosa Morfologi bakterial selulosa bionanofiber
bionanofiber (Nano ag-BSB) nanokomposit (BSB) dan perak-bakterial selulosa bionanofiber
Metoda Zona Hambat. nanokomposit (nano Ag-BSB) dipelajari dengan
Satu ose bakteri E.coli diencerkan dalam 3 menganalisis basil gambar SEM. Gambar 1 (a)
mL akuades yang telah disteri1kan, 100 J1Llarutan menunjukkan morfo1ogi BSB yang dianalisa
bakteri dimasukan kedalam cawan petri steril, dengan SEM dengan menggunakan perbesaran
setelah itu ditambabkan 20 mL media nutrien agar 20.000 dan 50.000 ka1i. Lapisan tipis bionanofiber
(NA), digoyang-goyang dan kemudian dibiarkan tersusun dari bionanofiber yang tersusun secara
media membeku. Setelah itu diinkubasi selama 24 tidak beraturan (random). Uk.uran diameter rata-
jam, masing-masing sampel BSB dan nano-Ag- rata dari bionanofiber yang didapat sekitar 64.1
BSB diletakkan di atas permukaan media. Setelah nm. Hasil SEM juga menunjukan ukuran diameter
itu diinkubasi kembali selama 24 jam akan
bionanofiber homogen.
terbentuknya zona bening disekitar Iingkaran
sampel di atas media yang menunjukan hambatan
terhadap bakteri ...
Metoda OpticalDensity (OD)
Satu ose bakteri E.coli dimasukanke dalam 5
mL media nutrient broth (NB) dan diinkubasi
selama 24 jam (larutan A). 3 mL NB dimasukkan
kedalam tabung reaksi, kemudian ditambabkan 20 ".
J1Llarutan A. Sampel kering BSB dan nano Ag-
BSB nanokomposit dimasukan kedalam masing re,

masing tabung reaksi tersebut, dan kemudian •..•.....,...,.IiooofI-..,:....""'"'!--.--,-...,-- ---,-----


400 s ee 600 -ee
r '---r ~
eee 9~ iee.e
diinkubasi selama 24 jam. Tingkat pertumbuhan •• v

bakteri ditentukan dengan mengukur optical


density (OD) pada panjang gelombang 600 nm
dengan menggunakan spektrofotometer UV- Vis.

BASIL DAN DISKUSI

Morfologi peralc-bakterial selulosa bionanofiber


(nanoAg-BSB) nanokomposit

Gambar 2. Spektra EDS perak-bakterial selulosa bionano-


fiber nanokomposit (a) grafik kandungan unsur
perak pada Ag-BSB nanokomposit (b) penyebar-
an unsur perak nanopartikel pada permukaan lapis-
an tipis nano Ag-BSB

Gambar 2 menunjukan basil anaIisis EDS


dari nano Ag-BSB nanokomposit. Berdasarkan
Gambar 1. Morfologi (a) bakterial selulosa bionanofiber
basil anaIisis EDS didapatkan kandungan perak
(BSB) (b) nano Ag-bakterial selulosa bionano- nanopartikel dalam nanokomposit adalah sebesar
fiber (nano Ag-BSB) nanokomposit 0,76%.

