Anda di halaman 1dari 13

163

Analisis Natrium Diklofenak Dalam Sampel Jamu Pegal Linu Yang Dijual Di
Kabupaten Semarang Secara Klt-Spektrofotometri Uv-Vis
Moudi Ayuty Viony Padanun1, Tri Minarsih2
1,2
Program Sudi Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
Email : moudiayutyvionyp@gmail.com

ABSTRAK

Jamu Pegal Linu merupakan salah satu produk obat tradisional yang banyak
diminati oleh masyarakat karena memiliki banyak manfaat. Bahan Kimia Obat
(BKO) sering ditambahkan pada Jamu Pegal Linu untuk menambah khasiatnya,
salah satunya adalah Natrium Diklofenak. Berdasarkan Permenkes RI No. 246
tahun 2010, obat tradisional dilarang mengandung BKO. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kandungan Natrium Diklofenak pada sediaan Jamu Pegal Linu
yang dijual di Kabupaten Semarang. Jenis penelitian dilakukan menggunakan
metode eksperimental laboratorium. Metode penelitian terdiri dari uji organoleptis,
analisis kualitatif dan kuantitatif. Uji organoleptis dilakukan dengan dengan cara
mengamati warna, bau, rasa dan bentuk sampel. Analisis kualitatif dilakukan
dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan analisis kuantitatif dilakukan dengan
Spektrofotometri UV-Vis. Sampel B, D, dan E yang dijual di Kabupaten Semarang
positif mengandung Natrium Diklofenak berdasarkan nilai Rf yang didapatkan dari
sampel berturut-turut yaitu 0.28, 0.3, dan 0.3 mendekati nilai Rf baku Natrium
Diklfenak yaitu 0.26. Fase diam menggunakan Silica Gel 254 dan fase gerak
menggunakan Etil Asetat dan N-Heksan dengan perbandingan 25 : 25. Pada
analisis kuantitatif diperoleh panjang gelombang 275 nm dengan persamaan garis
linier y = 0,0245x + 0,0989 dan nilai r = 0.9994 dengan kadar pada sampel B, D, E
berturut-turut adalah 39.27%, 2.67% dan 4.9%.

Kata kunci : Jamu Pegal Linu, Natrium Diklofenak, Kromatografi Lapis


Tipis, Spektrofotometri UV-Vis.

ABSTRACT
Analysis of Diclofenac Sodium in Samples of Jamu Aches and Pains Sold in
Semarang Regency by Klt-Uv-Vis Spectrophotometry
Herbal medicine for rheumatic pain is one of the traditional medicinal products
that are massively demanded by the public because it has many benefits. Medicinal
Chemicals (MC) are often added to herbal medicine for rheumatic pain to
strengthen their properties, one of which is Diclofenac Sodium. Based on the
Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 246 of 2010,
traditional medicines are prohibited from containing Medicinal Chemicals (MC).
This study aims to analyze the content of Diclofenac Sodium Medicinal Chemicals
(MC) in the herbal medicine for rheumatic pain which is sold in Semarang Regency.
This type of research was conducted using a laboratory experimental method which
descriptively describes the results of the study based on the data obtained. The
research method consisted of organoleptic test, qualitative analysis and
quantitative analysis of the samples of herbal medicine for aches and pains.
Organoleptic test was carried out by tasting the taste, smelling the smell, seeing the
Analisis Natrium Diklofenak …Moudi Ayuty Viony Padanun, Tri Minarsih
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

color and feeling the dosage form of the Jamu Pegal Linu sample. Qualitative
analysis was performed by Thin Layer Chromatography (TLC) and quantitative
analysis was performed by UV-Vis Spectrophotometry with 3 samples considered
positive. Samples B, D, and E which is sold in Semarang Regency were positive for
Diclofenac Sodium based on the Rf values obtained from the samples, namely 0.28,
0.3, and 0.3, which were almost the same as the standard Rf for Sodium Diclofenac,
which was 0.26. The stationary phase used a Silica Gel 254 and the mobile phase
used Ethyl Acetate and N-Hexane in a ratio of 25: 25. In quantitative analysis, a
wavelength of 275 nm was obtained with a linear equation y = 0.0245x + 0.0989
and a value of r = 0.9994 with a concentration of obtained in samples B, D, E were
39.27%, 2.67% and 4.9%, respectively.

Key words : Herbal Medicine For Aches And Pains, Diclofenac Sodium, Thin
Layer Chromatography, UV-Vis Spectrophotometry.

PENDAHULUAN Obat tradisional yang menjadi


Jamu adalah salah satu produk contoh produk yang banyak diminati
warisan budaya di Indonesia yang oleh masyarakat adalah Jamu Pegal
sudah digunakan secara turun- Linu karena memiliki banyak manfaat
temurun untuk pengobatan. Khasiat diantaranya yaitu dapat
jamu masih dipercaya karena telah menghilangkan capek-capek, nyeri
digunakan oleh sebagian besar otot dan tulang, memperlancar
masyarakat dan termasuk ke dalam peredaran darah, dan menghilangkan
golongan obat tradisional. Sampai sakit seluruh badan (Wahyuni &
saat ini, kebiasaan mengkonsumsi Sujono, 2004). Produk Jamu Pegal
jamu masih dilestarikan karena Linu sering kali disalahgunakan oleh
diyakini tidak berisiko menimbulkan produsen jamu yang tidak
efek samping yang serius juga bertanggung jawab karena
dianggap aman dikonsumsi dalam menambahkan bahan kimia obat pada
jangka waktu yang panjang bila jamu yang diproduksinya. Melihat
dibandingkan dengan obat kimia sebagian besar masyarakat di
maupun sintesis (Saputra, 2015). Indonesia memiliki
mata pencaharian yang berat dan metampiron, allopurinol, sildenafil
seringkali merasa kelelahan, sehingga sitrat, chlorpheniramine maleate,
menyebabkan munculnya maupun taldalafil (BPOM, 2010).
ketertarikan yang cukup besar Jamu tradisional seringkali
terhadap produk Jamu Pegal Linu. ditambahkan Bahan Kimia Obat
Kerusakan fungsi beberapa Natrium Diklofenak karena memiliki
organ tubuh dapat disebabkan karena efek analgetik. Natrium diklofenak
Bahan Kimia Obat yang digunakan termasuk obat golongan Anti
dalam jangka waktu panjang. Bahan Inflamasi Non Steroid (AINS) yang
Kimia Obat tidak baik bagi tubuh seringkali digunakan untuk
karena memiliki efek samping jika pengobatan osteoarthritis, ankilosa
dikonsumsi secara berlebihan dan spondilitis, dan pirai. Natrium
terus-menerus tanpa dosis yang tepat. diklofenak menyebabkan efek
Bahan Kimia Obat meliputi natrium samping nyeri gastrointestinal,
diklofenak, fenilbutazon, pendarahan gastrointestinal, dan
deksametason, parasetamol,

164
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

ulserasi gastrik jika digunakan per yang ada di Kabupaten Semarang


oral (Hapsari et al., 2012). menggunakan teknik Random
Penelitian terdahulu tentang Sampling.
analisis Natrium Diklofenak dalam 2. Alat dan Bahan
sampel Jamu Pegal Linu telah banyak a. Alat
dilakukan di berbagai daerah. Tujuan Bejana kromatografi, Labu
dari penelitian ini adalah untuk ukur 10 ml dan 50 ml
mengetahui berapa besar kadar Bahan (Iwaki), Beaker glass 100
Kimia Obat (BKO) Natrium mll (Iwaki), Erlenmeyer
Diklofenak yang terkandung dalam (Iwaki), Gelas ukur (Iwaki),
jamu pegal linu dengan menggunakan Corong kaca (Iwaki),
metode KLT dan Spektrofotometri Lempeng KLT (silika gel
UV-Vis. GF254) (Merck), Kertas
saring (Whatman), Pipa
METODE PENELITIAN kapiler, Cawan porselin,
1. Desain Penelitian Penangas air, Tabung reaksi
Penelitian dilakukan (Iwaki), Rak tabung reaksi,
secara eksperimental Batang pengaduk, Spatula,
laboratorium dari bulan Mei Pinset, Penjepit kayu, Pipet
sampai Juli 2021 di tetes, Pipet volume (Pyrex),
Laboratorium Instrumen Prodi Palius ball, Neraca analitik,
Farmasi Universitas Ngudi Lampu sinar UV 254 nm dan
Waluyo Semarang dengan Spektrofotometeri Uv-Vis
metode penelitian yang terdiri (Shimadzu UV-1800).
dari uji organoleptis, analisis b. Bahan
kualitatif dan analisis kuantitatif. 1) Bahan Kimia
Analisis kualitatif dilakukan Natrium Diklofenak
menggunakan Kromatografi (BPFI), Etil asetat
Lapis Tipis (KLT) dan analisis (Merck), Heksana
kuantitatif dilakukan (Merck), Pelarut Etanol
menggunakan Spektrofotometri 96% (Merck) dan
UV-Vis untuk mengetahui ada Aquadest.
atau tidaknya Bahan Kimia Obat 2) Bahan Uji
Natrium Diklofenak dan berapa 5 sampel jamu pegal
besar kadar yang terkandung linu yang dijual di
dalam sampel jamu pegal linu Kabupaten Semarang.
yang dijual di Kabupaten 3. Prosedur Kerja
Semarang. a. Uji Organoleptis Sampel
Penilitian ini Jamu Pegal Linu
menggunakan populasi sampel Bentuk, warna, dan rasa diuji
Sampel Jamu Pegal Linu yang pada masing-masing sampel
dijual di Kabupaten Semarang. Jamu Pegal Linu.
Sampel yang digunakan pada b. Pembuatan Larutan Baku
penelitian ini adalah 10 jenis Natrium Diklofenak
sampel Jamu Pegal Linu dari Sebanyak 10 mg baku
berbagai merk yang dipilih standar Natrium Diklofenak
menjadi 5 sampel dan diambil ditimbang menggunakan
secara acak dari beberapa toko timbangan analitik lalu

165
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

dimasukkan ke dalam labu terisi dengan fase gerak.


ukur 10 ml dan dilarutkan Salah satu bagian kertas
dengan menggunakan saring harus selalu
pelarut etanol 96% setelah tercelup di dalam fase
itu dicukupkan sampai tanda gerak. Chamber harus
batas, ditutup dan dikocok tertutup rapat dan tidak
hingga homogen. boleh digeser
c. Pembuatan Larutan Uji penempatannya. Kertas
(Preparasi Sampel A, B, C, saring didiamkan
D, dan E). hingga fase gerak
Sebanyak 25 mg sampel terelusi naik atau sampai
Jamu Pegal Linu ditimbang semua permukaan
menggunakan timbangan kertas saring basah.
analitik lalu dimasukkan ke Penjenuhan bejana
dalam erlenmeyer, diperlukan untuk
ditambahkan 15 ml pelaarut memperoleh pemisahan
etanol 96%, dikocok hingga yang baik.
homogen, kemudian disaring 3) Fase Diam
ke dalam gelas beaker. Diperhatikan
Setelah itu dituang ke dalam kondisi Silika Gel
cawan porselin. Percobaan GF254. Silika Gel GF254
diulangi sebanyak 5 kali. tidak boleh disentuh
Filtrat diuapkan di atas bagian permukaan yang
waterbath pada suhu 90℃ berwarna putihnya.
selama 10 menit. Diangakat Silika Gel GF254
dari waterbath. Setelah itu kemudian diberi garis
dimasukkan ke dalam vial pensil yang ditandai
dan ditutup rapat agar tidak batas dari bawah diberi
menguap. jarak 1 cm, jarak
d. Persiapan dan Pembuatan perambatan eluen 8 cm,
Fase gerak dan Fase diam dan batas dari atas diberi
1) Fase Gerak jarak 1 cm. Untuk
Fase Gerak dibuat tempat penotolan
menggunakan beberapa larutan uji diberikan
perbandingan antara Etil skala masing-masing 1
Asetat dan N-Heksan. cm.
2) Penjenuhan dengan 4) Optimasi Fase Gerak
Kertas Saring Digunakan
Chamber yang beberapa perbandingan
akan digunakan fase gerak antara Etil
dibersihkan dan Asetat dan N-Heksan.
dikeringkan terlebih Diantaranya 15:35
dahulu. Penjenuhan 30:20 , dan 25:25.
fase gerak dilakukan 5) Pembuatan Kontrol
dengan meletakkan Positif dan Negatif
kertas saring pada salah Kontrol Negatif
satu sisi dinding dibuat dengan
chamber yang sudah menimbang 25 mg

166
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

matriks jamu pegal linu dengan nilai Rf dari larutan


kemudian dituang ke standar natrium diklofenak.
dalam gelas beaker lalu f. Analisis Kuantitatif
ditambahkan pelarut 1) Pembuatan Larutan
etanol 96% sebanyak 15 Baku
ml, diaduk dengan Sebanyak 50 mg
batang pengaduk standar Natrium
kemudian disaring ke Diklofenak ditimbang
dalam cawan porselin. dan dimasukkan ke
Filtrat diuapkan di atas dalam gelas beaker
waterbath pada suhu kemudian dicampurkan
90℃ selama 10 menit, dengan aquadest 50 ml,
kemudian diangakat setelah itu diaduk
dari waterbath. Setelah menggunakan batang
itu dimasukkan ke pengaduk hingga larut.
dalam vial dan ditutup Setelah larut,
rapat agar tidak dimasukkan ke dalam
menguap. Kontrol labu ukur 50 ml dan
Positif dibuat sama ditambahkan aquadest
seperti Kontrol Negatif, sampai tanda batas
hanya saja ditambahkan sehingga terbentuk
dengan Natrium larutan Natrium
Diklofenak sebanyak 1 Diklofenak 1000 ppm.
mg. Sebanyak 1 ml larutan
e. Analisis Kualitatif Natrium Diklofenak
Sampel dan natrium 1000 ppm dipipet ke
diklofenak ditotolkan pada dalam labu ukur 10 ml
plat KLT. Kemudian dan ditambahkan etanol
dimasukkan ke dalam 96% sampai tanda batas.
chamber yang berisi fase Larutan natrium
gerak campuran etil asetat : diklofenak 100 ppm ini
n-heksana (25 : 25). akan dijadikan sebagai
Sebelumnya fase gerak larutan stok.
dijenuhkan terlebih dahulu 2) Penentuan Panjang
dengan menggunakan kertas Gelombang Maksimum
saring. Plat KLT yang telah Sebanyak 2 ml
sampai batas atas larutan stok dipipet ke
dikeluarkan dari chamber dalam labu ukur 10 ml,
dan biarkan fase gerak dan ditambahkan
menguap terlebih dahulu. pelarut etanol 96%
Amati bercak noda pada sampai tanda batas.
lempeng KLT dengan Larutan yang terbentuk
menggunakan lampu sinar adalah larutan natrium
ultra violet (UV) 254 nm dan diklofenak 20 ppm.
hitung nilai Retardation Larutan ini diukur
factor (Rf). Nilai Rf dari serapannya pada
sampel dibandingkan panjang gelombang
200-400 nm untuk

167
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

mengetahui panjang dimasukkan ke dalam


gelombang maksimum. labu ukur 10 ml dan
3) Penentuan Operating ditambahkan etanol
Time 96% sampai tanda batas.
Natrium Sebanyak 2 ml larutan
Diklofenak 20 ppm sampel B, D dan E
diukur serapannya pada dipipet ke dalam labu
panjang gelombang ukur 50 ml dan
maksimal 275 nm dicukupkan dengan
selama 30 menit. aquadest sampai batas.
Serapan yang tetap Absorbansi larutan
dicatat dan digunakan sampel diukur pada
sebagai ukuran waktu Spektrofotometri UV-
pembacaan absorbansi Vis sesuai dengan
pada pembuatan kurva panjang gelombang
baku dan penetapan yang telah ditentukan.
kadar sampel. Setelah diukur,
4) Pembuatan Kurva Baku absorbansi yang
Sebanyak 0,5 ; 1 didapatkan pada sampel
; 1,5 ; 2 ; 2,5 dan 3 ml B terlalu besar
larutan stok dipipet ke sedangkan pada sampel
dalam labu ukur 10 ml D dan E absorbansinya
dan ditambah etanol terlalu kecil sehingga
96% hingga tanda batas. dilakukan pengenceran
Larutan tersebut dibaca kembali pada ketiga
serapannya pada sampel tersebut.
panjang gelombang Sebanyak 1 ml larutan
maksimum 275 nm, sampel B dipipet ke
kemudian dihitung dalam labu ukur 50 ml
persamaan regresi dan dicukupkan dengan
liniernya. aquadest sampai batas
5) Penetapan Kadar dan tanda. Sebanyak 4 ml
Pembacaan Serapan larutan sampel D dan E
Sampel dipipet ke dalam labu
Sampel Jamu ukur 50 ml dan
Pegal Linu yang dicukupkan dengan
mengandung BKO yaitu aquadest sampai batas
sampel B, D, dan E tanda. Absorbansi
masing-masing larutan sampel diukur
ditimbang 25 mg, pada Spektrofotometri
dituang ke dalam gelas UV-Vis sesuai dengan
beaker dan ditambahkan panjang gelombang
etanol 96%, diaduk yang telah ditentukan.
hingga larut Data absorbansi yang
menggunakan batang didapatkan kemudian
pengaduk. Masing- dimasukkan ke dalam
masing larutan persamaan kurva baku
kemudian disaring lalu untuk mendapatkan

168
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

kadar Natrium sampel Jamu Pegal


Diklofenak dalam Linu.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
1. Uji Organoleptis
Tabel 4. 1 Uji Organoleptis Sampel Jamu Pegal Linu
Sampel Warna Rasa Bau Bentuk
A Kuning tua Tidak berasa Tidak berbau Serbuk halus
B Putih tulang Pahit Tidak berbau Serbuk halus
C Kuning tua Tidak berasa Tidak berbau Serbuk halus
D Cokelat muda Manis pahit Tidak berbau Serbuk kasar
E Kuning muda Pahit Tidak berbau Serbuk halus
2. Optimasi Fase Gerak
Tabel 4. 2 Optimasi Fase Gerak dari Beberapa Perbandingan

No Perbandingan Jarak Jarak Nilai Warna bercak


Fase Gerak Rambat Noda Rf Visual UV 254
(Etil Asetat : (cm) (cm) (cm) nm
N-Heksan)
1. 15:35 8 1.4 0.175 Tidak Biru
2. berwarna
3. 25:25 8 2.8 0.35 Tidak Biru
berwarna
30:20 8 3.8 0.475 Tidak Biru
berwarna
3. Analisis Simulasi Sampel
Tabel 4. 3 Hasil Analisis Simulasi Sampel
No Kode Jarak Jarak Nilai Rf Warna Bercak
Sampel Rambat Noda (cm) Visual UV 254
(cm) (cm) nm
1. Natrium 5 2,5 0,5 Tidak Biru
Diklofenak Berwarna
2. Kontrol + 5 2,3 0,46 Tidak Biru
Berwarna
3. Kontrol - 5 0,6 0,12 Tidak Biru Muda
Berwarna

4. Analisis Kualitatif Sampel Jamu Pegal Linu dengan KLT


Tabel 4. 4 Hasil Analisis Kualitatif Natrium Diklofenak

No Kode Jarak Jarak Nilai Warna Bercak


Sampel Rambat Noda Rf Visual UV 254 nm
(cm) (cm) (cm)

169
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

1. Natrium 8 2,1 0,26 Tidak Berwarna Biru


Diklofenak
2. Jamu A 8 - - Tidak Berwarna Tidak Berwarna
3. Jamu B 8 2,3 0,28 Tidak Berwarna Biru
4. Jamu C 8 - - Tidak Berwarna Tidak Berwarna
5. Jamu D 8 2,4 0,3 Tidak Berwarna Biru
6. Jamu E 8 2,4 0,3 Tidak Berwarna Biru
5. Analisis Kuantitatif Sampel Jamu Pegal Linu dengan Spektrofotometri
UV-Vis
a. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Tabel 4. 5 Panjang Gelombang dan Absorbansi Standar Natrium Diklofenak
No Nama Pengukuran
Standar Panjang Gelombang Absorban FI
1. Natrium 275,80 nm 0,502 mm 234 nm
Diklofenak
b. Penentuan Operating Time
Tabel 4. 6 Penentuan Operating Time
Waktu Data Waktu Data
(Menit) (Menit)
1 0.515 16 0.516
2 0.516 17 0.516
3 0.515 18 0.516
4 0.515 19 0.515
5 0.516 20 0.515
6 0.517 21 0.515
7 0.516 22 0.515
8 0.515 23 0.515
9 0.515 24 0.515
10 0.515 25 0.516
11 0.516 26 0.515
12 0.515 27 0.515
13 0.515 28 0.515
14 0.516 29 0.515
15 0.516 30 0.515

c. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Natrium Diklofenak


Tabel 4. 7 Kurva Kalibrasi Larutan Standar Natrium Diklofenak pada panjang
gelombang 276 nm.

Regresi Linier Larutan Konsentrasi Absorbansi


y = bx + a Seri 1 5 0.228
y = 0.0249x + 0.0896 Seri 2 10 0.340
a = 0.0896 Seri 3 15 0.462
b = 0.0249 Seri 4 20 0.581
r = 0.9993 Seri 5 25 0.723
Seri 6 30 0.832

Kurva Kalibrasi Standar Natrium Diklofenak


1 0,832
Absorbansi (nm)

0,723
0,8
0,581
0,6 0,462
0,34
0,4 0,228
170
0,2
y = 0,0245x + 0,0989
0
0 5 10 15 20
R²25= 0,998930 35
Konsentrasi (ppm)
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

Gambar 4. 1 Grafik Kurva


Baku Natrium Sampel Replikasi Absorbansi Rata-rata Diklofenak
sampel absorbansi
(nm) sampel (nm)

Kode
B Sampel1 Kadar Natrium
0.584 Diklofenak
0.580(%)
Sampel B 2 0.583 39.27
Sampel D 3 0.574 2.67
DSampel E 1 0.234 4.9 0.230
2 0.230
3 0.227
E 1 0.349 0.339
2 0.335
3 0.333
d. Pentapan Kadar Natrium Diklofenak dalam Sampel
Tabel 4. 8 Absorbansi Sampel Jamu Pegal Linu

Tabel 4. 9 Kadar Natrium Diklofenak dalam Sampel Jamu Pegal Linu

PEMBAHASAN organoleptis dari 5 sampel Jamu


Pertama kali dilakukan uji Pegal Linu yang telah dilakukan,
organoleptis dengan cara mencicipi sampel B, D dan E dapat diduga
rasa, mencium bau, melihat warna mengandung BKO karena memiliki
dan meraba bentuk sediaan sampel rasa yang pahit.
jamu pegal linu. Dari hasil uji

171
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

Analisis kualitatif dilakukan dengan uap eluen sehingga pada


dengan menggunakan metode proses eluasi kecepatan penguapan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) eluen sama pada semua sisi
untuk mengetahui adanya kandungan permukaan Lempeng KLT (Fatimah
Natrium Diklofenak dalam 5 sampel et al., 2017). Penelitian ini
Jamu Pegal Pinu yang beredar di menggunakan Fase Gerak kombinasi
Kabupaten Semarang. Analisis pada antara Etil Asetat dan N-Heksan. Etil
KLT menggunakan nilai Rf yang Asetat bersifat polar dan memiliki
digunakan sebagai parameter. titik didih 77℃ sedangkan N-Heksan
Apabila kedua senyawa memiliki bersifat non polar dan memiliki titik
nilai Rf yang sama maka senyawa didih 69℃. Natrium Diklofenak
tersebut dapat dikatakan identik bersifat polar sehingga pada saat
(Gandjar & Rohman, 2007). Metode dielusi dengan eluen yang tidak
ini dipilih karena alat yang digunakan terlalu polar akan membentuk spot
lebih sederhana dan identifikasi yang baik dengan nilai Rf antara 0.2-
pemisahan komponennya dapat 0.8 sehingga fase gerak ini dianggap
dilakukan menggunakan pereaksi cocok jika digunakan (Rosyada et al.,
warna, fluoresensi, atau dengan 2019).
radiasi dengan sinar ultra violet Dilakukan pembuatan
(Gandjar & Rohman, 2013). simulasi sampel pada penelitian ini
Pada analisis dengan KLT, yang terdiri dari kontrol positif dan
yang pertamakali dilakukan adalah kontrol negatif. Matriks jamu yang
optimasi fase gerak untuk digunakan yaitu Zingiber aromatica
mendapatkan perbandingan fase Rhizoma, Languas galanga Rhizoma,
gerak yang sesuai. Dua pelarut Curcuma xanthorrhiza Rhizoma, dan
organik yang dicampur bersamaan Kaempferia galanga Rhizoma.
merupakan campuran fase gerak yang Kontrol positif dibuat dengan
paling sederhana karena daya elusi menimbang 25 mg matriks jamu dan
campuran kedua pelarut ini dapat 1 mg standar Natrium Diklofenak
mudah diatur sedemikian rupa kemudian dilarutkan dalam 15 ml
sehingga pemisahan dapat terjadi etanol 96%. Pembuatan kontrol
secara optimal (Gandjar & Rohman, positif bertujuan untuk
2007). Chamber yang akan digunakan membandingkan nilai Rf Natrium
dibersihkan dan dikeringkan terlebih Diklofenak dengan nilai Rf sampel
dahulu. Penjenuhan fase gerak yang akan diuji. Kontrol negatif
dilakukan dengan meletakkan kertas dibuat dengan menimbang 25 mg
saring pada salah satu sisi dinding matriks jamu dan dilarutkan dalam 15
chamber yang sudah terisi dengan ml etanol 96%. Dari hasil analisis
fase gerak. Salah satu bagian kertas yang diperoleh, kontrol positif
saring harus selalu tercelup di dalam memberikan bercak yang hampir
fase gerak. Chamber harus tertutup sejajar dengan standar Natrium
rapat dan tidak boleh digeser Diklofenak. Hal ini terjadi karena
penempatannya. Kertas saring pada sampel jamu tidak hanya
didiamkan hingga fase gerak terelusi mengadung Natrium Diklofenak
naik sampai ujung kertas saring atau tetapi bisa juga mengandung
sampai semua kertas saring basah komponen aktif yang lain sehingga
semua. Tujuan penjenuhan adalah memberikan hasil pada analisis
agar atmosfer dalam chamber penuh kualitatif berupa munculnya suatu

172
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

bercak. Sedangkan pada kontrol diperlukan untuk mendapatkan nilai


negatif tidak terdapat bercak yang absorbansi yang memberikan
terelusi. Nilai Rf pada standar sensitifitas pengukuran paling tinggi
Natrium Diklofenak adalah 0.5, dan (Rosyada et al., 2019). Penentuan
nilai Rf pada kontrol positif adalah panjang gelombang maksimum (λ
0.46. Pengujian pada kedua kontrol maks) dilakukan dengan cara
ini dilakukan untuk mengetahui membuat kurva hubungan antara
apakah metode yang digunakan dapat absorbansi dan panjang gelombang
memberikan hasil analisis kualitatif dari larutan standar Natrium
yang akurat dan tepat. Karena terbukti Diklofenak pada konsentrasi 20 ppm
pada kontrol negatif tidak terdapat Rf dengan panjang gelombang 200-400
yang sama dengan Rf baku Natrium nm. Pada tabel 4.5 dapat dilihat
Diklofenak. panjang gelombang maksimal yang
Hasil Analisis Kualitatif Jamu didapatkan adalah 275 nm. Menurut
Pegal Linu dapat dilihat pada tabel Gandjar & Rohman (2007), panjang
4.4. Sampel B memiliki nilai Rf gelombang maksimal yang kurang
mendekati nilai Rf standar Natrium baik seringkali ditemukan saat
Diklofenak yaitu sebesar 0.28. analisis kuantitatif. Hal ini
Sampel D dan E memiliki nilai Rf disebabkan karena selain senyawa
yang tidak jauh berbeda dengan nilai yang akan dianalisis, terdapat pula
Rf sampel jamu pegal linu kode B senyawa lain yang mempuyai
yaitu sebesar 0,3. Nilai Rf baku absorbansi pada panjang gelombang
standar Natrium Diklofenak adalah tersebut. Jenis pelarut, pH larutan,
0.26. Diperoleh hasil pengujian suhu, konsentrasi yang tinggi dan zat-
positif pada sampel B, D dan E secara zat pengganggu termasuk dalam
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) variabel yang dapat mempengaruhi
karena Rf baku dan sampel memiliki hasil absorbansi.
selisih < 0.05. Hasil nilai selisih Rf Untuk menentukan stabilitas
dinyatakan positif jika ≤ 0,05 dan larutan, maka dilakukan penentuan
dinyatakan negatif jika hasil nilai Rf waktu operasional (operating time).
˃ 0,05 (Oktaviantari & Feladita, Penentuan waktu operasional
2019). Hal ini mengindikasikan dilakukan dengan mengukur
adanya kandungan Bahan Kimia Obat hubungan antara watu pengukuran
Natrium Diklofenak pada sampel dengan absorbansi larutan. Tujuannya
Jamu Pegal Linu, sehingga dapat adalah untuk mengetahui berapa lama
dilanjutkan pada analisis kuantitatif waktu yang diperlukan sampai
dengan metode Spektrofotometri UV- pengukuran zat yang diukur menjadi
Vis untuk mengetahui kadar Natrium stabil. Dapat dilihat pada tabel 4.6
Diklofenak yang terkandung dalam absorbansi larutan dengan konsentrasi
sampel. 20 ppm yang diukur sudah konstan
Hal yang pertama kali sebanyak 3 kali pada menit ke 8-10.
dilakukan pada Analisis Kuantitatif
adalah penentuan panjang gelombang Nilai r dikatakan baik jika
maksimal (λ maks) (Gandjar & mendekati 0.99. Pada Tabel 4.7
Rohman, 2013). Untuk memperoleh persamaan garis linier yang
hasil yang memiliki akurasi yang baik ditemukan adalah y = 0,0245x +
maka penentuan panjang gelombang 0,0989 dengan nilai r = 0.9994. Nilai
maksimum (λ maks) sangat absorbansi sampel dimasukkan

173
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

sebagai nilai y ke dalam persamaan meningkatkan resiko gangguan


regesi linier yang didapatkan untuk gastrointestinal, kardiovaskuler, dan
mendapatkan kadar Natrium ginjal. Oleh karena itu keberadaan
Diklofenak dalam sampel. natrium diklofenak dalam sediaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari obat tradisional maupun jamu tidak
hasil analisis kualitatif, terdapat tiga diperbolehkan, mengingat
sampel Jamu Pegal Linu yang diduga masyarakat yang mengkonsumsi
positif mengandung Natrium produk jamu di masa sekarang ini
Diklofenak, diantaranya adalah diluar dari pengawasan pemerintah
sampel B, D, dan E. Sampel yang termasuk BPOM.
positif dilanjutkan ke analisis
kuantitatif untuk mengetahui jumlah SIMPULAN
kadar Natrium Diklofenak dalam Berdasarkan hasil penelitian
ketiga sampel jamu tersebut yang yang telah dilakukan, Jamu Pegal
dibaca absorbansinya pada panjang Linu yang dijual di Kabupaten
gelombang yang telah didapatkan Semarang mengandung Bahan Kimia
yaitu 275 nm. Hasil pengukuran Obat (BKO) Natrium Diklofenak
absorbansi sampel dapat dilihat pada yaitu pada sampel Jamu Pegal Linu
Tabel 4.8. Absorbansi yang diperoleh B, D, dan E. Kadar Natrium
sudah sesuai dengan literatur yaitu Diklofenak pada sampel Jamu Pegal
berkisar antara 0.2 sampai 0.8 Linu B, D, dan E yang dijual di
(Gandjar & Rohman, 2007). Kabupaten Semarang berturut-turut
Kadar Natrium Diklofenak yaitu 39.27%, 2.67%, dan 4.9%.
pada sampel B, D, dan E dapat dilihat
pada Tabel. 4.9 Yang menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
sampel B memiliki kadar Natrium Altman, R., Bosch, B., Brune, K.,
Diklofenak sebesar 39.27%, sampel Patrignani, P., & Young, C.
D sebesar 2.67% dan sampel E (2015). Advances in NSAID
sebesar 4.9%. Adanya bahan kimia Development : Evolution of
obat yang ditambahkan oleh produsen Diclofenac Products Using
jamu dengan takaran berbeda dapat Pharmaceutical Technology.
menyebabkan banyaknya kandungan Drugs, 75(8), 859–877.
Natrium Diklofenak yang beragam https://doi.org/10.1007/s40265-
dalam satu bungkus produk Jamu 015-0392-z.
Pegal Linu. Kadar yang didapatkan
tetap menyalahi aturan berdasarkan BPOM. (2010). Tentang Obat
pada Peraturan Menteri Kesehatan RI, Tradisional mengandung Bahan
No. 246 (2010) tentang Izin Usaha Kimia Obat, HM
Obat Tradisional dan Pendaftaran 03.03.1.43.08.10.8013.
Obat Tradisional, yang mengatakan
bahwa obat tradisional harus Fatimah, S., Rahayu, M., & Indari, D.
memenuhi persyaratan tidak boleh F. (2017). Analisis Antalgin
mengandung bahan kimia sintetik dalam Jamu Pegal Linu yang
atau hasil isolasi yang berkhasiat Dijual di Pasar Beringharjo
sebagai obat. Yogyakarta. Journal of Health,
Menurut Altman et al., (2015), 4(1), 29.
Natrium Diklofenak yang digunakan https://doi.org/10.30590/vol4-
dalam dosis tinggi dapat pula no1-p29-34

174
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol. 3, No. 2 September 2021

Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2007). Wahyuni, A. S., & Sujono, T. A.


Kimia Farmasi Analisis (1st (2004). Studi Aktivitas Daya
ed.). Pustaka Pelajar. Analgetik Jamu Pegel Linu the
Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2013). Study of Analgesic Activity of
Analisi Obat Secara Jamu Pegel Linu. Jurnal
Spektrofotometri dan Penelitian Sains Dan Teknologi,
Kromatografi. Pustaka Pelajar. 5(1), 21–32.

Hapsari, M., Purwanti, T., & Rosita,


N. (2012). Penetrasi Natrium
Diklofenak Sistem Niosom Span
20- Kolestrol dalam Basic Gel
HPMC 4000. PharmaScienta,
1(2), 29–36.

Oktaviantari, D. E., & Feladita.


(2019). Identifikasi Hidrokuinon
Dalam Sabun Pemutih
Pembersihwajah Pada Tiga
Klinik Kecantikan Di Bandar
Lampung Dengan Metode
Kromatografi Lapis Tipis Dan
Spektrofotometri UV-Vis.
Jurnal Analis Farmasi, 4(2), 91–
97.

Permenkes, R. (2010). Izin Usaha


Industri Obat Tradisional,
Nomor :
246/Menkes/Per/V/1990. 541,
4–8.

Rosyada, E., Muliasari, H., &


Yuanita, E. (2019). Analisis
kandungan bahan kimia obat
natrium diklofenak dalam jamu
pegal linu yang dijual di Kota
Mataram. Jurnal Ilmiah
Farmasi, 15(1), 12–19.
https://doi.org/10.20885/jif.vol1
5.iss1.art2

Saputra, S. A. (2015). Identifikasi


Bahan Kimia Obat dalam Jamu
Pegel Linu Seduh dan Kemasan
yang Dijual di Pasar Bandar.
Jurnal Wiyata, 2(2), 188–192.

175

Anda mungkin juga menyukai