Anda di halaman 1dari 6

Zaenal Fanani, Yayuk Mundriyastutik, Rika Murharyanti, Bonita Anzila Desi 2022

PENGARUH KONSENTRASI NANO-PARTIKEL PERAK HASIL BIOSINTESIS DEKOKTA KULIT


MANGGIS TERHADAP MUTU FISIK SEDIAAN SERUM

THE EFFECT OF SILVER NANO-PARTICLES (Ag-NP) CONCENTRATION RESULTS OF THE


BIOSYNTHESIS MANGOSTEEN PEEL DECOCTION ON THE PHYSICAL QUALITY OF SERUM

Zaenal Fanani1*, Yayuk Mundriyastutik 1, Rika Murharyanti1, Bonita Anzila Desi1


1
Prodi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Kudus
*Corresponding Author Email : zaenalfanani@umkudus.ac.id
DOI : http://dx.doi.org/10.47653/farm.v9i1.562

ABSTRAK
Kulit manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung α-mangostin yang dapat membiosintesis AgNP,
dikarakterisasi dengan UV-Vis untuk mengetahui optical properties dan PSA untuk mengetahui
distribusi ukuran partikel. Nanoperak diformulasikan dalam bentuk serum AgNP dalam 4 formula
dengan variasi konsentrasi AgNP. Sediaan disimpan selama 14 hari untuk mengetahui pengaruh dari
waktu penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis AgNP dari larutan AgNO 3 dengan
menggunakan bioreduktor dekokta kulit manggis serta mengetahui pengaruh konsentrasi AgNP
terhadap mutu fisik serum meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan homogenitas. Penelitian ini
menggunakan desain true experimental yang menghasilkan data yang disajikan secara deskriptif dan
analitik. Analisis kuantitatif dengan metode Shapiro-Wilk Test, uji ANOVA dua arah (α = 0,05), dan
analisis Post Hoc dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara
perbedaan variasi konsentrasi zat aktif AgNP, terhadap mutu fisik serum. Selain itu, pengaruh dari
waktu penyimpanan selama 14 hari tidak mempengaruhi stabilitas sarum. Dekokta kulit kulit mampu
membiosintesis AgNP dengan karakteristik  439-441 nm dan distribusi ukuran 110,1 ± 4,33 nm.
Variasi konsentrasi AgNP dalam serum mampu mempengaruhi mutu fisik sediaan baik organoleptis,
pH, dan viskositas, serta tidak mempengaruhi homogenitas. Keempat formula dengan zat aktif AgNP
hasil biosintesis memenuhi kriteria serum yang baik dengan waku penyimpanan 14 hari.
Kata Kunci: kulit, manggis, dekokta, serum, AgNP

ABSTRACT
Mangosteen peel (Garcinia mangostana L.) contained α-mangostin which can biosynthesize AgNP.
AgNP was biosynthesized with mangosteen peel decoction at 60°C and then characterized by UV-Vis
to determine optical properties and PSA to determine particle size distribution. Nanosilver can be
formulated in serum. Serum AgNP was made in 4 formulas with varying concentrations of AgNP and
then tested for physical quality including organoleptic, pH, viscosity, and homogeneity. Preparations
were stored for 14 days to determine the effect of storage time. This research aimed to synthesize
Ag-NP from 1 mM AgNO3 solution using mangosteen peel decoction bioreductor and to determine
the effect of variations in AgNP concentration on the physical quality of serum. This research used a
true experimental research design that produces data presented descriptively and analytically.
Quantitative analysis was carried out by statistical methods using the Shapiro-Wilk Test, two-way
ANOVA test (α = 0.05), and Post Hoc analysis using the Tukey test. The results showed that there
was a relationship between differences in the concentration of the active substance AgNP on the
physical quality of serum preparations. In addition, the effect of storage time for 14 days did not affect
the stability of the serum. Mangosteen peel decoction was able to biosynthesize AgNP with
characteristics 439-441 nm and a size distribution of 110.1 ± 4.33 nm. Variations in the concentration
of the active substance AgNP in serum could affect the physical quality of the preparations, both
organoleptic, pH, and viscosity, and did not affect the homogeneity. The four formulas made with the
biosynthetic active substance AgNP met the criteria for a good serum with a storage period of 14
days.
Keywords: peel, mangosteen, decoction, serum, AgNP
Jurnal Farmagazine Vol. IX No.1 Februari 2022 29
Zaenal Fanani, Yayuk Mundriyastutik, Rika Murharyanti, Bonita Anzila Desi 2022

PENDAHULUAN
Nano-partikel berbasis logam adalah salah (Sakamoto et al., 2017). Nano perak dapat
satu agen terapeutik yang paling menjanjikan. diaplikasikan ke kulit salah satunya melalui
Nano-partikel perak (Ag) banyak dipelajari sediaan serum. Serum adalah suatu bentuk
karena memiliki kestabilan yang baik dan sediaan kosmetik yang telah berkembang akhir
bersifat toksik pada bakteri, fungus, dan virus – akhir ini. Serum merupakan sediaan dengan
(Xia et al., 2016) Berbagai metode viskositas rendah efeknya lebih cepat diserap
dikembangkan dalam mensintesis nano- kulit, dapat memberikan efek yang lebih
partikel, diantaranya yaitu metode kimia nyaman dan lebih mudah menyebar
(down-top), fisika (top-down), dan biologi dipermukaan kulit (Kurniawati dan Yunita,
(biosintesis). 2018).
Sintesis nanopartikel secara fisika Berdasarkan uraian di atas dan belum
menunjukkan teknik yang sulit dan secara adanya penelitian terhadap variasi konsentrasi
ekonomi membutuhkan biaya yang cukup Ag-NP pada sediaan serum, maka peneliti
mahal (Gopinath et al., 2012). Sedangkan tertarik untuk melakukan biosintesis Ag-NP
metode kimia merupakan metode yang sering menggunakan reduktor rebusan kulit manggis.
digunakan dalam produksi nanopartikel. Produk yang dihasilkan (larutan nano perak)
Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa kemudian dikarakterisasi menggunakan
beberapa metode kimia mempunyai efek racun spektrofotometer UV-Vis dan Particle size
akibat penggunaan bahan kimia berbahaya. analyzer (PSA) dan diformulasikan ke dalam
Sintesis dan desain nanomaterials melalui jalur sediaan serum sebagai zat aktif. Sediaan ini
biologis disebut biosintesis. Di antara sistem dibuat dalam 4 variasi kosentrasi zat aktif
biologis, tanaman jauh lebih disukai untuk untuk melihat pengaruh variasi konsentrasi Ag-
biosintesis nanopartikel perak karena NP yang digunakan terhadap kualitas mutu
kekayaan keanekaragaman tanaman yang fisik sediaan serum.
menyediakan fitokimia dan sifat antioksidan
(Bunghez et al., 2012). METODE PENELITIAN
Tumbuhan digunakan dalam proses Penelitian ini menggunakan metode
sintesis nano-partikel dengan memanfaatkan pendekatan eksperimental laboratorium
senyawa-senyawa organik untuk mereduksi dengan desain penelitian true experimental
ion logam, terutama kandungan senyawa yang menghasilkan data kualitatif dan
metabolit sekunder seperti terpenoid, kuantitatif. Kedua data tersebut didapat melalui
flavonoid, dan tanin yang memiliki aktivitas observasi berupa data primer dari hasil
antioksidan. Kulit manggis kaya akan xanthone penelitian yang dilakukan di Laboratorium
yang merupakan substansi kimia alami yang Farmasi UMKU (Kudus), Laboratorium
tergolong senyawa polyphenolic yang terdiri Farmasi UMS (Surakarta), dan di Laboratorium
dari α-mangostin, β-mangostin, γ-mangostin, Morfologi Sistematika Tumbuhan USB
garcinone-D, mangostanol, dan gartanin. (Surakarta). Data sekunder diperoleh
Senyawa mangostin ini memiliki gugus berdasarkan literatur, jurnal, dan buku-buku
hidroksil (-OH) yang dapat berperan dalam yang mendukung dalam penelitian ini.
proses reduksi ion Ag+ menjadi Ag nano-
partikel (Yanti dan Astuti, 2018). Populasi Penelitian
Beberapa penelitian yang telah dilakukan Populasi dalam penelitian ini
melibatkan agen pereduksi berupa tanaman menggunakan 1 kg manggis segar dan matang
seperti ekstrak daun gambir, daun sirih, dan yang tersebar di wilayah perkebunan manggis,
daun ketapang sebagai bioreduktor dalam desa Koripan, Karanganyar, Jawa Tengah.
sintesis nano-partikel perak. Penelitian ini Sampel penelitian dikumpulkan dengan teknik
menggunakan prekursor perak nitrat (AgNO3). purposive sampling terhadap hasil panen yang
AgNO3 merupakan senyawa organik yang bisa memenuhi kriteria. Pada penelitian ini
menjadi prekursor serbaguna untuk banyak digunakan sampel yaitu kulit manggis
senyawa perak lainnya. sebanyak ± 500 gram. Umur panen manggis
Nano-partikel perak (Ag-NP) memiliki tersebut 114 hari dengan warna kulit ungu 75-
spektrum aktivitas antimikroba yang luas dan 100% dengan kondisi buah yang mulus dan
memberikan alternatif yang lebih aman tidak cacat (Suyanti, 2007).
sebagai antimikroba konvensional dalam
bentuk formulasi antimikroba topikal
Jurnal Farmagazine Vol. IX No.1 Februari 2022 30
Zaenal Fanani, Yayuk Mundriyastutik, Rika Murharyanti, Bonita Anzila Desi 2022

Analisis Data didapatkan belum sesuai harapan, namun


Analisis data uji mutu fisik sediaan serum tetap disepakati bahwa nanopartikel
dilakukan dengan menggunakan pendekatan merupakan partikel yang memiliki ukuran di
kualitatif dan kuantitatif. Normalitas data bawah 1 mikron yaitu setara dengan 1000 nm
kuantitatif diuji dengan Shapiro-Wilk Test, (Martien et al., 2012), sehingga dapat dikatan
dilanjut dengan uji ANOVA dua arah dengan bahwa partikel yang dihasilkan masih
taraf signifikansi 95% (α = 0,05) untuk berukuran nano yang dapat menunjukkan sifat
mengetahui ada tidaknya perbedaan yang khasnya.
bermakna, jika terdapat perbedaan yang Nilai polidispers indeks (PI) rata-rata yang
bermakna (sig. < 0,05) maka dilanjutkan diperoleh dari analisis ini yaitu 0,387 ± 0,09.
dengan analisis Post Hoc dengan uji Tukey Berdasarkan hasil interpretasi PI, hasil
(Anindya dan Larasati, 2018). biosintesis memiliki distribusi ukuran partikel
yang homogen dengan nilai PI yang mendekati
Metode 0. Nilai PI mendekati 0 menunjukkan dispersi
Parameter awal terbentuknya nanoperak ukuran partikel yang homogen. Sampel
seiring pertambahan waktu sintesis adalah dengan nilai PI >0,7 memiliki distribusi ukuran
mengamati perubahan warna larutan dari yang sangat luas.
kuning pucat menjadi kuning kecokatan.
Perubahan warna tersebut terjadi karena Formulasi Sediaan Serum
surface plasmon resonance (SPR) dan reduksi Serum dibuat dalam empat formula
dari ion perak. Terbentuknya nanoperak dengan variasi konsentrasi nanoperak yang
ditandai dengan adanya absorbansi maksimal berbeda, dapat dilihat pada Tabel 1. Pemilihan
pada daerah SPR yaitu sekitar 400 - 450 nm konsentrasi didasarkan pada konsentrasi
(Shnoudeh, 2019). minimal partikel nanoperak untuk menghambat
bakteri dalam sediaan topikal yaitu 10 mg/Kg
HASIL DAN PEMBAHASAN (Pulit-Prociak et al., 2019).
Karakterisasi AgNP
Setelah AgNO3 1 mM direaksikan dengan Evaluasi Mutu Fisik Serum
dekokta kulit manggis, spektra UV-Vis yang Penelitian ini masih terbatas pada evaluasi
diperoleh memiliki puncak absorbsi sekitar fisik serum. Semua formula memiliki
439,9 nm dengan absorbansi 0,2268. Hal konsistensi sedikit cair, memiliki warna
tersebut selaras dengan penelitian terdahulu cenderung stabil, dan beraroma khas karbopol.
(Prasetiowati et al., 2018), yang melaporkan Berdasarkan pengamatan organoleptis yang
bahwa hasil dari spektrofotometer pada  400- dilakukan pada hari ke-0, 7, dan 14, keempat
450 nm merupakan partikel Ag0, sedangkan formula menunjukan sediaan serum memenuhi
pada panjang gelombang 380-400 nm kriteria yaitu berbentuk semi padat, jenih,
diartikan bahwa proses reduksi kimia belum mengandung zat aktif terdispersi dalam suatu
berjalan secara sempurna dan nanopartikel sistem koloid. Pemeriksaan organoleptis
yang terbentuk adalah Ag+. serum dapat dilihat pada Gambar 1.
Karakterisasi selanjutnya menggunakan
instrumen Particle Size Analyzer (PSA) untuk
mengetahui distribusi ukuran partikel
nanoperak yang terdapat pada hasil
biosintesis. Hasil analisis menggunakan PSA
menunjukkan bahwa nanoperak hasil
biosintesis memiliki nilai Z-avarage (rata-rata
distribusi partikel ) sebesar 110,1 ± 4,33, yang
artinya hasil biosintesis AgNP belum mampu Gambar 1. Penampakan Organoleptis Serum
membentuk nanoperak yang diharapkan yakni F0, F1, F2 dan F3 (dari kiri ke kanan)
di bawah 100 nm. Hal ini dapat dimungkinkan
oleh kecepatan dan lama pengadukan yang
belum sesuai sehingga perlu dilakukan
optimasi lebih lanjut. Walaupun hasil yang

Jurnal Farmagazine Vol. IX No.1 Februari 2022 31


Zaenal Fanani, Yayuk Mundriyastutik, Rika Murharyanti, Bonita Anzila Desi 2022

Tabel 1. Formula Serum dengan zat aktif Ag-NP Hasil Biosintesis


Bahan Fungsi Jumlah (%b/v)
Basis F1 F2 F3
Ag-NP hasil
Zat aktif 0 15 20 25
biosintesis
Gelling
Karbopol 940 0,1 0,1 0,1 0,1
agent
TEA Pembasa 4 gtt 4 gtt 4 gtt 4 gtt
Propilen glikol Humektan 15 15 15 15

DMDM hidantoin Pengawet 0,6 0,6 0,6 0,6


Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100
Akuades Pelarut
mL mL mL mL

Nilai pH sediaan topikal harus berada besar konsentrasi AgNP yang digunakan maka
dalam kisaran pH yang sesuai dengan pH serum akan memiliki viskositas yang semakin
normal kulit yakni 4,5 - 6,5 (Budiman et al., menurun. Hal ini berkaitan dengan pengaruh
2017). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suasana pH sediaan. Semakin tinggi
semakin besar konsentrasi AgNP yang konsentrasi nanoperak di dalam formula maka
digunakan maka serum akan bersifat semakin serum yang dihasilkan semakin asam.
asam. Hal ini disebabkan oleh zat preduktor Suasana asam menyebabkan karbopol akan
yang digunakan. Dekokta manggis memiliki memiliki jumlah gugus karboksil yang
cenderung asam. Kemudian dilanjutkan terionisasi yang semakin berkurang dan gaya
pengujian pH serum nanoperak pada hari ke-0, tolak menolak antargugus juga semakin kecil
7 dan 14 setelah penyimpanan pada suhu sehingga pengembangan struktur karbopol
ruang. Ketiga formula yang divariasikan zat juga menurun yang dtandai dengan penurunan
aktifnya (F1, F2, & F3) mengalami penurunan viskositas (Gutowski, 2010). Data tersebut
yang signifikan (Sig.<0,05) setelah memiliki artian bahwa sediaan memiliki nilai
penyimpanan selama 7 hari pertama. viskositas yang cenderung menurun pada
Penurunan nilai pH tersebut dapat dikarenakan penyimpanan di minggu pertama dan stabil
pengaruh kondisi lingkungan seperti adanya pada penyimpanan setelahnya. Penurunan
gas CO2 yang masuk ke dalam serum akibat nilai viskositas dapat dipengaruhi oleh kondisi
botol penyimpanan yang tidak terlalu rapat. lingkungan dan cara penyimpanan sediaan.
Gas CO2 akan bereaksi dengan air yang Penurunan yang terjadi tidak berpengaruh
terkandung dalam serum kemudian secara signifikan. Semakin tinggi penurunan
membentuk H2CO3 (asam bikarbonat). Asam viskositas selama penyimpanan maka dapat
bikarbonat dapat menyebabkan sediaan dikatakan bahwa sediaan tersebut semakin
menjadi lebih asam dan menurunkan nilai pH tidak stabil. Meskipun mengalami penurunan,
(Djajadisastra et al., 2016). Meskipun keempat formula serum masih berada di dalam
mengalami penurunan pH pada minggu rentang viskositas yang dikehendaki.
pertama, keempat formula serum masih Pengujian homogenitas dilakukan untuk
berada di dalam rentang pH yang dikehendaki. mengetahui bahwa bahan-bahan pada sediaan
Sediaan serum bebasis gel diharapkan yang telah dibuat tercampur dengan sempurna
memiliki nilai viskositas dengan rentang 5-100 yang ditandai dengan tidak adanya gumpalan
cP (Nurahmanto et al., 2017). Hal ini bahan (Sari et al., 2019). Jika sediaan telah
didasarkan atas pertimbangan untuk dinyatakan homogen maka dapat diasumsikan
mempermudah saat penuangan ke dalam bahwa setiap pengaplikasian sediaan akan
wadah dan kenyamanan saat pengaplikasian mengandung kadar zat aktif yang sama
pada kulit. Apabila viskositas kurang dari 5 cP sehingga homogenitas sediaan berpengaruh
akan menyebabkan sediaan langsung terhadap efektivitas sediaan. Hasil
menetes ketika diaplikasikan dan apabila pemeriksaan homogenitas sediaan serum
viskositas lebih dari 100 cP akan nanoperak menunjukkan hasil yang homogen
menyebabkan sediaan serum menjadi relatif pada setiap pengujian dengan alat mikroskop
kental sehingga kurang menyebar pada dengan perbesaran 40 kali. Hasil penampakan
permukaan kulit (Shafira et al., 2015). Hasil visualisasi secara makroskopis pada semua
pengukuran menunjukkan bahwa semakin formula dengan proses penyimpanan sampai
Jurnal Farmagazine Vol. IX No.1 Februari 2022 32
Zaenal Fanani, Yayuk Mundriyastutik, Rika Murharyanti, Bonita Anzila Desi 2022

14 hari dalam suhu ruang menunjukkan hasil its antimicrobial activity: a novel biological
yang relatif homogen. Hal ini dapat disebabkan approach. Colloids and Surfaces
oleh tingkat kecepatan homogenisasi yang Biointerfaces, 96: 69-74.
tepat dan konstan selama proses formulasi Gutowski, I. 2010. The Effects of pH and
sehingga mencegah adanya gumpalan atau Concentration on The Rheology of
bahan yang tidak tersebar merata (Elcistia dan Carbopol Gels. Simon Fraser University,
Zulkarnain, 2018). Kanada.
Kurniawati dan Azizah Y. 2018. Karakteristik
KESIMPULAN Sediaan Serum Wajah Dengan Variasi
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Konsentrasi Sari Rimpang Temu Giring
disimpulkan bahwa dekokta kulit kulit mampu (Curcuma heyneana) Terfermentasi
membiosintesis nanoperak dengan Lactobacillus bulgaricus. (Karya Tulis
karakteristik panjang gelombang maksimal Ilmiah, Akademi Farmasi Putra Indonesia
439-441 nm dan memiliki distribusi ukuran Malang).
110,1 ± 4,33 nm. Sesuai dengan tujuan Martien R, Adhyatmika A, Irianto I.D, Farida V,
penelitian yaitu evaluasi fisik sediaan serum. Sari D.P. 2012. Perkembangan teknologi
Variasi konsentrasi zat aktif nanoperak dalam nanopartikel sebagai sistem penghantaran
sediaan serum mampu mempengaruhi mutu obat. Majalah Farmaseutik, 8(1): 133-44.
fisik sediaan baik organoleptis, pH, dan N Anindya, Atsarina L. 2018. Particle size
viskositas, serta tidak mempengaruhi analyser: beberapa penggunaan
homogenitas sediaan. Semua formula yang instrumen hamburan cahaya. In: Seminar
dibuat dengan zat aktif nanoperak hasil Nasional Instrumentasi, Kontrol dan
biosintesis memenuhi kriteria sediaan serum Otomasi, 59–62.
yang baik dengan waku penyimpanan 14 hari. Nurahmanto, D., Mahrifah, I. R., Azis, R. F. N.
I., and Rosyidi, V. A. 2017. Formulasi
DAFTAR PUSTAKA Sediaan Gel Dispersi Padat Ibuprofen:
Budiman, A., Aulifa, D.L., Kusuma, A.S.W., Studi Gelling Agent dan Senyawa
Kurniawan, I.S., Sulastri, A. 2017. Peel-off Peningkat Penetrasi. Jurnal Ilmiah
Gel Formulation from Black Mulberries Manuntung, 3(1): 96-105.
(Morus nigra) Extract as Anti-acne Mask. Prasetiowati A.L, Prasetya A.T, Wardani S.
National Journal of Physiology, Pharmacy 2018. Sintesis Nanopartikel Perak dengan
and Pharmacology, 7: 987–994. Bioreduktor Ekstrak Daun Belimbing
Bunghez, I.R., Patrascu, M.E.B., Badea, N., Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Uji
Doncea, S.M., Popescu, A. & Ion, R.M. Aktivitasnya sebagai Antibakteri.
2012. Antioxidant silver nanoparticles Indonesian Journal of Chemical Science,
green synthesized using ornamental 7(2): 160-6.
plants. Journal of Optoelectronics and Pulit-Prociak, J., Grabowska, A., Chwastowski,
Advanced Materials, 11(14): 1016-1022. J., Majka, T.M. and Banach, M. 2019.
Djajadisastra, J., Dzuhro, Z.S. and Sutriyo, S. Safety of the application of nanosilver and
2016. Pengaruh Natrium Hialuronat nanogold in topical cosmetic preparations,
terhadap Penetrasi Kofein Sebagai Colloids and Surfaces B. Biointerfaces,
Antiselulit dalam Sediaan Hidrogel, 2019: 183.
Hidroalkoholik Gel, dan Emulsi Gel. Sakamoto, Kazutami., Robert Y. Lochhead.,
Pharmaceutical Sciences and Research Howard I. Maibach., Yuji Yamashita. 2017.
(PSR), 1(1): 46-63. Cosmetic Science and Technology:
Elcistia, R. and Zulkarnain, A.K. 2018. Theoretical Principles and Applications.
Optimasi Formula Sediaan Krim O/W Elsevier, Amsterdam.
Kombinasi Oksibenzon dan Titanium Sari, D.N.R., Anitasari, S.D., and Khoiriyah, K.
Dioksida Serta Uji Aktivitas Tabir 2019. Formulation of Herbal Cream of
Suryanya Secara In Vivo. Doctoral Agung Semeru Banana Peel Extract to
dissertation, Universitas Gadjah Mada, 2- Candida albicans and Staphylococcus
5. aureus. Jurnal Biota, 5(1): 27.
Gopinath, V., Mubarak Ali, D., Priyadarshini, Shafira, U., Gadri, A., dan Lestari, F. 2015.
S.,Priyadharsshini, N. M., Thajuddin, N., Formulasi Sediaan Spray Gel Serbuk
Velusamy, P. 2012. Biosynthesis of perak Getah Tanaman Jarak Cina (Jatropha
nanoparticles from Tribulus terrestris and multifida Linn.) dengan Variasi Jenis
Jurnal Farmagazine Vol. IX No.1 Februari 2022 33
Zaenal Fanani, Yayuk Mundriyastutik, Rika Murharyanti, Bonita Anzila Desi 2022

Polimer Pembentuk Film dan Jenis selama penyimpanan. Bul Teknol


Plasticizer. In Prosiding Penelitian Pascapanen Pertanian, 3: 66-7.
SPeSIA, Unisba, Jakarta. Xia, Zhi-Kuan, Qiu-Hua Ma, Shu-Yi Li, De-
Shnoudeh, A.J., Hamad, I., Abdo, R.W., Quan Zhang, Lin Cong, Yan-Li Tian, dan
Qadumii, L., Jaber, A.Y., Surchi, H., Rong-Ya Yang. 2016. Journal of
Alkelany, S.Z. 2019. Synthesis, Microbiology, Immunology and Infection,
Characterization and Applications of Metal 49: 82-88.
Nanoparticle, in: Tekade, R.K. (Ed.), Yanti W.R, Astuti A. 2018. Sintesis Nanokristal
Biomaterial and Bionanotechnology. Perak Menggunakan Ekstrak Kulit Buah
Academic Press, Cambridge: 527–612. Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal
Suyanti S. 2007. Teknologi penanganan buah Fisika Unand, 7(3): 86-91.
manggis untuk mempertahankan mutu

Jurnal Farmagazine Vol. IX No.1 Februari 2022 34

Anda mungkin juga menyukai