Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL

ANALYSIS OF BKO CONTENT (ANTALGIN AND DEXAMETHASONE) IN


HERBAL MEDICINE USING IODIMETRY TITRATION AND HPLC METHOD

OLEH KELOMPOK 5
Syahnaz Z.K. Kiyai 1903070
Fitriyanti Rustam 1903084
Mifta Puti 1903080
I Gusti Made Jaya Kusuma 1903014
ANALISIS ISI BKO (ANTALGIN DAN
DEXAMETHASONE) DALAM OBAT HERBAL
DENGAN MENGGUNAKAN TITRASI IODIMETRY
DAN METODE HPLC
LATAR BELAKANG
Obat herbal merupakan warisan Menurut Peraturan Menteri
yang telah digunakan untuk Kesehatan Nomor 003 / MENKES /
pengobatan dan pemeliharaan PER / I /2010 ayat satu tentang
kesehatan. Obat herbal identifikasi jamu dalam penelitian
merupakan salah satu obat berbasis pelayanan kesehatan, obat
tradisional yang berkembang tradisional adalah bahan atau
pesat di berbagai negara. bahan yang berasal dari tumbuhan,
Berdasarkan penelitian yang hewan, mineral, sediaan galenik,
dilakukan oleh Vera et al.(2018) atau campuran bahan-bahan ini
menunjukkan bahwa masih yang secara tradisional digunakan
banyak jenis tanaman obat yang untuk pengobatan berdasarkan
dimanfaatkan masyarakat. pengalaman sebelumnya.
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah


analisis kualitatif dan kuantitatif. Dengan titrasi
iodimetri Dan metode HPLC
PROSEDUR KERJA PENELITIAN

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah herbal kaku, antalgin
standar, deksametason standar, aquadest, metanol, asetonitril, etanol,
kloroform, perak nitrat, asam klorida, larutan pati 1%, larutan yodium. Alat
yang digunakan adalah HPLC, mikropipet, timbangan analitik, pelat KLT,
chamber, lampu UV 254 dan 366, dan buret.
PROSEDUR KERJA PENELITIAN
CARA KERJA

Sebanyak 400 mg antalgin standar dimasukkan ke


dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan
aquadest 50 ml, ditambahkan shake HCl 0,2 N
sebanyak 5 ml dan disaring. Pada tahap persiapan
sampel herbal diambil 400 mg sampel,
ditambahkan 50 ml akuades, dan ditambahkan 5 ml
HCl 0,2 N kemudian dikocok dan disaring.
Metode analisis dibagi menjadi dua bagian, metode kualitatif
dan kuantitatif. Dalam metode kualitatif, hasil dari setiap
preparasi sampel dan standar
Diminum sebanyak tiga tetes, dimasukkan ke dalam plate
tetes, dan ditambahkan AgNO3 sebanyak lima tetes. Pada
analisis kuantitatif hasil sediaan standar dan sampel diambil
sebanyak 5 ml, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer,
ditambahkan 1 ml larutan pati 1% sebagai indikator. Titrasi
dengan larutan iodium dan hitung volume
HASIL DAN DISKUSI

Analisis kandungan BKO perlu ditentukan kemungkinan kandungannya


dalam sediaan jamu kaku. Hal ini diperlukan karena tidak diperbolehkan
adanya kandungan BKO dalam sediaan obat tradisional atau herbal.
Antalgin dan deksametason BKO sering disalahgunakan untuk
ditambahkan pada pegal linu untuk mempercepat efek pereda nyeri atau
nyeri reumatik, sehingga meningkatkan nilai jual jamu. Sampel herbal
diambil di beberapa daerah di Pulau Lombok. Sampel dibagi menjadi 2
kategori. Sebanyak 10 sampel disiapkan untuk analisis kadar antalgin,
dan 10 sampel disiapkan untuk analisis kadar deksametason.
KESIMPULAN
Diperoleh hasil untuk analisis kandungan antalgin dari 10 sampel
diperoleh 2 sampel jamu yang mengandung antalgin, masing-masing
0,0749% dan 0,1083%. Analisis kadar deksametason dari 10 sampel
diperoleh 5 sampel jamu yang mengandung deksametason masing-
masing 0,0979%, 0,222%, 0,4521%,0,5131%, dan 0,2809%.

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa masih terdapat


penyalahgunaan penambahan BKO yang termasuk dalam sediaan
herbal.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai