Serat kasar merupakan karbohidrat yang tidak dapat dicerna dalam organ manusia atau hewan
non-ruminansia, terdiri dari selulosa dan lignin. Serat ini memiliki sifat sebagai bahan yang tak
larut dalam alkali dan asam encer pada kondisi spesifik. Serat kasar diketahui sebagai zat non
gizi namun diperlukan oleh tubuh untuk memperlancar pengeluaran feses (Tapotubun 2018)
% Serat kasar = (Berat cawan dan residu kering−Berat cawan kosong/Berar sampel) x 100%
Daftar Pustaka:
Nurjanah, Jacoeb AM, Hidayat T, Chrystiawan R. 2018. Perubahan komponen serat rumput
laut Caulerpa sp. (dari Tual, Maluku) akibat proses perebusan. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis. [diakses 2022 Mei 15]; 10(1): 35-48.
Praveen MA, Parvathy KRK, Balasubramanian P, Jayabalan R. 2019. An overview of extraction
and purification techniques of seaweed dietary fibers for immunomodulation on gut microbiota.
Trends in Food Science and Technology. [diakses 2022 May 15]; 92:46-64.
doi: 10.1016/j.tifs.2019.08.011
Prastica ED, Sukesi. 2013. Proses maserasi untuk analisa serat kasar pada nugget-rumput laut
merah (Eucheuma cottonii). Jurnal Sains Dan Seni Pomits. [diakses 2022 Mei 15]; 2(2): 26-28.
Tapotubun AM. 2018. Komposisi kimia rumput laut Caulerpa lentillifera dari Perairan Kei
Maluku dengan metode pengeringan berbeda. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
[diakses 2022 Mei 15]; 21(1): 13-23. doi: 10.17844/jphpi.v21i1.21257.
Vionita NNT, Insafitri. 2020. Analisis proksimat daun dan propagule mangrove (Avicennia
marina dan Avicennia lanata) di ekowisata mangrove Wonorejo Surabaya. Juvenil. [diakses 2022
Mei 15]; 1(1): 47-57.