Anda di halaman 1dari 24

TRANSPOR DAN SIRKULASI DARAH

Mata Kuliah: Fisiologi Hewan

Oleh:

Kristina Eka

Rifki Muhaimin Syahputra 1913024044

Ajeng Ambar Kusuma

Dosen Pengampu:

Dr. Tri Jalmo, M.Si

Dr. Dina Maulina, M.Si

JURUSAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
PENDAHULUAN

Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun


multiseluler. Metabolisme berlangsung di dalam setiap sel makluk hidup dan untuk
itu diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan lancar.
Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan
ke setiap sel melalui system sirkulasi. Sistem sirkulasi melakukan fungsi peredaran
materi (bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh), hormone, oksigen, dan sisa-sisa
metabolisme.

Transfortasi zat di dalam sel terjadi terutama dengan cara difusi, seperti pada
protozoa, porifera dan coelenterata. Pada hewan lebih tinggi tingkatannya,
mempunyai sistem sirkulatori / peredaran darah yang mentransport oksigen dan
nutrien ke sel-sel, membuang karbondioksida dan zat sampah metabolisme lainnya ke
alat ekskresi dan regulasi keseimbangan cairan interstitial dimana sel-sel itu hidup.
Pada hewan multiseluler kompleks, cairan tubuh dibagi ke dalam tiga bagian : cairan
intraseluler, cairan interstitial dan cairan vaskuler

Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah pada umumnya untuk organisasi
tingkat rendah belum memiliki sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya pada
Amoeba dan paramecium, sirkulasi bahan-bahan metabolisme berikut sisa-sisa
metabolisme dilakukan dengan aliran sitoplasma. Akan tetapi, proses difusi
berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin dapat memenuhi
semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan tubuh lebih dari beberapa
milimeter) dan atau hewan yang memiliki aktivitas metabolism tinggi. Oleh karena
itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi khusus yang menjamin
adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Adapun sistem sirkulasi
tersebut dilakukan oleh seperangkat organ-organ sirkulasi darah terbuka dan system
peredaran tertutup.

1
Sistem sirkulasi pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki
fungsi untuk memindahkan zat dari dan ke sel. Sistem ini berfungsi untuk
mempertahankan kestabilan suhu, pH, cairan dan homeostasis. Ada tiga macam
sistem peredaran darah, yaitu:

1) Sistem difusi : terjadi pada invertebrata rendah seperti paramecium, amoeba


maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan
salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan
umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
2) Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu
berada di dalam pembuluh. Misal : Arthropoda.
3) Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu
berada di dalam pembuluh. Misal: Annelida, Mollusca, Vertebrata.

2
PEMBAHASAN

1.1 Sistem Tranportasi sel


1. Transpor Pasif

Transpor pasif merupakan sistem tranportasi sel yang tidak menggunakan


energi, melaikan secara langsung dan spontan. Dalam tranpor pasif, zat yang
ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar seperti glukosa, air, dan oksigen. Baca
juga: Transformasi Energi dan Metabolisme Sel Zat-zat polar akan sulit
melewati membran sel, karena membran sel salah satu pembentuknya adalah
lemak.Sistem transpor pasif terdiri atas difusi langsung, difusi terbantu, dan
osmosis.

Difusi Langsung Difusi adalah proses berpindahnya suatu zat yang


berkonsentrasi tinggi menuju zat yang memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga
konsentrasi keduanya seimbang. Difusi langsung terjadi secara spontan tanpa
perantara dan energi. Difusi terjadi karena sifat dari molekul-molekul yang
bergerak. Difusi langsung terjadi pada transpor oksigen dari luar ke dalam sel.

 Difusi Terbantu

Difusi terbantu berlangsung ketika transpor glukosa dari luar ke dalam sel
dibantu perantara protein. Difusi terbantu terjadi karena glukosa tidak bisa
melewati membran sel dengan sendirinya. Agar glukosa bias melewati membran
dan masuk ke dalam sel, glukosa diikat pada protein pembawanya.

 Osmosis

3
osmosis adalah proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam dan luar sel.
Osmosis terjadi pada kondisi hipotonik, yaitu saat konsentrasi larutan di
lingkungan lebih pekat dibanding konsentrasi larutan di dalam sel.

2. Transpor Aktif

Transpor aktif merupakan sistem transportasi zat yang membutuhkan energi.


Transpor aktif berkebalikan dengan tranpor pasif yang mengandalkan sifat sari zat
yang berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

 Pompa Ion

Jika ada dua ion kalium yang masuk ke dalam sel, maka satu ion kalium harus
dipaksa untuk keluar dari sel. Inilah alasan mengapa transpor aktif membutuhkan
energi, karena jumlah ion kalium harus selalu lebih tinggi dibanding jumlah ion
natrium.

 Endositosis

Endositosis adalah proses memasukan zat makromolekuler ke dalam sel


dengan cara membungkusnya dengan membran plasma. Zat makromolekuler
yang dipindahkan dapat berbentuk padatan (fagositosis) ataupun cairan
(pinositosis).

 Eksositosis

Eksositosis adalah proses mengeluarkan zat makromolekuler hasil


metabolisme dari dalam sel keluar sel. Eksositosis dilakukan dengan cara
membungkus zat makromolekuler dengan membran plasma lalu dikeluarkan dari
sel.

4
1.2 Darah

Darah dan hemolymph, cairan sirkulasi pada sistem sirkulasi terbuka dan tertutup,
adalah cairan kompleks berisi banyak komponen. Cairan sirkulasi memegang peranan
penting diantaranya menjaga lingkungan internal relatif konstan, dan menstranport
nutrien, oksigen, produk buangan, sel-sel imun, dan molekul signal di dalam tubuh

Darah terdiri dari dua komponen, yaitu korpuskuler dan plasma darah, korpuskuler
(sel-sel darah: eritrosit, leukosit, dan trombosit), dan plasma darah (cairan darah, air,
protein,dan senyawa organik).

1. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm3 darah pada
seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan
pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah. Tiap-tiap sel
darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb)
merupakan suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin
mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke
seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di paru paru terjadi reaksi
antara hemoglobin dengan oksigen.
2. leukosit Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit. Pada
laki-laki dan perempuan dewasa setiap mm3 darah hanya terdapat kira-kira
4.500 sampai 10.000 butir. Leukosit mempunyai bentuk bervariasi dan
mempunyai ukuran lebih besar dari eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat
dan cekung. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara amuboid serta dapat
menembus dinding kapiler (diapedesis) sel darah putih (leukosit) berfungsi
dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Leukosit dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu granulosit (plasmanya bergranula) dan agranulosit (plasmanya tidak
bergranula).
3. Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil, yaitu sekitar 3–4 mm.
Pada umumnya setiap mm3 darah terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit.
Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang

5
10 hari. Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau
tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah.

1.3 Alat-alat peredaran darah


a. Jantung
Jantung merupakan pusat dari sistem peredaran darah manusia. Jantung
terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Jantung memiliki kemampuan
untuk berkontraksi memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Hal inilah yang
membuat jantung selalu berdetak selama manusia tersebut hidup. Pada orang
dewasa, jantung memiliki berat sekitar 335 gram. Jantung berdetak sekitar
100.000 kali per hari Jantung tersusun atas otot jantung (miokardium). Bagian
jantung luar dilapisi oleh selaput jantung (perikardium). Perikardium terdiri
dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang
menempel pada dinding jantung disebut lamina viseralis. Di antara kedua
lapisan tersebut terdapat ruangan kavum perikardi yang berisi cairan perikardi.
Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi
endokardium. Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat
mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempis serambi dan
bilik terjadi secara bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang
dapat dirasakan pada pembuluh nadi dibeberapa tempat.
b. Pembuluh darah
Darah kita berada di dalam pembuluh darah. Berdasarkan fungsinya,
pembuluh darah dibedakan atas pembuluh nadi atau arteri dan pembuluh balik
atau vena. Penghubung antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler.
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung.
Pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung adalah:
a) vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, vena cava bermuara
pada serambi kanan.
b) arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke
paru-paru, darahnya banyak mengadung karbon dioksida.

6
c) vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke
serambi kiri, darahnya banyak mengandung oksigen.
d) aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
e) arteri koroner, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung.

Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu:


a) Pembuluh darah arteri, mengalirkan darah dari jantung, terletak disebelah
dalam diantara jaringan- jaringan otot, dinding penyusun tebal, kuat dan
elastis, denyutnya muda terasa, dan jika terjadi luka maka darah akan
memancarkan. Terdiri atas, Arteri pulmonalis dan aorta. Arteri
pulmonalis merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-
paru, Aorta merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah
menuju seluruh tubuh Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk
bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran
darah agar tetap searah.
b) Pembuluh darah vena, pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju
jantung, terletak dekat dengan permukaan, dinding penyusunnya tipis, dan
tidak elastis, denyutnya tidak terasa, dan jika terjadi luka maka darah yang
akan keluar akan menetes. Terdiri atas Vena Pulmonalis yaitu pembuluh
darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung, Vena cava
inferior pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh
menuju jantung, Vena cava superior yaitu pembuluh darah yang
membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung.
c) Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus
dan terdapat di berbagai organ tubuh.

7
Gambar 1. Jantung Manusia (dikutip dari Risa dan Dwi, 2017:9)

1.4 Peredaran Darah Manusia

Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang
dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir
melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda
yang terdiri dari :

a. Peredaran darah panjang/besar (sirkulasi sistemik) Adalah peredaran darah


yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (Ventrikel) kiri jantung lalu
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di
jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui Vena
menuju serambi kanan (Atrium) jantung. Jadi dari jantung keseluruh tubuh
kembali lagi ke jantung. (setiadi anatomi fisiologi manusia).
b. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal (sirkulasi paru) Adalah peredaran
darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung.
Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah
yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis. Peredaran darah kecil yaitu dari jatung ke paru-paru
kembali ke jantung.

8
Gambar 2. Sirkulasi pada manusia (dikutip dari Risa dan Dwi, 2017:8)

c. Sistem Limfatik adalah jaringan pembuluh seperti sistem kardiovaskular tetapi


tidak memiliki jantung yang memompa, dan hanya terdiri dari jenis pembuluh
dengan katup dan kelenjar di tempat-tempat tertentu seperti ketiak, timus, limpa
dan leher. Cairan yang beredar ini disebut getah bening, yang, sebenarnya, berasal
dari plasma darah yang dipaksa keluar dari pembuluh darah.

Cairan limfa berasal dari plasma darah dalam kapiler darah yang keluar
menuju jaringan tubuh. Kemudian, cairan limfa ini masuk ke dalam dua macam
pembuluh getah bening, yaitu duktus limfatikus dekster dan duktus toraksikus
sinister. Duktus Limfatikus Dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan
limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan
masuk ke pembuluh balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, Duktus
Toraksikus Sinister ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala,
leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik
di bawah tulang selangka kiri.

9
Gambar 3. Sistem limfatik pada manusia (dikutip dari Risa dan Dwi, 2017:12)

1.5 Sistem peredaran darah pada hewan

Sistem sirkulasi hewan dibedakan menjadi dua yaitu sistem sirkulasi darah
terbuka dan sistem sirkulasi darah tertutup. Pada sistem sirkulasi darah terbuka, darah
dan cairan lainnya tidak selamanya diedarkan melalui pembuluh darah. Pada sistem
sirkulasi darah tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh.

A. Sistem Sirkulasi Invertebrata


a. Protozoa

Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki sistem sirkulasi darah karena
tubuhnya hanya terdiri atas satu sel. Sari-sari makanan yang telah dicerna di
dalam vakuola diserap oleh protoplasma di sekelilingnya. Oksigen diserap secara
difusi, dan CO2 dikeluarkan juga secara difusi. Contoh dari protozoa adalah
amoeba dan paramaecium. System sirkulasi pada paramecium lebih sempurna

10
daripada amoeba. Pada paramaecium, makanan yang berupa materi halus
diserap melalui permukaan tubuhnya. Namun materi makanan yang besar akan
masuk sitostoma (mulut sel). Makanan yang berbentuk cair akan diedarkan oleh
vakuola kontraktil, sedangkan zan makanan yang berbentuk padat akan dicerna
dan diedarkan oleh vacuola makanan. Penyebaranya ke dalam endoplasma terjadi
secara osmosis

Gambar 4. Organisme Paramecium sp. yang digambarkan secara sistematis


(dikutip dari Risa dan Dwi, 2017:2)

b. Porifera

Organisme ini belum memiliki sistem peredaran darah khusus, dengan


katalain sistem sirkulasinya tergabung dengan sistem pencernaan. Tubuhnya
terdiri atas dua lapisan sel, yaitu sel ameboid, dan koanosit. Sel-sel ameboid yang
berfungsi mengedarkan makanan. Makanan pada porifera diperoleh melalui aliran
air yang melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum. Makanan ditangkap
dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke sel- sel ameboid.
Kemudian, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan
makanan.

11
Gambar 5. a) Gambar porifera tabung kuning (Aplysina fistularis), b) penampang
membujur organisme porifera (dikutip dari Risa dan Dwi, 2017:2)

c. Coelenterata

Pada Coelenterata juga belum memiliki sistem peredaran khusus,


misalnya Hydra, transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni
saluran pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran
pencernaan pada Hydra bercabang-cabang dan bercabang-cabang lagi ke semua
bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan permukaan dalam saluran
pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan lebih efisien dalam
melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang diserapnya ke
seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada hewan ini tidak terdapat
sistem peredaran khusus, zat yang diserap oleh saluran pencernaan akan dapat
mencapai seluruh jaringan tubuhmisalnya hydra, makanan yangtelah dicerna
didalam rongga gastrovaskuler langsung diserap oleh sel-sel endoderma
penyusun dinding rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, sel-sel endoderma
memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara difusi dan osmosisi. Sisa-sisa
makanan dikeluarkan melalui mulutnya.

12
Gambar 6. Penampang melintang dan membujur Hydra sp. secara
sistematis(dikutip dari Risa dan Dwi, 2017:3)

d. Platyheminthes

Pada Platyheminthes contohnya planaria juga belum mempunyai


sistemperedaran darah khusus, namun menggunakan sistem gastrovaskuler.
Awal mulanya makanan masuk kedalam usus. Selanjutnya, dari usus bercabang-
cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan. Percabangan tersebut
menyebabkan usus lebih besar sehingga lebih efisien dalam menyerap makanan.
Usus tersebut disebut gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna
makanan dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

e. Annelida

Sistem sirkulasi pada cacing tanah merupakan peredaran darah tertutup.


Selama dalam peredarannya darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat
peredaran darah cacing tanah terdiri atas pembuluh darah punggung
(dorsal), pembuluh darah perut (ventral) dan lima pasang lengkung aorta yang
berfungsi sebagai jantung. Karena itu jantung cacing sering disebut jantung aorta.
Darah dalam cacing beredar di dalam pembuluh sehingga termasuk peredaran
darah tertutup Darah yang terdapat pada pembuluh kapiler akan mengikat
oksigen.

13
Pembuluh tersebut banyak terdapat pada kulit. Darah yang telah
mengikat oksigen ini akan mengalir ke pembuluh punggung kemudian bergerak
menuju lengkung aorta. Jantung aorta pada cacing tanah, terbagi menjadi
pembuluh darah dorsal dan ventral. Bila pembuluh punggung dan jantung
berdenyut, darah mengalir menuju ke pembuluh darah perut, lalu mengalir
menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh dan selanjutnya kembali ke jantung
aorta melalui poembuluh darah punggung. Darah yang beredar mengangkut
nutrisi dan oksigen, serta mengambil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari
dalam tubuh.

Gambar 7. Sistem peredaran darah tertutup pada cacing tanah (dikutip dari Risa
dan Dwi, 2017:4)

Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara
bebas berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari
sini oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah
yang mengangkut zat makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung.
Selanjutnya darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan tubuh. Berbeda dengan
darah vertebrata yang hemoglobinnya terikat dalam sel darah merah, hemoglobin
darah cacing larut dalam plasma darah.

f. Mollusca

Pada mollusca sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri atas


ventrikel dan atrium, aorta interior, dan aorta posterior. Tidak memiliki arteri dan
vena. Ventrikel memompa darah ke dalam aorta anterior, kemudian darah

14
dialirkan tanpa pembuluh ke bagian kaki serta alat2 tubuh lainnya kecuali
punggung. Ke bagian abdomen, dara h dialirkan melalui rectum dan mantel
(kulit luar). Darah yang menggandung O2 didalam mantel akan dialirkan ke
atrium, darah yang menggandung CO2 dikumpulkam dalam pembuluh kemudian
masuk kedalam ginjal dan insang untuk mengikat O2 dan kembali lai ke jantung

Gambar 8. Peredaran darah terbuka pada Amphidromus perversus (dikutip dari


Risa dan Dwi, 2017:5)

g. Arthropoda

Sistem sirkulasi arthropoda meliputi jantung dan arteri, sedangkan vena


tidak ada. contohnya pada belalang mempunyai sistem peredaran terbuka karena
darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah, darah kembali ke jantung
melalui rongga-rongga tubuh (hemocoel). Alat transportasinya berupa pembuluh
yang dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu,
pembuluhnya disebut “jantung pembuluh”, Pada saat jantung pembuluh ini
berdenyut,darah keluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta.

Peredaran darah pada belalang berlangsung sebagai berikut: Darah dipompa


oleh jantung pembuluh ke bagian depan tubuh melalui aorta dorsal. Selanjutnya
darah beredar ke seluruh tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh
darah, kemudian darah kembali ke jantung pembuluh melalui ostium. Darah
serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Darah

15
serangga disebut hemolimfa. Darah ini mengadung sel darah yang tidak berwarna
yang berfungsi untuk melenyapkan organisme asing. Karena tidak mengandung
Hb, darah serangga berfungsi untuk mengangkut zat makanan, tidak untuk
mengangkut oksigen ataupun gas CO2. Gas- gas tersebut disalurkan melalui
system trakea.

Hewan invertebrate seperti echinodermata, memilki system sirkulasi radial


yang bentuknya mengecil. Pengangkutan zat dibantu dengan system sirkulasi air
yang disebut system air ambulakral System sirkulasi pada mollusca terdiri atas
jantung dengan satu atau dua ruang jantung, aorta dan pembuluh lainnya

Gambar 9. Sistem peredaran darah terbuka pada belalang

B. Sistem Sirkulasi Hewan Vertebrata


a. Pisces

Ikan adalah vertebrata air yang termasuk hewan berdarah dingin yang dapat
ditemukan baik pada air garam dan air tawar. Seperti manusia, mereka memiliki
sistem peredaran darah tertutup, di mana darah selalu terkandung dalam rangkaian
pembuluh darah. Dengan kata lain, darah tidak pernah meninggalkan pembuluh
darah dan tidak mengisi rongga tubuh. Sistem peredaran darah tertutup dapat
memiliki pola sirkulasi tunggal atau ganda.

Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya
sekali selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari

16
jaringan tubuh datang ke jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas
terjadi dalam insang, dan darah beroksigen dari insang yang beredar ke
seluruh tubuh. Di sisi lain, pada mamalia, darah terdeoksigenasi memasuki
jantung, dimana ia dipompa ke paru-paru untuk oksigenasi. Darah beroksigen
dikembalikan ke jantung dari paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh tubuh.

Gambar 10. Sistem peredaran darah tertutup pada ikan (kiri), bagian-bagian jantung
dan pembuluh kapiler pada ikan (kanan).

b. Kelas Amfibi (Katak)

Sistem peredaran darah katak termasuk sistem peredaran darah tertutup dan
ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri dan kanan serta satu
bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan
mengalir ke sinus venosus dan kemudian masuk ke serambi kanan. Dari serambi
kanan, darah mengalir ke bilik, kemudian darah dipompa ke luar melalui arteri
pulmonalis. Selanjutnya darah mengalir melalui, arteri pulmonalis ke paru-paru
(di paru-paru terjadi pertukaran CO2 dan O2) menuju vena pulmonalis kemudian
ke serambi kiri. Lintasan peredaran darah disebut peredaran darah kecil.
Kemudian, darah masuk ke bilik dan mengalir melalui bilik ke konus arteriosus
kemuadian aorta ventralis lalu ke seluruh tubuh. Dengan demikian, peredaran
darah katak merupakan peredaran darah ganda, yaitu pertama darah dari jantung
menuju ke paru-paru kemudian ke jantung lagi, dan kedua darah dari tubuh
menuju dan diedarkan ke seluruh tubuh lagi

17
Gambar 11. Sistem peredaran darah amfibi (Dikutip dari Erlin Budiono
2017)

c. Kelas Reptil

Contohnya pada buaya, jantungnya terdiri 4 ruang yaitu serambi kiri dan
kanan serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan juga antara bilik
kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat (septum). Darah dari seluruh tubuh yang
telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus (pangkal
serambi) dan kemudian masuk ke bilik kanan. Ada dua lintasan aliran darah dari
bilik kanan, yaitu:

1) Bilik kanan ke arteri pulmonalis, ke paru-paru lalu ke vena pulmonalis ke


serambi kiri.
2) Bilik kanan, aorta kiri dan kemudian bergabung dengan aorta kanan.

Antara aorta kiri dengan aorta kanan saling berhubungan melalui lubang yang
disebut foramen panizzae. Fungsi foramen tersebut adalah untuk
menyeimbangkan tekanan darah dalam jantung pada saat hewan tersebut
menyelam dalam air.

18
Gambar 12. Sistem peredaran daraj reptile (dikutip dari
https://www.plengdut.com/2019/09/hewan-pada-tertutup-ganda-darah-peredaran-
contoh.html 2019)

d. Kelas Aves (Burung)

kantung burung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem
peredaran darahnya adalah ganda dan tertutup. Sistem peredaran darah ganda
artinya dalam satu kali beredar darah melalui jantung 2 kali. Sistem peredaran
darah tertutup artinya peredaran darahnya selalu di dalam pembuluh darah. Darah
yang kaya oksigen dipompa dari bilik kiri menuju seluruh tubuh melalui aorta. Di
sel- sel tubuh oksigen dibebaskan, namun karbondioksida diikat.

Darah yang menjadi miskin oksigen namun kaya karbondioksida ini mengalir
melalui vena menuju serambi kanan dan masuk bilik kanan. Peredaran darah dari
jantung ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung ini disebut peredaran darah
besar. Dari bilik kanan, darah miskin O2, namun kaya CO2 dipompa agar
mengalir ke paruparu. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan O2 diikat. Darah dari
paru-paru yang telah kaya O2 masuk ke jantung lagi melalui serambi kiri.
Kemudian darah masuk ke bilik kiri. Peredaran darah dari jantung menuju paru-
paru kembali ke jantung disebut peredaran darah pendek

19
Gambar 13. Sistem sirkulasi Aves (dikutip dari
https://www.plengdut.com/2019/09/hewan-pada-tertutup-ganda-darah-peredaran-
contoh.html 2019)

e. Kelas Mamalia

Organ peredaran darah mamalia terdiri dari jantung, pembuluh vena, dan
pembuluh arteri. Jantung mamalia terbagi menjadi empat bagian, yaitu dua bilik
dan dua serambi. Mamalia memiliki sistem peredaran darah ganda, yaitu darah
melalui jantung dua kali.Proses peredaran darah mamalia yaitu bilik kanan
memompa darah ke paru-paru melalui pembuluh darah arteri. Kemudian darah
keluar melalui pembuluh darah vena ke serambi kiri dan masuk ke bilik kiri. Dari
bilik kiri, darah mengalir ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena. Contohnya seperti pada manusia

20
PENUTUP

Sistem sirkulasi pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki
fungsi untuk memindahkan zat dari dan ke sel. Sistem ini berfungsi untuk
mempertahankan kestabilan suhu, pH, cairan dan homeostasis.

Sistem Tranportasi sel terdiri dari:

1. Transpor Pasif

Transpor pasif merupakan sistem tranportasi sel yang tidak menggunakan


energi, melaikan secara langsung dan spontan. Dalam tranpor pasif, zat yang
ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar seperti glukosa, air, dan oksigen.

Sistem transpor pasif terdiri atas

◦ difusi langsung,

◦ difusi terbantu, dan

◦ osmosis.

2. Transpor Aktif

Transpor aktif merupakan sistem transportasi zat yang membutuhkan energi.


Transpor aktif berkebalikan dengan tranpor pasif yang mengandalkan sifat sari zat
yang berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

◦ Pompa Ion

◦ Endositosis

Eksositosis

Darah dan hemolymph, cairan sirkulasi pada sistem sirkulasi terbuka dan tertutup,
adalah cairan kompleks berisi banyak komponen. Cairan sirkulasi memegang peranan
penting diantaranya menjaga lingkungan internal relatif konstan, dan menstranport
nutrien, oksigen, produk buangan, sel-sel imun, dan molekul signal di dalam tubuh

21
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu korpuskuler dan plasma darah, korpuskuler
(sel-sel darah: eritrosit, leukosit, dan trombosit), dan plasma darah (cairan darah, air,
protein,dan senyawa organik).

Ada tiga macam sistem peredaran darah, yaitu:

1) Sistem difusi : terjadi pada invertebrata rendah seperti paramecium, amoeba


maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan
salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan
umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
2) Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu
berada di dalam pembuluh. Misal : Arthropoda.
3) Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu
berada di dalam pembuluh. Misal: Annelida, Mollusca, Vertebrata

22
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, 2007. Anatomi Fiologi Manusia, Graha ilmu. Yogyakarta

Suwarno,2009 Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas XI,


Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,) Jakarta Pusat

Arsih, Fitri. 2012. Fisiologi Hewan. Padang : UNP Press.

Campbell. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Malang : IKIP Malang

Risa, Dwi. 2017. Fisiologi Hewan. Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel.
Surabaya

Lestari, Tri. 2017, Perbandingan Hasil belajar Biologi Menggunakan Model


Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Di Kelas XI MA Madani
Alauddin Paopao. Skripsi. Makassar. UIN Alauddin Makassar

23

Anda mungkin juga menyukai