Anda di halaman 1dari 18

Sintesis Bioetanol dan Nanopartikel Perak

dengan Bantuan Ragi Saccharomyches cerevisiae


Disusun Oleh :
Kelompok 6 – Kelas C

Ghina Izdihar (140210160002)


Siti Hesti Nurbayanti (140210160004)
Aditya Fathurrohman (140210160024)
M. Yudha Nugraha (140210160040)
Latar Belakang

PowerPoint Presentation

Ramah Lingkungan
Terbarukan
Berkelanjutan
Pemanfaatan bioetanol dan nanopartikel perak sebagai
bahan yang ramah lingkungan yang masing-masing
Maksud digunakan sebagai bahan bakar terbarukan dan
pendegradasi warna dalam limbah industri.
1. Mengisolasi dan memperbanyak gen
pengkode enzim alkohol dehidrogenase
dengan PCR.
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan 2. Menyintesis nanopartikel perak dengan
mengenai pemanfaatan microorganisme khusus- metode kimia dan enzimatik.
nya Saccharomyces cerevisiae dalam fermentasi 3. Membedakan hasil nanopartikel perak
dan sintesis nanopartikel. dengan metode kimia dan enzimatik.
2. Menerapkan prinsip green chemistry dengan Manfaat Tujuan
4. Menyintesis bioetanol menggunakan
menggunakan nanopartikel perak Saccharomyces cerevisiae dengan fer-
mentasi.
5. Menentukan kadar etanol dengan meto-
de enzimatik.
1. Bagaimana cara menyintesis bioetanol dari 6. Menentukan kadar glukosa dalam
sumber daya alam yang dapat diperbaharui? media fermentasi.
2. Bagaimana kualitas dan kuantitas bioethanol
7. Memurnikan bioetanol hasil fermentasi
yang dihasilkan?
Identifikasi dengan distilasi terfraksi.
3. Bagaimana cara menyintesis nanopartikel 8. Menyintesis ester dari etanol hasil
Masalah
perak? pemurnian dengan metode esterifikasi.
4. Bagaimana nanopartikel perak dapat
mendegradasi zat warna?
a. Laboratorium Biomolekular Kesehatan dan Pangan
Dept. Kimia FMIPA Unpad
b. Laboratorium Kimia Analitik Dept. Kimia
FMIPA Unpad
Tempat dan
c. Laboratorium Kimia Fisik dan Anorganik Dept.
Waktu
Kimia FMIPA Unpad Percobaan
d. Laboratorium Kimia 1 & Kimia 2
Gedung D6 FMIPA Unpad
Waktu pelaksanaan pada tanggal 11 Maret - 19 April 2019.

Kultur Bakteri Saccharomyces cerevisiae Analisis dan perbanyakan gen Sequensing


Metode pengkode ADH dengan PCR

Sintesis Bioetanol dengan Analisis kadar glukosa dan etanol hasil


Fermentasi fermentasi dengan spektrofotometri UV-Vis

Pemurnian etanol hasil fermentasi Sintesis metil benzoat dari etanol Sintesis Nanopartikel
dengan distilasi terfraksi dengan esterifikasi Perak

Karakterisasi AgNPs dengan spektrofotometri UV-Vis, Degradasi zat warna dengan katalis
PSA, SEM, dan XRD
Tinjauan Pustaka
Produksi bioetanol didasarkan pada kemampuan ragi untuk mengkatalisasi molekul enam
karbon seperti glukosa menjadi dua komponen karbon, seperti etanol. Kehadiran enam
karbohidrat karbon menekan jalur respirasi oksidatif dalam ragi dan energi untuk
pertumbuhan dihasilkan melalui glikolisis. Setelah menipisnya enam molekul karbon,
katabolisme bergeser ke oksidasi dua molekul karbon menjadi CO2, fenomena ini disebut
pada 'pergeseran diauxic'. Proses produksi bioetanol melalui metabolisme fermentatif dan
perubahan diauxik bergantung pada enzim Alkohol Dehidrogenase. Reaksi yang merupakan
konversi etanol menjadi asetaldehida, meskipun dengan efisiensi katalis yang lebih rendah.
Ragi S. cerevisiae mengandung dua gen yang mengkode ADH, ADH1 diekspresikan secara
konstitutif, sedangkan ekspresi ADH2 diinduksi oleh pengurangan konsentrasi glukosa
intraseluler. Substrat untuk enzim ADH2 adalah etanol. Kemajuan terbaru dalam biologi
sintetis telah berfokus pada rekayasa ulang gen ADH untuk spesifisitas substrat yang lebih
besar dan peningkatan aktivitas katalitik serta rekayasa genom ragi dengan gen pengkode
protein yang meningkatkan toleransi terhadap etanol dan katalisis berbagai karbon. (Azhar et
al. 2017. Biochemistry and Biophysics Reports 10: 52–61 )
Tinjauan Pustaka
PCR adalah teknik ilmiah dalam biologi molekuler
untuk memperkuat satu atau beberapa salinan potong
DNA di beberapa urutannya, menghasilkan ribuan
hingga jutaan salinan dari urutan DNA tertentu.
Ada tiga langkah utama yang terlibat dalam teknik
PCR: denaturasi, annealing dan elongasi. (Joshi &
Deshpande, 2010. IJBR 5:81‐97)
Tinjauan Pustaka
Sifat unik nanopartikel perak (AgNPs) telah dieksplorasi dalam
berbagai produk yang hadir di berbagai bidang kehidupan manusia
seperti kain, mesin cuci, makanan dan obat-obatan. Namun,
penggunaan AgNP yang ekstensif ini menghasilkan pelepasan
yang besar ke lingkungan, terutama pada ekosistem perairan.
Pelepasan ini dapat menyebabkan interaksi antara AgNP dan banyak
faktor lingkungan seperti anion anorganik, senyawa organik, dan
kation logam, yang memengaruhi komposisi dan permukaan AgNP,
AgNP dapat dioksidasi dan melepaskan ion perak, yang
beracun bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu,
kekuatan ion lingkungan juga dapat mempengaruhi
stabilitas AgNP yang meningkatkan aglomerasi mereka, terutama
dalam pH asam. Karena semua transformasi ini terjadi di
lingkungan dan perubahan toksisitas dan bioavailabilitas, sangat
penting untuk menentukan risiko yang ditimbulkan oleh AgNP untuk
kesehatan manusia dan lingkungan.

Souza et al., 2019. Ecotoxicology and Environmental Safety 171:691–700.


Tinjauan Pustaka
Fotokatalis secara umum didefinisikan sebagai proses reaksi kimia yang dibantu oleh
cahaya dan katalis padat. Cahaya tersebut akan membentuk elektron dan hole (e- dan h+).
Elektron bereaksi dengan oksigen dalam air membentuk anion (O2-) yang kemudian
mengoksidasi se-cara kuat hidroksil radikal (•OH). Sedangkan hole mengoksidasi hidroksil
yang terlarut dan mengubahnya menjadi radikal dengan energi yang besar. Hidroksil radikal
dengan energi besar akan mendekomposisi polutan organik dalam zat cair menjadi gas
yang selanjutnya menguap atau menjadi zat lain yang tidak berbahaya (Abdullah dkk,
2009).
Destilasi bertingkat atau destilasi terfraksi yaitu proses yang komponen-komponennya
secara bertingkat diuapkan dan diembunkan. Destilasi ini biasanya digunakan untuk
memisahkan campuran zat cair yang mempunyai perbedaan titik didih tidak berbeda
banyak. Destilasi ini juga dilaksanakan pada tekanan tetap (Oxtoby, 2001).

Esterifikasi merupakan reaksi pembuatan ester. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi
langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol. Reaksi esterifikasi berkataliskan
asam merupakan reaksi yang reversibel. Untuk memperoleh rendemen tinggi dari ester,
kesetimbangan harus digeser ke arah sisi ester. Adanya faktor sterik akan menurunkan laju
pembentukan ester sehingga dapat menyebabkan rendemen esternya berkurang.
(Fessenden, 1986).
Metode, Bahan dan Prosedur
Bahan yang digunakan :
• Akuades
• Alkohol dehidrogenase
• Amonium Hidroksida
• Asam sulfat
• Buffer lisis
• Buffer TAE
• Etanol
• Ferisianida
• Kalsium Klorida
• Kalsium oksida
• Magnesium sulfat
• Media YEP
• Metilen biru
• Metilen klorida
• NAD+
• Natrium karbonat
• Perak nitrat
• Semikarbazida
Proses PCR
Penyediaan Sampel
DNA ragi sebagai
Templat PCR.
Lisis cepat
(untuk ragi)

Persiapan
reaksi PCR

Analisis Hasil PCR Visualisasi dengan


dengan lampu UV seri 9814-
Elektroforesis 312 nm
agarosa (Cole Parmer)
-Disampling pada jam ke-0, 5, 24, 30, dan 48
Pembuatan Media Kultur dan Media
Fermentasi Sampel Nanopartikel Biosintesis
2,6 g ekstrak ragi

-Dicampurkan dengan 2,6 g bacteriological peptone, Penentuan Kadar Glukosa


1,56 g ammonium sulfat, 1,56 g dihidrogen ftalat,
52 g D-glukosa Sampel media fermentasi
-Dilarutkan dengan 520 mL akuades
-Dipindahkan 150, 80, dan 60 mL ke Erlenmeyer -Disentrifugasi
berbeda
-Disterilisasi dengan autoclave pada 121°C selama Supernatan Endapan
15 menit
-Diencerkan dan diambil 0,2 mL
Media Kultur dan Media Fermentasi -Ditambahkan 0,6 mL larutan ferisianida
-Diinkubasi pada 85-90°C selama10 menit
-Ditambahkan kultur ragi -Ditambahkan 4 mL akuades
-Dikocok selama 18 jam pada 180 rpm -Diukur absorbansi pada λ 420 nm
-Dipindahkan ke media biosintesis dan media fermentasi
Kadar Glukosa Diketahui
Media biosintesis Media Fermentasi
-Disentrifugasi pada 2000 rpm -Dikocok pada 180 rpm
selama 15 menit -Disampling pada
-Diambil supernatant jam ke-0, 24, 48, dan 72
-Ditambahkan 32 mL akuades
dan 40 mL AgNO3 Sampel Bioetanol
-Dikocok pada 180 rpm
-Didistilasi hingga suhu konstan
Penentuan Kadar Etanol Sintesis Etil Benzoat
Residu Distilat
0,5 µL sampel (Etil Benzoat) (Metilen Klorida)
9 g Asam Benzoat
-Ditambahkan 1,25 µL semikarbazida, -Ditentukan kemurniannya dengan
25 µL NAD+, 5 µL ADH -Dicampurkan dengan 43,5 mL etanol refraktometer
-Dikocok dan diinkubasi pada 37°C -Ditambahkan 1 mL H2SO4
% kemurnian etil benzoatl diketahui
selama 25 menit -Direfluks selama 1 jam
-Diukur absorbansi pada λ 340 nm Campuran reaksi
Pemurnian Etanol
Kadar etanol diketahui -Dinginkan dan dekantasi
Larutan Batu didih 75 mL Bioetanol
Panen Ag NPs biosintesis -Dimasukan ke corong pisah berisi -Dicampurkan dengan 16 g CaO
15 mL akuades dan 15 mL CH3Cl -Direfluks selama 3 jam
-Dikocok -Diletakan CaCl2 di atas rangkaian
5 mL sampel
Lapisan Organik alat refluks
Air
-Disentrifugasi pada 10.000 rpm Campuran reaksi
selama 5 menit -Ditambahkan 15 mL Na2CO3 5%
-Dikocok -Didinginkan dan disaring
Endapan Supernatan Lapisan Organik Air Filtrat Residu
-Dicuci dengan 1 mL etanol -Ditambahkan 15 mL akuades -Didistilasi hingga suhu konstan
-Dikeringkan -Dikocok
-Dilarutkan dengan 1 mL akuades Distilat Residu
-Diukur absorbansi pada λ 300-800 nm Lapisan Organik Air
-Ditentukan kemurniannya
-Ditambahkan MgSO4 anhidrat
Ag NPs terkonfirmasi -Didiamkan 20 menit % kemurnian etanol diketahui
Sintesis Partikel Silver Oksida Uji Fotokatalisis Nanopartikel Ag 2O

15 g PEG 50 mL dari 10 ppm Metilen Biru

-Dilarutkan dengan 750 L air RO -Dicampurkan dengan 25 mg Ag 2O NPs


-Diaduk sampai homogen (1jam) -Diradiasi menggunakan lampu UV
pada suhu 50°C selama 60 menit sambil diaduk
-Disaring -Dikumpulkan 4 mL larutan setiap 10 menit
Larutan PEG -Diukur absorbansinya pada λ 664 nm
0,5 g garam
bebas kotoran AgNO3 Kandungan metilen biru diketahui
-Ditambahkan NH4OH 0,1 M sambil
diaduk pada suhu 50°C
-Didiamkan semalaman
-Disaring dengan corong buchner
Crude Ag2O-NPS 50 mL dari 10 ppm Metilen Biru
-Dibilas dengan air RO beberapa kali -Dicampurkan dengan 25 mg Ag 2O NPs
dan dibilas lagi dengan etanol -Diaduk selama 60 menit
-Dikeringkan di oven 60°C semalaman -Dikumpulkan 4 mL larutan setiap 10 menit
lalu dikarakterisasi oleh PSA, SEM-EDS -Diukur absorbansinya pada λ 664 nm
dan XRD
Ag2O-NPS terkarakterisasi Kandungan metilen biru diketahui
Hasil Uji Fotokatalisis AgNPs
Adsorpsi

Grafik Biosintesis Nano


Grafik Uji Fotokatalisis
2
Adsorpsi
Konsentrasi/ppm

1.5

Konsentrasi/ppm
1.5
f(x) = − 0.01 x + 1.33 Kons 1 f(x) = − 0 x + 1.2
1 Konsentrasi
R² = 0.43 R² = 0.1
Linear (Kons) 0.5 Linear (Konsentrasi)
0.5

0 0
0 20 4 0 60 8 0 0 0 2 0 0 20 40 60 80 100 120
1 1
Waktu/menit Waktu/menit
Karakterisasi menggunakan XRD, PSA, & SEM

Difraktogram Ag2O NPs standar


Hasil PSA TiO2

Difraktogram Ag2O NPs Hasil PSA Ag2O


Kadar Etanol dan Glukosa

Indeks Refraksi terkoreksi: 1,5446


Indeks Refraksi terkoreksi: 1,3691 Konversi etanol menjadi etil benzoat
Kemurnian: 97,64%
Kemurnian: 99,34%
Analisis Hasil PCR

Hasil elektroforesis agarosa (literatur)

Anda mungkin juga menyukai