Anda di halaman 1dari 16

DASAR-DASAR VIROLOGI

Learning objective :
Virologi dasar
Klasifikasi, morfologi, reproduksi (replikasi) virus
Hubungan virus dengan sel
Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan
menyusui
VIROLOGI
Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang
berarti racun
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang
berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA
atau DNA saja
MORFOLOGI
1. Kepala (berisi DNA atau
RNA yang diselubungi
oleh kapsid/selubung
protein yang tersusun
atas kapsomer).
2. Isi tubuh/virion
(mengandung materi
genetik DNA atau RNA)
3. Ekor (berfungsi untuk
menempelkan tubuh
virus pada sel inang)
Fungsi Kapsid
a. Memberi bentuk virus
b. Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan
c. Mempermudah penempelan pada proses penembusan ke
dalam sel
KLASIFIKASI
Berdasarkan asam nukleat
Berdasarkan bentuk dasarnya
Berdasarkan ada tidaknya selubung
REPLIKASI/REPRODUKSI VIRUS
VIRUS YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI
INFEKSI NOSOKOMIAL
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang
diperoleh atau dialami oleh pasien selama dia
dirawat di rumah sakit dan menunjukkan gejala
infeksi baru setelah 72 jam pasien berada di rumah
sakit serta infeksi itu tidak ditemukan atau diderita
pada saat pasien masuk ke rumah sakit.
Kriteria infeksi nosokomial
1. Waktu mulai dirawat tidak didapat tanda-tanda klinik infeksi
dan tidak sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut.
2. Infeksi terjadi sekurang-kurangnya 3x24 jam (72 jam) sejak
pasien mulai dirawat.
3. Infeksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan yang lebih
lama dari waktu inkubasi infeksi tersebut.
4. Infeksi terjadi pada neonatus yang diperoleh dari ibunya
pada saat persalinan atau selama dirawat di rumah sakit.
5. Bila dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi dan
terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di
rumah sakit yang sama pada waktu yang lalu, serta belum pernah
dilaporkan sebagai Infeksi nosokomial.
PENULARAN INFEKSI
NOSOKOMIAL
Penularan secara kontak (kontak langsung, kontak
tidak langsung dan droplet)
Penularan melalui common vehicle (darah/produk
darah, cairan intra vena, obat-obatan, cairan antiseptik,
dan sebagainya)
Penularan melalui udara dan inhalasi
Penularan dengan perantara vektor (lalat, nyamuk)
Penularan melalui makanan dan minuman
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL
1. Membatasi transmisi organisme dari atau antara pasien
dengan cara mencuci tangan dan penggunaan
sarung tangan, tindakan septik dan aseptik,
sterilisasi dan disinfektan.
2. Mengontrol resiko penularan dari lingkungan.
3. Melindungi pasien dengan penggunaan antibiotika
yang adekuat, nutrisi yang cukup, dan vaksinasi.
4. Membatasi resiko infeksi endogen dengan
meminimalkan prosedur invasif.
5. Pengawasan infeksi, identifikasi penyakit dan
mengontrol penyebarannya.
PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN
INFEKSI NOSOKOMIAL
1. Berpartisipasi dalam Komite Pengendalian Infeksi
2. Mempromosikan pengembangan dan peningkatan teknik kebidanan
yang berkaitan dengan pengendalian infeksi nosokomial, dan
pengawasan teknik aseptik yang dilakukan
3. Melaksanakan teknik pencegahan infeksi di daerah khusus seperti ruang
operasi, ruang perawatan intensif, ruang persalinan, dan ruang bayi baru
lahir
4. Pemantauan kepatuhan perawat terhadap
5. Menjaga kebersihan rumah sakit yang berpedoman terhadap kebijakan
rumah sakit dan praktik kebidanan
6. Pelaksanaan teknik aseptik termasuk cuci tangan dan penggunaan isolasi
7. Kolaborasi dengan dokter jika ada masalah-masalah yang dihadapi
terutama jika ditemui adanya gejala infeksi pada saat pemberian layanan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai