Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS ZAT GIZI

ACARA 3. UJI KADAR PROTEIN

Disusun oleh :
Nama : Fatimah jelita zahrani
Kelas : Gizi 2 C2
NIM : 442023728028
Kelompok : 1

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2022/2023
ACARA 3. UJI KADAR PROTEIN

A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Makanan adalah bahan yang sangat penting untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia, karena tubuh manusia memerlukan
energi yang digunakan untuk aktifitas sehari-hari. Bahan makanan
umumnya terdiri dari zat-zat kimia yang terbentuk secara alami atau
sintesis dalam beragam kombinasi dan berperan sama pentingnya bagi
kehidupan.
Unsur gizi yang perlu ada dalam makanan adalah karbohidrat,
protein, mineral, lemak dan komponen minor lainnya seperti vitamin
dan enzim.Senyawa dan unsur tersebut dibutuhkan sebagai makanan
bagi sel-sel tubuh seperti syaraf, darah, sel-sel otot untuk membentuk
tubuh. ( Henni rosaini,2015)
Protein berfungsi sebagai zat pembangun dan zat pengatur di
dalam tubuh serta pembentuk jaringan baru. ( Eva novita,2020)
Protein merupakan bahan utama pembentuk sel tumbuhan,
hewan dan manusia, Protein memiliki fungsi utama bagi tubuh yaitu
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, pembentuk senyawa
tubuh yang esensial, regulasi keseimbangan air, mempertahankan
netralitas tubuh, pembentukan antibody. ( Yusnia nurviana,2017)
Protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi. Mengingat
harga protein relatif lebih mahal dibandingkan dengan karbohidrat dan
lemak, maka protein diusahakan sebagian besar dimanfaatkan untuk
pertumbuhan dan penggantian jaringan yang rusak. ( Ningrum
suhenda,2005)
2. Tujuan praktikum
1. Untuk mengetahui cara penetuan kadar protein dalam suatu bahan
pangan dalam metode kjeldahl
2. Untuk mengetahui jumlah kadar protein yang ada dalam suatu
bahan pangan
B. Tinjauan Pustaka
Protein sebagai sumber energi memberikan 4 Kkal per gramnya.
Jumlah total protein tubuh adalah sekitar 19% dari berat daging, 45% dari
protein tubuh adalah otot. Kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah
1 gram/kg berat badan setiap hari.Untuk anak-anak yang sedang tumbuh
diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram/kg berat badan. Untuk
menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amino dalam
jumlah dan jenis yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima
dari protein yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan,
sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protein yang
diperlukan. ( Henni rosiani,2015)
Pakan merupakan penyumbang biaya produksi terbesar yang
dibutuhkan dalam industri peternakan karena dbutuhkan setiap hari.
Kandungan nutrien dalam pakan menjadi salah satu perhatian untuk
mencukupi kebutuhan ternak. Nutrien yang sangat dipertimbangkan
kandungannya dalam pakan yaitu protein. Kandungan protein khususnya
asam amino essensial tidak dapat dihasilkan dari dalam tubuh sehingga
harus dipenuhi dari luar melalui pakan. Pakan yang diberikan pada ternak
seharusnya mempertimbangkan kelengkapan dan keseimbangan asam
aminonya. Asam amino digunakan untuk sintesis pembentukan sel otot
untuk memproduksi daging yang akan berpengaruh terhadap
pertambahan bobot badan serta untuk sintesis produk lainnya seperti susu
dan telur. ( Haryanti,2022 )
C. Metodologi
1. Tempat
2. Alat :
a. Mortar
b. Labu kjeldahl
c. Destructor
d. Labu Erlenmeyer
e. Gelas ukur
f. Gelas beaker
g. Destilator
h. Pipet tetes
i. Timbangan analitik
j. Buret
k. Pipet volume
l. Pompa
3. Bahan :
a. Tablet kjeldahl/kjeldahl powder
b. HCl 0,01 N
c. Aquades
d. H2SO4
e. NaOH 15%
f. Asam borat 3%
g. Indicator PP
h. Berbagai macam bahan pangan atau produk pangan
4. Metode praktikum
St Membagikan setiap bahan dan barang ke setiap kelompok dan
mempersiapkan untuk persiapan praktikum
ep
1
St Menumbuk bahan pokok yang sudah dibagikan ke setiap
kelompok sampai halus
ep
2
Menimbang bahan pokok yang sudah ditumbuk sampai halus
St sembari menimbang bahan pokok mempersiapkan lemari sama
ep yang akan digunakan untuk memanaskan tahu

St Memasukkan bahan pokok yang sudah ditimbang ke dalam


lemari asam dan menunggu sampai 2 jam hingga jernih
ep
4
tuangkan bahan pokok yang sudah di panaskan di lemari asam
St ke dalam labu kjeldahl dengan dibilast dengan aquadest
ep sebanyak kurang lebih 10 ml

5
St tambahkan Na2S2O3 sevanyak 10 ml dan di destilasika
ep
6
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
2. Pembahasan
Protein merupakan salah satu makronutrisi yang memilki
peranan penting dalam pembentukan biomolekul.Protein merupakan
makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian sel. ( Henni
rosaini,2015). Protein dibagi menjadi dua jenis, yuitu protein fibrous
yang banyak bergantung kepada staiktur sekundcr, yaitu bentuk
protein yang dapat diulang dan protein globular (enzim dan antibodi)
yang banyak bergantung pada interaksi stmktur bebas yang terdapat
20 jenis asam amino yang digunakan untuk membentuk rantai
polipeptida (protein), Protein yang dibentuk dengan hanya
menggunakan satu polipeptida dinamakan sebagai protein monomerik
dan yang dibentuk oleh beberapa polipeptida contohnya hemoglobin
pula dikenali sebagai protein multimerik. ( Cerika rismayanthi,2006 )
Penentuan kadar protein secara kuantitatif menggunakan metode
Kjeldahl untuk mengukur kandungan protein kasarnya. Tahapan pada
metode Kjeldahl yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Metode Kjeldahl
memiliki prinsip yaitu bahan organic yang ada dalam sampel
didestruksi (dipecah) menggunakan asam kuat yaitu asam sulfat dan
ditambahkan dengan katalis untuk mempercepat reaksi.
( Haryanti,2022 )
Protein selain kita dapat mengukur kadar protein melalui
metode kjeldahl memgukur kadar protein dapat juga dilakukan
melalui berbagai metode seperti : Metode Lowry merupakan
pengembangan dari metode Biuret. Metode Bradford merupakan
metode pengukuran konsentrasi protein total yang melibatkan pewrana
Coomassie Briliant Blue alternatif berikutnya adalah metode BCA
assay yang mengandalkan dua tahapan reaksi. ( Maria Goretti M.
purwanto,2014 )
Metode Kjeldahl merupakan metode yang mempunyai banyak
kelebihan yaitu selektif hanya digunakan untuk mengukur senyawa-
senyawa yang mengandung unsur nitrogen, akurat yaitu dapat
menghasilkan nilai ratarata dan praktis artinya dikerjakan secara
sederhana, memerlukan sampel dan reagen yang sedikit,
kekurangannya yaitu prosesnya membutuhkan waktu lama . ( Tri
maryani,2018 )
METODE KJ ELDAHL Metode Kjeldahl dikembangkan pada
taun 1883 oleh pembuat bir bernama Johann Kjeldahl.
E. Kesimpulan
1. Penentuan kadar protein secara kuantitatif menggunakan metode
Kjeldahl untuk mengukur kandungan protein kasarnya. Tahapan pada
metode Kjeldahl yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Metode Kjeldahl
memiliki prinsip yaitu bahan organic yang ada dalam sampel
didestruksi (dipecah) menggunakan asam kuat yaitu asam sulfat dan
ditambahkan dengan katalis untuk mempercepat reaksi.
( Haryanti,2022 )
2. Jumlah kadar protein dalam suatu kadar pangan yaitu 10,17
F. Daftar Pustaka
Novita,eva. 2020. Penetapan Kadar Protein Pada Nanas Segar Dan
Keripik Nanas Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS Dan
Kjehdahl. Vol,4. No,2. Hal 6-11.
Nurviana,yusnia. 2017. Analisis Kandungan Protein Dan Lemak Pada
Ikan Selais Di Sungai Kumu Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir
Pengaraian.
Suhenda,ningrum. 2015. Pertumbuhan Benih Ikan Pantin Jambal
(Pangasius djambaf) Yang Diberi Pakan Dengan Kadar Protein
Berbeda. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Jl.SempurNo.
1 Bogor. Vol,7. No,4. Hal,191.
Rosanini,henni. 2015. Penetapam Kadar Protein Secara Kjeldahl
Beberapa Makanan Olahan Kerang Remis (Corbiculla moltkiana
Prime) Dari Danau Singkarak. Fakultas Farmasi Universitas
Andalas (UNAND) Padang Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
(STIFARM). Vol,7. No,2. Hal,120.
Rismayanthi,cerika. 2006. Konsumsi Protein Untuk Peningkatan Prestasi.
Univesitas negeri Yogyakarta. Vol,3. No,2. Hal,135-136.
Haryanti. 2022. Pengaruh Waktu Destilasi terhadap Ketepatan Uji Protein
Kasar pada Metode Kjeldahl dalam Bahan Pakan Ternak
Berprotein Tinggi. 2Laboratorium Teknologi Kulit, Hasil Ikutan,
dan Limbah Peternakan UGM, Jl. Fauna No.3 Bulaksumur,
Yogyakarta. Vol,5. No,1. Hal,39-40.
Purwanto,maria Goretti m. 2014. Jurnal Sain & Teknologi. Fakultas
teknologi universitas Surabaya. Vol,7. No,2. Hal,64-66.
Maryani,tri. 2018. Penetapan Kadar Protein Dalam Tauco Dengan
Metode Kjeldahl. Volume,3. No,4. Hal 266 - 272
G. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai