Anda di halaman 1dari 28

FISIOLOGI

By: dr. Hendra DW


Tujuan Pembelajaran
• Mendiskripsikan fungsi organ reproduksi
wanita.
Pokok / Sub Pokok Bahasan
• Fisiologi alat reproduksi wanita.
• Hubungan ovarium dan gonadotropin
hormon.
– Efek hormon ovarium
– Sekresi hormon ovarium.
• Kehamilan dan laktasi.
• Faktor hormon dalam reproduksi wanita.
ORGAN REPRODUKSI WANITA
• Genitalia Eksterna:
– Fungsi dikhususkan untuk kopulasi (coitus).
• Vulva
• Mons veneris/ mons pubis.
• Labia mayora (homolog dengan skrotum)
• Labia minora (prepusium, frenulum)
• Klitoris (homolog dengan penis pada laki2)
• Vestibulum (kelenjar bartolini, bulbar vestibular)
• Introitus vagina
• Hymen
• Orifisium uretra eksterna (tepi lateral terdapat kelenjar parauretral/
skene, homolog kelenjar prostat)
• perineum
ORGAN REPRODUKSI WANITA
ORGAN REPRODUKSI WANITA

• Genitalia Interna:
– Vagina
– Uterus
• Korpus uteri
• Serviks uteri
• Kavum uteri
– Tuba fallopi
– Ovarium.
ORGAN REPRODUKSI WANITA
ORGAN REPRODUKSI WANITA
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

• Vagina. Adalah tuba fibromuskular yang dapat


berdistensi. Dipengaruhi estrogen. Fungsi:
– Merupakan jalan lahir dan aliran menstrual.
– Sebagai organ kopulasi perempuan.
– Cairan dan sekret vaginal bersifat asam (pH 3,5 –
4), sebagai proteksi terhadap infeksi.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

• Uterus. Adalah organ tunggal muskular dan


berongga. Fungsinya:
– Oosit yang telah dibuahi akan tertanam dalam
lapisan endometrium uterus dan dipenuhi
kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan
berkembang sampai lahir.
– Pada lapisan endometrium (lapisan superfisial),
lapisan ini biasanya hampir secara keseluruhan
runtuh saat menstruasi.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

• Tuba fallopi. Fungsinya:


– Menerima dan mentransport oosit ke uterus setelah
ovulasi.
– Tempat fertilisasi biasanya 1/3 bagian atas tuba fallopii.
• Ovarium.
– Ovarium dilapisi epitelium germinal (permukaan).
Jaringan ikat ovarium disebut stroma dan tersusun dari
korteks pada bagian luar dan medula pada bagian dalam.
– Korteks mengandung folikel ovarian, yaitu unit fungsional
pada ovarium.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

• Ovarium.
– Fungsi: oogenesis.
– Oogenesi-perkembangan folikel ovarian.
• Oogenesis prenatal. 6-7 juta oosit primer, setiapnya
diselubungi folikel primordial. Berkurang seiring usia
karena atresi (regresi dan degenerasi folikel).
• Oogenesis postnatal . Saat lahir folikel primorial ± 2 juta,
usia 7 tahun 300 ribu oosit bertahan, pubertas 50-100 ribu
folikel primordial bertahan menyediakan oosit saat ovulasi
mendatang. Hanya 350 – 400 (satu setiap bulan) akan
mature an akan terovulasi selama tahun-tahun reproduksi.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

• Ovarium.
– Oogenesi-perkembangan folikel ovarian.
• Oogenesis postpubertal. Saat pubertas, dibawah
pengaruh gonadotropin hipofisis dan GnRH
hipotalamik, siklus perkembangan folikel primordial
dimulai. Setiap bulan, sejumlah folikel primer terbentuk
dari beberapa folikel primordial dan salah satu
diantaranya akan menggalami maturasi dan ovulasi.
• Folikel primer – folikel sekunder – folikel matur
(Grafian) – ovulasi – korpus luteum – korpus albikans.
HUBUNGAN OVARIUM DAN GONADOTROPIN
HORMON
• Efek hormon ovarium
– Lihat di pembahasan neuroendokrin dan
hipotalamus.
• Sekresi hormon ovarium.
– Sel lutein korpus luteum memproduksi estrogen dan
progesteron yang akan mencapai puncak aktivitas
pada 5 sampai 7 hari setelah ovulasi. Korpus luteum
akan beregresi dan berdeteriorasi pada hari ke 15
setelah ovulasi, kecuali fertilisasi terjadi.
HUBUNGAN OVARIUM DAN GONADOTROPIN
HORMON
KEHAMILAN DAN LAKTASI
• Secara umum kehamilan dimulai oleh
fertilisasi ovum oleh sperma biasanya terjadi
di ampula tuba uterina. Fertilisasi melibatkan
masa gestasi (perkembangan embrionik dan
janin) dan secara normal diakhiri dengan
partus atau kelahiran bayi.
• Lama kehamilan: ± 270 hari.
KEHAMILAN DAN LAKTASI
Perkembangan mammae :
• Secara umum, estrogen terutama berperan
untuk proliferasi duktus payudara dan
progesteron untuk perkembangan lobulus.
• Selama kehamilan, kadar prolaktin terus
meningkat sampai aterm, dan kadar estrogen
dan progesteron juga meningkat, yang
menyebabkan lobulo-alveolus berkembang
sempurna.
KEHAMILAN DAN LAKTASI
KEHAMILAN DAN LAKTASI
FISIOLOGI LAKTASI
Produksi ASI
• Selama kehamilan payudara membesar
sebagai respon terhadap tingginya kadar
estrogen, progesteron, prolactin. Sebagian
susu disekresikan ke dalam duktus sejak bulan
kelima kehamilan, tetapi jumlahnya kecil
dibanding setelah persalinan. Pada wanita
diperlukan waktu 1-3 hari agar air susu bisa
tersedia.
FISIOLOGI LAKTASI
• Prolaktin (PRL) disekresi sekresi selama masa kehamilan
dan saat menyusui setelah melahirkan
– Efek fisiologis. Prolaktin memicu dan mempertahankan
sekresi air susu dari kelenjar mammae yang sebelumnya juga
telah dipersiapkan untuk laktasi melalui kerja hormon lain.
– Kendali hormon prolaktin melibatkan 2 hormon hipotalamus.
• Pelepasan dihambat oleh hormon penghambat prolaktin (prolactin
inhibitingg hormon [PIH]), yang identik dengan neurotransmiter,
dopamin.
• Pelepasannya dipercaya distimulasi oleh faktor pelepasan prolactin
(prolactin releasing factor [PRF]), tetapi identifikasi atau sintesis
kimia PRF dalam tubuh manusia belum diketahui.
FAKTOR HORMON DALAM REPRODUKSI WANITA

• Ketepatan pola siklus sistem reproduksi


perempuan diatur melalui keseimbangan
hormon hipotalamus (GnRH), hipofisis
(LH,FSH), dan hormon ovarium (estrogen dan
progesteron). Mekanisme umpan balik positif
dan negatif juga turut terlibat.
FAKTOR HORMON DALAM REPRODUKSI WANITA

• Efek fisiologis estrogen:


– Merangsang pertumbuhan semua organ
reproduksi. Terutama lapisan mukosa dan lapisan
otot tuba uterin, uterus, dan vagina. Estrogen juga
menstimulasi pertumbuhan duktus dan alveoli
kelenjar mammae.
– Estrogen mempengaruhi konfigurasi tubuh total
melalui pembentukan tulang dan penumpukan
lemak dalam semua jaringan subkutan terutama
daerah bokong, paha, dan payudara.
FAKTOR HORMON DALAM REPRODUKSI WANITA

• Efek fisiologis estrogen:


– Estrogen memiliki efek metabolik, termasuk menurunkan
kadar kolesterol dan lipoprotein densitas rendah dalam
darah, dan juga memfasilitasi metabolisme kalsium.
– Hormon ini mempengaruhi fungsi pengaturan suhu dan
pusat vasomotorik hipotalamus yang mengendalikan
saraf penyebab dilatasi dan konstriksi pembuluh darah.
– Estrogen menyebabkan produksi serviks berair jernih
yang cenderun memfasilitasi masuknya sperma ke dalam
uterus.
FAKTOR HORMON DALAM REPRODUKSI WANITA

• Efek fisiologis progesteron:


– Merangsang pertumbuhan endometrium uterus
lebih lanjut untuk mempersiapkannya terhadap
implantasi ovum yang sudah dibuahi. Progesteron
menghambat kontraksi uterus sehingga ovum
yang sudah tertanam dapat bertahan.
– Meransang pertumbuhan dan differensiasi sel-sel
alveolar kelenjar mammae menjadi sel-sel
pensekresi susu.
FAKTOR HORMON DALAM REPRODUKSI WANITA

• Efek fisiologis progesteron:


– Meningkatkan viskositas mukus serviks dan
demikian cenderung menghambat masuknya
sperma ke os serviks.
– Menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh
basal dan peningkatan ekskresi natrium an air dari
ginjal.
FAKTOR HORMON DALAM REPRODUKSI WANITA

• Lihat di pembahasan neuroendokrin dan


hipotalamus tentang hormon yang
berhubungan dengan sistem reproduksi. Juga
lihat pembahasan diatas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai