Anda di halaman 1dari 42

FISIOLOGI

By: dr. Hendra DW


FISIOLOGI
• Fungsi sel dan jaringan
• Kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk sel
• Mekanisme kontrol fisiologi
• Komponen dan prinsip sistem homeostatis.
FISIOLOGI
• Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi
atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal.
SEL
PENDAHULUAN SEL
• Sel adalah unit kehidupan struktural dan
fungsional terkecil dari tubuh manusia.
• Jumlah sel : triliunan sel dalam tubuh manusia.
• Bentuk sel:
– Bentuk dasar bulat (spt: sel darah, sel lemak, sel telur)
– Bentuk berubah berdasarkan fungsinya; sel saraf (spt
bintang), sel polos (spt spindel)
– Penggepengan sel.
• Ukuran : D sekitar 10-30 um.
FUNGSI SEL
• Sel mempertahankan suatu barier yang
selektif (membran plasma) di antara
sitoplasma dan lingkungan ekstraseluler.
• Sel berisi materi hereditas membawa instruksi
dalam bentuk kode untuk proses sintesis
sebagian besar komponen selular.
• Sel melakukan aktivitas metabolik.
KOMPONEN SEL
• Membran plasma (sel)
• Komponen sitoplasma:
– Organel : mitokondria, ribosom, retikulum
endoplasma (RE), aparatus golgi, lisosom,
peroksisom (mikrobodi), nukleus.
– Mikrofilamen, mikrotubulus, sentriol, dan silia
serta flagel.
KOMPONEN / FUNGSI SEL
• Membran plasma (sel)
– Struktur:
• Fosfolipid (>>>), kolesterol, glikolipid.
• Protein integral, protein perifer.
– Fungsi :
• Sisi reseptor
• Komunikasi sel
• Barier permeabel yang selektif (mengatur aliran zat ke
dalam dan keluar sel).
KOMPONEN / FUNGSI SEL
• Mitokondria
– Tampak seperti batang atau filamen.
– Ditemukan hampir disemua sel, kecuali sel darah
merah.
– Fungsi : Memproduksi energi dalam bentuk ATP
• Ribosom
– Granul kecil berwarna hitam, dalam kelompok
(poliribosom).
– Fungsi: Sintesis protein.
KOMPONEN / FUNGSI SEL
• Retikulum Endoplasma (RE),
– Tersusun dari jaring-jaring rongga (sisterna)
– Ada 2: RE kasar dan halus
– Fungsinya :
• tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan
dalam transport dan penyimpanannya (spt: enzim
pencernaan, sintesis hormon).
KOMPONEN / FUNGSI SEL
• Aparatus Golgi,
– Mengandung 6-7 kantong datar yang terikat
membran atau sisterna.
– Fungsi:
• Tempat akumulasi, konsentrasi, pembungkusan, dan
modifikasi kimia produk sekretori yang disintesis dalam
RE kasar.
• Memproses protein yang berfungsi secara intraseluler,
spt enzim lisosom.
KOMPONEN / FUNGSI SEL
• Lisosom,
– Pada semua sel, kecuali sel darah merah dan sel
kulit yang telah terkeratinisasi
– Fungsi :
• Pencernaan intraseluler (normal atau patologis)
• Pertumbuhan dan perbaikan seluler normal dengan
cara memindahkan komponen yang sudah atau
berlebihan.
• Autolisis
KOMPONEN/ FUNGSI SEL
• Peroksisom (mikrobodi),
– Organel kecil, sferikal terikat pada membran
– Fungsi:
• melindungi sel dari pengaruh hidrogen peroksida
• Berperan dalam metabolisme lipid
• Nukleus.
– Oraganel terbesar, terdapat pada seluruh sel tubuh, kecuali
sel darah merah matang.
– Fungsi: sangat penting untuk keseluruhan aktivitas seluler,
mengandung materi genetik sel (DNA) untuk kontrol sintesis
protein dan reproduksi sel.
KOMPONEN / FUNGSI SEL
• Mikrofilamen,
– Benang silinder solid yang terbuat dari protein
– Fungsi: kontraktilitas sel, daya gerak sel dan berkaitan
dengan fagositosis, pinositosis, dan pembelahan sel.
• Mikrotubulus,
– Merupakan pipa berongga, dari tubulin protein
– Fungsi : sitoskeleton, terlibat dalam pembelan sel,
pergerakan sel, dan transport zat dari satu sel ke area
lain.
KEBUTUHAN OKSIGEN DAN NUTRISI UNTUK SEL
Pendahuluan
• Prinsip dasar
– Pemeliharaan kehidupan sel bergantung pada
kesinambungan gerakan materi ke dalam dan luar sel.
– Nutrisi harus masuk, sampah harus keluar, ion-ion harus
digerakkan ke dua arah tersebut.
• Pergerakan menembus membran plasma :
– Transpor pasif, proses fisik tidak memerlukan energi selular
atau metabolik.
– Transpor aktif, menggerakkan molekul atau ion melawan
gradien konsentrasinya dan membutuhkan penggunaan
energi metabolik.
Transpor Pasif

• Difusi
– Adalah gerakan acak partikel (molekul atau ion) karena
pengaruh energi thermalnya yang berkonsentrasi tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah.
– Kecepatan difusi tergantung: gradien konsentrasi tinggi, berat
molekul rendah, peninggkatan suhu.
– Difusi sederhana zat yang menembus membran plasma:
• Zat larut dalam lemak, non polar, tidak bermuatan, spt: O2, CO2, lemak,
hormon steroid, dan alkohol, berdifusi melalui lapisan ganda lipid.
• Zat polar yang bermuatan listrik atau zat yang larut pada nonlipid,
berdifusi melalui pori-pori protein saluran (transmembran)
– Contoh: pertukaran oksigen dan karbonmonoksida di paru-paru.
Transpor Pasif

• Dialisis
– Adalah pemisahan partikel zat terlarut kristaloid,
yang berdiameter kurang dari 1 mm (misalnya ion,
glukosa, Oksigen) dengan berdifusi melalui
membran yang permeabel untuk partikel tersebut.
– Dipakai dalam ginjal artifisial.
Transpor Pasif

• Osmosis
– Difusi molekul air melalui membran permeabel selektif.
– Tekanan osmotik suatu larutan adalah tekanan potensial yang
dinyatakan dengan gaya atau tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis air selanjutnya.
– Osmolalitas cairan : kadar partikel zat terlarut dalam cairan.
– Isoosmotik: dua jenis larutan dengan konsentrasi partikel zat terlarut
sama.
– Larutan Hiperosmotik : memiliki konsentrasi partikel zat terlarut dan
tekanan osmotik yang lebih besar dibandingkan larutan yang encer.
– Larutan hipoosmotik: hanya mengandung sedikit zat terlarut dan
tekanan osmotik yang lebih rendah jika dibandingkan dengan larutan
yang kental.
Transpor Pasif

• Difusi terfasilitasi
– Yaitu mekanisme dimana molekulmolekul yang tidak larut dalam
lemak dan terlalu besar untuk melewati saluran protein dibantu
dengan carier, yan merupakan molekul protein khusus pada
permukaan eksternal membran.
– Cth: glukosa, bbrp asam amino.
• Filtrasi
– Kekuatan gerakan air dan molekul yang dapat berdifusi melewati
membran plasma akibat tekanan mekanik atau tekanan cairan
tinggi, misalnya tekanan hidrostatik atau tekanan darah.
– Cth: produksi urin.
Transpor Aktif

• Transpor aktif diperantarai carrier


– Carrier adalah protein integral yang disebut pompa
– Pompa ion Na/ K (semua sel hidup), Ca (kontraksi otot)
– Energi dari pemecahan ATP  ADP
• Transpor massa berukuran besar
– Endositosis (dalam)
• Fagositosis (menelan/makan)
• Pinositosis (minum)
– Eksositosis (keluar)
• Cth: pelepasan produk dari sel-sel sekretori pankreas.
Metabolisme Sel
• Adalah semua reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel.
• Metabolisme :
– Katabolisme : penguraian makromolekul organik yang
besar menjadi senyawa yang kecil, (cth: menghasilkan
energi (mitokondria) dari pemecahan glukosa, asam
amino, asam lemak)
– Anabolisme : penggunaan energi senyawa-senyawa
kompleks dibentuk dari zat penyusun yang
sederhana.
JARINGAN
PENDAHULUAN
• Jaringan adalah kelompok sel yang serupa
secara struktural (begitu pula dengan produk
yang dihasilkan) yang mengalami spesialisasi
untuk menjalankan fungsi tertentu.
• Empat jaringan dasar:
– Epitelium
– Jaringan ikat
– Jaringan otot
– Jaringan saraf
EPITELIUM
• Terbagi:
– Epitelium penutup dan pelapis
• Endotelium (pembuluh darah), mesotelium (rongga
tubuh)
– Epitelium glandular
• Kelenjar eksokrin (spt: kelenjar saliva, kelenjar-kelenjar
pencernaan)
• Kelenjar endokrin (spt: kelenjar hipofisis, kelenjar
adrenal)
EPITELIUM
• Fungsi:
– Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik,
dan zat toksik
– Absorpsi gas atau nutrien, seperti dalam paru-paru atau
saluran cerna
– Transportasi cairan, mukus, nutrien atau zat partikulat lain
– Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti hormon,
enzim dan perspirasi.
– Eksresi sisa metabolisme spt urine melalui filtrasi
– Penerimaan sensorik oleh sel-sel epitel khusus pada ujung
pengecap, hidung telinga.
JARINGAN IKAT
• Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ
tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan
• Terbagi:
– Jaringan ikat embrionik
• Mesenkim: jaringan pembungkus, pengemas dan
penyangga pada kehidupan embrionik awal yang tidak
mengalami spesialisasi
• Jaringan mukoid (jeli wharton), terlihat sementara pada
perkembangan normal jaringan ikat dan juga
ditemukan pada korda umbilikus.
JARINGAN IKAT
• Terbagi:
– Jaringan ikat biasa
• Jaringgan ikat renggang /areolar
• Jaringan ikat fibrosa rapat
• Jaringan adiposa
– Jaringan ikat yang mengalami spesialisasi
• Jaringan ikat penunjang
• Kartilago
• Tulang
• Jaringan ikat vaskular (darah dan limfe).
JARINGAN IKAT
• Fungsi:
– Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh
– Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan
menyediakan materi pembungkus antara bagian-bagian tubuh,
menyimpan lemak, dan membantu dalam perbaikan.
– Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang memberikan
jalur untuk pembuluh darah dan saraf, nutrien, gas dan sisa
metabolisme ditranspor dari kapiler ke sel (dan sebaliknya)
melalui substansi dasar.
– Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran
bakteri berbahaya dan juga menjadi tempat berlangsungnya
peran melawan bakteri.
JARINGAN IKAT
• Jaringgan ikat renggang /areolar,
– fibroblas, fx: melakukan sintesis pada serat
jaringan ikat dan substansi dasar.
– makrofag, fx: fagosit (utamanya cerna bakteri)
– sel mast, Fx: produksi histamin dan heparin.
– sel plasma, fx: sintesis antibodi
JARINGAN IKAT
• Jaringan ikat fibrosa rapat
– Tendon, fx: mengikat otot pd tulang
– Ligamen, fx: melekatkan tulang ke tulang pada
sendi.
– Aponeurosis, fx: tendon datar yang lebar,
berfungsi untuk mengikat otot lebar ke tulang.
– Fasia dalam (pelapis otot), tulang (periosteum),
kartilago (perikondrium), dan kapsul pembungkus
organ (ex: ginjal, hati).
JARINGAN IKAT
• Jaringan ikat elastis
– Terdapat: ligamen elastis (diantara vertebra yang
berdekatan, ligamen penahan penis, pita suara asli), pada
dinding arteri dan jalan udara terbesar
• Jaringan adiposa, fx:
– Menyintesis lemak, menyimpannya, dan melepas lemak
(cadangan energi)
– Suatu pembungkus disekitar dan diantara organ, berkas
serat otot, saraf, pembuluh darah.
– Konduktor panas yang buruk; mengisolasi tubuh dari
peningkatan atau penurunan suhu tubuh yang berlebihan.
JARINGAN IKAT
• Kartilago
– Kartilago hialin,pada area yang membutuhkan sokongan
kuat , tetapi juga fleksibilitas .
• Ujung tulang-tulang panjang (permukaan artikulasi), ujung anterior
tulang-tulang iga, telinga eksternal, rangka janin, hidung, laring,
trakea dan bronkus
– Fibrokartilago, pada area yang lebih memerlukan sokongan
atau daya regang yang lebih kuat dari kartilago hialin.
• Tulang pada tengkorak kepala, simfisis pubis, siskus
intervertebralis.
– Kartilago elastik, memiliki serat elastik utama.
• Pada bagian telinga eksternal, epiglotis, dan bbrp kartilago laring.
JARINGAN IKAT
• Tulang
– Tulang kompak (padat)
– Tulang cancellus (bersepon/ trabekular)
– Lakuna (pembuluh darah, limfatik, saraf).
– Periosteum dan endosteum (pelapis tulang).
JARINGAN OTOT
• Pembagian secara fungsional:
– Otot volunter (dikontrol sesuai keinginan)
– Otot involunter (bawah sadar)
• Pembagian secara struktural:
– Otot lurik (bergaris)
– Otot polos (tidak bergaris)
• Pembagian berdasarkan fungsi dan strukturnya:
– Otot polos (involunter dan tidak lurik)
– Otot rangka (volunter dan lurik)
– Otot jantung (involunter dan lurik).
• Fungsi: kontraktilitas.
JARINGAN SARAF
• Struktur :
– neuron (sel saraf),
– neuroglia (menunjang jaringan saraf dan memberi nutrien ke
neuron dengan jalan menghubungkan neuron ke pembuluh
darah.
• Anatomis terdiri dari :
– Sistem saraf pusat (otak, batang otak, medulla spinalis)
– Sistem saraf perifer (serabut saraf dan kelompok sel saraf
disebut gangglia).
• Fungsi: Sebagai jaringan komunikasi. Menerima stimulus
dan menghantarkan impuls ke seluruh bagian tubuh.
MEKANISME KONTROL FISIOLOGI
KOMPONEN DAN PRINSIP SISTEM HOMEOSTATIS
Pendahuluan
• Tubuh manusia terdiri dari triliyunan sel yang
bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan fungsi organ. Untuk dapat
bertahan hidup sel membutuhkan oksigen,
glukosa, mineral, air dan usnsur lainnya serta
dalam lingkungan internal yang sesuai atau
stabil.
Homeostasis
• Homeostasis (kondisi tetap) adalah
mempertahankan kondisi fisik dan kimia yang
relatif konstan dalam lingkungan sel
organisme, menurut batas-batas fisiologis.
• Mekanisme homeostasis melibatkan hampir
seluruh sistem organ tubuh. Tubuh dilindungi
terhadap perubahan yang besar dengan
mekanisme kontrol pengaturan sendiri seperti
sistem umpan balik.
Homeostasis
• Mekanisme homeostasis melibatkan hampir seluruh sistem
organ tubuh. Tubuh dilindungi terhadap perubahan yang
besar dengan mekanisme kontrol pengaturan sendiri seperti
sistem umpan balik.
• Komponen sistem umpan balik:
– Setpoint, adalah nilai fisiologis normal dari masingmasing variabel
tubuh. Cth: suhu normal.
– Sensor (penerima), meneteksi suatu penyimpangan
– Pesat pengendali, menerima informasi dari sensor ->
mengintegrasikan -> memproses -> menentukan respon balasan
untuk kembali ke setpoint.
– Efektor, menjalankan respon.
Homeostasis
• Sistem umpan balik:
– Mekanisme umpan balik negatif
• Adalah mekanisme dimana informasi balasan untuk sistem
(input) mengurangi perubahan (output) sehingga dapat
kembali normal.
• Cth: kemampuan mempertahankan gula darah.
– Mekanisme umpan balik positif
• Adalah mekanisme dimana informasi balasan untuk sistem
(input) meningkatkan atau memperlama, bukannya
mengurangi, penyimpangan dari kondisi fisiologis asal.
• Cth: pembekuan darah, cetusan impuls saraf.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai