Anda di halaman 1dari 8

No. Pengisian : ......................

FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

1. Peneliti Utama (title, unit penelitian): Sonya Agustin

Multisenter: √ Tidak Ya

2. Judul Penelitian:
UJI TOKSISITAS SUB AKUT NANOKRISTAL ASAM USNAT
TERHADAP KADAR SGPT, SGOT, KREATININ DAN UREUM PADA
MENCIT PUTIH JANTAN.


3. Subyek: Penderita Non-Penderita Hewan

4. Perkiraan waktu penelitian yang dapat diselesaikan untuk tiap subyek


Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September – November 2020
dengan perincian sebagai berikut:
a. Pembuatan suspensi asam usnat dan nanokristal asam usnat
dilaksanakan Maret 2020
b. Penginduksian hewan percobaan dilaksanakan September 2020

1
c. Pengujian toksisitas sub aku nanokristal asam usnat dilaksanakan
September 2020

5. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup tujuan penelitian,


manfaat/relevansi dari hasil penelitian, dan alasan/motivasi untuk
melakukan penelitian (ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh
orang yang bukan dokter)

Ringkasan usulan penelitian


UJI TOKSISITAS SUB AKUT NANOKRISTAL ASAM USNAT TERHADAP
KADAR SGPT, SGOT, KREATININ DAN UREUM PADA MENCIT PUTIH
JANTAN.

Latar Belakang

Asam usnat merupakan komponen dari sel lumut dan salah satu metabolit
yang paling umum dan paling banyak dari lichen (Al-Bekairi et al., 1991).
Senyawa alami ini telah menunjukkan relevansi besar dalam bidang farmakologi
klinik dan dikenal sebagai antibiotik (Lauterwein et al., 1995). Beberapa
penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa asam usnat memiliki sifat
antioksidan terhadap mukosa lambung (Odabasogluet al., 2006). Namun
penggunaanan asam usnat dalam terapi masih terbatas karena kelarutannya yang
rendah dalam air (Cocchietto et al., 2002). Tetapi beberapa dekade terakhir ini,
asam usnat dipasarkan sebagaisuplemen diet untuk menurunkan berat badan
karena kemampuannya untuk meningkatkan metabolisme lemak dan untuk
meningkatkan tingkat metabolisme basal (Guo et al., 2008).

Kelarutan asam usnat yang rendah di dalam air menyebabkan disolusi dan
bioavailabilitas asam usnat menjadi rendah, sehingga efektivitas terapinya
menurun (Pramyothin et al., 2003).Sehingga diperlukan dosis yang tinggi untuk
mencapai efek terapi yang optimal. Penggunaan asam usnat dalam dosis yang
relatif tinggi dalam suplemen penurun berat badan dapat mengakibatkan efek
samping yang serius. Food and Drug Administration menerima 21 laporan
hepatotoksisitas dari konsumen yang mengonsumsi suplemen makanan yang

2
mengandung asam usnat atau natrium usniate untuk menurunkan berat badan
(Favreau et al., 2002)

Formulasi nanokristal merupakan alternatif untuk meningkatkan ketersedian


hayati dari obat-obatan yang memiliki kelarutan yang rendah (Qu et al,. 2017).
Sehingga dengan peningkatan ketersedian hayati tersebut dosis yang digunakan
untuk mencapai efek terapi dapat dikurangi. Nanokristal dapat digunakan sebagai
teknologi untuk obat yang sukar larut dalam air. Bioavaibilitas obat yang sukar
larut juga dapat ditingkatkan dengan teknologi nanokristal. Pengecilan ukuran
partikel dapat meningkatkan bioavaibilitas senyawa yang sukar larut dengan
signifikan (Moschwitzer, 2012).Selain itu, nanokristal obat dapat meningkatkan
drug loading yang lebih besar sehingga pemberian dosis dapat lebih kecil dan
dapat mengurangi efek samping pada obat (Junyaprasert & Morakul, 2014).
Pengembangan obat baru harus melalui beberapa pengujian, yaitu pengujian
keamanan dan khasiat secara praklinis dan klinis (Mutschler, 1991).Pengujian
keamanan yang harus dilakukan meliputi uji toksisitas akut, toksisitas sub akut,
toksisitas sub kronik dan toksisitas kronik. Pada pengujian toksisitas pengamatan
yang harus diperhatikan adalah perubahan fungsional pada organ hati dan ginjal
(Lu, 1995). Hati adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk metabolisme
obat (Shargel, 2012). Hati mempunyai peran sentral dalam metabolisme, dan
konjugasi serta eliminasi bahan-bahan toksik dari tubuh (Underwood, 1999). Hati
termasuk organ tubuh yang penting untuk mendetoksifikasi zat kimia yang tidak
berguna atau merugikan tubuh. Organ ini juga mempunyai kemampuan tinggi
untuk mengikat zat-zat kimia melebihi organ-organ lain (Hernawati, 2012). Hati
merupakan organ yang berperan dalam fungsi metabolisme dan ekskresi di dalam
tubuh. Di dalam hati terdapat hepatosit yang mengandung banyak enzim yang
digunakan sebagai katalisator dalam metabolisme obat dan makanan (Guyton &
Hall, 1997). Kerusakan hati akibat obat-obatan ditandai dengan lesi awal yaitu lesi
biokimiawi yang diiringi dengan rangkaian perubahan fungsi dan struktur.
Perubahan struktur hati terlihat pada pemeriksaan mikroskopik yaitu radang,
fibrosis, degenerasi and nekrosis (Bhara, 2009). Adanya kerusakan hati salah

3
satunya akan ditandai dengan nekrosis hepatosit yang akan melepaskan beberapa
enzim dari sitoplasma hepatosit ke ekstrasel. Oleh karena itu, fungsi hati dapat
dimonitor dengan mengamati aktivitas enzim yang terdapat dalam serum (Baron,
1990). Hati dan ginjal adalah organ utama eliminasi obat dalam tubuh. Ginjal
organ ekskresi utama untuk pembersihan sisa produk metabolik dalam tubuh
(Shargel, 2005). Salah satu cara untuk menentukan fungsi ginjal adalah dengan
penentuan bersihan kreatinin yang dapat diamati dari kadar kreatinin serum dan
kreatinin urin. Indikasi gangguan ginjal dapat diamati dari rendahnya nilai
bersihan kreatinin, yang disebabkan kadar kreatinin serum jauh lebih tinggi
daripada kadar kreatinin yang diekskresikan (Lu, 1992).
Berdasarkan urainan diatas akan di lakukan uji toksisitas sub akut nanokristal
terhadap kerusakan hati dan ginjal yang akan di induksi sedian nanokristal asam
usnat dengan parameter yang diamati yaitu kadar SGPT, kreatinin dalam serum
darah hewan uji, dan pengamatan terhadap preparat histologis.
Rumusan Masalah
1. Apakah nanokristal asam usnat menyebabkan efek toksik secara sub akut
terhadap kadar SGPT pada mencit putih jantan?
2. Apakah formulasi nanokristal asam usnat menyebabkan efek toksik secara
sub akut terhadap kadar kreatinin pada mencit putih jantan?
3. Apakah formulasi nanokristal asam usnat menyebabkan efek toksik secara
sub akut terhadap kadar SGOT pada mencit putih jantan?
4. Apakah formulasi nanokristal asam usnat menyebabkan efek toksik secara
sub akut terhadap kadar ureum pada mencit putih jantan?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efek toksisitas sub akut formulasi nanokristal asam
usnat terhadap kadar SGPT pada mencit putih jantan.
2. Untuk mengetahui efek toksisitas sub akut formulasi nanokristal asam
usnat terhadap kadar kreatinin pada mencit putih jantan.
3. Untuk melihat efek toksisitas sub akut formulasi nanokristal asam usnat
terhadap kadar SGOT pada mencit putih jantan.

4
4. Untuk melihat efek toksisitas sub akut formulasi nanokristal asam usnat
terhadap kadar ureum pada mencit putih jantan.
Manfaat Penelitian
1. Untuk menambah informasi dan pengetahuan penulis mengenai efek
toksisitas sub akut pada formulasi nanokristal asam usnat terhadap kadar
SGPT, SGOT, kreatinin dan ureum pada mencit putih jantan.

2. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang formulasi


nanokristal dan untuk mengetahui tingkat keamanan asam usnat dalam
bidang pengobatan.

Hipotesa Penelitian
1. Formulasi nanokristai asam usnat tidak menyebabkan efek toksisitas
terhadap sub SGPT pada mencit putih jantan.
2. Formulasi nanokristal asam usnat tidak menimbulkan efek toksisitas
terhadap sub-akut terhadap kadar kreatinin pada mencit putih jantan.
3. Formulasi nanokristal asam usnat tidak menimbulkan efek toksisitas
terhadap sub akut terhadap kadar SGOT pada mencit putih jantan.
4. Formulasi nanokristal asam usnat tidak menimbulkan efek toksisitas pada
sub akut terhadap kadar ureum pada mencit putih jantan.

METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi (STIFARM Padang).
Sampel Penelitian
Sebagai sampel penelitian adalah nanokristal asam usnat dan asam usnat murni.
PENGUMPULAN DATA
Tahapan Kegiatan Pengumpulan Data
Pada penelitian ini mencit putih jantan yang telah di aklimatisasi kemudian
diberikan nanokristal asam usnat dan asam usnat murni selama 21 hari dan pada
hari ke-22 hewan akan dikorbankan diambil darahnya. Penelitian ini dilakukan di

5
laboratorium farmakologi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang kemudian data
akan diolah dengan aplikasi SPSS.
6. Masalah Etik yang mungkin timbul:
Rasa tidak nyaman pada saat pengambilan sampel darah.

7. Prosedur eksperimen (frekuensi, interval, dan jumlah total segala


tindakan invasive yang akan dilakukan, dosis dan cara pemberian obat,
isotop, radiasi, atau tindakan lain) :
Pada penelitian ini menggunakan hewan percobaan (mencit putih jantan).

8. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau


kemudian dan cara mencegah atau mengatasi kejadian (termasuk rasa
nyeri dan keluhan)
Pada penelitian ini menggunakan hewan percobaan (mencit putih jantan).

9. Pengalaman yang terdahulu (sendiri atau orang lain) dari tindakan


yang akan diterapkan.
Pada penelitian ini menggunakan hewan percobaan (mencit putih jantan).

10. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi
manfaat untuk subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu.
Pada penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia tetapi menggunakan
hewan percobaan (mencit putih jantan).
11. Bagaimana cara memilih penderita/ sukarelawan sehat?
Pada penelitian ini menggunakan hewan percobaan (mencit putih jantan).

12. Bila penelitian menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan


antara peneliti utama dengan subyek yang diteliti.
Pada penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia tetapi menggunakan
hewan percobaan (mencit putih jantan).

6
13. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit, jelaskan diagnosis dan
nama dokter yang bertanggung jawab merawatnya. Bila menggunakan
orang sehat jelaskan cara pengecekan kesehatannya.
Pada penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia tetapi menggunakan
hewan percobaan (mencit putih jantan).

14. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan
komplikasi bila ada.
Pada penelitian ini menggunakan hewan percobaan (mencit putih jantan).

15. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan bagaimana


cara memberitahukan dan mengajak subyek (lampirkan surat
persetujuan penderita):
Pada penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia tetapi menggunakan
hewan percobaan (mencit putih jantan).

16. Bila penelitian menggunakan subyek manusia, apakah subyek dapat


ganti rugi bila ada gejala efek samping?
Pada penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia tetapi menggunakan
hewan percobaan (mencit putih jantan).

17. Bila penelitian menggunakan subyek manusia, apakah subyek


diasuransikan?
Pada penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia tetapi menggunakan
hewan percobaan (mencit putih jantan)

7
18. Nama tim peneliti:
Organisasi Pelaksana
Penelitian ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi Program
Sarjana Farmasi dengan peneliti sebagai berikut.
Peneliti : Sonya Agustin
Pembimbing I : Rina Wahyuni, M.Farm, Apt
Pembimbing II : Sri Oktavia, M.Farm, Apt

19. Tempat dan Waktu penelitian


- Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang.
Waktu penelitian
- Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September – November
2020 dengan perincian sebagai berikut:
a. Pembuatan suspensi asam usnat dan nanokristal asam usnat
dilaksanakan Maret 2020
b. Penginduksian hewan percobaan dilaksanakan September 2020
c. Pengujian toksisitas sub aku nanokristal asam usnat dilaksanakan
September 2020

Padang, 14 Agustus 2020


Peneliti Utama

Sonya Agustin

Anda mungkin juga menyukai