Anda di halaman 1dari 68

BIOLOGI SEL DAN

HOMEOSTASIS

Oleh: apt. Sherly H. Hutagaol, S.Si., M.Si


Pert. 2 AnFisMan
TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN

Dalam tubuh manusia terdapat tingkatan organisasi yang terdiri


dari enam level tingkat,yaitu level kimia, sel, jaringan , organ,
sistem organ, dan organisme.
Tingkat Kimia

1. Atom 2. Molekul
Beberapa atom yang Molekul dalam tubuh
bisa ketahui didalam kita seperti protein,
tubuh oksigen, karbon, karbohidrat, lemak, dan
hidroge, nitrogen asam nukleat
SEL
• Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil
dari tubuh, Sel dapat memperbanyak diri.
• Tubuh manusia mengandung sekitar 100 triliun sel.
• Berbagai tipe sel tubuh memiliki fitur yang
membedakan satu tipe dari yang lain dan secara
khusus disesuaikan untuk melakukan fungsi
tertentu, misalnya sel darah merah mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan, sel otot khusus
untuk fungsi kontraksi.
A. Membran Plasma

• Membran sel/plasma ini adalah suatu struktur


yang sangat tipis dan sebagai pembungkus setiap
sel.
• Membran plasma juga memiliki kemampuan yang
selektif mengontrol pergerakan antara molekul
CIS dan CES, mengontrol masuknya makanan,
serta menjaga keluar masuknya zat-zat tertentu.
Setiap Sel Organisme Hidup
memiliki Membran Sel
• Membran sel mengandung membranosa yang
membungkus setiap sel dan menjaga cairan intrasel
agar tetap berada di dalam sel.
• Membran sel juga memiliki kemampuan untuk selektif
mengontrol pergerakan molekul antara cairan intrasel
dengan cairan ekstrasel.
• Membran sel sebagai gerbang masuknya zat-zat lain,
seperti mengontrol masuknya makanan dan zat-zat lain,
mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi serta
sebagai reseptor untuk interaksi dengan pembawa
pesan kimiawi spesifik di lingkungan sel.
B. Nukleus
• Nukleus / inti sel adalah komponen tunggal sel yang
paling besar, bentuknya bulat, dan dilapisi membran lapis
ganda.
• Fungsi utama nukleus adalah
1. Menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
2. Mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein,
tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA
3. Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.
C. Sitoplasma
• Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak
ditempati oleh nukleus.
• Sitoplasma terdiri dari organel dan sitosol (massa
kompleks mirip gel).
• Sitosol adalah suatu massa semi cair yang diikat oleh
jaringan protein luas yang membentuk sitoskeleton.
• Jaringan sitoskeleton tersusun atas mikrotubulus,
mikrofilamen dan filamen intermediat.
• Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong bentuk sel
dan memungkin terjadinya gerakan-gerakan organel
di dalam sitoplasma.
D. Retikulum Endoplasma

RE terdapat dua macam, yaitu


1. RE kasar
menonjol keluar, dan ditandai dengan ada
ribosom.
2. RE halus
tidak mengandung ribosom
E. Kompleks Golgi

• Kompleks golgi sangat berkaitan dengan


retikulum endoplasma.
• Kompleks golgi tersusun atas tumpukan
kantung gepeng, sedikit melengkung, dan
terbungkus membran (sisterna).
• Kompleks golgi berfungsi untuk sekresi
protein yang memiliki ratusan tumpukan.
F. Lisosom
• Lisosom adalah kantung terbungkus
membran yang berisi berbagai enzim
hidrolitik kuat, yang mengkatalisis reaksi
hidrolisis dan merupakan organel dalam
sel yang menguraikan molekul organik.
• Lisosom berfungsi sebagai sistem
pencernaan intra sel.
G. Mitokondria

• Mitokondria adalah organel energi,


organel yang mengekstraksi energi dari
nutrien dalam makanan dan mengubahnya
dalam bentuk yang dapat digunakan oleh
sel untuk beraktivitas.
• Mitokondria sangat penting dalam
pembentukan energi (ATP).
Mekanisme Transpor Melintasi
Membran Sel
• Aktivitas fisiologi dari sel bergantung pada senyawa seperti nutrient,
oksigen, dan air yang mana harus ditranspor ke dalam sel dan pada waktu
yang sama sampah metabolik harus diangkut ke luar dari sel.
• Dalam kondisi volume sel tetap tidak berubah, karena sifat permeabilitas
dari membran plasma dan kemampuannya untuk mentranspor molekul
secara selektif, sel dapat tetap mempertahankan homeostasis.
• Ruptur dari membran, perubahan sifat permeabilitasnya, atau
penghambatan proses transpor dapat mengganggu perbedaan konsentrasi
normal di sepanjang membran sel sehingga menyebabkan sel mati.
• Molekul dan ion dapat melewati membran plasma dalam beberapa cara,
bergantung pada sifat kimia dan struktur dan fungsi sel.
• Mekanisme transpor melintasi membran sel dapat terjadi secara pasif dan
aktif.
Mekanisme Transpor Melintasi
Membran Sel
Terdiri dari:
a. Transpor Pasif :
1. Difusi: Difusi sederhana, Difusi terfasilitasi (pembawa)
2. Osmosis: Endosmosis, Eksosmosis
3. Filtrasi
b. Tranpor Aktif:
1. Transpor aktif primer:memerlukan protein dan ATP
2. Transpor aktif sekunder: gradien elektrokimia
c. Endositosis: M. plasma menelan partikel padat dan butiran kecil cair
1. Pinositosis: Cairan (reabsorpsi sel epitel tubuli ginjal)
2. Fagositosis: Sel darah putih menelan bakteri
3. Endositosis yang dimediasi reseptor: kolesterol, besi, enzim, insulin
d. Eksitosis: Sekresi enzim pencernaan, hormone, neurotransmiter
e. Transitosis
f. Transpor melintasi membran
Transfusi Pasif
Contoh:
Transfusi Pasif
Contoh:
Transfusi Pasif
Contoh:
• Diujung kapiler pembuluh darah
dengan bantuan tekanan darah,
cairan dan zat terlarut dipaksa
keluar dari kapiler yang
dindingnya hanya satu sel tebal
dan sangat permeabel ke ruang
cairan interstitial, dan dengan
cara ini sel mendapatkan glukosa,
asam amino, dan nutrient.
• Darah difiltrasi melalui membran
khusus di ginjal sebagai tahap
awal dalam pembentukan urin.
Transpor Aktif Primer
Transpor Aktif
Sekunder
Transpor Melintasi Epitel
Pengertian Homeostasis
• Seorang peneliti biologi Walter Cannon menyebut
kemampuan mempertahankan keadaan dalam yang dimiliki
oleh makhluk hidup multiseluler sebagai homeostasis.
• Homeostasis berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo yang
berati sama dan stasis yang berati mempertahankan
keadaan.
• Homeostasis kemudian sering diartikan sebagai semua
proses yang terjadi dalam organisme hidup untuk
mempertahankan lingkungan internal, dalam kondisi
tertentu agar tecipta kondisi yang optimal bagi kehidupan
organisme yang bersangkutan
HOMEOSTASIS
• Proses pemeliharaan keseimbangan tubuh
• Akibat adanya perubahan lingkungan
• Otomatis, tanpa disadari

Kesempurnaan hidup
Lanjut….
• Dalam mempertahankan homeostasis, tubuh harus:
a. mampu memantau dan merasakan perubahan
dalam lingkungan internal
b. mampu mengimbangi, atau melakukan
penyesuaian,untuk perubahan ini.
• Ada dua sistem pengaturan dalam tubuh yang
mempengaruhi aktivitas dari semua sistem organ
lainnya sehingga homeostasis akhirnya
dipertahankan, yaitu sistem saraf dan endokrin.
PENDAHULUAN
• Tubuh kita merupakan suatu sistem yang terorganisir dan memiliki sistem
pengaturan yang selalu saling berkoordinasi untuk mempertahankan kondisi tubuh
agar selalu dalam keadaan stabil secara fisiologi. Jika terjadi gangguan secara
fisiologi maka tubuh akan selalu merespon dan berusaha untuk dapat
mengembalikan ke keaadaan normal melalui suat mekanisme umpan balik negatif
dan positif
• Setiap Saat tubuh akan terpapar dengan berbagai stressor.
Stressor : Eksternal dan Internal.
Stressor internal : berasal dari dalam diri seseorang (mis : demam, kondisi
seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah).

Stressoreksternal : berasal dari luar diri seseorang (mis : perubahan bermakna


dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau sosial, tekanan dari
pasangan).
• Mempengaruhi tubuh secara fisiologis dan Psikologis
• Tubuh akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan untuk
mempertahankan keseimbangan.
Lanjut….
Sistem kontrol homeostatik dikelompokkan menjadi
2 kelas-kontrol yaitu
1. Kontrol intrinsik (lokal)
• terdapat di dalam dan inherent bagi organ tersebut.
• Contohnya ketika otot sedang beraktivitas yang tinggi
dan menggunakan oksigen yang tinggi pula, maka
kadar oksigen akan turun. Perubahan kimia lokal
pada otot akan menyebabkan pembuluh darah
bervasodilatasi dan meningkatkan aliran darah ke otot
sehingga kadar oksigen meningkat pula.
Lanjut….
2. Kontrol ekstrinsik,
• sebagian besar kontrol homeostatik dipertahankan dengan
kontrol ini, mekanisme regulasi dimulai di luar suatu
organ untuk mengubah aktivitas organ tersebut,
mekanisme ini dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin.
• Contohnya: mekanisme untuk memulihkan tekanan darah
ke tingkat yang sesuai. Dimana organ yang bekerja adalah
sistem saraf jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh.
• Mekanisme kontrol homeostatik bekerja berdasarkan
prinsip umpan balik.
Hubungan Homeostatis dengan Sel
• Mempertahankan homeostatis di
dalam tubuh sifatnya vital dan
krusial bagi keadaan organisme,
ketika homeostatis gagal
dipertahankan maka akan muncul
penyakit atau bahkan kematian .
• Oleh karena itu homeostatis,
sangat penting untuk
keberlansungan hidup sel,dan
setiap sel dengan aktivitasnya
masing-masing, berkontribusi
sebagai bagian dari sistem tubuh
untuk memelihara lingkungan
internal yang dimiliki oleh semua
sel.
Hubungan Sistem Organ dengan Homeostatis

• Sel memiliki fungsi yang


sesuai dengan spesialisasi
mereka ke dalam sistem tubuh
dan penting untuk
kelangsungan hidup seluruh
tubuh.
• Kegiatan khusus dari sel-sel
yang membentuk sistem organ
ditujukan untuk
mempertahankan homeostasis,
keadaan stabil yang dinamis
dalam sistem organ.
LOKAL:
AUTOKRIN,
KIMIA PARAKRIN

JARAK JAUH:
HORMON

KOMUNIKASI
ANTAR SEL LOKAL :
PERPINDAHA
N ION
MELALUI GAP
LISTRIK JUNCTION

JARAK JAUH :
POTENSIAL
AKSI
Komunikasi antar sel
KOMUNIKASI ANTAR SEL SECARA
LANGSUNG
 Taut celah, yaitu saluran-saluran halus yang
menjembatani sitoplasma sel-sel yang
berdekatan di jenis jaringan tertentu. Melalui
susunan anatomik khusus ini, ion dan
molekul kecil secara langsung dipertukarkan
antara sel-sel yang berinteraksi tersebut
tanpa pernah masuk ke cairan ekstrasel
 Adanya penanda-penanda identifikasi di
membran permukaan sebagian sel
memungkinkan mereka langsung
berhubungan secara transien dan
berinteraksi dengan sel lain dengan cara
khusus.
KOMUNIKASI ANTAR SEL SECARA TIDAK LANGSUNG /
MELALUI PEMBAWA PESAN KIMIAWI EKSTRASEL

Sekresi Parakin Sekresi Neurotransmiter

Sekresi Hormon Sekresi Neurohormon


Hubungan Komunikasi Antarsel dengan Homeostatis
Contoh :
Seseorang sedang kedinginan

Sekresi hormon tiroksin

Metabolisme tubuh meningkat

Suhu tubuh meningkat


Peran Sel dan Berbagai Sistem Tubuh
dalam Homeostasis Tubuh Manusia
Homeostasis adalah esensial bagi kelangsungan
hidup sel. Faktor-faktor yang dipertahankan secara
homeostasis sebagai berikut.
 Konsentrasi molekul nutrien
 Konsentrasi O2 dan CO2
 Konsentrasi zat sisa
 pH
 Konsentrasi garam, air, dan elektrolit lain
 Suhu, volume, dan tekanan
Sel memerlukan homeostasis untuk
kelangsungan hidup mereka sendiri dan untuk
melakukan fungsi-fungsi khusus yang esensial
bagi kelangsungan kehidupan tubuh secara
keseluruhan. Sel juga memerlukan pasokan
nutrien dan O2 yang terus menerus serta
eliminasi terus menerus CO2 pembentuk asam
untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan
untuk mempertahankan aktivitas sel.

Makanan + O2 CO2 + H2O + energi


Homeostasis fisiologi dikendalikan oleh
sistem endokrin dan sistem saraf otonom,
Melalui empat cara :
1. Self Regulation
2. Berkompensasi
3. Sistem umpan balik negatif
4. Sistem Umpan balik Positif untuk
mengkoreksi suatu ketidakseimbangan
fisiologis.

44
Self Regulation
 Dimana sistem ini terjadi secara otomatis
pada orang yang sehat seperti dalam
pengaturan proses sistem fisiologis tubuh
manusia.
Berkompensasi
Yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap
ketidaknormalan dalam tubuh.

contoh:
Apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin maka
proses dalam tubuh khususnya pembuluh darah akan
mengalami konstriksi pembuluh darah perifer dan
merangsang pada pembuluh darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan pada otot yang akhirnya
menggigil yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu
tetap stabil.
Sistem Umpan Balik Negatif
Proses ini merupakan penyimpangan dari
keadaan normal segera dirasakan dan
diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh
dalam keadaan tidak normal akan secara
sendiri mengadakan mekanisme umpan balik
untuk menyeimbangkan dari keadaan yang ada.
Contoh Tekanan Darah naik maka baroreseptor
akan naik untuk menurunkan rangsangan para
simpatik untuk meningkatkan rangsangan
parasimpatik  menurunkan denyut jantung.
Sistem Umpan Balik Negatif
Sistem Umpan Balik Positif
 Hal ini dapat dicontohkan:
Apabila seseorang terjadi hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung yang cepat untuk membawa darah
dan oksigen yang cukup ke dalam sel.

49
Homeostatis Psikologis
Berfokus pada keseimbangan emosional dan
kesejahteraan mental.
Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi
dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan
kultur masyarakat.
Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme
pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak,
memukul.

“Homeostatis pada intinya adalah keseimbangan dalam tubuh”.


Proses Homeostatis

Input Output

Homeostatis
Pemeliharaan Homeostasis
• Kemampuan sistem untuk
– mengatur lingkungan dalam mempertahankan
kondisi konstan, stabil
• Fungsi bersama semua organ
– paru-paru
– jantung, pembuluh, darah
– ginjal: [ion] konstan, pembuangan
– pencernaan: makanan
– hormon, syaraf
Sistem-sistem yang terlibat dalam
pemeliharaan homeostatis

1. Transportasi
2. Perolehan sumber nutrien
3. Pembuangan sisa metabolisme
4. Kontrol oleh syaraf dan hormon
5. Reproduksi
1. Transportasi
• Pergerakan darah di pembuluh
– darah lewat di organ-organ
– rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit
• Pergerakan cairan dari kapiler ke sel
– kapiler permiabel untuk zat terlarut
– plasma  interstitium: pertukaran
– interstitium  sel
– jarak kapiler–sel: <50 μm
2. Sumber nutrien
• Respirasi:
– tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm
– O2 berdifusi dengan mudah
• Pencernaan: penyerapan makanan
• Hati: metabolisme
• Muskuloskeleton: mencari makanan
3. Pembuangan Sisa Metabolik
• Paru-paru
– CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
• Ginjal
– sisa metabolisme sel: asam urat, urea
– kelebihan air dan ion
• Kulit
– air, mineral
4. Pengaturan fungsi
• Syaraf:
– Sensoris: panca indera
– Pusat: otak dan medulla spinalis
– Motorik: pelaksana keinginan
– Otonom: kontrol bawah sadar
• Hormon: mengatur metabolisme
– tiroid, insulin, paratiroid
– kortisol, aldosteron
5. Reproduksi
• Penerusan kehidupan
• Pengganti generasi yang menjadi tua
• Dorongan kuat pada usia reproduksi
Sistem-sistem Kontrol Tubuh
1. Genetik
2. Kontrol fungsi setiap organ
3. Kontrol hubungan antar organ

• Contoh:
– respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
– hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
– ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] dan [CO2]
• Fungsi penyangga O2 hemoglobin
– Paru-paru: Hb mengikat O2
– Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
– Penentu: sifat kimia hemoglobin
• CO2 adalah sisa utama oxidasi sel
– CO2 merangsang pusat pernafasan
– nafas cepat dan dalam  CO2 dibuang
– menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan Tekanan Darah Arteri

• Baroreseptor:
– a. karotid dan arkus aorta
• TD naik  baroreseptor dirangsang  pusat
vasomotor ditekan  simpatis ↓
– pembuluh arteriol melebar
– kekuatan pompa jantung berkurang
– tekanan darah turun
Pentingnya Sistem Kontrol
• Suhu: naik 7°C  kematian sel
• pH: <6,9; >8.0  kematian
• [K+]: ↓ lumpuh;  depresi jantung
• [Ca++]: ↓  tetani
• [Glukosa] ↓: mental kacau, pingsan
Mekanisme Homeostasis
• Kekurangan cairan: Ginjal, mengeluarkan
Renin dan Angiotensinkonstriksi pembuluh
darahAliran ke ginjal menurun  produksi
urine menurun
• Kelenjar Adrenal aldesteron menahan Na
(+H2O)Air diserap balik di tubulus ginjal
produksi urine menurun
• Pada saat kelebihan cairan?
Mekanisme Pengaturan Cairan Ekstra Sel

• Mekanisme pengaturan volume darah


Jika volume darah meningkat, maka curah
jantung dan tekanan arteri juga akan
meningkat. Diturunkan dengan kelenjar
hipofisis posterior akan menurunkan ADH,
sekresi air di tubulus meningkat, diuresis
meningkat, volume darah berkurang
Mekanisme Pengaturan Cairan
• Sistem pengaturan umpan balik reseptor
osmo natrium hormone diuretic.
Jika kadar natrium ekstra sel meningkat,
osmolaritas meningkat, maka osmo reseptor
yang ada di hipotalamus terangsang,
menstimulasi hipofisis posterior untuk
meningkatkan ADH, di duktus koligen ginjal
meretensi air dan natrium keluar bersama
urin, dampaknya ekstra sel menjadi encer
yang tadinya pekat, osmolaritas turun
menjadi normal
Mekanisme Pengaturan Cairan
• Mekanisme Haus
Akibat pengeluaran cairan lewat urin dan
keringat, volume cairan ekstra sel
menurun, natrium meningkat,
peningkatan Natrium sebesar 2 Meq
akan merangsang pusat haus di
hipotalamus. Klien akan minum, maka
osmolaritas yang tadinya tinggi/pekat
akan menurun.
Mekanisme Pengaturan Cairan
• Pengaturan konsentrasi ion Calsium ekstra
sel
Bila kadar calsium ekstra sel menurun, maka
kelenjar paratiroid langsung meningkatkan
sekresi hormone paratiroid, akibatnya
aterjadi reabsorbsi/penyerapan calsium ke
tulang dan meningkatkan calsium ekstra sel
ke normal.
Aplikasi Farmasi Dari Homeostatik
Fungsi Homeostatik dari Obat
• Penyakit umumnya dibagi menjadi dua kategori:
a. Patofisiologi melibatkan kegagalan internal beberapa proses fisiologis normal dan ini berasal
dari beberapa sumber eksternal seperti infeksi bakteri atau virus.
b. Individu tidak dapat dapat mempertahankan homeostasis, dan satu atau lebih variabel dalam
lingkungan internal akan terganggu. Akibatnya, fungsi jaringan atau organ terganggu.
• Oleh karena itu, banyak obat-obatan saat ini digunakan dirancang untuk membantu tubuh
dalam mempertahankan homeostasis ketika tubuh gagal dalam melakukan mekanisme
pengaturan sendiri.
• Contoh:
a. Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti enalapril, dan beta-blockers,
propanolol, menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi idiopatik
b. Hiperglikemia pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1. Suntikan insulin memungkinkan
sel pasien untuk mengambil dan menyimpan glukosa, yang secara efektif menurunkan
glukosa darah ke kisaran normal.
c. Diuretik, seperti furosemid, mengurangi volume darah sehingga mengurangi beban kerja
jantung pada pasien dengan gagal jantung kongestif.
• Dalam setiap gangguan ini, intervensi farmakologi diperlukan untuk membuat sistem organ
dapat berfungsi secara efisien dan efektif mempertahankan kesehatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai