Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS LOGAM BERAT PADA PRODUK OLAHAN IKAN


PARI ASAP

ANNISA DIAH LIKANDI


C34190065

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
Judul Penelitian : Analisis Logam Berat pada Produk Olahan Ikan Pari Asap
Nama : Annisa Diah Likandi
NIM : C34190065

Disetujui oleh

Pembimbing 1:
Dr.Ir. Agoes Mardiono Jacoeb, Dipl.Biol.
NIP 195911271986011005

Pembimbing 2:
Dr.rer.nat. Asadatun Abdullah, S.Pi., M.S.M., M.Si.
NIP 198304052005012001
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perairan Indonesia menyimpan berbagai keanekaragaman hayati dan biota
laut, salah satunya adalah ikan bertulang belakang (Elasmobranchii), seperti ikan
hiu, pari, dan lain-lain. Produksi ikan pari di Indonesia pada tahun 2018 mencapai
69.917 ton (KKP 2018). Jumlah produksi tersebut mengalami peningkatan dari
tahun 2017 yang sebelumnya sebesar 26.133 ton. Tingginya produksi ikan pari/hiu
pada tahun 2018 menunjukkan bahwa permintaan terhadap ikan pari/hiu masih
tinggi di Indonesia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2018
menunjukkan bahwa, provinsi Sumatera Utara menempati posisi tertinggi untuk
produksi perikanan tangkap ikan pari yaitu sebesar 22.868 ton. Tingginya produksi
tangkapan ikan pari di Indonesia menjadikan pemanfaatan ikan pari, terutama
beberapa daerah di Indonesia cukup melimpah, salah satunya dalam bentuk olahan
ikan pari asap.
Ikan pari asap diolah melalui proses pengasapan, salah satunya adalah
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Pengasapan merupakan
salah satu teknik pengawetan yang berfokus pada penurunan kandungan air produk
pangan dan pemberian aroma khas dengan memanfaatkan sumber asap panas yang
diperoleh dari hasil pembakaran biomassa. Senyawa kimia yang terdapat pada asap
pembakaran biomassa mampu membunuh bakteri penyebab pembusukan pada
ikan dan menambah aroma sehingga ikan memiliki cita rasa khas saat dikonsumsi
(Karo et al. 2021). Ikan pari asap dibakar menggunakan cara tradisional yaitu
dengan metode pengasapan biomassa, seperti tempurung kelapa dan kayu. Ikan
pari asap merupakan salah satu produk unggulan yang khas dan cukup populer
pada daerah-daerah tertentu (Amir et al. 2020). Ikan pari asap memang memiliki
cita rasa yang enak dan digemari masyarakat, namun produk ini memiliki beberapa
kekurangan, terutama terkait dengan keamanan pangannya salah satunya jumlah
kadar logam berat pada produk.
Sirait dan Saputra (2020) menyebutkan bahwa, terdapat beberapa faktor
yang dapat berpengaruh terhadap mutu ikan asap yaitu proses pembersihan ikan
sebelum diasap, pencampuran bumbu, proses pengasapan, hingga pemilihan bahan
bakar pengasapan. Mutu ikan asap dapat produk dapat meningkat akibat beberapa
hal, seperti tercampurnya asap-asap kendaraan bermotor yang banyak mengandung
timah dengan produk apabila dimasak pada jarak yang cukup dekat dengan sumber
asap kendaraan bermotor (Karyani 2016). Kadar logam berat pada ikan asap juga
bisa dipengaruhi oleh lingkungan tempat ikan hidup. Perairan laut yang tercemar
oleh logam berat akibat limbah yang tidak diproses dengan tepat juga dapat
menimbulkan peningkatan kadar logam berat bagi spesies yang hidup pada
perairan yang tercemar tersebut (Febrinawati 2017).

1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar logam berat yang terkandung
dalam produk ikan pari asap.
II METODE

2.1 Waktu dan Tempat


Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2022 hingga Desember
2022. Kegiatan pengambilan sampel dilakukan di daerah Cirebon, Pekalongan,
Semarang, Kendal, dan Demak. Analisis logam berat dilaksanakan di PT.
Saraswanti Indo Genetech.

2.2 Alat dan Bahan


Pengujian kuantitatif analisis kadar logam berat mengacu pada penelitian
Kohar et al. (2005) memerlukan beberapa bahan dan alat. Bahan yang digunakan
antara lain, sampel ikan hiu/pari asap, HNO3 1 N, 5 mL air hangat, sedangkan alat
yang digunakan adalah Atomic Absorption Spectrometry (AAS), labu takar,
beaker glass, tabung reaksi, alumunium foil, cawan.

2.3 Prosedur Pengujian


Pengujian analisis kuantitatif untuk kadar logam berat pada produk ikan
hiu/pari asap. Penentuan kadar Pb mengacu pada Kohar et al. (2005) dengan
menggunakan metode Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Pertama-tama
sampel yang telah melewati fase pengabuan dituangkan asam nitrat sebanyak 2 ml
ke dalam cawan kemudian digoyang-goyangkan tujuannya agar sampel larut
dengan merata. Setelah itu ditambahkan ke dalam cawan tersebut asam nitrat dan
air hangat sebanyak 5 ml, kemudian digoyang-goyangkan lagi sehingga tercampur
rata. Perubahan warna yang terjadi dari kuning menjadi bening, setelah itu
ditambahkan lagi 5 ml air hangat. Kemudian sampel disaring ditempatkan dalam
labu takar sampai 10 ml, kalau kurang diteteskan aquades. Setelah memperoleh
filtrat 10 ml, lalu dituangkan ke dalam tabung reaksi dan diberi label setiap
pengenceran kemudian ditutup aluminium foil.
Pembuatan blanko yaitu HNO3 1 N dituangkan ke dalam beaker glass 100
ml, lalu diambil 16,13 ml HNO3 dengan pipet volume 10 ml lalu dituangkan ke
labu takar 250 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda tera. Blanko telah siap
untuk digunakan analisis AAS. Persiapan AAS sebelum analisis yaitu lampu
elemen yang digunakan untuk analisis dinyalakan, gas Argon diputar dan
kemudian dinyalakan cooler, selanjutnya AAS dan purnace dinyalakan dan
dihubungkan ke komputer. Untuk analisis Pb, pada panjang gelombang 217,0 nm
dan lebar celah 0,5 nm. Pertama-tama larutan Pb dengan konsentrasi 3 ppm, 5
ppm, dan 15 ppm dimasukkan ke dalam tabung reaksi tertentu untuk analisis AAS
(kuvet), selanjutnya dianalisis dalam AAS.
Nilai absorbansi (mg/L) yang diperoleh berturut-turut lalu dilakukan
pencatatan hasil pembacaan ini, dan kemudian dibuatkan gambar supaya
menunjukkan garis lurus/ linear dan diperoleh persamaan regresinya. Setelah
linear lalu dilanjutkan analisis blanko untuk perhitungan kadar Pb dan dicatat nilai
absorbansi blanko yang diperoleh. Selanjutnya dilakukan analisis sesuai sampel
yang telah dipersiapkan. Nilai absorbansi sampel dari pembacaan AAS tersebut
dicatat dan dilanjutkan perhitungan kadar dengan rumus :
(a−b)
K= ×V
W
Keterangan (1) :
a = nilai absorbansi sampel (mg/L)
b = nilai absorbansi blanko (mg/L)
K = Kadar logam berat pada sampel
(mg/Kg atau ppm)
V = Volume akhir sampel (L)
W = Berat sampel (Kg)
III RANCANGAN ANGGARAN

Analisis logam berat pada produk ikan hiu/pari asap dilakukan dengan
bantuan laboratorium PT. Saraswanti Indo Genetech. Sampel yang diujikan dari
produk ikan pari/hiu asap dan diambil 5 sampel secara acak dari total sampel yang
didapat. Rancangan anggaran biaya penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rancangan Anggaran Biaya Peneltian


No Rincian Analisis yang digunakan Jumlah Biaya

1 Analisis logam berat Pb (Timbal) 5 (sampel) 110.000 x 5

2 Analisis logam berat Cd (Kadmium) 5 (sampel) 110.000 x 5

3 Analisis logam berat Hg (Merkuri) 5 (sampel) 110.000 x 5

4 Analisis logam berat Cu (Tembaga) 5 (sampel) 110.000 x 5

Total Biaya 2.200.000,00

DAFTAR PUSTAKA
Amir N, Metusalach, Fahrul. 2020. Quality and food safety of smoked stingray
fish products in District of Jeneponto, Province of South Sulawesi.
International Journal of PharmTech Research. [diakses 2022 Nov 9];
13(3): 192-197. doi: 10.20902/IJPTR.2019.130309
Febrinawati. 2017. Profil cemaran Pb, formaldehid dan mikroba pada ikan asin
kepala batu, ikan asap dan terasi di Kecamatan Dente Teladas Kabupaten
Tulang Bawang. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. [diakses
2022 Nov 9]; 22(1): 33-39. doi: 10.23960/jtihp.v22i1.33-39.
Karo ERB, Widanarti I, Mangera Y. 2021. Rancang bangun alat pengasapan ikan
dengan metode pengasapan panas (hot smoking) dan pengasapan dingin
(cold smoking). Jurnal Teknik Pertanian Lampung. [diakses 2022 Nov 9];
10(4): 504-512. doi: 10.23960/jtep-l.v10i4.504-514.
Karyani MS. 2016. Analisis paparan logam Pb pada ikan asap yang dijual di Kota
Ambon. Jurnal Simetrik. [diakses 2022 Nov 9]; 6(1): 31-38.
https://www.scribd.com/document/388066770/ANALISIS-PAPARAN-
LOGAM-Pb-PADA-IKAN-ASAP-YANG-DIJUAL-DI-KOTA-AMBON.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. Total Produksi Ikan Hiu/Pari
di Indonesia Tahun 2018. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Kohar, I, Hardjo, P.H dan Lika, I.I. 2005. Studi kandungan logam berat Pb dalam
tanaman kangkung umur 3 dan 6 minggu yang ditanam di media yang
mengandung Pb. Makara Sains. [diakses 2022 Nov 9]; 9: 56-59.
http://72.14.235.132/search?q=cache:XLY8E4xC594J:journal.ui.ac.id/
%3Fhal%3Ddownload%26q
%3D178+logam+berat+tanaman&hl=id&ct=clnk&cd=7&gl=id.
Sirait J, Saputra SH. 2020. Teknologi alat pengasapan ikan dan mutu ikan asap.
Jurnal Riset Teknologi Industri. [diakses 2022 Nov 9]; 14(2): 220-229.
doi: 10.26578/jrti.v14i2.6356

Anda mungkin juga menyukai