Anda di halaman 1dari 27

FISIOLOGI

By: dr. Hendra


Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu menjelaskan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
Pokok / Sub Pokok Bahasan
• Keseimbangan cairan dan elektrolit
– Pengertian cairan tubuh total
– Pembagian ruang cairan tubuh dan volume dalam masing-
masing ruangan.
– Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler, ekstraseluler.
– Pertukaran cairan tubuh sehari-hari, (antar kompartemen)
– Pengaruh keseimbangan elektrolit.
• Peristiwa difusi, osmosis, dan filtrasi.
• Terbentuknya edema
• Keseimbangan asam basa.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Pengertian cairan tubuh total


– Total bodi water (cairan tubuh total) adalah jumlah total
cairan tubuh, dibentuk oleh sekitar 1/3 cairan berada
diluar sel (ekstrasel), 2/3 sisanya terletak di dalam sel
(cairan intrasel).
• Pembagian ruang cairan tubuh:
– Cairan Intrasel (CIS)
– Cairan Ekstrasel (CES) dibagi menjadi cairan interstisial
dan plasma darah yang bersirkulasi (intravaskuler).
• Volume darah total: plasma darah ditambah elemen selular
darah, terutama sel darah merah.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Komposisi Tubuh
– Pada pria dewasa muda rata-rata, 18% berat badannya
terdiri atas protein dan zat-zat terkait, 7% adalah
mineral, dan 15% adalah lemak. Sisa 60% merupakan air.
– Komponen cairan intrasel membentuk 40% BB (berat
badan), dan komponen cairan ekstrasel membentuk
sekitar 20%. Sekitar 25% komponen ekstrasel terletak di
dalam sistem vaskuler (plasma = 5% BB) dan 75% di luar
pembuluh darah (cairan interstisial 15% BB). Volume
darah total adalah sekitar 8% BB.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Volume Cairan Intrasel


– Kandungan cairan dalam jaringan tubuh tanpa
lemak adalah konstan, yaitu 71-72 mL/100 g
jaringan,
– Lemak secara relatif bebas air, rasio TBW (total
bodi water) terhadap berat badan bervariasi
sesuai jumlah lemak yang ada. TBW wanita sedikit
lebih rendah dari pria, cenderung menurun seiring
bertambah usia.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Volume Cairan Ekstrasel


– Volume CES sulit diukur karena batas-batas ruang
kompartemen ini sulit dipastikan.
– Limfe tidak dapat dipisahkan dari CES.
– Cairan serebrospinal, cairan sendi, aqueous humor (cairan
di alam mata), Cairan dalam jaringan yang relatif avaskuler
(jaringan ikat padat, tulang rawan, beberapa bagian
tulang) disebut cairan transeluler.
– Nilai umum volume CES adalah 20% dari berat badan,
atau sekitar 14 L pada pria dengan BB 70 kg (3,5 L
=plasma; 10,5 L = Cairan interstisial).
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Volume Cairan Interstisial


– Ruang cairan interstisial tidak dapat diukur secara
langsung. Cairan interstisial 15% BB.
– Volume cairan interstisial = volume CES – volume
plasma.
– Rasio volume CES/ volume cairan intrasel >> pada bayi
dan anak daripada orang dewasa, tetapi volume absolut
pada bayi dan anak lebih kecil dari orang dewasa
– Jadi, dehidrasi pada bayi/ anak >> berat dari orang
dewasa.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Volume Plasma, Volume Sel darah Merah,


Volume Darah Total.
– Sekitar 25% komponen ekstrasel terletak di dalam
sistem vaskuler (plasma = 5% BB) dan 75% di luar
pembuluh darah (cairan interstisial 15% BB).
Volume darah total adalah sekitar 8% BB.
– Volume darah total: plasma darah ditambah
elemen selular darah, terutama sel darah merah.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler,


ekstraseluler.
– CES (cairan ekstrasel)
• Na, Cl, bikarbonat dalam jumlah besar
• K, Ca, Mg, Ph, S, dan asam organik dalam jumlah kecil.
– CIS (cairan intrasel)
• K, jumlah lebih tinggi
• Na, Ca, Cl, dalam jumlah rendah.
• Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh
dinyatakan dalam miliequivalen per liter (mEq/L).
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Pertukaran cairan tubuh sehari-hari, (antar


kompartemen)
– Antara sel dan CES
• Osmosis
– tekanan osmotik.
– Osmolalitas (konsentrasi zat terlarut total)
– Air.
– Antara plasma dan cairan interstisial
• Tekanan hidrostatik (filtrasi)
• Osmosis.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Pengatur Keseimbangan cairan


– Asupan (makan, minum, metabolik) dan output
harian (ginjal, kulit, paru, saluran gastrointestinal).
– Haus (hipotalamus)
– Pengaturan hormonal
• ADH (retensi air oleh ginjal dan penurunan keluaran
urine)
• Mekanisme renin angiotensin alosteron (reabsorbsi Na,
retensi air, menhambat produksi urine).
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• Gangguan keseimbangan cairan:


– Dehidrasi
– Overhidrasi.
DIFUSI

• Difusi adalah gerakan acak partikel (molekul atau ion) karena


pengaruh energi thermalnya yang berkonsentrasi tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah.
• Kecepatan difusi tergantung: gradien konsentrasi tinggi, berat
molekul rendah, peninggkatan suhu.
• Difusi sederhana zat yang menembus membran plasma:
– Zat larut dalam lemak, non polar, tidak bermuatan, spt: O2, CO2,
lemak, hormon steroid, dan alkohol, berdifusi melalui lapisan ganda
lipid.
– Zat polar yang bermuatan listrik atau zat yang larut pada nonlipid,
berdifusi melalui pori-pori protein saluran (transmembran)
• Contoh: pertukaran oksigen dan karbonmonoksida di paru-paru.
OSMOSIS

• Osmosis : difusi molekul air melalui membran permeabel selektif.


• Tekanan osmotik suatu larutan adalah tekanan potensial yang
dinyatakan dengan gaya atau tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis air selanjutnya.
• Osmolalitas cairan : kadar partikel zat terlarut dalam cairan.
• Isoosmotik: dua jenis larutan dengan konsentrasi partikel zat terlarut
sama.
• Larutan Hiperosmotik : memiliki konsentrasi partikel zat terlarut dan
tekanan osmotik yang lebih besar dibandingkan larutan yang encer.
• Larutan hipoosmotik: hanya mengandung sedikit zat terlarut dan
tekanan osmotik yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
larutan yang kental.
FILTRASI

• Filtrasi : kekuatan gerakan air dan molekul


yang dapat berdifusi melewati membran
plasma akibat tekanan mekanik atau tekanan
cairan tinggi, misalnya tekanan hidrostatik
atau tekanan darah.
• Cth: produksi urin.
EDEMA
• Edema adalah akumulasi volume abnormal cairan
interstisial dalam ruang-ruang yang mengelilingi sel.
• Penyebab :
– Peningkatan tekanan filtrasi (spt: Gangguan jantung paru)
– Penurunan gradien tekanan osmotik melalui kapiler
(Gangguan dinamika kapiler )
– Peningkatan permeabilitas kapiler (penumpukan zat-za
– Aliran limfe yang tidak adekuat (aliran limfatik)
– Gangguan elektrolit (hipokalemia).
KESEIMBANGAN ASAM BASA

• Asam : setiap senyawa kimia yan melepaskan ion


hidrogen. Cth: asam chlorida, asam nitrat, asam fosfat,
asam laktat, asam karbonat, asam asetat atau ion
amonium (NH4+).
• Basa : senyawa kimia yang menerima ion Hidrogen. Cth:
Na hidroksida, K hidroksida, amonia, laktat, asetat, dan ion
bikarbonat.
• Asam/ basa kuat : senyawa yang terurai secara
keseluruhan saat dilarutkan dalam air dan menghasilkan
ion Hidrogen semaksimum mungkin. Cth: HCL /asam
klorida.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

• Asam/ basa lemah: senyawa yang sedikit terurai


saat dilarutkan dalam air dan menghasilkan ion
Hidrogen perunit asam. Cth: Asam karbonat.
• Bufer asam basa: larutan yang terdiri dari 2 atau
lebih zat kimia yang mencegah terjadinya
perubahan yang signifikan pada konsentrasi ion
hidrogen (pH) jika asam atau basa ditambahkan
ke dalam larutan. Cth: asam bikarbonat dan
natrium bikarbonat.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

• Keseimbangan asam basa cairan tubuh adalah


pengaturan ion-ion hidrogen yang esensial untuk
fungsi normal sel. Konsentrasi ion hidrogen
(dinyatakan sebagai pH) mempengaruhi aktivitas
enzimatik, permeabilitas sel, dan struktur sel.
• pH normal darah arteri : 7,4. pH darah vena dan cairan
interstisial agak lebih asam karena kandungan CO2-
nya membentuk asam karbonat.
• Rentang pH yang sesuai untuk kehidupan berkisar
antara 7,0-7,70.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

• Sumber Ion Hidrogen:


– Produk akhir dari proses katabolisme KH, lemak,
protein.
– Produksi CO2 oleh sel berikatan dengan air
membentuk asam karbonat terurai menjadi ion-
ion hidrogen.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

• Keseimbangan asam basa:


1. Sistem bufer asam-basa dalam cairan intraselular
dan ekstra selular.
2. Pengaturan respiratorik terhadap pH
3. Pengaturan ginjal terhadap pH.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

1. Sistem bufer asam-basa dalam cairan


intraselular dan ekstra selular.
a. Sistem asam karbonat-natrium bikarbonat
( bufer utama dalam CES)
b. Sistem bufer fosfat
c. Sistem bufer protein (sistem bufer terkuat dalam
tubuh)
d. Sistem bufer hemoglobin.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

2. Pengaturan respiratorik terhadap pH


melibatkan pengubahan ventilasi pulmonar
untuk mengeluarkan CO2 dan untuk membatasi
jumlah asam karbonat yang terbentuk.
3. Pengaturan ginjal terhadap pH.
a. Sekresi tubular ion hidrogen
b. Reabsorbsi dan eksresi bikarbonat
c. Ion Hidrogen dalam urin: pasangan bufer fosfat,
pasangan bufer amonia dan amonium.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

• Gangguan keseimbangan asam basa:


– Asidosis : pH darah arteri < 7,35.
• asidosis respiratorik,
• asidosis metabolik.
– Alkalosis: pH darah arteri > 7,45.
• Alkalosis respiratorik,
• Alkalosis metabolik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai