Anda di halaman 1dari 58

TUGAS INDIVIDU

RESUME FISIOLOGI

LINA SETIAWATI
6135165466
PENJASKESREK 2016

FAKULTAS ILMU OLAHRAGA


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
RESUME

A. FISIOLOGI
Ilmu fisiologi manusia diawali sekitar tahun 420sm sampai pada zaman Hipokrates, yang juga
dikenal sebgai bapak kedokteran. Hasil pemikiran yang kritis dari Aristoteles serta perhatiannya pada
hubungan antara struktur serta fungsi menandai dimulainya ilmu fisiologi pada Yunani Kuno.

Jean Fernel, seorang peneliti berkewaraganegaraan Prancis memperkenalkan istilah


“Fisiologi” pada tahun 1525. Namun fisiologi eksperimental baru diawali pada abad ke-17,
saat ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Heran Boerhaave
sering disebut sebagai bapak Fisiologi sebab karyanya berupa buku teks berjudul
“Institutiones Medicae (1708)” sertta cara manjanya yang cemerlang di Leiden.
Fisiologi adalah sebuah ilmu faal atau sebuah pengertian atau ilmu dari salah satu
cabang ilmu biologi yang berhubungan erat dengan pembahasan serta mempelajari sebuah ke
berlangsungan sebuah sistem tentang kehidupan. Istilah arti kata fisiologi diambil dari bahasa
Belanda yaitu physiologie, yang dirangkai dan disusun dari dua kata bahasa Yunani Kuno
yaitu physis yang berarti bermakna hakikat atau asal-usul dan kata logia yang berarti
memiliki makna sebuah kajian. Arti kata faal diadaptasi dari bahasa Arab yang memiliki arti
atau makna sebuah pertanda,  sebuah fungsi,  dan kerja.

Fisiologi memakai bermacam metode untuk mempelajari biomolekul, jaringan, sel,


organ, organisme dan sistem organ dengan secara keseluruhan mejalankan fungsi kimiawi
dan fisiknya untuk mendukung kehidupan.
B. SISTEM SEL DAN JARINGAN
Adapun Pengertian Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh
yang dapat mengatur kehidupanya sendiri. Jumlah sel manusia: triyulnan, contoh sel eritrosit
25 trilyun.
Fungsi sel:

Gambar Sel
 Mempertahankan barier yang selektif (membran plasma)
 Berisi materi hereditas (gen)
 Aktifitas metabolik (anabolik, katabolik)
Contoh Fungsi Sel
Bervariasi tergantung tujuan sasarannya:

 Metabolisme zat kimia  (obat, makanan)


 Kontraksi otot untuk gerak
 Sintesa protein, enzim, hormon
 Pertahanan tubuh termasuk sistem imun
 Hereditas/reproduksi spermatogenesis
Fungsi Organel

 Membran plasma: reseptor, barier semipermiabel


 Mitokondria: metabolisme energi (ATP)
 Ribosom: sintesa protein
 Retikulum endoplasma: transport
 Aparatus golgi: sekresi
 Lisosom: sintesa enzim
 Sentriol: pembelahan sel

Apa Itu Metabolisme?

 Metabolisme merupakan  semua proses perubahan zat (reaksi kimia) dalam sel
Apa Itu Katabolisme?
 Katabolisme merupakan proses penguraian makromolekul menjadi mikromolekul
(penghasil energi)
Apa Itu Anabolisme? 

 Anabolisme merupakan proses pembentukan/ sintesa senyawa komplek dari zat


sederhana (mengunakan energi)
Sintesa Protein

 Sintesa protein dikendalikan oleh nukleus oleh DNA yang berfungsi mengendalikan
spesifikasi struktur protein
 Urutan sintesaa protein adalah
 DNA, 
 transkripsi, merupakan proses pencetakan kode genetik dari DNA ke RNA
 RNA,
 translasi,
 sintesa protein
 Kode genetik terdiri tiga nukleotida atau triple basa kodon
 Translasi: sintesa protein berdasarkan kodon dalam m-RNA
 Translasi melibatkan t-RNA dan r-RNA
 t-RNA berfungsi mencari bahan asam amino yang sesuai kodon (antikodon) untuk
dibawa ke ribosom sebagai tempat sintesa protein
 m-RNA sebagai inti struktural ribosom  berfungsi sebagai tempat sintesa protein
tempat t-RNA membaca kodogen m-RNA
Pembelahan Sel

 Replikasi DNA: sebelum membelah sel harus membuat salinan DNA sehingga
informasi yang dibawa dapat diteruskan kepada turunannya
 Pada saat replikasi dapat terjadi kesalahan yang disebut: mutasi
 DNA gen terletak didalam kromosom
 Kromosom terdapat dalam nukleoplasma
 Pembelahan sel somatik berlangsung secara mitosis, pembelahan dari 2n (diploid) 2n
(diploid)
 Pemebelahan sel gamet berlangsung secara meiosis, pembelahan dari 2n (diploid) n
(haploid)
 Contoh meiosis: spermatogenesis dan oogonesis
 Siklus mitosis: profase, metafase, anafase, telofase, interfase
 Siklus meiosis: profase 1 (tetrad),  metafase 1, anafase 1, telofase 1,  interfase meiosis
dilanjutkan profase 2,  metafase 2,  anafase 2,  telofase 2 

Fungsi Jaringan

 Jar epithel merupakan menutup permukaan (luar dan dalam), kelenjar


 Jar ikat mengikat, menyokong
  Jar otot untuk gerak (aktifitas aktin dan; miosin)
  Jaringan darah:
 Eritrosit berfungsi mengikat O2
 Leukosit  fagositosis
 Trombosit berfungsi sebagi proses pembekuan darah
 Plasma transport makanan, imunitas
 Jar saraf sebagai meneruskan rangsang
Fungsi Membran Plasma

 Terdiri 2 zat: protein dan lemak yang disebut lipoprotein


 Lapisan lemak hidrofobik (menolak air)
 Lapisan protein bersifat hidrofilik (menarik air)
 Membran plasma bersifat semipermiabel (hanya dapat dilalui oleh zat tertentu saja)
 Fungsi protein sebagai carier zat, reseptor hormon
Cara Zat Menembus Membran Plasma

 Diffusi: proses bergeraknya zat dari konsentrasi tingii menuju konsentrasi rendah
 Diffusi yang difasilitasi: diffusi yaang dibantu oleh cariier
 Osmosis: proses bergeraknya pelarut dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi
tinggi
 Transport aktif: proses bergeraknya zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
dengan menggunakan energi (ATP)
Homeostasis
Upaya tubuh untuk mempertahan-kan keadaan statis atau konstan dalam lingkungan interna
Homeostasis Tekanan Darah

 Pengaturan tekanan arteri oleh sistem BARORESEPTOR


 Di arteri besar terdapat banyak reseptor syaraf yang disebut  Baroreseptor, yang
terangsang oleh regangan dinding arteri
 Jika tekanan arteri meningkat rangsangan ke baroreseptor meningkat medulla
oblongata sebagai pusat vasomotor memerintah jantung untuk mengurangi aktifitas sehingga
terjadi bradichardi dan; pembuluh darah mengalami (vasodilatasi) sehingga Tekanan arteri
menurun
 Jika tekanan arteri menurun, rangsangan diteruskan ke baroreseptor menurun medulla
oblongata sebagai pusat vasomotor kemudian medulla oblongata memerintah ke jantung 
untuk meningkatkan aktifitas sehingga terjadi tachicardi; sedang pada pembuluh darah akan
terjadi vasokonstriksi, dimana keduanya akan menyebabkan Tekanan arteri meningkat
Homeostasis Nafas

  [ O2 ] darah menurun diterima oleh reseptor (glomus aorticus) diteruskan ke pusat


nafas  (medulla oblongata), pusat nafas lalu memerintah Paru untuk nafas cepat agar O2
tambah
 [CO2] darah meningkat diterima oleh reseptor (glomus aorticus) pusat nafas (medulla
oblongata) kemudian menyuruh Paru  nafas cepat CO2 berkurang
Homeostasis Air Dan Mineral Tubuh 
 [K] menurun dalam CES  Kelenjar Adrenal (Hormon Aldosteron) menurun sehingga
ekskresi K oleh ginjal menurun  [K] dalam CES meningkat
 [Na] meningkat reseptor pusat haus  haus jika telah minum  [Na] menurun
 Air berlebih ADH menurun yang berakibat banyak kencing sehingga air berkurang

C. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sistem Muskuloskeletal ini memiliki komponen utama nya yaitu tulang dan jaringan
ikat dimana didalamnya sebagai penyusun tubuh yang  terdiri dari kurang lebih 25 % berat
badan dan 50 % terdiri dari otot. dari system ini juga difungsikan  sebagai penopang bentuk
badan serta pergerakan tubuh manusia system ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka,
tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.

Dari penyusun system muskulosketekal ini kita klasifikasikan dan juga kita amati
struktur dari tulang ini agar lebih memahami penjelasan dari artikel ini berikut merupakan
penjelasannya. (baca juga : Fungsi Laring )

Musculoskeletal atau Skeletal atau juga biasanya disebut sebagai system rangka ini
tersusun atas tulang tulang yang mana tubuh manusia ini terdiri dari 206 tulang yang
menyusun rangkanya. Bagian tulang yang terpenting adalah tulang belakang karena hal ini
tulang belakang difungsikan sebagai penopang bentuk tubuh manusia.

Sehingga untuk lebih jelas nya anda bisa memperhatikan beberapa keterangan di
bawah ini dengan sudah di lengkapi gmbaran – gambaran yang mudah untuk di pahami.

Komponen Sistem Muskuloskeletal
Berikut ini adalah beberapa komponen yang ada di sistem muskuloskeletal yang akan di
jelaskan secara detail dan terperinci, yaitu :
1. Tulang
Merupakan suatu jaringan yang paling kerat, biasanya tulang disebut sebagai alat gerak pasif
yang mana isi dari jaringan ikat hamper 50 % adalah air dengan sissanya adalah bagian
bagian yang padat. Struktur dari tulang ini diselimuti oleh membrane periostreum yang
berfungsi untuk memberikan nutrisi pada tubuh. Berbicara mengenai membrane periostreum,
maka ini membrane ini masuk kepada jenis tulang dewasa.Tulang muda dengan tulang
dewasa sedikit memiliki perbedaan.

Berikut merupakan struktur untuk tulang dewasa yang terdiri atas :

 Periosteum : fungsi dari periosteum ini sendiri yaitu sebagai jaringan ikat untuk melakukan
penebalan tulang serta melakukan perbaikan pada faktur. tulang ini letaknya sangat melekat
pada tulang bagian terluarnya.(baca juga : Proses Pembentukan Tulang )
 Substantia compacta : sebagai jaringan ikat Substantia compacta letaknya pada lapisan
terluarnya yaitu pada bagian tulang yang keras serta padat.
 Substantia spongiosa : jenis struktur pada tulang dewasa ini untuk menahan berat serta
tekanan yang ada pada tubuh manusia. Bentuknya trabecular yang letaknya ada pada bagian
dalam tulang.
 Cavitas medularis : jenis ini memiliki isi berupa medulla osseum yang mana jenis ini juga
sebagai pembentuk darah yang dalam prosesnya dibagi menjadi 2 macam yaitu :
o Intramembranosa

Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis ini hanya
dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung, tempat terjad dari osifikasi ini
adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap fetus.Pada proses ini umumnya terjadi pada
pembentukan tulang pipih pada tengkorak manusia dan juga pada rahang, maksila serta pada
tulang klavikula yang mana di bentuk bukan dari kartilago ( tulang rawan ) melainkan dari
jaringan mesenkim yang mana merupakan bagian dari lapisan mesoderm yang dapat
berkembang menjadi jaringan ikat serta darah.

o Intrakartilagenosa

Proses pembentukan tulang (osifikasi ) dari yang lunak atau tulang rawan (kartilago )
menjadi tulang  keras . Proses ini jaringan mesenkim akan dideferensiasikan menjadi tulang
rawan yang kemudian akan di rubah menjadi jaringan tulat. Dalam aktivitasnya osteobas utuk
osifikasi jenis ini sangat aktif sekali untuk membelah yang kemudian berada pada bagian
tengah di tulang rawan. Sel sel dari osteoblast ini mengelilingi saluran havers (saluran yang
berisi pembuluh daraah kapiler arteri,vena dan yang lainnya ) kemudian menempati jaringan
pengikat yang letaknya ada pada sekelilingnya.

Selain mengetahui tentang struktur pada tulang, disini juga akan ditampilkan faktor faktor
yang mempengaruhi pembentukan dan reabsorpsi tulang.

 Vitamin D

Vitamin D ini memberikan jumlah kalsium di dalam darah kita  dengan cara
melakukan penyerapan kalsium secara meningkat pada saluran pencernaan. Selain
kelebihannya untuk meningkatkan jumlah kalsium,vitamin D juga menyebabkan deficit
mineralisas dan patah pada tulang.
 Hormon parathyroid dan kalsitonin

Yaitu merupakan suatu hormone utama yang digunakan untuk mengatur jumlah
kalsium di dalam darah, salah satu caranya yaitu  dengan  melakukan pemindahan kalsium
dari tulang. Selain itu juga hormone parathyroid ini dapat mempercepat mobilisasi kalsium
serta pembentukan kista pada tulang sedangkan untuk  kalsitonin itu sendiri mampu untuk
melakukan penimbunan dalam tulang. Prinsip dari hormone parathyroid serta kalsitonin
sendiri beriringan jika hormone parathyroid kelebihan dalam melakukan peningkatan jumlah
kalsium maka kalsitonin itu sendiri akan melakukan penimbuhan atas kelebihan yang
diproduksi oleh parathyroid.

 Peredaran darah

Sering kita melihat orang yang terkena osteoporosis. Mengapa itu bisa terjadi? Hal ini
terjadi karena tulang pada bagian osteogenesis nya mengalami penurunan sebagai penyebab
utama osteogenesis menurun karena kekurangan pasokan darah untuk tulang.  Untu itu
peredaran darah juga sangat diperlukan untuk proses kepadatan pada tulang, untuk keadaan
normal tulang akan mengalami pembentukan serta absorpsi secara seimbang karena tulang
akan memberikan tekanan dan juga mencegah patah tulang secara bersamaan. Hal ini berbeda
sekali dengan anak anak yang lebih anyak mengalami proses pertumbuhan pada tulangnya
daripadaabsorpsipadatulang.

2. Kartilago ( tulang rawan )

Jenis tulang rawan yang terdiri dari semua serat  yang sangat melekat pada gelatin dan
melekat dengan sangat kuat tetapi dapat sangat mudah atau fleksibel dalam melakukan
geraknya dan juga tidak bervasculer. Nutrisi yang berada di tulang rawan ini melalui proses
yang disebut dengan proses difusi gel perekat yang akan sampai ke kartilago, bisa di lihat
pada perichondium atau yang sering di sebut dengan serabut yang akan membentuk kartillago
dengan cara melalui cairan sinovial.

Jumlah yang berada di serabut collagen yang ada juga di cartilage akan menentukan bentuk :

 Fibrous
 Hyaline
 Elastisitas
 Fibrous (Fibrocartilago)
Berikut adalah yang memiliki banyak serabut dan juga memiliki kekuatan untuk
meregang. fibrus cartilage yang dapat menyusun intervertebralis articular (hyaline) cartilage
sebagai berikut ini:

 halus
 putih
 mengkilap
 kenyal

Dalam pengertian di atas sehingga dapat digunakan sebagai pembungkus untuk


persendian sehingga dapat berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang elastis juga memiliki
beberapa serat yang berada di telinga bagian luar.

3. Ligamen
Ligament atau kata lainnya adalah sumplay  yaitu merupakan seraut serabut yang
menyusun jaringan ikat yang dapat untuk menghubungakan antara ujung tulang dengan
mempertahankan stabilitas. Untuk mempertahankan strukturnya  pada jaringan lunak tempat
Ligamentmelekat.

4. Tendon
Yaitu jaringan penghubung  yang menghubungkan antara serabut fibrous dengan
aperiosteum yang mana tendon ini memiliki ciri sebagai jaringan fibrous yang padat  yang
merupakan ujung dari otot yang panjang yang menempel pada tulang, jaringan ini juga
menyelubungi tendon terutama pada bagian pergelangan kaki serta tumit. Fungsi dari tendon
itu sendiri yaitu yaitu sebagai penghubung yang menghubungkan jaringan satu dengan yang
lainnya yang menjamin pergerakan yang mudah dilakukan oleh tubuh.

5. Fascia
Jaringan permukaan yang letaknya dibawah kulit dengan ciri ciri  jaringan
penyambungnya berbentuk longgar, jaringan ini juga disebut juga sebagai jaringan
pembungkus tebal karena jaringan ini digunakan sebagai pembungkus beberapamacam
jaringan seperti otot, saraf dan pembuluh darah.

6. Bursae 
Sistem Muskuloskeletal yang selanjutnya yaitu Bagian dari jaringan ikat yang mana
letak tempatnya pada kantong kecil yang dapat digunakan pada bagian atasnya dari organ
atau jaringan yang bergerak pada tempat dimana kantong kecil itu berada . Kantong kecil ini
dibatasi oleh membrane synovial terutama cairan sinovialnya yang berfungsi sebagai bantalan
pada bagian bagian yang bergerak. Untuk contoh dari bursae itu sendiri adalah antara tulan
dengankulitsertaantaratulangdengantendon. .

7. Jaringan Penyambung 
Jaringan penyambung atau juga jaringan ikat memiliki komponen yang disebut
sebagai matriks. Di dalam sel sel jaringan ini memiliki bentuk yang tidak
beraturan,sitoplasma yang bergranula serta inti dari jaringan ikat ini menggelembung.pada
jaringan ikat memiliki fungsi  sebagai pembentuk organ organ  di bagian dalam seperti
kelenjar limfa,sumsum tulang belakang serta hati selain fungsi yang tadi jaringan ikat juga
memiliki fungsi yang khusus sebagai penimbun lemak di dalam sitoplasma selain itu juga
sebagai lamina elastika interna dan  eksterna pada  arteria  tipe  elastin.
8. Otot 
Sebagai alat penggerak yang aktif yang dapat menggerakan tulang. Otot ini
difungsikan sebagai alat yang memiliki kelenturan tersendiri dima jika seseorang ini duduk
maka otot otot akan mengikuti,menstabilkan serta memperkuat sendiri yang sangat
berhubungan ketika sedang duduk.otot otot ini memiliki 3 jenis otot dimana diantaranya
adalah

 otot polos : otot yang bekerjanya diluar kehendak dari kita yang memiliki kontraksi yang
bekerjanya secara lambat serta tidak mudah untuk lelah. Otot jenis ini biasanya berada pada
saluran pernapasan,saluran pencernaan,saluran reproduksi dan yang lainnya.
 otot lurik : otot ini memiliki kebalikan dengan otot polos. Selain yang sudah dijelaskan pada
otot polos,otot lurik ini memiliki bentuk memanjang, silindris dan ujung tumpul.
 otot jantung : sedangkan untuk otot jenis ini memiliki perbedaan dari keduanya yaitu
memiliki berbentuk yang memanjang,selain itu juga memiliki bentuk yang silinder,memiliki
garis yang melintang, memiliki discus interkalaris adalah pertemuan dua sel yang tampak
gelap jika dilihat dengan mikroskop.

Pada dasarnya otot ini memiliki fungsi kerja yang sama walaupun berbeda beda  cirinya.

Klasifikasi Tulang  Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya maka tulang bisa diklasifikasikan sebagai berikut ini :

 Os longum : Jenis tulang ini memiliki panjang serta lebar yang tidak sepadan, jenis tulang ini
lebih dominan untuk melakukan pemanjangan pada tulang. Contoh tulang jenis ini adalah :
o Humerus
o Radius
o Phalanges.
 Os breve :  berbeda dengan os longum, jenis tulang ini memiliki panjang serta lebar yang
seimbang yang mana ini disesuaikan dengan fungsinya pada kerangka tubuh. Contoh jenis
tulang ini adalah :
o Ossa carpi
o Ossa tarsi
 Os planum :  jenis tulang ini bukan lagi polos dengan memanjang maupun melebar tetapi
jenis tulang ini memiliki bentuk pipih. Contoh dari jenis tulang ini adalah :
o costae
o scapula
o sternum.
  Os irregulare : jenis tulang ini berbeda dari yang lainnya jenis tulang ini tidak beraturan
bentuknya, untuk contoh dari tulang jenis ini adalah :
o coxae
o os sphenoidale.
 Os pneumaticum  : untuk jenis ini tulangnya berada di dalam rongga udara atau dengan
bahasa biologinya disebut sinus . Contoh untuk tulang jenis ini adalah :
o os frontale
o os ethmoidale
o os maxillare.

Kerangka

Tubuh kita dapat berdiri tegak  karena adanya kerangka yang dapat memberikan bentuk pada
tubuh . tulang ini terdiri dari mineral yaitu kalsium serta fosfot. Selain itu juga terdiri dari
protein yang berbentuk kolagen ( zat yang menyebabkan tulang mempunyai sifat yang
lentur).

Bagian bagian pada tulang manusia yaitu :

 Rangka kepala

Pada tulang ini berfungsi sebagai pelindung bagian yang terpenting yang ada di dalam kepala
seperti otak. Untuk bagian otak yang mana di dalamnya terdiri dari 1 tulang dahi,2 tulang
ubun ubun,1 tulang kepala belakang,2 tulang baji,2 tulang tapis dan juga belibis sedangkan
sebagai perlindungan yang lainnya adalah tulang pada bagian muka.

 Rangka badan

Susunan rangka pada bagian tubuh dimulai dari leher sampai dengan panggul.untuk bagian
tulang belakang ini berbentuk ruas ruas yang meliputi ruas tulang leher,tulang
punggung,tulang pinggang,tulang selangkang serta tulang ekor. Sedangkan untuk bentuk
tulang yang lainnya adalah tulang dada (sebagai pelindung untuk organ yang ada dibagian
dada seperti jantung dan paru paru),tulang rusuk(sebagai penghubung antara tulang dada dan
tulang belakang),tulang gelang bahu(karena sebagai penghubung tulang tangan serta dada
maka letaknya ada pada bagian atas dada di sebelah kiri dan juga kanan).

 Rangka anggota gerak

Pada rangka jenis ini difungsikan sebagai pembantu untuk melakukan gerak yang terdiri dari
gerak atas dan juga gerak bawah.

Fungsi dari System Musculoskeletal

 Memberikan bentuk tubuh

Manusia tanpa adanya bentuk tubuh maka tidak akan bisa berjalan atau melakukan gerak
apapun secara sempurna karena tidak mempunyai bentuk tubuh sehingga tidak bisa
mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ditampilkan. Untuk itu adanya system
musculoskeletal ini sebagai pemberi bentuk .

 Penyangga Berat Badan

System musculoskeletal ini sangat membutuhkan sekali tulang belakang, hal ini dengan
tujuan untuk digunakannya sebagai penyangga berat badan agar tubuh dapat dengan  mudah
di atur kesesuainnya.

 Tempat penyimpan mineral kalsium dan fosfor

System musuloskeletal ini digunakan sbagai tempan untuk menyimpan kelebihan


kalsium serta fosfor yang ada di dalam tubuh, Apabila di dalam tubuh kita kekurangan
kalsium maupun fosfor maka system ini akan melepaskan mineral yang disimpannya

 Melindungi organ penting

Sebagai perlindungan system ini dapat melindungi organ organ penting seperti tulang
tulang  tengkorak yang melindungi otak, jantung serta paru paru akan dilindungi oleh tulang
dada ( cavuum thorax ) . tulang dada ini dibentuk oleh tulang iga ( kostae ).

 Sebagai alat gerak pasif

Sebagai alat yang difungsikan sebagai alat gerak pasif maka system musculoskeletal
ini tidak melakukan sesuatu apapun kecuali adanya gerakan dari luar yang artinya system ini
digerakan oleh komponen yang lain. Dalam hal ini otot  difungsikan untuk dapat
menggerakan system atau rangka ini, otot ini juga melekat pada rangka ini selain melekat otot
ini digunakan untuk bekerja pada rangka tersebut.

 Memproduksi sel darah

Di dalam tubuh kita lebih tepatnya lagi yaitu pada sumsum tulang ini digunakan
sebagai tempat untuk pembentukan darah, istilah haematopoiesis digunakan sebagai tempat
untuk pembentukan darah, dalam rangka kita pembentukan darah lebih tepatnya berada pada
tulang pipih seperti tulang dada ataupun tulang costae.

Diatas merupakan penjelasan mengenai Sistem Muskuloskeletal yang mana system


ini memiliki peran yang penting terhadap tubuh manusia seperti salah satunya adalah sebagai
penopang berat tubuh, hal ini dimaksud kan untuk memberikan bentuk atau juga bisa disebut
sebagai penegak untuk badan sehingga kita dapat dengan mudah untuk melakukan suatu
gerakan.
D. JANTUNG DAAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

1. ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG


Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung terletak di rongga dada,
diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut perikardium. Dinding jantung terdiri
atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung. 
Serabut otot jantung bercabang-cabang dan beranastomosis secara erat. Jantung mempunyai
empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik
(ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung
terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar: 
1. lamina panistalis di sebelah luar 
2. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung. 
Jantung memiliki 3 katup, yakni katup semilunair yang terdapat dipangkal aorta
(arteri besar), katup valvula bikuspidalis yang terdapat diantara bilik kiri dan serambi kiri,
serta katup valvula trikuspidalis yang terletak diantara bilik kanan dan serambi kanan.
  
 1. Fungsi Jantung

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan


membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi
tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan
memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru
dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. 
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang
jantung disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan
kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan
oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena
besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan
mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. 
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. 
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh
tubuh, kecuali paru-paru. 
2. Denyut jantung dan tekanan darah 
Otot jantung mempunyai kemampuan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus.
Suatu sistem integrasi di dalam jantung memulai denyutan dan merangsang ruang-ruang di
dalam jantung secara berurutan. Pada mamalia, setiap kontraksi dimulai dari simpul
sinoatrium. Simpul sinoatrium atau pemacu terdiri atas serabut purkinje yang terletak antara
atrium dan sinus venosus. 
Impuls menyebar ke seluruh bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel. Selanjutnya,
impuls akan diteruskan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje. Hal ini berlangsung cepat
sehingga kontraksi ventrikel mulai pada apeks jantung dan menyebar dengan cepat ke arah
pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung. 
Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh
pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus jantung.
Jika jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit. Kecepatan normal
denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut jantung ini makin menurun
dengan bertambahnya umur, pada orang dewasa jumlah denyut jantung sekitar 60 - 80 per
menit. 
Pada orang yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali per menit dan
memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jadi, jumlah darah
yang dipompa setiap menit adalah 70 × 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak bergerak,
seperti olahraga, kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih
dari 150 ml. Hal ini, membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter per menit. 
Darah mengalir, karena kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel kiri.
Sentakan darah yang terjadi pada setiap kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang
elastis dari seluruh sistem arteri. Peristiwa ketika jantung mengendur atau sewaktu darah
memasuki jantung disebut diastol. Sedangkan, ketika jantung berkontraksi atau pada saat
darah meninggalkan jantung disebut sistol. Tekanan darah manusia yang sehat dan
normal sekitar 120 atau 80 mm Hg. 120 merupakan tekanan sistol, dan 80 adalah tekanan
diastole. 
2. PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju ke
jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler. 
1. Pembuluh nadi 
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah dari
jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan mempunyai dinding yang relatif
tebal yang mengandung jaringan ikat elastis dan otot polos. Kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. 
Arteri yang lebih kecil (disebut arteriola) memiliki dinding berotot yang
menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah
tertentu. Arteri cenderung terletak agak lebih dalam di jaringan badan. 
Dinding arteri besar (aorta) yang keluar dari jantung banyak mengandung jaringan
ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar
dapat menampung darah tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan dinding bagian pertama
arteri tersebut membantu mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi lebar. Elastisitas
arteri yang besar itu mengubah arus darah menjadi mantap dan tenang. 
Peregangan dan kontraksi arteri yang terjadi bergantian dengan sangat cepat menuju
perifer (7,5 m per detik) yang dapat dirasakan sebagai denyut nadi. Setelah arteri mencapai
jaringan, arteri akan bercabang-cabang. Pada tiap cabang rongga saluran menjadi makin
sempit, tetapi jumlah luas penampang makin besar sehingga kecepatan arus darah berkurang
dan tekanannya menurun. 
2. Pembuluh vena 
Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah ke
arah jantung. Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan
dalam ke arah luar adalah endotel, jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa. 
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali
ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan tubuh daripada
pembuluh arteri. Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh
yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke
suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran
darah ini disebut sistem vena porta. 
3.PembuluhKapiler 
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan
memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira sebesar sel
darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler
yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang yang
tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel.
Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat
berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien
konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan
metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.

3. SISTEM PEREDARANDARAH 
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengedarkan zat makanan ke seluruh tubuh.
Zat makanan berguna untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan untuk
beraktivitas.
Sistemperedaraninidibedakanmenjadi:
1.Sistemperedarandarahkecil(sistemperedaranparu-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke
jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak
mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanismealirandarahsebagaiberikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium
kiri jantung 

2.Sistemperedarandarahbesar(peredarandarahsistemik)
Merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
Mekanismealirandarahsebagaiberikut:
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava
inferiordansuperior –> atriumkananjantung

3.Sistemperedarandarahtertutup
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah yang dimiliki oleh hewan
tingkat tinggi dimana darahnya diedarkan melalui pembuluh darah ke seluruh tubuhnya.
Ketika darah diedarkan ke bagian tubuh, ia melewati pembuluh arteri
4.Sistemperedarandarahterbuka
Sistem peredaran darah terbuka disebut sebagai sistem peredaran darah yang tidak selalu
melewati pembuluh darah. Biasanya darah hewan tersebut akan mengalir di dalam tubuhnya
secara langsung melalui bagian tubuh yang lain tanpa harus melewati pembuluh darah.

5.Sistemperedarandarahganda
Sistem peredaran darah ganda adalah sistem peredaran darah yang dilakukan oleh
manusia dimana darah melewati jantung sebanyak 2 kali dalam 1 kali peredaran. Dimana
darah melewati jantung pada saat darah mengandung oksigen tinggi dan pada saat darah
mengandungkarbondioksidayangtinggi.

E. SISTEM PERNAFASAN

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-
alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan
pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh


manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada
paru-paru.

1. Alat Pernapasan Manusia

Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.

1.1. Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi
sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara,
penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.

1.2. Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran


pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang
faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara
dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada
waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian
menuju tenggorokan.
1.3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea
bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.

1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.


2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas
16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin
tulangrawaninitidaktersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk
mempertahankan trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara.

Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian
belakang mulut.

Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu


menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri
lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang
mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus
hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi
tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

1.5. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi


saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak
mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

1.6. Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola


mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga
alveolus.

1.7. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu
sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan
gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang
500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-
dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml. 
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-
kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.

Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata


dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang
1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer
disebut kapasitas vital paru-paru.

2. Proses Pernapasan Manusia

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus
> paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian
dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan


diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi
mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma,
otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-
pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx). Setelah melalui
tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran
yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat
percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.

Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya


dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah.
Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya. Selanjutnya udara
yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan
juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas,
tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada
mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga
dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:

1. Udara masuk melalui lubang hidung


2. melewati nasofaring
3. melewati oral farink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)
3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia

Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua


penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem
pernapasan pada manusia terdiri dari:

1. Hidung
2. Rongga hidung
3. Concha
4. Langit-langit lunak
5. Pharink
6. Larink
7. Trakea
8. Rongga pleura
9. Paru-paru kanan
10. Paru-paru kiri
11. Tulang rusuk
12. Otot intercosta
13. Diafragma
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia

Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.

4.1. Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.

4.2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --
> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru
mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar -->
udara keluar dari paru-paru.

F. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu
terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses
pencernaan pada manusia terbagi atsa 5 macam, yaitu :
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan
atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.

2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada
burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses
pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.

3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan
yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna.
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air.
Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.

4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif dan difusi
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui
defekasi.

Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia


Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot.
Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan
menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya
adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar
makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta
kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran.
Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam
pemecahan bahan makanan.
Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar penceranaan seperti kelenjar ludah, hati dan
pankreas.
Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis (bawah
rahang)
4. Sublingualis (bawah
lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks/Umbai cacing
23. Rektum/Poros usus
24. Anus

Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan
mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi
menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).
Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37 oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa
turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan
akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:

 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada
usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari.
Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:

1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas
jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan
hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna
menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna
menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat,
lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung
di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh
usus halus. Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi
feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air.Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar.Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus
besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses.

G. SISTEM ENERGI DAN METABOLISME


1. Sistem Energi dan Metabolisme Energi dalam Olahraga
Saat sedang berolahraga terdapat dua simpanan energi utama yang akan digunakan oleh
tubuh untuk menghasilkan energi yaitu simpanan karbohidrat dan lemak. Simpanan
karbohidrat terdapat dalam jumlah yang terbatas di dalam tubuh yaitu sekitar 0.5 kg dan
tersimpan dalam bentuk glikogen otot, glikogen hati dan glukosa darah. Sedangkan lemak
dalam jumlah yang besar  akan tersimpan di dalam jaringan adipose dan di dalam otot
sebagai triasilgliserol.
Proses produksi energi di dalam sel otot akan  berlangsung  tepatnya  di dalam
mitokondria sel. Di dalam mitokondria, lemak atau karbohidrat akan dioksidasi atau dalam
istilah yang lebih popular akan di ‘bakar’ untuk menghasilkan molekul energi ATP
( adenosin trifosfat ) yang merupakan sumber energi di dalam sel-sel tubuh.
Selama berolahraga, secara ideal energi harus dapat diperoleh oleh sel-sel otot dengan
laju yang sama dengan kebutuhannya. Adanya ketidakseimbangan antara laju pemakaian
energi dengan pergantian atau jumlah persediaan  energi akan mengurangi kerja maksimal
otot sehingga secara perlahan intensitas olahraga akan menurun dan tubuh akan terasa lelah
akibat dari  terjadinya ketidakseimbangan neraca energi.

2. Sumber Energi dalam Olahraga


Kebutuhan energi pada saat berolahraga dapat dipenuhi melalui sumber-sumber
energi yang tersimpan di dalam tubuh yaitu melalui pembakaran karbohidrat, pembakaran
lemak, serta kontribusi sekitar 5% melalui pemecahan protein. Diantara ketiganya, simpanan
protein bukanlah merupakan sumber energi yang langsung dapat digunakan oleh tubuh dan
protein baru akan terpakai jika simpanan karbohidrat ataupun lemak tidak lagi mampu untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Penggunaan antara lemak ataupun
karbohidrat oleh tubuh sebagai sumber energi untuk dapat mendukung kerja otot akan
ditentukan oleh 2 faktor yaitu intensitas serta durasi olahraga yang dilakukan.
Pada olahraga intensitas rendah (ą25 VO max) dengan waktu durasi yang panjang
seperti jalan kaki atau lari-lari kecil, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang
lebih besar dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat dalam hal produksi energi tubuh.
Namun walaupun lemak akan berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dalam olahraga
dengan intensitas rendah, ketersediaan karbohidrat tetap akan dibutuhkan oleh tubuh untuk
menyempurnakan pembakaran lemak serta untuk mempertahankan level glukosa darah.
Pada olahraga intensitas moderat-tinggi yang bertenaga seperti sprint atau juga pada
olahraga beregu seperti sepakbola atau bola basket , pembakaran karbohidrat akan berfungsi
sebagai sumber energi utama tubuh dan akan memberikan kontribusi yang lebih besar
dibandingkan dengan pembakaran lemak dalam memproduksi energi di dalam tubuh.
Kontribusi pembakaran karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh akan meningkat
hingga sebesar 100% ketika intensitas olahraga berada pada rentang 70-95% VO max.
Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam bentuk glukosa di dalam tubuh
yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi. Terbentuk dari mokekul glukosa yang
saling mengikat dan membentuk molekul yang lebih kompleks, simpanan glikogen memilik
fungsi sebagai sumber energi tidak hanya bagi kerja otot namun juga merupakan sumber
energi bagi sistem pusat syaraf dan otak.
Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama yang
digunakan oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot, glikogen akan
memberikan kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan di dalam hati glikogen
akan memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa hati. Walaupun memiliki
persentase yang lebih kecil namun secara total jaringan otot memiliki jumlah glikogen 2 kali
lebih besar di bandingkan dengan glikogen hati.
Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan
secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga dengan hati yang
dapat mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk memproduksi energi di dalam tubuh.
Selain itu glikogen hati juga mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kesehatan
tubuh yaitu berfungsi untuk menjaga level glukosa darah.
Sebagai sumber energi, simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh secara
langsung akan mempengaruhi kapasitas atau performa seorang atlet saat menjalani program
latihan ataupun juga saat pertandingan. Secara garis besar hubungan antara konsumsi
karbohidrat, simpanan glikogen dan performa olahraga dapat di simpulkan sebagai berikut :
         Konsumsi karbohidrat yang tinggi akan meningkatkan simpanan glikogen tubuh.
     Semakin tinggi simpanan glikogen maka kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas
fisik juga akan semakin meningkat
        Level simpanan glikogen tubuh yang rendah menurunkan atau membatasi
kemampuan atlet untuk mempertahankan intensitas dan waktu latihannya.
   Level simpanan glikogen tubuh yang rendah menyebabkan atlet menjadi cepat lelah jika
dibandingkan dengan seorang atlet dengan simpanan glikogen tinggi.
      Konsumsi karbohidrat setelah latihan atau pertandingan akan
mempercepat penyimpanan glikogen yang kemudian juga akan mempercepat proses
pemulihan seorang atlet.

a. Protein
Protein merupakan salah satu jenis nutrisi yang mempunyai fungsi penting sebagai
bahan dasar bagi pembentukan jaringan tubuh atau bahan dasar untuk memperbaiki jaringan-
jaringan tubuh yang telah rusak. Selain dari kedua fungsi tersebut, protein juga akan
mempunyai fungsi sebagai bahan pembentuk hormon dan pembentuk enzim yang akan
kemudian juga akan terlibat dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Kebutuhan protein
bagi seorang atlet disebutkan berada berada pada rentang 1.2-1.6 gr/kg berat badan per-
harinya dan nilai ini berada diatas kebutuhan protein bagi non-atlet yaitu sebesar 0.6-0.8
gr/kg berat badan.
Peningkatkan kebutuhan protein bagi atlet ini disebabkan oleh karena atlet lebih
beresiko untuk mengalami kerusakan jaringan otot terutama saat menjalani latihan atau
pertandingan olahraga yang berat. Selain itu pada olahraga yang bersifat ketahanan
(endurance) dengan durasi panjang sebagian kecil asam amino dari protein juga akan
digunakan sebagai sumber energi terutama saat simpanan glikogen sudah semakin berkurang.
Oleh karena hal-hal tersebut diatas maka kebutuhkan konsumsi protein seorang atlet dalam
kesehariannya akan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kebutuhan non-atlet.
Pengunaan protein sebagai sumber energi tubuh saat berolahraga biasanya akan
dicegah karena hal tersebut akan menganggu fungsi utamanya sebagai bahan pembangun
tubuh dan fungsiya untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Dan dalam
hubungannya dengan laju produksi energi di dalam tubuh, pemecahan protein jika
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat maupun lemak juga hanya akan memberikan
kontribusi yang relatif kecil.
Pada saat berolahraga terutama olahraga yang bersifat ketahanan, protein dapat
memberikan kontribusi sebesar 3-5% dalam produksi energi tubuh dan kontribusinya ini
dapat mengalami peningkatan melebihi 5% apabila simpanan glikogen dan glukosa darah
sudah semakin berkurang sehingga tidak lagi mampu untuk mendukung kerja otot. Melalui
asam amino yang dilepas oleh otot atau yang berasal dari jaringan-jaringan tubuh lainnya,
liver (hati) melalui proses gluconeogenesis dapat mengkonversi asam amino atau substrat
lainya menjadi glukosa untuk kemudian mengeluarkannya ke dalam aliran darah agar
konsentrasi glukosa darah dapat dipertahankan pada level normal.
Namun pengunaan protein sebagai sumber energi seperti yang telah disebutkan akan
mengurangi fungsi utamanya sebagai bahan pembangun tubuh serta juga fungsinya untuk
memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Selain itu, pembakaran protein sebagai
sumber energi juga akan memperbesar resiko terjadinya dehidrasi akibat dari adanya produk
samping berupa nitrogen yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Oleh karena
itu untuk mencegah pemakaian protein secara berlebihan sebagai sumber energi saat
berolahraga, seorang atlet diharapkan untuk mengkonsumsi karbohidrat yang cukup agar
dapat meningkatkan simpanan glikogen dan juga dapat menjaga level glukosa darah di dalam
tubuh.

b. Lemak
Di dalam tubuh, lemak dalam bentuk trigliserida akan tersimpan dalam jumlah yang
terbatas pada jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar pada
jaringan adipose. Ketika sedang berolahraga, trigliserida yang tersimpan ini dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty acid / FFA) untuk kemudian
menghasilkan energi.
Pada olahraga dengan intensitas rendah sepeti jalan kaki atau lari-lari kecil, ketika
kebutuhan energi rendah dan kecepatan ketersediaan energi bukanlah merupakan hal yang
penting, simpanan lemak akan memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber energi
utama bagi tubuh. Kontribusi simpanan lemak sebagai sumber energi tubuh baru akan
berkurang apabila terjadi peningkatan intensitas dalam berolahraga.
Pada saat terjadinya peningkatan intensitas olahraga yang juga akan meningkatkan
kebutuhan energi, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam
tubuh. Walaupun pembakaran lemak ini memberikan kontribusi yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat saat intensitas olahraga meningkat, namun
kuantitas lemak yang terbakar tetap akan lebih besar jika dibandingkan saat berolahraga
dengan intensitas rendah.
Pada saat berolahraga kompetitif dengan intensitas tinggi, pengunaan lemak sebagai
sumber energi tubuh akibat dari mulai berkurangnya simpanan glikogen otot dapat
menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga secara perlahan intensitas olahraga akan menurun.
Hal ini disebabkan karena produksi energi melalui pembakaran lemak berjalan lebih lambat
jika dibandingkan dengan laju produksi energi melalui pembakaran karbohidrat walaupun
pembakaran lemak akan menghasilkan energi yang lebih besar (9kkal/gr) jika dibandingan
dengan pembakaran karbohidrat (4 kkal/gr). Perlu juga untuk diketahui bahwa jaringan
adipose dapat menghasilkan asam lemak bebas dalam jumlah yang tidak terbatas, sehingga
kelelahan serta penurunan performa yang terjadi pada saat berolahraga tidak akan disebabkan
oleh penurunan simpanan lemak tubuh.

c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan nutrisi sumber energi yang tidak hanya berfungsi untuk
mendukung aktivitas fisik seperti berolahraga. Namun, karbohidrat juga merupakan sumber
energi utama bagi sistem pusat saraf termasuk otak. Di dalam tubuh, karbohidrat yang
dikonsumsi oleh manusia dapat tersimpan di dalam hati dan otot sebagai simpanan energi
dalam bentuk glikogen. Total karbohidrat yang dapat tersimpan di dalam tubuh orang dewasa
kurang lebih sebesar 500 gr atau mampu untuk menghasilkan energi sebesar 2000 kkal. Di
dalam tubuh manusia, sekitar 80% dari karbohidrat ini akan tersimpan sebagai glikogen di
dalam otot, 18-22% akan tersimpan sebagai glikogen di dalam hati dan sisanya akan
bersirkulasi di dalam aliran darah dalam bentuk glukosa.
Pada saat berolahraga terutama olahraga dengan intensitas moderat-tinggi, kebutuhan
energi bagi tubuh dapat terpenuhi melalui simpanan glikogen, terutama glikogen otot serta
melalui simpanan glukosa yang terdapat di dalam aliran darah (bloodglucose) dimana
ketersediaan glukosa di dalam aliran darah ini dapat dibantu oleh glikogen hati agar levelnya
tetap berada pada keadaan normal. Proses pembakaran 1 gram karbohidrat akan
menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun nilai ini relatif lebih kecil jika dibandingkan
dengan energi hasil pembakaran lemak, namun proses metabolisme energi karbohidrat akan
mampu untuk menghasilkan ATP (molekul dasar pembentuk energi) dengan kuantitas yang
lebih besar serta dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan pembakaran lemak.

d. Simpanan karbohidrat (glikogen)


Jumlah simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh merupakan salah satu faktor
penentu performa seorang atlet. Atlet yang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang
besar dalam sehari-hari akan memilki simpanan glikogen yang relatif lebih besar jika
dibandingan dengan atlet yang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang kecil. Dengan
simpanan glikogen yang rendah, seorang atlet dalam menjalankan latihan atau
pertandingannya akan cepat merasa lelah sehingga kemudian mengakibatkan terjadinya
penurunan intensitas dan performa olahraga. Hal ini berbeda dengan seorang atlet yang akan
memiliki performa dan ketahanan yang lebih baik apabila memiliki simpanan glikogen yang
besar.
Perlu juga untuk diketahui bahwa glikogen yang terdapat di dalam otot hanya dapat
digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut dan tidak dapat dikembalikan ke
dalam aliran darah dalam bentuk glukosa apabila terdapat bagian tubuh lain yang
membutuhkannya. Hal ini berbeda dengan glikogen yang tersimpan di dalam hati yang dapat
dikonversi menjadi glukosa melalui proses glycogenolysis ketika terdapat bagian tubuh lain
yang membutuhkan. Walaupun jumlah karbohidrat yang dapat tersimpan sebagai glikogen ini
memiliki keterbatasan, namun kapasitas penyimpanannya terutama kapasitas penyimpanan
glikogen otot dapat ditingkatkan dengan cara mengurangi konsumsi lemak dan memperbesar
konsumsi bahan pangan kaya akan karbarbohidrat seperti roti, kentang, jagung,singkong atau
juga pasta. Pengisian tubuh dengan karbohidrat pada masa persiapan ini biasanya dikenal
dengan istilah carbohydrate loading dan akan memberikan manfaat terutama bagi atlet yang
akan berkompetisi dalam cabang olahraga endurance atau atlet yang akan melakukan latihan
atau pertandingan dengan durasi lebih dari 90 menit.

3. Kecepatan Produksi Energi dalam Olahraga


Salah satu faktor yang menjadi penyebab utama penurunan kapasitas perfoma tubuh
saat beraktivitas fisik seperti berolahraga selain karena berkurangnya jumlah cairan dari
dalam tubuh juga disebabkan oleh berkurangnya jumlah simpanan glukosa (energi) tubuh.
Glukosa merupakan nutrisi karbohidrat terpenting karena mempunyai fungsi
utama sebagai penyedia energi bagi berbagai aktivitas fisik tubuh. Berfungsi sebagai ‘bahan
bakar’ utama dalam proses metabolisme energi, menjadikan simpanannya  di dalam aliran
darah (blood glucose), otot dan hati (glikogen)  menjadi salah satu faktor penting yang
menentukan performa tubuh saat melakukan  olahraga intensitas tinggi bertenaga, olahraga
ketahanan (endurance) ataupun juga olahraga kombinasi keduanya seperti sepakbola, tenis,
bola basket ataupun bulutangkis.
Mengkonsumsi air putih yang telah ditambahkan karbohidrat glukosa terbukti dapat
membantu meningkatkan performa olahraga. Karena merupakan karbohidrat dengan bentuk
molekul yang paling sederhana, glukosa mudah diserap  dan dapat cepat menyediakan energi
bagi sel-sel  tubuh.
Di dalam tubuh konsumsi glukosa dapat menghasilkan laju produksi energi yang
besar hingga 1 gram per menit. Dan manfaat lebih akan didapatkan apabila glukosa ini
dipadukan karbohidrat jenis lain seperti sukrosa atau fruktosa, karena selain akan membantu 
mempercepat proses penyerapan cairan ke dalam tubuh  kombinasi antara glukosa-sukrosa
atau glukosa-fruktosa ini juga akan menghasilkan laju produksi energi yang lebih besar di
dalam tubuh hingga mencapai 1.3 gram per menit.

4. Metabolisme Aerobik Dan Anaerobik


Proses produksi energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua proses metabolisme
yaitu metabolisme aerobik dan metabolisme anaerobik. Metabolisme energi pembakaran 
lemak dan karbohidrat dengan  kehadiran oksigen (O2) yang akan diperoleh melalui proses
pernafasan disebut dengan metabolisme aerobik.Sedangkan proses metabolisme energi tanpa
kehadiran oksigen (O2) disebut dengan metabolisme anaerobik.
Metabolisme energi secara aerobik dapat menyediakan energi bagi tubuh  untuk
jangka waktu yang panjang sedangkan metabolisme energi anerobik mampu untuk
menyediakan energi secara cepat di dalam tubuh namun hanya untuk waktu yang tebatas
yaitu sekitar  5-10 detik. 
Pada  olahraga dengan intensitas rendah  tubuh secara dominan akan mengunakan
metabolisme aerobic untuk menghasilkan energi. Dan apabila terjadi peningkatan  intensitas
olahraga hingga  mencapai titik dimana metabolisme energi aerobik tidak lagi dapat
memenuhi  kebutuhan energi sesuai dengan laju yang dibutuhkan, maka energi secara
anaerobik akan diperoleh   dari   simpanan creatine phosphate (PCr) dan juga karbohidrat
yang tersimpan sebagai glikogen di dalam  otot. Metabolisme energi secara aerobik
disebutkan merupakan proses yang ‘bersih’ karena tidak menghasilkan produk samping. Hal
ini berbeda dengan sistem anaerobik yang akan menghasilkan produk samping berupa asam
laktat yang akumulasinya akan membatasi  efektivitas kontraksi otot yang  juga dapat
menimbulkan rasa nyeri.
Olahraga seperti jalan kaki, jogging, lari jarak menengah-jauh dan  bersepeda
merupakan olahraga yang cenderung dilakukan dengan intensitas rendah-sedang pada waktu
yang panjang secara dominan akan mengunakan metabolisme aerobic untuk menghasikan
energi. Dan olahraga seperti sprint, angkat berat atau jenis olahraga  lain yang membutuhkan
energi  besar  secara cepat   merupakan olahraga yang dominan mengunakan metabolisme
energi anaerobik. Sedangkan untuk   olahraga beregu  seperti sepakbola, bola basket, hoki
yang biasanya merupakan kombinasi antara  komponen intensitas rendah-tinggi yang juga
diselingi dengan  periode istirahat akan mengunakan kombinasi metabolisme aerobik dan
anaerobik untuk menghasilkan energi  begitu pula  dengan olahraga individual seperti tenis,
bulutangkis atau juga squash.
a. Glikolisis Aerob
Reaksi keseluruhan glikolisis aerob adalah :
Glukosa + 2 NAD+ + 2 Pi + 2 ADP ? 2 piruvat + 2 NADH + 4H+ + 2 ATP + 2 H2O
Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia sejumlah
mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer ke rantai
transport electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi CO2 via siklus
asam trikarboksilat (TCA). Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu
transfer ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle
(ulang-alik), baik proses ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. Dalam
oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2, permolekul
glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP.
b. Glikolisis Anaerob
Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena
ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui perubahan
piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase. Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut
disebut glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.
Reaksi keseluruhannya adalah :
Glukosa + 2 ADP + 2 Pi ? 2 laktat + 2 ATP + 4 H+ +2 H2O
Energi yang dihasilkan dari glikolisis anaerobic hanya 2 molekul ATP permolekul
glukosa, jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi aerobik.

H. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan
organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil
sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus
melalui saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu macam
hormon/tunggal, da nada juga yang menghasilkan beberapa hormon/ganda.

SISTEM ENDOKRIN PADA MANUSIA


FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON
Berikut ini adalah beberapa fungsi yang dihasilkan dari kelenjar endokrin, yaitu :
 Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
 Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
 Merangsang pertumbuhan jaringan
 Menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ tertentu
 Mengatur oksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan (absorpsi) glukosa pada
usus halus
 Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral.   
Sedangkan fungsi dari hormon adalah :
 Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses metabolisme, proses
oksidatif, perkembangan seksual, dan lain-lain
 Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (homeostasis)

KELENJAR KELENJAR ENDOKRIN PADA MANUSIA


Di dalam tubuh manusia, terdapat 6 kelenjar endokrin yang masing-masing berperan
dalam menghasilkan hormon-hormon tertentu sesuai dengan kebutuhan tubuh. Berikut adalah
6 kelenjar tersebut, yaitu :
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau disebut juga dengan master of gland (karena menghasilkan
bermacam-macam hormon untuk mengatur kegiatan kelenjar endokrin lainnya) terletak di
bagian otak besar. Kelenjar hipofisis ini dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan letaknya, yaitu
bagian depan (anterior), bagian tengah (central), dan juga bagian belakang (posterior).
Kelenjar hipofisis juga bekerja sama dengan hipotalamus (suatu organ dalam otak) untuk
mengendalikan organ-organ dalam tubuh.

KELENJAR HIPOFISIS
a) Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohipofise), yang menghasilkan beberapa macam
hormon, diantaranya :
 Hormon Somatotropin, yang berfungsi untuk merangsang metabolisme protein dan
lemak serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
 Hormon Tirotropin, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan dari kelenjar gondok (kelenjar tiroid) dan juga untuk merangsang sekresi
tiroksin.
 Hormon Adenocorticotropin (ACTH), yang berfungsi untuk mengontrol
perkembangan dan pertumbuhan aktifitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal
untuk memproduksi hormon glukokortikoid (hormon untuk metabolisme karbohidrat).
 Hormon Lactogenic, yang berfungsi untuk memelihara korpus luteum (kelenjar
endokrin sementara pada ovarium) sehingga dapat menghasilkan progesteron (hormon
perkembangan dan pertumbuhan primer pada wanita) dan air susu ibu
 Hormon Gonadotropin, yang berfungsi untuk merangsang pematangan folikel dalam
ovarium (siklus mentruasi), menghasilkan hormon estrogen (pertumbuhan dan
perkembangan sekunder pada wanita), dan menghasilkan progesteron pada wanita.
Sedangkan pada pria, hormon gonadotropin berfungsi untuk merangsang terjadinya
spermatogenesis (siklus pembentukan sperma pada pria) serta merangsang sel-sel
interstitial testis untuk menghasilkan hormon androgen dan testosterone.
b) Kelenjar Hipofise Tengah
Kelenjar hipofise bagian tengah hanya memproduksi satu hormon yang disebut
dengan Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Hormon ini bertanggung jawab terhadap
pewarnaan pada kulit manusia. Semakin banyak melanosit yang diproduksi, maka semakin
hitam kulit seseorang.
c) Kelenjar Hipofise Belakang (Neurohipofise), yang menghasilkan 2 macam hormon,
yaitu :
 Hormon Vasopresin atau Hormon Diuretik (ADH), yang berfungsi untuk
mempengaruhi proses reabsorpsi urin pada tubulus distal ginjal guna mencegah terlalu
banyak urin yang keluar.
 Hormon Oksitosin, yang berfungsi untuk merangsang otot polos yang terdapat di uterus
(alat reproduksi dalam wanita).
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher atau bagian depan kerongkongan. Kelenjar ini
menghasilkan dua bentuk hormon, yaitu :
KELENJAR TIROID
 Hormon Tiroksin, yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan
tubuh manusia, mengatur aktivitas saraf, dan juga mengatur metabolisme organik.
 Hormon Triiodontironin, fungsinya sama dengan hormon tiroksin.         
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah yang tersusun
secara berpasangan. Kelenjar Paratiroid menghasilkan hormon parahormon yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan juga mengatur metabolisme fosfor.
KELENJAR PARATIROID
4. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal/Suprarenal)
Kelenjar ini terletak di atas ginjal kiri dan ginjal kanan yang berbentuk seperti bola. Kelenjar
adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
KELENJAR ANAK GINJAL (ADRENAL/SUPRARENAL)
a) Bagian Korteks yang berfungsi untuk menghasilkan :
 Hormon Kortison yang tersusun atas zat mineralokortikoid yang berfungsi untuk
metabolisme natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks.
 Hormon Glukokortikoid yang mengatur keseimbangan karbohidrat/metabolisme
karbohidrat.
b) Bagian Medulla yang berfungsi untuk menghasilkan :
 Hormon Adrenalin, yang berperan dalam segala hal yang berhubungan dengan
peningkatan fisiologis manusia, seperti meningkatkan denyut jantung, meningkatkan
kecepatan pernapasan, dan menyempitkan pembuluh darah manusia.
 Hormon Noradrenalin, yang fungsinya adalah kebalikan dari hormon Adrenalin.
5. Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini terletak di dalam rongga peritoneal (rongga perut) manusia dan terdiri dari sel
alpha dan sel betha. Masing-masing sel ini menghasilkan hormon tersendiri, yaitu :

KELENJAR PANKREAS
 Sel Alpha, yang menghasilkan hormon Glukagon yang berperan dalam produksi
glukosa dalam darah.
 Sel Betha, yang menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam menurunkan kadar
glukosa dalam darah
6. Kelenjar Gonad (Kelenjar Reproduksi)
Kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar reproduksi karena produknya yang berhubungan
dengan alat reproduksi manusia. Kelenjar ini terletak di bagian alat reproduksi pria dan
wanita. Jika pada pria, terdapat di testis, dan wanita terdapat di ovarium. Ada beberapa
macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini, yaitu :

KELENJAR GONAD
 Hormon Estrogen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan alat
reproduksi sekunder wanita seperti perkembangan payudara, perkembangan pinggul,
dan lain-lain.
 Hormon Progesteron, yang berfungsi dalam perkembangan dan pertumbuhan alat
reproduksi primer wanita, seperti perkembangan uterus, dan lain-lain.
 Hormon Androgen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan primer
pada pria, seperti pembentukan sperma.
 Hormon Testosteron, berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sekunder pria,
seperti perubahan suara, pertumbuhan jakun, dan lain-lain.
I. SISTEM REPRODIKSI
Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi manusia. Baik
wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya
digunakan untuk menghasilkan generasi generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat
reproduksi sangat mustahil akan terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Sekiranya ada
dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis
yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. bagi laki laki terdiri dari penis dan
skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika
seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan
klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan
juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.

Untuk lebih jelaskan akan di jabarkan satu persatu mengenai alat reproduksi manusia :

Pria

Sudah tidak umum lagi mengenai pembelajaran alat reproduksi manusia pada
pria yang memiliki beberapa bagian yang akan membantu  berjalannya proses reproduksi
pada pria yang akan melalui berbagai saluran dan juga akan membantu proses untuk
menghasilkan sperma yang akan digunakan untuk membuahi sel telur sehingga akan
terbentuk sebuah janin. Begitu penting juga alat reproduksi pada pria yang sebaiknya untuk
dijaga dan dijauhkan dari yang membahayakan pada alat kelamin pria.

Alat repduksi pada pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deference,
dan kelenjar kelamin yang akan membantu saluran pada alat reproduksi pria.

Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian alat kelamin pada pria beserta gambarnya :

1. Penis
Menurut bahasa penis berasal dari kata Phallus yang memiliki arti sebagai ekor. Penis adalah
organ bagian luar dari alat reproduksi, karena penis berada dibagian luar, penis dapat di lihat
dengan mata tanpa bantuan alat apapun. Pada bagian reproduksi penis ini memilki jaringan
erektil yang cukup besar. Jaringan tersbut terdiri dari tiga jaringan, disetiap jaringan
mengandung pembuluh darah yang jumlahnya cukup besar dan beranastomosa.
Di dalam penis terdapat beberapa bagian yang lain :

 korpus kavernosa – yaitu jaringan ini merupakan kumpulan jaringan erektil dorsal yang
terdiri dari dua kumpulan itu terdapat jembatan dengan jenis jaringan yang dapat dibilang
sama.
 Korpus spongiosum – Jaringan ini merupakan jaringan vertal yang lebih kecil di bandingkan
jaringan yang lain. Jaringan ini terletak mengelilingi urerta dan juga jaringan ini berfungsi
untuk melindungi uretra, karena kompenen pada jaringan ini membungkus uretra.
 Gland penis – Gland penis adalah bagian penis yang terletak di ujung penis.

Sedangkan pada kavernosa, pada bagian badan kavernosa juga dikelilingi oleh
jaringan yang padat, jaringan itu adalah jaringan penyambung yang disebut tunika
albuginea. Sedangkan pada uretra dalam penis juga dikelilingi oleh jaringan erektil yang
memiliki banyak rongga-rongga yang mengandung banyak pembuluh darah. Darah pada
penis ini akan di terima oleh arteria penis dan akan dibentuk cabang untuk membentuk arteria
dorsal dan juga arteri pada bagian dalam yang memiliki pasangan atau berpasangan. Pada
bagian penis ia memiliki darah yang melimpah, karena penis merupakan organ yang
mempunyai suplai darah yang cukup melimpah pada urat saraf spinal, parasimpatik dan juga
pada saraf simpatik, serta pada organ ujung sensoris lainnya.

Fungsi Penis 

 Sebagai sarana untuk jalur air seni di buang – Penis merupakan saluran, seperti hal nya
sebuah pipa, ia akan digunakan untuk membuang kotoran yang berada di dalam. Melalui
penis, kotoran atau air seni dapat disalurkan keluar agar tidak terjadi penyakit di dalamnya
 Dapat digunakan untuk alat senggama

2. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum yaitu
diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau
sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum dibatasi oleh jarignan
ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum hingga
skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada bagian skrotum juga memiliki
serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari dinding perut atau biasa disebut
dengan otot kremaster
Fungsi dari skrotum

1. Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-80C lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada tubuh
2. Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga
3. Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh maupun
bergerrak mendekati tubuh.

3. Testis
Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam organ reproduksi, testis ini
memiliki bentuk oval dan juga testis terletak di bagian daalam skrotum, seperti telah
dijelaskan diatas tadi bahwa skrotum adalah alat yang digunakan untuk menjaga testis agar
tetap memiliki suhu yang sesuai dengan suhu pada lingkungannya.
Fungsi testis

1. Digunakan untuk alat penghasil spermatozoa atau sel kelamin jantan


2. Sebagai alat untuk menghasilkan hormone seks testrosteron
3. Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi
4. Epididimis
Bagian ini adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk sebagai saluran
yang berkelok kelok, saluran epdidimin berada pada skrotum dan juga berada diluar testis.
Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk hampir seperti huruf C
Fungsi epididimis 

1. Digunakan sebagai lat penyimpanan


2. Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan
3. Epdidimis merupakan tempat untuk pematangan sperma

5. Vas deferens
vas deferens merupakan saluran organ reproduksi, vas deferens biasa berbentuk seperti
layaknya tabung.

Fungsi vas deferens 

1. saluran sebagai jalannya sperma ke veskula


2. tempat untuk menampung sperma
3. tempat untuk proses pematangan sperma

6. kelenjar kelamin
kelenjar kelamin merupakan organ pada kelamin pria. Kelenjar kelamin memiliki tiga bagian
yaitu bagian vesikula seminalis atau disebut kantung air mani, kelenjar prosta, dan juga
kelenjar bulbouretra. Tiga bagian itu

1. vesikula seminalis atau kandung mani merupakan organ yang berfungsi ungtuk
mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula seminalis ini
berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
2. kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih. Kelenjar
ini berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada dalam kelenjar ini. cairan ini dan juga
cairan pada seminalis bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma
3. kelenjar bulboutetra adalah kelenjar yang juga memiliki jumlah sepasang, kelenjar ini
memiliki fungsi untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi yang memiliki sifat basa.
Kelenjar bulboutetra ini beradi di bawah kelenjar prostat.
4. saluran ejakulasi
saluran ini memiliki fungsi menghubungkan uretra dengan vesikula seminalis merupakan
bagian dari penis yang memiliki fungsi untuk tempat keluar sperma dan air mani. jaadi
saluran ini berfungsi untuk meneluarkan airmani disaat melakukan hubungan seksual, dengan
adanya air mani yang berhasil menuju indung telur baru akan terjad masa kehamilan.

itu adalah beberapa dari organ kelamin atau alat reproduksi pria beserta dengan beberapa
fungsinya, selanjutnya akan dirincikan alat reproduksi bagi wanita beserta beberapa
penjelasannya.
Wanita

 Sama hal nya pada proses reproduksi manusia


yang terdapat pada wanita yang memiliki beberapa bagian pada saluran reproduksi wanita
yang akan membantu proses reproduksi pada wanita dengan adanya saluran pada alat
reproduksi yang akan membentuk alat reproduksi pada wanita secara sempurna dan akan
menjadikan reproduksi pada wanita menjadi subur sehingga akan mempermudah proses
pembuahan sel telur oleh sel sperma dari pria.

Alat reproduksi wanita terdiri dari vagina, uterus atau rahim, ovarium atau indung telur, mons
veneris, Labia mayora atau bibir besar kemaluan, Labia minora, Vestibulum, dan Hymen.

Berikut adalah bagian-bagian dari alat reproduksi pada wanita :

1. Vagina
vagina memiliki panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh sentimeter dan terletak
diantara rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan membranasea yang berfungsi untuk
menghubungkan Rahim ke bagian luar. vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, sifat ini
disebabkan karena adanya degradasi glikogen dan menjadi asam laktat yang dihasilakn oleh
bakteri bacillus. vagina juga memiliki selaput lender pada bagian terluar dan juga pada
lapisan tengah vagina terdiri dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak serat.

Fungsi vagina :

1. sebagai jalan lahirnya bayi


2. merupakan tempat ketika sedang melakukan hubungan seksual
3. tempat untuk menyalurkan darah ataupun menyalurkan lender pada Rahim.

2. Uterus atau Rahim


Uterus adalah wadah untuk Rahim, uterus memiliki berat sekitar 30 gram, uterus juga
tersusun dari lapisan otot otot yang kuat, karena uterus nantinya yang digunakan untuk
tempat tumbuh kembangnya janin, otot pada uterus memiliki sifat yang elastis sehigga bisa
berkembang dan mampu menompang janin pada saat kehamilan. Selain itu pada bagian
uterus juga memiliki sel-sel epitel yang berada di dalam dinding Rahim yang memiliki fungsi
sebagai membatas uterus.

Bagian uterus :

1. korupus uteri
2. fundus uteri
3. servik uteri

3. Tuba Falopi
tuba fallopi merupakan saluran telur tuba fallopi ini memiliki fungsi untuk membawa sel telur
kedalam Rahim, bila dilihat dalam gambar, tuba fallopi memiliki bentuk seperti cabang pada
jari, cabang seperti jari ini biasa disebut dengan fimbriare, fimbriare ini bermanfaat ntuk
menjangkau ke dalam rongga panggul dan bermanfaat untuk mengambil telur, seperti
layaknya jari, dia akan berfungsi untuk mengambil hal yang ada didalamnya dan kemudian
dilepaskan pada jalur yang sudah seharusnya. Sel telur ini akan di alurkan ke dalam Rahim.

Fungsi tuba falopi :

 tempat pertumbuhan pembuahan pada janin, sebelum janin itu masuk kedalam Rahim
 sebagai alat untuk menangkap ovum
 digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi
 merupakan saluran dari ovum dan sperma sehinggg menghasilkan pembuahan yang
berbentuk janin.

Bagian oviduk :

 infundibulum
 pars ampularis
 pars ismika
 pars inertitialis

Kelainan tuba falopi 

1. kehamilan ektopik, kehamilan ektopik maksudnya adalah kehamilan yang terjadi pada wanita
tapi tidak terjadi di dalam Rahim, jadi kehamilan akan terjadi di luar Rahim, kehamilan atau
telur itu justru di buahi di sisi tuba fallopi, sehingga disebut dengan kehamilan ektopik,
kehamilan ini sangatlah berbahaya, seperti halnya ketika janin tidak berkembang di
tempatnya justru janin akan terancam keselamatannya, namun ternyata tidak hanya pada
janinnya saja tetapi kehamilan ektopik ini juga mengancam jiwa ibu. Ada hal yang dapat
dilakukan untuk menghilangkan atau menyembuhkan penyakit ini, yaitu dengan melakukan
operasi, pada saat operasi ini dilakukan penghilangan sel telur yang sudah tertanam, agar sel
telur itu tidak menjadi besar dan malah menyakiti si ibu, dan akan membunuh janin. Ketika
tidak melakukan operasi dan pengambilan sel telur pada tuba fallopi justru akan
menyebabkan tabung tuba fallopi pecah, karena semakin besar pertumbuhan sel telur
tersebut.
2. Penyakit radang panggul, penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi yang dialami pada
organ reproduksi wanita. Yaitu pada Rahim dan juga ovarium serta pada saluran tuba fallopi.
Penyakit ini biasanya terjadi karena melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, ketika
melakukan hubungan seksual ternyata salah satu dari mereka membawa bakteri, bakteri itu
akan memasuki vagina, dan dari vagiana kan berjalan melalui saluran tuba fallopi ini, dan
saat itulah saluran tuba fallopi menjadi terinfeksi, sehingga jaringan pada tuba fallopi akan
terganggu yang mengakibatkan tersumbatnya seluruh tabung pada tuba fallopi.
3. Endometrosis, adalah penyakit yang terjadi karena adanya kesalahan tumbuh pada jaringan,
jaringan yang seharusnya tumbuh di Rahim malah tumbuh berkembang pada tuba valopi
sehingga tuba fallopi harus merasakan tekanan kembali, jarigan yang seharusnya ada dirahim
akan mengakibatkan rusaknya jaringan tuba fallopi. Jaringan yang tumbuh pada tuba fallopi
yang seharusnya pada Rahim akan menyebabkan obtruksi pada Rahim, sehingga tumbuh
jaringan parut.

4. Ovarium atau Indung Telur


Ovarium adalah indung telur yang memiliki fungsi paling utama bagi tubuh, overium
menghasilkan telur guna untuk memupuk dan juga indung telur ini berguna untuk
menghasilkan hormone yang digunakan sebagai reproduksi. Progeseron dan juga
estrogen.Pada dasarnya ovarium memang memiliki fungsi sebagai penghasil sel telur, namun
ovarium atau indung telur ini dikendalikan oleh hormone gonadortropin realizing, yang
dilpaskan dari sel sel saraf pada hipotalamus. Sel-sel ini berfungsi untuk mengirimkan
berbagi pesan kepada sel-sel bagian ovarium lainnya melalui kelenjar pituirtara. Kelenjar ini
dimanfaatkan oleh ovarium untuk menghasilkan hormot stimulus folic dan juga hormone
luteinizing. Hormone-hormon tersebut dimanfaatkan oleh ovarium untuk mengontrol siklus
pada menstruasi.

Proses ovarium pada siklus menstruasi

1. Pada siklus menstruasi bagian ovarium inilah yang akan melepaskan sel telur, bila pada saat
sel telur dibuahi maka akan terjadi kehamilan. Ovarium adalah tempat untuk menghasilkan
sekaligus menyimpan sel telur yang digunakan untuk pembentukan janin pada saat
melakukan hubungan seksual nantinya.
2. Pada saat telur di dalam ovarium telur-telur ini ditutupi oleh lapisan sel yang biasa disebut
dengan lapisan sel folikel. Sel-sel telur ini akan terus berkembang dan berkembang sehingga
jika telur itu sudah matang telur akan ikut dialirkan pada saat menstruasi. Sel telur ini pada
setiap siklus menstruasi dilepaskan pada ovulasi.
3. Sel yang menutup telur ini selalu berkembang dan juga sel folikel (penutup sel telur)
diproduksi oleh hormonn esterogen. Hormone-hormon ini juga beranfaat untuk persiapan
kehamilan.
4. Sel folikel bisa saja habis dan akhirnya tidak akan mengeluarkan menstruasi lagi yang biasa
disebut dengan menopause. Hal ini disebabkan karena ovarium sudah tidak mampu untuk
mengeluarkan hormone estrogen dan juga hormone progesterone.

Hormon yang dihasilkan oleh ovarium


Hormone estrogen mendominasi paruh pertama menstruasi, hormone progesterone
mendominasi paruh kedua menstruasi. Kedua hormone ini memiliki manfaat untuk mengatur
siklus menstruasi. Selain itu hormone ini juga bermanfaat untuk meniapkan lapisan Rahim,
dan pada Rahim akan membentuk lapisan plasenta yang akan digunakan untuk melindungi
bayi nantinya. Ovarium ini melekat pada Rahim, tapi tidak langsung melekat pada sisa
saluran reproduksi manusia.
5. Mons veneris
mons veneris atau juga memiliki kata lain mons pubis, kerap sekali disebut sebagai
kemaluan, mons veneris ini merupakan lapisan lemak yang berfungsi untuk menutupi tulang
pada kemaluan.

Fungsi mons veneris

1. sebagai perlindungan untuk kemaluan


2. melindungi tulang dan jaringan yang ada di bagian bawah kemaluan
3. melindungi kemaluan pada saat melakukun hubungan seksual
4. sebagai sarana untuk melayani dan mengamankan organ dari bahaya apapun
5. membantu mearangsang dan menambah daya seksualitas pada pasangan.
6. Menghasilkan bau yang dapat merangsang seksual

mon veneris ini memiliki berbagai macam bagian diantaranya adalah bibir besar, atau labia
minora, lubang vagina dan juga klitoris.

6. Labia mayora atau bibir besar kemaluan


bagian ini merupakan bagian luar dari kemaluan wanita, bagian ini berbentuk seperti
bibir tapi agak terlihat lebih lebar, pada bagian ini terdiri dari jaringnan kelenjar keringan dan
juga jaringan lemak

7. Labia minora
sama seperti labia mayora tetapi labia minora ini terletak di dalam labia mayora.
Labia minora ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya seks yang akan dikelauarkan

8. Vestibulum
Organ ini dibatasi oleh labia minora dan organ ini dibatasi oleh pertemuan dua labia
minora vestibilum adalah tempat saluran kencing

9. Hymen
hymen atau biasa disebut dengan selaput darah wanita, selaput darah wanita adalah
selaput lender yang merupakan suatu lipatan lipatan dan menutimi introits vagina. Hymen
atau selaput darah ini memiliki berbagai macam bentuk seperti bulat dan juga seperti bulan
sabit. Ada juga bentuk yang memiliki pemisah. Bentuk dari selaput ini bermacam-macam ada
juga yang lunak dan ada pula yang kaku. Selaput dara ini hanya dapat dilalui oleh jari
kelingking, bila selaput dara ini masih utuh dan belum terluka.

Bagian dari selaput dara wanita atau hymen


Hymen memilki pembuluh darah, meskipun hanya sedikit sekali, sehingga jika hymen
pada wanita robek, ini akan menghasilkan darah dan mengeluarkan darah, tapi tak jarang tak
ada darah yang keluar akibat robeknya hymen tersebut, karena sebenarnya sangat sedikit
sekali pembuluh darah yang dimiliki oleh hymen. Selain pembuluh darah yang kecil dan
halus, hymen juga memiliki selaput yang sangat elastis, sehingga dalam berhubungan seksual
ketika penis hendak masuk kebagian ini tidak akan merobek bagian hymen ini, karena saking
elastisnya hymen tersebut. Terkadang dari selaput dara atau hymen ini wanita mengetahui
apakah masih perawan atau tidak, padahal indikasi dari keperawanan seseorang tidak hanya
dilihat dari pemeriksaan ada tidaknya hymen tersebut, karena hymen bisa juga saking
halusnya dan tidak begitu terlihat.

Memang banyak sekali fungsi dalam setiap bagian alat reproduksi, bahkan masih
banyak yang belum diketahui dan masih banyak fungsi fugsi lain yang lebih luar biasa lagi,
untuk itu ada beberapa factor yang menyababkan mengapa setiap manusia harus menjaga
organ reproduksinya, selain organ reproduksi digunakan sebagai alat reproduksi dan
menambah keturunan organ ini juga bermanfaat untuk memberi rangsangan dan gairah
seksual pada setiap manusia. Jadi adanya organ reproduksi baik pada wanita maupun pada
pria sengatlah penting sekali. Selain dari berbagai fungsi diatas, alat reproduksi juga memiliki
beberapa macam kelainan jika tidak dapat menjaganya dengan baik. Adapun kelainan pada
organ reproduksii akan dijabarkan dibawah ini.
J. SISTEM ESKRESI
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat
gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO 2(paru-
paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan
mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi
adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus.
Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih
digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon. 

Ginjal

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan
kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu
karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti
biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
FUNGSI GINJAL
 Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk
urin.
 Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
 Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
 Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan
kelebihan asam atau basa melalui urin.
 Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
BAGIAN BAGIAN GINJAL
1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan
malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan
tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus
distal, dan tubulus kolektivus.
2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida).
Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal
dan tubulus kontortus distal.
3. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat
penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui
ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Prosespembentukanurine dalambentukkema: 
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di
pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino,
glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali)
menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung
urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang
tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus
kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar
tubuh.  
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan),
reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).Zat-zat yang terkandung
dalamurin: 

 Air. Kurang lebih 95%.


 Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
 Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
 Garam.
 Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar: 

1. Jumlah air yang diminum.


2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang
mengatur kadar air dalam darah.
4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika
musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
5. Stimulus atau saraf.
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat
keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral. Fungsi
kulit: 

 Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.


 Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan
biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
 Mengatur suhu badan.
 Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
 Tempat menyimpan kelebihan lemak.
 Sebagai indra peraba.
Bagian-bagiankulit: 

1.
Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu: 
a. Lapisan tanduk/stratum korneum 

 Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
 Mudah terkelupas.
 Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi 

 Tersusun dari sel-sel hidup.


 Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
 Terdapat ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-
bagianberikut: 
 Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
 Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
 Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri,
dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
 Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan
kulit agar tidak kering.
 Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi
tubuhbagiandalamdaribenturan. 

Faktor-faktoRpemicukeringat: 

1. Peningkatan aktifitas tubuh


2. peningkatan suhu lingkungan
3. guncangan emosi
4. syaraf
Paru-Paru

Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi.


Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. 
Fungsiparu-paru: 
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak
dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga
keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan
mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke
luar tubuh. 

Hati

Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke
luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma.
Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. 
Fungsihati: 

 Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa


karena hormon insulin.
 Menetralkan racun.
 Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
 Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
 Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang
rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
 Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
 Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
K. SISTEM SARAF NEUROLOGI
1. Anatomi dan fisiologi sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem yang berfungsi untuk mengatur dan mengkordinasikan seluruh
aktivitas tubuh manusia. Sistem saraf dikategorikan secara anatomi dan fungsional.

Secara anatomi, susunan saraf dibagi menjadi dua yaitu :

a)   Sususnan Saraf Pusat ( SSP ), yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang

b)  Susunan Saraf tepi, yang terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal

Secara fungsional, sistem saraf dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Sistem saraf somatic


2. Sistem saraf otonom, yang dibagi lagi menjadi saraf simpatis dan saraf parasimpatis
yang kerjanya berlawanan
Secara anatomi sistem saraf pusat dibagi menjadi dua yaitu otak dan sumsum tulang
belakang atau medulla spinalis. Sistem saraf pusat merupakan pusat pengendali sistem saraf
yang lain. Saraf  pusat berfungsi :

 Sebagai tempat menerima impuls/rangsang/berita dari saraf perifer


 Memproses impuls/berita tersebut
 Memberikan jawaban atas impuls/rangsang/berita tersebut.
 Otak kita dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Otak besar / cerebrum
 Otak kecil / cerebellum
 Batang otak / brain sitem
 Jika tulang tengkorak dipotong membujur, akan terlihat beberapa bagian-bagian
seperti : meningen atau selaput otak, cairan otak, cerebrum / otak besar, corpus
callosum, hipotalamus, batang otak dan cerebellum / otak kecil. Meningen / selaput
otak dibagi menjadi 3 lapisan yaitu :

 durameter, yang merupakan lapisan paling luar dari otak,


 arachnoid, yang merupakan lapisan tengah,
 piamater yang merupakan lapisan yang melekat di otak
Fungsi meningen adalah melindungi otak dari trauma atau infeksi. Cairan otak / liquor
serebrospinalis terdapat di antara selaput otak piameter dan arachnoid. Yang berfungsi
sebagai peredam getaran dan media pengangkut zat yang tidak lagi dibutuhkan otak, menuju
peredaran darah. Pada keadaan normal, cairan otak berwarna jernih, mengandung zat-zat
berupa glukosa, elektrolit dan sel-sel.
Bagian otak berikutnya adalah Hipotalamus yang berfungsi untuk :

 Mengatur suhu tubuh


 Mengatur rasa
 Mengatur pengeluaran beberapa hormon seperti vasopresin dan oksitosin
Vasoperin adalah anti-diuretik hormon atau disingkat ADH yang berfungsi menekan
pembentukan air kemih atau air seni, sedangkan oksitosin adalah hormon yang merangsang
kontraksi uterus atau rahim.
Otak besar / cerebrum dibagi menjadi hemisfer kanan yang juga disebut otak kanan, dan
hemisfer kiri disebut juga otak kiri. Otak besar / cerebrum merupakan bagian terpenting
karena bertanggung jawab terhadap memori, kecerdasan, kesadaran, dan emosi. Hemisfer kiri
bertanggung jawab dalam hal kecerdasan dan kemampuan berpikir, sedangkan hemisfer
kanan bertanggung jawab pada hal-hal yang berhubungan dengan kesenian, imajinasi, dan
emosi. Hemisfer kiri berfungsi untuk mengendalikan gerakan sisi tubuh sebelah KANAN,
sedangkan hemisfer kanan berfungsi untuk mengendalikan gerakan sisi tubuh sebelah KIRI.

Cerebrum / otak besar dibagi menjadi bagian-bagian yang dinamakan lobus. Terdiri dari :

 Lobus frontalis. yang merupakan lobus yang terletak pada bagian depan otak,
berfungsi untuk mengatur pergerakan otot, emosi, dan ekspresi.
 Lobus parietalis, yaitu lobus yang terletak di bagian tengah otak, berfungsi untuk
mengatur pengecapan atau rasa.
 Lobus temporalis, yaitu lobus yang terletak pada bagian tepi otak, berfungsi untuk
mengatur pendengaran, emosi, dan memori.
 Lobus oksipitalis, yaitu lobus yang terletak pada bagian belakang otak, berfungsi
untuk mengatur penglihatan.
Batang otak atau brain stem berfungsi untuk mengatur denyut jantung dan pernapasan.
Serebelum / otak kecil yang berfungsi  untuk mengkordinasi gerakan halus dan berfungsi
sebagai pusat keseimbangan. Kerusakan pada otak kecil akan menyebabkan kesulitan
berjalan yaitu menjadi terhuyung-huyung dan cenderung jatuh ke belakang, selain itu
kerusakan otak kecil akan mengakibatkan tremor atau gemetar sehingga sulit mengambil
suatu benda. Sistem peredaran darah otak. Otak mendapat suplai darah dari 2 sistem yakni
Sistem Karotis dan Sistem Vertebral. Pembuluh darah yang terdapat dalam sistem karotis
adalah Arteri Karotis Komunis, dan pembuluh darah yang terdapat dalam sistem vertebral
adalah Arteri Vertebralis. Arteri Karotis memperdarahi otak besar terutama pada lobus
frontalis dan temporalis bagian interior, sedang Arteri Vertebralis memperdarahi batang otak,
otak kecil, lobus oksipitalis, dan bagian-bagian talamus.
Lingkaran Wilis Lingkaran Wilis, disebut juga sirkulus arteriosus yang merupakan
lintasan vaskular khusus untuk menjamin logistik yang sempurna. Pembagian darah untuk
otak dan batang otak dialirkan oleh 2 pasang arteri besar, yaitu arteri karotis interna kanan
dan kiri di satu pihak. dan arteri vertebralis kanan dan kiri di lain pihak.
Berikut ini adalah gambaran otak secara  inferior dan terlihat Lingkaran Wilis yang terdiri
dari : arteri komunikans anterior, arteri serebri anterior kiri, arteri karotis interna kiri, arteri
komunikans posterior kiri, arteri serebri posterior kiri kemudian arteri serebri posterior kanan,
arteri komunikans posterior kanan, arteri karotis interna kanan, arteri serebri anterior kanan
dan kembali ke arteri komunikans anterior yang membentuk lingkaran.  Sumsum tulang
belakang disebut juga medulla spinalis, dibagi menjadi 5 segmen yaitu:
 8 segmen servical yang terletak di bagian leher
 12 segmen thoracal di bagian dada
 5 segmen lumbal di bagian pinggang
 5 segmen sakral yang terletak di bagian tulang kelangkang dan
 1 segmen koksigeal di bagian tungging
ü   Susunan Saraf Tepi

Susunan saraf tepi terbagi menjadi saraf Kranial dan saraf Spinal. Saraf kranial merupakan
saraf yang terdiri dari 12 pasang saraf yang keluar dari otak. Kedua belas pasang saraf kranial
tersebut terdiri dari :

1. Saraf olfaktorius yang berfungsi dalam penciuman


2. Saraf optikus yang berfungsi dalam penglihatan dan keseimbangan
3. Saraf okulomotorius yang berfungsi untuk pergerakan bola mata, fokus penglihatan,
dan pengaturan ukuran dari pupil
4. Saraf troklearis yang berfungsi untuk pergerakan bola mata
5. Saraf trigeminus yang berfungsi untuk mengunyah dan sebagai sensorik muka
6. Saraf abdusen yang berfungsi mengatur pergerakan dari mata
7. Saraf fasialis yang berfungsi mengatur rasa pengecapan dan pergerakan dari ekspresi
wajah
8. Saraf vestibulokoklearis yang berfungsi untuk memelihara keseimbangan dan
pendengaran
9. Saraf glosofaringeus yang berfungsi dalam sekresi air liur, rasa pengecapan, dan
pergerakan faring
10. Saraf vagus yang berfungsi untuk pergerakan dan sekresi
11. Saraf aksesorius yang mengatur pergerakan dari kepala, bahu, faring, dan laring
12. Saraf hipoglosus yang mengatur pergerakan lidah
Saraf spinal terdiri dari 31 pasang saraf, yaitu :

 8 pasang saraf servikal yang keluar dari segmen servikal


 12 pasang saraf thorakal yang keluar dari segmen thorakal
 5 pasang safar lumbal yang keluar dari segmen lumbal
 5 pasang saraf sakral yang keluar dari segmen sakral dan
 1 pasang saraf koksigeal yang keluar dari segmen koksigel
Saraf kranial dan saraf spinal pada saraf tepi. mengandung saraf sensorik aferen dan saraf
motorik / eferen yang mempunyai tugas sbb :

1. Saraf sensorik atau saraf aferen, merupakan saraf yang menghantarkan


rangsang/impuls/berita dari saraf perifer ( luar tubuh ) ke otak untuk diproses;
misalnya rasa nyeri, sedangkan
2. Saraf motorik atau eferen adalah saraf yang menghantarkan jawaban / perintah dari
otak ke saraf perifer ( organ ). misalnya perintah; untuk menurunkan denyut jantung
Saraf tepi mempunyai fungsi :

1. Untuk menerima impuls / berita dari reseptor di kulit dan menghantarkan ke susunan
saraf pusat melalui serabut saraf aferen
2. Untuk memberikan jawaban atau berita yang telah diproses di susunan saraf pusat
tersebut dan dihantarkan kembali ke efektor atau otot melalui serabut saraf eferen.
Setelah anda mengerti mengenai sistem saraf pusat dan saraf tepi selanjutnya kita pelajari sel
saraf yang disebut juga neuron. Otak manusia terdiri dari berbiliun-biliun neuron.
Fungsi neuron adalah untuk menerima dan mengirim sinyal kepada sel-sel lain
melalui serabut-serabut saraf. Informasi yang disampaikan akan diproses menjadi sandi
dalam bentuk rangkaian listrik atau kimia.
Neuron atau sel saraf terdiri dari :

1. Nukleus / inti sel


2. Dendrit yang terlihat bercabang-cabang
3. Badan sel
4. Akson
5. Nodus Ranvier, dan
6. Terminal sinaps
Sinaps adalah hubungan antar neuron yang disebut juga kompleks antar neuron atau
sambungan sinaps. Jika sinaps diperbesar, akan tampak 3 bagian yaitu bagian pre sinaps,
bagian celah sinaps dan bagian post sinaps.
Dendrit berfungsi untuk menerima informasi baik dari lingkungan sendiri maupun dari
neuron lainnya contohnya interneuron.
Badan sel mengandung informasi genetik dalam bentuk DNA. Badan sel terdiri dari
nukleus ( inti sel ) dan badan Nissl. Badan Nissl merupakan tempat sintesis zat kimia
penghantar sinyal yang disebut neurotransmitter.
Akson / Neurit berfungsi untuk menghantarkan sinyal listrik dari segmen awal ke
terminal sinaps.
Kita akan sedikit mengenal mengenai neuroglia yang merupakan unsur seluran susunan saraf
yang tidak mempunyai tugas menghantarkan impuls saraf.
adapun sel-sel yang termasuk dalam neuroglia adalah :

1. Astrosit, yang berfungsi


 Merupakan sel neuroglia yang mendukung jaringan susunan saraf pusat ( SSP )
 Merupakan neuron pada pembuluh darah
1. Oligodendrosit, yang berfungsi :
 Sebagai pembentuk mielin ( selubung akson pada sel saraf )
 Pengatur transportasi metabolism
 Pemberi nurtrisi untuk neuron di sekitarnya
1. Mikroglia, yang berfungsi Sebagai sel pembersih yang memakan dan menghancurkan
mikroba / benda asing yang masuk (scavenger cell)
Neurotransmiter

Neurotransmitter berguna untuk menghantarkan impuls, Neurotransmiter adalah zat-


zat kimia yang bekerja pada sinaps. Neurotransmiter bertugas membawa impuls atau berita
dari satu sel saraf untuk diteruskan ke sel saraf lainnya dengan jalur yang dimulai dari bagian
pre-sinaps melalui celah sinaps lalu ke post-sinaps. Berikut ini adalah perjalanan sebuah
neurotransmiter. Dimulai dari ion Calsium atau Ca menuju terminal atau ujung presinaps
yang membuat suatu tempat pelepasan. proses ini disebut release sites, yang mana proses ini
akan merangsang gudang vesikel yang berisi neurotransmiter untuk masuk ke tempat
pelepasan. apabila sudah masuk ke tempat pelepasan maka gudang vesikel akan terbuka dan
melepaskan neurotransmiter. Kemudian neurotransmiter akan menju reseptor nya yang
berada pada post sinaps melalui celah sinaps atau kembali ke presinaps melalui mekanisme
‘pompa reuptake’. Begitu kembali ke bagian presinaps, Neurotransimiter akan diambil
kembali oleh gudang vesikel untuk dilepaskan pada kesempatan lain atau didegredasi oleh
enzim. Contohnya enzim monoamin oksidase (MAO), yang mengdegradasi neurotransmiter
serotonin dan katekolamin.

Beberapa jenis neurotransmiter yang penting digolongkan menjadi :

1. Asetilkolin
2. Katekolamin
3. Asam amino
4. Peptida
5.  Asetilkolin
Asetilkolin disintesis oleh enzim kolin-asetiltransferase dan dipecah oleh enzim
asetilkolinesterase. Pada umumnya neurotransmiter asetilkolin mempunyai efek
perangsangan / eksitasi yang mendadak dan singkat terhadap reseptornya. Asetilkolin
memiliki efek inhibisi terhadap otot jantung.

1. Katekolamin
Katekolamin merupakan neurotransmiter golongan amin. Yang termasuk golongan ini adalah
dopamin, epinefrin dan nor-epinefrin. Pembentukan neurotransmiter dimulai dari asam
amino-fenilalanin yang diubah menjadi tirosin melalui proses hidroksilase atau proses
penambahan ion OH . Kemudian tirosin dihidroksilase diubah menjadi DOPA. Selanjutnya
DOPA diubah menjadi dopanmin melalui proses dekarboksilase atau pengurangan atom
karbon, dan dopamin diubah menjadi norepinefrin dengan bantuan β-hidroksilase dan
akhirnya norepinefrin diubah menjadi epinefrin dengan bantuan enzim N-metiltransferase.

Dopamin banyak terdapat di jaringan hipotalamus. Epinefrin dalam konsentrasi tinggi


terdapat di glandula suprarenalis atau kelenjar di atas ginjal dan norepinefrin terdapat pada
susunan saraf simpatis dan batang otak, Di dalam tubuh, Metabolisme dopamin dan
norepinefrin dilakukan oleh enzim Mono Amin Oksidase (MAO) dan Katekol-O-metil-
transferase (COMT) yang bekerja dengan cara meng-inaktivasi dan mendegradasi
neurotransmiter tersebut. Aktivitas reseptor dopamin yang berlebihan disebut
hiperdopaminergik, diduga sebagai pencetus skizofrenia, yaitu gangguan jiwa yang disertai
dengan kekacauan proses berpikir-alam perasaan-dan perbuatan.

1. Asam Amino
Neurotransmiter yang tergolong dalam asam amino yang akan dibahas adalah serotonin,
GABA, histamin, serta glutamat dan aspartat.

Serotonin
Serotonin disebut juga 5-hidroksitriptamin atau disingkat 5-HT yang dibentuk dari triptofan.
Serotonin memiliki efek vasokonstriksi. Terdapat dengan konsentrasi tinggi di hipotalamus,
batang otak dan sumsum tulang belakang sedangkan kadar yang kecil terdapat pada
gastrointestinal.

Ada 4 macam serotonin yang disebut 5 HT1, 5 HT2, 5 HT3, 5HT4. Fungsi keempat serotonin
tersebut adalah sebagai berikut:
 5 HT1 berperan dalam vasokonstruksi selektif pembuluh darah cranial.
 5 HT2 berperan dalam vasokonstriksi dan agregasi platelet
 5 HT3 berperan dalam nausea dan emesis atau mual dan muntah
 5 HT4 berperan dalam motilitas atau pergerakan saluran cerna
ü   Sistem Saraf Berdasarkan Sistem Fungsionalnya

Seperti telah dibahas sebelumnya, Saraf dibagi menjadi saraf somatik dan saraf otonom
dimana saraf otonom dibagi menjadi saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf somatik
merupakan sistem saraf yang bekerja dibawah kehendak kita seperti terjadinya gerakan
tangan, gerakan kaki, dan mulut. Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja di
luar kehendak kita. Organ tubuh yang diatur oleh saraf otonom adalah :

1. Kelenjar, seperti kelenjar ludah, lambung, keringat, dan medula adrenal


2. Jaringan otot polos
3. Jantung
Contohnya : sistem pernapasan, denyut jantung, dan sistem pencernaan.

Sistem saraf otonom terbagi menjadi saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis
terletak pada bagian thorako-lumbal medula spinalis atau disebut juga thorako-lumbal,
sedangkan saraf parasimpatis terletak pada otak dan pada bagian sakral medula spinalis atau
disebut juga cranio-sakral.

Saraf simpatis dan parasimpatis bekerja berlawanan. Berikut ini diberikan beberapa contoh
dari kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis.

1. Pada mata
Saraf simpatis akan menyebabkan terjadinya dilatasi pupil, sedangkan saraf
parasimpatis akan menyebabkan terjadinya konstriksi pupil.
2. Pada organ jantung :
3. Pada trakea dan bronkus
 Saraf simpatis menyebabkan dilatasi atau pelebaran pembuluh arteri koroner jantung,
sedangkan saraf parasimpatis menyebabkan konstriksi atau pengerutan pembuluh
arteri koroner jantung.
 Saraf simpatis juga menyebabkan peningkatan denyut jantung, sedangkan saraf
parasimpatis akan menurunkan denyut jantung

Anda mungkin juga menyukai