Definisi
Secara terminologi,
Imunologi (imun: kebal dan logos: ilmu)
ilmu yang mempelajari kekebalan tubuh
Cairan tubuh
Two Arms of The Immune System
Phagocytes Lymphocytes
TH1 Cytokines
chemokines TH1 Cytokines TH1 or TH2 Cytokines
Cytotoxicity
Antibodies
© Jeanne L. Burton, Michigan State University
Sistem Imun Spesifik
Antibodi (Imunoglobulin/Ig)
IgG IgA
Terbanyak dalam serum (75%) IgA dihasilkan paling
Menembus plasenta & banyak pada membran
memberikan kekebalan pasif
mukosa, juga air susu
bagi ibu ke janin
Mempunyai Fungsi utama IgA
sifat opsonin
berhubungan erat dengan fagosit, adalah untuk
monosit dan makrofag. mencegah pertautan
Berperan pada imunitas seluler virus dan bakteri ke
yang dapat merusak antigen seluler
berinteraksi dengan komplemen,
permukaan epitelium
sel K, eosinofil dan neutrofil.
IgM IgE
antibodi yang disintesis pertama Berukuran > IgG
kali dalam stimulus antigen Disekresikan oleh sel plasma
infeksi akut di kulit, mukosa, serta tonsil.
Sintesis imunoglobin M dilakukan
Mudah diikat oleh sel
oleh fetus intrauterin tidak
dapat menembus plasenta maka mastosit, basofil dan eosinofil.
IgM pada bayi yang baru lahir =
tanda-tanda infeksi intrauterin Kadar tinggi pada kasus alergi,
Fungsinya mencegah gerakan infeksi cacing,
mikroorganisme antigen, skistosomiasis,trikinosis.
memudahkan fagositosis dan
aglutinosis kuat terhadap antigen.
IgD
Sedikit ditemukan dalam
sirkulasi.
Antibodi IgD tidak
mengaktifkan sistem
komplemen dan tidak
menembus plasenta.
IgD terutama ditemukan pada
permukaan sel B, sebagai suatu
reseptor antigen untuk memulai
diferensiasi sel B
Reaksi Hipersensitivitas
menurut mekanisme (Coombs& Gell)
Reaksi tipe I (reaksi cepat/anafilaksis/ alergi): alergen
+ IgE urtikaria
Reaksi tipe II (reaksi sitotoksis/sitolitik):
IgG + IgM dgn antigen yg melekat pd sel
pemfigus vulgaris
Reaksi tipe III (reaksi kompleks imun):
agregasi antigen,antibodi,komplemen
vaskulitis nekrotikans
Reaksi tipe IV (reaksi alergik seluler tipe lambat):
limfosit T, APC, sel Langerhans DKA
Hipersensitivitas Type I
Dikenal sebagai :
Immediate
hypersensitivity
Anaphylaxis
IgE-associated immune
responses
Hipersensitivitas Type I : Animasi I
Produksi IgE sebagai respons terhadap alergen
Hipersensitivitas Type I : Animasi II
Alergen yang berintegrasi dengan IgE pada permukaan sel
mast memicu pelepasan mediator inflamasi
Triggering Phase
Hipersensitivitas Type II
Antibodi IgG dan IgM
Animasi : IgG atau IgM bereaksi dengan epitop pada membran sel
host dan mengaktifkan jalur klasik komplemen. terbentuknya
Membrane Attack Complex (MAC) menyebabkan lisis dari sel
Hipersensitivitas Type II
Antibody Dependent Cell Mediated Cytotoxicity
“Immune complex
disease”
Proses imun yang
terjadi :
Jalur klasik
komplemen
Fagositosis
Hipersensitivitas Type III
Pada umumnya patogenesis kerusakan jaringan oleh
kompleks imun tersebut berlangsung dalam 4 tahap :
Terjadi reaksi antibody antigen membentuk kompleks
imun
Dalam kondisi tertentu kompleks imun akan mengendap
pada jaringan seperti kulit, ginjal dan sendi
Faktor humoral seperti komplemen atau enzim fagosit
dan faktor seluler akan berada di daerah pengendapan
Kerusakan jaringan oleh faktor humoral dan seluler
Hipersensitivitas Type III :
Immune Complex
Animasi : Sejumlah besar kompleks antigen antibodi yang beredar dalam darah tidak
dieliminasi secara komplet oleh makrofag. kompleks antigen antibodi mengendap di kapiler
diantara sel endotel dan membran basalis. kompleks antigen antibodi mengaktifkan jalur
komplemen, yang juga menarik leukosit ke daerah tersebut. Leukosit kemudian
melepaskan agen dan meyebakan terjadinya inflamasi masif. Ini menyebabkan kerusakan
dan kematian jaringan
Reaksi Hipersensitif Tipe IV
TUGAS !!
PRINSIP VAKSIN/IMUNISASI
PENYAKIT INFEKSI KARENA IMUNOLOGI
PADA IBU DAN ANAK
DASAR-DASAR MIKOLOGI
Jamur dapat didefinisikan sebagai organisme
eukariotik yang mempunyai inti dan organel.
Karakteristik fungi
eukariotik
mempunyai dinding sel, inti dan organel
Tersusun atas hifa, (kumpulan hifa = miselium)
tidak mobile
tidak berklorofil, heterotrof
uniseluler atau multiseluler, sebagian besar
multinukleat
reproduksi secara seksual dan aseksual
sifat hidup saprofit atau parasit
JAMUR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
ALAT DAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN
CARA PENGGUNAAN
JENIS UJI MIKROBIOLOGI
• Uji biokimia N. gonorrhea
• Tes iodometri
• Pewarnaan GIEMSA
• Tes RPR