Anda di halaman 1dari 14

NANOTEKNOLOGI

“APLIKASI NANOTEKNOLOGI DALAM


AIR BERSIH & KESEHATAN”

AL-KAUTSAR DWI ARYA (03031181520010)


ANDI ANTONIUS SIAHAAN (03031181520014)

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH :


CINDI RAMAYANTI, S.T, M.T

TEKNIK KIMIA 15 INDRALAYA


NANOPARTIKEL
Nanopartikel merupakan ilmu dan rekayasa dalam
menciptakan material, struktur fungsional, maupun
piranti alam skala nanometer. Ditinjau dari jumlah
dimensi yang terletak dalam rentang nanometer,
material nano diklasifikasikan menjadi beberapa
kategori :

(a) struktur tiga dimensi (3-D); (b) struktur dua dimensi


(2-D); (c) struktur satu dimensi; dan (d) struktur
zerodimensi (0-D)
AIR
BERSIH

KESEHATAN

BAGAIMANA
APLIKASI
NANOTEKNOLOGI
DALAM:
PENGOLAHAN LIMBAH AIR SUNGAI GAJAH WONG
YOGYAKARTA BERBASIS MASYARAKAT MENGGUNAKAN
APLIKASI TEKNOLOGI NANO CARBON DARI BATHOK
KELAPA TERINTEGRASI LAHAN BASAH BUATAN

 Bathok kelapa akan di sintesis sehingga menjadi


ukuran nano yang mampu menyerap limbah
bahkan kuman.
 aplikasinya, pengabdian ini akan menambahkan
teknologi lahan basah buatan (bioremidiasi)
dengan memanfaatkan tanaman penyerap
limbah. Tanaman penyerap limbah yang
dimaksud berupa tanaman lokal yang ditemukan
di sekitar Gajah Wong, berupa semanggi
(Marsilea crenata), kangkung (Ipomoea sp),
genjer (Limnocharis flava), dan kayu apu.
GAMBAR 1. UNIT PENGOLAH AIR SEDERHANA
YANG DIPASANG DI BANTARAN SUNGAI GAJAH
WONG
UJI KARAKTERISTIK PERMUKAAN, STRUKTUR, DAN ABSORBANSI
BUTIRAN SUB MIKRON NANOMATERIAL DENGAN
VARIASI MASSA KARBON TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI
ALAT FILTRASI SEDERHANA

 Digunakan karbon yang berukuran submikron


sebagai material untuk mendapatkan air bersih,
karbon disintesis menjadi serbuk SMC dengan
metode liquid sonication exfoliation (LSE) lalu
diterapkan pada alat penyaring sederhana.
 Morfologi serbuk karbon sub mikron (SMC) terlihat
seperti bulk atau bongkahan yang kurang teratur dan
tidak homogen. Dari hasil uji Atomic Absorption
Spectroscopy (AAS) diperoleh semakin besar massa
serbuk SMC yang diberikan maka kadar logam Fe
yang terkandung pada air limbah semakin berkurang
dan semakin baik hasil filtrasinya. Pada variasi
massa serbuk SMC 3 gr didapatkan kadar Fe sebesar
0.0164 ppm.
GAMBAR 2. ALAT PENYARING
SEDERHANA.
POTENSI NANOKOLAGEN LIMBAH SISIK
IKAN SEBAGAI COSMECEUTICAL
 Penggabungan nanoteknologi dalam cosmeceutical bertujuan
untuk memperbaiki aktivitas sediaan kosmetik tersebut,
diantaranya produk parfum memiliki bau harum yang bertahan
lama, tabir surya yang mampu melindungi hingga 24 jam, krim
anti penuaan dengan efek kulit muda dan bercahaya, serta
pelembab yang menjaga agar kulit tidak kering dan sehat.
 Nanokolagen dari sisik ikan dapat berpenetrasi melalui folikel
rambut dan pori-pori kulit. Semakin kecil ukuran partikelnya
akan semakin mudah menembus lapisan epidermis kulit secara
transfolikuler.
 Ukuran nano ini dapat berperan sebagai tabir surya dengan
karakteristik UV-reflecting dan UV-absorbing. Semakin kecil
ukuran partikel, perlindungannya menuju ke arah sinar UV
dengan panjang gelombang rendah. Berdasarkan uji TEM
(Transmission Electron Microscopy), nanopartikel dapat
merefleksikan dan mengabsorbsi sinar UV lebih efisien pada
bentuk agregat yang berukuran 100 nm. Dengan demikian,
absorpsi perkutan dapat tercapai sehingga dapat berperan
sebagai barrier yang mencegah kerusakan kulit akibat sinar
UV.
GAMBAR 3. SKEMA PEMBUATAN NANOPARTIKEL KOLAGEN

KETERANGAN:
1) DISOLUSI LIPID DALAM KLOROFORM;
2) PEMBENTUKAN MULTILAYER;
3) PROSES HIDRASI MULTILAYER;
4) PEMBENTUKAN VESIKEL MULTILAYER;
5) PEMBENTUKAN INTI KOLAGEN DENGAN SUHU 37○C;
6) NANOPARTIKEL KOLAGEN DARI SISIK IKAN TERDAPAT PADA
LARUTAN
NANOPARTIKEL PERAK SEBAGAI PENATALAKSANAAN
PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH
 Nanopartikel perak bersifat antibakteri akan sangat membantu
dalam mengatasi berbagai masalah yang ditimbulkan oleh
bakteri yaitu infeksi saluran kemih. Dapat diaplikasikan sebagai
lapisan antibakteri penyebab luka infeksi. Mikroba penyebab
infeksi yang paling sering dijumpai adalah Staphylococcus
aureus, Eschericia coli, dan Bacillus subtilis. Ketiga bakteri
tersebut merupakan bakteri penghasil toksin yang berbahaya
bagi manusia dan kebal terhadap antibiotik. Infeksi saluran
kemih merupakan infeksi nosokomial dengan penyebab tersering
adalah Escherichia coli (E. coli).
 Proses pengujian dengan menggunakan cakram kertas yang
telah direndam dalam koloid nanopartikel perak kemudian
ditempelkan pada media pertumbuhan bakteri dan diinkubasi
selama 24 jam. Hasil uji kualitatif aktivitas antibakteri
nanopartikel perak terbukti efisien menghambat pertumbuhan
bakteri dengan 3 ml nanopartikel perak yang digunakan dalam
campuran dapat mereduksi 98,82% bakteri Eschericia coli.19
Kemampuan antibakteri nanopartikel perak antara lain
merusak dinding sel bakteri, mengganggu metabolisme sel, dan
menghambat sintesis sel bakteri.
FORMULASI KRIM ANTI JERAWAT DARI
NANOPARTIKEL KITOSAN CANGKANG
UDANG WINDU (PENAEUSMONODON)
 Adapun tujuan penelitian ini adalah
memformulasi sediaan krim anti jerawat dari
nanopartikel kitosan cangkang udang windu dan
menguji daya hambatnya terhadap
Propionibacterium acne.
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa ketiga formula krim yang
dihasilkan stabil secara fisik dan formula krim
dengan emulgator span tween (FII)
menunjukkan penghambatan paling besar
terhadap Propionibacterium acnes dengan
diameter zona hambat 13,46 mm.
POTENSI NANOPARTIKEL SEBAGAI
PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU
 Nanopartikel dapat diberikan secara subkutan,
oral, intravena, dan terutama inhalasi.12 Terapi
inhalasi nanopartikel untuk TB paru dapat
menggunakan dry powder inhaler (DPI),
nebulizer, atau insuflator
 Nanopartikel akan membentuk agregasi dan
menetap di regio bronkiolar untuk waktu yang
lebih lama. Setelah sampai di paru-paru,
nanopartikel bekerja pada makrofag
alveolus.Nanopartikel bekerja secara intraselular
sehingga dapat memusnahkan M.
tuberculosisdengan lebih efektif
SINTESIS DAN KARAKTERISASI
NANOPARTIKEL EMAS DENGAN VARIASI
MATRIKS SETIL STEARIL ALKOHOL SEBAGAI
MATERIAL ANTIAGING DALAM KOSMETIK
 Emas dalam ukuran nano dapat digunakan dalam
perawatan kulit, karena dapat bertindak sebagai
antioksidan yaitu membantu menghentikan proses
perusakan sel kulit dengan cara memberikan elektron
kepada radikal bebas. Pada proses sintesis nanopartikel
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu temperatur,
kecepatan pengadukan, zat penstabil (capping agent), pH
larutan dan konsentrasi. Faktor-faktor tersebut
menentukan ukuran dari cluster emas (nanogold) yang
dihasilkan.
 Dalam sintesis nanopartikel emas ini digunakan zat
penstabil setil stearil alkohol karena mempunyai gugus
fungsi alkohol (-OH), dimana atom oksigen pada setil
stearil alkohol akan menempel pada permukaan emas
dan akan membentuk lapisan tipis
TERIMA KASIH

YOWWW..

Anda mungkin juga menyukai