28 JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012


S:IrJIlc:IIIr perak-baJcterial selulosa bionanofiber dariAg-BSB nanokomposit lebih rendah dari BSB.
lUDUJJco1ftJHJsit Hal ini menunjukan terjadi penurunan kristalinitas
selulosa setelah menjadi Ag-BSB nanokomposit.
Hasil XRD menunjukan derajat kristalinitas BSB
to
adalah 94 % dan Ag-BSB nanokomposit adalah
10
89%. Hasil ini juga menunjukan Ag nanopartikel
mempengaruhi kristalinitas selulosa dalam
komposit.
Biokativttas Ag-bakteriat bionanofiber
nanokomposu~h~ba~
, .
.
'COO
~~~~~~~~~~~~~~~
!SOD '000 250D 20013 i see ,aOD see

W i Y E: n U M b e r (; m "I

Gambar 3.1. FTIR spektra (a) bakterial selulosa bionano-


fiber (BSB) (b) Ag-bakterial se1u1osabionano-
fiber komposit (nano Ag-BSB)

Struktur dari BSB dan nano Ag-BSB


nanokomposit dikonfirmasikan dengan FTIR dan Gambar 4.1. Aktivitas antibakteri diukur dengan metoda
zona hambat (a) BSB,O um (b) nano Ag-BSB
spektranya terlihat pada pada Gambar 3.1. nanokomposit, 3000 um
Perbedaan yang cukup signifikan terletak pada
kisaran daerah bilangan gelombang 2358,94 em" Aktivitas penghambatan dari bakterial
yang mengindikasikan adanya gugus nitril (C N) = selulosa bionanofiber (BSB), perak-bakterial
pada bionanofiber sedangkan pada Ag- selulosa bionanofiber (nano Ag-BSB)
bionanofiber komposit, spectrum tersebut nanokomposit dan Ag-nanopartikel (Ag-NP)
mengalami penurunan. Adanya gugus nitril terhadap bakteri dapat dilihat pada gambar 4.1.
mungkin berasal dari sisa bakteri proses Terbentuknya zona bening pada sekeliling
fermentasi. lingkaran sampel mengindikasikan aktivitas
penghambatan sampel terhadap bakteri.
.
" .-~-~--~-~--~--,-'"
Berdasarkan hasil analisis, pada BSB tidak
terbentuk zona bening sedangkan pada Ag-NP dan
-A,-asa lOC
'"
... -'" ,.. Ag- BSB nanokomposit terbentuk zona bening
sekitar 3000 J1m. Hasil ini menunjukan Ag -NP
dalam bakterial selulosa bionanofiber
nanokomposit cukup efektif menghambat
pertumbuhan bakteri.
5. A / \ /~

I\.
• ~.L":' .A.~
ae
2
••
e (If! g n I!)
,. 5.

Gambar 3.2. XRD spectra dari (a) bakterial selulosa bionano-


fiber (BSB) (b) Perak-bakterial selulosa bionano-
fiber (nano Ag-BSB) nanokomposit

Gambar 3.2 menunjukan pola difraksi XRD


dari BSB dan Ag-BSB nanokomposit. Pola
difraksi XRD pada gambar 3.2 menunjukan adanya Gambar 4.2. Aktivitas antibakteri diukur dengan metoda
puncakZ khas pada 15, 16,22,6. Puncak-puncakini Optical Density (OD) (a) BSB, OD rata-rata
adalah khas untuk selulosa tipe I. Intesitas XRD 0,886 (b) nano Ag-BSB, OD rata-rata 0,414

JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012 29


Dalam uji aktivitas antibakteri metode Genaidyc, K. G. Scheckela, T.P. Luxtona, M.
Optical Density (OD) menunjukkan pengaruh Suidan, Science of The Total Environment
BSB, Ag-NP dan nano Ag-BSB nanokomposit 2010,408,999-1006
terhadap kinetika pertumbuhanJpembunuhan
5. M. Ahamed, M.S. AlSalhi, M.K.J. Siddiqui,
bakteri. Gambar 4.2 menunjukkan secara visual
Clinica ChimicaActa 2010,411, 1841-1848
perbedaan tingkat kekeruhan larutan ketiganya.
Hasil analisis rata-rata nilai OD yang didapatkan 6. C.H. Xue, J. Chen, W. Ym, S.T. Jia, J.Z. Ma,
pada bionanofiber yaitu 0,886; Ag-nanopartikel Applied Surface Science 2012, 258, 2468-
0,369 dan nano Ag-BSB 0,414. Berdasarkan hasil 2472
tersebut dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
7. R. Dastjerdi, M.Montazer, Colloids and
penurunan kinetika pertumbuhan bakteri sebanyak
Surfaces B: Btointerfaces 2010,79,5-18
± 50% yang disebabkan oleh adanya kandungan
unsur Ag dalam bionanokomposit. 8. Z.C. Wu, Y. Zhang, T.X. Tao, L.Zhang,
H.Fong, Applied Surface Science 2010,257,
1092-1097
KESIMPULAN 9. S. Kokura, O. Handa, T. Takagi, Takeshi
Ishikawa, Yuji Naito, Toshikazu Yoshikawa,
Perak nanopartikel bakterial selulosa
Nanomedicine: Nanotechnology, Biology and
bionanofiber (nano Ag-BSB) nanokomposit
Medicine 2010,6,570-574
dengan diameter rata-rata 64,1 nm. telah disintesa
dengan metoda reduksi ion perak dengan reduktor 10. Y.Wang, Z. Li, H. Li, M.Vuki, D.Xu, H.Y.
natrium sitrat. Orientasi nanofiber pada bakterial Chen, Biosensors and Bioelectronics 2012,
selulosa nanofiber tersusun secara random. 32,76-81
Kristalinitas nano Ag-BSB nanokomposit lebih
11. S. Sheykhnazari, T.Tabarsa, A.Ashori, A.
rendah dari kritalinitas BSB. Pengujian Ag-BSB
Shakeri, M. Golalipour
nanokomposit terhadap E. Coli menunjukan
adanyaAg nanopartikel pada nanokomposit cuk.up 12. CarbohydratePolymers 2011,86,1187-1191
efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
13. H.S. Barud, J.M.A. Caiut, J. Dexpert-Ghys, Y.
Penelitian ini mempunyai potensi aplikasi untuk
Messaddeq, S.J.L. Ribeiro
nanofilter dan antibakterial fiber.
14. Composites Part A: Applied Science and
Manufacturing 2012,43,973-977
UCAPAN TERIMAKASI
15. R. J.B. Pinto, P. A.A.P. Marques, C.P. Neto,
Tito Trindade, Sara Daina, Patrizia Sadocco,
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada
Acta Biomaterial 2009, 5,2279-2289
Ummu Salamah yang sudah membantu beberapa
pengerjaan dari penelitian ini. Penelitian ini 16. D. Sun, J.Yang, J.Li, J.Yu, X.Xu, X.Yang,
didanai oleh proyek kompetitif LIPI" Applied Surface Science 2010, 256, 2241-
Fungsionalisasi Nanofiber UntukAplikasi Medis". 2244
17. Y.Z. Wan, Honglin Luo, F. He, H. Liang, Y.
Huang, X.L. Li, Composites Science and
DAFTAR PUSTAKA
Technology2009, 69, 1212-1217
1. S. Ramakrishna, K. Fujihara, Wee-Bong Teo,
T. Yong, Z. Ma, and R Ramaseshan, Material
Today2006,9, pp. 40-50
2. Y.Dzenis,Science2004,304,pp.1917-1919
3. M.M. Stevens andJH. George, Science 2005,
310,1135-1138
4. Thabet M. Tolaymata, A.M. El Badawyb, A.

JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai