Anda di halaman 1dari 35

PROBLEM BASED

LEARNING 1.2
Muhammad Rasyid Q Amahoru
202283213
SKENARIO
Seorang ibu rumah tangga umur 20 tahun datang ke dokter
praktek swasta dengan keluhan bercak kemerahan barbatas tegas
di pergelangan tangan, muncul 4 hari yang lalu. Bercak tersebut
agak hangat pada perabaan, terasa gatal dan tidak nyeri pada
penekanan. Kelainan ini sifatnya kambuhan terutama setelah
mencuci. Lokasi kelainannya bisa disela-sela jari tangan atau disela
jari kaki.
LEARNING OBJECTIVE

1. Menjelaskan respon imun adaptive dan innate

2.Menjelaskan pengertian reaksi hipersensitifitas dan klasifikasinya

3.Menjelaskan organ organ yang terlibat dalam respon imun berdasarkan scenario

4. Menjelaskan perbedaan reaksi inflamasi pada infeksi dan alergi

5. Menjelaskan perbedaan reaksi inflamasi pada infeksi dan alergi


.
6. perubahan histopatologi jaringan kulit yang terjadi pada skenario (terkait bercak merah pada
kulit).
7.Patofisiologi jenis respon imunologi (Imunopatogenesis pada scenario )
LEARNONG OBJECTIVE 1

Menjelaskan respon imun adaptive


dan innate
Respon imun adaptive.

Imunitas adaptif disebut juga imunitas spesifik atau imunitas didapat, respon imun
ini memerlukan proses yang lebih lama dibandingan respon imun innate karena
memerlukan proliferasi dan diferensiasi limfosit sebagai respons terhadap mikroba
sebelum memberikan pertahanan yang efektif artinya imunitas ini beradaptasi
terhadap adanya invasi mikroba. Sistem imun adaptif terdiri atas limfosit dengan
reseptornya untuk mikroba dan molekul asing yang sangat beragam, serta produk
sel-sel tersebut, misalnya antibody.
Imunitas adaptif terbagi dua yaitu:

■ Imunitas Humoral ■ Imunitas Seluler (cell-mediated


immunity)
Imunitas humoral diperantarai oleh
protein yang dinamakan antibodi, Pertahanan terhadap mikroba yang
diproduksi oleh sel limfosit B. Antibodi telah masuk ke dalam sel inang,
yang disekresi masuk ke dalam darah, dinamakan imunitas seluler karena
cairan jaringan ekstraseluler dan lumen prosesnya diperantarai oleh sel-sel yang
organorgan mukosa, seperti saluran disebut sel limfosit T. Imunitas yang
pencernaan dan saluran pernapasan. diperantarai sel (cell-mediated
Antibodi merupakan pertahanan immunity) terutama penting dalam
terhadap mikroba yang berada pada pertahanan terhadap organisme
lokasi-lokasi tersebut dengan mencegah intraselular yang dapat bertahan hidup
mikroba menginvasi sel jaringan serta dan bereplikasi di dalam sel
dengan melakukan netralisasi toksin yang
dihasilkan oleh mikroba.
Respon imun innate

Respon imun innate disebut juga sebagai imunitas


alami dan imunitas asli. Respon imun innate ini selalu
ada pada individu sehat, ada sejak lahir dan
disiapkan untuk menghambat masuknya mikroba
dan secara cepat akan mengeleminasi mikroba yang
berhasil memasuki jaringan inang.
komponen-komponen yang berperan pada respon
imun innate

■ Barrier Epitelial
■ Fagosit
■ Sel dendritik
■ Natural Killer Cell
■ Sistem komplemen
LEARNING OBJECTIVE 2

Menjelaskan pengertian reaksi hipersensitifitas dan


klasifikasinya
Pengertian hipersensitivitas

■ Menurut kamus Dorland, ■ Hipersensitivitas dalam


hy.per.sen.si.tiv.i.ty merupakan immunologi adalah kondisi
keadaan berubahnya reaktivitas, dimana seseorang ketika
ditandai dcngan reaksi tubuh terpapar dengan antigen
berupa respons imun yang yang dalam hal ini di kenal
berlebihan terhadap sesuatu yang dengan istilah allergen akan
dianggap sebagai benda asing menghasilkan reaksi berlebih
dengan memproduksi
antibodi IgE yang sangat
banyak.
Klasifikasi hipersensitivitas

■ Hipersensitivitas tipe I atau Immediate ■ Hipersensitivitas tipe II


hypersensitivity Hipersensitivitas tipe 1
atau Antibody-mediated Merupakan reaksi
atau yang disebut juga reaksi alergik
hipersensitivitas yang diperantarai oleh
merupakan tipe reaksi patologis jaringan
antibodi, dimana antibodi IgG dan IgM yang
yang terjadi secara cepat (biasanya dalam
disekresikan akan mengaktifkan komplemen
beberapa menit) setelah interaksi antara
yang akan meningkatkan fagositosis sel
antigen dan antibodi IgE pada permukaan
dimana mereka terikat, mencetuskan inflamasi
sel mast pada tubuh individu yang terpapar
dan terjadinya lisis sel.
antigen.
Klasifikasi hipersensitivitas

