RESUME FISIOLOGI
LINA SETIAWATI
6135165466
PENJASKESREK 2016
A. FISIOLOGI
Ilmu fisiologi manusia diawali sekitar tahun 420sm sampai pada zaman Hipokrates, yang juga
dikenal sebgai bapak kedokteran. Hasil pemikiran yang kritis dari Aristoteles serta perhatiannya pada
hubungan antara struktur serta fungsi menandai dimulainya ilmu fisiologi pada Yunani Kuno.
Gambar Sel
Mempertahankan barier yang selektif (membran plasma)
Berisi materi hereditas (gen)
Aktifitas metabolik (anabolik, katabolik)
Contoh Fungsi Sel
Bervariasi tergantung tujuan sasarannya:
Metabolisme merupakan semua proses perubahan zat (reaksi kimia) dalam sel
Apa Itu Katabolisme?
Katabolisme merupakan proses penguraian makromolekul menjadi mikromolekul
(penghasil energi)
Apa Itu Anabolisme?
Sintesa protein dikendalikan oleh nukleus oleh DNA yang berfungsi mengendalikan
spesifikasi struktur protein
Urutan sintesaa protein adalah
DNA,
transkripsi, merupakan proses pencetakan kode genetik dari DNA ke RNA
RNA,
translasi,
sintesa protein
Kode genetik terdiri tiga nukleotida atau triple basa kodon
Translasi: sintesa protein berdasarkan kodon dalam m-RNA
Translasi melibatkan t-RNA dan r-RNA
t-RNA berfungsi mencari bahan asam amino yang sesuai kodon (antikodon) untuk
dibawa ke ribosom sebagai tempat sintesa protein
m-RNA sebagai inti struktural ribosom berfungsi sebagai tempat sintesa protein
tempat t-RNA membaca kodogen m-RNA
Pembelahan Sel
Replikasi DNA: sebelum membelah sel harus membuat salinan DNA sehingga
informasi yang dibawa dapat diteruskan kepada turunannya
Pada saat replikasi dapat terjadi kesalahan yang disebut: mutasi
DNA gen terletak didalam kromosom
Kromosom terdapat dalam nukleoplasma
Pembelahan sel somatik berlangsung secara mitosis, pembelahan dari 2n (diploid) 2n
(diploid)
Pemebelahan sel gamet berlangsung secara meiosis, pembelahan dari 2n (diploid) n
(haploid)
Contoh meiosis: spermatogenesis dan oogonesis
Siklus mitosis: profase, metafase, anafase, telofase, interfase
Siklus meiosis: profase 1 (tetrad), metafase 1, anafase 1, telofase 1, interfase meiosis
dilanjutkan profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2
Fungsi Jaringan
Diffusi: proses bergeraknya zat dari konsentrasi tingii menuju konsentrasi rendah
Diffusi yang difasilitasi: diffusi yaang dibantu oleh cariier
Osmosis: proses bergeraknya pelarut dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi
tinggi
Transport aktif: proses bergeraknya zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
dengan menggunakan energi (ATP)
Homeostasis
Upaya tubuh untuk mempertahan-kan keadaan statis atau konstan dalam lingkungan interna
Homeostasis Tekanan Darah
C. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sistem Muskuloskeletal ini memiliki komponen utama nya yaitu tulang dan jaringan
ikat dimana didalamnya sebagai penyusun tubuh yang terdiri dari kurang lebih 25 % berat
badan dan 50 % terdiri dari otot. dari system ini juga difungsikan sebagai penopang bentuk
badan serta pergerakan tubuh manusia system ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka,
tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.
Dari penyusun system muskulosketekal ini kita klasifikasikan dan juga kita amati
struktur dari tulang ini agar lebih memahami penjelasan dari artikel ini berikut merupakan
penjelasannya. (baca juga : Fungsi Laring )
Musculoskeletal atau Skeletal atau juga biasanya disebut sebagai system rangka ini
tersusun atas tulang tulang yang mana tubuh manusia ini terdiri dari 206 tulang yang
menyusun rangkanya. Bagian tulang yang terpenting adalah tulang belakang karena hal ini
tulang belakang difungsikan sebagai penopang bentuk tubuh manusia.
Sehingga untuk lebih jelas nya anda bisa memperhatikan beberapa keterangan di
bawah ini dengan sudah di lengkapi gmbaran – gambaran yang mudah untuk di pahami.
Komponen Sistem Muskuloskeletal
Berikut ini adalah beberapa komponen yang ada di sistem muskuloskeletal yang akan di
jelaskan secara detail dan terperinci, yaitu :
1. Tulang
Merupakan suatu jaringan yang paling kerat, biasanya tulang disebut sebagai alat gerak pasif
yang mana isi dari jaringan ikat hamper 50 % adalah air dengan sissanya adalah bagian
bagian yang padat. Struktur dari tulang ini diselimuti oleh membrane periostreum yang
berfungsi untuk memberikan nutrisi pada tubuh. Berbicara mengenai membrane periostreum,
maka ini membrane ini masuk kepada jenis tulang dewasa.Tulang muda dengan tulang
dewasa sedikit memiliki perbedaan.
Periosteum : fungsi dari periosteum ini sendiri yaitu sebagai jaringan ikat untuk melakukan
penebalan tulang serta melakukan perbaikan pada faktur. tulang ini letaknya sangat melekat
pada tulang bagian terluarnya.(baca juga : Proses Pembentukan Tulang )
Substantia compacta : sebagai jaringan ikat Substantia compacta letaknya pada lapisan
terluarnya yaitu pada bagian tulang yang keras serta padat.
Substantia spongiosa : jenis struktur pada tulang dewasa ini untuk menahan berat serta
tekanan yang ada pada tubuh manusia. Bentuknya trabecular yang letaknya ada pada bagian
dalam tulang.
Cavitas medularis : jenis ini memiliki isi berupa medulla osseum yang mana jenis ini juga
sebagai pembentuk darah yang dalam prosesnya dibagi menjadi 2 macam yaitu :
o Intramembranosa
Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis ini hanya
dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung, tempat terjad dari osifikasi ini
adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap fetus.Pada proses ini umumnya terjadi pada
pembentukan tulang pipih pada tengkorak manusia dan juga pada rahang, maksila serta pada
tulang klavikula yang mana di bentuk bukan dari kartilago ( tulang rawan ) melainkan dari
jaringan mesenkim yang mana merupakan bagian dari lapisan mesoderm yang dapat
berkembang menjadi jaringan ikat serta darah.
o Intrakartilagenosa
Proses pembentukan tulang (osifikasi ) dari yang lunak atau tulang rawan (kartilago )
menjadi tulang keras . Proses ini jaringan mesenkim akan dideferensiasikan menjadi tulang
rawan yang kemudian akan di rubah menjadi jaringan tulat. Dalam aktivitasnya osteobas utuk
osifikasi jenis ini sangat aktif sekali untuk membelah yang kemudian berada pada bagian
tengah di tulang rawan. Sel sel dari osteoblast ini mengelilingi saluran havers (saluran yang
berisi pembuluh daraah kapiler arteri,vena dan yang lainnya ) kemudian menempati jaringan
pengikat yang letaknya ada pada sekelilingnya.
Selain mengetahui tentang struktur pada tulang, disini juga akan ditampilkan faktor faktor
yang mempengaruhi pembentukan dan reabsorpsi tulang.
Vitamin D
Vitamin D ini memberikan jumlah kalsium di dalam darah kita dengan cara
melakukan penyerapan kalsium secara meningkat pada saluran pencernaan. Selain
kelebihannya untuk meningkatkan jumlah kalsium,vitamin D juga menyebabkan deficit
mineralisas dan patah pada tulang.
Hormon parathyroid dan kalsitonin
Yaitu merupakan suatu hormone utama yang digunakan untuk mengatur jumlah
kalsium di dalam darah, salah satu caranya yaitu dengan melakukan pemindahan kalsium
dari tulang. Selain itu juga hormone parathyroid ini dapat mempercepat mobilisasi kalsium
serta pembentukan kista pada tulang sedangkan untuk kalsitonin itu sendiri mampu untuk
melakukan penimbunan dalam tulang. Prinsip dari hormone parathyroid serta kalsitonin
sendiri beriringan jika hormone parathyroid kelebihan dalam melakukan peningkatan jumlah
kalsium maka kalsitonin itu sendiri akan melakukan penimbuhan atas kelebihan yang
diproduksi oleh parathyroid.
Peredaran darah
Sering kita melihat orang yang terkena osteoporosis. Mengapa itu bisa terjadi? Hal ini
terjadi karena tulang pada bagian osteogenesis nya mengalami penurunan sebagai penyebab
utama osteogenesis menurun karena kekurangan pasokan darah untuk tulang. Untu itu
peredaran darah juga sangat diperlukan untuk proses kepadatan pada tulang, untuk keadaan
normal tulang akan mengalami pembentukan serta absorpsi secara seimbang karena tulang
akan memberikan tekanan dan juga mencegah patah tulang secara bersamaan. Hal ini berbeda
sekali dengan anak anak yang lebih anyak mengalami proses pertumbuhan pada tulangnya
daripadaabsorpsipadatulang.
Jenis tulang rawan yang terdiri dari semua serat yang sangat melekat pada gelatin dan
melekat dengan sangat kuat tetapi dapat sangat mudah atau fleksibel dalam melakukan
geraknya dan juga tidak bervasculer. Nutrisi yang berada di tulang rawan ini melalui proses
yang disebut dengan proses difusi gel perekat yang akan sampai ke kartilago, bisa di lihat
pada perichondium atau yang sering di sebut dengan serabut yang akan membentuk kartillago
dengan cara melalui cairan sinovial.
Jumlah yang berada di serabut collagen yang ada juga di cartilage akan menentukan bentuk :
Fibrous
Hyaline
Elastisitas
Fibrous (Fibrocartilago)
Berikut adalah yang memiliki banyak serabut dan juga memiliki kekuatan untuk
meregang. fibrus cartilage yang dapat menyusun intervertebralis articular (hyaline) cartilage
sebagai berikut ini:
halus
putih
mengkilap
kenyal
3. Ligamen
Ligament atau kata lainnya adalah sumplay yaitu merupakan seraut serabut yang
menyusun jaringan ikat yang dapat untuk menghubungakan antara ujung tulang dengan
mempertahankan stabilitas. Untuk mempertahankan strukturnya pada jaringan lunak tempat
Ligamentmelekat.
4. Tendon
Yaitu jaringan penghubung yang menghubungkan antara serabut fibrous dengan
aperiosteum yang mana tendon ini memiliki ciri sebagai jaringan fibrous yang padat yang
merupakan ujung dari otot yang panjang yang menempel pada tulang, jaringan ini juga
menyelubungi tendon terutama pada bagian pergelangan kaki serta tumit. Fungsi dari tendon
itu sendiri yaitu yaitu sebagai penghubung yang menghubungkan jaringan satu dengan yang
lainnya yang menjamin pergerakan yang mudah dilakukan oleh tubuh.
5. Fascia
Jaringan permukaan yang letaknya dibawah kulit dengan ciri ciri jaringan
penyambungnya berbentuk longgar, jaringan ini juga disebut juga sebagai jaringan
pembungkus tebal karena jaringan ini digunakan sebagai pembungkus beberapamacam
jaringan seperti otot, saraf dan pembuluh darah.
6. Bursae
Sistem Muskuloskeletal yang selanjutnya yaitu Bagian dari jaringan ikat yang mana
letak tempatnya pada kantong kecil yang dapat digunakan pada bagian atasnya dari organ
atau jaringan yang bergerak pada tempat dimana kantong kecil itu berada . Kantong kecil ini
dibatasi oleh membrane synovial terutama cairan sinovialnya yang berfungsi sebagai bantalan
pada bagian bagian yang bergerak. Untuk contoh dari bursae itu sendiri adalah antara tulan
dengankulitsertaantaratulangdengantendon. .
7. Jaringan Penyambung
Jaringan penyambung atau juga jaringan ikat memiliki komponen yang disebut
sebagai matriks. Di dalam sel sel jaringan ini memiliki bentuk yang tidak
beraturan,sitoplasma yang bergranula serta inti dari jaringan ikat ini menggelembung.pada
jaringan ikat memiliki fungsi sebagai pembentuk organ organ di bagian dalam seperti
kelenjar limfa,sumsum tulang belakang serta hati selain fungsi yang tadi jaringan ikat juga
memiliki fungsi yang khusus sebagai penimbun lemak di dalam sitoplasma selain itu juga
sebagai lamina elastika interna dan eksterna pada arteria tipe elastin.
8. Otot
Sebagai alat penggerak yang aktif yang dapat menggerakan tulang. Otot ini
difungsikan sebagai alat yang memiliki kelenturan tersendiri dima jika seseorang ini duduk
maka otot otot akan mengikuti,menstabilkan serta memperkuat sendiri yang sangat
berhubungan ketika sedang duduk.otot otot ini memiliki 3 jenis otot dimana diantaranya
adalah
otot polos : otot yang bekerjanya diluar kehendak dari kita yang memiliki kontraksi yang
bekerjanya secara lambat serta tidak mudah untuk lelah. Otot jenis ini biasanya berada pada
saluran pernapasan,saluran pencernaan,saluran reproduksi dan yang lainnya.
otot lurik : otot ini memiliki kebalikan dengan otot polos. Selain yang sudah dijelaskan pada
otot polos,otot lurik ini memiliki bentuk memanjang, silindris dan ujung tumpul.
otot jantung : sedangkan untuk otot jenis ini memiliki perbedaan dari keduanya yaitu
memiliki berbentuk yang memanjang,selain itu juga memiliki bentuk yang silinder,memiliki
garis yang melintang, memiliki discus interkalaris adalah pertemuan dua sel yang tampak
gelap jika dilihat dengan mikroskop.
Pada dasarnya otot ini memiliki fungsi kerja yang sama walaupun berbeda beda cirinya.
Os longum : Jenis tulang ini memiliki panjang serta lebar yang tidak sepadan, jenis tulang ini
lebih dominan untuk melakukan pemanjangan pada tulang. Contoh tulang jenis ini adalah :
o Humerus
o Radius
o Phalanges.
Os breve : berbeda dengan os longum, jenis tulang ini memiliki panjang serta lebar yang
seimbang yang mana ini disesuaikan dengan fungsinya pada kerangka tubuh. Contoh jenis
tulang ini adalah :
o Ossa carpi
o Ossa tarsi
Os planum : jenis tulang ini bukan lagi polos dengan memanjang maupun melebar tetapi
jenis tulang ini memiliki bentuk pipih. Contoh dari jenis tulang ini adalah :
o costae
o scapula
o sternum.
Os irregulare : jenis tulang ini berbeda dari yang lainnya jenis tulang ini tidak beraturan
bentuknya, untuk contoh dari tulang jenis ini adalah :
o coxae
o os sphenoidale.
Os pneumaticum : untuk jenis ini tulangnya berada di dalam rongga udara atau dengan
bahasa biologinya disebut sinus . Contoh untuk tulang jenis ini adalah :
o os frontale
o os ethmoidale
o os maxillare.
Kerangka
Tubuh kita dapat berdiri tegak karena adanya kerangka yang dapat memberikan bentuk pada
tubuh . tulang ini terdiri dari mineral yaitu kalsium serta fosfot. Selain itu juga terdiri dari
protein yang berbentuk kolagen ( zat yang menyebabkan tulang mempunyai sifat yang
lentur).
Rangka kepala
Pada tulang ini berfungsi sebagai pelindung bagian yang terpenting yang ada di dalam kepala
seperti otak. Untuk bagian otak yang mana di dalamnya terdiri dari 1 tulang dahi,2 tulang
ubun ubun,1 tulang kepala belakang,2 tulang baji,2 tulang tapis dan juga belibis sedangkan
sebagai perlindungan yang lainnya adalah tulang pada bagian muka.
Rangka badan
Susunan rangka pada bagian tubuh dimulai dari leher sampai dengan panggul.untuk bagian
tulang belakang ini berbentuk ruas ruas yang meliputi ruas tulang leher,tulang
punggung,tulang pinggang,tulang selangkang serta tulang ekor. Sedangkan untuk bentuk
tulang yang lainnya adalah tulang dada (sebagai pelindung untuk organ yang ada dibagian
dada seperti jantung dan paru paru),tulang rusuk(sebagai penghubung antara tulang dada dan
tulang belakang),tulang gelang bahu(karena sebagai penghubung tulang tangan serta dada
maka letaknya ada pada bagian atas dada di sebelah kiri dan juga kanan).
Pada rangka jenis ini difungsikan sebagai pembantu untuk melakukan gerak yang terdiri dari
gerak atas dan juga gerak bawah.
Manusia tanpa adanya bentuk tubuh maka tidak akan bisa berjalan atau melakukan gerak
apapun secara sempurna karena tidak mempunyai bentuk tubuh sehingga tidak bisa
mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ditampilkan. Untuk itu adanya system
musculoskeletal ini sebagai pemberi bentuk .
System musculoskeletal ini sangat membutuhkan sekali tulang belakang, hal ini dengan
tujuan untuk digunakannya sebagai penyangga berat badan agar tubuh dapat dengan mudah
di atur kesesuainnya.
Sebagai perlindungan system ini dapat melindungi organ organ penting seperti tulang
tulang tengkorak yang melindungi otak, jantung serta paru paru akan dilindungi oleh tulang
dada ( cavuum thorax ) . tulang dada ini dibentuk oleh tulang iga ( kostae ).
Sebagai alat yang difungsikan sebagai alat gerak pasif maka system musculoskeletal
ini tidak melakukan sesuatu apapun kecuali adanya gerakan dari luar yang artinya system ini
digerakan oleh komponen yang lain. Dalam hal ini otot difungsikan untuk dapat
menggerakan system atau rangka ini, otot ini juga melekat pada rangka ini selain melekat otot
ini digunakan untuk bekerja pada rangka tersebut.
Di dalam tubuh kita lebih tepatnya lagi yaitu pada sumsum tulang ini digunakan
sebagai tempat untuk pembentukan darah, istilah haematopoiesis digunakan sebagai tempat
untuk pembentukan darah, dalam rangka kita pembentukan darah lebih tepatnya berada pada
tulang pipih seperti tulang dada ataupun tulang costae.
Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju ke
jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
1. Pembuluh nadi
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah dari
jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan mempunyai dinding yang relatif
tebal yang mengandung jaringan ikat elastis dan otot polos. Kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung.
Arteri yang lebih kecil (disebut arteriola) memiliki dinding berotot yang
menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah
tertentu. Arteri cenderung terletak agak lebih dalam di jaringan badan.
Dinding arteri besar (aorta) yang keluar dari jantung banyak mengandung jaringan
ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar
dapat menampung darah tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan dinding bagian pertama
arteri tersebut membantu mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi lebar. Elastisitas
arteri yang besar itu mengubah arus darah menjadi mantap dan tenang.
Peregangan dan kontraksi arteri yang terjadi bergantian dengan sangat cepat menuju
perifer (7,5 m per detik) yang dapat dirasakan sebagai denyut nadi. Setelah arteri mencapai
jaringan, arteri akan bercabang-cabang. Pada tiap cabang rongga saluran menjadi makin
sempit, tetapi jumlah luas penampang makin besar sehingga kecepatan arus darah berkurang
dan tekanannya menurun.
2. Pembuluh vena
Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah ke
arah jantung. Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan
dalam ke arah luar adalah endotel, jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa.
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali
ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan tubuh daripada
pembuluh arteri. Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh
yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke
suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran
darah ini disebut sistem vena porta.
3.PembuluhKapiler
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan
memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira sebesar sel
darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler
yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang yang
tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel.
Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat
berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien
konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan
metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.
3. SISTEM PEREDARANDARAH
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengedarkan zat makanan ke seluruh tubuh.
Zat makanan berguna untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan untuk
beraktivitas.
Sistemperedaraninidibedakanmenjadi:
1.Sistemperedarandarahkecil(sistemperedaranparu-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke
jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak
mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanismealirandarahsebagaiberikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium
kiri jantung
2.Sistemperedarandarahbesar(peredarandarahsistemik)
Merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
Mekanismealirandarahsebagaiberikut:
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava
inferiordansuperior –> atriumkananjantung
3.Sistemperedarandarahtertutup
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah yang dimiliki oleh hewan
tingkat tinggi dimana darahnya diedarkan melalui pembuluh darah ke seluruh tubuhnya.
Ketika darah diedarkan ke bagian tubuh, ia melewati pembuluh arteri
4.Sistemperedarandarahterbuka
Sistem peredaran darah terbuka disebut sebagai sistem peredaran darah yang tidak selalu
melewati pembuluh darah. Biasanya darah hewan tersebut akan mengalir di dalam tubuhnya
secara langsung melalui bagian tubuh yang lain tanpa harus melewati pembuluh darah.
5.Sistemperedarandarahganda
Sistem peredaran darah ganda adalah sistem peredaran darah yang dilakukan oleh
manusia dimana darah melewati jantung sebanyak 2 kali dalam 1 kali peredaran. Dimana
darah melewati jantung pada saat darah mengandung oksigen tinggi dan pada saat darah
mengandungkarbondioksidayangtinggi.
E. SISTEM PERNAFASAN
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-
alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan
pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi
sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara,
penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea
bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian
belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
1.5. Bronkiolus
1.6. Alveolus
1.7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu
sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan
gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang
500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-
dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-
kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus
> paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian
dalam lubang hidung.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-
pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx). Setelah melalui
tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran
yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat
percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
1. Hidung
2. Rongga hidung
3. Concha
4. Langit-langit lunak
5. Pharink
6. Larink
7. Trakea
8. Rongga pleura
9. Paru-paru kanan
10. Paru-paru kiri
11. Tulang rusuk
12. Otot intercosta
13. Diafragma
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --
> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru
mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar -->
udara keluar dari paru-paru.
F. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu
terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses
pencernaan pada manusia terbagi atsa 5 macam, yaitu :
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan
atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada
burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses
pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan
yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna.
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air.
Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif dan difusi
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui
defekasi.
Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada
usus halus.
Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari.
Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas
jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan
hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna
menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna
menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat,
lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung
di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh
usus halus. Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi
feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air.Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar.Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus
besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses.
a. Protein
Protein merupakan salah satu jenis nutrisi yang mempunyai fungsi penting sebagai
bahan dasar bagi pembentukan jaringan tubuh atau bahan dasar untuk memperbaiki jaringan-
jaringan tubuh yang telah rusak. Selain dari kedua fungsi tersebut, protein juga akan
mempunyai fungsi sebagai bahan pembentuk hormon dan pembentuk enzim yang akan
kemudian juga akan terlibat dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Kebutuhan protein
bagi seorang atlet disebutkan berada berada pada rentang 1.2-1.6 gr/kg berat badan per-
harinya dan nilai ini berada diatas kebutuhan protein bagi non-atlet yaitu sebesar 0.6-0.8
gr/kg berat badan.
Peningkatkan kebutuhan protein bagi atlet ini disebabkan oleh karena atlet lebih
beresiko untuk mengalami kerusakan jaringan otot terutama saat menjalani latihan atau
pertandingan olahraga yang berat. Selain itu pada olahraga yang bersifat ketahanan
(endurance) dengan durasi panjang sebagian kecil asam amino dari protein juga akan
digunakan sebagai sumber energi terutama saat simpanan glikogen sudah semakin berkurang.
Oleh karena hal-hal tersebut diatas maka kebutuhkan konsumsi protein seorang atlet dalam
kesehariannya akan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kebutuhan non-atlet.
Pengunaan protein sebagai sumber energi tubuh saat berolahraga biasanya akan
dicegah karena hal tersebut akan menganggu fungsi utamanya sebagai bahan pembangun
tubuh dan fungsiya untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Dan dalam
hubungannya dengan laju produksi energi di dalam tubuh, pemecahan protein jika
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat maupun lemak juga hanya akan memberikan
kontribusi yang relatif kecil.
Pada saat berolahraga terutama olahraga yang bersifat ketahanan, protein dapat
memberikan kontribusi sebesar 3-5% dalam produksi energi tubuh dan kontribusinya ini
dapat mengalami peningkatan melebihi 5% apabila simpanan glikogen dan glukosa darah
sudah semakin berkurang sehingga tidak lagi mampu untuk mendukung kerja otot. Melalui
asam amino yang dilepas oleh otot atau yang berasal dari jaringan-jaringan tubuh lainnya,
liver (hati) melalui proses gluconeogenesis dapat mengkonversi asam amino atau substrat
lainya menjadi glukosa untuk kemudian mengeluarkannya ke dalam aliran darah agar
konsentrasi glukosa darah dapat dipertahankan pada level normal.
Namun pengunaan protein sebagai sumber energi seperti yang telah disebutkan akan
mengurangi fungsi utamanya sebagai bahan pembangun tubuh serta juga fungsinya untuk
memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Selain itu, pembakaran protein sebagai
sumber energi juga akan memperbesar resiko terjadinya dehidrasi akibat dari adanya produk
samping berupa nitrogen yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Oleh karena
itu untuk mencegah pemakaian protein secara berlebihan sebagai sumber energi saat
berolahraga, seorang atlet diharapkan untuk mengkonsumsi karbohidrat yang cukup agar
dapat meningkatkan simpanan glikogen dan juga dapat menjaga level glukosa darah di dalam
tubuh.
b. Lemak
Di dalam tubuh, lemak dalam bentuk trigliserida akan tersimpan dalam jumlah yang
terbatas pada jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar pada
jaringan adipose. Ketika sedang berolahraga, trigliserida yang tersimpan ini dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty acid / FFA) untuk kemudian
menghasilkan energi.
Pada olahraga dengan intensitas rendah sepeti jalan kaki atau lari-lari kecil, ketika
kebutuhan energi rendah dan kecepatan ketersediaan energi bukanlah merupakan hal yang
penting, simpanan lemak akan memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber energi
utama bagi tubuh. Kontribusi simpanan lemak sebagai sumber energi tubuh baru akan
berkurang apabila terjadi peningkatan intensitas dalam berolahraga.
Pada saat terjadinya peningkatan intensitas olahraga yang juga akan meningkatkan
kebutuhan energi, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam
tubuh. Walaupun pembakaran lemak ini memberikan kontribusi yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat saat intensitas olahraga meningkat, namun
kuantitas lemak yang terbakar tetap akan lebih besar jika dibandingkan saat berolahraga
dengan intensitas rendah.
Pada saat berolahraga kompetitif dengan intensitas tinggi, pengunaan lemak sebagai
sumber energi tubuh akibat dari mulai berkurangnya simpanan glikogen otot dapat
menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga secara perlahan intensitas olahraga akan menurun.
Hal ini disebabkan karena produksi energi melalui pembakaran lemak berjalan lebih lambat
jika dibandingkan dengan laju produksi energi melalui pembakaran karbohidrat walaupun
pembakaran lemak akan menghasilkan energi yang lebih besar (9kkal/gr) jika dibandingan
dengan pembakaran karbohidrat (4 kkal/gr). Perlu juga untuk diketahui bahwa jaringan
adipose dapat menghasilkan asam lemak bebas dalam jumlah yang tidak terbatas, sehingga
kelelahan serta penurunan performa yang terjadi pada saat berolahraga tidak akan disebabkan
oleh penurunan simpanan lemak tubuh.
c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan nutrisi sumber energi yang tidak hanya berfungsi untuk
mendukung aktivitas fisik seperti berolahraga. Namun, karbohidrat juga merupakan sumber
energi utama bagi sistem pusat saraf termasuk otak. Di dalam tubuh, karbohidrat yang
dikonsumsi oleh manusia dapat tersimpan di dalam hati dan otot sebagai simpanan energi
dalam bentuk glikogen. Total karbohidrat yang dapat tersimpan di dalam tubuh orang dewasa
kurang lebih sebesar 500 gr atau mampu untuk menghasilkan energi sebesar 2000 kkal. Di
dalam tubuh manusia, sekitar 80% dari karbohidrat ini akan tersimpan sebagai glikogen di
dalam otot, 18-22% akan tersimpan sebagai glikogen di dalam hati dan sisanya akan
bersirkulasi di dalam aliran darah dalam bentuk glukosa.
Pada saat berolahraga terutama olahraga dengan intensitas moderat-tinggi, kebutuhan
energi bagi tubuh dapat terpenuhi melalui simpanan glikogen, terutama glikogen otot serta
melalui simpanan glukosa yang terdapat di dalam aliran darah (bloodglucose) dimana
ketersediaan glukosa di dalam aliran darah ini dapat dibantu oleh glikogen hati agar levelnya
tetap berada pada keadaan normal. Proses pembakaran 1 gram karbohidrat akan
menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun nilai ini relatif lebih kecil jika dibandingkan
dengan energi hasil pembakaran lemak, namun proses metabolisme energi karbohidrat akan
mampu untuk menghasilkan ATP (molekul dasar pembentuk energi) dengan kuantitas yang
lebih besar serta dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan pembakaran lemak.
H. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan
organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil
sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus
melalui saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu macam
hormon/tunggal, da nada juga yang menghasilkan beberapa hormon/ganda.
KELENJAR HIPOFISIS
a) Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohipofise), yang menghasilkan beberapa macam
hormon, diantaranya :
Hormon Somatotropin, yang berfungsi untuk merangsang metabolisme protein dan
lemak serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
Hormon Tirotropin, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan dari kelenjar gondok (kelenjar tiroid) dan juga untuk merangsang sekresi
tiroksin.
Hormon Adenocorticotropin (ACTH), yang berfungsi untuk mengontrol
perkembangan dan pertumbuhan aktifitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal
untuk memproduksi hormon glukokortikoid (hormon untuk metabolisme karbohidrat).
Hormon Lactogenic, yang berfungsi untuk memelihara korpus luteum (kelenjar
endokrin sementara pada ovarium) sehingga dapat menghasilkan progesteron (hormon
perkembangan dan pertumbuhan primer pada wanita) dan air susu ibu
Hormon Gonadotropin, yang berfungsi untuk merangsang pematangan folikel dalam
ovarium (siklus mentruasi), menghasilkan hormon estrogen (pertumbuhan dan
perkembangan sekunder pada wanita), dan menghasilkan progesteron pada wanita.
Sedangkan pada pria, hormon gonadotropin berfungsi untuk merangsang terjadinya
spermatogenesis (siklus pembentukan sperma pada pria) serta merangsang sel-sel
interstitial testis untuk menghasilkan hormon androgen dan testosterone.
b) Kelenjar Hipofise Tengah
Kelenjar hipofise bagian tengah hanya memproduksi satu hormon yang disebut
dengan Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Hormon ini bertanggung jawab terhadap
pewarnaan pada kulit manusia. Semakin banyak melanosit yang diproduksi, maka semakin
hitam kulit seseorang.
c) Kelenjar Hipofise Belakang (Neurohipofise), yang menghasilkan 2 macam hormon,
yaitu :
Hormon Vasopresin atau Hormon Diuretik (ADH), yang berfungsi untuk
mempengaruhi proses reabsorpsi urin pada tubulus distal ginjal guna mencegah terlalu
banyak urin yang keluar.
Hormon Oksitosin, yang berfungsi untuk merangsang otot polos yang terdapat di uterus
(alat reproduksi dalam wanita).
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher atau bagian depan kerongkongan. Kelenjar ini
menghasilkan dua bentuk hormon, yaitu :
KELENJAR TIROID
Hormon Tiroksin, yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan
tubuh manusia, mengatur aktivitas saraf, dan juga mengatur metabolisme organik.
Hormon Triiodontironin, fungsinya sama dengan hormon tiroksin.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah yang tersusun
secara berpasangan. Kelenjar Paratiroid menghasilkan hormon parahormon yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan juga mengatur metabolisme fosfor.
KELENJAR PARATIROID
4. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal/Suprarenal)
Kelenjar ini terletak di atas ginjal kiri dan ginjal kanan yang berbentuk seperti bola. Kelenjar
adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
KELENJAR ANAK GINJAL (ADRENAL/SUPRARENAL)
a) Bagian Korteks yang berfungsi untuk menghasilkan :
Hormon Kortison yang tersusun atas zat mineralokortikoid yang berfungsi untuk
metabolisme natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks.
Hormon Glukokortikoid yang mengatur keseimbangan karbohidrat/metabolisme
karbohidrat.
b) Bagian Medulla yang berfungsi untuk menghasilkan :
Hormon Adrenalin, yang berperan dalam segala hal yang berhubungan dengan
peningkatan fisiologis manusia, seperti meningkatkan denyut jantung, meningkatkan
kecepatan pernapasan, dan menyempitkan pembuluh darah manusia.
Hormon Noradrenalin, yang fungsinya adalah kebalikan dari hormon Adrenalin.
5. Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini terletak di dalam rongga peritoneal (rongga perut) manusia dan terdiri dari sel
alpha dan sel betha. Masing-masing sel ini menghasilkan hormon tersendiri, yaitu :
KELENJAR PANKREAS
Sel Alpha, yang menghasilkan hormon Glukagon yang berperan dalam produksi
glukosa dalam darah.
Sel Betha, yang menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam menurunkan kadar
glukosa dalam darah
6. Kelenjar Gonad (Kelenjar Reproduksi)
Kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar reproduksi karena produknya yang berhubungan
dengan alat reproduksi manusia. Kelenjar ini terletak di bagian alat reproduksi pria dan
wanita. Jika pada pria, terdapat di testis, dan wanita terdapat di ovarium. Ada beberapa
macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini, yaitu :
KELENJAR GONAD
Hormon Estrogen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan alat
reproduksi sekunder wanita seperti perkembangan payudara, perkembangan pinggul,
dan lain-lain.
Hormon Progesteron, yang berfungsi dalam perkembangan dan pertumbuhan alat
reproduksi primer wanita, seperti perkembangan uterus, dan lain-lain.
Hormon Androgen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan primer
pada pria, seperti pembentukan sperma.
Hormon Testosteron, berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sekunder pria,
seperti perubahan suara, pertumbuhan jakun, dan lain-lain.
I. SISTEM REPRODIKSI
Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi manusia. Baik
wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya
digunakan untuk menghasilkan generasi generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat
reproduksi sangat mustahil akan terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Sekiranya ada
dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis
yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. bagi laki laki terdiri dari penis dan
skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika
seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan
klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan
juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Untuk lebih jelaskan akan di jabarkan satu persatu mengenai alat reproduksi manusia :
Pria
Sudah tidak umum lagi mengenai pembelajaran alat reproduksi manusia pada
pria yang memiliki beberapa bagian yang akan membantu berjalannya proses reproduksi
pada pria yang akan melalui berbagai saluran dan juga akan membantu proses untuk
menghasilkan sperma yang akan digunakan untuk membuahi sel telur sehingga akan
terbentuk sebuah janin. Begitu penting juga alat reproduksi pada pria yang sebaiknya untuk
dijaga dan dijauhkan dari yang membahayakan pada alat kelamin pria.
Alat repduksi pada pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deference,
dan kelenjar kelamin yang akan membantu saluran pada alat reproduksi pria.
Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian alat kelamin pada pria beserta gambarnya :
1. Penis
Menurut bahasa penis berasal dari kata Phallus yang memiliki arti sebagai ekor. Penis adalah
organ bagian luar dari alat reproduksi, karena penis berada dibagian luar, penis dapat di lihat
dengan mata tanpa bantuan alat apapun. Pada bagian reproduksi penis ini memilki jaringan
erektil yang cukup besar. Jaringan tersbut terdiri dari tiga jaringan, disetiap jaringan
mengandung pembuluh darah yang jumlahnya cukup besar dan beranastomosa.
Di dalam penis terdapat beberapa bagian yang lain :
korpus kavernosa – yaitu jaringan ini merupakan kumpulan jaringan erektil dorsal yang
terdiri dari dua kumpulan itu terdapat jembatan dengan jenis jaringan yang dapat dibilang
sama.
Korpus spongiosum – Jaringan ini merupakan jaringan vertal yang lebih kecil di bandingkan
jaringan yang lain. Jaringan ini terletak mengelilingi urerta dan juga jaringan ini berfungsi
untuk melindungi uretra, karena kompenen pada jaringan ini membungkus uretra.
Gland penis – Gland penis adalah bagian penis yang terletak di ujung penis.
Sedangkan pada kavernosa, pada bagian badan kavernosa juga dikelilingi oleh
jaringan yang padat, jaringan itu adalah jaringan penyambung yang disebut tunika
albuginea. Sedangkan pada uretra dalam penis juga dikelilingi oleh jaringan erektil yang
memiliki banyak rongga-rongga yang mengandung banyak pembuluh darah. Darah pada
penis ini akan di terima oleh arteria penis dan akan dibentuk cabang untuk membentuk arteria
dorsal dan juga arteri pada bagian dalam yang memiliki pasangan atau berpasangan. Pada
bagian penis ia memiliki darah yang melimpah, karena penis merupakan organ yang
mempunyai suplai darah yang cukup melimpah pada urat saraf spinal, parasimpatik dan juga
pada saraf simpatik, serta pada organ ujung sensoris lainnya.
Fungsi Penis
Sebagai sarana untuk jalur air seni di buang – Penis merupakan saluran, seperti hal nya
sebuah pipa, ia akan digunakan untuk membuang kotoran yang berada di dalam. Melalui
penis, kotoran atau air seni dapat disalurkan keluar agar tidak terjadi penyakit di dalamnya
Dapat digunakan untuk alat senggama
2. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum yaitu
diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau
sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum dibatasi oleh jarignan
ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum hingga
skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada bagian skrotum juga memiliki
serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari dinding perut atau biasa disebut
dengan otot kremaster
Fungsi dari skrotum
1. Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-80C lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada tubuh
2. Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga
3. Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh maupun
bergerrak mendekati tubuh.
3. Testis
Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam organ reproduksi, testis ini
memiliki bentuk oval dan juga testis terletak di bagian daalam skrotum, seperti telah
dijelaskan diatas tadi bahwa skrotum adalah alat yang digunakan untuk menjaga testis agar
tetap memiliki suhu yang sesuai dengan suhu pada lingkungannya.
Fungsi testis
5. Vas deferens
vas deferens merupakan saluran organ reproduksi, vas deferens biasa berbentuk seperti
layaknya tabung.
6. kelenjar kelamin
kelenjar kelamin merupakan organ pada kelamin pria. Kelenjar kelamin memiliki tiga bagian
yaitu bagian vesikula seminalis atau disebut kantung air mani, kelenjar prosta, dan juga
kelenjar bulbouretra. Tiga bagian itu
1. vesikula seminalis atau kandung mani merupakan organ yang berfungsi ungtuk
mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula seminalis ini
berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
2. kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih. Kelenjar
ini berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada dalam kelenjar ini. cairan ini dan juga
cairan pada seminalis bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma
3. kelenjar bulboutetra adalah kelenjar yang juga memiliki jumlah sepasang, kelenjar ini
memiliki fungsi untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi yang memiliki sifat basa.
Kelenjar bulboutetra ini beradi di bawah kelenjar prostat.
4. saluran ejakulasi
saluran ini memiliki fungsi menghubungkan uretra dengan vesikula seminalis merupakan
bagian dari penis yang memiliki fungsi untuk tempat keluar sperma dan air mani. jaadi
saluran ini berfungsi untuk meneluarkan airmani disaat melakukan hubungan seksual, dengan
adanya air mani yang berhasil menuju indung telur baru akan terjad masa kehamilan.
itu adalah beberapa dari organ kelamin atau alat reproduksi pria beserta dengan beberapa
fungsinya, selanjutnya akan dirincikan alat reproduksi bagi wanita beserta beberapa
penjelasannya.
Wanita
Alat reproduksi wanita terdiri dari vagina, uterus atau rahim, ovarium atau indung telur, mons
veneris, Labia mayora atau bibir besar kemaluan, Labia minora, Vestibulum, dan Hymen.
1. Vagina
vagina memiliki panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh sentimeter dan terletak
diantara rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan membranasea yang berfungsi untuk
menghubungkan Rahim ke bagian luar. vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, sifat ini
disebabkan karena adanya degradasi glikogen dan menjadi asam laktat yang dihasilakn oleh
bakteri bacillus. vagina juga memiliki selaput lender pada bagian terluar dan juga pada
lapisan tengah vagina terdiri dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak serat.
Fungsi vagina :
Bagian uterus :
1. korupus uteri
2. fundus uteri
3. servik uteri
3. Tuba Falopi
tuba fallopi merupakan saluran telur tuba fallopi ini memiliki fungsi untuk membawa sel telur
kedalam Rahim, bila dilihat dalam gambar, tuba fallopi memiliki bentuk seperti cabang pada
jari, cabang seperti jari ini biasa disebut dengan fimbriare, fimbriare ini bermanfaat ntuk
menjangkau ke dalam rongga panggul dan bermanfaat untuk mengambil telur, seperti
layaknya jari, dia akan berfungsi untuk mengambil hal yang ada didalamnya dan kemudian
dilepaskan pada jalur yang sudah seharusnya. Sel telur ini akan di alurkan ke dalam Rahim.
tempat pertumbuhan pembuahan pada janin, sebelum janin itu masuk kedalam Rahim
sebagai alat untuk menangkap ovum
digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi
merupakan saluran dari ovum dan sperma sehinggg menghasilkan pembuahan yang
berbentuk janin.
Bagian oviduk :
infundibulum
pars ampularis
pars ismika
pars inertitialis
1. kehamilan ektopik, kehamilan ektopik maksudnya adalah kehamilan yang terjadi pada wanita
tapi tidak terjadi di dalam Rahim, jadi kehamilan akan terjadi di luar Rahim, kehamilan atau
telur itu justru di buahi di sisi tuba fallopi, sehingga disebut dengan kehamilan ektopik,
kehamilan ini sangatlah berbahaya, seperti halnya ketika janin tidak berkembang di
tempatnya justru janin akan terancam keselamatannya, namun ternyata tidak hanya pada
janinnya saja tetapi kehamilan ektopik ini juga mengancam jiwa ibu. Ada hal yang dapat
dilakukan untuk menghilangkan atau menyembuhkan penyakit ini, yaitu dengan melakukan
operasi, pada saat operasi ini dilakukan penghilangan sel telur yang sudah tertanam, agar sel
telur itu tidak menjadi besar dan malah menyakiti si ibu, dan akan membunuh janin. Ketika
tidak melakukan operasi dan pengambilan sel telur pada tuba fallopi justru akan
menyebabkan tabung tuba fallopi pecah, karena semakin besar pertumbuhan sel telur
tersebut.
2. Penyakit radang panggul, penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi yang dialami pada
organ reproduksi wanita. Yaitu pada Rahim dan juga ovarium serta pada saluran tuba fallopi.
Penyakit ini biasanya terjadi karena melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, ketika
melakukan hubungan seksual ternyata salah satu dari mereka membawa bakteri, bakteri itu
akan memasuki vagina, dan dari vagiana kan berjalan melalui saluran tuba fallopi ini, dan
saat itulah saluran tuba fallopi menjadi terinfeksi, sehingga jaringan pada tuba fallopi akan
terganggu yang mengakibatkan tersumbatnya seluruh tabung pada tuba fallopi.
3. Endometrosis, adalah penyakit yang terjadi karena adanya kesalahan tumbuh pada jaringan,
jaringan yang seharusnya tumbuh di Rahim malah tumbuh berkembang pada tuba valopi
sehingga tuba fallopi harus merasakan tekanan kembali, jarigan yang seharusnya ada dirahim
akan mengakibatkan rusaknya jaringan tuba fallopi. Jaringan yang tumbuh pada tuba fallopi
yang seharusnya pada Rahim akan menyebabkan obtruksi pada Rahim, sehingga tumbuh
jaringan parut.
1. Pada siklus menstruasi bagian ovarium inilah yang akan melepaskan sel telur, bila pada saat
sel telur dibuahi maka akan terjadi kehamilan. Ovarium adalah tempat untuk menghasilkan
sekaligus menyimpan sel telur yang digunakan untuk pembentukan janin pada saat
melakukan hubungan seksual nantinya.
2. Pada saat telur di dalam ovarium telur-telur ini ditutupi oleh lapisan sel yang biasa disebut
dengan lapisan sel folikel. Sel-sel telur ini akan terus berkembang dan berkembang sehingga
jika telur itu sudah matang telur akan ikut dialirkan pada saat menstruasi. Sel telur ini pada
setiap siklus menstruasi dilepaskan pada ovulasi.
3. Sel yang menutup telur ini selalu berkembang dan juga sel folikel (penutup sel telur)
diproduksi oleh hormonn esterogen. Hormone-hormon ini juga beranfaat untuk persiapan
kehamilan.
4. Sel folikel bisa saja habis dan akhirnya tidak akan mengeluarkan menstruasi lagi yang biasa
disebut dengan menopause. Hal ini disebabkan karena ovarium sudah tidak mampu untuk
mengeluarkan hormone estrogen dan juga hormone progesterone.
mon veneris ini memiliki berbagai macam bagian diantaranya adalah bibir besar, atau labia
minora, lubang vagina dan juga klitoris.
7. Labia minora
sama seperti labia mayora tetapi labia minora ini terletak di dalam labia mayora.
Labia minora ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya seks yang akan dikelauarkan
8. Vestibulum
Organ ini dibatasi oleh labia minora dan organ ini dibatasi oleh pertemuan dua labia
minora vestibilum adalah tempat saluran kencing
9. Hymen
hymen atau biasa disebut dengan selaput darah wanita, selaput darah wanita adalah
selaput lender yang merupakan suatu lipatan lipatan dan menutimi introits vagina. Hymen
atau selaput darah ini memiliki berbagai macam bentuk seperti bulat dan juga seperti bulan
sabit. Ada juga bentuk yang memiliki pemisah. Bentuk dari selaput ini bermacam-macam ada
juga yang lunak dan ada pula yang kaku. Selaput dara ini hanya dapat dilalui oleh jari
kelingking, bila selaput dara ini masih utuh dan belum terluka.
Memang banyak sekali fungsi dalam setiap bagian alat reproduksi, bahkan masih
banyak yang belum diketahui dan masih banyak fungsi fugsi lain yang lebih luar biasa lagi,
untuk itu ada beberapa factor yang menyababkan mengapa setiap manusia harus menjaga
organ reproduksinya, selain organ reproduksi digunakan sebagai alat reproduksi dan
menambah keturunan organ ini juga bermanfaat untuk memberi rangsangan dan gairah
seksual pada setiap manusia. Jadi adanya organ reproduksi baik pada wanita maupun pada
pria sengatlah penting sekali. Selain dari berbagai fungsi diatas, alat reproduksi juga memiliki
beberapa macam kelainan jika tidak dapat menjaganya dengan baik. Adapun kelainan pada
organ reproduksii akan dijabarkan dibawah ini.
J. SISTEM ESKRESI
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat
gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO 2(paru-
paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan
mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi
adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus.
Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih
digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.
Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan
kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu
karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti
biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
FUNGSI GINJAL
Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk
urin.
Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan
kelebihan asam atau basa melalui urin.
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
BAGIAN BAGIAN GINJAL
1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan
malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan
tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus
distal, dan tubulus kolektivus.
2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida).
Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal
dan tubulus kontortus distal.
3. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat
penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui
ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Prosespembentukanurine dalambentukkema:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di
pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino,
glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali)
menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung
urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang
tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus
kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar
tubuh.
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan),
reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).Zat-zat yang terkandung
dalamurin:
1.
Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
Mudah terkelupas.
Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
Faktor-faktoRpemicukeringat:
Hati
Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke
luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma.
Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
Fungsihati:
a) Sususnan Saraf Pusat ( SSP ), yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
b) Susunan Saraf tepi, yang terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal
Cerebrum / otak besar dibagi menjadi bagian-bagian yang dinamakan lobus. Terdiri dari :
Lobus frontalis. yang merupakan lobus yang terletak pada bagian depan otak,
berfungsi untuk mengatur pergerakan otot, emosi, dan ekspresi.
Lobus parietalis, yaitu lobus yang terletak di bagian tengah otak, berfungsi untuk
mengatur pengecapan atau rasa.
Lobus temporalis, yaitu lobus yang terletak pada bagian tepi otak, berfungsi untuk
mengatur pendengaran, emosi, dan memori.
Lobus oksipitalis, yaitu lobus yang terletak pada bagian belakang otak, berfungsi
untuk mengatur penglihatan.
Batang otak atau brain stem berfungsi untuk mengatur denyut jantung dan pernapasan.
Serebelum / otak kecil yang berfungsi untuk mengkordinasi gerakan halus dan berfungsi
sebagai pusat keseimbangan. Kerusakan pada otak kecil akan menyebabkan kesulitan
berjalan yaitu menjadi terhuyung-huyung dan cenderung jatuh ke belakang, selain itu
kerusakan otak kecil akan mengakibatkan tremor atau gemetar sehingga sulit mengambil
suatu benda. Sistem peredaran darah otak. Otak mendapat suplai darah dari 2 sistem yakni
Sistem Karotis dan Sistem Vertebral. Pembuluh darah yang terdapat dalam sistem karotis
adalah Arteri Karotis Komunis, dan pembuluh darah yang terdapat dalam sistem vertebral
adalah Arteri Vertebralis. Arteri Karotis memperdarahi otak besar terutama pada lobus
frontalis dan temporalis bagian interior, sedang Arteri Vertebralis memperdarahi batang otak,
otak kecil, lobus oksipitalis, dan bagian-bagian talamus.
Lingkaran Wilis Lingkaran Wilis, disebut juga sirkulus arteriosus yang merupakan
lintasan vaskular khusus untuk menjamin logistik yang sempurna. Pembagian darah untuk
otak dan batang otak dialirkan oleh 2 pasang arteri besar, yaitu arteri karotis interna kanan
dan kiri di satu pihak. dan arteri vertebralis kanan dan kiri di lain pihak.
Berikut ini adalah gambaran otak secara inferior dan terlihat Lingkaran Wilis yang terdiri
dari : arteri komunikans anterior, arteri serebri anterior kiri, arteri karotis interna kiri, arteri
komunikans posterior kiri, arteri serebri posterior kiri kemudian arteri serebri posterior kanan,
arteri komunikans posterior kanan, arteri karotis interna kanan, arteri serebri anterior kanan
dan kembali ke arteri komunikans anterior yang membentuk lingkaran. Sumsum tulang
belakang disebut juga medulla spinalis, dibagi menjadi 5 segmen yaitu:
8 segmen servical yang terletak di bagian leher
12 segmen thoracal di bagian dada
5 segmen lumbal di bagian pinggang
5 segmen sakral yang terletak di bagian tulang kelangkang dan
1 segmen koksigeal di bagian tungging
ü Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi terbagi menjadi saraf Kranial dan saraf Spinal. Saraf kranial merupakan
saraf yang terdiri dari 12 pasang saraf yang keluar dari otak. Kedua belas pasang saraf kranial
tersebut terdiri dari :
1. Untuk menerima impuls / berita dari reseptor di kulit dan menghantarkan ke susunan
saraf pusat melalui serabut saraf aferen
2. Untuk memberikan jawaban atau berita yang telah diproses di susunan saraf pusat
tersebut dan dihantarkan kembali ke efektor atau otot melalui serabut saraf eferen.
Setelah anda mengerti mengenai sistem saraf pusat dan saraf tepi selanjutnya kita pelajari sel
saraf yang disebut juga neuron. Otak manusia terdiri dari berbiliun-biliun neuron.
Fungsi neuron adalah untuk menerima dan mengirim sinyal kepada sel-sel lain
melalui serabut-serabut saraf. Informasi yang disampaikan akan diproses menjadi sandi
dalam bentuk rangkaian listrik atau kimia.
Neuron atau sel saraf terdiri dari :
1. Asetilkolin
2. Katekolamin
3. Asam amino
4. Peptida
5. Asetilkolin
Asetilkolin disintesis oleh enzim kolin-asetiltransferase dan dipecah oleh enzim
asetilkolinesterase. Pada umumnya neurotransmiter asetilkolin mempunyai efek
perangsangan / eksitasi yang mendadak dan singkat terhadap reseptornya. Asetilkolin
memiliki efek inhibisi terhadap otot jantung.
1. Katekolamin
Katekolamin merupakan neurotransmiter golongan amin. Yang termasuk golongan ini adalah
dopamin, epinefrin dan nor-epinefrin. Pembentukan neurotransmiter dimulai dari asam
amino-fenilalanin yang diubah menjadi tirosin melalui proses hidroksilase atau proses
penambahan ion OH . Kemudian tirosin dihidroksilase diubah menjadi DOPA. Selanjutnya
DOPA diubah menjadi dopanmin melalui proses dekarboksilase atau pengurangan atom
karbon, dan dopamin diubah menjadi norepinefrin dengan bantuan β-hidroksilase dan
akhirnya norepinefrin diubah menjadi epinefrin dengan bantuan enzim N-metiltransferase.
1. Asam Amino
Neurotransmiter yang tergolong dalam asam amino yang akan dibahas adalah serotonin,
GABA, histamin, serta glutamat dan aspartat.
Serotonin
Serotonin disebut juga 5-hidroksitriptamin atau disingkat 5-HT yang dibentuk dari triptofan.
Serotonin memiliki efek vasokonstriksi. Terdapat dengan konsentrasi tinggi di hipotalamus,
batang otak dan sumsum tulang belakang sedangkan kadar yang kecil terdapat pada
gastrointestinal.
Ada 4 macam serotonin yang disebut 5 HT1, 5 HT2, 5 HT3, 5HT4. Fungsi keempat serotonin
tersebut adalah sebagai berikut:
5 HT1 berperan dalam vasokonstruksi selektif pembuluh darah cranial.
5 HT2 berperan dalam vasokonstriksi dan agregasi platelet
5 HT3 berperan dalam nausea dan emesis atau mual dan muntah
5 HT4 berperan dalam motilitas atau pergerakan saluran cerna
ü Sistem Saraf Berdasarkan Sistem Fungsionalnya
Seperti telah dibahas sebelumnya, Saraf dibagi menjadi saraf somatik dan saraf otonom
dimana saraf otonom dibagi menjadi saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf somatik
merupakan sistem saraf yang bekerja dibawah kehendak kita seperti terjadinya gerakan
tangan, gerakan kaki, dan mulut. Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja di
luar kehendak kita. Organ tubuh yang diatur oleh saraf otonom adalah :
Sistem saraf otonom terbagi menjadi saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis
terletak pada bagian thorako-lumbal medula spinalis atau disebut juga thorako-lumbal,
sedangkan saraf parasimpatis terletak pada otak dan pada bagian sakral medula spinalis atau
disebut juga cranio-sakral.
Saraf simpatis dan parasimpatis bekerja berlawanan. Berikut ini diberikan beberapa contoh
dari kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
1. Pada mata
Saraf simpatis akan menyebabkan terjadinya dilatasi pupil, sedangkan saraf
parasimpatis akan menyebabkan terjadinya konstriksi pupil.
2. Pada organ jantung :
3. Pada trakea dan bronkus
Saraf simpatis menyebabkan dilatasi atau pelebaran pembuluh arteri koroner jantung,
sedangkan saraf parasimpatis menyebabkan konstriksi atau pengerutan pembuluh
arteri koroner jantung.
Saraf simpatis juga menyebabkan peningkatan denyut jantung, sedangkan saraf
parasimpatis akan menurunkan denyut jantung