Anda di halaman 1dari 24

FISIOLOGI HEWAN

1. mengapa fisiologi selalu dikaitkan dengan anatomi, fisika dan kimia?

Bidang fisiologi
Fisiologi memiliki beberapa subbidang. Elektrofisiologi berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot;
neurofisiologi mempelajari fisiologi otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel secara individual.
Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah Ekofisiologi yang mempelajari
efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan sebaliknya. Genetika bukanlah satu-
satunya faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan lingkungan juga sering
menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik
harus menyimpan air dalam lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi
masalah besar.
Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan aktivitas fisik. Dalam bidang
exercise physiology, telah dilakukan berbagai penelitian mengenai efek dehidrasi terhadap
homeostasis.

Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi perbandingan atau morfologi hewan jika mempelajari
struktur berbagai hewan, dan disebut anatomi khusus jika hanya mempelajari satu jenis hewan saja.

Anatomi perbandingan adalah ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk
hidup. Ilmu ini berkaitan erat dengan biologi evolusi dan filogeni (ilmu evolusi pada spesies-spesies).
Dua hal utama pada anatomi perbandingan:
Struktur homolog - struktur (bagian tubuh/anatomi) yang mirip pada spesies yang berbeda. Struktur
tersebut tidak selalu menunjukkan kegunaan yang sama. Contohnya: struktur tungkai pada kucing
dan ikan paus.
Struktur analog - struktur yang serupa pada spesies yang berbeda karena berevolui pada lingkungan
yang sama. Struktur ini selalu memiliki fungsi yang sama atau mirip. Seperti struktur sirip pda ikan
kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), burung, dan lumba-lumba.

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi
yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika.
Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia,
geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.
Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia
ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti
mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi
matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang
digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika
berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola
abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu
tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika
matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika,
ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini
timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu.
Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat
atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan
energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika
Jadi mengapa fisiologi selalu dikaitkan dengan anatomi fisika dan kimia adalah karena fisiologi tidak
akan terwujud dengan ketiadaan ilmu-ilmu tersebut
2. berikan contoh hubungan fisiologi dengan genetika dan ekologi?

Contoh hubungan fisiologi dengan genetika pada saat Rekayasa genetika


adalah penerapan genetika dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian ini dianggap terlalu luas karena
berarti kegiatan penyilangan hewan atau tanaman untuk mendapatkan bentuk-bentuk baru yang lebih
bernilai dapat dengan mudah dimasukkan, meskipun rekayasa yang dilakukan adalah rekayasa
populasi (melalui seleksi). Batasan yang lebih sempit adalah penerapan genetika molekular (atau
paling tidak melibatkan teknik genetika molekular) dalam kehidupan manusia.Rekayasa genetika
mendapatkan titik berat dalam dunia kedokteran dan farmasi moderen. Namun demikian, bidang gizi,
veteriner, peternakan, serta agronomi juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang
masing-masing.
Contoh hubungan fisiologi dengan ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani
yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang
menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

3. buatlah informasi tentang sel hewan dengan gambarnya?

Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri
dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan
gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah
protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma
dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan
penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).

ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL

Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau
Plasmalemma).2. Sitoplasma dan Organel Sel.3. Inti Sel (Nukleus).1. Selaput Plasma
(Plasmalemma)Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa
kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein -
Lipid - Protein Þ Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air);
oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel
yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang
letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat
rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti
Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lainSelain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang
terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang
disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel SelBagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk
cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki
fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di
dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Gbr. a. Ultrastruktur Sel Hewan, b. Ultrastruktur Sel Tumbuhan
Organel Sel tersebut antara lain :a. Retikulum Endoplasma (RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-
benang yang bermuara di inti sel.Dikenal dua jenis RE yaitu :• RE. Granuler (Rough E.R)• RE.
Agranuler (Smooth E.R)Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.
Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.b. Ribosom (Ergastoplasma)Struktur ini
berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada
pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.Fungsi dari
ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.c.
Miitokondria (The Power House)Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis
membran.Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi mitokondria adalah sebagai
pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan
"The Power House".d. LisosomFungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan
enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.e. Badan Golgi (Apparat us
Golgi = Diktiosom)Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.J. Sentrosom (Sentriol)Struktur berbentuk bintang
yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai
benda kutub dalam mitosis dan meiosis.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.
g. PlastidaDapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri dari:• Amiloplas
(untak menyimpan amilum) dan,• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).• Proteoplas
(untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis
.3. Kromoplasyaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :• Karotin (kuning)• Fikodanin (biru)•
Fikosantin (kuning)• Fikoeritrin (merah)h. Vakuola (RonggaSel)Beberapa ahli tidak memasukkan
vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput
pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut TonoplasVakuola berisi :• garam-garam
organik• glikosida• tanin (zat penyamak)• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada
mawar Zingiberine pada jahe)• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)•
enzim• butir-butir patiPada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non
kontraktil.i. MikrotubulusBerbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk
sel dan sebagai "rangka sel".Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan
Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. MikrofilamenSeperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.k.
Peroksisom (Badan Mikro)Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi
dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam
sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :• Selapue Inti (Karioteka)• Nukleoplasma
(Kariolimfa)• Kromatin / Kromosom • Nukleolus(anak inti).Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita
mengenal 2 penggolongan sel yaitu :• Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya
dijumpaipada bakteri, ganggang biru.• Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat
kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.

 Home

 Tentang Kami
o SoftwarePlus
o MagicDriver
o GreatFX
o SampleSoft
o UnDoIt
o 100% CSS Menu
o With Cross-Browser
o Dropdowns
o Absolutely NO Javascript
o Being Used On
o These Menus
o
o Example Of a Divider
o With No Title

 Kontak
o SoftwarePlus
o MagicDriver
o GreatFX
o SampleSoft
o UnDoIt
o 100% CSS Menu
o With Cross-Browser
o Dropdowns
o Absolutely NO Javascript
o Being Used On
o These Menus
o
o Example Of a Divider
o With No Title

 Disclaimer

Adaptasi Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya

Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkunganya. Setiap makhluk
hidup telah dibekali kemampuan beradaptasi oleh Tuhan. Kemampuan beradaptasi itu
berguna untuk mempertahankan hidupnya. Dengan dapat mempertahankan hidup maka
hewan dan tumbuhan terhindar dari kepunahan dan ekosistem tetap seimbang.
Cara beradaptasi setiap makhluk hidup berbeda-beda. Ada yang beradaptasi secara
morfologis, fisiologis, dan tingkah laku. Nah, ciri khusus makhluk hidup berhubungan erat
dengan cara adaptasi mereka. Bagaimanakah hubungan antara ciri khusus dan cara adaptasi
suatu makhluk hidup.
Setiap jenis hewan dan tumbuhan memiliki ciri khusus, ciri khusus yang dimiliki hewan dan
tumbuhan merupakan bentuk adaptasi telah mengetahui bahwa adaptasi dibedakan menjadi
tiga. Pengertian masing-masing adaptasi dijelaskan di bawah ini.

Ada tiga bentuk adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu :


1. Adaptasi morfologi (bentuk fisik) merupakan penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas. Contohnya, kaki berselaput pada bebek
dan bentuk paruh pada burung.

2. Adaptasi fisiologi (fungsi organ tubuh) merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk
hidup terhadap lingkungannya. Salah satunya berupa enzim yang dihasilkan oleh suatu organisme.
Contohnya, bunga rafesia mengeluarkan enzim untuk menarik serangga. Enzim adalah zat yang
dapat mempercepat proses kimia. Sementara itu, kantong semar mengeluarkan enzim untuk
membunuh serangga.

3. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian berupa perubahan tingkah laku. Contohnya,
cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuh. Contoh lain, putri malu mengatupkan daunnya
bila disentuh.
A. Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya

1. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan

Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan
bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk
tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut
ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.

a. Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis
mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk
kaki burung dikelompokkan menjadi lima, seperti pada gambar berikut :
Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan
jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada gambar berikut:

b. Serangga

Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk
penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat,
yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.

1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.
Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan
mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap

Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang.
Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk
menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi,
selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.

3) Mulut penjilat

Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk
menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat
adalah lebah.

4) Mulut penyerap

Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons
(gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh
serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.

c. Unta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya
disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah
adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan
lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam
waktu yang lama.
2. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan
Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah
tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari
musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan
tingkah laku berikut ini!

a. Bunglon

Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan
warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon
akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka
tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk
penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.

b. Kalajengking

Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini
mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang
menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang,
lebah, dan ular.

c. Cumi-Cumi

Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta
ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia
dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
d. Siput

Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini
melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang.
Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi
diri dari musuhnya.

e. Cecak

Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang
putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia
pergi melarikan diri.

f. Ikan paus

Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di
air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen
dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit
muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat
bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus
mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan
air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-
banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.
B. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan
Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki cara
yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di
lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbeda-beda. Ada yang
hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian
dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan uraian
berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

1. Pohon Jati

Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau.
Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat
menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau
juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak
pada pohon jati.