■ Hipersensitivitas tipe III ■ Hipersensitivitas tipe IV atau T cell-


mediate
atau Immune complex-mediated Antibodi
dapat berikatan dengan antigen dalam Hipersensitivitas tipe IV atau T cell-
darah membentuk kompleks imun atau mediated merupakan tipe reaksi patologis
kompleks antigen-antibodi. Kompleks jaringan yang terjadi secara lambat. Reaksi
tersebut akan terdeposit di dalam pembuluh ini diperantarai oleh sel T karena adanya
darah dan menyebabkan terjadinya autoimunitas dan respons yang berlebihan
inflamasi pada dinding pembuluh darah dan atau terus-menerus terhadap mikroba atau
kerusakan jaringan karena gangguan aliran antigen lingkungan lainnya sehingga
darah. terjadinya cedera jaringan.
LEARNING OBJECTIVE 3

Menjelaskan organ organ yang terlibat dalam respon


imun berdasarkan scenario
1. Timus
2. Sum-sum tulang

■ Sum-sum tulang mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit


(masih identik). Perkembangan selanjutnya apakah sel-sel tersebut
akan menjadi sel B atau sel T tergantung pada tempat
pematangannya. Sel B mengalami pematangan di 18 sumsum merah,
sedangkan sel T mengalami pematangan di timus. Kedua jenis
limfosit tersebut bersirkulasi di seluruh tubuh dan limfa, kemudian
terkonsentrasi dalam limpa, nodus limfa dan jaringan limfatik.
3. Kelenjar limfe
4. lien
5. MALT

■ MALT Terletak di tunika mukosa terutama lamina propria, traktus


digestivus, respiratorius dan genitourinarius. Terdiri dari sel T
terutama CD8, sel B dan APC. Pada traktus digestivus terdiri dari
limfosit, limfonoduli soliter dan berkelompok (tonsila, plaque
Peyeri). Sedangkan pada traktus respiratorius dan genitourinarius
terdiri dari limfosit difus,limfonoduli soliter.
6. Sistem imun kutaneus dan sistem imun mukosa

■ Sistem imun ketaneus dan sistem imun mukosa merupakan jaringan


limfoid dan APC yang terkumpul secara khusus di bawah lapisan
epitel kulit, saluran cerna, dan saluran pernapasan.Meskipun
sebagian besar sel imun dalam jaringan tersebut merata di bawah
lapisan epitel, terdapat kumpulan limfosit dan APC khusus yang
terorganisasi serupa dengan kelenjar limfe.
LEARNING OBJECTIVE 4

Menjelaskan perbedaan reaksi inflamasi pada infeksi


dan alergi
Reaksi inflamasi pada infeksi
Reaksi inflamasi pada alergi
LEARNING OBJECTIVE 5

Penyebab dan faktor resiko yang berkaitan dengan


tanda dan gejala pada skenario
Penyebab

Autoimunitas
■ Autoimunitas merupakan reaksi terhadap
antigen diri. Dalam keadaan normal, Reaksi terhadap mikroba
sistem imun tidak bereaksi terhadap
antigen diri sendiri. Ada beberapa tipe reaksi terhadap antigen
mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.
Pada sebagian kasus, mikroba yang berada
terusmenerus (menetap) dapat mengakibatkan
Reaksi terhadap antigen-antigen reaksi imun menjadi terlalu kuat..
lingkungan
Reaksi hipersensitivitas dapat ditimbulkan secara
eksogen oleh antigen lingkungan (mikroba dan non
mikroba) atau secara endogen oleh antigen diri (self).
Manusia hidup di lingkungan yang penuh dengan zat-
zat yang mampu menimbulkan respons imun.
Faktor

■ Faktor eksogen

a) Lama kontak
b) Bahan kimia
c) Frekuensi paparan

■ Faktor endogen

a) Jenis kelamin
b) Usia
c) Riwayat alergi
d) Faktor lainnya
LEARNING OBJECTIVE 6

Perubahan histopatologi jaringan kulit yang terjadi


pada skenario (terkait bercak merah pada kulit
LEARNING OBJECTIVE 7

Patofisiologi jenis respon imunologi


(Imunopatogenesis pada scenario)
Hipersentivitas tipe I
Hipersentivitas tipe II
Hipersentivitas tipe III
Hipersentivitas tipe IV
REFRENSI :
bbas AK, Lichtman AH, Pillai S. Basic immunology:functions and disorders of the immune sistem.
6th ed. Philadelphia: Elsevier; 2019. 17p.

nell, Richard S.,M.D,PhD. Anatomi Klinis:Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC; 2012. 743p

Robbins SL, Cotran RS, Kumar V. Robbins buku ajar patologi. Edisi9. Jakarta: EGC; 2014. 111p

Pasaribu IH. Junqueira’s basic histology. 12th ed. New York: McGraw- Hill Education; 2013.310p.

Kumar V, Abbas A, Aster JC. Robins basic pathology. Ed 9. Philadelphia: Elsvier; 2014.109p..
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai