Anda di halaman 1dari 9

Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

PEMANFAATAN NANOPARTIKEL PERAK EKSTRAK BELIMBING WULUH


SEBAGAI INDIKATOR KOLORIMETRI LOGAM MERKURI

Fikri Fadillah Azhar 1, Sukaina Adibi 2, Tanti Anggraini 3 dan Sumpono1*


1
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email : azharfikrifadillah@gmail.com
2
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email : sukaina.adibi@gmail.com
3
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email : tantianggraini@gmail.com
1*
Program Pascasarjana Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Bengkulu
Email: sumpono1960@gmail.com

Abstrak
Merkuri (Hg) merupakan logam berat dengan toksisitas tinggi yang seringkali mencemari
lingkungan perairan. Konsentrasi ion Hg (II) biasanya ditentukan dengan menggunakan alat ICP-MS
dan AAS namun karena harganya yang relatif mahal maka diperlukan alternatif yang murah untuk
menentukan konsentrasi Hg. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi logam
merkuri melalui biosintesis nanopartikel perak (NPP) dengan memanfaatkan ekstrak buah belimbing
wuluh. NPP yang digunakan sebagai indikator kolorimetri logam Hg pada penelitian ini disintesis
pada kondisi optimum. NPP yang terbentuk diketahui selektif terhadap logam Hg dan kesensitifan
nanopartikel perak sebesar 60 ppm jika dilihat secara langsung oleh mata. Konsentrasi logam Hg
pada sampel lingkungan perairan dari 1 hingga 11 sampel dengan metode citra digital berturut-turut
sebesar 41,965 ppb, 1,547 ppb, 1,796 ppb , 1,398 ppb, 47,369 ppb, 8,814 ppb, 8,745 ppb ,4,804
ppb ,6,339 ppb , 2,333 ppb dan 8,441 ppb.

Kata kunci : Merkuri, Nanopartikel Perak, Belimbing Wuluh, Matlab, Citra Digital

Abstract
Mercury (Hg) is a heavy metal with high toxicity that often polluting the aquatic
environment. The measurement of Hg (II) usually using ICP-MS and AAS instrument but at a
relatively expensive price hence an alternative is needed to determine the concentration of Hg. The
purpose of this study was to determine mercury consentration through the biosynthesis of silver
nanoparticles (NPP) using the extract of star fruit. The NPP used as an indicator of Hg metal
colorimetry is currently synthesized under optimum conditions. NPP formed selectively against Hg
metal and silver nanoparticle sensitivity is 60 ppm directly by the eye. The concentration of Hg metal
in environmental samples from 1 to 11 samples with digital image method are 41.965 ppb, 1.547 ppb,
1.796 ppb, 1.398 ppb, 47.369 ppb, 8.814 ppb, 8.745 ppb, 4.804 ppb, 6.339 ppb, 2.333 ppb, and 8.441
ppb.

Keywords: Mercury, Silver Nanoparticles, Bilimbi Fruit, Matlab, Digital Image

I. PENDAHULUAN aktivitas perindustrian dan seringkali


Perkembangan zaman dan aktivitas mencemari lingkungan perairan adalah
perindustrian saat ini terus meningkat logam berat. Logam berat merupakan zat
menyebabkan beberapa permasalahan pencemar yang memiliki efek yang
pencemaran pada lingkungan perairan. berbahaya karena memiliki sifat toksik,
Salah satu limbah yang berasal dari tidak dapat diuraikan secara biologis dan

1
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

stabil. Logam berat pada konsentrasi perak memiliki tingkat selektivitas dan
rendah umumnya sudah dapat sensitivitas tinggi terhadap keberadaan ion
menimbulkan efek toksik bagi makhluk logam Hg.
hidup (Ridhowati, 2013). Metode biosintesis merupakan metode
Salah satu jenis logam berat dengan sintesis nanopartikel perak dengan
toksisisitas tinggi yang sering mencemari menggunakan ekstrak tanaman sebagai
perairan adalah merkuri (Hg). Pada bioreduktor. Salah satu ekstrak tanaman
umumnya sumber pencemaran logam yang memiliki kemampuan untuk
merkuri berasal dari berbagai industri dijadikan sebagai bioreduktor adalah
seperti industri pertambangan, kertas, belimbing wuluh (averrhoa bilimbi).
baterai, cat, dan industri electroplating. Tanaman ini memiliki kandungan senyawa
Logam merkuri di dalam air berada dalam metabolik sekunder berupa asam askorbat
bentuk ion Hg(II). Keberadaan ion Hg(II) (vitamin C) yang cukup tinggi yang dapat
dengan konsentrasi yang tinggi di dalam berperan sebagai bioreduktor pada proses
lingkungan sangatlah berbahaya. Menurut sintesis nanopartikel perak.
peraturan menteri kesehatan No. 492 tahun Analisis kualitatif logam merkuri
2010 tentang persyaratan kualitas air dengan menggunakan indikator
minum, batas maksimum konsentrasi nanopartikel perak dapat dilakukan secara
merkuri di dalam air minum adalah sebesar kolorimetri yakni, dengan cara melihat
1 ppb (0,001 ppm). perubahan warna nanopartikel perak yang
Ada beberapa metode yang dapat menjadi bening setelah ditambahkah
digunakan untuk mengetahui konsentrasi sampel yang mengandung logam merkuri.
atau kadar logam Hg di dalam sampel Sedangkan analisis kuantitatif logam
lingkungan, diantaranya adalah dengan merkuri dengan menggunakan indikator
menggunakan metode inductive coupled nanopartikel perak dapat dilakukan dengan
plasma mass spectrometry (ICP-MS) dan metode spektrofotometri Uv-Vis dengan
menggunakan metode atomic absorpsion mengukur absorbansi masing-masing
spektroskopi (AAS). Namun, harga alat- indikator nanopartikel perak setelah
alat analisis seperti ICP-MS dan AAS dilakukan penambahan sampel logam
relatif mahal sehingga diperlukan alternatif merkuri. Namun metode analisis
analisis mekuri yang murah. Oleh karena kuantitatif yang mulai berkembang saat ini
itu perlu dilakukan pengembangan metode adalah metode citra digital. Metode citra
analisis kualitatif dan kuantitatif logam Hg digital merupakan gabungan antara foto
yang praktis, murah dan mudah digital dan kolorimetrik. Metode ini
pengaplikasiannya. Salah satu metode memiliki potensi yang baik dalam analisis
yang murah dan mudah pengaplikasiannya kuantitatif (Maleki, 2004), ini dikarenakan
untuk mendeteksi dan menganalisis logam metode citra digital merupakan metode
merkuri secara kualitatif dan kuantitatif yang sederhana, tidak memerlukan alat
adalah dengan menggunakan nanopartikel yang mahal (Suzuki, 2006) dan memiliki
perak (Winiari, 2013). Kemampuan sensor potensi yang tinggi dalam analisis
nanopartikel perak untuk mendeteki kolorimetrik (Byrne, 2000).
keberadaan ion logam Hg dikarenakan Berdasarkan permasalahan tersebut
adanya efek surface Plasmon resonance maka dilakukanlah penelitian ini dengan
(SPR) yang menyebabkan nonopartikel tujuan untuk menyintesis nanopartikel

2
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

perak dengan menggunakan ekstrak buah dan ditambahkan aquades sebanyak 100
belimbing wuluh dan aplikasinya sebagai ml lalu dipanaskan pada suhu 60oC selama
indikator kolorimetri pada analisis 15 menit, didiamkan dan disaring dengan
kualitatif dan kuantitatif logam merkuri. menggunakan kertas saring.
2.Biosintesis nanopartikel perak(NPP)
II. METODE PENELITIAN menggunakan ekstrak buah belimbing
2.1 Tempat Dan Waktu wuluh
Penelitian dilakukan di laboratorium Biosintesis nanopartikel perak dilakukan
kimia jurusan Pendidikan Kimia Fakultas dengan mencampurkan ekstrak buah
Keguruan dan Ilmu Pendidikan selama 3 belimbing wuluh dengan larutan AgNO3 1
bulan. mM pada perbandingan masing –masing
2.2 Alat Dan Bahan 1:1 dan 2:1. Selanjutnya campuran tersebut
2.2.1 Bahan-bahan dipanaskan di bawah sinar matahari
Bahan yang digunakan pada dengan variasi waktu 5, 10, 15, 20, 25 dan
penelitian ini diantaranya : aquades, 30 menit (Handayani, 2011). Setelah itu
Al(NO)3.9H2O, CaCl2, Cr(NO3)3. 9H2O, diukur absorbansinya dengan
CuSO4.5H2O, Co(NO)3.6H2O, spektrofotometer uv-vis pada panjang
FeCL3.6H2O, FeCL2.4H2O, HgCL2, KCL, gelombang 280-700 nm. Panjang
MgCL2. 6H2O, MnSO4.H2O, NiSO4.6H2O, gelombang yang menghasilkan absorbansi
Pb(NO3)2, ZnCL2, NaCL, AgNO3 , HCL, maksimum pada rentang 400-500 nm
NaOH, HgCl2,buah belimbing wuluh, ditentukan sebagai panjang gelombang
aluminium foil, kertas saring biasa, tisu maksimum.
dan kertas saring whatmann. 2.3.2 Deteksi Logam Hg
2.2.2 Peralatan 1. Uji Selektivitas Nanopartikel Perak
Alat yang digunakan pada peneltian (NPP)
ini diantaranya : spektrofotometer Uv-Vis, Selektivitas NPP ditentukan dengan
neraca analitik merek ohaus, labu ukur 200 memasukkan masing-masing 2 ml NPP
ml, 100 ml, 50 ml dan 25 ml, gelas kimia, yang telah dibuat pada kondisi optimum ke
kuvet, Erlenmeyer, botol vial, gelas ukur, dalam botol vial. Selanjutnya
botol semprot, hot plate, thermometer, ditambahkkan masing-masing 1 ml larutan
corong kaca, kertas saring whatman, filter logam strandar dengan konsentrasi 100
vakum, pipet ukur, pipet mikro, pipet tetes, ppm. Kemudian diamati perubahan
sudip, aplikasi Matlab R2010b, aplikasi warnanya dan diukur absorbansinya.
corel draw x4, aplikasi adobe photoshop 2. Uji Sensitivitas NPP Terhadap Logam
cc, aluminium foil, kaca arloji, dan Merkuri (Hg)
gunting. Dimasukkan 2 ml larutan NPP yang
2.3 Tahapan Penelitian telah disintesis ke dalam masing-masing
2.3.1 Biosintesis Nanopartikel Perak botol vial,selanjutya ditambahkan 1 ml
1. Pembuatan ekstrak belimbing wuluh larutan logam Hg masing-masing dengan
(Averrhoa bilimbi) konsentrasi 0, 0,2, 0,4, 0,6, 0,8, 1, 10, 20,
Buah tanaman belimbing wuluh dicuci 40, 60,80, 100, 150, 200 dan 250 ppm dan
bersih, kemudian dipotong-potong dan 800, 600, 400, 200, 100, 50, 40, 30, 20, 10,
ditimbang sebanyak 20 gram. Kemudian 8 ppb. Kemudian diamati perubahan warna
dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 ml yang terjadi dan diukur absorbansinya.

3
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

2.3.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kemudian diukur absorbansinya pada


Spektrovotometer UV-vis Logam Hg panjang gelombang maksimum dengan
Larutan NPP yang telah dibuat pada menggunakan spektrofotometer Uv-Vis.
kondisi optimum masing-masing Apabila tidak terukur menggunakan
dimasukkan sebanyak 2 ml ke dalam spektofotometer, dapat dilakukan dengan
kuvet, kemudian ditambahkan 1 ml larutan analisis Citra Digital dengan aplikasi
standar logam Hg masing-masing dengan MATLAB R2010b.
konsentrasi 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 2.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis
ppm, 40 ppm, 50 ppm, dan 60 ppm.. Data
Kemudian diukur absorbansinya pada 1.Pembuatan dan Penentuan
panjang gelombang maksimum sebagai Konsentrasi Hg Menggunakan Kurva
data untuk analisis dengan metode Kalibrasi Metode Spektrofotomerti UV-
spektrofotometer UV-vis. VIS
2.3.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Citra Kurva kalibrasi metode
Digital spektrofotometri UV-VIS dibuat dengan
Larutan NPP yang telah dibuat pada memplot nilai absorbansi (A) yang
kondisi optimum masing-masing diperoleh vs konsentrasi (ppm) larutan
dimasukkan sebanyak 2 ml ke dalam standar dengan menggunakan Microsoft
kuvet, kemudian ditambahkan 1 ml larutan excel 2010. Persamaan linear yang
standar logam Hg masing-masing dengan diperoleh digunakan untuk menentukan
konsentrasi 0 ppb, 1 ppb, 2 ppb, 3 ppb, dan konsentrasi sampel yang dianalisis
4 ppb. Kemudian difoto dengan (Firdaus, 2017).
menggunakan kamera di dalam mini
studio. Lalu foto tersebut di crop
menggunakan aplikasi Adobe Photoshop
Dimana :
CC. Selanjutnya foto tersebut dianalisis
y = absorbansi x = konsentrasi
menggunakan aplikasi matlab sehingga
m = gradien c = intersept
diperoleh hasil untuk pembuatan kurva
2.Pembuatan dan Penentuan
kalibrasi citra digital.
konsentrasi Hg Menggunakan Kurva
2.3.5 Preparasi dan Analisis Sampel
Kalibrasi Citra Digital
Lingkungan perairan
Pengambilan sampel dilakukan Kurva kalibrasi citra digital dibuat dengan
pada 11 titik lokasi perairan /sumber air cara mengolah terlebih dahulu foto/ atau
sungai di provinsi Bengkulu. Sampel gambar citra digital yang telah diperoleh
kemudian dipreparasi dengan metode adisi dengan cara sebagai berikut:
standar dimana sampel yang telah diambil 1. Gambar atau foto dari NPP yang telah
kemudian disaring dengan penyaring ditambahkan larutan standar Hg di Crop
vakum dengan kertas saring, lalu diambil dengan menggunakan aplikasi Photosop
20 ml sampel dan ditambahkan 5 ml CS6 dengan ukuran 0.5 x 0.5 cm pada
NaOH 2 M dan dibiarkan 10 menit, lalu bagian yang warnanya paling merata
campuran disaring dengan kertas saring 2. Dicari nilai komponen warna dari
dan ditambahkan 5 ml HCl 2 M . Setelah masing-masing larutan tersebut dengan
itu campuran sampel ini ditambahkan 1 ml menggunakan program MATLAB
ke dalam 2 ml nanopartikel perak. R2010b

4
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

3. Dihitung nilai intensitas Absorbansi (A) reaksi oksidasi untuk mendonorkan


dari masing-masing komponen warna elektron (Reduktor) sedangkan Ag+
RGB dengan menggunakan persamaan : cenderung untuk mengalami reduksi
(menangkap elektron) karena mempunyai
nilai potensial reduksi standar yang lebih
besar.
Ket : A = intensitas serapan komponen
Proses terbentuknya NPP setelah
warna
pencampuran larutan AgNO3 dengan
I0 = Nilai intensitas kompoen warna
ekstrak buah belimbing wuluh ditandai
larutan blanko
dengan terjadinya perubahan warna larutan
It = Nilai intensitas komponen warna
AgNO3 dari bening menjadi kuning
larutan standar
kecoklatan. Proses terjadinya perubahan
4. Kurva kalibrasi metode citra digital
warna atau terbentuknya NPP ini terjadi
dengan teknik analisis simple linear
setelah campuran tersebut disinari sinar
regression (SLR) diperoleh dengan
matahari. Perubahan warna yang terjadi
cara memplotkan intensitas Absorbansi
setelah proses penyinaran dengan sinar
(A) komponen warna R,G,B Vs
matahari ini juga disebabkan karena
Konsentrasi. Persamaan linear dengan
terjadinya Surface Plasmon Resonance
gradient dan koefisien regresi (R2)
(SPR) akibat eksitasi elektron pada
paling besar dari kurva digunakan
permukaan NPP. Setelah terjadi perubahan
untuk menentukan konsentrasi sampel
warna dengan variasi waktu yang
yang akan dianalisis (Purnomo, 2016)
dilakukan yakni 5 menit, 10 menit,15
(Dinata, 2018).
menit,20 menit, 25 menit dan 30 menit,
maka selanjutnya tiap larutan tersebut
BAB III. HASIL YANG DICAPAI
diukur absorbansinya menggunakan
3.1. Nanopartikel Perak (NPP)
spektrofotometer Uv-Vis. dengan serapan
Ekstrak Belimbing Wuluh
diantara 400-500 nm yang menunjukkan
Dalam penelitian ini telah berhasil terbentuknya nanopartikel perak berukuran
disintesis nanopartikel perak dengan nano.
menggunakan ekstrak belimbing wuluh
sebagai bioreduktor. Pemilihan buah
belimbing wuluh sebagai bioreduktor
dikarenakan buah ini mengandung vitamin
C yang cukup tinggi yakni sebesar 25
mg/100 gram. Vitamin C inilah yang akan
berperan sebagai bioreduktor untuk proses
biosintesis NPP. Terbentuknya disperse
koloid nanopartikel perak dikarenakan
Gambar 1. Kurva Penentuan Panjang
Vitamin C memiliki potensial reduksi
Gelombang Maksimum
standar yang lebih kecil yakni sebesar
Pada gambar 1. menunjukkan hasil
+0,35 V dibandingkan dengan potensial
data penentuan panjang gelombang
reduksi standar logam Ag+ yang lebih
maksimum dari Nanopartikel Perak (NPP)
besar yakni sebesar +0,80 V. Akibatnya
ekstrak belimbing wuluh pada rasio
vitamin C ini cenderung untuk mengalami

5
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

optimum (2:1) dan waktu optimum 20 lebih cenderung untuk mengalami reduksi
menit. atau bertindak sebagai oksidator.
Berdasarkan gambar 1 dapat Data kualitatif dari uji keselektiffan NPP
diketahui bahwa panjang gelombang dilanjutkan dengan perhitungan absorbansi
maksimum NPP yaitu sebesar 400 nm. dari setiap NPP (Nanopartikel Perak) yang
Adapun hasil data kualitatif mengenai masing-masing telah ditambahkan
keselektifan nanopartikel perak terhadap berbagai1 ml larutan logam. Adapun hasil
berbagai logam dapat diamati melalui data yang menunjukkan perubahan
gambar berikut : absorbansi yang paling besar pada rentang
panjang gelombang 280 nm-700 nm yang
dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 2. Hasil Data Uji Dari hasil data pada gambar 3


Keselektifan NPP dapat diketahui bahwa perubahan
absorbansi terbesar terdapat pada
penambahan logam Hg. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa keselektifan
Nanopartikel perak ekstrak belimbing
wuluh hanya terhadap logam merkuri.
Selanjutnya dilanjutkan dengan uji
kesensitifan NPP terhadap logam merkuri
dengan variasi konsentrasi ppm (part per
million) dan ppb (part per billion). Adapun
hasil data kesensitifan NPP dalam
konsentrasi ppm sebagai berikut :
Gambar 3. Hasil Data Keselektifan NPP
Berdasarkan gambar 2 dapat
diketahui bahwa Nanopartikel perak
ekstrak belimbing wuluh hanya selektif
Gambar 4. Hasil Data Kesensitifan NPP
terhadap logam Hg (Merkuri). Hal tersebut
(ppm)
dibuktikan dengan perubahan warna dari
Berdasarkan gambar 4 dapat
Nanopartikel yang semula berwarna
diketahui bahwa Nanopartikel perak
kuning kecoklatan kemudian ketika
ekstrak belimbing wuluh sensitif terhadap
ditambahkan 1 ml larutan logam merkuri
logam merkuri pada konsentrasi 60 ppm
(Hg) menunjukkan perubahan warna
yang secara langsung dapat dilihat oleh
menjadi bening. Perubahan warna ini
mata. Untuk konsentrasi dibawah 60 ppm
terjadi karena logam merkuri mampu
tingkat kesensitifannya tidak begitu tinggi.
mengoksidasi (Ag0) dalam NPP yang
Hal itu dibuktikan dengan perubahan
berwarna kuning kecoklatan menjadi ion
warna dari NPP yang tidak berubah warna
Ag+ yang berwarna bening. Dan juga
menjadi bening melainkan hanya terjadi
disebabkan karena logam Hg2+ memiliki
perubahan warna yang lebih cerah dari
nilai potensial reduksi standar yang lebih
warna NPP blanko. Semakin besar
besar (+0.92V) dibandingkan dengan
Konsentrasi dari logam Hg yang
logam Ag+ (+0,80V). Sehingga logam Hg
ditambahkan maka penurunan absorbansi

6
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

NPP menjadi semakin besar dan warna digital merupakan gabungan antara foto
NPP akan menjadi semakin bening digital dan kolorimetrik. Sehingga
(Adriansyah, 2017). meskipun konsentrasi merkuri yang ada
Pengukuran konsentrasi ppb (part dalam sampel jumlahnya sedikit akan
per billion) pada logam merkuri juga diuji mampu dianalisis menggunakan citra
kesensitifannya, namun tingkat digital.
kesensitifannya tidak tinggi. Hal tersebut Adapun hasil kurva kalibrasi secara
dibuktikan dengan perubahan warna NPP spektrofotometri dan citra digital
(blanko) yang berada di sebelah kiri berdasarkan penelitian yang telah
dengan warna NPP yang telah ditetesi dilakukan dapat dilihat pada gambar 5 danj
berbagai larutan merkuri dalam variasi gambar 6.
konsentrasi ppb,yang mana perubahan
warna yang didapatkan tidak berubah
menjadi bening melainkan warna yang
didapatkan ialah kuning bening.

Gambar 6. Kurva Kalibrasi Citra


Digital

Tabel 1. Hasil Data Konsentrasi Sampel


Lingkungan Perairan
Gambar 5. Kurva Kalibrasi
Spektofotometri Uv-Vis
Penentuan konsentrasi sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan terlebih
dahulu membuat kurva kalibrasi secara
spektrofotometri dan citra digital.
Penggunaan kurva kalibrasi
spektrofotometri diterapkan apabila data Dengan menggunakan kurva
kualitatif menunjukkan perubahan warna kalibrasi yang telah ditentukan maka dapat
yang signifikan dari NPP ketika ditentukan konsentrasi sampel. Dalam
ditambahkan dengan larutan sampel yang penelitian ini sampel yang digunakan
mengandung logam merkuri. Sedangkan yaitu sampel lingkungan perairan yang ada
penggunaan kurva kalibrasi citra digital di provinsi bengkulu. Hasil data kualitatif
diterapkan apabila diterapkan apabila data menunjukkan bahwa warna dari sampel
kualitatif menunjukkan perubahan warna lingkungan perairan tidak menunjukkan
yang tidak signifikan dari NPP ketika perubahan warna NPP yang signifikan
ditambahkan dengan larutan sampel yang ketika ditambahkan dengan sampel. Oleh
mengandung logam merkuri. Citra digital karena itu analisis penentuan
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi konsentrasinya menggunakan kurva
sampel secara akurat, dikarenakan citra kalibrasi Citra digital. Adapun hasil data

7
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

konsentrasi sampel lingkungan perairan Depkes RI. 2010. Permenkes RI No.


pada table 1. 492/MENKES/PER/IV/2010.Tentan
Berdasarkan tabel 1. dapat g Persyaratan Kualitas Air
diketahui bahwa 11 sampel lingkungan Minum.Depkes RI, Jakarta.
perairan di provinsi bengkulu tercemar Diamond. 2000. Digital Imaging as a
merkuri. Dari 11 sampel diketahui bahwa 8 Detector for Generic Analytical
dari 11 sampel telah melebihi ambang Measurement. Trends Anal. 19(8) :
batas penggunaan merkuri di lingkungan 517-522
perairan. Menurut Kep-20 / MENKLH Dinata, A.D. Penerapan Kemometrik Pada
/I/1990 menyatakan bahwa ambang batas Metode Citra Digital untuk Analisis
penggunaan merkuri bagi lingkungan Kuantitatif Ion Merkuri (II). Skripsi.
sebesar 0,002 ppm atau 2 ppb. Sehingga Fakultas Keguruan dan Ilmu
dapat disimpulkan bahwa hanya sampel 2, Pendidikan Universitas Bengkulu,
sampel 3 dan sampel 4 yang masih Bengkulu
tergolong dalam kategori aman. Firdaus M. L, dkk. 2017. Calorimetric
Detection of Mercury(II) Ion inn
BAB IV. KESIMPULAN Aqueous Solution Using Silver
Berdasarkan hasil kegiatan penelitian Nanoparticles. Analytical Sciences,
PKM yang telah dilakukan disimpulkan Vol. 33
bahwa nanopartikel ekstrak belimbing Handayani, W. 2011. Pemanfaatan
wuluh memiliki potensi yang besar untuk Tanaman Tropis Untuk Biosintesis
dijadikan indikator kolorimetri pendeteksi Nanopartikel Perak dan
logam merkuri. Apilikasinya Sebagai Indikator
Kolorimetri Keberadaan Logam
UCAPAN TERIMAKASIH Berat. Tesis. FMIPA Universitas
Terima kasih kepada RISTEKDIKTI Indonesia. Jakarta.
atas bantuan pendanaan yang telah Maleki, N., A. Safavi, F. Sedaghatpur.
diberikan sehingga penelitian PKM ini 2004. Single-step Clibration,
dapat terlaksana hingga selesai. Kami
Prediction, and Real Samples Data
ucapkan juga terima kasih kepada seluruh
dosen Pendidikan Kimia Fakultas Acquisition for Artificial Neural
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Network Using a CCD Camera.
Bengkulu yang telah membantu kami Jurnal Talanta. 64 (1) : 830-835.
untuk menyelesaikan penelitian PKM ini. Purnomo, C. 2016. Teknik Meltiple Linear
Regression dan Simple Linear
DAFTAR PUSTAKA Regression Untuk Analisis Logam
Adriansyah, Reynaldi, Firdaus M. L,
Berat Secara Citra Digital Dengan
Elvinawati. 2017. Analisis Hg2+
Nanopartikel Perak Sebagai
Dengan Menggunakan Nanopartikel
Indikator. Skripsi. Universitas
Perak (Npp) Sebagai Indikator
Bengkulu, Bengkulu
Kalorimetri Dengan Menggunakan
Ridhowati, S. 2013. Mengenal
Spektrofotometri. Alotrop Jurnal
Pencemaran Ragam Logam.
Pendidikan dan ilmu kimia 1(2) :
Yogyakarta: Graha ilmu.
136-143
Suzuki Y., M. Endo, J. Jin, K. Iwasw., M.
Iwarsuki. 2006. Tristimulus

8
Azhar, Pemanfaatan Nanopartikel Perak Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai Indikator

Colorimetry Using a Digital Still


Camera and Its Application to
Determination of Iron and Residual
Chlorine in Water Sample. Anal.Sci.
20(1):411-414.
Winiari, A dan Kurniawan, F. 2013.
Deteksi Merkuri Secara Langsung
Menggunakan Larutan Partikel
Nano Emas. Jurnal Sains Dan Seni
Pomits. Vol. 2, No. 1, 1-3.

Anda mungkin juga menyukai