2. Kaktus
Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman tersebut!
Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun.
Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan
panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti
duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis
lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.
3. Teratai
Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang
berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi
dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat
bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.
4. Eceng gondok
Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini
memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.

» Sistem Saraf Pada Hewan (Vertebrata dan Avertebrata)

Sistem Saraf Pada Hewan (Vertebrata dan


Avertebrata)
Advertisement
Sistem saraf pada hewan terbagi atas dua yakni sistem saraf hewan tak bertulang
belakang dan sistem saraf hewan bertulang belakang struktur dan bentuknya masing-
masing tetapi sistem saraf hewan tak bertulang belakang (Avertebrata) dan sistem saraf
hewan bertulang belakang (Vertebarata) memiliki kesamaan fungsi, dimana sistem sarah
berfungsi untuk megnatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh, mengetahui perubahan
ang terjadi pada lingkungannya, serta mengatur dan mengendalikan tanggapan terhadap
rangsangan yang datang dari lingkungan. Sistem sarah hewan bertulang
belakang (Vertebrata) seperti hewan mamalia, burung, amfibi, ikan, sedangkan sistem sarah
pada hewan tak bertulang belakang (Avertebrata) adalah cacing, serangga, ubur-ubur dan
Hydra sp.

Sistem Saraf Pada Hewan (Vertebrata dan Avertebrata)


1. Sistem Saraf pada Vertebrata

a. Mamalia
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font
color: Blue

Bagian-bagian otak hewan mamaliä terdiri atas otak depan, otak tengah,
dan otak belakang yang berkembang dengan baik. Selain itu, mamalia juga memiliki sumsum
lanjutan dan sumsum tulang belakang (sumsum spinal).Beberapa jenis mamalia memiliki
kemampuan lebih karena pusat-pusat saraf di otak hewan tersebut mengalami perkembangan
yang lebih menonjol. Kemampuan seperti itu bermanfaat bagi hewan dalam mencari mangsa.
Misalnya, kemampuan lebih pada india penglihat dan indra pendengar kucing, indra
pendengar kelelawar yang sangat tajam, dan indra pencium anjing yang sangat tajam.

b. Burung
Sistem saraf burung terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut-serabut saraf
yang berasal dan otak dan serabut-serabut saraf yang berasal dari sela-sela ruas tulang
belakang; Otak burung terdiri atas otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum
lanjutan.

Otak besar sebagai bagian utama dan otak depan terbagi menjadi belahan kanan dan belahan
kiri.Permukaannya tidak berlipat-lipat sehingga tidak menampung lebih banyak sel-sel saraf
seperti pada otak besar manusia.

Otak tengah burung sebagai pusat saraf penglihat berkembang baik dengan membentuk
gelembung sehingga indra penglihat burung berkembang dengan baik. Di permukaan otak
kecil terdapat lipatan-lipatan yang mampu menampung sel-sel saraf lebih banyak. Sel saràf
yang makin banyak pada otak kecil menunjukkan pusat keseimbangan burung ketika terbang
berkembang dengan baik.

c. Reptilia
Sistem saraf reptilia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Di bagian otak besar,
lobus olfaktorius yang merüpakan pusat pencium berkembang dengan baik Sehingga indra
penciumannya lebih tajam.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font
color: Blue

Perkembangan otak tengah reptilia terdesak oleh otak besar. Otak tengah menjadi kurang
berkembang dengan baik sehingga menyebabkan indra penglihat reptilia kurang tajam.

d. Amfibi
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font
color: Blue

Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. Sistem saraf katak tersusun atas sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.

Hewan tersebut memiliki otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan yang
membentuk suatu sistem saraf pusat, sedangkan serabut-serabut saraf yang berasal dan sela-
sela ruas tulang belakang membentuk suatu sistem saraf tepi. Otak besar berkembang
memanjang sehingga berbentuk oval.

Ujung depan otak besar berhubungan dengan indra pencium. Otak tengah berkembang cukup
baik dan berhubungan dengan indra penglihat (lobus optikus). Otak kecil berbentuk
lengkung mendatar menuju ke arah sumsum lanjutan dan kurang berkembang dengan baik.
e. Ikan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font
color: Blue

Sistem saraf ikan terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak ikan terdiri atas otak
depan, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan. Sistem saraf tepi térdiri atas serabut
saraf otak dan serabut saraf dari sumsum tulang belakang. Otak depan berhubungan dengan
saraf pencium dan hidung, sedangkan otak tengah berhubungan dengan saraf penglihat.
Kedua bagian tersebut kurang berkembang dengan baik sehingga indra pencium dan
penglihat ikan
kurang berkembang dengan baik. Bagian otak ikan yang berkembang paling baik adalah otak
kecil. Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan pusat pengaturan gerak otot-otot
ketika berenang. Keberadaan pusat keseimbangan dan pengaturan gerak ini memungkinkan
ikan dapat bergerak cepàt dalam air tanpa terganggu keseimbangannya.

Kesimpulan :
Sistem saraf pada mamalia, burung, reptilia, amfibi, dan ikan terdiri atas sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi.

2. Sistem Saraf pada Avertebrata

a. Cacing
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font
color: Blue

Hewan cacing (Vermes) memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga


tali yang memanjang dan arah kepala ke arah belakang atau ekor. Pada sistem saraf tangga
tali terdapat berkas saraf yang membentuk simpul-simpul saraf di bagian-bagian tertentu
yang disebut ganglion atau ganglia (jamak). Cacing pipih, misalnya planaria, memiliki
susunan saraf berupa dua buab ganglia di daerah kepala. Selanjutnya di setiap ganglion
terdapat seberkas saraf memanjang (longitudinal) ke bagian ekor. Tiap-tiap berkas saraf
bercabang- cabang lagi membentuk cabang-cabang yang lebih kecil sehingga dapat
menjangkau seluruh bagian tubuh.

Cacing tanah memiliki sistem saraf yang terdiri atas ganglion kepala, ganglion bawah
kerongkongan, dan ganglion ruas badan. Ganglion kepala merupakan kumpulan badan sel
saraf, terletak di ujung depan tubuh pada ruas ketiga. Ganglion kerongkongan dan ganglion
ruas badan terletak di bawah saluran pencernaan.

Di antara ganglion kepala dan ganglion bawah kerongkongan terdapat dua buah saraf
penghubung. Di antara ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas badan terdapat satu
buah saraf penghubung.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font


color: Blue

Selanjutnya, pada tiap-tiap ruas tubuh terdapat ganglion yang membentuk cabang-cabang
halus. Sistem saraf pada ruas tubuh dengan percabangannya berfungsi mengatur gerakan
tubuh cacing tanah.

b. Serangga
Salah satu contoh serangga adalah belalang. Hewan tersebut memiliki sistem saraf tangga
tali yang mirip dengan sistem saraf cacing tanah. Sistem saraf pada belalang terdiri atas
ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas badan.

Ganglion kepala merupakan dua buah ganglion terbesar yang terletak di bagian kepala
sebelah atas. Di dalam ganglion kepala ini terdapat saraf penglihatan dan mata dan saraf
peraba dan antena. Ganglion bawah kerongkongan berhubungan dengan ganglion kepala
melalui dua buah serabut saraf yang masing-masing terdapat di sebelah kanan dan sebelah
kiri kerongkongan. Ganglion bawah kerongkongan dihubungkan dengan ganglion ruas badan
oleh dua buah serabut saraf.
Demikian juga, antara ganglion ruas badan yang satu dan ganglion ruas badan yang lain
dihubungkan oleh dua buah serabut saraf. Tiap-tiap ganglion ruas badan membentuk cabang-
cabang serabut saraf yang masing-masing bercabang lagi hingga ke bagian bawah tubuh yang
berdekatan. Dengan demikian, pada semua bagian tubuh terdapat ujung-ujung saraf.

c. Ubur-Ubur dan Hydra sp.


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font
color: Blue

Ubur-ubur dan Hydra sp. belum memiliki sistem saraf. Sel- sel saraf ubur-ubur dan Hydra sp.
menyebar secara merata keseluruh tubuh dan berhubungan satu dengan yang lain membentuk
suatu anyaman.

Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut otot, sedangkan sel saraf sensorik berakhir pada
permukaan tubuh.

Hubungan sel-sel sarafdan otot memungkiiikan hewan tersebut memberikan reaksi terhadap
berbagai rangsangan dan luar tubuh, seperti sentuhan, cahaya, dan keberadaan makanan.

d. Hewan Bersel Satu


Hewan bersel satu (Protozoa), misalnya Amoeba sp. dan Paramaeciurn sp., tidak memiliki
sistem saraf. Akan tetapi, hewan tersebut memiliki kemampuan untuk menerima dan
mereaksi rangsang. Ingat, salah satu cirimakhluk hidup adalah iritabilitas.

Apabila Amoeba sp. mendapat rangsangan cahaya yang kuat, ia akan bergerak menjauh.
Sebaliknya, apabila mendapat rangsangan cahaya yang lembut ia akan bergerak mendekat.
Paramaecium sp. sebagai hewan berambut getar memiliki serabut-serabut saraf yang berakhir
pada tumpukan rambut getar (silia). Serabut saraftersebut berfungsi sebagai pengatur gerakan
silia. Ubur-ubur Hydra sp., dan hewan berselsatu belum memilikisistem saraf khusus.

Kesimpulan :
Sel-sel saraf pada ubur-ubur dan Hydra sp. tersebar di seluruh tubuh membentuk anyaman.
Paramaecium sp. memiliki serabut saraf yang berakhir pada silia

Pengaturan Bagi Kontraksi Otot


Gerakan otot lurik tentu dibawah komando atau suatu kontrol yang disebut impuls saraf
motor, antara lain sebagai berikut ;

a. Ca2+ mengatur Kontraksi Otot dengan proses yang ditengahi oleh Troponin dan
Tropomiosin

ion Kalsium diyakini turut berperan serta dalam pengaturan kontraksi otot. Kemudian, s
pengaruh Ca2+ ditengahi oleh Troponin dan Tropomiosin. Ia menunjukkan aktomiosin yang
diekstrak langsung dari otot (sehingga mengandung ikatan dengan troponin dan tropomiosin)
berkontraksi karena ATP hanya jika Ca2+ ada pula. Kehadiran troponin dan tropomiosin
pada sistem aktomiosin tersebut meningkatkan sensitivitas sistem terhadap Ca2+. Di samping
itu, subunit dari troponin, TnC, merupakan satu-satunya komponen pengikat Ca2+.

b. Impuls saraf melepaskan Ca2+ dari Retikulum Sarcoplasma

Sebuah impuls saraf yang tiba pada sebuah persambungan neuromuskular (= sambungan
antara neuron dan otot) akan dihantar langsung kepada tiap-tiap sarkomer oleh sebuah sistem
tubula transversal / T.

Tubula tersebut merupakan pembungkus-pembungkus semacam saraf pada membran plasma


fiber. Tubula tersebut mengelilingi tiap miofibril pada disk Z masing-masing. semua
sarkomer pada sebuah otot akan menerima sinyal untuk berkontraksi sehingga otot dapat
berkontraksi sebagai satu kesatuan utuh. Sinyal elektrik itu dihantar (dengan proses yang
belum begitu dimengerti) menuju retikulum sarkoplasmik (SR). SR merupakan suatu sistem
dari vesicles (saluran yang mengandung air di dalamnya) yang pipih, bersifat membran, dan
berasaldari retikulum endoplasma. Sistem tersebut membungkus tiap-tiap miofibril hampir
seperti rajutan kain. Membran SR yang secara normal non-permeabel terhadap Ca2+ itu
mengandung sebuah transmembran Ca2+-ATPase yang memompa Ca2+ kedalam SR untuk
mempertahankan konsentrasi [Ca2+] bagi otot rileks. Kemampuan SR untuk dapat
menyimpan Ca2+ ditingkatkan lagi oleh adanya protein yang bersifat amat asam yaitu
kalsequestrin (memiliki situs lebih dari 40 untuk berikatan dengan Ca2+). Kedatangan impuls
saraf membuat SR menjadi permeabel terhadap Ca2+.Akibatnya, Ca2+ berdifusi melalui
saluran-saluran Ca2+ khusus menuju interior miofibril, dan konsentrasi internal [Ca2+] akan
bertambah. Peningkatan konsentrasi Ca2+ ini cukup untuk memicu perubahan
konformasional dalam troponin dan tropomiosin. Akhirnya, kontraksi otot terjadi dengan
mekanisme “perahu dayung” tadi. Saat rangsangan saraf berakhir, membran SR kembali
menjadi impermeabel terhadap Ca2+ sehingga Ca2+ dalam miofibril akan terpompa keluar
menuju SR. Kemudian otot menjadi rileks seperti semula.

Otot Halus (Smooth Muscles

Makhluk hidup vertebrata memiliki dua jenis otot selain otot lurik yaitu otot cardiac
(=kardiak; berhubungan dengan jantung) dan otot halus. Otot cardiac ternyata juga berlurik-
lurik sehingga mengindikasikan suatu persamaan antara otot cardiac dan otot lurik. Walaupun
begitu, otot skeletal (lurik) dan otot cardiac masih memiliki perbedaan antar sesamanya
terutama pada metabolismenya. Otot cardiac harus beroperasi secara kontinu sepanjang usia
hidup dan lebih banyak tergantung pada metabolisme secara aerobik. Otot cardiac juga secara
spontan dirangsang oleh otot jantung itu sendiri dibanding oleh rangsangan saraf eksternal
(=rangsangan volunter). Di samping itu, otot halus berperan dalam kontraksi yang lambat,
tahan lama, dan tanpa melalui rangsang eksternal seperti pada dinding usus, uterus, pembuluh
darah besar. Otot halus disini memiliki sifat yang sedikit berbeda dibanding otot lurik. Otot
halus atau sering dikatakan otot polos ini berbentuk seperti spindel, tersusun oleh sel sel
berinti tunggal, dan tidak membentuk miofibril. Miosin dari otot halus (protein khusus secara
genetik) berbeda secara fungsional daripada miosin otot lurik dalam beberapa hal:

 ~ Aktivitas maksimum ATPase hanya sekitar 10% dari otot lurik


 ~ Berinteraksi dengan aktin hanya saat salah satu rantai ringannya terfosforilasi
 ~ Membentuk filamen-filamen tebal dengan cross-bridges yang tak begitu teratur
serta tersebar di seluruh panjang filamen tebal

a. Kontraksi Otot Halus dipicu oleh Ca2+

Filamen-filamen tipis otot halus memang mengandung Aktin dan Tropomiosin namun tak
seberapa mengandung Troponin. Kontraksi otot halus tetap dipicu oleh Ca2+ karena miosin
rantai ringan kinase (=myosin light chain kinase / MLCK) secara enzimatik akan menjadi
aktif hanya jika Ca2+-kalmodulin hadir. MLCK merupakan sebuah enzim yang
memfosforilasi rantai ringan miosin sehingga menstimulasi terjadinya kontraksi otot halus.

Konsentrasi intraselular [Ca2+] bergantung pada permeabilitas membran plasma sel otot
halus terhadap Ca2+. Permeabilitas otot halus tersebut dipengaruhi oleh sistem saraf
involunter atau autonomik. Saat [Ca2+] meningkat, kontraksi otot halus dimulai. Saat [Ca2+]
menurun akibat pengaruh Ca2+- ATPase dari membran plasma, MLCK kemudian
dideaktivasi. Lalu, rantai ringan terdefosforilasi oleh miosin rantai ringan phosphatase dan
otot halus kembali rileks.

b. Aktivitas Otot Halus termodulasi secara Hormonal

Otot halus juga memberi tanggapan pada hormon seperti epinefrin.. Tahap-tahap kontraksi
yang terjadi pada otot halus ternyata lebih lambat daripada tahap-tahap yang terjadi untuk
otot lurik. Jadi, struktur dan pengaturan kontrol otot halus tepat dengan fungsi yang
diembannya yaitu pengadaan suatu gaya tegang selama rentang waktu cukup lama namun
mengkonsumsi ATP dengan laju konsumsi rendah.

Siklus Cross-Bridge

Dengan tidak adanya ATP, myosin lintas jembatan mengikat erat filamen aktin. Namun, juga
mengikat dan hydrolyses ATP. ATP mengikat membawa tentang disosiasi cepat jembatan
silang dari aktin. Sehingga jembatan silang aktin dapat mengikat baik atau ATP tetapi
keduanya hanya transiently. Kehadiran [gamma] ATP-fosfat adalah penting untuk disosiasi
sejak ADP sendiri memiliki pengaruh yang kecil. Solusi pengamatan kinetik sangat penting
dalam membangun hubungan antara hidrolisis ATP dan generasi kekuatan. Fitur utama dari
proses ini adalah pengamatan bahwa transduksi energi kimia yang dilepaskan oleh hidrolisis
ATP menjadi kekuatan mekanik diarahkan harus terjadi selama rilis produk (ADP dan fosfat
anorganik, Pi) daripada selama langkah hidrolisis sendiri (Lymn dan Taylor 1971 ). Tanpa
aktin, miosin adalah produk-menghambat dan merupakan ATPase miskin. Mg-ATP cepat
berdisosiasi kompleks actomyosin pada mengikat ke situs ATPase myosin; myosin kemudian
menghidrolisis ATP dan membentuk kompleks myosin-produk yang stabil; aktin recombines
dengan kompleks dan terdisosiasi produk, awalnya [gamma]-ion fosfat sehingga membentuk
kompleks aktin-myosin asli. Angkatan yang dihasilkan selama langkah terakhir.
DNA dan RNA, Materi Genetik Makhluk Hidup
Materi genetik adalah informasi yang terdapat pada setiap sel makhluk hidup yang dapat
diturunkan pada keturunan berikutnya. Materi genetik makhluk hidup disebut juga dengan
istilah asam nukleat dan juga ada yang mengatakan faktor hereditas. Semua istilah tersebut
memiliki pengertian yang sama dan menunjuk pada hal yang sama pula. Materi genetik
tersusun atas DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid). DNA adalah
informasi yang berisi sifat-sifat makhluk hidup, sedangkan RNA merupakan turunan dari
DNA, yang terbentuk ketika informasi DNA akan diterjemahkan dalam bentuk nyata.

DNA (Deoxyribonucleic acid)

Pada eukariota, DNA dapat ditemukan dalam nukleus, mitokondria, dan kloroplas. DNA
yang terdapat di nukleus disebut dengan DNA inti sedangkan yang berada di luar nukleus
disebut DNA luar inti. Dalam keadaan sel yang tidak membelah, DNA nampak sebagai
benang-benang yang melilit protein sehingga nampak seperti ronce-ronce. Pada saat sel
sedang melakukan pembelahan barulah DNA akan membentuk struktur kromosom.
Kromosom adalah molekul DNA akan melilit protein dan saling tumpuk-menumpuk dan
mampat.

DNA tersusun atas dua rantai membentuk struktur double helix. Perhatikanlah gambar
struktur DNA di bawah ini.

Struktur double helix DNA

Tiap rantai DNA merupakan suatu polinukleotida yang tersusun atas nukleotida yang saling
sambung-menyambung. Sebuah nukleotida tersusun atas:

 Gula deoksiribosa, merupakan gula berkarbon 5 atau pentosa.


 Fosfat, terikat pada atom C nomor 5 dari gula deoksiribosa.
 Basa nitrogen, terikat pada atom C nomor 1 dari gula deoksiribosa.

Basa nitrogen penyusun DNA digolongkan menjadi 2 macam, yaitu basa purin dan basa
pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri
atas sitosin (S) dan timin (T).
Molekul nukleotida

Dalam DNA, basa adenin selalu berpasangan dengan basa timin, sedangkan guanin selalu
berpasangan dengan sitosin. Pasangan antara adenin dengan timin terjadi dengan 2 ikatan
hidrogen, sedangkan ikatan antara guanin dengan sitosin terjadi dengan 3 ikatan hidrogen.
Hal ini menyebabkan ikatan antara basa G-S lebih kuat dibandigkan ikatan antara A-T.

Struktur double helix DNA ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick menggunakan
teknik refraksi sinar X pada tahun 1953. Penemuan yang menghebohkan dunia ini membuat
mereka berdua memperoleh penghargaan nobel dalam bidang sains. DNA dapat dianalogikan
sebagai tangga, dengan anak tangga berupa basa nitrogen dan tiang penyangganya berupa
gula deoksiribosa dan fosfat.

Nukleotida menyusun DNA, lingkaran adalah fosfat, segilima adalah gula

RNA (Ribonucleic acid)

RNA merupakan materi genetik selain DNA yang terdapat pada makhluk hidup. Tidak
seperti DNA yang berantai ganda dan double helix, RNA memiliki struktur rantai tunggal.
RNA terbentuk dari DNA melalui proses transkripsi dalam nukleus. RNA dibentuk ketika
informasi dalam DNA akan diterjemahkan dalam bentuk protein penentu sifat.

Perbedaan antara DNA dan RNA adalah sebagai berikut.

DNA RNA
Terdapat dalam nukleus, mitokondria, dan Terdapat dalam nukleus, sitoplasma, dan
kloroplas ribosom
Berupa rantai ganda yang panjang Berupa rantai tunggal yang pendek
Kadarnya dalam sel selalu tetap, tidak Kadarnya dalam sel berubah-ubah,
dipengaruhi kecepatan sintesis protein dipengaruhi kecepatan sintesis protein
Gula penyusunnya berupa deoksiribosa Gula penyusunnya berupa ribosa
Basa nitrogennya berupa adenine (A), timin Posisi timin (T) digantikan oleh urasil (U),
(T), guanine (G), dan sitosin (S) sehingga dalam RNA adenine (A) akan
berpasangan dengan urasil (U)

Dalam proses sintesis protein, DNA akan ditranskripsi menjadi RNA yang kemudian akan
ditranslasi menjadi protein tertentu. Untuk lebih jelasnya silahkan baca posting berikut:
DNA, RNA, dan Sintesis Protein

Dalam tubuh makhluk hidup terdapat beberapa jenis RNA, yaitu:

RNA-m
RNA-m atau singkatan dari RNA messenger adalah RNA yang terbentuk dari hasil
transkripsi DNA dalam nukleus. RNA-m akan dikeluarkan dari nukleus menuju sitoplasma,
menempel pada ribosom untuk selanjutnya terjadi proses translasi. RNA-m disebut juga RNA
duta (RNA d).

RNA-t
RNA-t atau singkatan dari RNA transfer adalah RNA yang terdapat pada sitoplasma. RNA-t
memiliki basa nitrogen yang dapat berpasangan dengan basa nitrogen dalam RNA-m. RNA t
mengikat asam amino yang nantinya akan menjadi bahan baku dalam sintesis protein.

RNA-r
RNA-r atau singkatan dari RNA ribosom merupakan RNA yang menyusun organel ribosom.
RNA-r dibentuk dalam nukleolus (anak inti) dikeluarkan menuju sitoplasma, bergabung
dengan protein tertentu untuk membentuk ribosom dan berperan dalam aktivitas sintesis
protein.

Rangkuman Materi Genetika Dalam Biologi


DosenPendidikan.Com – Genetika ialah ilmu yang berhubungan dengan studi dan
pemahaman tentang faktor keturunan, evolusi, perkembangan, ekologi, biologi molekuler dan
ilmu forensin. Seorang ilmuwan yang bernama Gregor Johan Mendel merupakan orang yang
pertama kali melakukan penelitian mengenai penurunan sifat, oleh karena itu ia dinobatkan
sebagai bapak genetika.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font


color: Blue
Contents

 1 Persilangan Dua Individu


 2 Hukum Mendel ( I Dan II )
o 2.1 Hukum I Mendel
o 2.2 Hukum II Mendel
 3 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 4 Posting terkait:

Persilangan Dua Individu

Dalam persilangan dua individu yang memiliki sifat beda disebut dengan hibrid, terdapat
beberapa macam hibrid yang diantaranya yaitu :

 Monohibrid suatu hibrid dengan satu sifat beda.


 Dihibrid suatu hibrid dengan dua sifat beda.
 Trihibrid suatu hibrid dengan tiga sifat beda.

Untuk individu dengan pasangan gen sama disebut dengan homozigot. Sedangkan untuk
individu dengan pasangan gen berbeda disebut dengan heterozigot.

Hukum Mendel ( I Dan II )

Hukum I Mendel

Hukum I Mendel dikenal dengan pemisah Gen yang sealel. Sifat dominan yang tidak muncul
secara penuh disebut dengan sifat intermediate.

Hukum II Mendel

Hukum II Mendel dikenal dengan hukum pengelompokan Gen secara bebas. Perkawinan
resiprokal merupakan perkawinan kebalikan dari yang semula dilakukan dan menghasilkan
keturunan dengan perbandingan genotip yang sama. Perkawinan balik ( back cross ) ialah
perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya. Uji silang ( test cross ) ialah
perkawinan antara individu F1 ( hibrid ) dengan individu yang homozigot resesif. Alel ialah
gen-gen yang terletak pada lokus yang sama dalam kromosom homolog.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Penyimpangan semu hukum Mendel yaitu penyimpangan pola dasar yang dikemukakan
dalam hukum Mendel, tetapi sebenarnya merupakan modifikasi hukum Mendel.

 Epistasis Dan Hipostasis


Merupakan salah satu bentuk interaksi gen, dalam hal ini gen dominan mengalahkan
gen dominan lainnya yang bukan sealel.
 Kriptomeri
Peristiwa gen dominan seolah-olah tersembunyi bila berada bersama dengan gen
dominan lainnya dan akan terlihat bila berdiri sendiri.
 Atavisme
Merupakan peristiwa munculnya sifat baru pada F1 dan F2.
 Polimeri
Pembastaran homozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri tetapi
mempengaruhi bagian yang sama pada suatu organisme.
 Gen Komplementer
Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi.

 Simak Juga : Pengertian Energi Biomassa Serta Keunggulan Dan Kelemahannya

Pautan gen merupakan peristiwa dua gen atau lebih yang terletak pada satu kromosom dan
tidak dapat memisahkan diri. Pindah saling merupakan peristiwa yang terjadi apabila ada
pertukaran sebagian gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen dari kromatid pasangan
homolognya. Pautan seks merupakan suatu sifat keturunan yang pewarisannya ditentukan
oleh kromosom kelamin.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Font


color: Blue

Anda mungkin juga menyukai