Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN LENGKAP

“ IDENTIFIKASI ETANOL DALAM BAHAN MAKANAN HASIL FERMENTASI”

DARI MATA KULIAH : TOKSIKOLOGI III

Dosen Pembimbing : Nur Qadri Rasyid, S.Si.,M.Si

Oleh :

ARNISA CHARISMA EKAYANTI

AKM 1218150
D.18

PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020
LAPORAN LENGKAP

Judul Percobaan : Identifikasi Etanol Dalam Bahan Makanan Hasil Fermentasi


Hari/Tanggal : Rabu, 13 Mei 2020

A. Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui salah satu senyawa hasil fermentasi berupa alcohol

2. Untuk mengetahui pemeriksaan alkohol dalam bahan makanan dengan pereaksi Kalium

Bikromat

B. Landasan Teori

Etanol disebut juga etil alcohol, alcohol murni, alcohol absolute atau alcohol saja adalah
sejenis cairan menguap yang mudah terbakar, tak berwarna dan merupakan alcohol yang
paling seringn digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol, dan thermometer modern.

Etanol adalah salah satu obat re kreasi yang paling tua, etanol termasuk kedalam alcohol
rantai tunggal dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. ia merupakan isomer
konstitusional dari dimethyleter. Etanol sering disingkat menjadi ETHO, dengan “ET”
merupakan singkatan dari gugus elit (C2H5), fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah
satu reaksi organic paling awal yang pernah dilakukan manusia.efek dari konsumsi etanol yang
memabukkan juga telah diketahui sejak dulu.

Pada jaman modern, etanol yang di tujukan untuk kegunaan industry sering kali
dihasilkan dari etilena.etanol banyak digunakan sebagai pelarut bahan bahan kimia yang
ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia contohnya adalah pada parfum, perasa,
pewarna makanan dan obat – obatan dalam kimia etanol adalah pelarut yang penting sekaligus
sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya.

Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar

C. Alat dan bahan

1. Alat Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, mortar dan alu, pisau, sendok, gelas

ukur, gelas beker, Alat titrasi (stip dan biuret), dan pipet tetes.

2. Bahan : Bahan yang digunakan adalah beras ketan putih, singkong, ragi, larutan

NaOH 0,1 N aquades, air, K2Cr2O7 dan H2SO4


D. Prosedur kerja

1. Kalium Bikromat

Prinsip Kerja

Terbentuknya warna hijau hasil oksidasi antara etanol dalam sampel dengan kalium

bikromat dalam suasana asam.

Cara Kerja :

a). Masukkan 5 mL sampel dalam tabung reaksi, lalu tutup

b). Pada kertas saring teteskan K2Cr2O7 tambahkan H2SO4

c) .Masukkan kertas saring tersebut dibagian atas leher tabung

d).Sumbat mulut tabung dengan gabus dan panaskan pada penangas air suhu 100° C

selama 2 menit.

E. Hasil pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Identifikasi alkohol pada bahan makanan hasil

fermentasi

No Sampel Pereaksi Perubahan Ket Kadar


Warna
1. Tape ketan (Maya sari, K2Cr2O7 Warna jingga Positif 0,0015%
2018)

2. Tape ketan (Maya sari, I2 Endapan kuning Positif 0,0015%


2018)

3. Tape ketan 0,5 % ragi NaOH Merah muda Positif 0,51%


(Zainal Berlian, 2016)

4. Tape ketan 1,5 % ragi NaOH Merah muda Positif 0,67%


(Zainal Berlian, 2016)

5. Tape Singkong 0.5 % NaOH Merah muda Positif 0,38%


(Zainal Berlian, 2016)

6. Tape singkong 1 % NaOH Merah muda Positif 0,41%


(Zainal Berlian, 2016)

7. Tape singkong 1,5% NaOH Merah muda Positif 0,55%


(Zainal Berlian, 2016)
2. Interpretasi Hasil :

1) Perubahan warna dari kuning menjadi hijau menandakan alkohol positif

2) Etanol memberikan reaksi positif bila kadarnya lebih dari 40 mg %.

F. Pembahasan

Dilihat dari hasil penelitian yang menggunakan 3 dosis ragi yang berbeda bahwa
semakin tinggi dosis ragi yang diberikan maka semakin tinggi kadar alkohol yang dihasilkan.
Hal ini disebabkan dengan pemberian dosis ragi yang semakin banyak berarti memiliki khamir
yang semakin banyak pula.Khamir inilah yang berperan aktif dalam proses fermentasi dengan
merombak glukosa menjadi alkohol.tinggi rendahnya alkohol yang dihasilkan setelah proses
fermentasi berhubungan dengan adanya jumlah khamir yang ada ,terjadi pertumbuhan khamir
berhubungan dengan aktifitas enzim amilase yang mengubah pati menjadi
maltosa,dan,dengan enzim maltase, maltose akan di hidrolisis menjadi glukosa.

Dengan adanya enzim – enzim ini saccaharomyces cerevisiae memiliki kemampuan


untuk mengkonversi baik gula dari kelompok monosakarida maupun dari kelompok disakarida,
jika gula yang tersedia dalam substrat merupakan gula disakarida maka enzim invertase akan
bekerja menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida setelah itu enzyme zymase akan
mengubah monosakarida tersebut menjadi alkohol dan CO2. Dimana ketika terjadi proses
fermentasi gula menjadi alkohol terdapat enzim yang berperan dalam memecah glukosa
menjadi alkohol dan CO2 yaitu enzim Zymase yang dihasilkan oleh saccharomyces cereviseae.

Proses ini terus berlangsung dan akan terhenti jika kadar etanol sudah meningkat sampai
tidak dapat lagi diterima lagi oleh sel-sel khamir

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan metode daring bahwa dengan
menggunakan pereaksi NaOH mendapatkan 7 hasil positif dengan sampel yang konsentrasi
berbeda

Hasil positif adanya etanol dalam bahan makanan hasil fermentasi contohnya
tape,ketan dan,tape singkong

Makassar, 13 Mei 2020

Praktikan Dosen pembimbing

ARNISA CHARISMA EKAYANTI NUR QADRI RASYID, S.SI.,M.SI


AKM 1218150

Anda mungkin juga menyukai